Anda di halaman 1dari 2

1.

Menurut saya, usaha masyarakat yang paling tepat dalam menganggulangi


kejahatan dengan cara non penal atau non hukum pidana. Karena cara ini akan lebih
efektif jika di terapkan di indonesia, yang mana cara non penal ini lebih menitik
beratkan pada usaha prefentif berupa pencegahan, penangkalan, dan pengendalian
sebelum terjadi mengingat upaya penanggulangan kejahatan lewat jalur non penal
lebih bersifat tindakan pencegahan untuk terjadinya tindakan kejahatan maka sasaran
utamanya adalah menangani faktor-faktor kondusif penyebab terjadinya kejahatan.
Faktor-faktor kondusif tersebut antara lain berpusat pada masalah-masalah sosial yang
secara langsung atau tidak langsung dapat menimbulkan atau kesuburan kejahatan.
Dengan demikian, dilihat dari sudut politik kriminal secara makro dan global, maka
upaya-upaya non penal menduduki posisi kunci dan strategis dalam menanggulangi
sebab-sebab dan kondisi-kondisi yang menimbulkan kejahatan. Misalnya dengan
adanya pos ronda di lingkungan masyarakat, itu merupakan implementasi
penanggulangan kejahatan non penal, dengan melakukan pengawasan, dan
pengamanan pada lingkungan dengan sistem yang di buat oleh masyarakat itu sendiri
untuk menanggulangi kejahatan.

2. Sistem peradilan sebagai sarana penal mempunyai dampak positif yang cukup
signifikan dalam menanggulangi kejahatan. Dengan adanya proses peradilan, itu akan
membuat efek yang cukup jera bagi pelaku kejahatan, sehingga bisa meminimalisir
calon pelaku kejahatan yang lainnya. Namun disamping ke-efektifannya dalam
menanggulangi kejahatan, terdapat biaya dan infrastruktur yang sangat mahal
harganya, tentu itu akan menyulitkan proses penanggulangan bagi masyarakat kelas
menengah kebawah. Tapi jika untuk kasus-kasus pidana besar seperti pembunuhan,
sistem peradilan memang harus dilakukan, guna menghukum pelaku kejahatan
tersebut seberat-beratnya, agar menimbulkan ketakutan pada calon pelaku kejahatan
pembunuhan yang lainnya, dan bisa mencegah terjadinya kejahatan tersebut.

3. Penyebab kejahatan di beberapa negara termasuk Indonesia adalah masih


banyaknya ketimpangan sosial, diskrimiasi rasial dan diskriminasi nasional, standar
hidup yang rendah, pengangguran dan kebutahurufan ( kebodohan ) di atara golongan
besar penduduk. Sehingga beberapa masyarakat ketika hidup bersosialisasi di
lingkungannya, cenderung lebih sensitif atau mudah tersinggung, dan kurangnya
pemahaman yang di dukung oleh ego yang tinggi. Sehingga kejahatan akan lebih
rentan terjadi. Oleh karena itu, menurut saya pendekatan non penal untuk
menanggulangi kejahatan dengan lebih aktifnya pemerintah dalam pemerataan
ekonomi dan pendidikan, sehingga penganggguran, ketimpangan sosial, kebodohan,
yang menjadi penyebab kejahatan bisa di minimalisir. Tak luput juga peran
masyarakat dalam pendekatan dengan cara mengedukasi masyarakat lainnya yang
masih melakukan diskriminasi SARA dan diskriminasi lainnya, yang bisa
menimbulkan terjadinya suatu kejahatan. Jangan sampai masyarakat malah
mengucilkan orang-orang yang mempunyai ekonomi rendah dan pendidikan rendah,
hanya karena takut dengan stigma yang beredar dimasyarakat. Stigma seperti itu harus
mulai dihilangkan dalam lingkungan masyarakat, agar bisa lebih menghargai orang
lain, dan orang-orang yang dianggap rendah oleh masyarakat bisa merasa dianggap
kehadirannya oleh masyarakat, sehingga kejahatan bisa diminimalisir dengan baik.
Jadi pemerintah dan masyarakat saling membantu dan bertanggung jawab atas
peranannya masing-masing untuk menanggulangi kejahatan.

4. Peran media massa dalam kebijakan penanggulangan kejahatan merupakan suatu


strategi dalam penegakan hukum yang bertujuan untuk meminimalisir angka
kejahatan dan mencapai ketertiban dalam masyarakat. Media massa sebagai sarana
non penal mempunyai peran yang sanagat penting dalam menanggulangi kejahatan.
Media massa juga efektif dalam menanggulangi kejahatan, karena pada masa
sekarang ini, dengan kebebasan dan peran penting yang dimiliki nya media massa
sudah menjembatani hak masyarakat atas informasi dan membantu kinerja penegak
hukum, juga dalam konteks kebijakan penanggulangan kejahatan atau politik kriminal
media massa merupakan bentuk upaya preventif.

Anda mungkin juga menyukai