Anda di halaman 1dari 2

1.

Nenek Saulina Masih dari Sumatera Utara, pada 29 Januari tahun lalu, seorang nenek
bernama Saulina Boru Sitorus (92) divonis hukuman 1 bulan 14 hari oleh hakim di Pengadilan Negeri
Balige, Toba Samosir. Perempuan yang akrab disapa Opung Linda itu menebang pohon durian
berdiameter 5 inchi milik kerabatnya, Japaya Sitorus (70), karena ingin membangun makam untuk
leluhurnya. Namun, keputusan hakim itu dipertanyakan karena saksi yang dihadirkan adalah anak dan
istri pelapor sendiri. Padahal, masyarakat yang ada di sekitar lokasi tidak pernah melihat Japaya
menanam pohon durian yang diperkarakan. Ia mengaku sudah pernah meminta maaf kepada Japaya,
namun yang bersangkutan meminta uang ganti rugi senilai ratusan juta Rupiah sebagai bentuk damai.
Saulina pun tidak mampu memenuhi permintaan tersebut hingga akhirnya dilaporkan ke polisi. Tak
sendiri, enam anak Saulina juga turut ditahan yang masing-masing dipenjara selama 4 bulan 10 hari
dipotong masa tahanan. Melanggar UU Lansia no.
2. Nenek Asyani Asyani (70), seorang warga Dusun Krastal, Desa Jatibanteng, Kecamatan
Jatibanteng, Situbondo dijebloskan ke penjara pada 15 Desember 2014. Ia dinyatakan mencuri 7 kayu
jati yang ditebang oleh suaminya dari lahan yang disebut Perhutani sebagai miliknya. Padahal ia
merasa lahan tersebut adalah miliknya sendiri, dan tidak masuk lahan milik perusahaan BUMN itu.
Akibat hal itu, Nenek Asyani pun dijatuhi hukuman penjara 15 tahun. Namun, pihaknya mengajukan
permohonan penangguhan yang dikabulkan oleh pengadilan, sehingga ia dinyatakan bebas pada 16
Maret 2015. Sebelumnya, ia sudah merasa ketakutan akan ancaman hukuman yang akan diterimanya.
"Saya takut karena saya mau dihukum 15 tahun penjara, lalu bagaimana dengan nasib saya.  Saya
tidak bisa tidur dengan nyenyak. Saya sudah tua seperti ini," kata Asyani menggunakan bahasa
daerah.
3. Pasangan Anjol Hasim dan Jamilu Nani Selanjutnya, lansia yang juga tersandung kasus
hukum di usia senjanya adalah sepasang suami istri dari Desa Tenggela, Kecamatan Tilango,
Kabupaten Gorontalo. Mereka adalah Anjol Hasim (75) dan Jamilu Nani (80) yang terbukti
melakukan pencurian 6 batang bambu. Keduanya sempat divonis hukuman 20 hari menjadi tahanan
kota akibat kasus itu. Namun, hakim hanya memvonisnya melakukan pelanggaran perusakan areal
milik orang lain dan bukan pasal pencurian. Itu karena pohon bambu yang mereka tebang sebenarnya
berada di lahan mereka sendiri yang telah dijual ke pihak lain.
4. Nenek Minah Terakhir, kasus hukum yang juga menyeret seorang lansia terjadi di Kabupaten
Banyumas, Jawa Tengah. Ia adalah Nenek Minah (55) yang dituduh mencuri 3 buah kakao dari PT
RSA senilai Rp 2.000. Pada Oktober 2009, ia terancam hukuman selama 6 bulan penjara. Kasus itu
ditangani oleh Kejaksaan Negeri Purwokerto. Namun ia tidak langsung mendekam di penjara dan
masih bisa bekerja di kebun seperti hari-hari biasanya, selama hukuman belum dijatuhkan. Ia telah
meminta maaf kepada mandor perusahaan yang melaporkan perbuatannya ke kepolisian. Minah
mempersilahkan mandor untuk membawa kembali buah kakao yang ia bawa sebelumnya. Minah
mengaku tidak mengetahui apabila perbuatannya menyalahi aturan hingga membuatnya harus
berurusan dengan hukum sejauh itu.
5. Pria berusia 68 tahun ini tega menyetubuhi anak di bawah umur. Parahnya lagi, atas
perbuatan bejat pelaku, remaja berinisial AGN (15) tersebut mengandung enam bulan. Akibat dari
perbuatan tersebut, pelaku harus menginap di sel tahanan Polsek Cempaka, setelah diamankan aparat
kepolisian, Kamis (11/7/2019). Korban yang tercatat masih duduk di bangku SMP tersebut tak lain
merupakan tetangganya sendiri di Desa Sukabumi, Kecamatan Cempaka, Kabupaten OKU Timur.
Kapolres OKU Timur AKBP Erlin Tangjaya melalui Kapolsek IPTU Sumartono membenarkan
bahwa pihaknya telah mengamankan terduga pelaku perkara asusila terhadap anak di bawah umur dan
sejumlah barang bukti. Kapolres OKU Timur AKBP Erlin Tangjaya melalui Kapolsek IPTU
Sumartono membenarkan bahwa pihaknya telah mengamankan terduga pelaku perkara asusila
terhadap anak di bawah umur dan sejumlah barang bukti. Kapolres OKU Timur AKBP Erlin
Tangjaya melalui Kapolsek IPTU Sumartono membenarkan bahwa pihaknya telah mengamankan
terduga pelaku perkara asusila terhadap anak di bawah umur dan sejumlah barang bukti. Hasil
pemeriksaan medis menyebutkan bahwa AGN tengah hamil dengan usia kandungan enam bulan. Lalu
korban menceritakan tindakan keji yang dilakukan Ratu Anang. Korban mengaku peristiwa tersebut
bermula pada Desember 2018 lalu, dirinya disekap lalu dipaksa melayani napsu bejat pelaku. Setelah
kejadian itu pelaku sering menjadikan korban sebagai sasarannya hingga Juni lalu. Berdasarkan
laporan korban pada 9 Juli lalu aparat kepolisian langsung mengamankan pelaku untuk
mempertanggungjawabkan perbuatan tersebut.

Anda mungkin juga menyukai