Anda di halaman 1dari 17

CRITICAL JOURNAL REVIEW

FISIKA UMUM

DOSEN PENGAMPU:

Drs. Rappel Situmorang, M.si

DISUSUN OLEH :
Kelompok 5
1. ASWIN ARDIANSYAH (4213550023)
2. GIFARI DHAFFA PRAWIRA SIANTURI (4213550031)
3. RIZKI RISDAH SITORUS (4212250001)
4. YASMIN MUFIDA (4211250006)

PROGRAM STUDI ILMU KOMPUTER


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa atas berkat
rahmat dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini. Tidak lupa shalawat dan
salam kepada Nabi Muhammad saw yang membawa umat manusia dari alam kegelapan kea
lam yang terang benderang.
Makalah disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Fisika Umum. Kami sangat
berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami
menyelesaikan makalah ini tepat waktu.
Kami sebagai penyusun menyadari bahwa makalah kami ini masih jauh dari
sempurna. Makalah kami juga masih banyak kekurangan dalam penyusunannya karena
keterbatasan pengetahuan kami. Untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran membangun
dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Medan, 24 Oktober 2021

Kelompok 5

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..........................................................................................................i
DAFTAR ISI.........................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................................1
1.1 Rasionalisasi Pentingnya CJR.................................................................................1
1.2 Tujuan Penulisan CJR.............................................................................................1
1.3 Manfaat CJR...........................................................................................................1
1.4 Identitas Jurnal........................................................................................................1
BAB II RINGKASAN ISI JURNAL..................................................................................3
2.1 Jurnal Pertama.........................................................................................................3
2.1 Jurnal Kedua...........................................................................................................8
BAB III PEMBAHASAN ISI JURNAL.............................................................................12
3.1 Jurnal Pertama.........................................................................................................12
3.2 Jurnal Kedua...........................................................................................................12
BAB IV PENUTUP..............................................................................................................13
4.1 Kesimpulan.............................................................................................................11
4.2 Saran.......................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................14

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Rasionalisasi Pentingnya CJR


Tulisan dalam jurnal ini mencoba melakukan penelitian ilmiah salah satu penelitian
dalam fisika yaitu Fluida Statis. Penelitian ilmiah tersbut digunakan untuk mendeskripsikan
proses pelaksanaan pembelajaran kolaboratif dengan penilaian formatif pada materi fluida
statis.
Suatu zat yang mempunyai kemampuan mengalir dinamakan fluida. Cairan adalah salah
satu jenis fluida yang mempunyai kerapatan mendekati zat padat. Letak partikelnya lebih
merenggang karena gaya interaksi antar partikelnya lemah. Gas juga merupakan fluida yang
interaksi antar partikelnya sangat lemah sehingga diabaikan. Dengan demikian kerapatannya
akan lebih kecil.

1.2 Tujuan Penulisan CJR


1. Untuk mengulas isi dari dua jurnal
2. Untuk membandingkan kedua jurnal dengan materi yang sama
3. Untuk mencari dan mengetahui informasi yang ada dalam kedua jurnal

1.3 Manfaat CJR


1. Untuk memenuhi tugas CJR mata kuliah “Fisika Umum”
2. Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan jurnal
3. Untuk menambah wawasan tentang memecahkan masalah fluida statis dalam
melakukan penelitian ilmiah, melalui kajian fluida statis

1.4 Identitas Jurnal


JURNAL I
1. Judul : Penguasaan Konsep Fluida Statis Dalam Pembelajaran
Kolaboratif Dengan Penilain Formatif
2. Penulis : Nita Nur Aini, Sentot Kusairi, Markus Diantoro
3. Kota terbit : Malang
4. Tahun terbit : 2017
5. Volume : 2

1
6. ISSN : 2502-471X
7. Halaman : 1377-1387

JURNAL II
1. Judul : Analisis Pemahaman Konsep Fisika Siswa Pada Pokok
Bahasan Fluida Statis
2. Penulis : Qowiyyun Dyahesita, Amik Wahuni, Agus Suyudi
3. Kota terbit : Malang
4. Tahun terbit : 2019
5. Volume : 3
6. ISSN : 2549-6158
7. Halaman : 68-75

2
BAB II
RINGKASAN ISI JURNAL

2.1 Jurnal Pertama

Abstrak
Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan proses pelaksanaan pembelajaran
kolaboratif dengan penilaian formatif pada materi fluida statis dan mendiagnosis penguasaan
konsep fluida statis siswa dalam pembelajaran kolaboratif dengan penilaian formatif. Selama
ini pembelajaran tentang fluida statis sebatas melakukan percobaan dan menghasilkan siswa
yang tidak mampu menyelesaikan soal berbentuk konsep. Penelitian ini menggunakan
metode mixed methods. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran kolaboratif
dengan penilaian formatif yang terdiri atas lima fase telah berhasil diimplementasikan pada
siswa dengan baik dan menunjukkan hasil yang positif terhadap penguasaan konsep siswa.
Persentase penguasaan konsep siswa dengan kategori pengetahuan ilmiah mengalami
kenaikan. Sebaliknya siswa dengan miskonsepsi, miskonsepsi positif, dan miskonsepsi
negatif menurun.

1. Pendahuluan
Pembelajaran Fisika di sekolah melatih siswa untuk berpikir dan bertindak seperti para
ilmuwan. Pelatihan tersebut dimaksudkan untuk memudahkan penguasaan konsep fisika
secara menyeluruh . Dengan melatih siswa untuk berpikir seperti ilmuwan maka siswa akan
menyadari bahwa fisika bukan sekedar kumpulan dari fakta dan rumus .
Sejauh ini masih banyak kendala dalam melatih siswa untuk berpikir seperti ilmuwan. Siswa
menganggap materi fisika sebagai sesuatu yang abstrak dan terpisah-pisah , bukan sebagai
kesatuan yang saling berhubungan antara satu konsep dengan konsep lainnya. Anggapan
tersebut membuat siswa mengalami kesulitan untuk menguasai konsep fisika .
Pada tanggal 06 Mei 2016 dilakukan wawancara dengan dua orang guru Fisika dengan
masa kerja 10 dan 8 tahun dan10 siswa kelas XII IPA SMAN 1 Besuk yang sudah menerima
materi Fluida Statis. Hasil wawancara menunjukkan materi fluida statis dianggap sebagai
materi pelajaran Fisika yang relatif mudah. Berdasarkan wawancara dengan dua guru Fisika
SMAN 1 Besuk, siswa mempelajari fluida statis tahun sebelumnya dengan melakukan
percobaan sederhana. Metode pembelajaran tersebut mampu menaikkan nilai rata-rata
ulangan harian siswa terkait materi fluida statis.
3
2. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode mixed methods untuk menggali secara lengkap
subyek penelitian. Subjek dalam penelitian ini yaitu 26 siswa kelas XI IPA 1 SMAN 1 Besuk
tahun pelajaran 2015/2016.
Penelitian ini dilakukan pada Fluida Statis dengan materi tekanan hidrostatis, Hukum
Pascal, Hukum Archimedes, dan tegangan permukaan. Pelaksanaan penelitiannya yaitu, Guru
mendemonstrasikan dua botol air mineral yang diberi pewarna makanan berwarna ungu dan
dihubungkan oleh selang kecil. Siswa mengamati adanya perpindahan air melalui selang jika
salah satu botol dibuat lebih tinggi atau lebih rendah dari yang lain. Demikian pula jika
kedalaman selang di kedua botol diubah. Siswa-siswi hampir serempak menanyakan
mengapa hal itu bisa terjadi, namun guru meminta siswa untuk menyimpan pertanyaannya
sendiri dan menuliskannya di kolom rumusan masalah di LKS I masing-masing. Ada pula
siswa yang berkata bahwa apa yang dilakukan oleh guru sama dengan yang dilakukan oleh
penjual bensin eceran.
Siswa-siswi kemudian menuliskan hipotesis mereka di kolom hipotesis setelah semua
siswa dan siswi menuliskan rumusan masalah mereka. Explorasi Siswa berkelompok
melakukan percobaan sesuai dengan LKS I tentang tekanan hidrostatis. Siswa membuat huruf
S yang diputar 90o ke kanan dari selang berdiameter beberapa milimeter.

3. Hasil dan Pembahasan


Tahap analisis data secara kualitatif dilakukan dengan reduksi dan pengodean (coding).
Berdasarkan jawaban siswa saat pretes dan postes, penguasaan konsep siswa terhadap materi
dalam fluida statis bisa dibedakan menjadi enam kategori. Kategori tersebut mengacu pada
koding di Tabel 1 yaitu siswa dengan pengetahuan ilmiah (PI), tidak ada keyakinan diri (TP),
miskonsepsi negatif (Mn), miskonsepsi positif (Mp), miskonsepsi (M), dan kurang

pengetahuan (KP).

4
Persentase siswa dengan pengetahuan ilmiah tentang fluida statis meningkat setelah
menjalani pembelajaran kolaboratif. Peningkatan jumlah siswa sebesar 17% tersebut karena
beberapa persen siswa tidak lagi memiliki miskonsepsi, miskonsepsi positif, ataupun
miskonsepsi negatif. Peningkatan persentase siswa juga terjadi pada jumlah siswa yang tidak

ada keyakinan diri dan siswa yang kurang pengetahuan.


Sebaliknya, siswa dengan miskonsepsi negatif, miskonsepsi positif, dan miskonsepsi
mengalami penurunan persentase dari pretes ke postes. Penurunan persentase terbanyak
dialami oleh persentase siswa dengan miskonsepsi yaitu sebesar 15%. Siswa dengan
miskonsepsi positif paling sedikit mengalami penurunan yaitu sebesar 4%.

Persentase siswa dengan pengetahuan ilmiah tentang tekanan hidrostatis meningkat


sebanyak 31%. Hal ini dikarenakan miskonsepsi siswa bisa diubah sesuai dengan konsep
yang benar. Terlihat penurunan persentase siswa dengan miskonsepsi relatif besar.

Persentase penguasaan konsep Hukum Pascal bagi siswa


kelas XI IPA SMAN 1 Besuk relatif sulit. Siswa dengan
kategori miskonsepsi, termasuk siswa dengan kategori
miskonsepsi positif dan miskonsepsi negatif, mencapai
persentase 71% saat pretes. Persentase tersebut menurun

5
menjadi 40% saat postes dengan miskonsepsi turun sebanyak 23%. Penurunan sebanyak 31%
karena siswa mulai bisa menganalisis benda-benda yang terapung, melayang, ataupun
tenggelam. Banyaknya penelitian tentang hukum archimedes dikarenakan banyaknya
miskonsepsi tentang materi tersebut.

Banyaknya penelitian tentang Hukum Archimedes dikarenakan banyaknya miskonsepsi


tentang materi tersebut. siswa dengan kategori miskonsepsi, termasuk siswa dengan kategori
miskonsepsi positif dan miskonsepsi negatif, mencapai persentase 71% saat pretes.
Persentase tersebut menurun menjadi 40% saat postes dengan miskonsepsi turun sebanyak
23%. Penurunan sebanyak 31% karena siswa mulai bisa menganalisis benda-benda yang
terapung, melayang, ataupun tenggelam.

Kategori penguasaan konsep dalam tegangan permukaan didominasi oleh miskonsepsi


positif dan kurang pengetahuan. Hal ini dikarenakan untu memiliki penguasaan konsep yang
baik tentang tegangan permukaan membutuhkan penguasaan konsep yang baik berkaitan
dengan suhu, luas permukaan, usaha, kohesi, ataupun adhesi.

4. Kesimpulan

6
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang diuraikan, dapat ditarik kesimpulan
sebagai berikut. Pertama, pembelajaran fluida statis melalui pembelajaran kolaboratif dengan
penilaian formatif yang terdiri atas lima fase telah berhasil diimplementasikan pada siswa
kelas XI IPA 1 SMA Negeri 1 Besuk dengan baik dan menunjukkan hasil yang positif
terhadap penguasaan konsep siswa. Kedua, penguasaan konsep siswa kelas XI IPA SMA
Negeri 1 Besuk terhadap materi fluida statis terbagi dalam enam kategori. Persentase
penguasaan konsep siswa terhadap materi fluida statis mengalami perubahan dari pretes ke
postes. Siswa dengan kategori pengetahuan ilmiah mengalami kenaikan sebesar 17% dan
siswa yang tidak ada 1386 Jurnal Pendidikan, Vol. 2, No. 10, Bln Oktober, Thn 2017, Hal
1377—1387 kenaikan ataupun kurang pengetahuan masing-masing naik sebanyak 4%.
Sebaliknya siswa dengan miskonsepsi positif dan negatif berturut-turut menurun 15%, 4%,
dan 6%.
Berdasarkan hasil penelitian ini, dikemukakan beberapa saran sebagai berikut. Pertama,
bagi pendidik, hendaknya pembelajaran kolaboratif dapat dijadikan sebagai alternatif bagi
guru untuk meningkatkan penguasaan konsep siswa. Kedua, bagi peneliti berikutnya,
hendaknya melakukan penelitian tentang pembelajaran kolaboratif dengan meneliti aspek
psikomotor afektif siswa, tidak hanya dalam kemampuan kognitif. Ketiga, penelitian tentang
penguasaan konsep dapat diperluas dengan menggabungkan kategori dalam penguasaan
konsep dengan domain kognitif Bloom ataupun Anderson.

7
2.2 Jurnal Pertama

Abstak
Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis tingkat pemahaman konsep siswa pada
pokok bahasan fluida statis. Metode penelitian yang digunakan yaitu penelitian deskriptif-
kuantitatif dengan menggunakan instrumen tes berbasis pilihan ganda yang berjumlah 10
butir soal kepada 52 siswa MAN Lumajang. Data kuantitatif yang diperoleh digunakan untuk
mengukur tingkat pemahaman konsep siswa. Hasil yang didapatkan dari penelitian ini
menunjukkan bahwa tingkat pemahaan siswa pada pokok bahasan fluida statis masih
tergolong rendah dengan nilai rerata pemahaman konsep siswa hanya sebesar 25%. Siswa
belum memahami dengan benar konsep fluida statis yaitu pada konsep tekanan hidrostatis
mengenai pengaruh kedalaman fluida terhadap tekanan hidrostatis, pada konsep hukum
pascal yaitu mengenai tekanan pada fluida tertutup yang tak termampatkan maka akan
disebarkan ke seluruh ruang dan tidak akan berkurang, serta pada prinsip Archimedes
mengenai pengaruh volume fluida yang dipindahkan terhadap gaya apung.

1. Pendahuluan
Fisika merupakan satu dari sekian banyak pengetahuan tentang alam yang
membutuhkan pemahaman tingkat tinggi yang komprehensif. Fisika adalah ilmu pengetahuan
yang lebih banyak berkaitan dengan pemahaman daripada penghafalan, maka untuk meraih
kesuksesan dalam mempelajari fisika yakni kemampuan dalam memakai tiga hal pokok fisika
yaitu konsep, hukum atau asas, dan teori-teori.
Terdapat enam kategori pemahaman dalam Taksonomi Bloom yakni pengetahuan
(knowledge), pemahaman (comprehension), penerapan (application), analisis (analysis),
sintesis (synthesis), dan evaluasi (evaluation).
Terdapat 3 jenis pemahaman, yaitu penerjemahan yang berarti kemampuan untuk
memahami suatu bahan yang diungkapkan melalui cara lain yang berbeda dengan apa yang
telah dikenal sebelumnya, penafsiran yakni penjelasan mengenai suatu informasi yang
diperoleh dan mengungkapkannya dalam bentuk lain, ekstrapolasi yaitu proses perluasan data
di luar data yang tersedia untuk memperoleh implikasi, konsekuensi, dan akibat dari suatu
kondisi.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan, pemahaman konsep siswa pada materi tekanan
hidrostatis, hukum pascal, dan prinsip archimedes masih tergolong rendah, hal ini disebabkan

8
karena siswa mengalami kesulitan dalam menentukan faktor-faktor yang mempengaruhi
suatu fenomena di setiap sub materinya. Sedangkan pada penelitian ini penyebab rendahnya
pemahaman konsep fluida statis yakni disebabkan oleh konsep-konsep dasar yang dimiliki
siswa masih lemah dan juga terjadi kesalahan dalam memahami konsep-konsep fisika.

2. Metode Penelitian
Rancangan penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif kuantitatif dengan
menggunakan instrumen tes untuk dianalisis pemahaman konsep siswa pada pokok bahasan
fluida statis. Pengambilan data dalam penelitian melalui pengajuan pertanyaan pengetahuan
dari siswa kelas XI MIPA 2 dan XI MIPA 3 dengan jumlah siswa sebanyak 52 siswa.
Metode pengumpulan data adalah soal tertulis (tes) fluida statis berbasis pilihan ganda
sebanyak 10 butir. Data kuantitatif yang didapatkan selanjutnya dianalisis menggunakan
persentase pilihan jawaban siswa yang kemudian diidentifikasi untuk mengetahui tingkat
pemahaman konsep fluida statis.

3. Hasil dan Pembahasan

9
Pembahasan sub materi pertama berkenaan dengan
pengaruh kedalaman fluida terhadap tekanan
hidrostatis yang diwakili oleh butir soal nomor 1.

Soal nomor 1, dari ketiga titik yang ada, ditanyakan titik


mana saja yang memiliki tekanan sama. Jumlah siswa
yang menjawab salah lebih banyak daripada siswa
yang menjawab benar, dengan persentase kebenaran 23%
dengan jawaban yang benar terletak pada opsi tekanan hidrostatis yang sama yaitu pada titik
B dan C, sedangkan persentase kesalahan siswa dalam menjawab butir soal nomor satu
sebanyak 76,92%.

Hasil ini menunjukkan kesalahan siswa memahami konsep tekanan hidrostatis yaitu
menganggap bahwa tekanan hidrostatis dipengaruhi volume dan luas penampang.

Pembahasan pada indikator ke dua berkenaan dengan


Hukum Pascal terdapat pada butir soal nomor 7 dan 8.
Soal nomor 8, diberikan gambar sebuah mesin hidrolik, di
mana luas penampang A1 lebih kecil daripada luas
penampang A2, dan dapat mengangkat mobil seberat
1600N. Ditanyakan pernyataan yang sesuai dengan gambar
yang ada. Sejumlah 36 siswa menjawab salah dengan
persentase sebesar 69,23% dan 16 siswa menjawab benar
dengan persentase 30,77%.
Sebagian besar kesalahan siswa yang terjadi karena menganggap bahwa yang
mempengaruhi mobil untuk dapat terangkat adalah gaya dorong F1 pada A1. Hal ini
menunjukkan bahwa 40,38% dengan jumlah siswa sebanyak 21 masih belum memahami

10
prinsip Hukum Pascal, karena konsep yang melekat pada siswa dalam persoalan ini yakni
pada ruang tertutup satu-satunya pengaruh adalah berasal dari gaya gravitasi bumi.

Pembahasan pada indikator ketiga berkenaan dengan besaran-besaran yang


mempengaruhi gaya angkat atau gaya apung yang diwakili oleh butir soal nomor 9 dan 10.
Soal nomor 10, diberikan gambar tiga balok
yang sama dalam sebuah akuarium yang berisi air.
Ditanyakan pernyataan yang benar mengenai gaya
apung. Jumlah siswa yang menjawab soal dengan
benar hanya 7 siswa dengan persentase sebesar
13,46%. Persentase kesalahan siswa dalam
menjawab soal sebesar 86,54%.
Hasil ini menunjukkan kesalahan siswa pada
konsep prinsip archimedes yaitu menganggap
bahwa gaya Archimedes hanya dipengaruhi oleh
massa benda dan volumenya dan bukan massa jenis
zat cair.

4. Kesimpulan
Dari penelitian yang telah dilakukan didapatkan hasil rerata persentase kebenaran siswa
menjawab soal paling tinggi sebesar 44% dan rerata nilai pemahaman konsep siswa hanya
mencapai 25% sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa pemahaman konsep siswa pada
pokok bahasan fluida statis secara keseluruhan masih tergolong rendah. Dari hasil penelitian
ini disarankan kepada peneliti untuk meneliti lebih lanjut kesalahan apa saja yang
menyebabkan siswa kurang memahami konsep dan cara mengatasi kesulitan yang dialami
siswa. Pendidik dan siswa dapat melakukan evaluasi dari hasil asessmen yang telah dilakukan
guru sehingga dapat segera mengantisipasi dan membenahi letak kesalahan maupun kesulitan
yang terjadi pada siswa. Serta bagi para pendidik untuk meninjau lebih jauh faktor apa saja

11
yang menyebabkan siswa kesulitan dalam memahami materi fisika sehinga proses
pembelajaran fisika dapat berlangsung dengan baik dan benar serta sesuai tujuan.
BAB III
PEMBAHASAN ISI JURNAL

3.1 Jurnal Pertama

A. Kelebihan
 Penjelasan yang disampaikan cukup jelas
 Penggunaan tata bahasa yang sesuai dengan EYD dan mudah dipahami
 Penulisan sesuai dengan ketentuan pembuatan suatu jurnal
 Judulnya sesuai dengan penelitian
 Terdapat persentase yang mendukung hasil dan pembahasan penelitian

 Terdapat grafik hasil dari persentase

B. Kekurangan
 Terdapat beberapa bahasa asing yang mungkin sulit dipahami
 Jurnal terlalu panjang yang membuat pembaca bosan untuk membacanya

3.2 Jurnal Kedua

A. Kelebihan
 Penjelasan yang disampaikan cukup jelas
 Penggunaan tata bahasa yang sesuai dengan EYD dan mudah dipahami
 Judulnya sesuai dengan penelitian
 Abstrak jelas, sehingga pembaca dapat mengetahui hasil dari penelitian tersebut
dengan membaca abstraknya

B. Kekurangan:
 Jurnal hanya dilengkapi sedikit gambar
 Tidak terdapat grafik hasil dari persentase
 Terdapat beberapa kesalahan dalam tata cara pengetikan

12
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Berdasarkan kedua jurnal yang telah kami bandingkan, masing-masing jurnal memiliki
kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Kekurangan yang dimiliki oleh kedua jurnal
tersebut tidak menjadikan jurnal tersebut kurang bernilai. Justru dengan adanya kata yang
tidak kita pahami, akan menambah kosakata baru untuk kita sendiri.
Kalimat-kalimat yang masih sulit kita cerna akan semakin mudah kita pahami jika kita
lebih sering membaca jurnal tersebut.

4.2 Saran
Demikian makalah yang saya buat. Saya sebagai penulis menyadari bahwa makalah
saya masih terdapat banyak kesalahan dan jauh dari kata sempurna. Hal ini dikarenakan
minimnya pengetahuan yang dimiliki penulis. Oleh karena itu kritik dan saran yang
membangun dari pembaca sangat penulis harapkan untuk untuk perbaikan ke depannya.

13
DAFTAR PUSTAKA

Kusairi, Sentot dkk. 2017. Penguasaan Konsep Fluida Statis Dalam Pembelajaran Kolaboratif
Dengan Penilain Formatif. 2. 1377-1387.

Dyahesita, Qowiyyun dkk. 2019. Analisis Pemahaman Konsep Fisika Siswa Pada Pokok
Bahasan Fluida Statis. 3. 68-75.

14

Anda mungkin juga menyukai