Anda di halaman 1dari 58

LAPORAN PRAKTIKUM

FARMASETIKA SEDIAAN LIKUIDA

PEMBUATAN SEDIAAN LARUTAN


PARACETAMOL DROP

DOSEN PEMBIMBING:
Dr. Tristiana Erawati, M.Si., Apt
Disusun oleh :
KELOMPOK I (SELASA SIANG)

DEPARTEMEN FARMASETIKA
FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS AIRLANGGA
2016

DAFTAR NAMA ANGGOTA


PRAKTIKUM FARMASETIKA SEDIAAN LIKUIDA
PEMBUATAN SEDIAAN LARUTAN PARACETAMOL DROP
Disusun oleh :
KELOMPOK I
SELASA SIANG

1. Nia Alstoniaty Jikson ( 051411131021 )

1. ...............

2. Astin Miranti Kusuma I

( 051411131022 )

2. ...............

3. Nofita Fernanda Amirah

( 051411131025 )

3. ...............

4. Putri Wijayanti

( 051411131029 )

4. ...............

5. Nurul Fadhilah Arofah

( 051411131045 )

5. ...............

6. Wafiqoh Amirah

( 051411131053 )

6. ...............

7. Reza Fajar Kurniawan

( 051411131069 )

7. ...............

8. Shalsha Faunia

( 051411131077)

9. Revalida Ainun Nisa ( 051411131089)


10. Maya Firdausi

8. ...............
9. ...............

( 051411131189 )

10. ...............

11.

Alfi Choirun Nisa ( 051411131193 )

11. ...............

12.

Ricky Hartono Salim

( 051411131197 )

12. ...............

13.

Achmad Qomaruddin

( 051411133053 )

13. ...............

14.

Nurul Amirah Binti Alias ( 051411133060 )

14. ...............

PENDAHULUAN
Paracetamol merupakan bahan obat berbentuk serbuk halus dan
secara kimia merupakan derivate dari interaksi antara p-aminofenol dan
larutan anhidrida asetat. Asetaminofen (paracetamol) pada umumnya
digunakan sebagai analgesik dan antipiretik. Seperti halnya aspirin, namun
paracetamol bukan golongan NSAID (Non Steroid Anti Inflamatory Drugs)
Karena efek antiinflamasinya rendah sehingga tidak digunakan sebagai
antireumatik.
Paracetamol kini telah terdapat dalam berbagai bentuk sediaan,
misalnya sirup, tablet, dan supositoria. Pada bentuk drop paracetamol
memiliki beberapa keuntungan yaitu lebih stabil dalam bentuk larutan, rasa
paracetamol yang pahit dapat ditutupi dengan penambahan flavoring agent,
mudah digunakan terutama pada anak-anak dan lebih mudah diabsorbsi
dalam saluran pencernaan (lambung). Kekurangan paracetamol adalah sukar
larut dalam air.

Untuk

menghasilkan

sediaan

drop

yang

baik,

perlu

diperhtikan sifat fisika dan kimia paracetamol, misalnya kelarutannya dalam


berbagai pelarut, pH stabilitas, pengaruh kosolven, stabilitas, dan sifat
kepolaran.

Dengan

memperhatukan

menghasilkan formula yang optimal.

sifat-sifat

tersebut,

kita

dapat

TABEL KARAKTERISTIK FISIKA DAN KIMIA PARACETAMOL


SENYAWA AKTIF
Paracetamol

KARAKTERISTIK FISIKA
1. Pemerian hablur atau

KARAKTERISTIK KIMIA
1. Larutan jenuh

serbuk hablur putih,

paracetamol

tidak

rasa

memiliki pH antara

tidak

5,3 dan 6,5.


2. Konstanta disosiasi

berbau,

pahit
2. Mengandung
kurang
dan

dari

98,0%

tidak

lebih

101,0%

C8H9NO2,

dihitung terhadap zat


yang

telah

dikeringkan.
3. BM : 151,2
4. Jarak lebur : 168C172C
5. Wadah

dan

penyimpanan
dalam
tertutup
terlindung

:
wadah
baik,
dari

cahaya (FI III hal 37)


6. Kelarutan :
Air : 1:70
Air mendidih : 1:20
Etanol : 1:7
Aseton : 1:13
Gliserol : 1:40
Propilenglikol : 1:9

pKa: 9,5 (25C)


3. Hasil degradasi dari
paracetamol oleh
katalis asam
maupun basa
mengikuti orde 1
(konsentrasi naik,
laju reaksi naik)
4. Pada pH 2-9, energi
aktivasi untuk
degradasi
paracetamol adalah
73,22 kJ/mol
5. Dalam larutan
paracetamol harus
terlindung dari
cahaya
6. Dalam keadaan
kering paracetamol
murni stabil hingga
suhu 45C

7. Hasil hidrolisis
paracetamol adalah
p-aminofenol. Paminofenol dapat
terdegradasi dengan
oksida menjadi
quinonimine
menyebabkan
produk berwarna
pink, coklat, dan
hitam.
8. Paracetamol relative
stabil terhadap
oksidasi
9. pH stabilitas: 5-7
10. Hidrolisis
paracetamol
minimal pada pH 5-7
11. Pada suhu 25C
T1/2 paracetamol:
pH 2: 0,73 tahun
pH 5: 19,8 tahun
pH 6: 21,8 tahun
pH 9: 2,28 tahun
12. Paracetamol
menyerap lembab
udara dengan
jumlah kecil pada
suhu 25C dan
kelembaban relative
90%

DOSIS PARACETAMOL

Dewasa

: 0,5-1 gram tiap 4-6 jam, maksimal 4 gram sehari.

Anak-anak :
1-3 bulan
3-12 bulan
1-5 tahun
5-12 tahun

:
:
:
:

30-60 mg
60-120 mg
120-250 mg
250-500 mg

DOSIS YANG DIGUNAKAN

1-3 bulan

: 30-60 mg / 8 jam sehari tiga kali

3-12 bulan : 60-120 mg / 6 jam sehari empat kali


Menentukan takaran terkecil : direncanakan kadar bahan aktif tiap satu skal
0,6 ml mengandung 30 mg paracetamol.

DOSIS PEMAKAIAN

30 mg/0,6 ml
1-3 bulan / 8 jam : 0,6-1,2 ml

3-12 bulan / 6 jam

: 1,2-2,4 ml

MENENTUKAN KEMASAN TERKECIL

Paracetamol diminum bila perlu. Untuk pediatric fungsi analgesic tidak boleh
lebih dari 3 hari dan untuk antipiretik tidak boleh lebih dari 5 hari.
Volume yang dibutuhkan:
1-3 bulan

: 0,6-1,2 ml

1 hari (3x) : (0,6-1,2) ml x 3 = 1,8-3,6 ml


3 hari

: (1,8-3,6) ml x 3 = 5,4-10,8 ml

3-12 bulan : 1,2-2,4 ml


1 hari (4x) : (1,2-2,4) ml x 4 = 4,8-9,6 ml
3 hari

: (4,8-9,6) ml x 4 = 14,4-28,8 ml

Kemasan yang dipilih adalah 14,4 ml 15 ml. Karena apabila menggunakan


kemasan volume 5,4 ml atau 10,8 ml terlalu kecil.
T1/2 paracetamol pH 6: 21,8 tahun
Maka:
log K=

2,303 logCo
x
t
Ct

2,303 log a
x
21, 8 1/2a

2,303
x log 2
21,8

0,0318

t 90=

0,105
logK

t 90=

0,105
0,0318

t 90=3,3 tahun

TINJAUAN FARMAKOLOGI
SENYAWA AKTIF
1. Nama bahan aktif:

EFEK/KHASIAT
Analgetikum,

EFEK SAMPING
1. Reaksi alergi jarang

Paracetamol
2. Nama kimia:

antipiretikum

terjadi.
2. Reaksi alergi

Acetaminophen; Nacetyl-paminophenol
3. Struktur kimia:

(Farmakope Indonesia III


halaman 37)

terhadap derivate paminofenol yang


terjadi adalah
berupa eritema atau
urtikaria dan gejala
yang lebih berupa
demam dan lesi

4. BM C8H9NO2=151,2
(Martindale The Extra
Pharmacopoeia 28th

pada mukosa.
3. Penggunaan semua
jenis analgesic dosis
besar secara
menahun terutama

edition, page 268)

dalam kombinasi
dapat menyebabkan
nefropati analgesic.
4. Akibat dosis toksik
yang paling serius
adalah nekrosis hati,
nekrosis tubuli
renalis serta koma
hipogiklemik.
(Martindale The Extra
Pharmacopoeia 28th
edition, page 268)

Bahan aktif terpilih

: Paracetamol

Alasan

: Karena bahan aktif paracetamol memiliki lebih

sedikit efek samping dibandingkan dengan analgesic lain.


PERSYARATAN UMUM
1. Farmakope Indonesia Edisi III halaman 9-10.
Guttae (obat tetes)
Guttae, obat tetes adalah sediaan cair berupa larutan, emulsi, dan
suspense, dimaksudkan untuk obat dalam atau obat luar, digunakan
dengan cara meneteskan menggunakan penetes yang menghasilkan
tetesan setara dengan tetesan yang dihasilkan penetes baku yang
disebutkan Farmakope Indonesia. Jika disebutkan Guttae, Obat tetes,
tanpa penjelasan lebih lanjut, dimaksudkan adalah Guttae, Obat tetes,
untuk obat dalam.
2. Codex 12th edition volume I page 31-32
Oral Drops (sediaan tetes oral)

Sediaan drop/tetes oral adalah sediaan yang digunakan secara oral


berupa larutan atau suspense yang ditujukan untuk penggunaan
volume kecil dengan bantuan alat pengukuran yang sesuai.

BENTUK SEDIAAN TERPILIH


Bentuk sediaan terpilih : Drop atau tetes
Alasan
: Karena ditujukan untuk anak usia 1 bulan-12
bulan, sehingga sediaan drop diharapkan dapat mempermudah anak usia
tersebut untuk mengkonsumsi paracetamol drop ini. Bila diberikan dalam
bentuk sirup atau tablet, maka bayi akan mengalami kesulitan dalam
menelan. Selain itu bentuk sediaan terpilih diharapka dapat memperbaiki
rasa paracetamol yang agak pahit.

SPESIFIKASI SEDIAAN

No
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

Jenis

Spesifikasi yang Diinginkan

Bentuk sediaan

Drop

Kadar bahan aktif

30 mg/0,6 ml

pH sediaan

5,90,1

Viskositas

Antara gliserin dan air

Kemasan terkecil

15 ml

Expired date

3,3 tahun

Warna

Kuning

Bau

Jeruk

Rasa

Manis

BAHAN TAMBAHAN YANG DIGUNAKAN


A. Pelarut
Bahan

Pemerian

Air (H2O)
(Farmako

Cairan jernih,

pe
Indonesi
a edisi III
halaman
96)
Alkohol
(C2H6O)
(Farmako
pe
Indonesi
a edisi III
halaman
534)

Kelarutan

Inkomatibilit

ADI

Keteranga

as

n Lain

tidak
berwarna,
tidak berbau,

tidak
mempunyai
rasa
Cairan tak

Sangat

400-

Agen

BJ: 0,8119-

berwarna,

mudah

500

oksidasi

jernih, mudah larut

mg/100

dalam

0,8130
Viskositas:

menguap dan

dalam

suasana

mudah

air,

ml
60-75

bergerak, bau dalam

mg/100

asam,
campuran

1,62 cP at
20C
Antimikrob

dengan

a: >10%
Kurang

P, dan

alkali akan

aman

Mudah

dalam

menggelapk

untuk bayi

terbakar

eter P.

an warna

(Handbook

dengan

akibat

of

memberi

reaksi

Pharmace

nyala biru

aldehid.

utical

khas, rasa

kloroform

panas.

ml

tidak

Excipient

berasap)

4th p 13)

Propileng

Cairan kental, Data

25

Pelarut

BJ: 1,038

likol

jernih, tidak

campur

mg/kg

(C3H8O2)
(Farmako

bebrau, rasa

dalam

berat

oksidasi
Contoh:

g/cm3
Rentang

agak manis,

air,

badan

KMnO4

pemakaian

higroskopis.

dengan

pe
Indonesi

: 10-25%
Untuk

etanol

a edisi III

pengawet:

(95%)P,

halaman
534)

kloroform

10-30%
Viskositas:

P, larut

0,581 cP

dalam 6

(20C)

bagian

(Handbook

eter,

of

tidak

Pharmace

dapat

utical

campur

Excipients

dengan

page 521)

eter
minyak
tanah P,
dan
minyak
Gliserin

Cairan

lemak.
Dapat

1,5

Agen

BJ: 1,2636

(C3H8O3)

seperti sirup,

campur

g/kg

oksidasi

g/cm3

jernih, tidak

dengan

berat

(KMnO4,

(Handbook

berwarna,

air dan

badan

CrO3), ZnO,

of

tidak berbau,

etanol

Bismuth,

Pharmace

manis, diikuti

95%P,

Nitrat,

utical

rasa hangat,

praktis

cahaya

Excipients

higroskopis,

tidak

5th edition

tingkat

larut

page 302)

(Farmako
pe
Indonesi
a edisi III
halaman
27)

kemanisan

dalam

Rentang

0,6x sukrosa.

kloroform

pemakaian

P, dalam

sebagai

eter P,

pemanis

dalam

dalam

minyak

elixir

lemak.

alcohol
sampai
20%,
sebagai
antimikrob
a <20%,
sebagai
kosolven

Polietilen

Cairan kental, Larut

10

Dapat

20%
pH (5%

glikol

jernih, tidak

dalam

mg/kg

menjadi

w/v

400

berwarna/pra

air,

berat

ester/ eter,

solution):

ktis tidak

aseton,

badan

tidak

berwarna,

alcohol,

4,0-7,0
Density:

bau khas

gliserin

lemah, agak

dan

higroskopis,

glikos.

(Farmako
pe
Indonesi
a edisi III
hal 504)

menimbulkan
rasa panas,
pahit.

(Handb
ook of
Pharma
ceutical

kompatibel
dengan
pewarna
tertentu.

(Handboo

Excipie

(Handbook

k of

nts 6th

of

Pharmac

edition

Pharmaceuti

eutical

halama

cal

Excipient

n 521)

Excipients

th

th

s6

6 edition

edition

halaman

halaman

520)

1,120
g/cm3
Viskositas:
105-130
(25C)
(Handbook
of
Pharmace
utical
Excipients
6th edition

519)

halaman

519)
Bahan pelarut terpilih : Air, Propilenglikol, Gliserin, dan PEG 400
Alasan
:
a) Kemampuan propilenglikol dalam melarutkan paracetamol dengan
perbandingan 1:9 yaitu mudah larut, selain itu propilenglikol juga dapat
berfungsi sebagai pengawet pada kadar 15-30%, sehingga tidka perlu
penambahan bahan pengawet dari luar.
b) Gliserin memiliki kemampuan untuk meningkatkan kelarutan bersama
polietilenglikol walaupun kelarutan paracetamol dalam gliserin 1:40 yaitu
agak sukar larut. Selain itu gliserin juga dapat berfungsi sebagai
pengawet pada kadar >20% dan juga sebagai pemanis.
c) Dipilih air dan gliserin sebagai pelarut juga dipertimbangkan dari
viskositas hasil larutan yang diinginkan, karena diinginkan dalam sediaan
drop maka viskositas yang diharapkan tidak terlalu encer dan tidak terlalu
kental agar mudah dalam penggunaan.
d) Pemilihan PEG 400 sebagai kosolven karena bila hanya menggunakan
gliserin dan propilenglikol belum bisa melarutkan paracetamols
seluruhnya.
B. Perasa
Bahan
Maltol
(Handboo
k of
Pharmac
eutical
Excipient
s 6th page
421)

Inkompatibili

Keteranga

tas
Pada wadah

: freely

mg/kg

metal,

n Lain
pH: 5,3
TL: 162-

soluble
Dietil

berat

larutan

badan

pekat

Pemerian

Kelarutan

Kristal putih

Kloroform

padat yang
karakteristik,
berbau
seperti
caramel,
rasa seperti
strawberry
atau nanas

eter:
sparingly
soluble
Etanol
95%:
1:21
Glycerin:
1:180

ADI

termasuk
stainlessteel,
warna dari
maltol akan
pudar.

164C
Mudah
meleleh
pada 93C

Propanol:
1:53
Propilengl
ikol: 1:28
Air: 1:83
Putih atau
hamper
putih, serbuk

Aseton:

Asam

Kristal/granul

Malat
(Handboo

, memiliki

1:5,6
Dietil

bau yang

eter:

k of

lemah dan

1:119
Etanol

Pharmac

memiliki rasa

eutical

asam yang

Excipient
edition

1:2,6
kuat. Bersifat
Metanol:
higroskopis,
1:1,2
di alam
Propilengl

page

banyak

436)

terdapat

s 5th

dalam buah

95%:

ikol: 1:1,9
Air: 1:1,5-

Dapat
bereaksi
dengan zat
pengoksidasi
, pelarut cair
dan korosif
pada

pH: 2,35
TD: 150C
pKa1:
3,40/25C
pKa2:
5,05/25C

carloonsteels

2,0

dan tanaman
Essence

lain.
Cairan warna

of Orange kuning,
(Martinda
orange atau
le 28th
coklat
edition
kekuningan,
page
bau khas
680)
jeruk, berasa
aromatic,
lindungi dari
cahaya,

Alkohol
90%: 1:7
Asam
asetat
glasial:
1:1

Dosis <1%

simpan pada
suhu <25C
LArut
dalam 12
bagian
volume

Oleum

Cairan,

Citri
(Farmako

kuning

kuning

Indonesia

kehijauan,

III

rasa pedas,

halaman

dan agak

455)

pahit

etanol

pucat, atau

(90%)P,
larutan
agak
beropales
ensi,
dapat
bercamp
ur
dengan
etanol P

Perasa terpilih: Essence of Orange


Alasan
: Karena banyak diminati oleh anak-anak

C. Pengawet
No
.
1.

Karakteristik

Keterangan

Nama Bahan

Karakteristik Fisika

Methylparab

Kristal tak

Kimia
Inkompaktibilita

Khusus
Konsentrasi

en (Nipagin)

berwarna atau

s:

penggunaan

C8H8O3

kristalin putih

Non ionic

pada

Mr = 152,15

Tidak berbau dan

surfaktan

sediaan oral

memiliki rasa

bentonite,

solution

terbakar

Magnesium

0,015 - 0,2

Larut dalam :

trisilicate, talk,

1:400 ml air

tragakan,

ADI : 10

1:40 ml minyak

sodium alhinate, mg/kg BB

hangat

sorbitol,

1:70 ml gliserol

essensial oil,

hangat

atropine

Sangat mudah
larut dalam alcohol,
2.

Propylparabe

aseton, dan eter


Serbuk putih,

Inkompaktibilita

Konsentrasi

n (Nipasol)

kristalin, tak

s:

penggunaan

C10H12O3

berbau, dan tak

Non ionis

pada

Mr : 180,20

berasa

surfaktan,

sediaan oral

Kelarutan :

Magnesium

solution :

1 : 1,1 dalam

aluminium

0,01 0,02

etanol 95%

silikat,

1 : 250 dalam

Magnesium

ADI : 10

gliserin

trisilikat, yellow

mg/kg BB

1 : 3,5 dalam

ion oxide

propilenglikol
1 : 2500 dalam air
1 : 225 dalam air
3.

Natrium

(80o)
Granul putih atau

pKa = 4,19

Konsentrasi

Benzoat

serbuk kristalin,

Inkompaktibilita

penggunaan

C6H5NaO2

tidak berbau,

s:

pada

Mr : 144,11

berasa manis dan

Gelatin, garam

sediaan oral

asin.

besi, garam Ca,

0,02 - 0,5 %

Larut dalam :

dan garam

ADI : 5

1 : 1,8 air

metal berat

mg/kg BB

Inkompaktibilita

Sebagai

1: 1,4 air mendidih


4.

Propilenglikol

1 : 75 alkohol
Pemerian : Cairan

tak berbau. Jernih,

s : KMnO4

tak berwarna

pengawet
diperlukan
15 30%
ADI : 25

5.

Gliserin

Pemerian : Cairan

Inkompaktibilita

mg/kg BB
Sebagai

higroskopis, tak

s : Oksidator

pengawet

berwarna, tak

kuat

dibutuhkan :

berbau, dan jernih


Pengawet yang terpilih adalah Propilenglikol

<20%

Alasan : 1. Kelarutan Parasetamol dalam Propilenglikol 1 : 9


2. Propilenglikol dapat digunakan sebagai pelarut da pengawet,
sehingga dapat meminimalkan jumlah penggunaan eksipien yang
ditambahkan.

D. Pengawet
No.
1.

Nama Bahan

Karakteristik Fisika

Na Sakarin

Karakteristik

Keterangan

Pemerian :

Kimia
Tidak mengalami

Khusus
Pemakaian

Serbuk kristalin

Mailurd Browning

pada oral

putih, tidak berbau

solution :

atau sedikit berbau

0,04 - 0,25

aromatic,

efflorescent.

ADI : 2,5

Kelarutan :

mg/kg BB

Etanol 1 : 102
Etanol 95% 1 : 50
Propilenglikol 1 :
3,5
2.

Glukosa

Aquadest 1 : 1,2
Pemerian :

Inkompaktibilitas

Pemakaian

Tidak berwarna,

pada sirup :

tidak berbau

Oksidator kuat

20- 60 %

dalam etanol
Pemerian :

Inkompaktibilitas

Tidak berbau,

Kristal tidak

Larutan dextrose

berwarna atau

inkompatibel

kristalin putih atau

dengan beberapa

serbuk granul

obat seperti

Kelarutan :
Larut dalam air,
sebagian larut
3.

Dextrosa

berasa

cyanocobalamin,

Kelarutan :

kanamycin

1 : 1 Aquadest

sulfate,

1 : 60 etanol 95%

novobiocin

Larut dalam

sodium.

gliserin

Dalam bentuk
aldehid, dextrose
bereaksi dengan
amina, amida,
asam amino,
peptide, dan
protein. Brown
coloration dan
dekomposisi
terjadi dengan

4.

Sorbitol

Pemerian :

basa kuat.
Inkompaktibilitas

Pemakaian

Serbuk,

pada oral 20

higroskopis, tidak

Polyethyleneglikol

35 %

berbau, putih atau

, besi oksida

hampir tidak
berwarna
Kelarutan :
1 : 0,5 aquadest
1 : 2,1 etanol
(62%)
Praktis tidak larut
kloroform
Pemanis yang terpilih adalah Na Sakarin
Alasan : Na Sakarin mudah larut dalam air, tidak inkompaktibilitas dengan
bahan lain dan tingkat kemanisan 300x lebih manis dari sukrosa

sehingga tidak membutuhkan jumlah banyak (sebagai pertimbangan


ekonomi).

E. Pewarna
Bahan

Pemerian

Kelarutan

ADI

Inkompaktibilit
as

Keterang

Amarant

Serbuk

Dalam air 1 :

750

an Lain
pH 10,8

(Martind

merah

15

mg/k

dalam air

ale 38th /

coklat, tidak memberi

g BB

1%

424)

berbau

warna merah

dengan

magenta,

rasa asin

sangat

sedikit larut
Sunset

Serbuk

alkohol
Dalam air 1 :

Yellow

orange

askorbonat.

FCF

kemerahan

Gliserin 1 : 5

Gliserin dan

(HPE 4th /

atau granul

Dengan asam

glukosa

171)
Tartrazin

Serbuk

Air 1 : 26

kuning/

(2oC)

((HPE

orange

1 : 25

4th / 172)

kekuningan,

(23oC)

Briliant

dalam

Propilenglikol

larutan

1 : 14,3

berwarna

Propilenglikol

kuning

15%

1:5
Air 1 : 5

Green

Dengan

Alkohol 1 : 12

ammonia,

(Martind

oksidator, dan

ale 38th /

reduktor

424)
Allure

Serbuk

Red

merah tua

Larut air

mg/

(Martind

kg

ale 38th /

BB

424)
Pewarna yang terpilih adalah Tartrazine
Alasan : Karena bahan perasa yang diinginkan adalah jeruk maka pewarna
yang sesuai yaitu kuning atau orange.
F. Dapar
Bahan

Pemerian

Kelarutan

Inkompaktibilita

Keteranga
n Lain
Dalam

Na2HPO4.12H2

Serbuk

Sangat larut

s
Dengan

putih, tidak

dalam air,

alkaloid,

suhu 25oC

(HPE 6th /

berbau,

lebih larut

antipirin,

pKa1 =

656)

tidak

dalam air

kloralhidrat,

2,15

berasa

panas, praktis

piroginal,

pKa2 =

tidak larut

resorsinol,

7,20

dalam etanol.

kalsium

pKa3 =

glukonat,

12,38

NaH2PO4.2

Kristal atau

Sedikit larut

ciprofloxacin.
Dalam alkali

H2O

grannul

dalam etanol

dan karbohidrat

(HPE 6th /

berwarna

95%,

sebaiknya tidak

656)

putih

Larut 1 : 1

dicampur

dalam air

dengan garam
aluminium,
kalsium atau

Na2CO3

Kristal atau

Sangat mudah

magnesium
Terurai ketika

(HPE 6th /

granul

larut dalam air

kontak dengan

635)

putih, atau

kelarutannya

larutasi asam

tidak

meningkat

dalam air,

berwarna,

dengan

bereaksi

tidak

naiknya

dengan

berbau dan

temperature,

aluminium,

higroskopis

praktis tidak

fosfor,

larut dalam

pentaoksida,

etanol.

asam sulfat dan

Kristal

Larut dalam

flourin.
Dengan basa,

pH = 7,0

putih, tidak

1 : 5 air, 1 :

reduktor dan

9,0

berbau,

1,06 air

oksidator

pKa = 6,40

tidak

mendidih,

berwarna

praktis tidak

Natrium sitrat

pH = 11,4

larut dalam
Asam Sitrat

Serbuk

etanol 95%
1 : 15 dalam

Dengan kalium

pH = 2.2

(HPE 6th /

Kristal

etanol 95%,

tartat, asetat,

dalam

181)

putih, tidak

1 : 1 dalam

dan sulfide.

suhu 25oC

berwarna

air, sedikit

Juga dengan

pKa1 =

larut dalam

oxidizing

3,128

eter

agents, basa,

pKa2 =

reducing

4,761

agents, dan

pKa3 =

nitrat. Potemsi

6,396

meledak jika
dicampur
dengan logam
nitrat
Dapar yang terpilih adalah Na2HPO4.12H2O dan NaH2PO4.2 H2O
Alasan : dapar fosfat tidak inkompatibel dengan bahan aktif dan bahan
tambahan yang digunakan dalam formula.

PERHITUNGAN DAPAR
pH sediaan yang digunakan = 6
1. Dapar fosfat yang dipilih mempunyai 3 pKa
pKa1 = 2,15
pKa2 = 7,20
pKa3 = 12,38

2. pKa yang digunakan 7,20 (karena paling dekat dengan pH yang


diinginkan)

[ garam]
[asam]

pH

= pKa + log

[Na 2 HPO 4 ]
= 7,20 + log [NaH 2 PO 4 ]

-1,20 = log
0,063 =

[ Na2 HPO 4 ]
[ NaH 2 PO 4 ]
[ Na2 HPO 4 ]
[ NaH 2 PO 4 ]

[Na2HPO4] = 0,063 [NaH2PO4]


3. Kapasitas dapar () yang digunakan = 0,02
pKa = 7,20
Ka = 6,3x10-8
pH = 6
[H3O+] = 10-6
+
H 3 O

= 2,3C x Ka+[ H 3 O ]

Ka

0,02 = 2,3C x

6,3 x 108 x 106


( 6,3 x 108 ) +( 106)

0,02 = 2,3C x

6,3 x 108 x 106


12
1,13 x 10

= 0,156 M

4. Konsentrasi Na2HPO4 dan NaH2PO4


C
= [garam] + [asam]
C
= [Na2HPO4] + [NaH2PO4]
0,156 = 0,063 [NaH2PO4] + [NaH2PO4]
0,156 = 1,063 [NaH2PO4]
[NaH2PO4] = 0,147 M
[Na2HPO4] = 0,063 [NaH2PO4]
= 0,063 x 0,147
= 9,261 x 10-3
5. Untuk sediaan 15 mL

Na2HPO4 >> M

9,261 x 10-3 =
Massa

Massa Na2 HPO 4


Mr Na2 HPO 4
0,02 g
141,96

gram 1000 ml
x
141,96
15 ml

= 0,02 gram

= 0,05 g >>

NaH2PO4 >> M

Massa NaH 2 PO 4
Mr NaH 2 PO 4

=
=

Massa

1000
V (mL)

Massa Na 2 HPO 4.12 H 2 O


358,08

0,147

0,02 g
119,98

Massa Na2 HPO 4.12 H 2 O


Mr Na 2 HPO 4.12 H 2O

Massa Na 2 HPO 4.12 H 2O

Massa
Mr

0,05 g
x 100
15 ml

Massa
Mr

= 0,3333 %

1000
V (mL)

gram 1000 ml
x
119.98 15 ml

= 0,26 gram

Massa NaH 2 PO 4.2 H 2 O


Mr NaH 2 PO 4.2 H 2O

Massa NaH 2 PO 4.2 H 2 O


156,01

Massa NaH 2 PO 4.2 H 2O

= 0,338 g >>

0,338 g
x 100
15 ml

= 2,2533 %

FORMULA BAKU
Acetaminophen Drops
Nama Bahan
Propylene glycol
Acetaminophen
Saccharin sodium powder
Sodium chloride
FD&C red dye No. 40a
Purified water, USP
Wild cherry artificial flavor
Alcohol (ethanol; 190 proof;

Qty/L (g)
739,00
90,00
17,50
8,75
0,05
2,50
2,00

65,00
Nonbeverage), USP
Deionized purified water, USP
QS to 1 L
(Handbook of Pharmaceutical Manufacturing Formulation Liquid
Products Vol. 3 2nd ed. page. 169)
PERHITUNGAN KONSTANTA DIELEKTRIK
-

Konstanta dielektrik
Air
= 78,5
Propilenglikol
= 32
Gliserol
= 42,5
Etanol
= 24,3

Pemakaian solven (%) yang digunakan pada system


739,00 g
Propilenglikol 739,00 g
1,038 g/ml = 711,95 mL

% Propilenglikol =

Alkohol 65,00 g

711,95 mL
1000 ml

Berat Jenis
1 g/mL
1,038 g/mL
1,2636 g/mL
0,8119 g/mL

x 100% = 71,20%

65,00 g
0,8119 g /ml

= 80,06 mL

% Alkohol =

Air 207,99 g

% Alkohol =

system =

80,06 mL
1000ml

x 100% = 8,01%

207,99 g
1 g /ml
207,99 mL
1000 ml

= 207,99 mL

x 100% = 20,80%

( 71,20 x 32 ) + ( 8,01 x 24,3 )+(20,80 x 78,5)


100

= 41,06

BAGAN ALIR

Kelarutan
dalam air
1 : 70

Diinginkan
sediaan
drop

Media AIr

P
A
R
A
S
E
T
A
M
O
L

Stabil pada
pH 5,3-6,5

Tidak stabil
terhadap
cahaya

Digunakan
pelarut yang
sesuai

Media
pertumbuhan
mikroorganis
me

Menggunaka
n pengawet

Perlu dapar

Dapar terpilih
Na2HPO4 dan
NaH2PO4

Propilenglikol
, Gliserin,PEG
400

Propilengliko
l

Dikemas dalam
botol berwarna
gelap

Perlu
Pemanis

Terpilih :
Na Sakarin

Rasa pahit

Perlu
perasa

Bentuk
hablur putih

Diinginkan
sediaan
estetik

Terpilih:
Essense Jeruk

Diberi
pewarna yang
sesuai

RANCANGAN EVALUASI SEDIAAN

Tartrazine

1. Organoleptis
a. Bau
b. Rasa
c. Warna
2. Penentuan pH (Farmakope Indonesia edisi III halaman 756)
Alat : pH meter
Prosedur :
1) Membersihkan elektroda dengan aquadest lalu mengeringkan dengan tissue
2) Melakukan kalibrasi pH meter degan standar
3) Bersihkan kembali elektroda dengan aquades lalu keringkan
4) Masukkan elektroda dalam cairan sampel
5) Tunggu sampai alat menunjukkan angka yang konstan
6) Catat pH dan lakukan replikasi 3x
3. Penentuan Densitas (Farmakope Indonesia edisi 1030)
Alat : Piknometer
Prosedur :
1) Gunakan piknometer bersih, kering dan telah dikalibrasi dengan menetapkan
bobot air yang baru didihkan pada suhu 21C
2) Atur hingga suhu zat uji lebih kurang 20C masukkan ke dalam piknometer
3) Atur suhu piknometer yang telah diisi hingga suhu 25C, buang kelebihan zat uji
lalu ditimbang
4) Kurangkan bobot piknometer kosong dari bobot piknometer yang telah diisi.
Bobot jenis adala hasil yang diperoleh dengan membagi bobot zat dengan bobot
air dalam piknometer kecuali dinyatakan lain dalam monografi keduanya
ditetapkan pada suhu 25C

4. Penetapan Viskositas
Alat :
1. Viskosimeter Ostwald
2. Alat Catat waktu
Prosedur :
1) Masukkan cairan melalui tabung V hingga permukaan cairan terletak antara
tanda X dan Y dari ruang A

2) Letakkan viscometer tegak dalam tangas bersuhu seperti yang tertera pada
masing-masing monografi 0,1 hingga ruang C tercelup seluruhnya, biarkan
selama 30 menit
3) Tutup tabung 2, hisap cairan dari ujung tabung W hingga permukaan terletak
ditengah tengah ruang C cegah terjadinya gelembung pada tabung W
4) Pada waktu cairan pada dasar kapiler mulai turun, buka tabung W catat waktu
(t) dalam detik selama permukaan cairan bergerak cairan dari tanda E sampai
I
5) Hitung dengan rumus:
air

t air x d air
t cairan x d cairan

cairan

Keterangan
air
t air
cairan
t cairan
d air
d cairan

:
: viskositas air pada suhu penetapan
: aktu alir dalam detik
: viskositas cairan
: waktu alir cairan dalam detik
: bobot per ml air dalam g/ml
: bobot per ml cairan dalam g/ml

5. Uji kejernihan
1) Dilakukan dengan menggunakan gelas ukur
2) Dilewatkan seberkas cahaya pada sediaan sirup untuk mengetahui caran sediaan
bila seluruh cahaya dapat melewati sediaan maka sediaan dikatakan jernih
6. Penetapan kadar
Alat
: HPLC
Prosedur
:
1) Membuat fasa gerak, air : methanol (3:1) saring
2) Membuat larutan baku dengan menimbang seksama sejumlah parasetamol BPFI,
kemudian larutkan dalam fasa gerak hingga kadar lebih kurang 0,01 mg/ml
3) Mengukur seksama sejumlah volume setara dengan 500 mg Parasetamol,
masukkan labu ukur 250,0 mL encerkan dengan fasa gerak sampai tanda. Pipet
5,0 mL larutan ini, pindahkan ke labu ukur 250 mL yang kedua, encerkan dengan
fasa gerak sampai tanda. Pipet 25,0 mL larutan ini, pindahkan ke labu ukur 100,0
mL, encerkan dengan fasa gerak sampai tanda. Saring larutan ini dengan kertas
saring 0,5 mikrometer, buang 10 mL filtrat pertama. Gunakan filtrat selanjutnya
untuk larutan uji.
4) Kondisi KCKT
a. Detektor : UV 243 nm

b. Kolom : 3,9 mm x 30 cm, packing L1


c. Flow rate : 1,5 ml/mnt
d. Injeksi : 10 mikroliter

FORMULA 1
N
o

Bahan

1.
2.
3.

5.
6.
7.
8.

Paracetamol
Zat aktif
Gliserin (HPE,301)
Pelarut
Propilenglikol
Pelarut
(HPE,624)
Sakarin Na (HPE , pelarut
641)
Tartazine
pemanis
Essence of orange
Perasa
Na2HPO4
Dapar
NaH2PO4
Dapar

9.

Aqua

4.

Fungsi

pelarut

% v/v

Jumlah
dalam 60 ml

45,88%
45 %

Jumlah
dalam 15
ml
750 mg
6,75 ml
6,882 ml

20%

13 mg

51 mg

0,085%
0,2 %
0,33%
2,25%

13 mg
0,03 ml
50 mg
338 mg

51 mg
0,12 ml
200 mg
1,352 g

q.s

1,368 ml

5,472 ml

A. Perhitungan Kelarutan Parasetamol dalam Pelarut Campur


- Propilen glikol
Jumlah Propilen glikol = 45/100 X 15 ml
= 6,75 ml
Kelarutan Parasetamol = 6,75 ml/9 X 1000 mg = 750 mg

3g
15 ml
30 ml

Gliserin
Jumlah Gliserin = 45,88/100 X 15 ml = 6,882 ml
Kelarutan Parasetamol = 6,882/40 X 1000 mg = 172,05 mg
Jumlah parasetamol yang dapat dilarutkan sebanyak 750 mg + 172,05
mg = 922,05 mg, pelarut dapat melarutkan seluruh parasetamol
B. Perhitungan konstanta Dielektrik
propilenglikol = 32
aqua
= 78,5
-

sistem

propilenglikol .% propilenglikol gliserin.% gliserin aqua .% aqua

100
32 x 45% 42,5 x 45,88% 78,5 x9,12%
sistem
100
41,06 I
Timbang sistem
parasetamol
Solven
( Propilenglikol )

gliserin

42,5

Aduk ad homogen
Solven II

( Gliserin )

HASIL SEDIAAN
-

pH formulasi I = 6,03
Dilakukan adjust
pH dengan
cara menambahkan
NaH2PO4
ml
Aduk
ad homogen
Larutkan
Sakarin-Na
dalam0,4
aquadest
pH formulasi I setelah di adjust = 5,76
Dilakukan penambahan jumlah dapar yang belum sesuai kedalam
sediaan ditambahkan : NaH2PO4 = 1350,2 mg
Na2HPO4 = 193,4 mg
pH formulasi I setelah ditambahkan NaH2PO4 1350,4 mg dan
Aduk ad homogen
Na2HPO4 = 193,4 mg
adalah 6,30

Tambahkan Tartazine
Aduk ad homogen
Masuk Botol

+ Essence of
Kocok ad Homogen

Orange tete

NaHPO4 + Na2HPO
+

FORMULA 2
N
o

Bahan

1.
2.
3.

Paracetamol
Zat aktif
Gliserin (HPE,301)
Pelarut
Propilenglikol
Pelarut
(HPE,624)
Sakarin Na (HPE , pelarut
641)
Tartazine
pemanis

4.
5.

Fungsi

% v/v

5%
25%
50 %

Jumlah
Jumlah dalam
dalam 15 60 ml
ml
750 mg
3g
3,75ml
15 ml
7,5 ml
30 ml

0,085%

0,013g

51 mg

0,005%

7,5X

3 mg

10 g
6.
7.
8.

Essence of orange
Na2HPO4
NaH2PO4

Perasa
Dapar
Dapar

2%
0,333%
2,25%

0,3 ml
0,050 g
338 mg

1,2 ml
200 mg
1,352 g

9.

Aqua

pelarut

q.s

2,3 ml

11,6 ml

A. Perhitungan Kelarutan Parasetamol dalam Pelarut Campur


- Propilen glikol
Jumlah Propilen glikol = 50/100 X 15 ml
= 7,5 ml
Kelarutan Parasetamol = 7,5 ml/9 X 1000 mg = 833,33 mg
Gliserin
Jumlah Gliserin = 25/100 X 15 ml = 3,75 ml
Kelarutan Parasetamol = 3,75/40 X 1000 mg = 93,75 mg
Jumlah parasetamol yang dapat dilarutkan sebanyak 833,33 mg +
93,75 mg = 927,08 mg , pelarut dapat melarutkan seluruh
parasetamol
B. Perhitungan konstanta Dielektrik
propilenglikol = 32
aqua
= 78,5
-

sistem
sistem
sistem

propilenglikol .% propilenglikol gliserin.% gliserin aqua .% aqua

100
32 x50% 42,5 x 25% 78,5 x15,324%

100
38,65

gliserin

42,5

C. Perhitungan ADI
- Propilen glikol = 25mg/kg BB
0-3 bulan = ( 3,05-5,65) kg X 25 mg/kg = (76,25 141,25) mg
3-12 bulan = ( 5,65-8,10) kg X 25 mg/kg = (141,25-202,5) mg
Dalam 15 ml mengandung
Penggunaan = 1,038 X 7,5ml = 7,785 g
0-3 bulan = 0,6 ml 2,4 ml
p.e = (0,6 1,2 ) 3 / 15 X 7,785 g = ( 0,9342 1,8684) g
3-12 bulan = 1,2 ml 2,4 ml
p.e = (1,2 2,4) 4 / 15 X 7,785 g = (2,4912 4,9824) g

Jadi, penggunaan propilen glikol melebihi ADI, namun tetap dapat


digunakan karena propilen glikol propilenglikol jarang digunakan /
dikonsumsi dalam makanan sehari hari.
-

Gliserin = 1,5 g / kg BB
0-3 bulan = ( 3,05-5,65) kg X 1,5g/kg = (4,575 8,475) g
3-12 bulan = ( 5,65-8,10) kg X 1,5 g/kg = (8,475-12,15) g
Dalam 15 ml mengandung
Penggunaan = 1,2636 X 3,75 ml = 4,7385
0-3 bulan = 0,6 ml 2,4 ml
p.e = (0,6 1,2 ) 3 / 15 X 4,7385 g = ( 0,9342 1,8684) g
3-12 bulan = 1,2 ml 2,4 ml
p.e = (1,2 2,4) 4 / 15 X 4,7385 g = (1,5163 3,0326 ) g

Jadi, penggunaan Gliserin tidak melebihi ADI


HASIL SEDIAAN
-

pH formulasi I = 6,03
Dilakukan adjust pH dengan cara menambahkan NaH2PO4 0,4 ml
pH formulasi I setelah di adjust = 5,76
Dilakukan penambahan jumlah dapar yang belum sesuai kedalam
sediaan ditambahkan : NaH2PO4 = 1350,2 mg
Na2HPO4 = 193,4 mg
pH formulasi I setelah ditambahkan NaH2PO4 1350,4 mg dan
Na2HPO4 = 193,4 mg
adalah 6,30

FORMULA 3
N
o

Bahan

1.
2.
3.

Paracetamol
Zat aktif
Gliserin (HPE,301)
Pelarut
Propilenglikol
Pelarut
(HPE,624)
Sakarin Na (HPE , pelarut
641)
Tartazine
pemanis

4.
5.

Fungsi

% v/v

5%
45,875%
45 %

Jumlah
Jumlah dalam
dalam 15 60 ml
ml
750 mg
3g
6,88ml
27,52 ml
6,75 ml
27 ml

0,085%

13 mg

51 mg

0,005%

7,5X

3mg

10 g
6.
9.

Essence of orange
Aqua

Perasa
pelarut

0,2 %
9,125 %

0,03 ml
Ad 15 ml

0,12 ml
27,375 ml

A. Perhitungan konsentrasi kosolven berdasarkan konstanta Dielektrik


Sistem
= 41,06
propilenglikol

aqua

sistem

= 32

= 78,5

propilenglikol .% propilenglikol gliserin.% gliserin aqua .% aqua

100
32 x 45% 42,5 xX 78,5 x(55 X )
41,06
100
4106 1440 42,5 X 4317,5 78,5 X

36 X 1651,5
X 45,875%
% KonsentrasiGliserin 45,875%
% KonsentrasiAir (55 X ) (55% 45,875%) 9,125%

42,5

gliserin

B. Perhitungan Kelarutan Parasetamol dalam Pelarut Campur


- Propilen glikol
Jumlah Propilen glikol = 45/100 X 15 ml
= 6,75 ml
Kelarutan Parasetamol = 6,75 ml/9 X 1000 mg = 750 mg
Gliserin
Jumlah Gliserin = 45,875/100 X 15 ml = 6,88 ml
Kelarutan Parasetamol = 6,88ml/40 X 1000 mg = 172 mg
Jumlah parasetamol yang dapat dilarutkan sebanyak 750 mg + 172
mg = 922 mg , pelarut dapat melarutkan seluruh parasetamol

HASIL SEDIAAN
-Mempunyai pH 4,95
- Berwarna Orange Jernih

FORMULA 4
N
o
1.
2.
3.
4.

Bahan

Fungsi

% v/v

Jumlah

Paracetamol
Gliserin (HPE,301)
Propilenglikol
(HPE,624)
Sakarin Na (HPE ,

Zat aktif
Pelarut
Pelarut

5%
27,5%
45 %

750 mg
4,125 ml
6,75 ml

pelarut

0,085%

0,013 g

641)
Tartazine
Essence of orange
Aqua

5.
6.
7.

pemanis
Perasa
pelarut

0,005%
0,2 %
27,5 %

0,75 mg
0,12 ml
Ad 60 ml

A. Perhitungan Kelarutan Parasetamol dalam Pelarut Campur


- Propilen glikol
Jumlah Propilen glikol = 45/100 X 15 ml
= 6,75 ml
Kelarutan Parasetamol = 6,75 ml/9 X 1000 mg = 750 mg
Gliserin
Jumlah Gliserin = 27,5/100 X 15 ml = 4,125 ml
Kelarutan Parasetamol = 4,125 ml/40 X 1000 mg = 103,125 mg
Jumlah parasetamol yang dapat dilarutkan sebanyak 750 mg +
103,125 mg = 853,125 mg , pelarut dapat melarutkan seluruh
parasetamol

B. Perhitungan konstanta Dielektrik


propilenglikol = 32
aqua
= 78,5

sistem
sistem
sistem
42,5

propilenglikol .% propilenglikol gliserin.% gliserin aqua .% aqua

100
32 x 45% 42,5 x 27,5% 78,5 x 27,5%

100
47,72

gliserin

C. Perhitungan ADI
- Propilen glikol = 25mg/kg BB
0-3 bulan = ( 3,05-5,65) kg X 25 mg/kg = (76,25 141,25) mg
3-12 bulan = ( 5,65-8,10) kg X 25 mg/kg = (141,25-202,5) mg
Dalam 15 ml mengandung
Penggunaan = 1,038 X 6,75ml = 8,829 g
0-3 bulan = 0,6 ml 2,4 ml
p.e = (0,6 1,2 ) 3 / 15 X 8,829 g = ( 1,06 2,11) g
3-12 bulan = 1,2 ml 2,4 ml
p.e = (1,2 2,4) 4 / 15 X 8,829 g = (2,82 5,65) g

Jadi, penggunaan propilen glikol melebihi ADI, namun tetap dapat


digunakan karena propilen glikol propilenglikol jarang digunakan /
dikonsumsi dalam makanan sehari hari.
-

Gliserin = 1,5 g / kg BB
0-3 bulan = ( 3,05-5,65) kg X 1,5g/kg = (4,575 8,475) g
3-12 bulan = ( 5,65-8,10) kg X 1,5 g/kg = (8,475-12,15) g
Dalam 15 ml mengandung
Penggunaan = 1,2636 X 3,75 ml = 4,7385
0-3 bulan = 0,6 ml 2,4 ml
p.e = (0,6 1,2 ) 3 / 15 X 4,7385 g = ( 0,9342 1,8684) g
3-12 bul1,06
p.e = (1,2 2,4) 4 / 15 X 4,7385 g = (1,5163 3,0326 ) g

Jadi, penggunaan Gliserin tidak melebihi ADI


HASIL SEDIAAN
-

Mempunyai pH 5,37
Setelah dilakukan adjustment dengan menambahkan Na2HPO4
(1g/5ml) sebanyak 0,10 ml (2 tetes) pH berubah menjadi 6,75
Sediaan berwarna orange jernih dengan rasa sedikit manis dan
sedikit panas.

FORMULA 5
N

Bahan

Fungsi

% v/v

Jumlah

Jumlah

o
1.
2.
3.

Paracetamol
Zat aktif
Gliserin (HPE,301)
Pelarut
Propilenglikol
Pelarut
(HPE,624)
Sakarin Na (HPE , pelarut
641)
Tartazine
pemanis
Essence of orange
Perasa
Aqua
pelarut

4.
5.
6.
7.

5%
49,6%
35 %

dalam 15 dalam
ml
60 ml
750 mg
3g
7,44 ml
29,76 ml
5,25 ml
21 ml

0,085%

13 mg

51 mg

0,005%
0,2 %
27,5 %

0,75mg
0,12 ml
Ad 15 ml

3 mg
0,12 ml
Ad 60 ml

A. Perhitungan Kelarutan Parasetamol dalam Pelarut Campur


- Propilen glikol
Jumlah Propilen glikol = 35/100 X 15 ml
= 5,25 ml
Kelarutan Parasetamol = 5,25 ml/9 X 1000 mg = 583,3 mg
Gliserin
Jumlah Gliserin = 49,6/100 X 15 ml = 7,44 ml
Kelarutan Parasetamol = 7,44 ml/40 X 1000 mg = 186 mg
- PEG 400
Jumlah PEG 400 = 5/100 X 15 = 0,75 ml
Kelarutan Parasetamol = 0,75ml/5 X 1000 mg = 150 mg
Jumlah parasetamol yang dapat dilarutkan sebanyak 583,3 mg + 186
mg + 150 mg= 919,3 mg , pelarut dapat melarutkan seluruh
parasetamol
-

B. Perhitungan konstanta Dielektrik


propilenglikol = 32
aqua
= 78,5
PEG 400
= 12,4
gliserin
= 42,5
=

( %PG x 32,1 ) + ( %Gliserin x 42,5 ) + ( %PEG x 12,4 )+(%Aqua x 80)


80

( 35 x 32,1 ) + ( 49,6 x 42,5 )+ ( 5 x 12,4 ) +(10,4 x 78,54)


100
=41,06

C. Perhitungan ADI
- Propilen glikol = 25mg/kg BB
0-3 bulan = ( 3,05-5,65) kg X 25 mg/kg = (76,25 141,25) mg
3-12 bulan = ( 5,65-8,10) kg X 25 mg/kg = (141,25-202,5) mg
Dalam 15 ml mengandung
Penggunaan = 1,308 X 5,25ml = 6,867 g
0-3 bulan = 0,6 ml 2,4 ml
p.e = (0,6 1,2 ) 3 / 15 X 6,867 g = ( 0,824 1,648) g
3-12 bulan = 1,2 ml 2,4 ml
p.e = (1,2 2,4) 4 / 15 X 6,867 g = (2,197 4,395 ) g

Jadi, penggunaan propilen glikol melebihi ADI, namun tetap dapat


digunakan karena propilen glikol propilenglikol jarang digunakan /
dikonsumsi dalam makanan sehari hari.
-

Gliserin = 1,5 g / kg BB
0-3 bulan = ( 3,05-5,65) kg X 1,5g/kg = (4,575 8,475) g
3-12 bulan = ( 5,65-8,10) kg X 1,5 g/kg = (8,475-12,15) g
Dalam 15 ml mengandung
Penggunaan = 1,2636 X 7,44 ml = 9,401
0-3 bulan = 0,6 ml 2,4 ml
p.e = (0,6 1,2 ) 3 / 15 X 9,401 g = ( 1,128 2,256) g
3-12 bul1,06
p.e = (1,2 2,4) 4 / 15 X 9,401 g = (3,008 6,017 ) g

Jadi, penggunaan Gliserin tidak melebihi ADI

PEG 400 = 10 mg / kg BB
0-3 bulan = ( 3,05-5,65) kg X 10 mg/kg = (30,5 56,5) g
3-12 bulan = ( 5,65-8,10) kg X 10 mg/kg = (56,6 81,0) g
Dalam 15 ml mengandung
Penggunaan = 1,120 g/ml X 0,75 ml = 0,84
0-3 bulan = 0,6 ml 2,4 ml
p.e = (0,6 1,2 ) 3 / 15 X 0,84 g = ( 0,101 0,202) g
3-12 bul1,06
p.e = (1,2 2,4) 4 / 15 X 0,84 g = (0,269 0,538) g

Jadi, penggunaan PEG 400 tidak melebihi ADI


HASIL SEDIAAN
-

Mempunyai pH 5
Sediaan terdapat parasetamol yang belum larut

Metode Pembuatan

FORMULA TERPILIH FORMULA 3


N
o

Bahan

Fungsi

% v/v

1.
2.

Paracetamol
Gliserin (HPE,301)

Zat aktif
Pelarut

5%
45,875%

Jumlah
dalam 300
ml
15 g
137,6 ml

3.
4.
5.
6.
9.

Propilenglikol
Pelarut
(HPE,624)
Sakarin Na (HPE , pelarut
641)
Tartazine
pemanis
Essence of orange
Perasa
Aqua
pelarut

45 %

135 ml

0,085%

260 mg

0,005%
0,2 %
9,125 %

15 mg
0,6 ml
Ad 300 ml

HASIL EVALUASI SEDIAAN


1. Penetapan Organoleptis
Jumlah responden

: 39

l Warna
Warna

Jumlah

Skor

Jumlah skor

Sangat pekat
Pekat
Jernih
Jumlah

responden
0
20
19
39

1
2
3

0
40
57
97

Warna
60
50
40
JUmlah skor 30
20
10
0

Skor

Bau

Bau

Jumlah

Skor

Jumlah skor

Tidak berbau
Lemah
Kuat
Jumlah

responden
4
23
12
39

1
2
3

4
46
36
86

Bau
60
50
40
Jumlah Skor 30
20
10
0

Skor

l Rasa manis
Rasa manis

Jumlah

Skor

Jumlah skor

Tidak ada

responden
5

pendapat
Sangat manis
Kurang manis
Manis
Jumlah

2
27
5
39

1
2
3

2
54
15
71

Rasa Manis
60
50
40
Jumlah Skor 30
20
10
0

Skor

l Rasa pahit
Rasa pahit

Jumlah

Skor

Jumlah skor

Tidak ada

responden
6

pendapat
Sangat pahit
Pahit
Sedikit pahit
Jumlah

3
9
21
39

1
2
3

3
18
63
84

Rasa Pahit
140
120
100
80
Jumlah Skor

60
40
20
0

Skor

Perbandingan Hasil Kuisioner dengan Hasil yang Diinginkan


140
120
100
80
60
40
Jumlah skor 20
0

Organoleptis

Kesimpulan:
Rasa : kurang manis, sedikit pahit (tidak memenuhi spesifikasi)
Warna
Bau

: jernih (memenuhi spesifikasi)

: lemah (tidak memenuhi spesifikasi)

2. Penentuan bobot jenis


Replikasi 1

Replikasi 2

Replikasi 3

Berat piknometer

33,415 g

33,623 g

33,322 g

kosong
Berat piknometer +

61,684 g

61,801 g

61,649 g

28,269 g
24,458 Cm3
1,558 g/cm3
20C

28,178 g
24, 647 Cm3
1,1433 g/cm3
20C

28,327 g
24,772 cm3
1,1435 g/cm3
20C

isi
Berat isi
Volume
Bobot jenis
Suhu

ratarata=

1,558+1,1433+1,1435
3

ratarata=1,475 g/cm 3

SD =

0,2268
( 31 )

SD=0,3367

Kesimpulan: Bobot jenis sediaan memenuhi spesifikasi bobot jenis antara air
dan gliserin.
3. Pengukuran
Nama alat : Viskosimeter cup and bob
Ukuran rotor

:3

Replikasi 1
Replikasi 2
Replikasi 3
Rata-rata
1 Pa.s = 1000 Cps

(dPa.s)
0.8
0.8
0.8
0.8

0.8 dPa.s = 0.08 Pa.s = 80 Cps


SD=

0
( 31 )

SD=0
Viskositas sediaan

: 80 Cps 0

4. Penentuan pH
pH spesifikasi = 5,3 0,5

Replikasi 1
Replikasi 2
Replikasi 3
Rata-rata

SD=

pH
5,13
5,14
5,06
5,11

3,8 x 103
( 31 )

SD=0,0436
pH sediaan : 5,11 0,04
Kesimpulan : pH sediaan memenuhi pH spesifikasi

PEMBAHASAN
Pada praktikum ini dibuat sediaan parasetamol dalam bentuk drop
dengan sasaran penggunaan untuk anak usia 1 bulan 12 bulan. Dalam satu
kemasan berisi 15 ml dengan kandungan paracetamol 60 mg/0,6 ml.
Dalam pembuatan paracetamol drops terdapat 3 metode pembuatan
yaitu:

1. Paracetamol dilarutkan terlebih dahulu ke dalam kosolven yang


melarutkan paracetamol paling banyak, kemudian ditambahkan
kosolven yang lain.
2. Seluruh kosolven dicampur terlebih dahulu, kemudian paracetamol
dilarutkan ke dalam campuran seluruh pelarut.
3. Paracetamol dilarutkan dalam tiap-tiap kosolven berdasarkan
kelarutannya.
Untuk pemilihan metode yang akan digunakan, formula 1 dibuat
menggunakan 3 metode di atas. Metode pembuatan yang terpilih adalah
metode 1 karena waktu pembuatan lebih cepat dan menghasilkan sediaan
yang jernih. Kemudian metode 1 digunakan untuk membuat formula 2, 3, 4,
dan 5. Dari hasil optimasi tersebut, formula terpilih untuk dilakukan scale up
adalah formula 3 karena proses pembuatan lebih cepat dan lebih jernih dari
formula yang lain. Formula 3 memiliki pH sediaan 4,95 dan tidak
menggunakan dapar. Sehingga waktu kadaluarsa dihitung ulang
menggunakan data T1/2 paracetamol pada pH 5. Maka:
log K=

2,303 logCo
x
t
Ct

2,303 log a
x
19, 8 1/2a

2,303
x log 2
19,8

0,0350

t 90=

0,105
logK

t 90=

0,105
0,0350

t 90=3 tahun
Setelah dilakukan scale up formula 3 sebanyak 300 ml, dan di cek
pHnya sebesar 5,3. Jadi pH spesifikasinya menjadi 5,3 0,5.
Beberapa proses evaluasi yang dilakukan adalah:
1. Organoleptis
Spesifikasi organoleptis untuk sediaan adalah rasa manis, warna
kuning jernih, dan bau jeruk yang kuat. Sedangkan pada hasil
evaluasi yang dilakukan dengan menyebarkan kuisioner didapatkan
hasil rasa kurang manis dan sedikit pahit, warna kuning jernih, dan
bau jeruk yang lemah.
2. Penentuan bobot jenis
Penetapan bobot jenis dilakukan dengan menimbang piknometer
kosong dan piknometer yang berisi sediaan. Bobot jenis sediaan yang
didapat adalah 1,475 g/cm30,3367
3. Pengukuran viskositas
Pengukuran viskositas dilakukan menggunakan viskosimeter cup and
bob dengan ukuran rotor nomor 3. Harga viskositas yang didapat
adalah 80 0,00 Cps. Dengan harga viskositas tersebut sediaan
yang dihasilkan tidak terlalu kental, dapat dituang dengan mudah
dan tidak muncrat.
4. Penentuan pH
Penentuan pH dilakukan menggunakan alat pH meter Schott yang
telah dikalibrasi. pH sediaan adalah 5,11 0,0436. Sedangkan pH
spesifikasi yang diinginkan adalah 5,3 0,5. Jadi, pH sediaan masih
masuk dalam rentang pH pesifikasi sediaan.
Sehingga hasil dari sediaan paracetamol yang kami buat adalah:
Spesifikasi
Rasa
Warna
Bau
Bobot jenis

Formula
Kurang manis, sedikit pahit
Kuning jernih
Jeruk yang lemah
1,475 g/cm30,3367

Viskositas
pH

80 0,00 Cps
5,11 0,0436

KESIMPULAN DAN SARAN


Berdasarkan hasil evaluasi, organoleptis dari sediaan belum memenuhi
spesifikasi. Rasa kurang manis dan sedikit pahit dari sediaan dapat diatasi
dengan penambahan Na Sakarin (meningkatkan prosentase) dan bau jeruk
yang lemah bisa diatasi dengan penambahan Essence of Orange. Untuk
evaluasi yang lain sudah memenuhi spesifikasi sehingga tidak memerlukan
pengubahan komposisi.

Anda mungkin juga menyukai