Anda di halaman 1dari 16

CRITICAL JOURNAL REVIEW

MATA KULIAH FISIKA SMA BERORIENTASI LABORATORIUM


Dosen Pengampu : Dra. Ida Wahyuni, MPd

Disusun Oleh :

NAMA : WURI CAHYANINGRUM


NIM : 4193121007
KELAS : FISIKA DIK A 2019
PRODI : PENDIDIKAN FISIKA

PROGRAM STUDI (S1) PENDIDIKAN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala berkat dan karunia-Nya,
sehingga saya dapat menyelesaikan Critical Journal Review untuk memenuhi salah satu tugas
mata kuliah Fisika SMA Berorientasi Laboratorium. Saya berterima kasih kepada Ibu Dra. Ida
Wahyuni, MPd selaku dosen pengampu yang telah memberikan banyak bimbingan kepada
saya selama proses pembelajaran mata kuliah ini.
Harapan saya semoga makalah ini dapat membantu menambah pengetahuan dan dapat
bermanfaat bagi para pembaca. Saya menyadari bahwa makalah ini masih banyak kesalahan
dan kekurangan oleh karena itu saya meminta maaf jika memiliki kesalahan dalam penulisan.
Saya juga mengharapkan kritik dan saran yang membangun guna kesempurnaan tugas ini,
mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.

Medan, 09 September 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................... i


DAFTAR ISI.............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................................... 1
1.1. Latar Belakang ................................................................................................................ 1
1.2. Tujuan Penulisan ............................................................................................................. 1
1.3. Manfaat Penulisan ........................................................................................................... 1
BAB II RINGKASAN JURNAL ............................................................................................ 2
BAB III INDIKATOR PENILAIAN JURNAL ................................................................. 10
BAB IV PENUTUP ................................................................................................................ 12
4.1 Kesimpulan..................................................................................................................... 12
4.2 Saran ............................................................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 13

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Perkembangan ilmu pengetahuan yang minim disebabkan karena rendahnya minat baca
mahasiswa/i pada saat ini. Mengkritik Jurnal (Critical Journal Review) merupakan kegiatan
mengulas suatu jurnal agar dapat mengetahui dan memahami apa yang disajikan dalam
suatu jurnal. Pada dasarnya review jurnal menitikberatkan pada evaluasi (penjelasan,
interpretasi dan analisis) mengenai keunggulan dan kelemahan, apa yang menarik, dan
bagaimana jurnal tersebut bisa merubah persepsi dan cara berfikir serta menjadi
pertimbangan apakah dari pengetahuan yang didapat mampu menambah pemahaman
terhadap suatu bidang kajian tertentu. Mengkritik jurnal tidak dapat dilakukan apabila
pengkritik tidak membaca keseluruhan jurnal tersebut. Setelah membaca hasil review jurnal
ini diharapkan timbulnya minat untuk membaca atau mencocokkan seperti apa yang ditulis
dalam hasil review. Dan apabila tidak memiliki waktu untuk membaca isi jurnal, maka ia
dapat mengandalkan hasil review sebagai sumber informasi. Critical Journal Review ini
membahas tentang “Analisis Pemanfaatan Laboratorium Fisika di Sekolah”.

1.2 Tujuan Penulisan


1. Penyelesaian salah satu tugas perkuliahan mata kuliah Fisika SMA Berorientasi
Laboratorium untuk mereview sebuah jurnal
2. Menambah pengetahuan serta wawasan tentang pemanfaatan laboratorium fisika
disekolah secara spesifik
3. Meningkatkan ketelitian mahasiswa dalam mereview sebuah jurnal
4. Menguatkan kemampuan berfikir kritis dalam mencari informasi yang ada di jurnal

1.3 Manfaat Penulisan


1. Melengkapi tugas perkuliahan mata kuliah Fisika SMA Berorientasi Laboratorium
2. Membantu pembaca untuk lebih mudah memilih jurnal yang ingin di bahas
3. Mengetahui kelebihan dan kelemahan jurnal yang direview

1
BAB II
RINGKASAN JURNAL

1 Judul Jurnal I:
Analisis Penggunaan Laboratorium IPA Fisika di Sekolah Menengah
Pertama/Madrasah Tsanawiyah
Jurnal II :
Analisis Pemanfaatan Laboratorium Fisika di SMA Negeri 5 Makassar
Jurnal III :
Analisis Pemanfaatan Laboratorium Fisika Di SMA Negri 4 Toraja
Utara
2 Jurnal Jurnal I:
Natural Science Journal
Jurnal II :
Jurnal Fisika UNM
Jurnal III :
Jurnal Fisika UNM
3 Volume dan Jurnal I:
Halaman Volume 4 nomor 2, Halaman 676-685
Jurnal II :
Volume 2 nomor 1, Halaman 49-51
Jurnal III :
Volume 1 nomor 1, Halaman 86-89
4 Tahun Jurnal I:
2018
Jurnal II :
2020
Jurnal III :
2020
5 Penulis Jurnal I:
Hurriyah
Jurnal II :
Andi Yuyung, Salamang Salmiah Sari dan Ahmad Yani

2
6 Abstrak Jurnal III :
Penelitian Indri Karisma Tiranda
-Tujuan Jurnal I :
Penelitian Tujuan penelitian ini adalah menganalisis penggunaan laboratorium IPA
terutama laboratorium fisika di sekolah menengah pertama/ Madrasah
Tsanawiyah.
Jurnal II :
Penelitian ini bertujuan untuk melihat dampak Permendiknas No. 24
Tahun 2007 terhadap pemanfaatan laboratorium fisika di SMA Negeri 5
Makassar. Penelitian ini menganalisis pemanfaatan laboratorium fisika
dengan melihat tiga indikator, yaitu kelengkapan sarana laboratorium
fisika, keterlaksanaan praktikum fisika, dan ketersediaan alat dalam
menunjang percobaan.
Jurnal III :
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis materi fisika yang
memerlukan alat-alat laboratorium pada K-13 di kelas XI SMA Negeri
4 Toraja Utara; untuk mendeskripsikan pemanfaatan laboratorium fisika
di SMA Negeri 4 Toraja Utara dan untuk mendeksripsikan pengelolaan
laboratorium fisika di SMA Negeri 4 Toraja Utara.
-Subjek Jurnal I:
Penelitian Laboratorium Fisika, Guru Fisika dan Siswa
Jurnal II :
Laboratorium Fisika SMA Negeri 5 Makassar
Jurnal III :
Kepala Sekolah, Wakil Kepala Sekolah, Kepala Laboratorium Fisika,
dan Guru Fisika
7 Pendahuluan
-Latar Jurnal I:
Belakang Laboratorium memegang peranan penting dalam menunjang interaksi
dan Teori antara siswa dan objek belajar dalam pembelajaran Fisika di Madrasah.
Menurut Yusuf (Vol 3:2-4) bahwa tujuan pengajaran praktikum yakni:
(1) mendorong dan mempertahankan minat, sikap yang baik, kepuasan,
keterbukaan rasa ingin tahu terhadap ilmu pengetahuan alam, (2)

3
mengembangkan pikiran yang kreatif dan kemampuan untuk
memecahkan masalah, (3) mendorong berbagai aspek dan pikiran
keilmuan termasuk bagian-bagian dari metoda IPA seperti merumuskan
hipotesa dan anggapan, (4) mengembangkan pemahaman konsep, (5)
mengembangkan keterampilan proses seperti merancang dan melakukan
penyelidikan, mengukur, merekam data, menganalisa dan menafsirkan
hasil percobaan, (6) mengembangkan keterampilan dalam menggunakan
teknik-teknik eksperimental penggunaan alat seperti multimeter,
mikroskop, merangkai alat dan sebagainya ini semua merupakan
kompetensi yang harus dicapai oleh siswa.
Kenyataan dilapangan kegiatan praktikum tidak berjalan sebagaimana
mestinya, penyebabnya antara lain kurangnya sarana dan prasarana di
sekolah sehingga laboratorium beralih fungsi sebagai ruang kelas,
peralatan laboratorium tidak lengkap atau tidak sesuai dengan tuntutan
materi/silabus, dan masih kurangnya sumber daya.

Jurnal II :
Tujuan pendidikan nasional sebagaimana telah dirumuskan dalam
Undang-Undang (UU) Nomor 20 Tahun 2003 adalah untuk
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,
sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang
demokratis serta bertanggung jawab. Untuk mencapai tujuan pendidikan
diperlukan peningkatan mutu pendidikan khususnya di sekolah yang
merupakan tempat berlangsungnya proses belajar mengajar, termasuk
didalamnya penggunaan sarana prasarana sekolah salah satunya adalah
laboratorium yang merupakan penunjang pembelajaran.
Laboratorium sekolah satu dengan sekolah yang lain memiliki tipe yang
berbeda-beda baik cara pengelolaannya, fasilitasnya dalam
laboratorium, inventaris alat maupun fisik dari laboratorium tersebut.
Perbedaan itu dapat terjadi karena kemampuan mengelola laboratorium
setiap sekolah berbeda-beda dalam hal menyediakan alat, inventaris alat,
dan perbaikan alat.

4
Jurnal III :
Menurut Berte (2012), menyatakan bahwa pengelolaan laboratorium
memiliki peran penting dalam mewujudkan efektivitas pembelajaran.
Untuk meningkatkan efesiensi dan baikitas, laboratorium harus
dimanfaatkan dan dikelola dengan baik dari tujuan pembelajaran Fisika
di Sekolah Menengah Atas (SMA). Berdasarkan informasi yang
diperoleh maka dapat diidentifikasi bahwa pemanfaatan dan pengelolaan
Laboratorium Fisika di SMA Negeri 4 Toraja Utara masih belum
dilakukan secara efektif dan optimal. Hal ini disebabkan adanya
kendala-kendala yang dihadapi oleh pihak sekolah seperti perencanaan
program kerja yang belum optimal; pengorganisasian pengelola
laboratorium yang belum lengkap dan administrasi yang belum teratur;
pelaksanaan penyediaan alat dan bahan laboratorium, tata tertib,
keamanan dan keselamatan kerja, pendayagunaan dan proses
penggunaan laboratorium yang belum efektif; dan pengawasan dan
evaluasi yang merupakan hasil pengelolaan juga belum efektif sehingga
pemanfaatan laboratorium melalui penggunaan fungsi laboratorium, dan
alat dan bahan yang masih belum optimal dengan adanya keterbatasan
dana untuk pengelolaan dan pemanfaatan laboratorium. Berdasarkan
uraian latar belakang masalah maka perlu dilakukan penelitian yang
lebih mendalam.
8 Metode
penelitian
-Langkah Jurnal I:
Penelitian Penelitian ini adalah penelitian kepustakaan. Langkah-langkah
penelitian :
1. mengumpulkan bahan pendukung teori tentang laboratorium
2. menganalisis hipotesis-hipotesis yang telah ada tentang penggunaan
laboratorium SMP/MTs berdasarkan kajian teori yang telah ada.
3. mengkaji penggunaan laboratorium IPA Fisika SMP/MTs serta
solusi dari permasalahan penggunaan laboratorium

5
Jurnal II :
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu wawancara,
observasi, dan dokumentasi. Teknik analisis data yaitu digunakan
statistika deskriptif disajikan dalam bentuk tabel dan grafik tentang
aspek yang diukur yaitu pemanfaatan laboratorium fisika dalam evaluasi
Permendiknas Nomor 24 Tahun 2007 tentang Standar Sarana dan
Prasarana Laboratorium Fisika SMA dan kualitatif dilakukan dengan
cara analisis selama pengumpulan data dan analisis setelah data
terkumpul.
Jurnal III:
1. Wawancara dilakukan kepada subjek penelitian untuk memperoleh
informasi sebagai data secara lengkap
2. Observasi dilakukan melalui pemeran serta sebagai pengamat dengan
pengamatan secara langsung melalui pengamatan terbuka untuk
mengumpulkan informasi sesuai dengan pedoman observasi yang
telah dibuat dan disediakan
3. Dokumentasi dilakukan untuk memperoleh informasi tambahan
-Hasil Jurnal I:
Penelitian 1. Keterampilan Proses Sains
• Keterampilan proses sains dasar, meliputi: mengamati/observasi,
mengklasifikasi, berkomunikasi, mengukur, memprediksi, dan
membuat inferensi.
• Keterampilan proses sains terpadu, meliputi: mengidentifikasi variabel,
merumuskandefinisi operasional dari variabel, menyusun hipotesis,
merancang penyelidikan,mengumpulkan dan mengolah data, menyusun
tabel data, menyusun grafik,mendeskripsikan hubungan antar variabel,
menganalisis, melakukan penyelidikan, dan melakukan eksperimen.
2. Fungsi Laboratorium
Secara garis besar fungsi laboratorium dalam proses pendidikan adalah
sebagai berikut; 1. Sebagai tempat untuk berlatih mengembangkan
keterampilan intelektual melalui kegiatan pengamatan, pencatatan dan
pengkaji gejala-gejala alam. 2. Mengembangkan keterampilan motorik
siswa. 3. Memberikan dan memupuk keberanian untuk mencari hakekat

6
kebenaran ilmiah dari sesuatu objek dalam lingkungn alam dan sosial.
4. Memupuk rasa ingin tahu siswa sebagai modal sikap ilmiah seseorang
calon ilmuan. 5. Membina rasa percaya diri sebagai akibat keterampilan
dan pengetahuan atau penemuan yang diperolehnya.
3. Standar Sarana dan Prasarana Laboratorium IPA Sekolah
menengah Pertama/ Madrasah Tsanawiyah
a. Ruang laboratorium IPA yang memerlukan peralatan khusus.
b. Ruang laboratorium IPA dapat menampung minimum satu
rombongan belajar
c. Rasio minimum luas ruang laboratorium IPA adalah 2,4 m/siswa.
d. Ruang laboratorium IPA dilengkapi dengan fasilitas untuk memberi
pencahayaan yang memadai
e. Tersedia air bersih
f. Ruang laboratorium IPA dilengkapi fasilitas berupa perabot,
peralatan Pendidikan dan media Pendidikan
4. Pengelolaan Laboratorium
Pengelolaan laboratorium terkait dengan fungsi manajemen yaitu
perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan.

Jurnal II :
1. Kelengkapan sarana laboratorium fisika di SMA Negeri 5
Makassar dengan persentase perolehan untuk perabot 96%, peralatan
pendidikan 62%, media pendidikan 100%, dan perlengkapan lain 38%.
Hasil pesentase perolehan sarana laboratorium fisika adalah 74% dengan
kategori “Lengkap” telah memenuhi standar minimal yang tercantum
pada Permendiknas No. 24 Tahun 2007.
2. Keterlaksanaan praktikum fisika peserta didik kelas XI MIA satu
tahun ajaran di SMA Negeri 5 Makassar dari beberapa unit praktikum
yang diprogramkan hanya dua percobaan yang terlaksana yaitu
percobaan hukum hooke dan hukum archimedes. Pada praktikum yang
tidak terlaksana ada 4 percobaan yaitu azas black, pemantulan
gelombang, hukum melde, dan difraksi cahaya. Hasil persentase

7
perolehan keterlaksanaan praktikum adalah 33% dengan kategori
“Sangat Kurang Baik”.
3. Ketersediaan alat dalam menunjang percobaan dari 12 jumlah
percobaan kelas XI diperoleh 3 percobaan yang memenuhi ketersediaan
alat percobaan 100% yaitu percobaan hukum hooke, hukum archimedes,
dan hukum boyle. Untuk 9 percobaan yang tidak memenuhi ketersediaan
alatnya yaitu titik berat 17%, hukum bernoulli 40%, azas black 83%,
hukum ke nol 80%, pemantulan gelombang 0%, hukum melde 71%,
difraksi cahaya 33%, pembiasan cahaya 20%, dan efek rumah kaca 20%.
Hasil persentase perolehan ketersediaan alat dalam menunjang
percobaan adalah 54% dengan kategori “Cukup Tersedia” di
laboratorium fisika SMA Negeri 5 Makassar.
4. Pemanfaatan laboratorium fisika di SMA Negeri 5 Makassar
dengan menganalisis kelengkapan sarana, keterlaksanaan praktikum,
dan ketersediaan alat dalam menunjang percobaan dapat disimpulkan
bahwa laboratorium fisika di sekolah tersebut kurang termanfaatkan
karena beberapa faktor penghambatnya salah satunya hal yang paling
mempengaruhi karena ketesediaan dan kondisi sarana tidak
memungkinkan untuk dilaksanakannya praktikum.

Jurnal III :
1. Materi fisika yang memerlukan alat-alat laboratorium pada
kurikulum 2013 di kelas XI SMA Negeri 4 Toraja Utara Data hasil
analisis keterlaksanaan praktikum fisika yang diprogramkan kelas XI
SMAN 4 Toraja Utara. Praktikum fisika yang diprogramkan diperoleh
dengan materi elastisitas dan hukum hooke; fluida statik; fluida dinamik;
ciri-ciri gelombang mekanik; gelombang berjalan dan gelombang
stasioner; alat-alat optic; gelombang bunyi dan gelombang cahaya dan
yang tidak diprogramkan dengan materi keseimbangan dan dinamika
rotasi; teori kinetik gas; hukum termodinamika; dan gejala pemanasan
global.
2. Pemanfaatan Laboratorium Fisika di SMA Negeri 4 Toraja Utara
a. Pemanfaatan fungsi laboratorium Fisika

8
Berdasarkan data yang telah diuraikan melalui indikator-indikator maka
pemanfaatan fungsi Laboratorium Fisika di SMA Negeri 4 Toraja Utara
belum dilakukan secara optimal
b. Pemanfaatan alat dan bahan Laboratorium Fisika
Berdasarkan data yang telah diuraikan melalui indikator-indikator maka
pemanfaatan alat dan bahan Laboratorium Fisika di SMA Negeri 4
Toraja Utara belum dilakukan secara belum optimal
9 Kesimpulan Jurnal I:
1. Laboratorium sangat dibutuhkan dalam proses pembelajaran
2. Laboratorium IPA SMP/MTs harus memenuhi standard
laboratorium yang telah diatur oleh pemerintah
3. Komponen-komponen laboratorium pendidikan terdiri atas
bangunan laboratorium, fasilitas, alat-alat laboratorium, zat
(chemical), dan pengelola laboratorium
4. Pengelolaan laboratorium terkait dengan fungsi manajemen yaitu
perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan.
Jurnal II :
1. Kelengkapan sarana laboratorium fisika di SMA Negeri 5 Makassar
dapat disimpulkan bahwa memenuhi standar minimal yang
tercantum pada Permendiknas diperoleh persentase 74% dengan
kategori “Lengkap”.
2. Keterlaksanaan praktikum fisika kelas XI di SMA Negeri 5
Makassar adalah 33% dengan kategori “Sangat Kurang Baik”.
3. Ketersediaan alat dalam menunjang percobaan di laboratorium fisika
SMA Negeri 5 Makassar dikategorikan “Cukup Tersedia”.
Jurnal III:
1. Materi yang membutuhkan alat praktikum alat dalam menunjang
percobaan dari 12 jumlah percobaan kelas XI diperoleh 10
percobaan yang memenuhi ketersediaan alat percobaan. Untuk 2
percobaan yang tidak memenuhi ketersediaan alatnya.
2. Aspek pemanfaatan alat dan bahan laboratorium belum dilakukan
secara optimal.

9
BAB III
INDIKATOR PENILAIAN JURNAL

3.1. Kelebihan dan Kelemahan Jurnal I


1. Kedalaman Isi
Jurnal ini memiliki kedalaman isi yang sudah baik, pembahasan tentang penggunaan
laboratorium Fisika dibahas secara luas dan terperinci dibanding jurnal lain
diantaranya yaitu tujuan pengajaran praktikum, apa saja keterampilan proses sains
dalam pelaksanaan praktikum, fungsi laboratorium dan standar sarana dan prasarana
laboratorium IPA. Pembahasan tersebut sangat mencakup materi di RPS pada mata
kuliah Fisika SMA Berorientasi Laboratorium sehingga dapat dijadikan referensi
terutama pada kajian pentingnya praktikum Fisika di tingkat sekolah (definisi,
analisis kebutuhan, analisis tujuan, analisis faktor pendukung).
2. Metode Penelitian
Pada Jurnal I metode yang digunakan peneliti adalah studi kepustakaan sehingga
tidak dapat dibuktikan secara nyata dan data yang diperoleh kurang dapat dipercaya
(tidak valid/diragukan). Metode yang digunakan penelitipun tidak dipaparkan secara
jelas dan detail bagaimana pelaksanaanya sehingga pembaca jika ingin mengikuti
prosedur pelaksanaan dalam jurnal ini menjadi bingung.
3. Pendukung Penyajian
Jurnal ini memberikan pendukung penyajian berupa tabel standar fasilitas
laboratorium IPA meliputi jenis alat, rasio, dan deskripsi yang dapat dijadikan acuan
oleh guru dalam mengelola pembelajaran berbasis praktikum di laboratorium.

3.2. Kelebihan dan Kelemahan Jurnal II


1. Kedalaman Isi
Pada jurnal II, pembahasannya kurang meluas dibandingkan jurnal I yaitu hanya
membahas bagaimana kelengkapan sarana laboratorium fisika, keterlaksanaannya,
ketersediaan alat yang menunjang percobaan fisika dan pemanfaatan laboratorium
fisika di SMA Negeri 5 Makassar. Analisisnya hanya berupa persentase yang
didapatkan namun tidak dikembangkan lebih jelas lagi. Kajian pustakanya juga
sangat minim membahas materi yang ada di RPS sehingga kurang dapat dijadiin
referensi dalam perkuliahan Fisika SMA Berorientasi Laboratorium ini.

10
2. Metode Penelitian
Metode yang digunakan peneliti yaitu wawancara, observasi dan dokumentasi tetapi
tidak dijelaskan langkahnya tersebut, hanya disebutkan saja berbeda dengan jurnal
III yang dijelaskan secara rinci.
3. Pendukung Penyajian
Jurnal II didukung dengan tabel persentase kelengkapan sarana dan ketersediaan alat
percobaan laboratorium fisika SMAN 5 Makassar. Tabel tersebut hanya dapat
dijadikan sebagai acuan guru untuk memperbaiki pelaksanaan praktikum Fisika di
Laboratorium sehingga menjadi lebih baik.

3.3. Kelebihan dan Kelemahan Jurnal III


1. Kedalaman Isi
Jurnal ini memiliki kedalaman pembahasan yang cukup. Dalam jurnal ini dijelaskan
materi fisika yang memerlukan alat-alat laboratorium, pemanfaatan laboratorium
Fisika dan faktor pendukung pelaksanaan praktikum. Pembahasan tersebut dapat
dijadikan referensi karena dipaparkan dengan jelas. Pembahasannya juga sudah
memenuhi dengan tujuan di RPS pada mata kuliah Fisika SMA Berorientasi
Laboratorium terutama pada analisis kebutuhan, sedangkan definisi dan tujuan tidak
dipaparkan dengan rinci..
2. Metode Penelitian
Pada Jurnal III metode dalam penelitian dipaparkan secara detail proses
pelaksanaanya yaitu dengan wawancara, observasi dan dokumentasi sehingga
penelitian tersebut lebih dapat dipercaya (valid).
3. Pendukung Penyajian
Jurnal ini memberikan pendukung penyajian berupa tabel frekuensi praktikum mata
pelajaran Fisika SMA Kelas XI yang terdiri dari materi pembelajaran dan jumlah
praktikumnya. Dengan adanya tabel tersebut dapat membantu guru dalam
merancang praktikum, pada materi apa saja yang perlu dilakukan praktikum dan
mana yang tidak perlu.

11
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Dari hasil analisis di dapatkan bahwa ketiga jurnal ini dapat dijadikan sebagai rujukan
dalam berbagai kajian teori tentang pemanfaatan laboratorium fisika disekolah karena isi
jurnal sudah sangat baik dalam memaparkan teori dan implementasi mengenai pemanfaatan
laboratorium. Akan tetapi jurnal yang lebih cocok dijadikan referensi dalam mata kuliah
Fisika SMA Berorientasi Laboratorium adalah jurnal I karena pembahasannya lebih detail.

4.2 Saran
Berdasarkan hasil Critical Journal Review yang telah dilakukan maka dapat diajukan
beberapa rekomendasi yang dapat diajukan kepada mahasiswa dan akademisi yang ingin
menjadi peneliti selanjutnya :
a. Bagi Mahasiswa
Mahasiswa diharapkan dapat berperan aktif dalam melakukan suatu penelitian
dan pengembangan serta menjadikan review jurnal ini sebagai referensi untuk menentukan
sumber pengetahuan dan pendekatan ilmiah lain yang akan digunakan.
b. Bagi Peneliti Lainnya
Review jurnal ini masih jauh dari kesempurnaan, maka sebaiknya dilakukan review
lebih lanjut sehingga dapat melengkapi kekurangan yang terdapat dalam review jurnal ini.

12
DAFTAR PUSTAKA

Hurriyah. (2018). Analisis Penggunaan Laboratorium IPA Fisika di Sekolah Menengah


Pertama/Madrasah Tsanawiyah. Natural Science Journal. Vol 4 (2). Hal. 676-685

Tiranda, Indri. (2020). Analisis Pemanfaatan Laboratorium Fisika Di SMA Negri 4 Toraja
Utara. Jurnal Fisika UNM. Vol 1 (1). Hal. 86-89

Yuyung; dkk. (2020). Analisis Pemanfaatan Laboratorium Fisika di SMA Negeri 5


Makassar. Jurnal Fisika UNM. Vol 2 (1). Hal. 49-51

13

Anda mungkin juga menyukai