Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN HASIL PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN

INTERAKTIF MATA PELAJARAN FIQIH DI MTS AL-MUWAZANAH


Disusun untuk memenuhi UAS mata kuliah
“Media dan Teknologi Pendidikan”
Dosen Pengampu
M. Lukman Hakim, M. Pd

Disusun Oleh :
1. Lazimatul Adhimah 932122319
2. Dyah Nafidatus S 932123919

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
(IAIN) KEDIRI
2021
A. Latar Belakang
Media pembelajaran adalah salah satu unsur yang memegang
peranan penting dalam proses pembelajaran. Media pembelajaran sebagai
salah satu sumber belajar dapat membantu guru memperkaya wawasan
siswa. berbagai bentuk dan jenis media pembelajaran yang digunakan oleh
guru akan menjadi sumber ilmu pengetahuan bagi siswa.
Pemakaian media pembelajaran dalam proses belajar mengajar
dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru, dan rangsangan
kegiatan belajar dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis
siswa. penggunaan media pembelajaran pada tahap orientasi pembelajaran
akan sangat membantu keefektifan proses pembelajaran dan penyampaian
pesan dan isi pelajaran.
Semakin sadarnya orang akan pentingnya media yang membantu
pembelajaran sudah mulai dirasakan. Pengelolaan alat bantu pembelajaran
sudah sangat dibutuhkan. Semakin meluasnya kemajuan di bidang
komunikasi dan teknologi, sert diketemukannya dinamika proses belajar,
maka pelaksanaan kegiatan pendidikan dan pengajaran semakin menuntut
dan memperoleh media pendidikan yang bervariasi secara luas.
B. Prosedur Penelitian dan Pengembangan
Langkah – langkah prosedur pengembangan yang dilakukan
meliputi; (1) Assessment/Analisis yang terdiri dari dua bagian utama yaitu
analisis Kebutuhan dan Analisis Front-end; (2) Desain; (3)
Pengembangan; (4) Implementasi; (5) Evaluasi. Langkah-langkah tersebut
dijabarkan antara lain:
1. Assesment/Analisis
a. Need Analysis (Analisis Kebutuhan)
1) Analisis Kebutuhan Siswa
Kebutuhan dalam proses belajar mengajar adalah
kesenjangan antara apa yang dimiliki siswa dengan apa
yang diharapkan. Dalam proses pembelajaran di MTs Al-

2
Muwazanah belum sepenuhnya kebutuhan sesuai dengan
yang diharapkan bagi siswa. Contoh dalam mata pelajaran
fiqih siswa belum diberikan gambaran mengenai gerakan
sholat yang benar hanya diberikan secara teorinya saja.
Sebab dalam menjelaskan guru hanya menggunakan
metode ceramah saja tanpa memberikan praktek.
2) Analisis Kebutuhan Guru
Dalam proses belajar mengajar guru membutuhkan
waktu yang lebih ketika akan memberikan peraga
terutama dalam mata pelajaran Fiqih dimana seharusnya
bukan sekadar materi tapi juga memberikan gambaran.
b. Analisis front-end
1) Analisis Peserta/Pembelajar
MTs Al-Muwazanah merupakan sekolah di bawah
naungan Yayasan Pondok Pesantren dimana mayoritas
siswanya merupakan santri pesantren tersebut. Tidak
semua siswa juga merupakan santri pesantren terdapat
juga yang hanya mengikuti sekolah formalnya saja.
banyak dari mereka yang masih sulit memahami mengenai
materi disebabkan beberapa faktor salah satunya bosan
dengan metode yang digunakan oleh pendidik. Sehingga
siswa terlihat monoton dan cenderung pasif.
2) Analisis Teknologi
Mengenai teknologi, karena masih tingkatan
menengah pertama siswa belum diperbolehkan untuk
menggunakan hp adapun boleh hanya dipakai ketika di
luar jam pelajaran. Hanya beberapa siswa bahkan tidal ada
siswa yang memiliki laptop. Jadi, untuk memanfaatkan
media tekonologi harus dari pendidik yang mengadakan
seperti memakai laptop kemudian ditampilkan melalui

3
LCD. Namun, pada realitanya LCD yang ada hanya satu
buah dan itu hanya digunakan dalam momen tertentu saja.
3) Analisis Situasi Belajar (Situational Analysis)
Kondisi belajar mengajar yang efektif adalah suatu
keadaan atau situasi belajar yang dapat mengahsilkan
perubahan perilaku pada seseorang. Sesuai dengan
observasi dan juga wawancara dari salah satu guru siswa
cenderung belum bisa mengikuti pembelajaran dengan
hikmat. Ketika akan masuk kelas pun masih harus
mengajak bahkan mencari murid untuk memasuki kelas.
Hal itu dirasakan siswa karena siswa bosen bosan dengan
metode pengajran yang dibawakan oleh guru. Siswa
cenderung berbicara dengan temannya apalagi mata
pelajaran yang sudah diulang-ulang.
4) Analisis Tugas
Tugas diberikan siswa dengan mempertimbangkan
aspek penilaian yang harus dicapai. Dalam hal ini, tugas
diberikan oleh guru sesuai petunjuk yang ada dalam buku
ajar seperti mengerjakan pertanyaan-pertanyaan yang ada
dalam LKS. Dalam buku ajar tersebut sudah tersedia
pertanyaan pilihan ganda, isian, uraian, pengayaan, dan
juga remedial. Pengayaan diberikan peserta didik yang
sudah menguasai materi mengerjakan soal pengayaan
yang telah disiapkan oleh guru. Peserta didik yang belum
menguasai materi akan dijelaskan kembali oeh guru
materi. Guru akan melakukan penilaian kembali dengan
soal yang sejenis,
5) Analisis Insiden-Kritis (Critical Incident Analysis)
Sesuai dengan kondisi siswa dimana siswa
cenderung mengikuti pembelajaran dengan tidak hikmat
sehingga menuntut kemungkinan siwa tidak memahami

4
materi secara maksimal. Oleh karena itu, dengan adanya
pengembangan media ini dapat menarik siswa untuk lebih
memperhatikan dengan sungguh dalam proses
pembelajaran.
6) Analisis Tujuan
Dengan menggunakan multimedia pembelajaran
interaktif diharapkan siswa dapat lebih memahami materi
dengan mudah pada mata pelajaran fiqih.
7) Analisis Media
Sesuai dengan analisis kebutuhan yang sudah
dijelskan di atas maka sangat menunjang untuk
menggunakan media pembelajaran interaktif dimana alat
yang digunakan yaiu laptop dan LCD.
8) Analisis Data
Dalam proses pembelajaran bahan ajar yang
digunakan yaitu berupa LKS yang disediakan dari sekolah
9) Analisis Biaya
Berikut merupakan garis besar biaya yang
dibutuhkan dalam pengembangan yang dilaksanakan:
Tabel 3.2 biaya kebutuhan
Jenis Kebutuhan Biaya (Rp)
LCD 5.500.000
Laptop 3.000.000
Total biaya 8.500.000

2. Desain
a. Jadwal
Berikut ini adalah tabel jadwal perencanaan pelaksanaan
pengembangan mutimedia pembelajaran.
Tabel 3.3 Jadwal kegiatan dalam prosedur
pengembangan

5
No Hari/Tanggal Kegiatan Keterangan
1 Senin Mengurus surat izin
6 Des 2021 penelitian.
2 Selasa Observasi awal
7 Des 2021 dengan Mengajukan
surat izin penelitian
ke sekolah.
3 Kamis Produksi media
9 Des 2021 pembelajaran yang
akan disajikan.
4 Sabtu Pelaksanaan Dilakukan dalam
11 Des 2021 penelitian kelompok besar
pengembangan berjumlah 28 siswa
media ke sekolah.
5 Minggu- Pengerjaan dan
Selasa fiksasi laporan.
12-13 Des
2021

b. Tim proyek
Tabel 3.4 Pembagian tugas proyek
No Nama Angota Pembagian Tugas
1 Dyah Nafidatus S. 1. Membuat power point
interaktif pada bagian slide
video media pembelajaran.
2. Membuat dan mencetak
angket.
3. Mengerjakan laporan hasil
pengembangan media pada
bagian latar belakang sampai

6
bagian analisis front-end
(analisis peserta-analisisi
biaya).
4. Menyusun buku petunjuk
pengunaan media bagi siswa
dan guru.
5. Menjelaskan materi gambar
terkait tentang shalat.
6. Membeli hadiah unuk sekolah
sebagai bentuk terima kasih.
7. Menyampaikan kuis nomor 1-3
2 Lazimatul 1. Membuat power point
Adhimah interaktif dan juga slide quizz.
2. Pembelian snack yang
digunakan sebagai feedback
bentuk trimakasih kepada
siswa.
3. Mengerjakan laporan hasil
pengembangan media pada
bagian Desain sampai pada
bagian teknik analisis data.
4. Menyusun buku petunjuk
pengunaan media bagi siswa
dan guru.
5. Membuka pembelajaran.
6. Memberikan penjelasan
singkat dengan video terkait.
7. Menyampaikan kuis nomor 4-5

7
c. Spesifikasi Media
Media pembelajaran dengan menggunakan
multimedia pembelajaran interaktif merupakan bentuk
pembaharuan dari kami sebagai bentuk penyampaian materi
yang belum pernah dilakukan di kelas VII-B Mts Al-
Muwazanah ini, dimana dalam menyampaikan materi
pembelajaran, tidak lagi dijelaskan dengan metode ceramah
yang bisa membuat siswa bosan.
Maka dari itu, kelompok kami sangat tertarik untuk
membuat media pembelajaran berupa PPT interaktif.
Dimana di dalamnya terdapat video yang pembahasannya
sesuai dengan tema materi yang diajarkan, yaitu BAB
Shalat Fardhu. Selain video, kami juga mencantumkan
materi berupa gambar ilustrasi urutan tata cara shalat yang
baik dan benar. Sehingam siswa diajak untuk melihat dan
mempraktekkan bagaimana shalat yang baik disertai bacaan
yang tepat untuk dilafadzkan pada tiap-tiap gerakannya.
Selanjutnya, tidak lupa diakhir PPT interaktif ini,
kami mencantumkan 5 soal kuis interaktif. Dimana untuk
soal-soalnya itu sendiri, masih ada hubungannya dengan
materi Shalat yang sudah disampaikan dan disajikan. Untuk
cara kerja dari PPT interaktif ini sendiri, siswa membaca
soal dan meng-klik jawaban yang dirasa benar. Jika benar,
maka akan keluar tanda centang dan suara tepuk tangan.
Dan jika salah, akan keluar tanda silang merah.
d. Struktur Materi

8
Berikut struktur materi yang akan dirancang dalam pembuatan
multimedia pembelajaran

Sholat Fardhu 5
Waktu

Pengertian Syarat Wajib Syarat Sah Hal yg


Sholat Sholat Sholat membatalkan

Bagan 3.1 Struktur Materi

3. Pengembangan
Pada tahap ini, software yang digunakan yaitu berupa media
learning. Dimana kelompok kami memilih multimedia
pembelajaran interaktif dalam pengembangan media pembelajaran
di kelas VII-B Mts Al-Muwazanah.
Tahap pengembangan ini mencakup beberapa aspek kegiatan
seperti pembuatan PPT, Pembuatan video, menentukan materi yang
dibahas dalam media serta menentukan pertanyaan sebagai kuis
agar peserta didik antusias selama pembelajaran berlangsung.
PPT interaktif ini berfungsi sebagai pedoman bagi pengembang
input materi. Mengembangkan penyajian konten yang disajikan
dalam bentuk media pembelajaran interaktif, melakukan review
atau perbaikan yang diperlukan sehingga produk dinyatakan layak,
maka akan diuji cobakan kepada kelompok besar yang melibatkan
peserta didik, yaitu kelas VII-B Mts Al-Muwazanah.
Berikut tahapan dalam produksi media pembelajaran interaktif:
a. Memilih Microsoft Power Point sebagai media acuan penyampaian
materi
b. Menentukan gambar, video dan juga elemen-elemen yang sesuai
dengan materi pembelajaran.
c. Memproduksi media sesuai dengan yang direncanakan.

9
d. Menjalankan media (Running Test)
e. Membuat petunjuk penggunaan (siswa dan guru)
f. Finishing media.
4. Implementasi
Tahap implementasi ini merupakan deskripsi bagaimana situasi
dan kondisi pada saat pelaksanaan penerapan media pembelajaran di
kelas VII. Pada saat media diterapkan dan disampaikan kepada siswa,
dari siswa sendiri sangat senang, antusias dan bersemangat mengikuti
alur pembelajaran yang disampaikan oleh pemateri.
Namun, ada sedikit kendala yang dihadapi ketika pembelajaran
berlangsung. Yaitu, masih ada beberapa peserta didik yang masih
duduk di kelas VII ini kesulitan dan bingung dalam proses pengisian
angket. Akhirnya dari pemateri menjelaskan satu persatu pada tiap
pertanyaan.
Adapun langkah-langkah yang dilakukan selama proses
pengembangan media berlangsung yaitu:
a. Pembelajaran dilakukan di kelas VII-B Mts Al-Muwazanah.
Dimana peserta didiknya berjumlah 28 anak.
b. Materi yang disajikan adalah BAB Shalat Fardhu 5 Waktu
dengan menampilkan media pembelajaran berupa PPT
Interaktif.
c. Menampilkan PPT interaktif, dan peserta didik mengikuti
dengan antusias.
d. Pemateri memberikan penjelasan terkait gambar tata cara shalat
yang baik dan benar kepada peserta didik.
e. Menampilkan video yang berisi penjelasan terkait pengertian
dan hal-hal yang berhubungan dengan ketentuan shalat fardhu.
f. Memberikan kuis interaktif yang sudah terdapat di PPT kepada
siswa. Dan memberikan reward berupa snack kepada mereka
yang berani maju dan bisa menjawab pertanyaan dengan benar.

10
g. Membagikan angket kepada peserta didik untuk mengetahui
sejauh mana pemahaman meraka dan ketertarikannya terhadap
media yang disajikan oleh pemateri.
h. Angket dikumpulkan dan pemateri memberikan snack kepada
semua peserta didik sebagai bentuk terima kasih.
i. Menutup pembelajaran.
5. Evaluasi
Tahap evaluasi ini bertujuan untuk mengetahui keefektifan
media dan juga seberapa tingkat pemahaman siswa terhadap media
yang sudah disampaikan. Disini siswa diberi angket guna
mengetahui tingkat pemahaman mereka. Dan jika masih ada yang
dipertanyakan, dari pemateri memberikan penjelasan kepada
peserta didik.
6. Revisi dan Penyempurnaan
Revisi dan penyempurnaan suatu media dipandang perlu
untuk lebih akuratnya dalam pengembangan suatu media. Pada
tahap ini sudah didapatkan suatu produk yang tingkat
efektivitasnya dapat dipertangungjawabkan.
Revisi sangat diperlukan dalam pengembangan media. Hal
ini berkaitan dengan hasil produk yang lebih baik dan mengikuti
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
C. Instrumen Pengumpulan Data
Instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam
pengembangan media pembelajaran ini adalah berupa angket tertutup dan
tes tingkat pemahaman. Angket tertutup adalah angket yang di dalamnya
sudah terdapat pilihan jawaban dan siswa tingal memilih jawaban yang
sesuai. Pengisian angket berdasarkan skala Likert dengan kategori pilihan
sebagai berikut:
 Angka 1 = Sangat tidak baik/ sangat tidak menarik/ sangat
tidak layak/ sangat tidak sesuai/ sangat tidak tepat

11
 Angka 2 = Tidak baik/ tidak menarik/ tidak layak/ tidak
sesuai/ tidak tepat
 Angka 3 = Cukup baik/ cukup menarik/ cukup layak/ cukup
sesuai/ cukup tepat
 Angka 4 = Baik/ menarik/ layak/ sesuai/ tepat
 Angka 5 = Sangat baik/ sangat menarik/ sangat layak/
sangat sesuai/ sangat tepat
D. Teknik Analisis Data
a. Kriteria Pengolahan Data
Untuk mengetahui keefektifan produk, maka perlu dilakukan
pengujian dengan kriteria seperti berikut.

P = F/N
Keterangan :
P = Presentase
F = Jumlah Keseluruhan Subjek
N = Banyak Subjek

Pertanyaan 1 Pertanyaan 2
4%

11% 7% 1 1
14%
2 2
7%
3 14% 3
14% 54%
61% 4 4
14%
5 5

12
Pertanyaan 3 Pertanyaan 4
3% 4%
4%
11% 1 1

11% 2 2
3 32% 3
53% 14%
57%
4 4
11%
5 5

Pertanyaan 5 Pertanyaan 6
4% 4% 7%
7%
1 1
2 2
21% 18%
50% 3 50% 3
4 4
18% 21%
5 5

Pertanyaan 7 Pertanyaan 8
4% 4%
7%
7% 1 1
2 14% 2
11%
3 3
61% 14% 53%
4 25% 4
5 5

13
Pertanyaan 9 Pertanyaan 10
7%
7% 4% 0% 11%
1 1
2 2
21% 3
3 14%
61% 68% 4
4
7% 5 5

Tabel 3.5 Kriteria kelayakan media


Tingkat Pencapaian Kualifikasi Keterangan
81% - 100% Sangat layak Tidak perlu direvisi
61% - 80% Layak Tidak perlu direvisi
41% - 60% Cukup layak Direvisi
21% - 40% Kurang layak Direvisi
0% - 20% Tidak layak Direvisi

Keterangan tabel kriteria kelayakan media berdasarkan diagram lingkaran diatas


yaitu :
a. Untuk pertanyaan nomor 1, 7, 9 dan 10 menunjukkan bahwa, siswa yang
memilih skor 5 lebih banyak dibandingkan skor yang lain. Yaitu berkisar
antara 61% - 68%. Itu artinya media tersebut tergolong kualifikasi Layak.
b. Untuk pertanyaan nomor 2, 3, 4, 5, 6 dan 8 menunjukkan bahwa, siswa
yang memilih skor 5 lebih banyak daripada skor yang lain, akan tetapi
diimbangi dengan skor lain yang perbedaannya tidak terlalu jauh. Yaitu
berkisar antara 50% - 57%. Itu artinya media tersebut tergolong kualifikasi
Cukup Layak.

14
Dokumentasi Penerapan Pengembangan Media Pembelajaran Interaktif

Gambar 1.1: Peneliti menjelaskan Gambar 1.2: Siswi menjawab quis


tujuan pengembangan media dengan menerapankan media

Gambar 1.3: Siswi diminta untuk Gambar 1.4: Foto Bersama Siswi
mengisi angket kelas VII

Gambar 1.5: Penyerahan cendera mata kepada pihak Madrasah

15

Anda mungkin juga menyukai