Anda di halaman 1dari 16

1.

JUDUL :
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN POWERPOINT
INTERAKTIF PADA MATERI SIKLUS AIR SISWA KELAS V
SEKOLAH DASAR DI KABUATEN TRENGGALEK

2. KERANGKA BERPIKIR
Salah satu materi yang harus pahami oleh siswa kelas V SD adalah siklus

air. Siswa diharapkan dapat memahami tentang pengertian siklus air dan proses

terjadinya siklus air. Materi ini terbilang rumit untuk anak usia sekolah dasar. Hal

ini dikarenakan materi tersebut bersifat absrak selain itu belum terdapat media

pembelajaran. Oleh karena itu dalam penyampaian materi hendaknya

menggunakan media pembelajaran yang dapat mempermudah siswa dalam

menerima materi. Media pembelajaran yang digunakan harus menarik. Media

pembelajaran yang menarik dapat meningkatkan motivasi belajar siswa. Melalui

powerpoint interaktif ini, siswa diajak untuk memahami pengertian siklus air

beserta prosesnya.

Powerpoint interaktif dapat dibuat dengan menggunakan software yang

terdapat di komputer. Powerpoint ini merupakan media pembelajaran yang mudah

dioperasikan dan sederhana. Akan tetapi software ini dapat dibuat semenarik

mungkin jika kita memanfaatkan fitur-fitur yang telah disediakan secara

maksimal. Pengguna multimedia interaktif ini dapat menentukan sendiri menu

yang telah disediakan. Disinilah letak interaktifnya. Powerpoint pada penelitian

ini tergolong interaktif karena siswa dapat menentukan menu yang telah

disediakan. Selain itu siswa juga dapat menjawab kuis berupa soal pilihan ganda.
Berdasarkan kerangka berpikir tersebut, maka desain penelitian yang digunakan

dapat digambarkan pada gambar dibawah ini.

Gambar 2.1 Desain penelitian

Ahli media
Validasi
Ahli
Ahli
materi
Pengembangan Produk
Media Ahli
Akhir
bahasa

Validasi
Siswa

Sumber: Olahan Peneliti

3. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka peneliti mengajukan

rumusan masalah:

1. Bagaimana tingkat kevalidan media pembelajaran Powerpoint Interaktif pada

materi siklus air di SDN 2 Sengon, SDN 1 Karangsoko, dan SD Integral

Luqman Al Hakim?

2. Bagaimana tingkat keterlaksanaan media pembelajaran Powerpoint Interaktif

pada materi siklus air di SDN 2 Sengon, SDN 1 Karangsoko, dan SD Integral

Luqman Al Hakim?

3. Bagaimana tingkat keefektifan media pembelajaran Powerpoint Interaktif pada

materi siklus air di SDN 2 Sengon, SDN 1 Karangsoko, dan SD Integral

Luqman Al Hakim?
4. SPESIFIKASI PRODUK YANG DIHARAPKAN

Penelitian ini akan menghasilkan sebuah produk media pembelajaran Power

Point Interaktif. Spesifikasi dari media Powerpoint Interaktif yaitu:

1. Media pembelajaran Powerpoint Interaktif dibuat dengan format power point.

2. Media pembelajaran Powerpoint Interaktif ditujukan untuk pembelajaran

Kurikulum 2013 pada kelas V Tema 8 Subtema 1 Pembelajaran 1 dan 5.

3. Media pembelajaran Powerpoint Interaktif memuat materi siklus air.

4. Media pembelajaran Powerpoint Interaktif terdapat kuis berupa pilihan ganda.

5. Media pembelajaran Powerpoint Interaktif memuat tentang gambar siklus air.

6. Media pembelajaran Powerpoint Interaktif terdapat video tentang tahapan

siklus air.

5. RANCANGAN MODEL

Produk pengembangan media pembelajaran powerpoint interaktif dibuat

dengan menggunakan aplikasi Microsoft powerpoint. Media ini memuat tentang:

1. Materi.

Materi yang terdapat pada media powerpoint interaktif adalah siklus air. Materi

ini terdiri dari pengertian siklus air dan proses terjadinya.

2. Kuis

Kuis yang terdapat pada media powerpoint interaktif ini berupa soal pilihan

ganda.

3. Gambar yang mendukung materi.


Gambar yang terdapat pada media powerpoint interaktif adalah gambar yang

mendukung penyampaian materi seperti gambar tentang proses terjadinya

siklus air.
12

6. JENIS PENELITIAN

Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian dan Pengembangan

(Research and Development). Penelitian pengembangan ini menggunakan model

ADDIE. ADDIE merupakan singkatan dari Analyze, Design, Develop,

Implementation, dan Evaluation. Alasan peneliti memilih model ADDIE karena

model pengembangan ini tepat untuk diterapkan pada produk yang

dikembangkan. .

Terdapat beberapa langkah untuk menerapkan model ADDIE. Menurut

Suryani (2018: 128) langkah-langkah untuk menerapkan ADDIE dapat disajikan

dalam bagan di bawah ini.

Gambar 3.1 Langkah-langkah model ADDIE

Analyze

Design

Development

Implementation

Evaluation

Sumber: Suryani (2018)


13

7. PROSEDUR PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

Prosedur pengembangan sangat diperlukan. Hal ini bertujuan agar

pelaksanaan penelitian sesuai dengan rencana yang telah dibuat. Berdasarkan

model pengembangan powerpoint interaktif yang digunakan, maka prosedur

pengembangan powerpoint interaktif adalah sebagai berikut:

i. Analisis

Sebelum melakukan analisis peneliti melakukan studi pendahuluan. Hal ini

bertujuan untuk mengumpulkan informasi yang terkait dengan permasalahan-

permasalahan yang terjadi pada saat pembelajaran di sekolah yang akan diteliti.

Studi penelitian dilakukan melalui kegiatan wawancara di SDN 2 Sengon, SD

Integral Luqman Al Hakim, dan SDN 1 Karangsoko. Berdasarkan kegiatan

wawancara tersebut diperoleh informasi bahwa media pembelajaran powerpoint

interaktif belum pernah digunakan pada materi siklus air. Media-media yang

pernah digunakan sebelumnya berupa buku dan gambar, sehingga media

pembelajaran kurang variatif. Setelah melakukan studi penelitian, peneliti

melakukan analisis untuk menjelaskan penyebab timbulnya kesenjangan antara

kondisi yang diharapkan dengan kenyataan. Berdasarkan studi penelitian tersebut

penyebab media pembelajaran kurang variatif karena guru belum memanfaatkan

media pembelajaran selain buku dan gambar. Hal ini mengakibatkan kurangnya

perhatian siswa. Berdasarkan permasalahan tersebut, peneliti akan

mengembangkan media powerpoint interaktif untuk tema 8 subtema 1

pembelajaran 1,2, dan 5.

ii. Desain
14

Setelah melakukan analisis tahap selanjutnya adalah tahap desain. Pada tahap ini

peneliti menyusun rencana pembuatan powerpoint interaktif. Spesifikasi produk

yang dibuat sebelumnya digunakan untuk acuan dalam pembuatan powerpoint

interaktif. Adapun tahap-tahap desain adalah sebagai berikut:

a) Menentukan Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar, dan Indikator.

Pada tahap ini peneliti menentukan Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar, dan

Indikator yang berpedoman pada Kurikulum, dan Silabus.

Tabel 3.1 Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar, dan Indikator

Kompetensi Inti Kompetensi Dasar Indikator


8.Memahami pengetahuan 3.8 Menganalisis 1. Membuat peta pikiran
faktual, konseptual, siklus air dan mengenai manfaat air
prosedural, dan dampaknya pada bagi manusia, hewan, dan
metakognitif pada peristiwa di bumi tumbuhan.
tingkat dasar dengan serta 2. Menjelaskan pengertian
cara mengamati, kelangsungan siklus air.
menanya, dan mencoba makhluk hidup. 3. Menjelaskan terjadinya
beradsarkan rasa ingin siklus air.
tahu tentang dirinya, 4. Menjelaskan pengaruh
makhluk ciptaan Tuhan siklus air terhadap
kegiatannya, serta makhluk hidup.
benda-benda yang
diumpainya di rumah, di
sekolah, dan tempat
bermain.
Sumber: Olahan Peneliti

b) Membuat Flowchart
Flowchart yang dibuat berbentuk alur dari materi yang akan disampaikan

melalui powerpoint interaktif. Pada pengembangan media ini materi yang

disampaikan berpedoman pada buku guru dan buku siswa tema 8 subtema 1
15

pembelajaran 1,2, dan 5. Flowchart powerpoint interaktif ditunjukkan pada

bagan di bawah ini.

Gambar 3.2 Flowchart powerpoint interaktif

Judul

Bagian Awal Petunjuk

Profil

Manfaat air

Powerpoint Isi Tahapan siklus air


Interaktif

Pengaruh siklus air

Penutup Kuis

Sumber: Olahan Peneliti

c) Menyusun produk awal powerpoint interaktif

Struktur materi yang telah ditentukan berdasarkan flowchart. Materi dan kuis

dikembangkan berdasarkan pendekatan pembelajaran kontekstual.

d) Mendesain media pembelajaran powerpoint

Pada tahap ini peneliti mendesain powerpoint interaktif. Powerpoint dibuat

dengan menggunakan Microsoft Office Powerpoint 2010.


16

e) Membuat strategi pengujian

Pada tahap ini peneliti memilih strategi pengujian dan membuat instrumen

untuk mengetahui hasil belajar pada materi siklus air siswa kelas V yang

dijadikan sebagai salah satu indikator efektifitasnya powerpoint interaktif.

Instrumen penilaian aspek kognitif berupa soal tes.

3. Pengembangan

Prosedur yang dilakukan pada tahap pengembangan powerpoint interaktif

dalam penelitian ini yaitu:

a) Membangun konten. Pada tahap ini peneliti membuat powerpoint yang

berisikan materi dan kuis yang dikemas semenarik mungkin.

b) Memilih atau mengembangakn media pendukung

Media yang dikembangkan yaitu mencakup audio dan visual. Maka dari itu,

media yang diintegrasikan dengan powerpoint yaitu, video, kuis, dan gambar-

gambar yang mendukung materi.

c) Mengembangkan panduan untuk siswa.

Panduan untuk siswa terdiri dari judul, profil pengembang, panduan

penggunaan powerpoint interaktif, materi dan kuis.

d) Mengembangkan panduan untuk guru

Panduan untuk guru terdiri dari judul, profil pengembang, panduan

penggunaan powerpoint interaktif, materi, serta daftar rujukan.

e) Melakukan validasi ahli

Pada tahap ini pengembang meminta bantuan ahli untuk menilai powerpoint

interaktif yang dibuat.


17

f) Melakukan revisi formatif

Tujuan tahap ini yaitu untuk merevisi produk sebelum diimplementasikan.

4. Implementasi

Terdapat dua prosedur umum pada tahap implementasi. Prosedur tersebut

yaitu:

a) Mempersiapkan perangkat

Pada tahap ini pengembang mempersiapkan peralatan.

b) Mempersiapkan siswa

Mempersiapkan siswa yang dimaksud yaitu pengembang memberikan

pengarahan prosedur penggunaan kepada siswa sebelum mengimplementasikan

powerpoint interaktif.

5. Evaluasi

Tujuan dari tahap evaluasi ini yaitu untuk menilai kualitas powerpoint

interaktif yang telah dibuat. Terdapat prosedur dalam melakukan tahap evaluasi.

Prosedur tersebut yaitu:

a) Menentukan kriteria evaluasi. Tahap ini terdapat 3 level.

(1)Level 1: persepsi.

Level persepsi dilakukan setelah media powerpoint interaktif digunakan. Hal

ini dilakukan untuk mengetahui kepuasan siswa terhadap media powerpoint

interaktif. Pengembang mengajukan pertanyaan kepada siswa seperti apa yang

disukai dari pelajaran menggunakan powerpoint interaktif dan apa yang tidak

disukai ketika menggunakan powerpoint interaktif.

(2)Level 2: learning.
18

Level ini bertujuan untuk mengukur ketercapaian pemahaman siswa tentang

materi siklus air dengan menggunakan powerpoint interaktif. Level ini

dilakukan dengan cara memberikan tes di akhir pembelajaran.

(3)Level 3: kinerja.

Level ini bertujuan untuk mengetahui kinerja siswa dalam pengoperasian

powerpoint interaktif.

b) Memilih alat evaluasi

Pada tahap ini pengembang memilih alat evaluasi berupa angket.

c) Melakukan evaluasi.

Pada tahap evaluasi pengembang melakukan evaluasi terhadap produk yang

dibuat.

8. TEKNIK DAN INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA

Instrumen yang digunakan pada penelitian ini dapat dirincikan sebagai

berikut.

Tabel 3.2 Instrumen Penelitian


Aspek yang dinilai Subjek Instrumen Data yang diamati
Kevalidan Ahi teknologi Angket validasi Ketepatan powerpoint
powerpoint interaktif pembelajaran, interaktif
dan ahli materi
Keterlaksanaan Guru Lembar observasi Pelaksanaan
powerpoint interaktif keterlaksanaan pembelajaran dengan
powerpoint interaktif menggunakan
powerpoint interaktif
Keefektifan Siswa Tes evaluasi, pedoman Kognitif, afektif,
powerpoint interaktif penilaian proses, psikomotor
penilaian sikap
Guru Lembar observasi Aktivitas siswa selama
aktivitas siswa pembelajaran
menggunakan
powerpoint interaktif
Guru Angket respon guru Penyajian materi pada
powerpoint interaktif
Penggunaan powerpoint
19

interaktif
Kemenarikan
powerpoint interaktif
Siswa Angket respon siswa Penerapan pembelajaran
menggunakan
powerpoint interaktif
Sumber: Purwo

9. TEKNIK ANALISIS DATA (BOLEH COPAS)


Teknik analisis data merupakan hal yang penting dalam sebuah

penelitian. Hal ini dikarenakan peneliti dapat mengumpulkan data yang

diperlukan dalam penelitian untuk memperoleh keterangan dan informasi yang

dapat dipercaya. Teknik analisis data pada penelitian ini yaitu:

1. Analisis data kuantitatif

Analisis data kuantitatif dignakan untuk menganalisa data yang telah

diperoleh dari angket validasi ahli media, guru, dan siswa.

a. Analisis kevalidan media

Validasi ini untuk menguji kelayakan media yang dikembangkan serta untuk

menguji kesesuaian media dengan materi. Jawaban angket validasi ahli

menggunakan skala Likert yang terdiri dari 5 skor.

Tabel 3.12 Skor penilaian skala Likert

No. Skor Keterangan


Sangat setuju/ selalu/ sangat positif/ sangat layak/ sangat baik/ sangat
1 5
bermanfaat/ sangat memotivasi
2 4 Setuju/ baik/ sering/ positif/ sesuai/ layak/ bermanfaat/ memotivasi
Ragu-ragu/ kadang-kadang/ netral/ cukup baik/ cukup sesuai/ cukup menarik/
3 3
cukup layak/ cukup beramanfaat
Tidak setuju/ hampir tidak pernah/ negative/ kurang setuju/ kurang baik/ kurang
4 2
menarik/ kurang layak
Sangat tidak setuju/ sangat kurang baik/ sangat kurang menarik/ sangat tidak
5 1
layak
20

Uji angket validasi ahli media dan materi dapat dilakukan dengan

membandingkan jumlah skor responden ( ) dengan jumlah skor ideal (N).

adapun rumusnya sebagai berikut:

P= × 100 %
N
Keterangan:

P = presentase skor

= jumlah seluruh skor jawaban tiap responden

N = jumlah seluruh skor ideal

Kriteria validasi yang digunakan pada validitas penelitian media

ditunjukkan pada tabel berikut:

Tabel 3.13 Kriteria kevalidan data angket ahli media dan materi

Tingkat
No. ketercapaian Kualifikasi Keterangan
(%)
1 81%-100% Sangat baik Sangat layak/ sangat baik/ tidak perlu revisi
2 61%-80% Baik Layak/ valid/ tidak perlu revisi
3 41%-60% Cukup baik Kurang layak/ kurang valid/perlu revisi
4 21%-40% Kurang baik Tidak layak/ tidak valid/ perlu revisi
Sangat kurang Sangat tidak layak/ sangat tidak valid/ perlu revisi
5 <20%
baik

b. Analisis respon siswa

Data yang diperoleh dari angket respon siswa selanjutnya dianalisis

menggunakan data kuantitatif. Jawaban angket respon siswa diukur

menggunakan skala Likert yang terdiri dari 4 skor.

Tabel 3.14 Skor penilaian skala Likert


21

No. Skor Keterangan


1 4 Sangat setuju/ selalu sangat positif/ sangat layak/ sangat baik/
sangat bermanfaat/ sangat memotivasi
2 3 Setuju/ baik/ sering/ positif/ sesuai/ layak/ bermanfaat/
memotivasi
3 2 Tidak setuju/ hampir tidak pernah/ negative/ kurang setuju/
kurang baik/ kurang menarik/ kurang layak
4 1 Sangat tidak setuju/ sangat kurang baik/ sangat kurang menarik/
sangat tidak layak

Uji angket validasi ahli media dan materi dapat dilakukan dengan

membandingkan jumlah skor responden ( ) dengan jumlah skor ideal (N).

adapun rumusnya sebagai berikut:

P= × 100 %

Keterangan:

P = presentase skor

= jumlah seluruh skor jawaban tiap responden

N = jumlah seluruh skor ideal

Kriteria validasi yang digunakan pada validitas penelitian media

ditunjukkan pada tabel berikut:

Tabel 3.15 Kriteria penilaian data angket respon siswa

Tingkat
No. ketercapaian Kualifikasi Keterangan
(%)
Sangat positif/ sangat menarik/ tidak perlu
1 81%-100% Sangat baik
revisi
2 61%-80% Baik Positif/ menarik/ tidak perlu revisi
Kurang positif/ kurang menarik/ perlu
3 41%-60% Cukup baik
revisi
4 21%-40% Kurang baik Tidak positif/ tidak menarik/ perlu revisi
22

Sangat tidak positif/ sangat tidak menarik/


5 <20% Sangat kurang baik
perlu revisi

2. Analisis data deskriptif kualitatif

Analisis deskriptif kualitatif digunakan untuk mengolah data hasil dari

angket yang berupa kritik, dan saran oleh ahli media, guru, dan siswa. Teknik

analisis data ini digunakan juga digunakan untuk mengelompokkan informasi

dari data kualitatif berupa tanggapan, kritik, saran perbaikan, serta revisi media

powerpoint interaktif.

3. Uji keefektifan

Uji keefektifan dilakukan dengan membandingkan nilai rata-rata

siswa dari tes dengan KKM 75. Untuk mengetahui keefektifan powerpoint

interaktif bisa dilihat dari kriteria keefektifan. Jika nilai rata-rata siswa > 75

maka media powerpoint interaktif tergolong efektif, sedangkan jika nilai rata-

rata siswa < 75 maka media powerpoint interaktif tergolong tidak efektif
23

Anda mungkin juga menyukai