Anda di halaman 1dari 31

MIKROMERITIK

APT. ANWAR SODIK, S.FARM., M.FARM.


TUJUAN PEMBELAJARAN

• Mampu menjelaskan permasalahan ukuran partikel dalam sediaan farmasi


• Menjelaskan metode dan alat pengukuran partikel.
INTEGRASI AIK

• Al Qamar ayat 49

• Ayat ini membahas tentang peran “ukuran” sebagai bilangan dengan sifat dan ketelitian
MIKROMERITIK

➢ Menurut Dalla Valle mikromeritik merupakan ilmu dan teknologi mengenai partikel kecil.
➢ Dispersi koloid dicirikan oleh partikel yang terlalu kecil untuk dilihat dengan mikroskop
biasa, sedangkan partikel emulsi dan suspense serta fines dari serbuk berada dalam
kisaran mikroskop optis.
➢ Partikel yang mempunyai ukuran serbuk lebih kasar, granulat tablet, dan garam berbentuk
granular berada dalam kisaran ukuran ayakan.
TABEL A. DIMENSI PARTIKEL DALAM SISTEM DISPERSI
FARMASETIKA
UKURAN PARTIKEL DAN DISTRIBUSI UKURAN

• Dalam suatu kumpulan partikel lebih dari satu ukuran (polidispersi),terdapat dua sifat
penting yaitu
• Bentuk dan luas permukaan partikel tunggal
• Kisaran ukuran dan jumlah atau berat partikel-partikel yang ada serta luas permukaan total
• Ukuran suatu sfer (partikel berbentuk bulat) dinyatakan dengan mudah dalam
diameternya.
• Namun jika derajat ketaksimetrisan partikel meningkat, maka akan meningkatkan juga
kesulitan dalam menyatakan ukuran diameternya.
• Dalam kondisi ini digunakan istilah diameter sferis ekuivalen yang mengaitkan ukuran
partikel dengan diameter sfer yang mempunyai luas permukaan, volume, dan diameter
yang sama.
• ds, diameter permukaan: diameter suatu sfer yang mempunyai luas permukaan yang sama
seperti partikel yang sedang dibahas.
• dv, diameter volume: diameter suatu sfer yang mempunyai volume yang sama seperti
partikel.
• dp, diameter terproyeksi: diameter suatu sfer yang mempunyai luas pengamatan yang sama
seperti partikel jika dipandang normal terhadap bidangnya yang paling stabil.
• dst, diameter stokes: diameter yang menggambarkan sfer ekivalen yang mengalami
sedimentasi pada laju yang sama seperti partikel yang asimetris
• Setiap kumpulan partikel biasanya berupa polidispersi. Oleh sebab itu perlu untuk
mengetahui tidak hanya ukuran suatu partikel tertentu saja tetapi juga jumlah partikel
berukuran sama yang terdapat dalam sampel.
• Berdasarkan hal diatas kita perlu suatu perkiraan kiasaran ukuran yang ada dan banyaknya
atau berat fraksi setiap ukuran partikel yang sering dikenal dengan distribusi ukuran
partikel.
• Berdasarkan distribusi ukuran partikel kita dapat menghitung ukuran partikel rerata pada
suatu sampel.
METODE UNTUK MENENTUKAN UKURAN
PARTIKEL
• Metode penentuan ukuran partikel:
• Mikrosokop optik
• Sieving Methods/pengayakan
• Metode Sedimentasi

• Pengukuran Volume Partikel (penghitungan langsung): Metode Coulter Counter (Electrical


stream sensing method) Metode Laser light scattering
• Metode penentuan luas permukaan: Adsorption method Air permeability method
KISARAN UKURAN PARTIKEL DENGAN BEBERAPA
METODE PENGUKURAN
MIKROSKOPI OPTIK

• Ukuran partikel 0,2 µm-100µm


• Jumlah partikel 300-500
• Mikroskop biasa; jarum pentas, mikrometer
• Pengukuran sepanjang garis horizontal melewati pusat partikel→ garis tengah partikel
• Mikroskop double-image (lebih cepat)
• Kurva distribusi frekuensi-ukuran jumlah
• Kekurangan : garis tengah yg diperoleh hanya dua dimensi : panjang dan lebar (ketebalan tdk
bisa diperkirakan), Waktu lama dan ketelitian tinggi
• Keuntungan : Gumpalan partikel lebih dari satu komponen sering dideteksi dgn metode ini,
sehingga metode ini selalu digunakan
PADA PENGUKURAN PARTIKEL DENGAN METODA
MIKROSKOP DAPAT MENGGUNAKAN BEBERAPA JENIS
GARIS TENGAH PARTIKEL SESUAI DENGAN METODA
PENGUKURAN YANG DIGUNAKAN :
• GARIS TENGAH MARTIN ( dm ) ADALAH PANJANG JARAK YANG MEMBELAH
PARTIKEL MENJADI DUA BIDANG YANG SAMA LUASNYA.
• GARIS TENGAH FERRET ( dfer ) ADALAH PANJANG JARAK MAKSIMAL DARI
TANGENTANGEN PADA BIDANG PROYEKSI YANG TEGAK LURUS (VERTIKAL)
PADA ARAH PENGUKURAN.
• CARA PROYEKSI ADALAH PERMUKAAN GARIS TENGAH PARTIKEL DENGAN
VOLUME EKUIVALEN VOLUME BOLA , ARTINYA PARTIKEL MEMPUNYAI VOLUME
YANG SAMA DENGAN SUATU BOLA
BENTUK PARTIKEL DAN LUAS PERMUKAAN

• Bentuk partikel Mempengaruhi aliran dan sifat-sifat pengemasan dari suatu serbuk dan
terhadap luas permukaan
• Luas permukaan LP per satuan berat atau volume Penting pada fenomena adsorpsi
permukaan dan laju disolusi
• Bola mempunyai LP minimun per satuan volum
• Makin tidak simetris partikel, makin besar LP persatuan volumnya
• Partikel berupa bola diberi ciri sempurna dengan garis tengahnya
• Partikel yang tidak simetris, sulit menetapkan garis tengahnya, jadi perlu garis tengah bola
ekuivalen dengan partikel tsb
METODE PENGAYAKAN/SIEVING METHOD

• Metode sederhana
• Digunakan secara luas utk analisa rentang ukuran partikel
• Prinsip pengukuran:
• Ayakan seperti anyaman yg berlubang atau mesh elektrik bahan kuningan (logam-
perunggu),atau stainless steel dgn diamater lobang yg diketahui dan berfungsi sbg penghambat
/barier partikel .
• Disusun dlm bbrp tumpukan dgn muatan pd masing-2 lapisan dgn ukuran mesh terkecil diatas
penampung dan berikutnya tersusun dgn tingkatan mesh yg berbeda
• Susunan pengayak biasanya tdr atas 6-8 ayakan dgn pergerakan antar diameter celah pengayak
yg berdekatan adlh √2 or 2√2 .
METODE SEDIMENTASI

Prinsip pengukuran
• Analisa ukuran partikel dgn metode sedimetasi dpt dikelompokkan atas 2 :
1. Berdasarkan Pengukuran partikel dlm zona retensi/retention zone.
2. Pengukuran non-retention zone.

• Cont. metode non-retention zone measurement adalah metode pipet/ pipette method. -
volume suspensi yg diketahui dialirkan dan perbedaan konsentrasi ditentukan seiring terhadap
waktu .
• - metode populer dikenalkan dan dikembangkan oleh Andreasen dan Lundberg ; dikenal dgn
Andreasen pipette
COULTER COUNTER METHOD (ELECTRICAL
STREAM SENSING ZONE METHOD)
PRINSIP PENGUKURAN DENGAN COULTER
COUNTER
Prinsip :
• terjadi perubahan tahanan listrik apabila suatu partikel disuspensikan dlm cairan yang
mengkonduksi melalui lubang kecil yang memiliki elektroda dikedua sisinya.
• Volume suspensi cair dipompakan melalui lubang tsb.selama satuan waktu tertentu
• Adanya tegangan listrik yg konstan → tjd aliran
• Saat partikel melewati lubang, akan menggantikan vol. elektrolit → tjd kenaikan tahanan
kedua elektroda → berhubungan dgn volume partikel → pulsa tegangan naik → masuk
dalam penganalisis tinggi pulsa yg dikalibrasi dlm bentuk ukuran partikel
• Keuntungan:
• Metode akurat dan tepat.
• Rentang analisa lebar.

• Kelemahan:.
• metode rumit & biaya mahal.
• Bisa terjadi kesalahan analisa bila 2 partikel secara bersamaan melewati lubang kapiler, dan
partikel dpt menyumbat lubang kapiler.
METODE PENENTUAN LUAS PERMUKAAN

1. Metode adsorpsi
• sejumlah zat terlarut/gas diadsorpsikan diatas sampel serbuk shg terbentuk lapisan tunggal
(monolayer) → fungsi langsung luas permukaan
• partikel dgn luas perm.besar → adsorben yang baik
• permukaan adsorben → vol.gas diplot thd tekanan (temperatur konstan/isoterm II)
• lap.teradsorpsi monomolekuler pd tekanan rendah, mjd multimolekuler pd tek.lebih tinggi
• alat : Quantasorb
2. Metode Permeabilitas Udara
• luas permukaan : prinsip tahanan thd aliran suatu cairan melalui sumbat dari serbuk
kompak
• berbanding lurus; luas permukaan >, tahanan mengalir ↑
• permeabilitas utk tekanan yg diberikan turun sepanjang sumbat; berbanding terbalik dgn
luas permukaan
SIFAT-SIFAT TURUNAN SERBUK Porositas

Pengompakan Susunan
(Kompresi) pengepakan

Sifat
Serbuk
Kerapatan
Sifat aliran
partikel

Bulkines
POROSITAS

• Suatu serbuk, jika ditempatkan dalam gelas ukur, dicatat volumenya, disebut : volume bulk (Vb)
• Jika serbuk tidak berpori (tidak mempunyai pori-pori dalam/pori internal atau ruang partikel,
maka volume bulk terdiri dari : vol partikel padat sebenarnya + vol ruang antara partikel-
partikel tsb
• Volume ruang ini dikenal sebagai volume rongga v dimana v = Vb – Vp. Vp adalah vol
sebenarnya dari partikel-partikel tsb
• Porositas atau rongga є : Perbandingan vol rongga terhadap vol bulk dalam sistem
pengepakannya, dinyatakan dlm %
• Є = (Vb – Vp) / Vb
• = 1 – Vp/Vb
SUSUNAN PENGEPAKAN \
(BOLA-BOLA BERUKURAN SAMA)
• Paling dekat (rombohedral) • Paling longgar, sebagian besar
• Porostitas teoritis adalah 26% terbuka atau pengepakan kubus
• Porositas teoritis adalah 48%
• Partikel yang kecil dapat
tersaring antara partikel besar, • Jika mengandung
shg porositas dibawah min 26% flokulat/agregat, terbentuk
jembatan/lekuk, shg porositas
dp diatas max 48%

KEBANYAKAN SERBUK-SERBUK
MEMPUNYAI POROSITAS 30-50%
KERAPATAN PARTIKEL (BERAT PART PER SATUAN VOL)

• Kerapatan sebenarnya →Tidak termasuk rongga-rongga dan pori-pori di dalam partikel


• Kerapatan granul →Ditentukan oleh perpindahan tempat air raksa, yang tidak
mempenetrasi pada tekanan biasa ke dalam pori-pori lebih kecil dari 10 μm
• Kerapatan bulk →Ditentukan dari volume bulk dan berat suatu serbuk kering dalam
sebuah gelas ukur
KERAPATAN PARTIKEL (BERAT PART PER SATUAN VOL)

• Kerapatan sebenarnya →Tidak termasuk rongga-rongga dan pori-pori di dalam partikel


• Kerapatan granul →Ditentukan oleh perpindahan tempat air raksa, yang tidak
mempenetrasi pada tekanan biasa ke dalam pori-pori lebih kecil dari 10 μm
• Kerapatan bulk →Ditentukan dari volume bulk dan berat suatu serbuk kering dalam
sebuah gelas ukur
KERAPATAN PARTIKEL (BERAT PART PER SATUAN VOL)

• Jika suatu zat padat tidak berpori, kerapatan sebenarnya dan kerapatan granulnya identik,
dan keduanya dapat diperoleh dengan perpindahan tempat dari helium atau suatu cairan
seperti Hg, benzen atau air
• Jika bahan berpori, mempunyai suatu permukaan dalam, kerapatan sebenarnya terbaik
diperkirakan dengan perpindahan tempat helium yang mempenetrasi kedalam pori-pori
terkecil dan tidak diadsorpsi oleh bahan tersebut
SIFAT ALIRAN

• Serbuk bulk analog dgn cairan non newton; menunjukkan aliran plastik, dilatan, yg dipengaruhi
gaya tarik menarik hingga derajat yg bervariasi, shg serbuk bisa mengalir bebas (free-flowing).
• Dipengaruhi oleh : ukuran partikel, porositas dan kerapatan, kehalusan permukaan. Partikel
dgn ukuran relatif kecil (< 10µ), aliran part.melewati lubang terbatas krn adanya gaya lekat
antara partikel yg sama besarnya dgn gaya gravitasi.
• Serbuk yg mengandung partikel kecil/halus, sifat aliran dpt diperbaiki dgn menghilangkan fines
atau diadsorpsi pada partikel besar.
• Aliran jelek dpt disebabkan kelembaban, shg pengeringan partikel akan mengurangi daya
lekatnya.
• Partikel panjang/flat : pengepakan cenderung longgar → porositas serbuk tinggi
• Partikel dgn kerapatan tinggi dan porositas dalam rendah → cenderung bebas mengalir; dpt dikurangi
dgn permukaan yg kasar → aliran jelek akibat gesekan dan pelekatan
• Serbuk bebas mengalir ≈ debu, disebut dustility (kebalikan kelekatan/stickines)
• Dustibility berkaitan dgn keseragaman serbuk saat ditaburkan pada kulit dan daya lekat serta
kohesifitasnya.
• Serbuk/granulat dgn sifat alir tdk baik akan memberikan kesulitan saat prosessing karena kecendrungan
pemisahan serbuk dan menyebabkan penurunan berat tablet saat akhir kompresi
• Karakteristik aliran dpt diperbaiki : penggunaan pelincir (glidan) pada serbuk granul
PENGOMPAKAN / KOMPRESI

• Menurut Neumann; serbuk yg dikompakkan pada tekanan 5kg/cm2 mempunyai porositas serbuk
(partikel-partikel kaku) lebih tinggi dibandingkan porositas serbuk pd pengepakan yg sangat
berdekatan ≈ serbuk dilatan
• Partikel halus dan berpori ; akan terurai saat dikompresi karena porositas lebih rendah dibanding
kondisi saat berdekatan
• (Higuchi, dll) ; mempelajari pengaruh gaya kompresi thdp: luas permukaan spesifik, kerapatan
granul, porositas, kekerasan tablet, waktu desintegrasi
• Kekuatan tablet kompresi dipengaruhi: - gaya kompresi - ukuran partikel

Anda mungkin juga menyukai