Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Rasionalisasi Pentingnya CBR

Critical Book Report bukan hanya sekedar laporan tulisan tentang isi sebuah buku,
tetapi lebih menitikberatkan pada evaluasi (penjelasan, interpretasi dan analisis) kita
mengenai keunggulan & kelemahan buku tersebut, maupun apa yang menarik dari artikel
tersebut serta bagaimana artikel tersebut bisa mempengaruhi cara berpikir kita & menambah
pemahaman kita terhadap suatu bidang kajian tertentu.

Dengan kata lain, melalui Critical Book Report kita dapat menguji pikiran pengarang /
penulis berdasarkan sudut pandang kita melaui pengetahuan & pengalaman yang kita miliki.
Maksud dari pemberian tugas kuliah Critical Book Report ini adalah untuk mengembangkan
budaya membaca, berpikir secara sistematis & kritis, dan juga dapat mengekspresikan
pendapat kita.

Dalam memilih buku referensi untuk kita baca dan pahami. Terkadang kita memilih
satu buku, namun kurang memuaskan hati kita, misalnya dari segi amalisis bahasa, dan
pembahasan. Oleh karena itu, penulis membuat Critical Book Report ini untuk mengetahui
kekurangan dan kelebihan buku yang direview dan memberikan informasi kepada pembaca
untuk memahami materi “Hukum Coulomb” khususnya bagi saya sendiri.

1.2 Tujuan

Tujuan dari penulisan Critical Book Report ini, yaitu:

 Untuk menyelesaikan tugas dari mata kuliah Fisika SMA Dalam Multimedia
 Untuk menambah pengetahuan mengenai Materi Hukum Coulomb
 Untuk meningkatkan kemampuan kita sebagai mahasiswa untuk menganalisa sebuah
buku
 Untuk meningkatkan kemampuan dalam mengkritik kelemahan maupun kekurangan
sebuah buku
1.3 Manfaat Penulisan

Manfaat dari penulisan Critical Book Report ini, yaitu:

 Critical Book Report bermanfaat untuk menambah wawasan dan literatur penulis
mengenai Materi Hukum Coulomb
 Critical Book Report bermanfaat untuk melatih daya pikir mahasiswa dalam menilai
buku dengan cara memberikan kritikan yang membangun, dan untuk memenuhi tugas
perkuliahan

1.4 Identitas Buku


BAB II

RINGKASAN ISI BUKU

2.1 Ringkasan Buku 1

Hukum Coulomb

Pada tahun 1785, seorang ahli fisika


Prancis bernama Charles Augustin de
Coulomb melakukan penelitian
mengenai gaya yang ditimbulkan oleh
dua benda yang bermuatan listrik.
Coulomb menyatakan bahwa besar
gaya listrik berbanding lurus dengan perkalian besar kedua muatannya dan berbanding
terbalik dengan kuadrat jarak kedua benda. Teori ini disebut Hukum Coulomb.

Gaya tarik dan gaya tolak antara dua muatan listrik dinamakan gaya Coulomb, yang besarnya
dapat ditentukan dalam persamaan:

q1 q2
F=k 2
r

dengan k adalah konstanta pembanding, yaitu:

1 9 2 2
k= =9 x 10 N m /C
4 π εo

Satuan gaya listrik menurut SI adalah newton (N). Satu newton (1 N) adalah sebanding
dengan muatan yang dipindahkan oleh arus satu ampere dalam satu detik.

1. Muatan – muatan yang segaris

Besarnya gaya Coulomb pada suatu muatan yang dipengaruhi oleh beberapa muatan
yang sejenis langsung dijumlahkan secara
vektor.

Pada gambar disamping gaya Coulomb


pada muatan q 1 dipengaruhi oleh muatan
q 2 dan q 3 adalah F=F 12+ F 13.
Apabila arah ke kanan dianggap positif dan arah ke kiri negatif, besar gaya Coulomb pada
muatan:

F 1= F 12+ F 13

k q1 q2 k q1 q3
F 1= 2 - 2
r 12 r1 3

Secara umum, gaya Coulomb dapat dirumuskan:

F = F 1+ F 2 + F 3

2. Muatan – muatan yang tidak segaris


Tiga buah muatan ditunjukkan seperti

q1 , q2 , q3

pada gambar di samping. Untuk menentukan gaya Coulomb pada muatan q 1 dapat dicari
dengan menggunakan rumus kosinus sebagai berikut:
F 1=√ F 122+ F 13 2+ 2 F 12 F13 cos θ

k q 1 q2 k q 1 q3
Dengan F 12= 2
, F13= 2
r 12 r1 3

Contoh Soal

1. Dua titik A dan B berjarak 5 meter, masing-masing bermuatan listrik +5× 10−4 C dan
-2× 10−4 C. Titik C terletak di antara A dan B berjarak 3 m dari A dan bermuatan listrik
+4× 10−5 C. Hitung besar gaya elektrostatis dari C!
Penyelesaian:
Diketahui:
q A=¿+5× 10−4 C
q B =¿-2 × 10−4 C
q C =¿ +4 × 10−5 C
Ditanya: F C … … … … … … …. ?
Jawab:
Muatan q C ditolak q A ke kanan

karena sejenis, misal F A C = F 1dan ditarik muatan q B ke kanan karena berlawanan F CB=
F 2.

Jadi, gaya elektrostatis total di C adalah:


qA . qC qC . qB
F C = F 1+ F 2 = k 2
+k 2
( AC) (CB )
( 9 x 109 ) ( 5 ×10−4 ) ( 4 ×10−5) ( 9 x 109 ) ( 4 ×10−5 ) (2× 10− 4) 180 72
F C= + = +
3 2
2 2 9 4

F C= 20 + 18 = 38 N ke kanan

Latihan

Dua muatan titik masing-masing sebesar 0,06 μC dipisahkan pada jarak 8 cm.

Tentukan:

a. Besarnya gaya yang dilakukan oleh satu muatan pada muatan lainnya
b. Jumlah satuan muatan dasar pada masing-masing muatan

2.2 Ringkasan Buku 2

Hukum Coulomb

1. Gaya Coulomb
Pada gambar di
samping
(a) Muatan sejenis tolak menolak
(b) Muatan tak sejenis tarik menarik

Kalian tentu sudah


mengenal ada proton dan
elektron. Proton
bermuatan positif dan
elektron bermuatan
negatif. Jika sebuah
benda mengandung lebih
banyak proton karena
kehilangan elektronnya maka benda tersebut akan bermuatan positif.
Begitu pula sebaliknya benda akan bermuatan negatif jika menangkap
elektron sehingga kelebihan elektron.

Menurut Coulomb, dua muatan yang didekatkan akan bekerja gaya tarik atau gaya tolak
yang besarnya sebanding dengan perkalian kedua muatannya dan berbanding terbalik dengan
kuadrat jaraknya. Dari penjelasan ini dapat dirumuskan seperti berikut.

Q1 Q2
F=k
R2

Dengan:

F = gaya tarik / tolak (N)

Q1 Q 2= muatan listrik (coulomb)

R = jarak antara dua muatan (m)

k = 9 x 109 Nm2 /C 2

Persamaan inilah yang kemudian dikenal sebagai hukum Coulomb. Sama dengan jenis
gaya yang lain, gaya elektrostatis atau gaya Coulomb juga merupakan besaran vektor. Vektor
gaya elektrostatis ini akan lebih dipahami lagi pada muatan-muatan yang tidak segaris. Jika
sebuah muatan dipengaruhi beberapa gaya tidak segaris, tentu kalian sudah bisa
menganalisisnya, resultan gaya yang dirasakan muatan tersebut dapat ditentukan dengan
metode jajargenjang, analisis atau poligon.
Contoh Soal

1. Tiga muatan q A = 4 μC , q B =−μC dan q C = + 2μC ditempatkan pada segitiga sama sisi
seperti pada gambar. Tentukan gaya yang
dirasakan muatan q C !
Penyelesaian:
Muatan C dipengaruhi dua gaya tolak

F AC

menolak (muatan sejenis) dan F BC tarik menarik (muatan berlainan jenis). Besar kedua
gaya itu memenuhi:
qA . qC
F AC = k 2
R AC
−6 −6
4 .∅ .2.∅
F AC = 9 x 10 9 2 = 0,2 N
(0,6)

Besar q B sama dengan q Adan jaraknya ke q Cjuga sama berarti besar gaya yang dirasakan
sama. Jenis berbeda akan mempengaruhi arahnya. Berarti F BC = F A C = 0,2 N

F BC dan F ACmembentuk sudut 1200 maka resultannya dapat menggunakan metode jajar
genjang seperti pada gambar berikut:

2 2 2 °
F C = F AC + F BC + 2 F AC . F BC cos 120

2 1
F C = 0,22 + 0,22 + 2.0,2.0,2 (- )
2
2
F C = 0,04 + 0,04 – 0,04

F C = 0, 04, Jadi F C = √ 0 , 4 = 0,2 N


2

Latihan

Empat muatan titik = = -2μC dan =

qA qC qB

q D = + 2μC ditempatkan di titik sudut persegi yang sisinya 30 cm seperti pada gambar
disamping.

Tentukan gaya yang dirasakan muatan q A !

2.3 Ringkasan Buku 3

Hukum Coulomb

Perhatikan gambar yang menggambarkan


dua buah benda bermuatan listrik q 1 dan q 2
terpisah pada jarak r. Apabila kedua benda
bermuatan listrik yang sejenis, kedua benda
tersebut akan saling tolak-menolak dengan gaya
sebesar F dan jika muatan listrik pada benda
berlainan jenis, akan tarik-menarik dengan gaya
sebesar F.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh


seorang ahli Fisika Prancis, Charles de Coulomb (1736-1806) disimpulkan bahwa: besarnya
gaya tarik - menarik atau tolak-menolak antara dua benda bermuatan listrik (yang kemudian
disebut gaya Coulomb) berbanding lurus dengan muatan masing-masing benda dan
berbanding terbalik dengan kuadrat jarak antara kedua benda tersebut.

Pernyataan inilah yang kemudian dikenal dengan hukum Coulomb yang dinyatakan dalam
persamaan:
q1 q2
F=k
r2

Dimana:

F = gaya tarik-menarik atau tolak-menolak/gaya Coulomb (Newton)

1 9 2 2
k = bilangan konstanta k = =9 x 10 N m /C
4 π εo

q 1, q 2= muatan listrik pada benda 1 dan benda 2 (Coulomb/ C)

r = jarak pisah antara kedua benda (m)

Gaya Coulomb termasuk besaran vektor. Apabila pada sebuah benda bermuatan
dipengaruhi oleh benda bermuatan listrik lebih dari satu, maka besarnya gaya Coulomb yang
bekerja pada benda itu sama dengan jumlah vektor dari masing-masing gaya Coulomb yang
ditimbulkan oleh masing-masing benda
bermuatan tersebut.

Misalnya untuk tiga buah muatan


listrik seperti gambar (a) dan gambar (b).
Besarnya gaya Coulomb yang dialami
oleh q 3 pada gambar (a) F = F 1 + F 2

q1 q3 q2 q 3
F=k +k
2 2
r1 r2

Dimana:
F 1= gaya Coulomb pada q 3 akibat yang ditimbulkan oleh q 1

F 2= gaya Coulomb pada q 3 akibat yang ditimbulkan oleh q 2

F 3 = gaya Coulomb pada q 3 akibat muatan q 1 dan q 2

Gaya Coulomb pada muatan q 3pada gambar (b) adalah F=F 1+ F 2 . Karena letak ketiga
muatan tidak dalam satu garis lurus, maka besarnya nilai F dihitung dengan:

F=√ ( F ¿¿ 1) +¿ ¿ ¿
2

dengan α adalah sudut yang diapit antara 1 dan 2.

Contoh Soal

1. Dua buah muatan listrik masing-masing besarnya 3 × 10−6 C dan 6 × 10−6 C terpisah
pada jarak 3 cm. Tentukan besarnya gaya listrik yang bekerja pada masing-masing
muatan tersebut!
Penyelesaian:
Dari persamaan
q1 q2
F=k
r2
F=¿ 9 x 109 ¿

F=¿ 9 x 109 ( 18 x 10−12


9 x 10−4 )
F=¿ 1,8 x 102 N
Jadi, besarnya gaya listrik yang bekerja pada masing-masing muatan adalah 1,8 x 102 N

Latihan

1. Dua muatan listrik q 1 = +8 x 10−9 C dan q 2 = + 16 x 10−9 C terpisah pada jarak 12 cm.
Tentukan di mana muatan q 3 harus diletakkan agar gaya Coulomb pada muatan q 3sama
dengan nol!
2. Sebuah segitiga sama sisi ABC mempunyai panjang sisi 6 cm. Apabila pada masing-
masing titik sudut segitiga berturut-turut terdapat muatan listrik sebesar q A= +8 C,
q B = -9 C, dan q C = +3 C.
Tentukan besarnya gaya Coulomb pada titik sudut C!
3. Dua buah muatan listrik masing-masing q 1= +8 PC dan q 2 = -12 PC terpisah pada jarak
10 cm.
Tentukan berapa besarnya gaya Coulomb yang dialami oleh muatan q 3 = +4 C yang
terletak pada jarak 4 cm dari q 1 dan 6 cm dari q 2
4. Tiga buah benda A, B, dan C masing-masing bermuatan listrik sebesar 3 × 10−8 C,
-6 × 10−8 C, dan 2 × 10−8 C yang terletak dalam satu garis lurus, jika jarak AB = 3 cm
dan BC = 6 cm.
Tentukan besarnya gaya Coulomb yang dialami oleh muatan di titik B!

BAB III
PEMBAHASAN

Anda mungkin juga menyukai