Anda di halaman 1dari 3

Parasitologi Sarcoptes Scabiei

Klasifikasi Sarcoptes Scabiei


            Kingdom           : Animalia
                 Filum                   : Arthropoda
                 Kelas                  : Arachnida
                 Sub Kelas         : Acari (Acarina)
                 Ordo                   : Astigmata
                 Famili                 : Sarcoptidae
                 Genus                 : Sarcoptes
                 Spesies              : Sarcoptes Scabiei
Pada manusia oleh S. scabiei var homonis, pada babi oleh S. scabiei var suis, pada kambing
oleh S. scabiei var caprae, pada biri-biri oleh S. scabiei var ovis.

Ciri Morfologi Sarcoptes Scabiei

-     Badan berupa kapitulum anterodorsal, mempunyai empat pasang kaki yang


segmennya pendek.
-       Jantan : kaki 1 dan 2 ambulakra, kaki 3 bulu cambuk, kaki 4 ambulakra.
-       Betina : kaki 1 dan 2 ambulakra, kaki 3 dan 4 bulu cambuk.

Secara morfologik merupakan tungau kecil, Badannya transparan, berbentuk oval,


pungggungnya cembung, perutnya rata, dan tidak bermata. Ukurannya,yang  betina antara 300-
450 mikron x 250-350 mikron, sedangkan yang  jantan, antara 200-240 mikron x 150-200
mikron. Bentuk dewasa mempunyai 4 pasang kaki, 2 pasang kaki di depan sebagai alat alat
untuk melekat dan 2 pasang kaki kedua pada betina berakhir dengan rambut, sedangkan pada
yang jantan pasangan kaki ketiga berakhir dengan rambut dan keempat berakhir dengan alat
perekat

Daur Hidup Sarcoptes Scabiei

Setelah kopulasi yang terjadi di atas kulit, yang jantan akan mati, kadang-kadang masih
dapat hidup beberapa hari di dalam terowongan yang di gali oleh tungau betina, tungau betina
yang telah dibuahi menggali terowongan dan dapat tinggal selama hidupnya yaitu kurang lebih
30 hari.
Daur hidup Sarcoptes scabiei dari telur hingga dewasa berlangsung selama satu
bulan. Sarcoptes scabei memiliki empat fase kehidupan yaitu telur, larva, nimfa dan dewasa.
Berikut ini siklus hidup Sarcoptes scabiei :

1. Tungau jantan dan betina kopulasi di atas permukaan kulit


2. Tungau jantan mati, kadang-kadang masih dapat hidup beberapa hari dalam terowongan
(kunikulus) yang telah digali tungau betina
3. Tungau betina akan menggali dalam stratum komeum dengan kecepatan 2-3 milimeter sehari
sambil meletakkan telumya 2 hingga 50
4. Telur akan menetas biasanya dalam waktu 3 sampai 10 hari dan menjadi larva
5. Betina bertelur pada interval 2-3 hari setelah menembus kulit
6. Telur berbentuk oval dengan panjang 0,1-0,15 mm
7. Masa inkubasi selama 3-8 hari. Setelah telur menetas, terbentuk larva yang kemudian bermigrasi
ke stratum korneum untuk membuat lubang molting pouches. Stadium larva memiliki 3 pasang kaki.
8. Stadium larva terjadi selama 2-3 hari. Setelah stadium larva berakhir, terbentuklah nimfa yang
memiliki 4 pasang kaki.
9. Bentuk ini berubah menjadi nimfa yang lebih besar sebelum berubah menjadi dewasa. Larva dan
nimfa banyak ditemukan di molting pouches atau di folikel rambut dan bentuknya seperti tungau
dewasa tapi ukurannya lebih kecil.
10. Tungau betina memperluas molting pouches untuk menyimpan telurnya. Tungau betina
mempenetrasi kulit dan menghabiskan waktu sekitar 2 bulan di lubang pada permukaan.

Anda mungkin juga menyukai