PENDAHULUAN
membutuhkan air. Bagi manusia kebutuhan akan air adalah mutlak karena 70%
zat pembentuk tubuh manusia terdiri dari air. Kebutuhan air untuk keperluan
sehari – hari berbeda untuk setiap tempatdan setiap tingkat kehidupan. Biasanya
semakin tinggi taraf kehidupan, semakin meningkat pula jumlah kebuthan air.
pertumbuhan penduduk, tidak diimbangi dengan ketersediaan air bersih yang ada.
Salah satu penyebab terjadinya pencemaran air adalah karena tercemarnya air
tanah sehingga tidak lagi aman untuk di konsumsi. Pencemaran ini disebabkan
oleh berbagai kegiatan yang merugikan yaitu kegiatan industri. Pencemaran air
tidak hanya diakibatkan oleh kegiatan industri, tetapi juga di akibatkan oleh
Logam berat merupakan salah satu jenis zat polutan lingkungan yang paling
umum dijumpai dalam perairan. Logam berat ini juga dapat berdampak negatif
terhadap manusia yang menggunakan air tersebut dan organisme yang hidup di
air. Kandungan logam berat dalam perairan secara alami berada dalam jumlah
sedikit. Akan tetapi dengan adanya aktivitas masyarakat seperti kegiatan industri,
dosmetik dan lain sebagainya mengakibatkan jumlah logam dalam air meningkat
hanya bersifat toksik terhadap tumbuhan tetapi juga terhadap hewan dan manusia.
Hal ini berkaitan dengan sifat – sifat logam berat yang sulit didegradasi, sehingga
sulit dihilangkan, dapat terakumulasi dalam biota perairan termasuk kerang, ikan
dan sedimen, memiliki waktu paruh yang tinggi dalam tubuh biota laut serta
memiliki nilai faktor konsentrasi yang besar dalam tubuh organism (Supriyatini,
2015).
Besi adalah salah satu elemen yang dapat ditemui hampir pada setiap
tempat di bumi, pada semua lapisan geologis dan semua badan air. Pada
umumnya besi yang ada di dalam air dapat bersifat terlarut sebagai Fe2+ atau Fe3+.
Besi dalam air berbentuk ion bervalensi dua (Fe2+) dan bervalensi tiga (Fe3+) .
Dalam bentuk ikatan dapat berupa Fe2O3, Fe(OH)2, Fe(OH)3 atau FeSO4
tergantung dari unsur lain yang mengikatnya. Dinyatakan pula bahwa besi dalam
air adalah bersumber dari dalam tanah sendiri di sampng dapat pula berasal dari
sumber lain, diantaranya dari larutnya pipa besi, reservoir air dari besi atau
spektrofometer serapan atom. Salah satu metode yang dapat digunakan adalah
metode adisi standar. Menurut Suriansyah dkk (2012) metoda adisi standar adalah
metoda dimana sampel yang akan dianalisis ditambahkan dengan larutan standar
yang diketahui konsentrasinya untuk meminimalkan kesalahan yang di sebabkan
penelitian “Analisis Logam Besi (Fe) yang Terdapat dalam Air Sumur Bor BTN
1.2.1 Peneliti hanya membahas analisa kadar logam Besi (Fe) pada Air Sumur
Adisi Standar
Berdasarkan uraian dari latar belakang diatas, maka rumusan masalah dari
1.3.1 Berapa kadar logam besi (Fe) pada Air Sumur Bor BTN Pinang Kuning?
1.3.2 Apakah kadar logam dalam Air Sumur Bor BTN Pinang
1.4 Tujuan
1.4.1 Untuk mengetahui kadar logam besi (Fe) dalam air di Air Sumur Bor BTN
Pinang Kuning
1.4.2 Untuk mengetahui air yang digunakan masyarakat di BTN Pinang Kuning
sudah memenuhi kualitas air minum dan masih dalam batas aman untuk
dikonsumsi masyarakat
logam Besi (Fe) dalam Air Sumur Bor BTN Pinang Kuning dan apakah
memenuhi standar kualitas air minum dan apakah masih dalam batas aman untuk
dikonsumsi masyarakat.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
yaitu 289 nm, menggunakan pelarut metanol. Adapun konsentrasi yang digunakan
dkk. 2017).
Metode analisis boraks dapat dilakukan dengan beberapa cara yakni secara
kualitatif dan kuantitatif. Salah satu metode analisis secara kuantitatif yakni
sensitivitas dan spesifikasi yang tinggi dan dapat digunakan untuk penetapan
sampel dengan kadar yang sangat kecil (Setianingsih dan Kresnadipayana. 2018).
menggunakan metode lain. Selain itu senyawa yang akan dianalisis memiliki
2.2 Air
Air merupakan senyawa kimia yang sangat penting fungsinya bagi
kehidupan umat manusia dan mahkluk hidup lainnya.1 Air yang dibutuhkan
manusia meliputi air layak pakai yang bersih dan sehat untuk keperluan memasak,
mencuci, dan mandi serta air yang layak konsumsi untuk keperluan minum.2 Air
juga dapat berperan sebagai media penularan penyakit. Air merupakan media dan
patogen maupun non patogen, oleh karenanya timbul pengertian apa yang disebut
Air merupakan kebutuhan dasar bagi kehidupan manusia yang harus Air
selain bermanfaat bagi manusia juga bisa sebagai media bagi pertumbuhan
seperti disentri, tipus, dan kolera melalui air yang diminum. Bakteri Escherichia
coli termasuk bakteri yang dapat menyebabkan keluhan diare. Tercatat 38,29%
dari seluruh kasus diare di Rumah Sakit Persahabatan Jakarta disebabkan oleh
Escherichia coli.2 Air yang aman diminum adalah air bersih yang harus
memenuhi persyaratan secara fisika, kimia, radioaktif dan mikrobiologi yang telah
ditetapkan oleh pemerintah. Parameter wajib penentuan kualitas air minum secara
mikrobiologi adalah total bakteri Coliform dan Escherichia coli. Salah satu syarat
air bersih yang dapat dikonsumsi adalah tidak ditemukannya Coliform dan
Escherichia coli dalam 100 ml air. Penentuan kualitas air minum secara
maupun air bawah permukaan merupakan karunia Tuhan yang perlu dilestarikan
dari gangguan pencemaran dan kerusakan. Pada umumnya kualitas air dari suatu
sumber air permukaan dapat dilihat atau diamati dari kandungan oksigen
terlarutnya (DO), kebutuhan biologi akan oksigen (BOD) dan kebutuhan kimiawi
akan oksigen (COD). Berdasarkan parameter tersebut, kualitas air yang baik
adalah air yang mengandung cukup oksigen (Peirce, Weiner dan Vesilind, 1998
dalam Aswadi 2006). Pada kenyataannya terdapat beberapa faktor yang sangat
Air minum adalah air yang digunakan untuk konsumsi manusia. Menurut
tidak berasa, tidak berbau, tidak berwarna, tidak mengandung logam-logam berat
nitrat dan nitrit. Walaupun air dari sumber alam dapat diminum oleh manusia,
namun terdapat resiko bahwa air ini telah tercemar oleh bakteri atau zat-zat
berbahaya. Walaupun bakteri dapat dibunuh dengan memasak air hingga 100oC,
banyak zat berbahaya , terutama logam berat dan senyawa kimia berbahaya tidak
dapat dihilangkan dengan cara ini. Sejalan dengan kemajuan dan peningkatan
kegiatan untuk pengadaan sumber-sumber air baru setiap saat terus dilakukan. Air
tawar bersih yang layak minum, kian langka di perkotaan. Air tanah sudah tidak
aman dijadikan bahan air minum karena telah terkontaminasi rembesan dari
Kualitas air sungai dipengaruhi oleh kualitas pasokan air yang berasal dari
daerah tangkapan sedangkan kualitas pasokan air dari daerah tangkapan berkaitan
kondisi kualitas air pada aliran sungai merupakan dampak dari buangan dari
pola pemanfaatan lahan menjadi lahan pertanian, tegalan dan permukiman serta
hidrologis dalam suatu Daerah Aliran Sungai. Selain itu, berbagai aktivitas
industri, rumah tangga, dan pertanian akan menghasilkan limbah yang memberi
hubungan antara kadar larutan kerja termasuk blanko dengan respon yang
kurvanya pada bagian atas. Akan tetapi, pengukuran kurva kalibrasi ini didasarkan
pada konsentrasi yang dihasilkan dari metode iodimetri dan panjang gelombang
dikaitkan atau ditelusur sampai ke standar yang lebih teliti atau tinggi (standar
terputus, dalam artian standar ukur itu akan lebih baik apabila berupa standar yang
(Rahma, 2017)
2.4 Besi
Besi adalah logam yang kelimpahannya berada pada urutan kedua. Besi
umumnya berbentuk ion Fe2+ (ferro) dalam air dengan tingkat pH < 5,8 dan
konsentrasi oksigen yang rendah. Namun jika konsentrasi oksigen dalam air
tinggi, maka Fe2+ akan teroksidasi menjadi Fe3+. Senyawa humus dalam air
gambut membentuk kompleks yang stabil dengan ion logam yang akan
menyebabkan peningkatan kadar ion logam dalam air. Senyawa humus dalam air
gambut menghalangi proses oksidasi ion Fe2+ yang lebih bersifat toksik menjadi
yang Terdapat dalam Air Sumur Bor BTN Pinang Kuning Menggunakan
Indonesia.
3.2.1. Alat
buah, botol semprot 1 buah, gelas kimia 250 mL 1 buah, pipet skala 25 mL 1
UV-Vis.
3.2.2. Bahan
pekat, sampel air sumur, larutan standar Fe(III) 100 ppm, HNO3 pekat, HCl,
Sebelum dilakukan pengambilan sampel air sumur, wadah sampel air yang
disterilkan dalam oven selama beberapa jam. Sampel diambil di salah satu rumah
warga BTN Pinang Kuning yang memiliki cirri-ciri berbau dan agak kekuningan.
Pengambilan sample dilakukan dengan cara Pengambilan sampel air kran dapat
dilakukan dengan menyiapkan botol yang tela disterilkan, selanjutnya kran dibuka
penuh, alirkan air selama 2-3 menit. Kemudian mulut kerang disterilkan melalui
proses pemanasan. Terakhir air kran ditampung pada botol yang telah disterilkan.
Semua wadah dan peralatan preparasi yang akan digunakan dicuci dengan
air sabun kemudian dibilas dengan aquades. Wadah sampel kemudian dikeringkan
dalam oven pada suhu 70oC. Sampel diawetkan dengan cara mengasamkan
dalam pendingin.
a. Preparasi Sampel
dalam gelas piala 100 mL. Kemudian ditambahkan 5 mL HNO3 pekat dan
dipanaskan perlahan-lahan sampai tersisa 20 mL. Kemudian dipindahkan sampel
uji di dalam labu takar 50 mL dan ditambahkan aquades hingga tanda tera.
mL larutan standard Fe3+ konsentrasi 2 ppm yang telah dibuat, masukkan dalam
fenantrolin 0,1%. Tambahkan aquades hingga batas tera dan ukur absorbansi
Dibuat larutan standar Fe3+ dengan konsentrasi 0,0 ppm; 0,5 ppm; 1 ppm;
2 ppm; 4 ppm; dan 6 ppm dengan melakukan pengenceran pada larutan induk 100
lalu diencerkan hingga tanda tera labu takar. Kemudian dikocok-kocok agar
warna stabil. Selanjutnya diukur serapan dari sampel pada panjang gelombang
508,7 nm. Selanjutnya dihitung konsentrasi Fe pada sampel air sumur. Kadar besi
Harga konsentrasi sampel besi dalam air sumur yang diperoleh, dihitung
y= ax ± b
by
sehingga x =
a
Keterangan:
a= intersep
b= gradien
Agustiningsih, Dyah, Setia Budi Sasongko, dan Sudarno. 2012. Analisis Kualitas
Air Dan Strategi Pengendalian Pencemaran Air Sungai Blukar Kabupaten
Kendal. Jurnal Presipitasi. Vol. 9(2). Universitas Diponegoro.
Chandra, Boy., Harrizul Rivai dan Edwin Apriansyah . 2017. Pengembangan Dan
Validasi Metode Analisis Propanolol Hidroklorida Tablet Dengan Metode
Absorbansi Dan Luas Daerah Di Bawah Kurva Secara Spektrofotometri
Ultraviolet. Jurnal Farmasi Higea.Vol. 9(1).
Emilia, Ita. 2019. Analisa Kandungan Nitrat Dan Nitrit Dalam Air Minum Isi
Ulang Menggunakan Metode Spektrofotometri Uv-Vis. Jurnal
Indobiosains. Vol. 1(1). Universitas PGRI Palembang.
Irnawati, Muhammad Handoyo Sahumena, danWa Ode Nur Dewi. 2016. Analisis
Hidrokuinon Pada Krim Pemutih Wajah Dengan Metode Spektrofotometri
Uv-Vis. Jurnal Ilmiah Farmasi. Vol. 5(3). Universitas Halu Oleo.
Morti, Tri, Lia Destiarti, dan Nora Idiawati. 2018. Penentuan Kadar Besi (Fe)
Pada Air Gambut Menggunakan Spektrofotometer Ultra Violet-Visible
Dengan Perbandingan Pengompleks Fenantrolin Dan Alizarin Red S.
Jurnal Kimia Khatulistiwa. Vol. 7(3). Uniiversitas Tanjungpura.
Prabowo, Rossi. 2016. Kadar Nitrit Pada Sumber Air Sumur Di Kelurahan
Meteseh, Kec. Tembalang, Kota Semarang. Jurnal Ilmiah Cendekia
Eksakta. Universitas Wahid Hasyim Semarang.
Rumondor, Perisai P., John Porotu’o, dan Olivia Waworuntu. 2014. Identifikasi
Bakteri Pada Depot Air Minum Isi Ulang Di Kota Manado. Jurnal e-
Biomedik (eBM). Vol. 2(2). Universitas Sam Ratulangi Manado
Selpiana, Eka, Lia Destiarti, dan Nurlina. 2016. Perbandingan Metode Penentuan
Pb(Ii) Di Sungai Kapuas Secara Spektrofotometri Uv-Vis Cara Kalibrasi
Terpisah Dan Adisi Standar. JKK. VOL. 5(1). Universitas Tanjungpura.