Anda di halaman 1dari 6

BUDAYA KERJA

PAPER
Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Praktik Pekerjaan Sosial dalam
Dunia Kerja

Dosen Pengampu
Dr. Didiet Widiowati, M.Si
Drs. Ujang Muhyidin, SE, M.Pd

Disusun Oleh
Ata Purnawati Amanah 19.04.044
Adela Dwi Antika 19.04.047
Lia Safitri 19.04.066
Latifatur Ro'fah 19.04.125
Tristiawan Budi Utomo 19.04.132
Isnaini Rohmah Adiningsih 19.04.142
Vira Gusmaya 19.04.204
Septianing Puji Lestari 19.04.221
Kelas 3 A Pekerjaan Sosial

PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN PEKERJAAN SOSIAL


POLITEKNIK KESEJAHTERAAN SOSIAL
KOTA BANDUNG
2022
A. Pengertian Budaya, Budaya Perusahaan dan Jenis Budaya Perusahaan
septi
B. Elemen Budaya Unggul Perusahaan
Sejarah Organisasi
Setiap perusahaan memiliki sejarah yang menjadi kekuatannya dan tidak dapat
dihapus begitu saja. Contohnya adalah SUCIFINDO. SUCOFINDO merupakan Badan
Usaha Milik Negara yang dibangun antara Pemerintah Republik Indonesia dengan SGS,
Perusahaan inspeksi terbesar di dunia yang berpusat di Jenewa, Swiss.

Berdiri pada tanggal 22 Oktober 1956 berdasarkan Akta Notaris Johan Arifin Lumban
Tobing Sutan Arifin Nomor 42, awalnya SUCOFINDO hanya berfokus pada layanan jasa
Pemeriksaan dan Pengawasan di bidang perdagangan, terutama komoditas pertanian, serta
membantu pemerintah dalam menjamin kelancaran arus barang dan pengamanan devisa
negara dalam perdagangan ekspor impor. Perusahaan ini kemudian melakukan transformasi
dan restrukturisasi organisasi dengan membentuk sepuluh Strategic Business Unit (SBU).
Perusahaan ini lalu berekspansi ke bisnis inspeksi dan audit, pengujian dan analisis,
sertifikasi, konsultansi, dan pelatihan pada bidang pertanian, kehutanan, pertambangan
(migas dan non-migas), konstruksi, industri pengolahan, kelautan, perikanan, pemerintahan,
transportasi, sistem Informatika, dan energi terbarukan. Selain itu, perusahaan ini juga
berekspansi ke sejumlah negara di ASEAN. Perusahaan ini kemudian mulai menyediakan
jasa survei seismik, audit energi, serta konsultansi dan audit CSR.

Nilai Dasar dan Keyakinan


Nilai dasar dan keyakinan dibangun sebagai fondasi dari sebuah identitas
perusahaan.

Nilai-Nilai Perusahaan PT SUCOFINDO (Persero) mengacu pada Nilai BUMN, yakni


AKHLAK
1. Amanah - memegang teguh kepercayaan yang diberikan
2. Kompeten - terus belajar dan mengembankan kapabilitas
3. Harmonis - saling peduli dan menghargai perbedaan
4. Loyal - berdedikasi dan mengutamakan kepentingan Bangsa dan Negara
5. Adaptif - terus berinovasi dan antusias dalam menggerakan ataupun menghadapi
perubahan
6. Kolaboratif - membangun kerja sama yang sinergis

Simbol simbol yang kasat mata


Nilai dan keyakinan yang dimiliki diwujudkan dalam simbol-simbol yang bisa
dipahami oleh orang di luar perusahaan. Contohnya identitas perusahaan berupa logo
TIGA BOLA DUNIA melambangkan kegiatan usaha Perseroan yang memiliki ruang lingkup
Internasional dan mempersatukan tiga kawasan usaha yaitu di darat, laut dan udara.

Tag line
Banyak perusahaan yang menunjukkan budayanya dalam bentuk bahasa seperti
slogan, filosofi, moto dan bahasa percakapan.

Ritual dan Seremoni


Budaya perusahaan yang unggul dapat diciptakan melalui serangkaian acara-acara
tertentu yang didesain dengan memberikan bobot manfaat kepada siapa saja yang
hadir terutama karyawan perusahaan.

C. Tingkatan Budaya Perusahaan


Tingkatan/Kategori Budaya Perusahaan (Schein):

1. Perilaku dan artifact – yaitu aspek yang dapat diamati (dilihat, didengar,
dan dirasakan), artifak tidak hanya dalam bentuk barang saja melainkan juga meliputi
perilaku yang langsung nampak.

Contoh: saat berkunjung ke sebuah departemen store, logo, seragam, dan banner-
banner promo dari departemen store tersebut adalah artefak-artefak organisasi
tersebut. Penataan kursi dan dekorasi, cara pramuniaga menyapa, berpakaian,
dan menawarkan bantuan.

2. Nilai-nilai – yaitu aspek yang relatif sulit diamati tetapi dapat


diidentifikasi. Nilai-nilai dapat dirumuskan dari artefak-artefak yang nampak dan
memiliki benang merah berupa nilai yang ingin ditampilkan melalui penampilan fisik
tersebut.

Contoh: fasilitas kamar pas dan kursi ruang tunggu yang nyaman menunjukkan nilai
kenyamanan belanja pelanggan yang ingin diberikan, jargon dan moto yang
diyakini oleh para manager misalnya, “Pelanggan adalah Raja” dan
“pelanggan tidak pernah salah”, merupakan contoh nilai-nilai yang dimiliki
oleh organisasi tersebut. Nilai-nilai mengindikasikan apa yang dihargai dan
dinilai tinggi dalam organisasi tersebut.

3. Keyakinan atau belief – yaitu aspek yang paling sulit untuk diidentifikasi
namun dapat dilihat dari internalisasi nilai-nilai pada anggota organisasinya. Bahkan
pada tingkatan ini, anggota organisasi pun tidak menyadari keberadaannya, nilai-nilai
dasar ini sudah tidak lagi diucapkan, ditulis ataupun digembar-gemborkan, namun
apabila anggota organisasi tidak memiliki nilai dasar ini, ia akan dianggap aneh dan
menyimpang.
Contoh: apabila seluruh karyawan departemen store tersebut memiliki keyakinan
yang sama bahwa membuat pelanggan puas adalah kebaikan utama yang
sangat bernilai bagi organisasi tersebut, maka bisa jadi nilai tersebut telah
menjadi asumsi dasar pada organisasi tersebut. Kemudian, konsep “pelanggan
adalah raja” sebelumnya bisa jadi masih berada pada tataran nilai dasar,
namun, apabila nilai ini dipegang dan diterapkan kemudian menghasilkan
hasil yang positif bagi organisasi, lama-kelamaan nilai dasar ini akan menjadi
diyakini oleh seluruh anggota sebagai asumsi dasar yang tidak terbantahkan
lagi.

D. Karakteristik Budaya Perusahaan


Menurut Robbins (1998), terdapat 7 karakteristik utama pada budaya perusahaan
yaitu
1. Inovasi dan pengambilan resiko; perusahaan yang punya budaya ini biasanya
mendukung pegawainya untuk selalu bereksperimen, mencari peluang baru,
mencoba cara baru, dan berinovasi walaupun resikonya gagal ataupun berhasil
2. Perhatian pada detail; perusahaan menghargai hal-hal yang dapat diprediksi,
kecermatan, analisis, dan memperhatikan kepada detail yang terjadi pada
perusahaan tersebut
3. Berorientasi kepada outcome atau hasil; menekankan pentingnya hasil dan
pencapaian tujuan organisasi daripada proses atau cara-cara yang dilakukan
untuk mencapai hasil tersebut. Hasil yang dicapai dengan baik juga
memerlukan proses yang baik pula. Sehingga keduanya berjalan
berdampingan
4. Berorientasi kepada orang; perusahaan memperhatikan nilai-nilai kemanusiaan
seperti toleransi, keadilan, dan penghargaan terhadap orang sebagai makhluk
yang memiliki harga diri dan hak sosial
5. Berorientasi kepada tim; perusahaan mementingkan bekerja secara
terorganisasi dan bekerjasama dalam team work
6. Agresivitas; perusahaan mendorong pegawai berperilaku aktif dan semangat
berkompetisi dengan sesama pegawai di dalam atau di luar perusahaan
7. Stabilitas; perusahaan mendukung status quo yaitu kegiatan-kegiatan
perusahaan yang aman, terjamin, pasti, dan tidak menimbulkan gejolak lebih
dihargai ketimbang kegiatan-kegiatan yang berisiko

E. Isu-Isu Strategis Budaya Perusahaan


ata

F. Manfaat Budaya Perusahaan


Budaya perusahaan, tentunya akan memberikan banyak manfaat, baik bagi
perusahaan itu sendiri ataupun bagi sumber daya manusia yang ada di perusahaan
tersebut. Beberapa manfaat budaya perusahaan diantaranya:

- Manfaat Bagi Sumber Daya Manusia


1. Sebagai pedoman perilaku di dalam perusahaan
Seperti yang kita ketahui bahwa budaya berasal dari kebiasaan yang diciptakan
oleh manusia yang ada di dalamnya. Selain itu, ada istilah yang mengatakan
bahwa dimana bumi dipijak, disitu langit dijunjung. Hal tersebut mencerminkan
bahwa dimanapun kita berada, kita harus berperilaku sesuai dengan budaya atau
kebiasan yang telah diciptakan di tempat tersebut. Dimana budaya yang ada telah
sesuai dengan nilai dan norma yang berlaku di tempat tersebut.
2. Kesamaan langkah dan visi dalam melakukan tugas dan tanggung jawab
Budaya perusahaan juga dapat menggambarkan kesamaan langkah dan visi yang
akan dicapai sebagai goals atau tujuan kita dalam menunaikan tugas dan
tanggungjawab sebagai karyawan.
3. Memberikan dorongan kepada karyawan
Budaya perusahaan yang baik tentu akan membawa hal positif pula bagi para
karyawan. Seperti contohnya, budaya makan bersama setiap sebulan sekali, akan
membawa dampak positif berupa adanya rasa saling memiliki antara satu dengan
yang lain sehingga dapat meningkatkan hubungan di antara para karyawan yang
dapat membangkitkan semangat dalam bekerja.
4. Mengetahui secara pasti tentang karirnya di perusahaan
Budaya Perusahaan yang ada juga dapat menggambarkan karir yang akan ia jalani
di perusahaan tersebut.

- Manfaat Bagi Perusahaan


1. Pedoman dalam menentukan kebijakan
Seperti yang telah dijelaskan di atas bahwa budaya merupakan suatu kebiasaan
yang diciptakan oleh manusia di dalamnya, maka budaya perusahaan juga dapat
digunakan sebagai salah satu pertimbangan untuk membuat suatu kebijakan di
perusahaan tersebut sehingga sesuai dengan nilai dan norma yang berlaku.
2. Menunjukkan pada pihak eksternal tentang keberadaan perusahaan
Budaya perusahaan tentu dapat mencerminkan ciri khas perusahaan. Ciri khas
yang tercipta tentu akan membuat kesan tersendiri bagi orang lain yang melihat
perusahaan tersebut.
3. Acuan dalam penyusunan perencanaan perusahaan
Budaya perusahaan juga dapat digunakan sebagai acuan untuk menyusun rencana
perusahaan.
4. Membuat program pengembangan dan SDM
Budaya perusahaan yang telah tertanam dalam perusahaan tersebut tentunya dapat
menjadi tolak ukur dan evaluasi bagi para karyawan. Sehingga budaya perusahaan
tersebut dapat digunakan untuk membuat suatu program pengembangan dan
peningkatan kapasitas bagi SDM di dalamnya.

G. Assessment Center dan Manfaat

Assessment Centers adalah sebuah prosedur yang digunakan Manajemen SDM ( Sumber
Daya Manusia) untuk mengevaluasi tenaga kerja dalam hal atribut manusia atau kemampuan
yang relevan dengan efektivitas organisasi (Thornton, 2005).

Assesment center juga merupakan metode untuk menggali kompetensi perilaku sehingga
dapat ditemukan area kekuatan maupun kompetensi yang perlu dikembangkan oleh individu
melalui sejumlah simulasi. Simulasi-simulasi yang diberikan bertujuan untuk mengukur
kompetensi yang dibutuhkan maupun menjadi tuntutan individu dalam menjalankan peran
dan tugasnya saat ini maupun yang di saat yang akan datang. Simulasi yang diberikan
dirancang khusus untuk mampu memberikan gambaran maupun menyerupai kondisi kerja
individu sehari-hari. Penilaian terhadap kompetensi seseorang juga dapat diukur secara kuat
melalui metode multi raters. Melalui simulasi-simulasi yang diberikan, individu diminta
untuk dapat menjalankan sejumlah tugas maupun peran, antara lain mengidentifikasi
masalah, melakukan pengambilan keputusan, bekerja di dalam kelompok dan sebagainya.

Dalam sebuah perusahaan sebelum melakukan kegiatan pelatihan, terlebih dahulu dilakukan
suatu metode, yang salah satunya adalah Assessment Center. Assessment Center adalah
proses sistematis untuk menilai keterampilan, pengetahuan dan kemampuan individu yang
dianggap kritikal bagi keberhasilan kinerja yang unggul (Freddy Joko, 2011).

Manfaat Assesment Center

1. Memperoleh kriteria yang jelas untuk suatu jabatan tertentu;

2. Mengidentifikasi kader-kader pemimpin

3. Menghasilkan strategi dan tindakan pengembangan yang spesifik

4. Mengidentifikasi kebutuhan pengembangan manajerial pegawai

H. Jenis Simulasi dalam Assessment Center


lia

Anda mungkin juga menyukai