Definisi
Metode titrimetry merupakan suatu metode
analisis yang mana hasil analisis (signal) yang
diperoleh berupa volume titrant yang digunakan
dalam proses titrasi sampai mencapai titik akhir
titrasi.
Titrant merupakan reagent yang ditambahkan ke
dalam larutan yang mengandung analit.
Pendahuluan
Definisi
Titrasi asam-
basa
Titrasi
complexome
Jenis tric
Titrasi
Titrasi redox
Titrasi
presipitasi
Pendahuluan
Titik Ekuivalen dan Titik Akhir Titrasi
Titik ekuivalen merupakan titik dimana kandungan
analit dan titrant yang bereaksi jumlahnya ekuivalen
secara stoikiometri.
Penambahan titrant dilakukan untuk menjamin
keakuratan proses titrasi.
Titik akhir titrasi merupakan saat dimana
penambahan titrant harus dihentikan.
Titik akhir titrasi diindikasikan dengan perubahan
warna dalam larutan yang mengandung analyte
(titrat).
Agar terjadi perubahan warna, di dalam titrat harus
ditambahkan indikator (indikator penoftalin).
Pendahuluan
Titrasi Langsung dan Titrasi Balik
a. Titrasi Langsung
. Titrasi langsung merupakan titrasi yang mana titrant
yang digunakan langsung bereaksi dengan analiyte.
. Contoh titrasi langsung yaitu analisis Ag + menggunakan
thiocyanate (SCN-) sebagai titrant.
Ag+(aq) + SCN-(aq) AgSCN(s)
. Titrant SCN- dengan mudah dapat disiapakan dari KSCN.
. Untuk mengindikasikan titik akhir titrasi, ditambahkan
sedikit Fe3+ ke dalam larutan yang mengandung analit
(titrat).
. Pembentukan warna merah yang merupakan kompleks
Fe(SCN)2+ mengindikasikan tercapainya titik akhir titrasi
(titrasi harus dihentikan).
Pendahuluan
Titrasi Langsung dan Titrasi Balik
2. Titrasi Balik (Back Titration)
. Titrasi balik merupakan titrasi yang mana reagent
(larutan kimia) ditambahkan ke dalam larutan yang
mengandung analit, dan sisa dari reagent tersebut
setelah bereaksi dengan analyte kemudian
dilakukan titrasi.
. Contoh dari titrasi balik yaitu penentuan
konsentrasi formaldehid (H2CO) dalam larutan
aqueous.
. Tahap awal yaitu oksidasi H2CO menggunakan I3-
menurut reaksi berikut.
H2CO(aq) + 3OH-(aq) + I3-(aq) HCO2-(aq) + 3I-(aq) + 2H2O(l)
Pendahuluan
Titrasi Langsung dan Titrasi Balik
2. Titrasi Balik (Back Titration) (lanjut)
. Sisa dari larutan I3- kemudian dititrasi
menggunakan thiosulfate (S2O32-) menurut
reaksi berikut.
I3(aq) + 2S2O32(aq) S4O62(aq) + 3I(aq)
Pendahuluan
Kurva Titrasi
diperoleh pH = 12,10.
Titrasi Asam-Basa
Kurva titrasi asam-basa
Titrasi 50 mL HCl 0,1 M dengan 0,2 M
NaOH
Vol. pH Vol. pH
NaOH NaOH
(mL) (mL)
0,00 1,00 26,0 11,42
5,00 1,14 28,0 11,89
10,0 1,30 30,0 12,10
15,0 1,51 35,0 12,37
20,0 1,85 40,0 12,52
22,0 2,08 45,0 12,62
Kurva titrasi dari data
disamping 24,0 2,57 50,0 12,70
25,0 7,00
Titrasi Asam-Basa
Kurva titrasi asam-basa
Tahapan membuat kurva titrasi asam-basa (titrasi
asam kuat dan basa kuat).
1. Hitung volume titrant yang dibutuhkan untuk
mencapai titik ekuivalen.
2. Hitung pH sebelum titik ekuivalen dengan
menentukan konsentrasi titrand yang tidak
bereaksi.
3. pH pada titik ekuivalen untuk titrasi asam kuat
dengan basa kuat adalah 7.
4. Hitung pH setelah titik ekuivalen dengan
menentukan konsentrasi titrant berlebih.
Practice Exercise 1
Konstruksi kurva titrasi untuk titrasi 25 mL NaOH
0,125 M dengan HCl 0,0625 M.
Titrasi Asam-Basa
Kurva titrasi asam-basa
o Titrasi Asam Lemah dengan Basa Kuat
Sebagai contoh titrasi 50 mL CH3COOH 0,1 M
dengan NaOH 0,2 M.
Tahap pertama, hitung volume NaOH yang
dibutuhkan untuk mencapai titik ekuivalen
mol CH3COOH = mol NaOH
Ma x Va = M b x Vb
Titrasi Asam-Basa
Kurva titrasi asam-basa
Sebelum ditambahkan NaOH, pH yang ditentukan
hanya larutan CH3COOH 0,1 M. Karena CH3COOH
adalah asam lemah maka perhitungan pH
menggunakan metode berikut.
yang menghasilkan pH
Titrasi Asam-Basa
Kurva titrasi asam-basa
Pada titik ekuivalen mol CH3COOH = mol NaOH.
Karena terjadi reaksi menyebabkan ion yang
dominan dalam larutan adalah ion CH3COO- yang
merupakan basa lemah.
Untuk menghitung pH, pertama harus ditentukan
konsentrasi CH3COO-
Titrasi Asam-Basa
Kurva titrasi asam-basa
Kemudian dihitung pH basa lemah sebagai
berikut.
CH3COO-(aq) + H2O(l) OH-(aq) + CH3COOH(aq)