Menurut P Golightly, endapan nikel laterit berasal dari batuan beku yang kaya
akan mineral olivin seperti batuan peridotit dan dunit. Nikel ini dihasilkan
dari hasil pelapukan mineral olivin atau serpentin sebagai komposisi mineral
utama dari batuan tersebut, atau bahkan magnetite yang mengandung nikel.
Jumlah kandungan nikel yang paling tinggi ditemukan dalam mineral olivine
(Mg,Fe,Ni)2SiO4 yang mana berkisar 0.3 % nikel.
Oleh karena itu, agar laterit tersebut dapat berkembang dengan baik, menurut
Waheed Ahmad (2006), maka dibutuhkan beberapa kondisi seperti:
Keberadaan batuan yang mengandung besi Relatively high temperature (to aid in
chemical attack)
Air tanah yang bersifat agak asam (slightly acidic) untuk membantu dalam reaksi
kimia
Curah hujan yang tinggi untuk membantu pelapukan kimia dan menghilangkan
unsure-unsur yang mudah larut (mobile elements)
Lingkungan oksidasi yang kuat (untuk mengubah Fe2+ (FeO) menjadi Fe3+
(Fe2O3)
Proses pengayaan (supergene enrichments) untuk menghasilkan konsentrasi nikel
dalam jumlah yang cukup tinggi.
Bentuk topografi yang sedang untuk melindungi laterit dari proses erosi
Waktu yang cukup untuk agar laterit terakumulasi untuk ketebalan yang baik.