Anda di halaman 1dari 7

HUKUM COULOMB

Percoban sederhana yang dapat dipakai untuk membangun hukum coulomb secara kualitatif:
Dua potongan plastik transparansi tipis/lentur masing-masing ukuran 2 x 15 cm; digosok (dengan
kertas tisu atau sapu tangan yang kering; menggosoknya searah), kemudian dipegang ujungnya
dan kedua permukaan yang digosok didekatkan. Bila percoban berhasil, kedua plastik tersebut
saling menolak (membuka), dan bila udara kering (tidak lembab), keadan tersebut bertahan cukup
lama. Apa yang dapat disimpulkan?

1. Menggunakan penjelasan terjadinya atom bermuatan, dapat disimpulkan bahwa kedua


potongan plastik bermuatan. Antara dua benda bermuatan terjadi gaya coulomb.
2. Plastiknya sama, penggosoknya sama, maka muatan kedua jenis plastik tersebut tentu sama.
(positif semua atau negatif semua). Dapat disimpulkan antara dua benda yang bermuatan
listrik dan jenisnya muatan sama, terjadi gaya saling menolak (gaya tolak menolak).
3. Seandainya ada dua benda yang bermuatan yang satu bermuatan positif dan yang lain
bermuatan negatif, kedua benda gaya interaksinya akan saling tarik-menarik.

Gaya saling menarik dan gaya saling menolak dapat dideskripsikan sebagai berikut:

Faktor-faktor yang menentukan besarnya gaya Coulomb antara dua benda bermuatan.
Dengan percobaan sederhana di atas dapat ditunjukkan bahwa gaya Coulomb ditentukan oleh:

1. Besarnya masing-masing muatan. Pada jarak yang sama dan dalam medium yang sama,
makin besar Q1 dan/atau makin besar Q2, makin besar gaya coulomb. Sebaliknya makin
kecil Q1 dan/atau makin kecil Q2, makin kecil gaya coulomb.
2. Jarak antara kedua muatan. Dengan besar muatan dan medium sama, makin besar jarak
(makin jauh), gaya coulomb makin kecil, sebaliknya makin kecil jarak (makin dekat), makin
besar gaya coulomb.

Masih ada factor lain (yang sukar menunjukkannya), yaitu medium di mana muatan berada. Pada
muatan dan jarak yang sama, bila mediumnya berbeda, besarnya gaya Coulomb juga berbeda.
Pengaruh medium terhadap besarnya gaya coulomb dinyatan dengan konsanta K, yang nilainya
berbeda-beda untuk medium yang berbeda-beda.

Perhitungan besar dan penentuan arah gaya coulomb pada sebuah muatan
Misalnya akan ditentukan besar dan arah gaya Coulomb yang bekerja pada muatan q1.
1. Gaya dilakukan oleh sebuah muatan q2.

Arahnya: bila kedua muatan sejenis, arahnya menjauhi q2; bila muatan tak sejenis (tarik-
menarik), arahnya menuju q2.
Bila dalam perhitungan diperhatikan tanda masing-masing muatan, hasilnya dapat postif,
dapat negative. Tanda positif hanya menunjukkan bahwa gaya iteraksinya tolak-menolak
(F12 menjauhi q2) atau tarik-menarik (F12 menuju q2); sama sekali tidak menunjukkan bahwa
gaya nya ke kiri atau ke bawah
2. Gaya dilakukan oleh lebih dari satu muatan.
Bila gaya dilakukan oleh tiga muatan yaitu q2, q3, dan q4. Jadi muatan q1 mengalami tiga gaya
coulomb, yaitu:

Gaya bekerja pada q1 merupakan penjumlahan secara vektor dari ketiga gaya tersebut.
Penjumlahan dilakukan dengan metode analitis.
Contoh Soal
1. Dua benda bermuatan listrik sejenis masing-masing Q1 = 5 x 10-4 C dan Q2 = 5 x 10-4 C
dipisahkan pada jarak 5 cm. Tentukanlah besarnya gaya coulomb di antara dua muatan
tersebut. (k = 9 x 109 Nm2/c2 )
Diketahui :
Q1 = 5 x 10-4 C
Q2 = 5 x 10-4 C
r = 5 cm (dijadikan satuan meter sehingga r = 5 x 10-2 m )
k = 9 x 109 Nm2/c2
Ditanya : Fc = ?
Jawab:
Fc = k. Q1 x Q2/r2
= 9 x 109 Nm2/c2. (5 x 10-4 C) (5 x 10-4 C)/ (5 x 10-2 m)2
= 9 x 109 x 5 x 10-4 x 5 x 10-4 / 25 x 10-4

= (boleh dikalikan dulu 9 x 5 x 5, kemudian dibagi 25. Atau bisa juga 5 x 5 kemudian
dibagi 25 sedangkan bilangan pangkatnya dijumlahkan. Nah, disini kita pilih cara 5 x 5
dibagi 25 maka hasilnya 1 ). Sehingga;

= 9 x 109 x 1 x 10-8 / 10-4


=9 x 109 + (-8) + (+4)
= 9 x 105 N
2.

3. Tiga muatan listrik diletakkan terpisah seperti gambar! Muatan A = -5 mikro Coulomb,
muatan B = +10 mikro Coulomb dan muatan C = -12 mikro Coulomb. Besar dan arah
gaya listrik pada muatan B adalah…

Pembahasan
Diketahui :
Ditanya : Besar dan arah gaya listrik pada muatan B
Jawab :
Gaya listrik pada muatan B adalah resultan gaya listrik antara muatan A dan B dengan
gaya listrik antara muatan B dan C.
Gaya listrik antara muatan A dan B :

Muatan A negatif dan muatan B positif sehingga arah gaya Coulomb adalah mendekati
muatan A dan menjauhi muatan B (ke kiri).
Gaya listrik antara muatan B dan C :

Muatan B positif dan muatan C negatif sehingga arah gaya Coulomb adalah mendekati
muatan C dan menjauhi muatan B (ke kanan).
Resultan gaya listrik pada muatan B :
Arah FAB ke kiri dan arah FBC ke kanan.
FB = FAB – FBC = 675 N – 125 N = 550 Newton.
Arah resultan gaya listrik pada muatan B (FB) = arah gaya listrik FAB, yakni menuju
muatan C (ke kanan).
4. Muatan listrik +Q1 = 10 mikro Coulomb, +Q2 = 50 mikro Coulomb dan Q3 terpisah seperti pada
gambar. Agar gaya listrik yang bekerja di muatan Q2 = nol maka muatan Q3 adalah…
Pembahasan
Diketahui :
Muatan 1 (q1) = +10 μC = +10 x 10-6 Coulomb
Muatan 2 (q2) = +50 μC = +50 x 10-6 Coulomb
Jarak antara muatan 1 dan 2 (r12) = 2 cm = 0,02 m = 2 x 10-2 m
Jarak antara muatan 2 dan 3 (r23) = 6 cm = 0,06 m = 6 x 10-2 m
Resultan gaya listrik pada muatan 2 (F2) = 0
Ditanya : muatan 3 (q3)
Jawab :
Gaya listrik pada muatan 2 adalah resultan gaya listrik antara muatan 1 dan 2 dengan gaya listrik
antara muatan 2 dan 3.
Gaya listrik antara muatan 1 dan 2 :

Muatan 1 positif dan


muatan 2 positif sehingga arah F12 adalah menuju muatan 3 (ke kanan).
Gaya listrik antara muatan 2 dan 3 :

Muatan 2 positif dan muatan 3 positif sehingga arah F23 adalah menuju muatan 1 (ke kiri).
Resultan gaya listrik pada muatan 2 = 0 :
Arah F12 ke kanan dan arah F23 ke kiri.

5.
Hukum Coulomb – Sesuai dengan namanya Hukum Coulomb digagas oleh Charles Augustin de
Coulomb warga kebangsaan Perancis di tahun 1785. Meneliti hubungan gaya listrik dengan dua muatan
dan jarak antar keduanya dengan menggunakan neraca puntir. Dari percobaan yang dilakukan oleh
Charles Augustin de Coulomb dia menyimpulkan bahwa:
“Besar gaya tarik-menarik atau tolak-menolak antara dua benda bermuatan listrik berbanding lurus
dengan muatan masing-masing benda dan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak antara kedua benda
tersebut.”

Hukum Coulomb adalah hukum yang menjelaskan hubungan antara gaya yang timbul antara dua
titik muatan, yang terpisahkan jarak tertentu, dengan nilai muatan dan jarak pisah keduanya. Pertanyaan
Charles Augustin de Coulomb kemudian dikenal dengan Hukum Coulomb dengan persamaan:

Hukum ini menyatakan apabila terdapat dua buah titik muatan maka akan timbul gaya di antara
keduanya, yang besarnya sebanding dengan perkalian nilai kedua muatan dan berbanding terbalik dengan
kuadrat jarak antar keduanya. Interaksi antara benda-benda bermuatan (tidak hanya titik muatan) terjadi
melalui gaya tak-kontak yang bekerja melampaui jarak separasi. Adapun hal lain yang perlu diperhatikan
adalah bahwa arah gaya pada masing-masing muatan terletak selalu sepanjang garis yang menghubungkan
kedua muatan tersebut. Gaya yang timbul dapat membuat kedua titik muatan saling tarik-menarik atau
saling tolak-menolak, tergantung nilai dari masing-masing muatan. Muatan sejenis (bertanda sama) akan
saling tolak-menolak, sedangkan muatan berbeda jenis akan saling tarik-menarik.

Anda mungkin juga menyukai