Anda di halaman 1dari 15

IV.

TIPE-TIPE ANALISIS
HUKUM AKSI MASSA

SEKOLAH VOKASI
HENY KUSUMAYANTI, S.T., M.T.
PENGERTIAN
Hukum aksi massa adalah sebuah
dalil yang menyatakan bahwa laju
dari suatu reaksi kimia berbanding
lurus terhadap produk aktifitas
dan konsentrasi.
SEKOLAH VOKASI
HENY KUSUMAYANTI, S.T., M.T.
HUKUM AKSI MASSA

Setimbang

konsentrasi
reaktan dan
produk
konstan

SEKOLAH VOKASI
HENY KUSUMAYANTI, S.T., M.T.
PENGEMBANGAN HUKUM AKSI MASSA DAN
KESETIMBANGAN

Guldberd and Prinsip Le


• reaksi kimia Waage • Pengaturan Châtelier
bersifat • Aspek Setimbang kondisi reaksi • Faktor
reversibel. • Aspek Kinetika kesetimbgangan pengganggu
• α A + β B σ S + τ T (suhu / katalis) kesetimbangan
Jacobus Henricus
Berthollet
van 't Hoff.

SEKOLAH VOKASI
HENY KUSUMAYANTI, S.T., M.T.
Aspek pembentuk hukum aksi massa oleh Cato
M Guldberg (1864) dan Pieter Waage (1879)

• Reaktan dan produk cenderung tidak berubah


Aspek • Reaksi ke depan berlangsung pada laju yang sama
Kesetimbanga
jjjjjjjj dengan reaksi balik
• Laju pada reaksi maju dan mundur umumnya
n tidak nol, tetapi sama

• Reaksi kimia di mana satu atau lebih spesi


kimia bereaksi langsung untuk membentuk
produk dalam satu tahap reaksi tunggal dan
Aspek Kinetika dengan satu keadaan transisi
• Reaksi bertahap, yaitu melalui tahapan reaksi
kimia yang rumit, dengan intermediet reaksi
pada variabel masa hidup

SEKOLAH VOKASI
HENY KUSUMAYANTI, S.T., M.T.
• Didalam Industri kimia proses kesetimbangan
diantaranya adalah dalam proses sintesa gas amonia dari
gas nitrogen dan gas hidrogen dalam Proses HABER.
Dimana dalam proses Haber terjadi reaksi sebagai berikut :
N2(g) +  3 H2(g)  2 NH3(g)

Dengan cara penulisan ini, reaksi kimia menunjukkan bahwa


gas hidrogen dan gas nitrogen bereaksi untuk menghasilkan
gas amonia, dan hal ini akan terus berlangsung sampai salah
satu atau kedua reaktannya habis. Tetapi, sesungguhnya, hal ini
tidak sepenuhnya benar. Karena gas amonia yang terjadi
terurai kembali menjadi gas Nitrogen dan Hidrogen, sesuai
reaksi :
2 NH3(g)  N2(g) +  3 H2(g)
SEKOLAH VOKASI
HENY KUSUMAYANTI, S.T., M.T.
• Gas nitrogen dan gas hidrogen diletakkan
di sisi kiri karena bahan itulah yang mula-
mula dimasukkan ke dalam tempat reaksi.
Kedua reaksi tersebut terjadi dengan
kecepatan yang berbeda. Namun, cepat
atau lambat, kecepatan kedua reaksi
tersebut akan sama dan jumlah relatif
dari gas nitrogen, gas hidrogen, dan gas
amonia menjadi tetap (konstan). Ini
merupakan contoh kesetimbangan kimia.
SEKOLAH VOKASI
HENY KUSUMAYANTI, S.T., M.T.
• Kesetimbangan kimia dinamis tercapai pada saat dua reaksi kimia yang
berlawanan terjadi pada tempat dan waktu yang sama dengan laju
reaksi yang sama. Ketika sistem mencapai kesetimbangan, jumlah
masing-masing spesi kimia menjadi konstan (tidak perlu sama).
• Kadang-kadang, terdapat banyak produk (spesi kimia yang ada di sisi
kanan tanda panah bolak-balik) ketika reaksi mencapai kesetimbangan.
Tetapi, kadang-kadang, produknya justru sangat sedikit. Jumlah relatif
dari produk dan reaktan dalam kesetimbangan dapat ditentukan dengan
menggunakan konstanta kesetimbangan kimia (K) untuk reaksi
tersebut.
• Secara umum, untuk reaksi kesetimbangan hipotetis berikut :
a A  +  b B  c C  +  d D
• Huruf besar menunjukkan spesi kimia dalam kesetimbangan kimia dan
huruf kecil menyatakan koefisien reaksi pada reaksi kimia
setara. Konstanta kesetimbangan kimia (Keq) secara matematis dapat
dinyatakan dalam persamaan berikut :
Keq SEKOLAH
=  [C]VOKASI
c [D]d / [A]a [B]b
HENY KUSUMAYANTI, S.T., M.T.
• Nilai angka dari konstanta kesetimbangan
kimia memberikan petunjuk tentang jumlah relatif
dari produk dan reaktan. Nilai Kc juga memberikan
petunjuk apakah kesetimbangan cenderung ke
arah reaktan atau produk. Apabila nilai Kc jauh
melebihi satu (Kc >> 1), kesetimbangan akan
cenderung ke kanan (produk), sehingga jumlah
produk lebih besar dibandingkan reaktan.
Sebaliknya, apabila nilai Kc jauh di bawah satu
(Kc << 1), kesetimbangan akan cenderung ke kiri
(reaktan), sehingga jumlah reaktan lebih besar
dibandingkan produk.
SEKOLAH VOKASI
HENY KUSUMAYANTI, S.T., M.T.
• Kesetimbangan Homogen
Semua spesi kimia
berada dalam fasa yang
Macam sama

Kesetimbangan
• Kesetimbangan Heterogen
Kesetimbangan ini
melibatkan reaktan dan
produk dalam fasa yang
berbeda

SEKOLAH VOKASI
HENY KUSUMAYANTI, S.T., M.T.
Kesetimbangan Homogen
• Semua spesi kimia berada dalam fasa yang sama. Salah satu contoh 
kesetimbangan homogen fasa gas  adalah sistem kesetimbangan  N2O4/NO­2-
Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut :

  N2O4(g)  2 NO2(g)
Kc =   [NO2]2 / [N2O4]
• Konsentrasi reaktan dan produk dalam reaksi gas dapat dinyatakan dalam
bentuk tekanan parsial masing-masing gas (ingat persamaan gas ideal, PV=nRT).
Dengan demikian, satuan konsentrasi yang diganti dengan tekanan parsial gas akan
mengubah persamaan Kc menjadi Kp sebagai berikut :

Kp =   (PNO2)2 / (PN2O4)

• PNO2 dan PN2O4 adalah tekanan parsial masing-masing gas pada


saat kesetimbangan tercapai. Nilai Kp menunjukkan konstanta kesetimbangan 
yang dinyatakan dalam satuan tekanan (atm). Kp hanya dimiliki oleh
sistem kesetimbangan yang melibatkan fasa gas saja.

SEKOLAH VOKASI
HENY KUSUMAYANTI, S.T., M.T.
• Secara umum, nilai Kc tidak sama dengan nilai Kp, sebab besarnya konsentrasi
reaktan dan produk tidak sama dengan tekanan parsial masing-masing gas
saat kesetimbangan. Dengan demikian, terdapat hubungan sederhana
antara Kc dan Kp yang dapat dinyatakan dalam persamaan matematis berikut :
Kp =  Kc (RT)∆n
Kp =  konstanta kesetimbangan tekanan parsial gas
Kc =  konstanta kesetimbangan konsentrasi gas
R  =  konstanta universal gas ideal (0,0821 L.atm/mol.K)
T  =  temperatur reaksi (K)
∆n  =  Σ koefisien gas produk –  Σ koefisien gas reaktan
• Selain kesetimbangan homogen fasa gas, terdapat pula
sejumlah kesetimbangan homogen fasa larutan. Salah satu
contoh kesetimbangan homogen fasa larutan adalah kesetimbangan ionisasi
asam asetat (asam cuka) dalam air. Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut :

CH3COOH(aq)  CH3COO–(aq) +  H+(aq)


KSEKOLAH
c =   [CH 3COO ] [H ] / [CH3COOH]
VOKASI
– +
HENY KUSUMAYANTI, S.T., M.T.
Kesetimbangan Heterogen
• Kesetimbangan ini melibatkan reaktan dan produk dalam fasa yang berbeda.
Sebagai contoh, saat padatan kalsium karbonat dipanaskan dalam wadah tertutup,
akan terjadi reaksi berikut :

CaCO3(s)   CaO(s) +  CO2(g)


• Dalam reaksi penguraian padatan kalsium karbonat, terdapat tiga fasa yang
berbeda, yaitu padatan kalsium karbonat, padatan kalsium oksida, dan gas karbon
dioksida. Dalam kesetimbangan kimia, konsentrasi padatan dan cairan relatif
konstan, sehingga tidak disertakan dalam persamaan konstanta kesetimbangan
kimia. Dengan demikian, persamaan konstanta kesetimbangan reaksi penguraian
padatan kalsium karbonat menjadi sebagai berikut :
Kc =  [CO2]
Kp =  PCO2
• Baik nilai Kc maupun Kp tidak dipengaruhi oleh jumlah CaCO3 dan CaO (jumlah
padatan).
SEKOLAH VOKASI
HENY KUSUMAYANTI, S.T., M.T.
Beberapa aturan yang berlaku dalam penentuan nilai konstanta kesetimbangan kimia saat reaksi
kesetimbangan dimanipulasi (diubah) antara lain :

Jika reaksi dapat dinyatakan dalam bentuk penjumlahan dua atau lebih reaksi, nilai konstanta
kesetimbangan reaksi keseluruhan adalah hasil perkalian konstanta kesetimbangan masing-
masing reaksi.
A  +  B  C  +  D                               Kc’
C  +  D  E  +  F                               Kc’’
A  +  B  E  +  F                       Kc =  Kc’ x Kc’’

Jika reaksi ditulis dalam bentuk kebalikan dari reaksi semula, nilai konstanta


kesetimbangan menjadi kebalikan dari nilai konstanta kesetimbangan semula.
A  +  B    C  +  D           Kc’  =   [C] [D] / [A] [B]
C  +  D    A  +  B          Kc =   [A] [B] / [C] [D]   =   1 / Kc’

Jika suatu reaksi kesetimbangan dikalikan dengan faktor n, nilai konstanta


kesetimbangan menjadi nilai konstanta kesetimbangan semula dipangkatkan dengan faktor n.
A  +  B  C  +  D                     Kc’  =   [C] [D] / [A] [B]
2 A  +  2 B   2 C  +  2 D            
Kc = SEKOLAH
[C]2 [D] 2 / [A]2 [B]2 =  {  [C] [D] /  [A] [B] }2 =  (K ’)2
VOKASI c
HENY KUSUMAYANTI, S.T., M.T.
• Salah satu kegunaan konstanta kesetimbangan kimia adalah memprediksi arah reaksi.
Untuk mempelajari kecenderungan arah reaksi, digunakan besaran Qc, yaitu hasil
perkalian konsentrasi awal produk dibagi hasil perkalian konsentrasi awal reaktan yang
masing-masing dipangkatkan dengan koefisien reaksinya. Jika nilai Qc dibandingkan
dengan nilai Kc, terdapat tiga kemungkinan hubungan yang terjadi, antara lain :

• 1. Qc < Kc
• Sistem reaksi reversibel kelebihan reaktan dan kekurangan produk. Untuk
mencapai kesetimbangan, sejumlah reaktan diubah menjadi produk. Akibatnya, reaksi
cenderung ke arah produk (ke kanan).

• 2. Qc =  Kc
• Sistem berada dalam keadaan kesetimbangan. Laju reaksi, baik ke arah reaktan maupun
produk, sama.

• 3. Qc > Kc
• Sistem reaksi reversibel kelebihan produk dan kekurangan reaktan. Untuk
mencapai kesetimbangan, sejumlah produk diubah menjadi reaktan. Akibatnya, reaksi
cenderung ke arah reaktan (ke kiri).

SEKOLAH VOKASI
HENY KUSUMAYANTI, S.T., M.T.

Anda mungkin juga menyukai