POROSITY
pori-pori dalam
pori-pori antar
partikel
• Partikel-partikel dalam serbuk tidak berbentuk
sferis dan ukurannya juga tidak sama
• Kebanyakan serbuk mempunyai porositas
antara 30-50%,
• Namun jika ukuran partikelnya sangat
berbeda, partikel yang lebih kecil dapat
tersaring diantara partikel yang lebih besar dan
menghasilkan porositas dibawah teoritis, 26%
Volume dan distribusi pori mempengaruhi…..
w = density benar
s = density nyata
• Metoda pendesakan air raksa
Metoda ini berdasarkan tegangan permukaan air raksa
yang besar, yang akan menghalangi raksa membasahi
material dan memasuki ruang kapiler (pori).
agar bisa masuk ke pori material, diperlukan bantuan
tekanan, dimana tekanan yang digunakan berbanding
terbaik dengan besar pori
Mercuri porositometer:
Aplikasi porositas
Porositas mempengaruhi:
1. Kecepatan desintegrasi sediaan farmasi
2. Kecepatan adsorpsi bahan lain seperti pelarut
pada ekstrak, juga tergantung pada pori zat
padat
3. Kecepatan disolusi
• Granul yang mempunyai porositas tinggi
memungkinkan air atau cairan berpenetrasi dengan
mudah ke dalam pori sehingga
pori-pori dalam
pori-pori antar
partikel
Metode dan Alat penentuan BJ benar
BJ nyata =
BULK DENSITY TESTER
ATAU TAP VOLUMETER
3. BJ mampat
• Sebanyak 10 gram serbuk ditimbang (Wo),
dimasukkan ke dalam gelas ukur 100 ml
• Permukaan serbuk diratakan, kemudian diketukkan
sebanyak 1250 kali, dicatat volumenya (V1),
• kemudian diulangi pengetukan sebanyak 1250 kali
dan catat volumenya (V2). Apabila selisih V2 dan V1
tidak lebih dari 2 ml maka dipakai V1
BJ mampat =
Faktor Hausner
%K = Persen kompresibilitas
%COMPRESSIBILITY FLOW
5 – 12 Excellent (free flowing granules)