Anda di halaman 1dari 11

CRITICAL JOURNAL REVIEW

FISIKA SMA
Dosen Pengampu : Tuti Hardianti S.Pd.,M.Pd
Permasalahan pada pembelajaran fisika sma

Oleh: Frendi Sinaga

JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
21 MARET 2024
KATA PENGANTAR

Dengan mengucap puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan
rahmat dan karunia-Nya, sehingga saya sanggup menyusun Critical Journal Review yang ini
semaksimal mungkin.
Adapun maksud saya menyusun Critical Journal Review ini adalah untuk memenuhi
tugas psikologi Pendidikan. Saya juga mengucapkan banyak kepada Ibu Ida Wahyuni selaku
Dosen Pengampu pada Mata Fisika SMA yang telah banyak membimbing saya dan
kepadateman-teman yang telah membantu.Saya menyadari bahwa Critical Journal Review ini
tentu saja tidak lepas dari banyaknya kekurangan-kekurangan baik dari segi mutu maupun
jumlah darimateri yang dipaparkan. Semua ini murni didasari oleh keterbatasan yang saya
miliki.
Oleh sebab itu, saya mengharapkan adanya masukan dan kritik yang bersifat membangun
yang berasal dari semua pihak, demi perbaikan terhadap Critical Book Review saya
selanjutnya. Harapan saya semoga Critical Journal Review ini bermanfaat terlebih bagi saya
dan para pembaca.

Medan,21 Maret 2024


Penyusun

Frendi Sinaga
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................................ 2


DAFTAR ISI .......................................................................................................................................... 3
JUDUL JURNAL YANG DIREVIEW ................................................................................................ 4
BAB 1 DESKRIPSI ............................................................................................................................... 5
A. Hal yang diteliti ......................................................................................................................... 5
B. Keunggulan pada Jurnal .......................................................................................................... 5
BAB 2 RINGKASAN ............................................................................................................................ 6
A. Ringkasan jurnal pertama ....................................................................................................... 6
B. Ringkasan jurnal kedua ........................................................................................................... 6
C. Ringkasan jurnal ketiga ........................................................................................................... 7
D. Ringkasan jurnal keempat ....................................................................................................... 7
E. Ringkasan buku kelima ............................................................................................................ 7
BAB 3 RESENSI ................................................................................................................................... 8
A. Kelebihan ................................................................................................................................... 8
B. Kelemahan ................................................................................................................................. 8
BAB 4 KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................................................. 9
A. Kesimpulan ................................................................................................................................ 9
B. Saran .......................................................................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................................... 10
LAMPIRAN......................................................................................................................................... 11
JUDUL JURNAL YANG DIREVIEW

1. Nama Jurnal : Jurnal Pembelajaran Fisika


Pengarang : Fimatu Rizka Erviani.,dkk
Tahun Terbit : 2016
Volume : 5(1),53-59

2. Nama Jurnal : jurnal pembelajaran fisika


Pengarang : Daryl Hanna.,dkk
Tahun Terbit : 2016
Volume : 5(1),23-29

3. Nama Jurnal : Jurnal Pembelajaran Fisika


Pengarang : Putri Nur’aini Agustin.,dkk
Tahun terbit : 2017
Volume : 6(2),201-207

4. Nama Jurnal : Jurnal Penelitian Dan Pembelajaran Fisika


Pengarang : Cici Dwi Tisa Haspen & Syafriani
Tahun Terbit : 2022
Volume : 8(1),10-16

5. Nama Jurnal : Prosiding Seminar Nasional Fisika (PSNF)


Pengarang : Nurris Septa Pratama & Edi Istiyono
Tahun Terbit : 2015
Volume : 6(1),104-112
BAB 1 DESKRIPSI
A. Hal yang diteliti
1. Kelayakan topik penelitian: Reviewer akan mengevaluasi apakah topik penelitian yang
diajukan relevan dengan bidang fisika dan apakah memiliki kontribusi yang signifikan
terhadap pengetahuan yang ada.
2. Metode penelitian: Reviewer akan mengevaluasi apakah metode penelitian yang
digunakan sesuai dengan tujuan penelitian dan apakah metode tersebut dapat
menghasilkan data yang valid dan dapat diandalkan.
3. Analisis data: Reviewer akan mengevaluasi apakah analisis data yang dilakukan konsisten
dengan metode penelitian yang digunakan dan apakah hasil analisis tersebut dapat
mendukung atau menjawab pertanyaan penelitian.
4. Kesimpulan dan implikasi: Reviewer akan mengevaluasi apakah kesimpulan yang
diambil dari penelitian tersebut didukung oleh data dan analisis yang dilakukan. Selain
itu, reviewer juga akan melihat apakah penelitian tersebut memiliki implikasi praktis atau
teoritis yang signifikan.

B. Keunggulan pada Jurnal


1. Banyaknya permasalahan-permasalahan yang dimunculkan di dalam jurnal tersebut tentang
permasalahan fisika.
2. Jurnal tersebut membuat sebuah metode penelitian untuk membuktikan permasalahan yang
telah dimunculkan
3. Memiliki sebuah hasil dan pembahasan berdasarkan apa yang sudah mereka teliti.
BAB 2 RINGKASAN

A. Ringkasan jurnal pertama


Fisika merupakan salah satu cabang ilmu sains yang penerapannya dapat
mengembangkan kemampuan berfikir analitis anak. Kemampuan berfikir analitis ini dapat
dikembangkan dengan menggunakan berbagai peristiwa fenomena alam sebagai bentuk
implementasi dari ilmu Fisika. Selain itu, pelajaran fisika merupakan pelajaran yang
memberikan pengetahuan tentang alam semesta untuk berlatih berpikir dan bernalar, melalui
kemampuan penalaran seseorang yang terus dilatih sehingga semakin berkembang, maka orang
tersebut akan bertambah daya pikir dan pengetahuannya (Supardi, 2012).Fakta yang
menunjukkan di lapangan menyebutkan bahwa fisika merupakan salah satu mata pelajaran
yang masih dianggap sulit oleh sebagian siswa. Hal ini diperkuat dari wawancara yang telah
dilakukan terhadap beberapa siswa SMA di wilayah Kabupaten Jember dan Kabupaten
Banyuwangi pada tanggal 12-20 Maret 2015 diperoleh data bahwa, dari 10 siswa yang telah
diwawancarai.
terdapat 7 siswa yang menyatakan bahwa mata pelajaran fisika itu sulit. Selain hasil
wawancara yang telah dilakukan kepada beberapa siswa, data dari PUSPENDIK 2011/2012
menunjukkan juga bahwa rata-rata nilai ujian nasional mata pelajaran fisika tingkat nasional
lebih rendah dibandingkan rata-rata nilai mata pelajaran matematika, biologi, dan kimia.Data
tersebut tidak lepas juga dari kurang tertariknya siswa terhadap mata pelajaran fisika.
Pembelajaran akan lebih bermakna jika siswa diberi kesempatan untuk berpartisipasi dalam
berbagai aktivitas kegiatan pembelajaran, sehingga siswa mampu mengaktualisasikan
kemampuannya didalam dan diluar kelas.Rendahnya hasil belajar fisika siswa di sekolah
disebabkan oleh beberapa faktor yaitu, siswa masih dituntut untuk mempelajari ilmu fisika
dalam bentuk produknya saja, sedangkan proses untuk mendapatkan produknya tersebut masih
diabaikan.

B. Ringkasan jurnal kedua


Fisika merupakan salah satu mata pelajaran di sekolah yang memiliki hasil rendah.
Berdasarkan data dari PUSPENDIK tahun 2011/2012 diketahui bahwa nilai ujian nasional
untuk mata pelajaran fisika di Indonesia masih tergolong rendah, dengan nilai rata-rata 7,2.
lebih rendah dibandingkan dengan rata-rata nilai mata pelajaran eksata lainnya, yaitu kimia 8,1
dan matematika 7,8. Pada provinsi Jawa Timur nilai rata-rata mata pelajaran fisika juga masih
rendah, yaitu 8,4, lebih rendah dari nilai rata-rata mata pelajaran kimia dan matematika sebesar
8,8. Salah satu faktor yang menyebabkan siswa tidak menyukai pelajaran fisika adalah
pandangan siswa yang menganggap fisika hanya berupa kumpulan teori dan rumus yang harus
dihafal. Fisika tidak hanya berisi tentang rumus-rumus atau teori untuk dihafal, akan tetapi
fisika memiliki banyak konsep yang harus dipahami secara mendalam dan mampu
mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.
C. Ringkasan jurnal ketiga

Fisika merupakan ilmu yang bersifat empiris, artinya setiap hal yang dipelajari dalam
fisika didasarkan pada hasil pengamatan terhadap gejala-gejala alam (Sears dan Zemansky,
1993). Dengan demikian, dalam pembelajaran siswa diharapkan bukan hanya menghafal,
melainkan juga memahami mata pelajaran fisika baik dari teori maupun diterapkan melalui
gejala alam. Namun, fisika oleh pelajaran yang sangat sulit, mengakibatkan siswa tidak
memilik motivasi belajar fisika bahkan membuat siswa malas dan memberi dampak kurang
menyenangkan terhadap hasil belajar siswa. Oleh sebab itu, guru fisika hendaknya mampu
mengubah paradigma siswa yang menganggap fisika merupakan mata pelajaran yang dianggap
sulit menjadi menyenangkan dan dapat membuat siswa termotivasi dalam pencapaian hasil
belajar yang lebih baik lagi.
Berdasarkan hasil wawancara terbatas yang telah peneliti lakukan di beberapa SMA di
kabupaten Bondowoso didapatkan data dari angket siswa menyatakan minat siswa terhadap
mata. pelajaran fisika masih tergolong rendah, karena mata pelajaran fisika merupakan mata
pelajaran yang dianggap susah. Begitu juga pada saat proses pembelajaran sebagian besar guru
fisika di kabupaten Bondowoso mengajar dengan menggunakan model pembelajaran langsung.
Hasil belajar siswa yang didapatkan dengan model pembelajaran langsung masih tergolong
rendah karena pembelajaran hanya berpusat kepada guru sedangkan siswa lebih terlihat pasif.
sehingga menyebabkan siswa kurang termotivasi dalam proses belajar fisika.

D. Ringkasan jurnal keempat


Pembelajaran fisika merupakan pembelajaran wajib yang harus dikuasai oleh siswa
kelompok ilmu pengetahuan alam (IPA). Ilmu fisika merupakan ilmu empiris artinya setiap hal
yang dipelajari dalam fisika didasarkan pada hasil pengamatan gejala alam. (Hanum, 2021).
Fisika adalah salah satu cabang ilmu pengetahuan alam, dapat diartikan bahwa fisika
merupakan sebuah ilmu pengetahuan yang mempelajari gejala-gejala alam melalui serangkaian
proses ilmiah yang hasilnya terwujud dalam beberapa komponen yaitu, konsep, prinsip, dan
teori yang berlaku umum (Trianto, 2010). Menurut Permendikbud No. 59 Tahun 2014 bahwa
pembelajaran fisika di tingkat SMA penting karena dipandang sebagai wahana untuk
menumbuhkan kemampuan-kemampuan berpikir untuk memecahkan masalah dalam
kehidupan sehari-hari bagi peserta didik. Pemerintah terus berupaya untuk meningkatkan
pembelajaran fisika supaya menjadi pelajaran yang mudah bagi peserta didik. Upaya-upaya
pemerintah untuk meningkatkan hasil pendidikan salah satunya dengan menyempurnakan
kurikulum 2013.

E. Ringkasan buku kelima


Fisika sebagai ilmu dasar memiliki karakteristik yang mencakup bangun ilmu yang
terdiri atas fakta, konsep, prinsip, hukum, postulat, dan teori serta metodologi keilmuan. Fisika
dalam mengkaji objek-objek telaahnya yang berupa benda- benda serta peristiwa-peristiwa
alam menggunakan prosedur yang baku yang biasa disebut metode/proses ilmiah. Mundilarto
(2010, p.3) menyatakan bahwa "fisika merupakan ilmu yang berusaha memahami aturan-
aturan alam yang begitu indah dan dengan rapih dapat dideskripsikan secara matematis".
Koballa & Chiapetta, (2010, p.105) menyatakan bahwa fisika sebagai bagian dari sains (IPA)
pada hakekatnya merupakan 1) pengumpulan pengetahuan (a body of knowledge),2) cara atau
jalan berpikir (a way of thinking), 3) cara untuk penyelidikan (a way of investigating) tentang
alam semesta ini, 4) interaksi dengan teknologi dan sosial (it's interaction with technology and
society).
BAB 3 RESENSI

A. Kelebihan

1. Banyaknya permasalahan-permasalahan yang dimunculkan di dalam jurnal tersebut


tentang permasalahan fisika.
2. Jurnal tersebut membuat sebuah metode penelitian untuk membuktikan permasalahan
yang telah dimunculkan
3. Memiliki sebuah hasil dan pembahasan berdasarkan apa yang sudah mereka teliti.

B. Kelemahan

1. Adanya penggunaan kata-kata yang kurang dipahami oleh pembaca.


2. Sebagian jurnal tidak memiliki abstrak dan metode penelitian.
3. Banyaknya suatu pembahasan sehingga menimbulkan rasa bosan dalam membacanya.
BAB 4 KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Fisika merupakan salah satu cabang ilmu sains yang penerapannya dapat mengembangkan
kemampuan berfikir analitis anak. Kemampuan berfikir analitis ini dapat dikembangkan
dengan menggunakan berbagai peristiwa fenomena alam sebagai bentuk implementasi dari
ilmu Fisika. Selain itu, pelajaran fisika merupakan pelajaran yang memberikan
pengetahuan tentang alam semesta untuk berlatih berpikir dan bernalar, melalui
kemampuan penalaran seseorang yang terus dilatih sehingga semakin berkembang, maka
orang tersebut akan bertambah daya pikir dan pengetahuannya (Supardi, 2012).

2. Menurut Permendikbud No. 59 Tahun 2014 bahwa pembelajaran fisika di tingkat SMA
penting karena dipandang sebagai wahana untuk menumbuhkan kemampuan-kemampuan
berpikir untuk memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari bagi peserta didik.

3. Fisika sebagai ilmu dasar memiliki karakteristik yang mencakup bangun ilmu yang terdiri
atas fakta, konsep, prinsip, hukum, postulat, dan teori serta metodologi keilmuan. Fisika
dalam mengkaji objek-objek telaahnya yang berupa benda- benda serta peristiwa-peristiwa
alam menggunakan prosedur yang baku yang biasa disebut metode/proses ilmiah.

B. Saran
Mengetahui berbagai permasalahan- permasalahan fisika yang sering terjadi di sekolah
sangatlah penting untuk menambah wawasan kita. Apalagi untuk kita yang akan manjadi calon
seorang guru, hal ini sangat penting agar siswa yang kita didik mampu mengatasi permasalahan
yang terjadi terutama pada konsep fisika. Jadi saran saya adalah kita harus lebih serius dalam
belajar fisika untuk menambah wawasan dan kemampuan yang kita miliki.
DAFTAR PUSTAKA

Agustin,P,N.,dkk.2017.PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL KOOPERATIF TIPE


STAD(KAJIAN:DI SMAN 1TAPEN BONDOWOSO).Jurnal Pembelajaran Fisika.6(2),201-207.

Evriani,F,R.,dkk.2016.Model Pembelajaran Instruction,Doing dan Evaluating(MPIDE) Disertai Resume


dan Vidio Fenomena Alam Dalam Pembelajaran Fisika Di SMA.Jurnal Pembelajaran Fisika.5(1),53-59.

Hanna,D.,dkk.2016.Model Pembelajaran Tema Konsep Disertai Media Gambar Pada Pembelajaran


Fisika Di SMA.Jurnal Pembelajaran Fisika.5(1),23-29.

Haspen,C,D,T & Syafriani.2022.Praktikalitas dan EfektifitasE-Modul Fisika SMA Berbasis Inkuiri


Terbimbing Terintegrasi Etnosains Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kreatif Peserta
Didik.Jurnal Penelitian dan Pembelajaran Fisika.8(1),10-16.

Pratama,N,S & Istiyono.2015.STUDI PELAKSANAAN PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS HIGHER ORDER


THINKING(HOTS) PADA KELASX DI SMA NEGERI YOGYAKARTA. Jurnal Prosiding Seminar Nasional
Fisika(PSNF).6(1),104-112.
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai