Anda di halaman 1dari 43

BALANTIDIUM COLI

Sri Wijayanti Sulistyawati, dr.,M.Imun


Dept Parasitologi FKUA
TUJUAN PERKULIAHAN
Mengetahui epidemiologi Balantidium coli
Mengetahui morfologi Balantidium coli

Mengetahui siklus hidup Balantidium coli

Mengetahui diagnosis Balantidiasis

Mengetahui pengobatan Balantidiasis

Mengetahui pencegahan Balantidiasis


PENDAHULUAN
Di seluruh dunia, iklim subtropik dan
tropik, frekuensi rendah
Hospes : babi (60-70%), tikus, kera,
manusia
Penyakit : balantidiosis, balantidiasis,
balantidial dysentry
Protozoa terbesar

Ciliata patogen satu-satunya pada


manusia
MORFOLOGI
Stadium : trofozoit dan kista
Balantidium : little bag
TROFOZOIT :
lonjong, hijau keabuan,
Ukuran 60(30-150 mikron)x45(25-120
mikron),
bag anterior agak menyempit, terdapat
peristom bentuk segitiga dan sitostom
(mulut)
bag posterior agak melebar, terdapat
sitopig/cytopige (pengeluaran)
Silia untuk bergerak dan mengambil
makanan
Sitoplasma :
2 buah inti khas : makronukleus besar (seperti
ginjal), mikronukleus kecil (bulat) sbg organel
kinetik,
1-2 buah vakuol kontraktilosmoregulator,
vakuol makanan >>
KISTA

Ukuran 52-55 mikron


Kuning kehijauan, lonjong,
dinding 2 lapis
Hanya mempunyai
makronukleus, vakuola
kontraktil, cilia
Bertahan 1-2 hari pd suhu
kamar
Merupakan bentuk infektif

Tidak mati dengan klorinasi


air minum
Kista
TROPHOZOIT
TROPHOZOIT
Trophozoit
B. coli trophozoite in a Mann's
hematoxylin stained smear, 500
magnification. Note the cytosome (black
arrow) and the bean shaped
macronucleus.
SIKLUS HIDUP
Kista mengkontaminasi
makanan atau air
Lambung Usus
halus media alkalis
ekskistasi trofozoit
lumen colon, reproduksi
enkistasi /invasi dinding
kolon, multiplikasi/
disintegrasi pd lumen.
Life cycle image and information
courtesy of DPDx.
Habitat : caecum kadang
ileum (lumen, kadang
mukosa atau submukosa)
Patogenesis
Abses, ulcusenzim
hialuronidasegerakan seperti bor
Carrier Asymptomatic lesi superf
Extra intestinal :
Jarang: urethritis, cystitis,
pyelone phritis
Kasus Fatal :
Ulcerasi, gangren multiple, tersebar
Resistansi mudah terinfeksi
Gejala Klinik :
Asymptomatic, kec.pada penderita
immunocompromizedberat
Kronik : diare recurrent / intermitent
constipasi, colon keras, anemia, cachexia
Akut / Berat
Diare faeces cair 6-15 x /hari dengan
mucus, darah dan pus, disertai anorexia,
nausea, vomitting, tenesmus, kolik
abdomen, sakit kepala, insomnia,
kelemahan otot. Diselingi konstipasi
Perforasi usus, perdarahan, shock
jarang
Balantidium coli trophozoites in colon
tissue stained with hematoxylin and
eosin (H&E)at 200x magnification.
Balantidium coli trophozoites in colon
tissue stained with hematoxylin and
eosin (H&E) at 400x magnification.
Balantidium coli trophozoites in tissue
stained with H&E.
Diagnosis
Trophozoite diarrhea faeces, cyst
faeces berbentuk atau padat
Jaringanendoskopi
Pengambilan pemeriksaan faeces
pada hari berlainan, dilakukan
dengaan cepat
Sigmoi doscope pada sigmoidorectal
trofozoit
Colonoscopy, BAL
Prognose
Asymptomatic Kronik Baik
Berat mort 7-35%
PENGOBATAN
Tetracycline*: adults, 500 mg orally four times daily for 10 days;
children 8 years old, 40 mg/kg/day (max. 2 grams) orally in four
doses for 10 days. (Note: Tetracyclines are contraindicated in
pregnancy and in children < 8 years old. Tetracycline should be
taken 1 hour before or 2 hours after meals or ingestion of dairy
products.)
Alternatives:
Metronidazole*: adults, 500-750 mg orally three times daily for
5 days; children, 35-50 mg/kg/day orally in three doses for 5 days.
OR
Iodoquinol*: adults, 650 mg orally three times daily for 20 days;
children, 30-40 mg/kg/day (max 2 g) orally in three doses for 20
days. (Note: iodoquinol should be taken after meals.)
Nitazoxanide*: has been tried in small studies, which suggest
some therapeutic benefit (adults, 500 mg orally twice daily for 3
days; children age 4-11 years old 200 mg orally twice daily for 3
days; children 1-3 years old 100 mg orally twice daily for 3 days).
Epidemiologi :
Insidens pd. Man : < 1% (bukan hospes satu-
satunya), dapat pd rodent maupun primata lain
Peternakan babi
Pembantaian babi
incidens
76% - 90%
Faktor-faktor memudahkan infeksi :
Iklim panas lembab
malnutrisi
Sanitasi lingkungan, hygiene perorangan <
Penularan terutama lewat tangan yang
terkontaminasi (hand to mouth) dan makanan
yang terkontaminasi.
PENCEGAHAN
Kebersihan perorangan
Sanitasi lingkungan
Deteksi dini
CRYPTOSPORIDIUM
Sri Wijayanti Sulistyawati, dr.,M.Imun
Dept Parasitologi FKUA
TUJUAN PERKULIAHAN
Mengetahui epidemiologi
Cryptosporidium
Mengetahui morfologi Cryptosporidium

Mengetahui siklus hidup Cryptosporidium

Mengetahui diagnosis Cryptosporidiasis

Mengetahui pengobatan Cryptosporidiasis

Mengetahui pencegahan
Cryptosporidiasis
Kasus pertama : 1976
Terutama pada penderita immunocompromized

Hospes : mamalia (manusia, sapi, domba,


babi,mencit, kelinci, monyet, anjing, kucing),
burung dan reptil (ular)
Kosmopolit

stadium perkembangannya terbatas pada


intraseluler, berlokasi di ekstrasitoplasmik
(brush border usus halus). Setiap stadium
terdapat di dalam vakuol parasitoforus dari sel
hospes
TAKSONOMI
Filum : Apicomplexa
Famili : Cryptosporididae
Spesies : C.nasorum (ikan)
C.meleagridis (burung)
C.muris (mamalia)
C.hominis (manusia, mamalia)
C.parvum (manusia, mamalia)
- genotip human
- genotip bovine
- genotip dog
MORFOLOGI
Ookista
Oval, 4-5m

Berisi 4 sporozoit
SIKLUS HIDUP
Ookista matang (mengandung 4
sporosoit) diekskresi melalui tinja
dan sekresi respiratori/kontak
dengan air yang terkontaminasi
/hewan yang terinfeksi tertelan
oleh hosteksistasi keluar
Sporosoit skisogoni atau
merogonigametogoni
fertilisasiookista (berdinding
tebal dan tipis)
PATOGENESIS
Lama pengeluaran ookista pd orang normal : 5-
21 hari, immunocompromized sebulan atau lebih
Pada pasien imunokompeten : usus dan
apendiks, pada pasien immunocompromized :
sepanjang traktus gastrointestinal, sistem
hepatobilier dan traktus respiratorius.
Atrofi vilus, perub mitokondria, akt lisosomal
dan hiperplasia kripta, infiltrasi sel mononuklear
di lamina propia hanya pada permukaan sel
epitel
Traktus intestinal, ekstra intestinal sal
empedu
GEJALA
Asimtomatis-diare ringan-diare dengan kram,
anoreksia, nausea, dan muntah.
Penyebab diare anak di bawah umur 1 tahun

Diare tanpa darah, kehilangan cairan dalam


jumlah besar hingga 1/3 bulan. Nyeri ulu hati,
mual, muntah, anoreksia, demam
Penyakit pada empedu, pneumonitis, duktus
pankreas
Pasien AIDS : diare seperti kolera, diare kronis,
diare intermitten, diare transient
IMUNITAS
T CD4 limfosit intestinal intraepithelial>>
Ligan CD40APC dan CD4 Interleukin-12
menginduksi produksi gamma interferon.
Produksi antigen-driven interleukin-12 dalam
makrofag memerlukan
Gamma interferon memainkan peranan yang
lebih penting pada infeksi sekunder
dibandingkan infeksi primer
DIAGNOSIS
Menemukan ookista pada pemeriksaan tinja secara
langsung/konsentrasi dengan modifikasi pulasan
Ziehl-Neelsen : warna merah, bulat

Deteksi antigen
Biopsi jaringan (ex mukosa duodenum); pewarnaan
HE
PCR
TERAPI
Self-limiting
AIDS : HAART (highly active antiretroviral
therapy)
Antibiotik :

1. Paromomisin 4 kali 500-750 mg per hari

2. Azitromisin 900 atau 1200 mg sekali sehari


selama 2 minggu
3. Nitazoxanid 100-200 mg 2 kali sehari

4. Spiramisin 3x1 gram selama 2 minggu


EPIDEMIOLOGI
Kosmopolit
Negara berkembang : 3 20 %.
Anak-anak usia dibawah 2 tahun, merawat binatang,
pelancong, kaum homoseksual , kontak erat
(keluarga, petugas kesehatan dan perawat di rumah
penitipan anak)
KLB : di tempat penitipan anak, air minum yang
tercemar, kolam renang dan danau; cuka apel yang
tidak dipasturisasi (Sureshbabu J, 2008)
klorinasi dan desinfektan tidak membunuh ookista
Ookista dibunuh dengan pemanasan 650C selama 30
menit, atau air mendidih selama 1 menit, dengan 5 %
sodium hipoklorit atau 5-10% amonia
PENCEGAHAN
Penyuluhan hygiene.
Sanitasi pembuangan tinja manusia
dan binatang
Cuci tangan

Rebus sampai mendidih air minum


selama 1 menit;/ filter dengan
diameter 0,1 1 m
Isolasi penderita dari bahan
makanan
Hindarkan dari menelan atau
minum air semasa berenang,
terutama air kolam atau sungai.
Cuci buah-buahan dan sayuran
sebelum dimakan.
B. Pengawasan penderita, kontak dan
lingkungan sekitar.
Laporan kepada instansi kesehatan setempat;

Isolasi

Disinfeksi serentak.

Investigasi kontak atau sumber infeksi


REFERENSI
Neva FA & Brown HW. Basic Clinical Parasitology
Sixth Edition. Appleton&Lange: 1994
Sutanto I dkk. Buku Ajar Parasitologi Kedokteran.
FKUI:2008
Craig and Fausts. Clinical Parasitology,eight ed.
Lea&Febiger.Philadelphia : 1970
Bogitsh BJ & Cheng TC. Human Parasitology.
Academic Press. San Diego : 1998
Chiodini PL dkk. Atlas of Medical Helminthology and
Protozoology. Curchill Livingstone : 2003
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai