Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

“Bahan Ajar Dan Sumber – Sumber Belajar”

Disusun untuk memenuhi salah satu tugas dalam mata kuliah Pengembangan Program
Pengajaran Fisika

Dosen Pengampu: Drs. Ratna Tanjung, M. Pd dan Irham Ramadhani, M. Pd

DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 4

BINTAMA SIHOTANG (4192421023)


ELVA SELLYA R. TARIGAN (4193321007)
EVA ROLITA HARIANJA (4193321020)

PENDIDIKAN FISIKA A 2019


PROGRAM STUDI (S1) PENDIDIKAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2022
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pendidikan merupakan kunci keberhasilan dan kesuksesan suatu bangsa. Dalam
melaksanakan program pendidikan diperlukan peran guru dalam proses pembelajaran agar
tercapai tujuan pendidikan. Istilah belajar sudahterlalu akrab dengan kehidupan kita sehari-
hari. Di masyarakat, kita sering menjumpai penggunaan istilah belajar seperti: belajar
membaca, belajar bernyanyi, belajar berbicara, belajar matematika. Masih banyak lagi
penggunaan istilah, bahkan termasuk kegiatan belajar yang sifatnya lebih umum dan tak mudah
diamati, seperti, belajar hidup mandiri, belajar menghargai waktu, belajar berumah-tangga,
belajar bermasyarakat, belajar mengendalikan diri, dan sejenisnya.

Bahan ajar adalah sebuah persoalan pokok yang tidak bisa dikesimpangkan dalam satu
kesatuan pembahasan yang utuh tentang cara pembuatan bahan ajar. Sumber belajar (learning
resources) adalah semua sumber baik berupa data, orang dan wujud tertentu yang dapat
digunakan oleh peserta didik dalam belajar, baik secara terpisah maupun secara terkombinasi
sehingga mempermudah peserta didik dalam mencapai tujuan belajar atau mencapai
kompetensi tertentu. Sumber belajar mencakup apa saja yang dapat digunakan untukmembantu
tiap orang untuk belajar dan manampilkan kompetensinya. Sumber belajar meliputi, pesan,
orang, bahan, alat, teknik, dan latar (AECT 1994), Menurut Dirjen Dikti (1983: 12), sumber
belajar adalah segalasesuatu dan dengan mana seseorang mempelajarisesuatu. Degeng (1990:
83) menyebutkan sumber belajar mencakup semua sumber yang mungkin dapat dipergunakan
oleh si-belajar agar terjadi prilaku belajar. Dalam proses belajar komponen sumber belajar itu
mungkin dimanfaatkan secara tunggal atau secara kombinasi, baik sumber belajar yang
direncanakan maupun sumber belajar yang dimanfaatkan.

1.2 Rumusan Masalah


1) Apa pengertian dari bahan ajar?
2) Apa fungsi dari bahan ajar?
3) Bagaimana prinsip – prinsip pemilihan bahan ajar?
4) Bagaimana langkah – langkah penyusunan bahan ajar?
5) Apa pengertian dari sumber belajar?
6) Apa fungsi sumber belajar?
7) Apa saja jenis – jenis sumber belajar?

1
8) Bagaimana kriteria memilihih sumber belajar?
9) Apa perbedaan bahan ajar dan sumber belajar?

1.3 Tujuan
1) Untuk mengetahui pengertian dari bahan ajar
2) Untuk mengetahui fungsi dari bahan ajar
3) Untuk mengetahui prinsip – prinsip pemilihan bahan ajar
4) Untuk mengetahui langkah – langkah penyusunan bahan ajar
5) Untuk mengetahui pengertian dari sumber belajar
6) Untuk mengetahui fungsi sumber belajar
7) Untuk mengetahui jenis – jenis sumber belajar
8) Untuk mengetahui kriteria memilihih sumber belajar
9) Untuk mengetahui perbedaan bahan ajar dan sumber belajar

2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Bahan Ajar
Bahan ajar adalah sebuah persoalan pokok yang tidak bisa dikesimpangkan dalam satu
kesatuan pembahasan yang utuh tentang cara pembuatan bahan ajar. Selain itu, Depdiknas juga
menambahkan bahwa bahan ajar merupakan informasi, alat dan teks yang diperlukan guru atau
instruktur untuk perencanaan dan penelaahan implementasi pembelajaran.

Menurut para ahli pengertian bahan ajar adalah sebagai berikut :

o Menurut National Center For Competency Based Training (2007),bahan ajar adalah
segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu guru atau instuktur dalam
melaksanakan proses pembelajaran dikelas.Bahan yang dimaksud bisa berupa tertulis
maupun tak tertulis.
o Menurut Pails Ache dalam Diknas, bahan ajar adalah gabungan dari dua kata “teaching
materia “. Maknanya terdiri atas teaching yang berati mengajar dan material yang
berarti bahan. Jadi bahan ajar merupakan seperangkat materi pembelajaran yang
disusun secara sistematis ,menampilkan sosok utuh dari kompetensi yang akan dikuasai
peserta didik dalam kegiatan pembelajaran.
o Menurut Suharsimi Arikunto dalam Belawati dkk, memberikan pendapat tentang
pentingnya bahan ajar yakni bahan ajar merupakn inti yang ada dalam kegiatan
pembelajaran. Karena memang bahan pembelajaran itulah yang diupayakan untuk
dikuasai pembelajar.

2.2 Fungsi Bahan Ajar


Dalam proses belajar mengajar guru menyajikan materi kepada peserta pendidikan.
Pembuatan bahan ajar yang menarik dan inovatif adalah hal yang sangat penting dan
merupakan tuntunan bagi setiap pendidik. Bahan ajar mempunyai kontribusi yang besar bagi
keberhasilan proses pembelajaran yang kita laksanakan.

Disini peran guru sebagai fasilisator lebih penting dari pada sebagai narasumber, karena
peran guru sebagai fasilisator dapat membantu dan mengarahkan proses belajar mengajar
(PBM) dengan cara :

1) Membangkitkan minat belajar peserta didik.


2) Menjelaskan tujuan pembelajaran.

3
3) Menyajikan materi dengan struktur yang baik.
4) Memberi kesempatan peserta didik untuk berlatih dan memberi umpan balik (feed
back)
5) Memperhatikan dan menjelaskan hal- hal yang sulit atau tidak dipahami.
6) Menciptakan komunikasi dua arah (pendidik dan peserta didik )

Dalam pembuatan bahan ajar ,maka ada dua klasifikasi utama fungsi bahan ajar
sebagaimana diuraikan sebagai berikut :

o Fungsi bahan ajar menurut pihak yang memanfaatkan bahan ajar

Fungsi bahan ajar ini dapat dibedakan menjadi 2 macam :

1) Fungsi bahan ajar bagi pendidik, diantaranya :


• Menghemat waktu pendidikan dalam mengajar
• Mengubah peran pendidik dari seorang pengajar menjadi seorang fasilisator
• Meningkatkan proses pembelajaran menjadi lebih efektif dan interaktif
• Sebagai pedoman bagi pendidik yang akan mengarahkan semua aktifitas dalam
proses pembelajaran dan merupakan kompetensi yang semestinya diajarkan
kepada peserta didik.
• Sebagai alat evaluasi pencapaian atau penguasaan hasil pembelajaran
2) Fungsi bahan ajar bagi peserta didik antara lain :
• Peserta didik dapat belajar tanpa harus ada pendidikan atau teman peserta didik
yang lain.
• Peserta didik dapat belajar kapan saja dan dimana saja ia kehendaki.
• Peserta didik dapat belajar belajar sesuai kecepatannya masing masing
• Peserta didik dapat belajar menurut urutan yang dipilihnya sendiri.
• Membantu peserta didik untuk menjadi pelajar yang mandiri,dan
• Sebagai pedoman bagi peserta didik yang akan mengarahkan semua
aktivitasnya dlam proses pembelajaran dan subtansi kompetensi yang
seharusnya dipelajari dan dikuasainya.

4
o Fungsi bahan ajar menurut strategi pembelajaran yang digunakan
Fungsi bahan ajar ini dapat dibedakan menjadi 3 macam ,yaitu :

1) Fungsi bahan ajar dalam pembelajaran klasikal, antara lain:


• Sebagai satu-satunya sumber informasi serta pengawasa dan penggalian proses
pembelajaran
• Sebagai bahan pendukung proses pembelajaran yang diselenggarakan.
2) Fungsi bahan ajar dalam pembelajaran indivudual, antara lain :
• Sebagai media utama dalam prose pembelajaran
• Sebagai alat yang digunakan untuk menyusun dan mengaawasi proses peserta
didik dalam memperoleh informasi
• Sebagai penunjang media pembelajran indivudual lainnya.
3) Fungsi bahan ajar dalam pembelajar kelompok, antara lain :
• Sebagai bahan yang terintegrasi dengan proses belajar kelompok, dengan cara
memberi informasi tentang latar belakang materi,informasi tentang peran
orang–orang yang terlibat dalam belajar kelompok.
• Sebagai bahan pendukung bahan belajar utama dan apabila dirancang
sedemikian rupa, maka dapat meningkatkan motivasi belajar siswa.
2.3 Prinsip-Prinsip Pemilihan Bahan Ajar

Ada beberapa prinsip yang perlu diperhatikan dalam pemilihan bahan ajar atau materi
pembelajaran, yaitu (Direktorat Pendidikan Menengah Umum, 2001) :

• Prinsip relevansi artinya keterkaitan. Materi pembelajaran hendaknya relevan atau ada
kaitan atau ada hubungannya dengan pencapaian standar kompetensi dan kompetensi
dasar.
• Prinsip konsistensi artinya keajegan. Jika kompetensi dasar yang harus dikuasai siswa
empat macam, maka bahan ajar yang harus diajarkan juga harus meliputi empat
macam.
• Prinsip Kecukupan artinya materi yang diajarkan hendaknya cukup memadai dalam
membantu siswa menguasai kompetensi dasar yang diajarkan. Materi tidak boleh
terlalu sedikit, dan tidak boleh terlalu banyak.

5
2.4 Langkah-Langkah Penyusunan Bahan Ajar

Sebelum melaksanakan pemilihan bahan ajar, terlebih dahulu perlu diketahui criteria
pemilihan bahan ajar. Kriteria pokok pemilihan bahan ajar atau materi pembelajaran adalah
standar kompetensi dan kompetnsi dasar. Hal ini berarti bahwa materi pembelajaran yang
dipilih untuk diajarkan oleh guru di satu pihak dan harus dipelajari siswa di lain pihak
hendaknya berisikan materi atau bahan ajar yang benar-benar menunjang tercapainya standar
kompetensi dan kompetensi dasar (Ghafur, 1986).

Secara garis besar langkah-langkah pemilihan bahan ajar meliputi :

a) Mengidentifikasi aspek-aspek yang terdapat dalam standar kompetensi dan


kompetensi dasar

Sebelum menentukan materi pembelajaran terlebih dahulu perlu diidentifikasikan


aspek-aspek standar kompetensi dan komptensi dasar yang harus dipelajari atau dikuasai siswa.
Aspek tersebut perlu ditentukan, karena setiap aspek standar kompetensi dan kompetensi dasar
memerlukan jenis materi yang berbeda-beda dalam kegiatan pembelajaran untuk membantu
pencapaiannya (Ghafur, 1987).

b) Identifikasi jenis-jenis materi pembelajaran

Sejalan dengan berbagai jenis aspek standar kompetensi, materi pembelajaran juga
dapat dibedakan menjadi jenis materi aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik. Materi
pembelajaran aspek kognitif secara terperinci dapat dibagi menjadi empat jenis, yaitu: fakta,
konsep, prinsip, dan prosedur (Reigeluth, 1987).

c) Memilih jenis materi yang sesuai dengan standar kompetensi dan kompetensi
dasar

Dengan mengidentifikasi jenis-jenis materi yang akan diajarkan, maka guru akan
mendapatkan kemudahan dalam cara mengajarkannya. Setelah jenis materi pembelajaran
teridentifikasi, langkah berikutnya adalah memilih jenis materi tersebut yang sesuai dengan
standar kompetensi atau kompetensi dasar yang harus dikuasai siswa . Identifikasi jenis materi
pembelajaran juga penting untuk keperluan mengajarkannya. Sebab, jenis materi pembelajaran
memerlukan strategi pembelajaran atau metode, media, dan system evaluasi atau penilaian
yang berbeda-beda.

6
2.5 Pengertian Sumber Belajar

Sumber belajar merupakan kebutuhan pokok dalam dunia pendidikan. Sumber belajar
(learning resources) adalah semua sumber baik berupa data, orang dan wujud tertentu yang
dapat digunakan oleh peserta didik dalam belajar, baik secara terpisah maupun secara
terkombinasi sehingga mempermudah peserta didik dalam mencapai tujuan belajar atau
mencapai kompetensi tertentu. (Kusumah, 2008).

Adapun para ahli telah mengemukakan pendapat tentang pengertian sumber belajar
sebagai berikut:

o Menurut Yusufhadi Miarso adalah segala sesuatu yang meliputi pesan, orang, bahan,
alat, teknik, dan lingkungan, baik secara tersendiri maupun terkombinasikan dapat
memungkinkan terjadinya belajar.
o Edgar Dale mengemukakan sumber belajar adalah segala sesuatu yang dapat
dimanfaatkan untuk memfasilitasi belajar seseorang.
o Menurut Rohani sumber belajar (learning resources) adalah segala macam sumber
yang ada di luar diri seseorang (peserta didik) dan yang memungkinkan (memudahkan)
terjadinya proses belajar.
2.6 Fungsi Sumber Belajar

Sumber belajar tidak dapat terlepas dari proses belajar mengajar di sekolah. Dengan
tersedianya sumber belajar yang memadai, maka kegiatan pembelajaran dapat terlaksana
dengan baik dan mencapai hasil yang optimal. Menurut Anonim (dalam Kusumah, 2008)
sumber belajar memiliki fungsi sebagai berikut :

a) Meningkatkan produktivitas pembelajaran dengan jalan :


o Mempercepat laju belajar dan membantu guru untuk menggunakan waktu
secara lebih baik dan
o Mengurangi beban guru dalam menyajikan informasi, sehingga dapat lebih
banyak membina dan mengembangkan gairah.
b) Memberikan kemungkinan pembelajaran yang sifatnya lebih individual, dengan
cara:
o Mengurangi kontrol guru yang kaku dan tradisional; dan
o Memberikan kesempatan bagi siswa untuk berkembang sesuai dengan
kemampuannnya.

7
c) Memberikan dasar yang lebih ilmiah terhadap pembelajaran dengan cara:
o Perancangan program pembelajaran yang lebih sistematis; dan
o Pengembangan bahan pengajaran yang dilandasi oleh penelitian.
d) Lebih memantapkan pembelajaran, dengan jalan:
o Meningkatkan kemampuan sumber belajar;
o Penyajian informasi dan bahan secara lebih kongkrit.
e) Memungkinkan belajar secara seketika, yaitu:
o Mengurangi kesenjangan antara pembelajaran yang bersifat verbal dan abstrak
dengan realitas yang sifatnya kongkrit;
o Memberikan pengetahuan yang sifatnya langsung.
f) Memungkinkan penyajian pembelajaran yang lebih luas, dengan menyajikan
informasi yang mampu menembus batas geografis.
2.7 Jenis-Jenis Sumber Belajar

Menurut Zaitun Y.A.Kherid (dalam Anonim, 2014) dalam modulnya yang berjudul
“Sumber Belajar dari Berbagai Macam Sumber” menyebutkan bahwa terdapat berbagai macam
sumber belajar yang dapat dimanfaatkan, antara lain sebagai berikut :

1) Perpustakaan

Selama ini, perpustakaan di sekolah hanya sebagai pelengkap. Padahal, keberadaannya


sangat penting sebagai salah satu sumber belajar. Perpustakaan dapat digunakan sebagai sarana
peningkatan wawasan dan pengetahuan, mening-katkan minat dan kebiasaan membaca siswa,
sarana pencarian pengetahuan/infor-masi dan perpustakaan pun dapat digunakan sebagai
tempat diskusi, ajang bertukar pikiran antar kelompok belajar. Oleh karena itu sebuah
perpustakaan harus memenuhi persyaratan minimal yang meliputi, pertama, perpustakaan
dikelola secara baik. Kedua, tersedianya literatur (sumber bacaan) baik berupa buku pelajaran,
berbagai bacaan, majalah, kamus ensiklopedi, dan sebagainya. Ketiga, memiliki ruang atau
tempat yang memadai dan nyaman sehingga siswa betah berlama-lama di perpustakaan.
Keempat, kemudahan siswa untuk memanfaatkan segala fasilitas yang ada di perpustakaan
untuk menunjang proses pembelajaran.

2) Media Belajar/Alat Peraga

Media belajar yang dimaksud adalah berbagai alat, bahan yang bisa digunakan untuk
membantu dalam penyampaian materi pembelajaran. Media tersebut baik dibuat sendiri
maupun karya orang lain. Berbagai media yang ada perlu digunakan secara optimal dan tentu

8
saja harus dipelihara dan dijaga kelayakannya. Media yang telah rusak segera diperbaiki
bahkan diganti. Media yang belum ada dan sekiranya berguna perlu dipikirkan untuk dimiliki,
dengan cara membeli atau mengajukan bantuan. Media yang perlu dipertimbangkan untuk
dimiliki terutama media elektronik (produk teknologi komunikasi). Biasanya dengan
menggunakan media seperti ini pembelajaran akan lebih hidup dan siswa pun lebih antusias
mengikutinya. Berbagai media seperti slide film, proyektor, VCD dapat digunakan sewaktu-
waktu sebagai sumber belajar.

3) Majalah Dinding

Sumber belajar ini layak dipertimbangkan terutama bagi pembelajaran Bahasa


Indonesia/Inggris. Mading dapat menjadi sarana penyebar informasi atau pengetahuan dari
hasil karya siswa baik berupa karangan, puisi, cerpen dan lain-lain. Di samping itu mading bisa
menjadi motivasi bagi siswa untuk senang membaca, terdorong berkarya sekaligus bisa saling
belajar atau menilai antar karya satu dengan yang lainnya. Dalam pengelolaannya perlu
bimbingan dan pembinaan dari guru terutama guru bahasa, sedangkan dalam pelaksanaannya
bisa dibentuk sebuah pengurus mading di tiap kelas atau tingkat sekolah. Mereka bertanggung
jawab untuk mengelola mading secara baik dan berkesinambungan.

4) Sumber lainnya
Di samping memanfaatkan sumber belajar yang ada, guru dituntut untuk mencari dan
merencanakan sumber belajar lainnya baik hasil rancangan sendiri ataupun sumber yang sudah
tergelar di sekeliling sekolah dan masyarakat. Sumber belajar yang dapat dimanfaatkan dan
berada di masyarakat misalnya :

a) Mengunjungi museum sesuai dengan materi (museum uang, museum sejarah atau
museum hewan).
b) Study tour mengunjungi gedung geologi, lembaga pemasyarakatan atau lembaga
pemerintahan.
c) Mengunjungi tempat ibadah, pasar, mal (tempat belanja).
d) Mendatangkan tokoh untuk diskusi (polisi dan dokter membahas narkoba, anggota
DPR membahas pemerintahan daerah dan lain-lain).
e) Berbagai alternatif sumber belajar lain yang tentunya masih banyak.
f) Keberadaan guru dalam perencanaan dan pengorganisasian pembelajaran menjadi
cukup penting dan akan menentukan terhadap kualitas pembelajaran, artinya
sejauh mana kemauan dan usaha guru yang bersangkutan.

9
2.8 Kriteria Memilih Sumber Belajar

Pemilihan sumber belajar hendaknya tidak sembarangan. Dalam pemilihan sumber


belajar akan lebih baik jika guru menggunakan kriteria tertentu untuk memilih sumber belajar
yang akan dipakai. Hal Ini dimaksudkan agar sumber belajar yang dipilih tepat dan sesuai
dengan tujuan pembelajaran serta efisien jika diterapkan dalam pembelajaran. Kriteria dalam
pemilihan sumber belajar yang berkualitas ini meliputi :

a. Ekonomis, yang berarti bahwa sumber belajar tidak harus mahal. Sumber belajar perlu
disesuaikan dengan alokasi dana dan kebutuhan sumber belajar yang akan digunakan.
Seperti layaknya prinsip ekonomi, perlu diusahakan agar mampu mendapatkan sumber
belajar berkualitas yang sesuai kebutuhan dengan alokasi dana yang seminimal
mungkin.
b. Praktis dan sederhana, sumber belajar harus mudah digunakan dan tidak
membingungkan. Tidak memerlukan lagi tambahan pelayanan atau alat lain yang sulit
diadakan.
c. Mudah diperoleh, bahwa sumber belajar mudah dicari dan didapatkan. Jika perlu
dapat memanfaatkan lingkungan sekitar yang tersedia sehingga peserta didik juga dapat
dengan mudah memanfaatkan
d. Fleksibel atau kompatible, sumber belajar tidak harus mengikat pada satu tujuan atau
materi pembelajaran tertentu. Akan lebih baik jika dapat dimanfaatkan untuk berbagai
tujuan pembelajaran bahkan juga keperluan yang lain.
2.9 Perbedaan Bahan Ajar Dengan Sumber Belajar

Bahan Ajar Sumber Belajar

Bahan siap saji bagi peserta didik untuk Bahan mentah untuk membuat bahan ajar
proses pembelajaran

Bahan yang sudah secara aktual dirancang Segala sumber ajar yang baru, memilki
secara sadar dan sistematis untuk pencapaian kemungkinan untuk dijadikan bahan ajar,
kompetensi peserta didik secara utuh dalam sehingga ia masih berada pada tingkatan
kegiatan pembelajaran mempunyai potensi menimbulkan proses
belajar

Dirancang secara sistematis Tidak dengan sengaja dirancang secara


sistematis

10
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan

Bahan ajar merupakan seperangkat materi yang disusun secara sistematis sehingga
tercipta lingkungan/ suasana yang memungkinkan siswa untuk belajar menampilkan sosok
utuh dari kompetensi yang akan dikuasai peserta didik serta digunakan dalam proses
pembelajaran dengan tujuan perencanaan dan penelaahan implementasi pembelajaran. Fungsi
bahan ajar dapat dibedakan berdasaarkan kebutuhan pendidik,yakni untuk pedoman bagi
pendidik dalam memberikan materi dan menghemat waktu belajar. Sedangkan bagi peserta
didik bahan ajar dapat berfungsi sebagai alat belajar tanpa harus menggantungkan diri terhadap
pendidik .

Sumber belajar (learning resources) adalah semua sumber baik berupa data, orang dan
wujud tertentu yang dapat digunakan oleh peserta didik dalam belajar, baik secara terpisah
maupun secara terkombinasi sehingga mempermudah peserta didik dalam mencapai tujuan
belajar atau mencapai kompetensi tertentu. Fungsi sumber belajar diantaranya adalah untuk
lebih memantapkan pembelajaran dengan jalan penyajian informasi dan bahan secara lebih
konkrit. Jenis-jenis sumber belajar ada dua yaitu sumber belajar yang dirancang dan sumber
belajar yang dimanfaatkan. Kriteria pemilihan sumber belajar diantaranya adalah ekonomis,
praktis sederhana, mudah diperoleh, kompatible dan fleksibel.

3.2 Saran

Saran kami, untuk makalah selanjutnya, diharapkan agar menambah sumber agar makin
kaya ilmu sehingga informasi yang diberikan makin beragamm dan lebih bermanfaat bagi
pembaca terkhusus untuk mahasiswa sebagai sumber referensi bacaan mengenai materi yang
terkait dalam mata kuliah ini.

11
DAFTAR PUSTAKA
Andi Prastowo. Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif ( Yogyakarta: Diva Press,2014),
hal.16
Aida Rahmi dan Hendra Harmi. Pengembangan Bahan Ajar MI (Curup: Lp2 STAIN
Curup,2013),hal.2-4
Bloom Et al. 1956. Taxonomy of Educational Objectives: The Classification of Educational Goals.
New York: McKay.
Departemen Pendidikan Nasional. 2006. Pedoman Memilih dan Menyusun Bahan Ajar. Jakarta:
Departemen Pendidikan Nasional.
Direktorat Pendidikan Menengah Umum. 2001. Kebijakan Pendidikan Menengah Umum. Jakarta:
Direktorat Pendidikan Menengah Umum.
Hidayah, Nurul. 2013. Sumber Belajar.
Imran, Syaiful. 2014. Kriteria Pemilihan Sumber Belajar yang Berkualitas.
Kusumah, Wijaya. 2008. Belajar, Pembelajaran dan Sumber Belajar.
Muslich, Masnur. 2007. Pembelajaran Berbasis Kompetensi dan Kontekstual. Jakarta: Bumi
Aksara.
Rahmi,Aida dan Harmi Hendra. 2013. Pengembangan Bahan Ajar MI.Curup: Lp2 STAIN Curup
Reigeluth, Charles M. 1987. Instructional Theories in action: Lessons Illustrating Selected
Theories and Models. New Jersey: Lawrence Erlbaum Associates Publ.

12

Anda mungkin juga menyukai