Anda di halaman 1dari 3

Nama : Arni Nur Khasanah

NIM : 5101415040
Makul : Teknik Lingkungan

Dampak Positif dan Negatif yang Ditimbulkan

Akibat Pembangunan PLTU di Kabupaten Batang

Sejak beberapa tahun terakhir pembangunan PLTU di Kabupaten Batang terus


mendapatkan pro dan kontra dari warga sekitar. Manun warga di daerah pesisir cenderung
untuk molak pembangunan PLTU tersebut. Pro dan kontra itu muncul tentu karena ada
penyembabnya. Warga di daerah pesisir cenderung menolak pembanguna PLTU tersebut
karena dinilai akan mengurangi hasil pendapatan mereka yang mayoritas bekerja sebagai
nelayan. Mereka beranggapan bahawa dengan dibangunnya PLTU akan membuat ekosistem
di daerah tersebut terganggu dan akan mengurangi hasil pendapatan mereka. Sedangkan dari
pihak yang mendukung menganggap bahwa pembangunan PLTU di Kabupaten Batang akan
berimbas pada naiknya pendapatan daerah Kabupaten Batang itu sendiri, karena para investor
akan melirik itu sebagai ladang pendapatan mereka dan mereka tidak ragu untuk menanamkan
investasi di Kabupaten Batang. Jika sudah ada investor besar yang mengawali masuk Batang,
siapa tahu di belakangnya nanti akan bermunculan investor-investor lain, baik pun luar negeri,
yang berkenan melirik Batang mengingat Batang sebenarnya menyimpan banyak potensi alam
yang belum dimanfaatkan.
Salah satu kegiatan manusia yang perlu mendapatkan perhatian adalah bagaimana
dampak negatif dan positif dibangunnya PLTU dari topografi, meteorologi, ekologi ataupun
aktivitas penduduk sekitarr pembangunan PLTU tersebut. Karena adannya Pencemaran-
pencemaran dari udara, suara dan air yang semua itu baik langsung atau tidak langsung
pemengaruhi kehidupan makhluk hidup.
Pembangunan PLTU di Kabupaten Batang tentunya akan mengubah bentuk alam dan
bentang lahan. Bahkan bisa pula mempengaruhi kehidupan sosial, ekonomi, dan budaya
masyarakat sekitar. Pembangunan PLTU di Kabupaten Batang akan berdampak langsung pada
ekosistem yang berada di laut. Dengan di bangunnya PLTU akan meningkatkan suhu air di laut
tersebut dan tentunya itu akan berpengaruh baik langsung maupun tidak langsung berupa
perubahan kualitas perairan maupun pengaruh terhadap organisme yang hidup di dalamnya.
Keadaan ini akan mengakibatkan turunnnya produksi ikan dan udang diperairan tersebut.
Kerusakan yang di akibatkan oleh pencemaran udara yang berasal dari PLTU akan
merusak biota lautan dan pantai yang dekat dengan PLTU. Pengangkutan batu bara juga akan
mengakibatkan penurunan kualitas udara yang ditimbulkanoleh partikel debu yang jumlahnya
sangat banyak. Pembangunan PLTU akan berdampak pada turunnya kualitas ekologi
lingkungan, salah satunya kelestarian terumbu karang. Kerusakan berawal dari kerusakan
terumbu karang langka yang menjadi tempat berkembang-biaknya ikan dan biota laut lainnya.
Rusaknya terumbu karang dipastikan akan menyebabkan berkurangnya populasi ikan dan biota
laut lainnya di wilayah tersebut. Akibatnya, penghasilan para nelayan sekitar pun akan
menurun.
Dampak yang di timbulkan lainya dalam pembangunan PLTU adalah asap hasil
pembakaran batubara. Apabila terus menerus menghirup asap dari hasil pembakaran tersebut,
lambat laun akan mengalami masalah pernapasan. Masyarakat pada umumnya hanya
mengetahui bahwa pemakaian batubara sebagai bahan bakar dapat menimbulkan polutan yang
mencemari udara dan juga partikel-partikel yang terhambur ke udara sebagai bahan pencemar
udara. Partikel-partikel tersebut dapat menimbulkan dampak pencemaran lingkungan, selain
itu dapat memicu timbulnya hujan asam yang dapat merusak hutan dan lahan pertanian maupun
efek rumah kaca yang dapat menyebabkan kenaikan suhu di permukaan bumi dengan segala
efek sampingannya yang disebabkan oleh gas-gas hasil pembakaran batubara.
Selain dampak bagi kesehatan, dampak lain dalam pembangunan PLTU menimbulkan
kerusakan alam dan jalan-jalan utama. Dalam pembangunan PLTU banyak diperlukan batu dan
tanah untuk membuat dermaga yang diperuntukan sebagai jalan distribusinya batubara dari
kapal tanker ke mesin pembakaran. Batu dan tanah yang diperuntukan untuk pembangunan
dermaga itu diambil diri pegunungan atau dataran tinggi. hal itu sangat merusak alam dan
rawan akan bencana longsor. Bukan hanya pada proses pengambilannya saja yang bermasalah,
proses pendistribusiannya pun bermasalah. Masalah itu adalah jalan-jalan yang dilalui oleh
truk-truk besar pengangkut batu dan tanah menjadi rusak berat. Jalanan menjadi berlubang dan
rawan kecelakaan. Bukan hanya truk itu saja yang membuat jalan rusak, tapi mobil-mobil besar
pengangkut alat besar dan baja-baja sangat berperan besar baga rusaknya jalan.
PLTU Batubara juga melepaskan gas-gas polutan ke udara yang menyebabkan
terjadinya hujan asam yang dapat mengakibatkan kerusakan pada tanaman. Pengaruhnya
antara lain adalah timbulnya bintik-bintik pada permukaan daun. Jika konsentrasi pencemar
cukup tinggi, akan terjadi kerusakan pada jaringan daun, sehingga daun tidak dapat berfungsi
sempurna menjalankan proses fotosintesa dan memproduksi karbohidrat, yang berakibat lebih
lanjut pada kerusakan hutan dan pengikisan lapisan tanah yang subur. Hal ini merupakan awal
terjadinya ketandusan lingkungan yang dapat menurunkan daya dukung alam terhadap
kelangsungan hidup manusia.
Namun di balik semua dampak negatif yang ditimbukan pembangunan PLTU juga
membawa dampak positif bagi masyarakat, baik secara ekonomi, sosial maupun budaya. Pada
masa mendatang masyarakat pelanggan tidak akan merasakan pemadaman listrik, baik secara
bergilir atau disebabkan gangguan teknis. Dengan dibangunnya PLTU, ada jaminan kelak
masyarakat bisa mendapatkan pelayanan listrik yang memuaskan.
Dampak positif dalam jangka pendek pembangunan PLTU Batang tentunya bakal
menyerap banyak tenaga kerja berbagai tingkatan.Banyaknya warga masyarakat yang bekerja
di Proyek PLTU secara tidak langsung dapat meningkatkan roda perekonomian. Warga sekitar
bisa membangun perumahan yang disewa/dikontrakan ke pekerja-pekerja dari luar kota, yang
secara tidak langsung berpengaruh ke pada pendapatan para pedagang di sekitar proyek PLTU.
Dengan pembangunan PLTU ini akan membantu memenuhi kebutuhan akan listrik
yang terus meningkat, sehingga besarnya biaya pembangkitan listrik berkurang dan
menurunkan tarif listrik secara umum. Pada akhirnya konsumen listrik diuntungkan dengan
membayar tarif listrik lebih murah.
Pembangunan PLTU Batang mengakibatkan polemik yang tak kunjung selsesai.
Masalah utama yang menjadi sorotan adalah penolakan masyarakat untuk melepaskan lahan
mereka untuk dibangun PLTU tersebut dan pesisir pantai yang ikut menjadi area pembangunan
PLTU. Masyarakat akan mempertahankan hal-hal yang menurut mereka menjadi hak mereka.
Mereka tidak akan menerima pembangunan yang tidak sesuai dengan kebutuhan mereka dan
kebijakan- kebijakan yang merugikan serta dampak terhadap lingkungan yang buruk. Apalagi
jika kedatangan investor yang menaruh kesan tidak baik, akan membuat fikiran mereka untuk
aemakin menolakdi. Disisi lain tidak dapat dipungkiri bahwa penggunaan dan kebutuhan listrik
di masyarakat sangatlah besar. Pembangunan PLTU Batang merupakan salah satu cara untuk
memenuhi kebutuhan listrik masyarakat. Namun, pembangunan terebut dipandang tidak tepat
sasaran.
Seharusnya pemerintah mampu membuat pembangunan PLTU tanpa merugikan
masyarakat dan menimbulkan keresahan pada mereka serta tidak menyebabkan kerusakan
lingkungan. Pemerintah seharusnya dapat menyentuh masyarakat Batang tepat dihati mereka
sehingga pembangunan tidak menimbulkan polemik yang berkelanjutan.

Anda mungkin juga menyukai