Anda di halaman 1dari 4

TUGAS KEWARGANEGARAAN

RESUME PERTEMUAN 3

Disusun Oleh:

Nama : Inayatul Maftukhah

Nim : 202205040

Kelas : Farmasi 1B

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

PROGRAM STUDI FARMASI PROGRAM SARJANA

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GOMBONG

2023
Ringkasan Film Sexy Killer

Dari film yang telah diputarkan selama kurang lebih 1 setengah jam,
kita tahu bahwa dibalik fasilitas energi yang kita pakai dalam kehidupan sehari-
hari ternyata membawa dampak buruk bagi lingkungan dan permukiman akibat
terlalu dekat dengan adanya tambang batu bara yang mana tujuannya untuk di
ekpor dan Sebagian besar dikirim ke PLTU untuk pembangkit turbin penghasil
listrik-listrik.

Salah satu dampak yang ditimbulkan dengan adanya pertambangan batu


bara ini yaitu sawah yang merupakan mata pencaharian utama para petani rusak
karna aliran air dr gunung rusak akibat penambangan serta lubang-lubang
galian bekas penambangan batu bara yang tidak di tutup Kembali
mengakibatkan anak-anak yang masih muda tenggelam dilubang bekas
tambang. Tidak hanya itu, rumah-rumah warga pun banyak yang retak dan
ambruk karena pergeseran tanah akibat pembangunan batu bara yang terlalu
dekan dengan pemukiman.

Protesan warga menimbulkan rasa jera saat itu, karna salah seorang petani yang
pernah memprotes perusahaan dengan menghadang alat berat, kemudian
ditangkap dan dipenjara selama 3 bulan dengan alasan mengganggu operasional
perusahaan.

Sudah ada sekitar 3.500 lubang bekas tambang yang menurut aturan, lubang-
lubang itu seharusnya diuruk kembali atau direklamasi tetapi faktanya sampai
saat ini hanya menjadi kubangan air yang terus memakan korban jiwa. Padahal
perusahaan telah diminta menyetor sejumlah uang jaminan untuk biaya
reklamasi. Namun, hal itu bukan semata tentang perusahaan yang melanggar
aturan atau korupsi uang jaminan. Melainkan, aturan pasca penambangan
sendiri yang bermasalah. Seperti pada jalannya rapat antara Komisi 7 DPR dan
Pejabat Kementrian Energi dan Sumber daya Mineral, serta 290 pemilik
tambang batu bara. Dimana pemerintah yang bertanggung jawab memberikan
izin akan pembangunan batu bara itu terus membela diri dengan alasan
kubangan-kubangan bekas tambang di luar negri juga tidak ditutup melainkan
dijadikan reservor air dan tempat pariwisata, namun faktanya yang ada
diindonesia yaitu hanya kubangan air.

Tidak hanya petani dan warga local yang menjadi korban adanya
bangunan batu bara, namun hal itu juga berdampak pada nelayan-nelayan yang
menggantungkan diri pada laut dan terumbu karang dimana tongkang
pengangkut batu bara yang bolak balik menuju PLTU merusak ekosistem laut
dibawahnya. Salah satu dampak yang ditimbulkan yaitu terumbu karang yang
merupakan ekosistem laut yang dilindungi, rusak akibat digilas tongkang yang
membuang jangkar dan menyangkutkannya ke terumbu karang. Kemudian
tumpahan batu bara yang jatuh ditambah dengan akan berdirinya PLTU yang
berlokasi di pinggir pantai, maka akan ada lebih bnyak lagi tongkang
pengangkut batu bara yang berdatangan, ini akan menyebabkan ekosistem laut
terancam. Tidak hanya petani yang protes, para nelayan yang protes hingga
adanya demo pada akhirnya perusahaan tetap berjalan dan petani yang
sawahnya digusur untuk pembangunan PLTU dengan alasan program
pemerintah, bukannya khidupannya berubah lebih sejahtera malah lebih susah.

Persoalan-persoalan tersebut tidak lain karna hukum konstitusi negara


yang tidak berjalan, sehingga tidak ada yang mengatur hak-hak asasi warga
negaranya.

Perusahaan swasta serta pemerintah yang membangun bangunan-bangunan


seperti batu bara dan PLTU memiliki tujuannya tersendiri untuk usahanya dan
masyarakat, namun dengan adanya keterlibatan pemerintah yang juga Sebagian
besar sahamnya batu bara dan PLTU, tutup telinga dan tidak bertanggung jawab
akan dampak merugikan yang ditimbulkan oleh perusahaan kepada
masyarakatnya.

Anda mungkin juga menyukai