Anda di halaman 1dari 6

NAMA : INDAH RIZKI DWIYANISA

NIM : 40040120650043

Tugas Oleokimia Pertemuan Kedua


1. Merevisi gambar reaksi pada tugas pertemuan pertama!
Berikut ini merupakan beberapa proses pengolahan minyak atau lemak :
a) Proses hidrolisa trigliserida : terjadi ketika kondesasi satu molekul gliserol dengan
tiga molekul asam lemak yang membentuk satu molekul trigliserida dan tiga molekul
air.

b) Proses saponifikasi trigliserida : adalah reaksi antara trigliserida dengan basa alkali
berupa NaOH, KOH, atau NH4OH pada kondisi operasi suhu 90°C dan tekanan 1 atm
untuk membentuk sabun dengan produk sampingan berupa gliserol.

c) Proses transesterfikasi trigliserida : konversi trigliserida menjadi alkil ester dan


gliserol melalui reaksi dengan alcohol. Reaksi alcohol dengan gliserida
mengakibatkan subtitusi alcohol monohidrit sehingga terbentuk metil ester dan
gliserol.
d) Proses esterifikasi asam lemak : reaksi senyawa turunan ester menggunakan katalis
asam menghasilkan dua lapisan, yaitu lapisan atas berupa campuran gliserol ester dan
lapisan bawah berupa gliserol yang tidak ikut bereaksi.

2. Apa perbedaan minyak nabati dan minyak mineral!


Minyak nabati adalah salah satu golongan lipid yang dihasilkan dari bagian berlemak
tumbuh-tumbuhan seperti bagian biji, kacang-kacangan, atau kernel. Minyak nabati tidak
mudah menguap pada suhu kamar, memiliki aroma yang khas, mengandung trigliserida,
membeku di bawa suhu 18°C dan didapat melalui proses cold-pressed bagian tumbuhan
yang berlemak. Minyak nabati umumnya digunakan untuk proses pengolahan bahan
pangan seperti minyak goreng dan bahan bakar.
Minyak mineral atau minyak oil adalah turunan petroleum atau yang biasa dikenal
sebagai bahan bakar fosil dan minyak bumi. Mineral oil terbuat dari campuran ringan tak
berwarna dan tak berbau dari alkana tinggi yang umumnya berasal dari distilat minyak
bumi. Minyak mineral merupakan produk sampingan cair dari pengilangan minyak
mentah untuk membuat bensin, paraffin cair, dan petroleum cair. Selain itu, mineral oil
juga banyak dimanfaatkan untuk produk kecantikan serta skincare bayi.

3. Apa makna dari drying oil pada minyak nabati?


Drying oil dalam minyak nabati berperan sebagai minyak pengering dan menyerap
oksigen yang berpolimer menjadi massa padat serta membantuk suatu lapisan keras yang
melekat, misalnya minyak kacang kedelai, minyak biji karet, walnut, dan lainnya.
Minyak nabati mongering (drying oil) mempunyai suatu sifat yang dapat mongering jika
terkena oksidasi dan akan berubah menjadi lapisan tebal, bersifat kental, dan membentuk
sejenis selaput jika dibiarkan pada udara terbuka terlalu lama.

4. Membuat tabel penyusun pada drying oil, semi drying oil, dan non drying oil
(pangan serta non pangan)
Berikut ini merupakan tabel perbedaan antara minyak nabati dan minyak atsiri

Minyak Nabati Minyak Atsiri


Tidak mudah menguap pada suhu kamar Mudah menguap pada suhu kamar
Tidak memiliki aroma khas Memiliki aroma khas
Mengandung trigliserida Tidak mengandung trigliserida
Membeku di bawah suhu 18°C Tidak membeku di bawah suhu 18°C
Didapat dari proses coldpressed bagian Didapat dari proses distilasi bagian
berlemak tumbuhan. aromatic tanaman.
Masih memiliki kandungan berbagai Mengandung campuran unsur karbon,
vitamin yang larut dalam lemak, mineral, hydrogen, dan oksigen, serta senyawa
asam amino, dan asam lemak essensial. terpen.
Digunakan untuk bahan penggorengan, Digunakan untuk zat antibiotic, anti
pelumas, bahan bakar, pewangi, dan obat mikrobakterial, aromaterapi, dan kosmetik

Berikut ini merupakan tabel contoh minyak nabati pangan dan non-pangan

Contoh Minyak Nabati Pangan Unsur Asam Lemak


Minyak alpukat (avocado oil) Asam kaprilat (0,92%)
Asam laurat (9,41%)
Asam miristat (4,00%)
Asam palmitat (14,44%)
Asam palmitoleate (0,84%)
Asam oleat (14,81%)
Asam linoleate (1,36%)
Minyak kanola (canola oil) Mengandung 63% lemak tak jenuh
tunggal dan asam alfa-linoleat turunan
omega-3.
Minyak bunga matahari (sunflower oil) Mengandung asam linoleate 44-72% dan
asam oleat 11,7%
Minyak kacang (peanut oil) Mengandug 76-82% asam lemak tidak
jenuh yang terdiri atas 40-45% asam oleat
dan 30-35% asam linoleate.
Minyak kelapa (coconut oil) Mengandung asam laurat, asam miristat,
asam palmiat, asam oleat, dan asam
stearate

Contoh Minyak Nabati Non-pangan Unsur Asam Lemak


Minyak nyamplung Asam palmitat, asam stearate, asam oleat,
dan asam linoleate dengan total 98,19%.
Minyak jarak Risinoleat (87%)
Oleat (7%)
Linoleate (3%)
Palmitat (2%)
Stearat (1%) dan hidroksi stearate.
Minyak karet Asam palmitat (7-8%)
Asam stearate (9-10%)
Asam oleat (28-30%)
Asam linoleate (33-35%)
Asam arakhidat (0,5%)
Minyak kemiri Asam oleat (10,5%)
Asam linoleate (48,5%)
Asam linoleanat (28,5%)
Asam miristat
Asam palmitat
Asam miristoleat
Minyak malapari Asam palmitat, asam stearate, asam oleat,
asam linoleate, asam linoleanat.

Anda mungkin juga menyukai