0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
274 tayangan3 halaman
Dokumen ini membahas dampak positif dan negatif pembangunan PLTU di Kabupaten Batang. Secara negatif, PLTU dapat merusak lingkungan dan mengurangi pendapatan nelayan, namun secara positif dapat meningkatkan perekonomian lokal dan menjamin pasokan listrik. Pembangunan PLTU menuai kontroversi karena penolakan masyarakat atas dampak lingkungan dan kebijakan pemerintah.
Deskripsi Asli:
Judul Asli
UTS_Dampak Positif dan Negatif Pembangunan PLTU di Kab. Batang.docx
Dokumen ini membahas dampak positif dan negatif pembangunan PLTU di Kabupaten Batang. Secara negatif, PLTU dapat merusak lingkungan dan mengurangi pendapatan nelayan, namun secara positif dapat meningkatkan perekonomian lokal dan menjamin pasokan listrik. Pembangunan PLTU menuai kontroversi karena penolakan masyarakat atas dampak lingkungan dan kebijakan pemerintah.
Dokumen ini membahas dampak positif dan negatif pembangunan PLTU di Kabupaten Batang. Secara negatif, PLTU dapat merusak lingkungan dan mengurangi pendapatan nelayan, namun secara positif dapat meningkatkan perekonomian lokal dan menjamin pasokan listrik. Pembangunan PLTU menuai kontroversi karena penolakan masyarakat atas dampak lingkungan dan kebijakan pemerintah.
Sejak beberapa tahun terakhir pembangunan PLTU di Kabupaten Batang terus
mendapatkan pro dan kontra dari warga sekitar. Manun warga di daerah pesisir cenderung untuk molak pembangunan PLTU tersebut. Pro dan kontra itu muncul tentu karena ada penyembabnya. Warga di daerah pesisir cenderung menolak pembanguna PLTU tersebut karena dinilai akan mengurangi hasil pendapatan mereka yang mayoritas bekerja sebagai nelayan. Mereka beranggapan bahawa dengan dibangunnya PLTU akan membuat ekosistem di daerah tersebut terganggu dan akan mengurangi hasil pendapatan mereka. Sedangkan dari pihak yang mendukung menganggap bahwa pembangunan PLTU di Kabupaten Batang akan berimbas pada naiknya pendapatan daerah Kabupaten Batang itu sendiri, karena para investor akan melirik itu sebagai ladang pendapatan mereka dan mereka tidak ragu untuk menanamkan investasi di Kabupaten Batang. Jika sudah ada investor besar yang mengawali masuk Batang, siapa tahu di belakangnya nanti akan bermunculan investor-investor lain, baik pun luar negeri, yang berkenan melirik Batang mengingat Batang sebenarnya menyimpan banyak potensi alam yang belum dimanfaatkan. Salah satu kegiatan manusia yang perlu mendapatkan perhatian adalah bagaimana dampak negatif dan positif dibangunnya PLTU dari topografi, meteorologi, ekologi ataupun aktivitas penduduk sekitarr pembangunan PLTU tersebut. Karena adannya Pencemaran- pencemaran dari udara, suara dan air yang semua itu baik langsung atau tidak langsung pemengaruhi kehidupan makhluk hidup. Pembangunan PLTU di Kabupaten Batang tentunya akan mengubah bentuk alam dan bentang lahan. Bahkan bisa pula mempengaruhi kehidupan sosial, ekonomi, dan budaya masyarakat sekitar. Pembangunan PLTU di Kabupaten Batang akan berdampak langsung pada ekosistem yang berada di laut. Dengan di bangunnya PLTU akan meningkatkan suhu air di laut tersebut dan tentunya itu akan berpengaruh baik langsung maupun tidak langsung berupa perubahan kualitas perairan maupun pengaruh terhadap organisme yang hidup di dalamnya. Keadaan ini akan mengakibatkan turunnnya produksi ikan dan udang diperairan tersebut. Kerusakan yang di akibatkan oleh pencemaran udara yang berasal dari PLTU akan merusak biota lautan dan pantai yang dekat dengan PLTU. Pengangkutan batu bara juga akan mengakibatkan penurunan kualitas udara yang ditimbulkanoleh partikel debu yang jumlahnya sangat banyak. Pembangunan PLTU akan berdampak pada turunnya kualitas ekologi lingkungan, salah satunya kelestarian terumbu karang. Kerusakan berawal dari kerusakan terumbu karang langka yang menjadi tempat berkembang-biaknya ikan dan biota laut lainnya. Rusaknya terumbu karang dipastikan akan menyebabkan berkurangnya populasi ikan dan biota laut lainnya di wilayah tersebut. Akibatnya, penghasilan para nelayan sekitar pun akan menurun. Dampak yang di timbulkan lainya dalam pembangunan PLTU adalah asap hasil pembakaran batubara. Apabila terus menerus menghirup asap dari hasil pembakaran tersebut, lambat laun akan mengalami masalah pernapasan. Masyarakat pada umumnya hanya mengetahui bahwa pemakaian batubara sebagai bahan bakar dapat menimbulkan polutan yang mencemari udara dan juga partikel-partikel yang terhambur ke udara sebagai bahan pencemar udara. Partikel-partikel tersebut dapat menimbulkan dampak pencemaran lingkungan, selain itu dapat memicu timbulnya hujan asam yang dapat merusak hutan dan lahan pertanian maupun efek rumah kaca yang dapat menyebabkan kenaikan suhu di permukaan bumi dengan segala efek sampingannya yang disebabkan oleh gas-gas hasil pembakaran batubara. Selain dampak bagi kesehatan, dampak lain dalam pembangunan PLTU menimbulkan kerusakan alam dan jalan-jalan utama. Dalam pembangunan PLTU banyak diperlukan batu dan tanah untuk membuat dermaga yang diperuntukan sebagai jalan distribusinya batubara dari kapal tanker ke mesin pembakaran. Batu dan tanah yang diperuntukan untuk pembangunan dermaga itu diambil diri pegunungan atau dataran tinggi. hal itu sangat merusak alam dan rawan akan bencana longsor. Bukan hanya pada proses pengambilannya saja yang bermasalah, proses pendistribusiannya pun bermasalah. Masalah itu adalah jalan-jalan yang dilalui oleh truk-truk besar pengangkut batu dan tanah menjadi rusak berat. Jalanan menjadi berlubang dan rawan kecelakaan. Bukan hanya truk itu saja yang membuat jalan rusak, tapi mobil-mobil besar pengangkut alat besar dan baja-baja sangat berperan besar baga rusaknya jalan. PLTU Batubara juga melepaskan gas-gas polutan ke udara yang menyebabkan terjadinya hujan asam yang dapat mengakibatkan kerusakan pada tanaman. Pengaruhnya antara lain adalah timbulnya bintik-bintik pada permukaan daun. Jika konsentrasi pencemar cukup tinggi, akan terjadi kerusakan pada jaringan daun, sehingga daun tidak dapat berfungsi sempurna menjalankan proses fotosintesa dan memproduksi karbohidrat, yang berakibat lebih lanjut pada kerusakan hutan dan pengikisan lapisan tanah yang subur. Hal ini merupakan awal terjadinya ketandusan lingkungan yang dapat menurunkan daya dukung alam terhadap kelangsungan hidup manusia. Namun di balik semua dampak negatif yang ditimbukan pembangunan PLTU juga membawa dampak positif bagi masyarakat, baik secara ekonomi, sosial maupun budaya. Pada masa mendatang masyarakat pelanggan tidak akan merasakan pemadaman listrik, baik secara bergilir atau disebabkan gangguan teknis. Dengan dibangunnya PLTU, ada jaminan kelak masyarakat bisa mendapatkan pelayanan listrik yang memuaskan. Dampak positif dalam jangka pendek pembangunan PLTU Batang tentunya bakal menyerap banyak tenaga kerja berbagai tingkatan.Banyaknya warga masyarakat yang bekerja di Proyek PLTU secara tidak langsung dapat meningkatkan roda perekonomian. Warga sekitar bisa membangun perumahan yang disewa/dikontrakan ke pekerja-pekerja dari luar kota, yang secara tidak langsung berpengaruh ke pada pendapatan para pedagang di sekitar proyek PLTU. Dengan pembangunan PLTU ini akan membantu memenuhi kebutuhan akan listrik yang terus meningkat, sehingga besarnya biaya pembangkitan listrik berkurang dan menurunkan tarif listrik secara umum. Pada akhirnya konsumen listrik diuntungkan dengan membayar tarif listrik lebih murah. Pembangunan PLTU Batang mengakibatkan polemik yang tak kunjung selsesai. Masalah utama yang menjadi sorotan adalah penolakan masyarakat untuk melepaskan lahan mereka untuk dibangun PLTU tersebut dan pesisir pantai yang ikut menjadi area pembangunan PLTU. Masyarakat akan mempertahankan hal-hal yang menurut mereka menjadi hak mereka. Mereka tidak akan menerima pembangunan yang tidak sesuai dengan kebutuhan mereka dan kebijakan- kebijakan yang merugikan serta dampak terhadap lingkungan yang buruk. Apalagi jika kedatangan investor yang menaruh kesan tidak baik, akan membuat fikiran mereka untuk aemakin menolakdi. Disisi lain tidak dapat dipungkiri bahwa penggunaan dan kebutuhan listrik di masyarakat sangatlah besar. Pembangunan PLTU Batang merupakan salah satu cara untuk memenuhi kebutuhan listrik masyarakat. Namun, pembangunan terebut dipandang tidak tepat sasaran. Seharusnya pemerintah mampu membuat pembangunan PLTU tanpa merugikan masyarakat dan menimbulkan keresahan pada mereka serta tidak menyebabkan kerusakan lingkungan. Pemerintah seharusnya dapat menyentuh masyarakat Batang tepat dihati mereka sehingga pembangunan tidak menimbulkan polemik yang berkelanjutan.