Anda di halaman 1dari 9

TEKNOLOGI TEPAT GUNA

MAKALAH OLAHAN PANGAN UNGGULAN EMPING GARUT DARI


TANAMAN GARUT

Lokasi: Desa Argodadi, Kecamatan Sedayu, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa


Yogyakarta.

Disusun oleh :

Naufal Sauqil Zinnan (40040120650040)

Program Studi D4 Teknologi Rekayasa Kimia Industri

Sekolah Vokasi

Universitas Diponegoro

2021
BAB I

1.1 Latar Belakang

Indonesia memiliki beragam pangan lokal yang berpotensi sebagai sumber


pangan alternatif dan perlu dikembangkan untuk mendukung ketahanan pangan.
Tanaman garut merupakan salah satu bahan pangan lokal yang mulai
dikembangkan di DI Yogyakarta dan memiliki nilai ekonomi yang cukup baik.
Tanaman garut mempunyai umur panen 610 bulan, mudah dibudidayakan dan
limbahnya berupa tanaman kering bermanfaat untuk pakan ternak. Tulisan ini
merupakan tinjauan terhadap pengembangan budi daya tanaman garut dan
teknologi pengolahannya untuk mendukung ketahanan pangan nasional.

Garut merupakan tanaman multifungsi, antara lain penghasil pati dan


bahan baku industri emping garut, yang diketahui sebagai makanan sehat. Limbah
pengolahan umbi garut berupa kulit dan ampas dapat dimanfaatkan untuk pakan
ternak.

Gambar 1. Tanaman Garut


1.2 Nama Produk dan Penjelasan Produk
Nama Produk : Emping Garut

Gambar 2. Emping Garut

Penjelasan Produk:
Emping merupakan salah satu bentuk olahan umbi garut. Emping garut
mentah berwarna putih kekuningan dan terlihat jelas serat umbinya.
Pengolahan emping garut sebaiknya menggunakan umbi yang dipanen pada
umur 68 bulan setelah tanam. Rendemen emping garut dari umbi yang
dipanen pada umur 6 bulan setelah tanam lebih tinggi (24,55%) dibandingkan
dengan umbi yang dipanen pada umur 8 dan 10 bulan setelah tanam. Begitu
pula dengan kadar seratnya. Kadar serat emping garut pada umbi yang
dipanen pada umur 6 bulan setelah tanam lebih kecil yaitu 2,98% pada kadar
air 12,24%, dibanding pada umur panen 8 dan 10 bulan setelah tanam. Tingkat
kebeningan emping secara visual untuk ketiga umur panen umbi relatif sama.
Pengembangan industri pengolahan umbi garut sangat menguntungkan
dari segi ekonomi. Emping garut dalam bentuk bulat dan tipis seperti emping
melinjo memiliki nilai jual yang lebih tinggi, berkisar antara
Rp24.000Rp40.000/kg tergantung pada kualitasnya dibandingkan dengan
emping yang bentuknya memanjang utuh (Rp10.000/kg). Emping garut yang
berbentuk memanjang dan utuh memiliki harga jual lebih rendah karena lebih
berserat. Keuntungan bersih per bulan/keluarga pada saat musim panen garut
(masa panen garut berlangsung selama + 4 bulan dalam satu tahun) yang
diperoleh dengan mengolah emping garut bentuk bulat dari 600 kg bahan baku
berkisar antara Rp1.031.200 hingga Rp2.000.000/keluarga/bulan. Untuk
pengolahan emping garut dalam bentuk memanjang/utuh, keuntungannya
lebih rendah, yaitu Rp512.200/keluarga/bulan. Rendemen emping garut
bentuk memanjang/utuh kurang lebih 30% dan tidak ada hasil samping berupa
pati garut. Dengan penerapan teknologi pengolahan emping garut yang baik,
pendapatan petani meningkat Rp519.000Rp1.478.800/bulan pada saat musim
panen garut. Pati garut sebagai hasil samping pada pembuatan emping dapat
dijual dengan harga Rp8.000Rp10.000/kg (Djaafar et al.2005).
BAB II
METODOLOGI
2.1 Alat

No Alat Fungsi
1 Alat pemotong ( pisau/gunting) Untuk memotong umbi
garut
2 panci Sebagai wadah untuk
merebus
3 Plastik Sebagai media
pemipihan
4. Kompor Sebagai alat
Menggoreng Emping
5. Talenan Batu Sebagai Wadah
Pemipihan
6. Mesin Pemipih Sebagai alat modern
untuk pemipih

2.2 Bahan

No Bahan Jumlah
1. Umbi Garut 10 kg
2. Minyak Goreng 2 kg
3. Bawang Putih 20 siung
4. Garam secukupnya
5. Ketumbar 0,25 ons

2.3 Cara Pembuatan

1. Pengupasan dan pencucian : umbi garut sebelum dicuci, dikupas  kulitnya


sampai putih bersih dari bintik-bintik noda

2.  Sortasi dengan pemotongan : umbi yang digunakan untuk membuat


emping adalah bagian tengah, sehingga bagian ujung dan pangkalnya
dipotong masing-masing 1 cm, agar emping yang dihasilkan seragam. 
3.  Perebusan : dimaksudkan untuk memasak umbi garut agar lunak sehingga
mudah untuk dipipihkan. Umbi direbus sekitar 30 - 60 menit sampai umbi
terasa kenyal dan lengket, sehingga tidak hancur ketika pemipihan.
Untuk  menghasilkan emping garut yang gurih maka pada saat perebusan
diberi 2% bawang putih dan 1,5% daram dari volume air perebusan.

4.  Pengirisan : umbi yang telah direbus diirissetebal 0,3 cm untuk umbi yang
besar dan 0,6 cm untuk umbi yang kecil agar emping yang dihasilkan
dapat seragam bentuk dan ukurannya. 

5.  Pemipihan : Umbi yang telah diiris diletakkan satu persatu diatas


lembaran plastik lalu  di pukul pelan-pelan dengan alat pemukul yang
terbuat dari besi.

6.  Pengeringan : dilakukan langsung menggunakan plastik lembaran yang


dipakai untuk memipihkan umbi garut. Jika sinar matahari sangat terik
penjemuran hanya membutuhkan waktu sekitar 3 jam.

7.  Pengemasan : Emping garut biasanya dijual dalam bentuk mentah.


Emping garut sebelum dipasarkan dikemas dalam plastik dengan bobot
200-1000gram/bungkus. Tujuan pengemasan adalah untuk menarik
pembeli, mengawetkan produk, menjaga kebersihan dan mempermudah
transportasi dan distribusi. Bahan pengemas emping garut dari bahan
plastik yang memenuhi standar mutu adalah dengan ketebalan 0,8 mm
atau 1 mm

8.   Pelabelan : Label pada kemasan

2.4 Alat yang digunakan


2.4.1 Mesin Pemipih
Gambar 3. Mesin Pemipih

Pemipih adalah sebuah proses dengan cara memenyet suatu bahan


sehingga menjadi tipis. Mesin pemipih yang sudah ada dan beredar di masyarakat
saat ini adalah mesin pemipih yang dilakukan secara manual, atau dipalu dengan
menggunakan tenaga manusia. Mesin pemipih yang lain yaitu dengan
menggunakan sistem roll, akan tetapi alat ini hanya bisa memproduksi satu jenis
emping saja. Dengan bantuan alat ini produksinya pun dapat jalan dengan mudah
dan stabil.

2.5 Kemasan

Pengemasan emping garut yang menarik dan berkualitas dilakukan


sebagai upaya menaikkan daya jual produk emping garut. Suatu produk akan
memiliki nilai tambah jika penjualannya dikemas secara menarik. Persaingan
didalam dunia usaha semakin tajam dan kalangan produsen saling berlomba
merebut perhatian calon konsumen. Apabila image emping garut sudah dikenal
masyarakat maka diharapkan harga jual emping garut bisa meningkat.
Gambar 4. Contoh kemasan Emping Garut
DAFTAR PUSTAKA

Djaafar, T.F., Sarjiman, S. Rahayu, Arlyna B.P., Murwati, Catur, P., Mujahit, M.,
Sulasmi, Sumisih, dan Murdiman. 2005. Pengkajian sistem usaha tanaman umbi-
umbian dan biofarmaka spesifik lokasi untuk menunjang agroindustri. Laporan
Kegiatan. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai