Anda di halaman 1dari 11

NO.

ABSEN 06

TR Peng. Bahan Ajar & Media IPS SD

Ringkasan Materi Kelompok 1-7

Oleh:

SYAFIRA ( 1182111015 )

PGSD REG C 2018

Nama Matakuliah: Peng. Bahan Ajar & Media IPS SD

Semester/TA: Genap (6) / 2021 – 2022

SKS/Status Matakuliah: 3 SKS / Wajib

Dosen Pengampu: Dra. Risma Sihotang, M.Pd.

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2021
RINGKASAN KELOMPOK 1

“BAHAN AJAR DALAM PEMBELAJARAN”

Pengertian bahan ajar

Menurut Winkel, bahwa bahan a jar adalah bahan yang digunakan untuk
belajar dan yang membantu untuk mencapai tujuan instruksional National Center For
Competency Based Training (2007),bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang
digunakan untuk membantu guru atau instuktur dalam melaksanakan proses
pembelajaran dikelas. Bahan ajar bersifat: Sistematis, Unik dan Spesifik.

Karakteristik Bahan Ajar (Menurut Widodo & Jasmadi)

1. Self instructional
Membuat siswa mampu membelajarkan diri sendiri dengan bahan ajar yang
dikembangkan.
2. Self contained
Materi pelajaran dari satu unit kompentensi atau subkompetensi
3. Self alone
Tidak bergantung pada bahan ajar lain
4. Adaptive
Memiliki daya adaptive yang tinggi terhadap perkembangan teknologi
5. User friendly
Bersifat membantu atau bersahabat dengan pemakainya

Karakteristik Bahan Ajar (Menurut Prastowo)

● Memberi arahan / petunjuk belajar untuk guru maupun siswa


● Tercantum dengan jelas kompetensi yang ingin dikembangkan.
● Terdapat informasi pendukung
● Adanya latihan-latihan soal
● Tersedianya lembar kerja siswa (LKS)
● Alat evaluasi yang jelas.

Fungsi Bahan Ajar

Bagi Guru

Untuk mengarahkan semua aktivitasnya dalam proses pembelajaran sekaligus


merupakan subtansi kompetensi yang harus diajarkan kepada siswa.
Bagi siswa

Untuk menjadi pedoman dalam proses pembelajaran dan merupakan substansi yang
harus dipelajari.

Peran bahan ajar bagi guru

 Menghemat waktu guru dalam mengajar


 Mengubah peran guru dari seorang pengajar menjadi seorang fasilitator
 Meningkatkan proses pembelajaran menjadi lebih efektif dan interaktif.

Peran bahan ajar bagi siswa

• Siswa dapat belajar tanpa kehadiran/harus ada guru


• Siswa dapat belajar kapan saja dan dimana saja dikehendaki
• Siswa dapat belajar sesuai dengan kecepatan sendiri.
• Siswa dapat belajar menurut urutan yang dipilihnya sendiri.
• Membantu potensi untuk menjadi pelajar mandiri.

Unsur – unsure bahan ajar ada 6

Tujuan penyusunan bahan ajar

• Menyediakan bahan ajar sesuai dengan tuntutan kurikulum dan kebutuhan


siswa,
• Membantu siswa dalam memperoleh alternative bahan ajar di samping buku-
buku teks yang sulit diperoleh.
• Memudahkan guru dalam melaksanakan pembelajaran.

Manfaat penyusunan bahan ajar

• Diperoleh bahan ajar yang sesuai dengan tuntutan kurikulum dan kebutuhan
siswa.
• Tidak tergantung pada buku teks
• Bahan ajar menjadi lebih kaya
• Menambah khazanah pengetahuan dan pengalaman guru dalam menulis
bahan ajar.

Jenis – jenis bahan ajar

 Berdasarkan bentuknya
 Berdasarkan sifatnya
RINGKASAN KELOMPOK 2

“PROSEDUR PENGEMBANGAN BAHAN AJAR”

Prosedur pengembangan bahan ajar

Menurut Depdiknas dalam Krisma (2014) merinci prosedur/ langkah-langkah


pengembangan bahan ajar:

Menurut Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas Terdapat sejumlah alasan


mengapa perlu dilakukan pengembangan bahan ajar :

Empat langkah utama dalam prosedur pengembangan bahan ajar yang baik,
sebagai berikut:

1. Analisis
2. Perancangan
3. Pengembangan
4. Evaluasi dan revisi

Ranjit (2012:2) menyarankan sepuluh tahapan dalam mengembangkan bahan


pembelajaran.

Langkah-langkah dalam mengembangkan bahan ajar tersebut dimodifikasi ke


dalam tiga langkah, yaitu:

1. Memilih tema atau topik yang sesuai.


2. Menetapkan kriteria
3. Menulis atau menyusun bahan pembelajaran baru.

Adapun prosedur penyusunan bahan ajar secara umum adalah sebagai berikut
yaitu:

a) Analisis kebutuhan dan


b) karakteristik peserta
c) Merumuskan kompetensi belajar
d) Merumuskan indikator keberhasilan
e) Merumuskan butir-butir bahan secara rinci yang mendukung pencapaian
indikator
f) Mengembangkan alat ukur keberhasilan
g) Menulis naksah
h) Melakukan evaluasi dan revisi
RINGKASAN KELOMPOK 3

“FAKTOR-FAKTOR PERTIMBANGAN DALAM


PENGEMBANGAN BAHAN AJAR”

Pengembangan bahan ajar oleh guru, selain membutuhkan kreativitas, unik,


juga membutuhkan pengetahuan guru tentang lingkungan agar bahan ajar yang
dikembangkan sesuai dengan ketersediaan bahan/materi disekitarnya (akrab
lingkungan, berwawasan budaya). Pengembangan bahan ajar oleh guru, selain
membutuhkan kreativitas, unik, juga membutuhkan pengetahuan guru tentang
lingkungan agar bahan ajar yang dikembangkan sesuai dengan ketersediaan
bahan/materi disekitarnya (akrab lingkungan, berwawasan budaya).

Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam pengembangan bahan ajar

1. Kecermatan isi
2. Ketepatan cakupan
3. Ketercematan bahan ajar
4. Penggunaan bahasa
5. Perwajahan/pengemasan
6. Kelengkapan komponen

RINGKASAN KELOMPOK 4

“MEDIA PEMBELAJARAN”

Pengertian media pembelajaran

Menurut Gagne dan Briggs (Arsyad, 1997: 4) secara implisit mengatakan


bahwa media pembelajaran meliputi alat yang secara fisik yang digunakan untuk
menyampaikan isi materi pengajaran yang terdiri dari buku, foto, gambar, grafik, dll.
Dengan kata lain, media pembelajaran adalah komponen sumber belajar atau wahana
fisik yang mengandung materi instruksional di lingkungan siswa yang dapat
merangsang siswa untuk belajar

ciri – cirri media pembelajaran:

1. Media pembelajaran memiliki pengertian fisik yang dewasa ini dikenal


sebagai hardware (perangkat keras)
2. Media pembelajaran memiliki pengertian nonfisik yang dikenal sebagai
software (perangkat lunak)
3. Penekanan media pembelajaran terdapat pada visual dan audio
4. Media pembelajaran memiliki pangertian alat bantu pada proses belajar baik
di dalam maupun di luar kelas.
5. Media pembelajaran digunakan dalam rangka komunikasi dan interaksi guru
dan siswa dalam proses pembelajaran.
6. Media pembelajaran dapat digunakan secara massal (misalnya radio, televisi),
kelompok besar dan kelompok kecil (misalnya film, slide, video, OHP), atau
perorangan (misalnya : modul, komputer, radio tape/kaset, video recorder).
7. Sikap, perbuatan, organisasi, strategi, dan manajemen yang berhubungan
dengan penerapan suatu ilmu.

Landasan teoritis media pembelajaran

 Menurut Bruner (1960: 10-11)


 Menurut Dale (1969)

Cirri – cirri media pendidikan

1. Ciri Fiksatif (Fixative Property)


2. Ciri Manipulatif (Manipulative Property)
3. Ciri Distributif (Distributive Property)

Fungsi dan manfaat media pendidikan

1. Memperjelas penyajian pesan dan informasi sehingga dapat memperlancar


dan meningkatkan proses dan hasil belajar.
2. Meningkatkan dan mengarahkan perhatian anak sehingga dapat menimbulkan
motivasi belajar, interaksi yang lebih langsung antara siswa dan
lingkungannya
3. Mengatasi keterbatasan indera, ruang, dan waktu
4. Memberikan kesamaan pengalaman kepada siswa tentang peristiwa-peristiwa
di lingkungan mereka, serta memungkinkan terjadinya interaksi langsung
dengan guru, masyarakat, dan lingkungan

Dampak positif penggunaan media pembelajaran

1. 1. Memberikan pengalaman belajar yang berbeda dan bervariasi sehingga


merangsang minat siswa untuk belajar.
2. Menumbuhkan sikap dan keterampilan tertentu dalam bidang teknologi
3. Menciptakan situasi belajar yang tidak mudah dilupakan oleh siswa
4. Untuk mewujudkan situasi belajar yang efektif
5. Untuk memberikan motivasi belajar kepada siswa

Alat-alat dan teknik media pendidikan

1. Alat audiovisual yang dapat dilihat, misalnya: papan tulis, gambar, ilustrasi,
grafik, poster, bulletin board, dan globe.
2. Alat auditif yang hanya dapat didengar, misalnya: radio, tape recorder
3. Alat yang dapat dilihat dan didengar, misalnya: film dan televisi. Benda-
benda yang tiga dimensi yang biasa dipertunjukkan misalnya: boneka,
topeng, peta, koleksi diorama, dipertunjukan melalui pameran
4. Dramatisasi, misalnya, pantomime, permainan dramatisasi, sandiwara
boneka, dan demonstrasi

RINGKASAN KELOMPOK 5

“PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN IPS SD”

Media pembelajaran

Media pembelajaran dapat dikelompokkan menjadi dua jenis, yakni media


yang sudah tersedia dan siap dimanfaatkan (media by utilization) dan media yang
diperlukan namun belum tersedia sehingga perlu dirancang dan dikembangkan secara
khusus untuk tujuan pembelajaran tertentu

Prosedur pengembangan media pembelajaran

1. Menganalisis kebutuhan dan karakteristik siswa


2. Merumuskan tujuan intruksional (Instructional objective) dengan operasional
dan khas
3. Merumuskan butir-butir materi secara terperinci yang mendukung
tercapainya tujuan
4. Mengembangkan alat pengukur keberhasilan
5. Menulis naskah media
6. Mengadakan tes dan revisi

Pengembangan media pembelajaran IPS

a) Media pembelajaran harus memperhatikan ketepatan media dengan tujuan


pembelajaran yang akan dicapai.
b) Dukungan terhadap isi pembelajaran yang disesuaikan dengan kompetensi
dasar.
c) Saat membuat media pembelajaran harus diperhatikan kemudahan dalam
memperoleh media agar dapat diproduksi lebih banyak.
d) Media pembelajaran harus membuat guru lebih terampil dalam membuat
e) maupun menggunakannya.
f) Media pembelajaran harus disesuaikan dengan efisiensi ketersediaan waktu
dalam penggunaannya.
g) Media pembelajaran harus disesuaikan dengan dengan taraf berpikir siswa.

Contoh pengembangan media

Contoh pengembangan media dengan memperhatikan teori-teori dalam


pemilihan media yaitu Card Match Circle. Media ini dibuat dengan Memperhatikan
kriteria-kriteria yang telah disebutkan di atas. Card Match Circle dibuat sesuai
dengan tujuan pembelajaran yaitu untuk membelajaran materi jenisjenis pekerjaan.

RINGKASAN KELOMPOK 6

“LABORATORIUM ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS)

Laboratorium IPS adalah wahana peningkatan mutu pembelajaran dalam


mempersiapkan tenaga ke pendidikan IPS yang memiliki kompetensi dan
professional di bidang IPS. Laboratorium IPS dikembangkan berdasarkan kebutuhan
dalam mendukung kompetensi dan profesional di bidang IPS.

Tujuan laboratorium IPS :

 Mampu menyelenggarakan kegiatan-kegiatan praktikum pendidikan IPS


untuk memantapkan penguasaan bidang studi, pembelajaran yang mendidik,
memberikan bekal untuk pembangembangan kepribadian dan
keprofesionalan.
 Meningkatkan sikap akademik dan sosial lulusan Lembaga Pendidikan
Tenaga Kependidikan (LPTK) melalui kegiatan praktek, latihan, dan
penelitian. Meningkatkan keterampilan tenaga kependidikan dalam
mengembangkan model- model inovatif dalam pembelajaran.
 Meningkatkan kemampuan tenaga pendidik dalam memanfaatkan
multimedia.
 Memberikan layanan pada masysrakat dalam meningkatkan mutu
pembelajaran dan pendidikan IPS.

Fungsi Laboratorium IPS :

1. Pusat dan sumber pembelajaran, praktek, latihan, dan penelitian bagi calon
guru IPS
2. Pusat penelitian dan pengembangan pendidikan IPS bagi calon guru dan guru
IPS.
3. Pusat pengkajian dan pengembangan model- model inovatif pada
pembelajaran IPS.
4. Pusat pengembangan multimedia dala m pembelajaran pendidikan IPS.
5. Pusat layanan pada masyarakat dalam meningkatkan mutu pembelajaran di
bidang pendidikan IPS.

Tempat dan Isi Laboratorium IPS

Tempat Laboratorium

Pada dasarnya kegiatan dan aktivitas manusia ada di masyarakat dan


lingkunganya. Oleh karena itu Laboratorium Terpadu IPS sesungguhnya adalah di
Lapangan. Misalnya di pasar/Pekan, Lembaga- lembaga Pemerintah/Swasta,
Lingkungan Alam ( pengunungan, sungai, danau, tamdbak, hutan, dan lain-lain).
Museum, Gedung DPR/MPR, Kantor Lurah/ Desa dan lain-lain. Di dalam
masyarakat dan di lapangan lah kita dapat melihat keterpaduan dari ilmu- ilmu sosial
itu terientegrasi.

Isi Laboratorium IPS

 Organisasi pengelolahan laboratorium


 mekanisme pengelolahan laboratorium

RINGKASAN KELOMPOK 7

”MODEL – MODEL PEMBELAJARAN IPS DI SD”

Model-model pola komunikasi dalam IPS

1. Komunikasi sebagai aksi


2. Komunikasi sebagai interaksi
3. Komunikasi sebagai transsaksi
4. Pola interaksi berpusat pada guru
5. Pola interaksi berpusat pada siswa
6. Pola interaksi berpusat pada isi

Model – model media dalam IPS

1. Suara
2. Hal-hal yang sifatnya visual
3. Hal – hal yang bersifat material
4. Keadaan kejadian/kasus
5. Gestural
6. Barang cetakan
7. Audio-visual

Rancangan media IPS sekolah dasar

Scenario media audio

1. Sebelum media audio disajikan, sebaiknya dipersiapkan terlebih dahulu alat -


alat yang akan digunakan.
2. Berikan tugas kepada siswa untuk mempelajari mater' pelajaran yang akan
diaplikasikan ke dalam audio.
3. Mengecek peralatan yang akan digunakan apakah tidak ada kerusakan atau
tidak ada kesulitan dalam menggunakannya di kelas, termasuk sarana
pendukungnya, misalnya aliran listrik atau baterai.
4. Setelah semuanya dianggap siap, guru menjelaskan kepada siswa materi apa
yang akan dibahas, kemudian siswa diminta untuk mempersiapkan segala
sesuatu yang diperlukan, misalnya alai tulis untuk mencatat hal-hal yang
dianggap penting atau hal-hal yang tidak dimengerti.
5. Setelah semua siap, barulah audio diperdengarkan, usahakan suaranya jelas
dan dapat diperdengarkan oleh semua siswa, sehingga siswa dapat menyimak
dengan baik apa yang didengarkan.
6. Setelah selesai mendengarkan audio, guru meminta beberapa siswa untuk
mengulang secara garis besar apa yang didengarnya
7. Selain itu guru juga meminta beberapa orang siswa untuk memberi komentar
atau tanggapannya terhadap apa yang didengarnya, sementara siswa yang
lainnya diberikan keempatan untuk menanggapi pendapat kawannya
8. Guru memberi kesempatamn kepada siswa untuk menanyakan hal - hal yang
dianggap belum jelas.
9. Guru menyimpulkan materi pelajaran sekaligus menanarnkan konsep nilai
norma dan moral yang diharapkan atau yang menjadi pesan pokok bahasan
yanc, disampaikan.
Rancangan media gambar – foto

Analisis pokok bahasan/ sub pokok bahasan yang akan dituangkan dalam
bentuk media audio atau foto.
1. Siapkan bahan -bahan yang akan digunakan, apakah bahan langsung (dalam
arti gambar yang sudah jadi) atau yang akan dibuat oleh guru.
2. Ada baiknya siswa juga diminta mempersiapkan gambar-gambar atau foto
yang sesuai dengan pokok bahasan, namun jangan diplot hares membawa
gambar ini atau foto itu, akan tetapi ber ikan kebebasan kepada siswa untuk
menentukan jenis gambar atau foto secara mandiri.
3. Siapkan gambar atau foto itu ditempat yang dapat dilihat oleh semua siswa
atau kalau gambar/fotonya kecil harus diedarkan kepada sernua siswa,
sehingga siswa dapat melihatnya secara jelas.
4. Guru meminta beberapa siswa untuk mengomentari gambar atau foto itu,
sementara siswa lainnya diminta memberi tanggapannya terhadap komentar
tersebut. Kebebasan memilih yang sesuai hati nurani ditentukan pada saat
pencoblosan karya suara di bilik suara.
5. Guru menjelaskan materi pelajaran melalui media yang dibuatnya, sekaligus
menanamkan konsep nilai-nilai moral dan narma yang menjadi target
harapannya.
6. Guru menyimpulkan materi pelajaran, sekaligus memberikan tindak lanjut
berupa tugas-tugas kelompok atau individual dengan upaya memperkaya
penguasaan materi pelajaran.

Anda mungkin juga menyukai