Anda di halaman 1dari 66

Tugas Kelompok 4 (Materi S2)

Rabu/ 19 Mei 2021

MAKALAH
PENGEMBANGAN ASESMEN PEMBELAJARAN FISIKA

ASSESSMENT HASIL BELAJAR PADA ASPEK PENGETAHUAN,


KETERAMPILAN DAN SIKAP DALAM PEMBELAJARAN FISIKA

OLEH
KELOMPOK 4

DWI PUTRI RAMADHANI (NIM. 20175001)


HENDRA MUSFA DIRMAN (NIM. 20175020)
NELMI AGUSTINA (NIM. 20175007)
PUTRI NURHALIZA (NIM. 20175013)

DOSEN PEMBIMBING

Prof. Dr. FESTIYED, M.S


Dr. FATNI MUFIT, M.Si

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah
Pengembangan Asesmen Pembelajaran Fisika. Judul dari makalah ini yaitu
“Assesmen Hasil Belajar Pada Aspek Pengetahuan, Keterampilan dan Sikap
dalam Pembelajaran Fisika”. Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi
tugas mata kuliah Pengembangan Asesmen Pembelajaran Fisika Program Pasca
Sarjana Kependidikan Fisika di Jurusan Fisika Universitas Negeri Padang.
Penulisan makalah ini diambil dari berbagai sumber, baik buku maupun
internet serta membuat gagasan dari sumber-sumber tersebut. Penulis juga
mengucapkan terimakasih kepada Ibu Prof. Dr. Festiyed, M.S dan Ibu Dr. Fatni
Mufit,M.Si sebagai dosen pengampu mata kuliah Pengembangan Asesmen
Pembelajaran Fisika.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih terdapat banyak kekurangan,
oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik untuk menyempurnakan
makalah ini. Semoga makalah ini bermanfaat bagi para pembaca.

Padang, Mei l 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................... i
DAFTAR ISI................................................................................................... ii
DAFTAR TABEL........................................................................................... iii
DAFTAR GAMBAR...................................................................................... iv
BAB I. PENDAHULUAN.............................................................................. 1
A. Latar Belakang............................................................................... 1
B. Rumusan Masalah..........................................................................
C. Tujuan Penulisan............................................................................
D. Manfaat Penulisan..........................................................................
E. Landasan Agama............................................................................
F. Landasan Yuridis...........................................................................
BAB II. LANDASAN TEORI........................................................................
A. Pengertian Selected Response Assessment.....................................
B. Jenis-Jenis Selected Response Assessment....................................
C. Prinsip Selected Response Assessment..........................................
D. Kelebihan dan Kekurangan Selected Response Assessment..........
E. Target Selected Response Assessment...........................................
F. Langkah Perencangan Selected Response Assessment..................
G. Persyararan Penyusunan dan Contoh Selected Response
Assessment.....................................................................................
BAB III. PEMBAHASAN..............................................................................
A. Matriks...........................................................................................
BAB IV. PERTANYAAN DAN JAWABAN................................................
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................

ii
DAFTAR TABEL

Tabel 1..............................................................................................................

iii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1..........................................................................................................

iv
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Evaluasi atau penilaian hasil belajar dalam pembelajaran fisika lebih sesuai
dengan penggunaan istilah assesmen. Assesmen dalam pembelajaran adalah suatu
proses atau upaya formal pengumpulan informasi yang berkaitan dengan variabel-
variabel penting pembelajaran sebagai bahan dalam pengambilan keputusan oleh
guru untuk memperbaiki proses dan hasil belajar peserta didik (Popham, 1995:3).
Assesmen sejalan dengan hakekat fisika sebagai proses, produk, dan hasil
sehingga yang diukur tidak hanya hasil belajar tetapi juga proses belajar peserta
didik. Assesmen merupakan proses penting karena hasilnya dapat digunakan
untuk merencanakan pengajaran, memandu belajar peserta didik, menentukan
tingkat/urutan, membuat perbedaan, menentukan untuk pendidikan lanjut,
pengembangan teori pendidikan, merumuskan kebijakan, mengalokasikan
sumberdaya, dan mengevaluasi kurikulum (NRC, 1996). Oleh karena itu
assesmen perlu direncanakan, dilaksanakan, dan dianalisis dengan baik sehingga
berfungsi sebagaimana mestinya.
Hasil assesmen yang baik sangat ditentukan oleh pengetahuan dan
keterampilan guru dalam menentukan dan mengembangkan jenis assesmen dalam
mengukur kompetensi peserta didik. yaitu pada aspek pengetahuan, keterampilan,
dan sikap. Bentuk assesmen ini kadang-kadang masih ada guru yang tidak
melakukannya dengan benar karena keterbatasan pengetahuan dan keterampilan
guru tentang asesmen ini.
Oleh karena itu, dalam makalah ini penulis akan menjabarkan tentang
penilaian hasil belajar yang mencakup aspek pengetahuan, keterampilan, dan
sikap, alasan dilakukan penilaian hasil belajar, prinsip-prinsip dalam mengases
hasil belajar, komponen-komponen penilaian hasil belajar, dan cara mengases
hasil belajar.

1
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang penulis ajukan dalam penulisan makalah iniadalah :
1. Apa itu penilaian hasil belajar?
2. Bagaimana fungsi dan tujuan penilaian hasil belajar?
3. Bagaimana prinsip dalam mengases hasil belajar?
4. Bagaimana bentul-bentuk mengases hasil belajar dalam pembelajaran fisika?
5. Bagaimana komponen-komponen penilaian hasil belajar?

C. Tujuan Penulisan
Penulisan makalah ini bertujuan untuk :
1. Menjelaskan penilaian hasil belajar
2. Mendiskripsikan fungsi dan tujuan penilaian hasil belajar
3. Menjelaskan prinsip dalam mengases hasil belajar
4. Memaparkan bentul-bentuk mengases hasil belajar dalam pembelajaran fisika
5. Menentukan komponen-komponen penilaian hasil belajar.

D. Manfaat Penulisan
Adapun manfaat dalam penulisan makalah ini adalah sebagai berikut.
1. Sebagai modal dasar dalam mengembangkan pengetahuan mengenai
assessment penilaian hasil belajar pengetahuan, keterampilan dan sikap dalam
pembelajaran fisika dan memenuhi tugas mata kuliah pengembangan asesmen
pembelajaran fisika Program Pasca Sarjana Kependidikan Fisika di Jurusan
Fisika UNP.
2. Sebagai sumber informasi dan tambahan wawasan tentang assessment
penilaian hasil belajar pengetahuan, keterampilan dan sikap dalam
pembelajaran fisika
3. Sebagai tambahan wawasan tentang assessment penilaian hasil belajar
pengetahuan, keterampilan dan sikap dalam pembelajaran fisika

E. Landasan Agama
1. Q.S Al Ankabut Ayat 2-3

2
Dalam proses evaluasi pendidikan memiliki kedudukan penting dalam
pencapaian hasil yang digunakan sebagai input untuk perbaikan kegiatan
pendidikan. Untuk mengetahui lebih jelas tentang evaluasi pendidikan, akan
dipaparkan tafsiran surat Al-Ankabut Ayat 2-3 tentang evaluasi pendidikan.

Artinya :
2. Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan:
“Kami telah beriman”, sedang mereka tidak diuji lagi?
3. Dan sesungguhnya Kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka ,
maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesun
gguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta (Q.S Al-Ankabut : 2-3)
Evaluasi itu perlu dilakukan, dengan mengingat akan sifat-sifat manusia itu se
ndiri yaitu manusia adalah makhluk yang lemah, makhluk yang suka membantah
dan ingkar kepada Allah, mudah lupa dan banyak salah namun mempunyai batas
untuk sadar kembali. Tetapi di sisi lain manusia juga merupakan makhluk terbaik
dan termulia, yang dipercaya Allah untuk mengemban amanat yang istimewa, yan
g diangkat sebagai khalifah di bumi dan yang telah diserahi Allah apa yang ada di
langit dan di bumi.
Bertolak dari kajian tersebut, maka ditemukan hal-hal prinsipal bahwa manusi
a itu ternyata memiliki kelemahan-kelemahan dan kekurangan-kekurangan tertent
u, sehingga perlu diperbaiki baik oleh dirinya sendiri maupun pihak lain. Namun
manusia itu juga memiliki kelebihan-kelebihan tertentu sehingga kemampuan ters
ebut perlu dikembangkan dan manusia mempunyai kemampuan untuk mencapai p
osisi tertentu sehingga perlu dibina kemampuannya untuk mencapai posisi tersebu

3
t. Dengan mengingat hal-hal tersebut, maka evaluasi amatlah diperlukan, apalagi d
alam proses pendidikan.
2. Q.S Al Mujadillah Ayat 11
Guru adalah seorang pendidik sebagai insan yang mulia dan berjasa kerana
merekalah yang bertanggungjawab mendidik manusia bagi melahirkan generasi
Muslim yang beriman dan beramal soleh serta sanggup melaksanakan tugas
terhadap diri, keluarga, masyarakat dan negara. Guru dalam sejarah hidupnya
sentiasa menghargai kejayaan anak didiknya serta sanggup bekorban dan
melakukan apa sahaja untuk manfaat dan kesejahteraan orang lain. Dan
agamaIslam sangat menghargai orang – orang yang berilmu pengetahuan
(guru/ulama),sehingga hanya mereka sajalah yang pantas mencapai taraf
ketinggian dan keutuhan hidup. Firman Allah dalam Q.S Al- Mujadillah Ayat 11:

Artinya :
“Hai orang-orang beriman apabila kamu dikatakan kepadamu: "Berlapa
ng-lapanglah dalam majlis", maka lapangkanlah niscaya Allah akan mem
beri kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu", ma
ka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman
di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa der
ajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan”. (Q.S Al-Mu
jadillah : 11).

4
Guru memberikan kemudahan untuk proses ini, dengan mengembangkan
suasana belajar yang memberi kesempatan peserta didik untuk menemukan,
menerapkan ide-ide mereka sendiri, menjadi sadar dan secara sadar menggunakan
strategi mereka sendiri untuk belajar. Guru mengembangkan kesempatan belajar
kepada peserta didik untuk meniti anak tangga yang membawa peserta didik
kepemahaman yang lebih tinggi, yang semula dilakukan dengan bantuan guru
tetapi semakin lama semakin mandiri.
3. Q.S Al Baqarah Ayat 284
Ayat ini menjelaskan bahwa di akhirat kelak setiap manusia akan dimintai
pertanggung jawaban atas perbuatan mereka selama di dunia. Begitu juga
karakteristik test yang baik memiliki praktikabilitas yang mudah memeriksanya
dan memiliki petunjuk – petunjuk yang jelas. Allah SWT dengan kuasanya adalah
mudah bagi-Nya untuk memeriksa amalan hambaNya selama hidup di dunia.
Pentingnya ujian dalam kehidupan manusia.Seperti yang dijelaskan, bahwa hidup
dan mati sengaja diciptakan Allah swt sebagai ujian bagi setiap manusia, agar Dia
tahu siapa yang terbaik di antara mereka.

Artinya ;
“Kepunyaan Allah-lah segala apa yang ada di langit dan apa yang ada di
bumi. Dan jika kamu melahirkan apa yang ada di dalam hatimu atau
kamu menyembunyikan, niscaya Allah akan membuat perhitungan dengan
kamu tentang perbuatanmu itu. Maka Allah mengampuni siapa yang
dikehendaki-Nya dan menyiksa siapa yang dikehendaki-Nya; dan Allah
Maha Kuasa atas segalas esuatu” (Q.S Al-Baqarah : 284).
4. Q.S An-Nahl Ayat 43

5
Pembelajaran dilakukan dengan berbagai tingkatan.Dimulai dari yang rendah
sampai pada tingkat analisis.Proses pemecahan masalah diawali dengan proses
menanya. Allah telah memerintahkan untuk bertanya melalui Q.S An-Nahl Ayat
43

Artinya :
“Dan Kami tidak mengutus sebelum kamu, kecuali orang-orang lelaki
yang Kami beri wahyu kepada mereka; maka bertanyalah kepada orang
yang mempunyai pengetahuan jika kamu tidak mengetahui”. (Q.S Nahl :
43)
F. Landasan Yuridis
Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional
telah menjelaskan bahwa sistem pendidikan nasional adalah keseluruhan
komponen pendidikan yang saling terkait secara terpadu untuk mencapai tujuan
pendidikan nasional. Kemudian pada Peraturan Pemerintah No 23 tahun 2016
juga telah dijelaskan tentang Standar Nasional Pendidikan yaitu berjumlah
delapan buah: standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan, standar
pendidik dan tenaga pendidik, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan,
standar pembiayaan, standar penilaian pendidikan. Dari delapan standar
pendidikan nasional, standar penilaian merupakan bagian yang tak terpisahkan
dengan dari standar nasional pendidikan lainnya.
Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Nomor 22 Tahun 2016
Tentang Standar Proses Pendidikan Dasar Dan Menengah menyatakan bahwa
pembelajaran dilakukan melalui tiga kegiatan, yaitu egiatan pendahuluan, inti, dan
penutup. Di dalam kegiatan inti terdapat pendekatan scientific yang dilakukan
melalui kegiatan mengamati, menanya, mencoba, menalar, menyaji, dan
mencipta. Seluruh isi materi (topik dan sub topik) mata pelajaran yang diajarkan

6
harus mendorong peserta didik untuk melakukan proses pengamatan hingga
penciptaan.
Permendikbud No 24 tahun 2016 lampiran 8 tentang KI dan KD Kurikulum
2013 mata pelajaran Fisika menyebutkan bahwa tujuan kurikulum mencakup
empat kompetensi, yaitu kompetensi sikap spiritual, sikap sosial, pengetahuan,
dan keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui proses pembelajaran
intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
Permendikbud No 23 tahun 2016 tentang standar penilaian menjelaskan
bahwa penilaian keterampilan dilakukan melalui praktik,produk, proyek,
portofolio, dan/atau teknik lain sesuaidengan kompetensi yang dinilai.

7
BAB II
KAJIAN TEORI

A. Pengertian Penilaian Hasil Belajar


Menurut Badan Standar Nasional Pendidika (BSNP), penilaian adalah
prosedur yang digunakan untuk mendapatkan informasi tentang prestasi atau
kinerja peserta didik, hasil penilaian digunakan untuk melakukan evaluasi yaitu
pengambilan keputusan terhadap ketuntasan belajar peserta didik dan efektivitas
proses pembelajaran. Informasi tentang prestasi dan kinerja peserta didik tersebut
merupakan proses pengolahan data yang diperoleh melalui kegiatan assessment
baik dengan pengukuran maupun non pengukuran. Dapat dikatakan bahwa proses
pengukuran dan non pengukuran untuk memperoleh data karakteristik peserta
didik dengan aturan tertentu ini disebut dengan assessment. Hasil pengukuran
akan selalu berupa angka-angka atau data numerik, sedang hasil non pengukuran
akan berupa data kualitatif. Informasi tersebut dapat digunakan oleh pendidik
untuk berbagai keperluan pembelajaran diantaranya adalah:
1. Menilai kompetensi peserta didik
2. Bahan penyusunan laporan hasil belajar
3. Landasan memperbaiki proses pembelajaran
Hasil belajar adalah perolehan yang didapatkan oleh siswa selama proses
pembelajaran. Menurut Sudjana (1990). Hasil belajar adalah kemampuan yang
dimiliki peserta didik setelah ia menerima pengalaman belajarnya.Menurut Angin
(2019) hasil belajar adalah suatu perolehan akibat dilakukannya suatu aktivitas
atau proses yang mengakibatkan berubahnya input secara fungsional. Belajar
dilakukan untuk mengusahakan adanya perubahan prilaku pada individu. Hasil
belajar adalah perubahan prilaku secara keseluruhan bukan hanya salah satu aspek
potensi kemanusiaan saja. Aspek perubahan mengacu kepada taksonomi tujuan

8
pengajaran dikembangkan oleh Bloom, mencakup aspek kognitif, afektif, dan
psikomotorik (Diani, 2016). Jadi hasil belajar adalah perubahan prilaku siswa baik
dalam aspek pengetahuan, sikap, dan keterampilan.
Penilaian hasil belajar oleh pendidik adalah proses pengumpulan informasi
atau bukti tentang capaian pembelajaran peserta didik dalam kompetensi sikap
spritual dan sikap sosial, kompetensi pengetahuan, dan kompetensi keterampilan
yang dilakukan secara terencana dan sistematis, selama dan setelah proses
pembelajaran (Permendikbud No.104 Tahun 2014).
Penilaian hasil belajar oleh pendidik memiliki fungsi untuk memantau
kemajuan belajar, memantau hasil belajar, dan mendeteksi kebutuhan perbaikan
hasil belajar peserta didik secara berkesinambungan. Berdasarkan fungsinya
penilaian hasil belajar oleh pendidik meliputi :
1. Formatif yaitu memperbaiki kekurangan hasil belajar peserta didik dalam
sikap, pengetahuan, dan keterampilan pada setiap kegiatan penilaian selama
proses pembelajaran dalam satu semester, sesuai dengan prinsip Kurikulum
2013 agar peserta didik tahu, mampu dan mau. Hasil dari kajian terhadap
kekurangan peserta didik digunakan untuk memberikan pembelajaran remedial
dan perbaikan RPP serta proses pembelajaran yang dikembangkan guru untuk
pertemuan berikutnya
2. Sumatif yaitu menentukan keberhasilan belajar peserta didik pada akhir suatu
semester, satu tahun pembelajaran, atau masa pendidikan di satuan pendidikan.
Hasil dari penentuan keberhasilan ini digunakan untuk menentukan nilai rapor,
kenaikan kelas dan keberhasilan belajar satuan pendidikan seorang peserta
didik.

B. Fungsi dan Tujuan Penilaian Hasil Belajar


Hasil belajar adalah tolak ukur dalam menentukan tingkat keberhasilan
peserta didik memahami pelajaran setelah melalui proses pembelajaran yang
merupakan salah satu pengalaman belajarnya.Hasil belajar peserta didik
merupakan tolak ukur pencapaian kompetensi peserta didik.
Tujuan dilakukan penilaian hasil belajar diantaranya:

9
1. Mengetahui tingkat penguasaan kompetensi dalam sikap, pengetahuan, dan
keterampilan yang sudah dan belum dikuasai seorang/sekelompok peserta
didik untuk ditingkatkan dalam pembelajaran remedial dan program
pengayaan.
2. Menetapkan ketuntasan penguasaan kompetensi belajar peserta didik dalam
kurun waktu tertentu, yaitu harian, tengah semester, satu semester, satu tahun,
dan masa studi satuan pendidikan.
3. Menetapkan program perbaikan atau pengayaan berdasarkan tingkat
penguasaan kompetensi bagi mereka yang diidentifikasi sebagai peserta didik
yang lambat atau cepat dalam belajar dan pencapaian hasil belajar.
4. Memperbaiki proses pembelajaran pada pertemuan semester berikutnya.
Fungsi penilaian hasil belajar adalah:
1. Menggambarkan sejauh mana seorang peserta didik telah menguasai suatu
kompetensi.
2. Mengevaluasi hasil belajar peserta didik dalam rangka membantu peserta
didik memahami kemampuan dirinya, membuat keputusan tentang langkah
berikutnya, baik untuk pemilihan program, pengembangan kepribadian
maupun untuk penjurusan (sebagai bimbingan).
3. Menemukan kesulitan belajar dan kemungkinan prestasi yang bisa
dikembangkan peserta didik dan sebagai alat diagnosis yang membantu
pendidik menentukan apakah seseorang perlu mengikuti remedial atau
pengayaan.
4. Sebagai kontrol bagi pendidik dan satuan pendidikan tentang kemajuan
perkembangan peserta didik.

C. Prinsip-Prinsip dalam Mengases Hasil Belajar


Dalam penilaian hasil belajar ada beberapa prinsip prinsip dasar yang perlu
diperhatikan oleh pendidik. Prinsip ini meliputi prinsip umum dan prinsip khusus
(Permendikbud No. 104 Tahun 2014).
1. Prinsip Umum Dalam Penilaian Hasil Belajar

10
a. Shahih, berarti penilaian didasarkan pada data yang mencerminkan
kemampuan yang diukur
b. Objektif, berarti penilaian didasarkan pada prosedur dan kriteria yang yang
jelas, tidak dipengaruhi subjektivitas penilai
c. Adil, berarti penilaian tidak menguntungkan atau merugikan peserta didik
karena kebutuhan khusus serta perbedaan latar belakang agama, suku,
budaya, adat istiadat, status sosial ekonomi, dan gender
d. Terpadu, bererti penilaian oleh peserta didik merupakan salah satu
komponen yang tak terpisahkan dari kegiatan pembelajaran.
e. Terbuka, berarti prosedur penilaian, kriteria penilaian, dan dasar
pengambilan keputusan dapat diketahui oleh pihak yang berkepentingan
f. Holistik dan berkesinambungan, berarti penilaian oleh pendidik mencakup
semua aspek kompetensi dan dengan menggunakan berbagai teknik
penilaian yang sesuai dengan kompetensi yang harus dikuasi peserta didik.
g. Sistematis, berarti penilaian dilakukan secara berencana dan bertahap
dengan mengikuti langkah-langkah baku.
h. Akuntabel, berarti penilaian dapat dipertanggungjawabkan, baik dari segi
teknik, prosedur, maupun hasilnya.
i. Edukatif, berarti penilaian dilakukan untuk kepentingan dan kemajuan
peserta didik dalam belajar.
Berdasarkan isi permendikbud di atas, prinsip penilaian hasil belajar peserta
didik harus dilaksanakan sesuai dengan prinsip-prinsip di atas, yaitu penilaian
harus dilakukan secara objektif dimana guru dalam melakukan penilaian tidak
boleh melihat subjektivitas peserta didik serta harus memperlakukan peserta didik
secara merata agar tidak terjadi suatu kecendrungan terhadap peserta didik
tertentu. Penilaian yang dilakukan harusnya terencana dengan baik sehingga
dalam pelaksanaannya bersifat ekonomis. Penilaian harus transparan antara guru
dan peserta didik sehingga penilaian dapat dipetanggungjawabkan. Kemudian
penilaian didasarkan pada prinsip edukatif yang dapat mendidik dan memotivasi
peserta didik dan guru untuk mencapai tujuan pembelajaran yang berupa hasil
belajar yang lebih baik.

11
Selanjutnya, BSNP mengemukakan prinsip-prinsip umum penilaian hasil
belajar sebagai berikut:
a. Mendidik, artinya proses penilaian hasil belajar harus mampu memberikan
sumbangan positif pada peningkatan pencapaian hasil belajar peserta didik, di
mana hasil penilaian harus dapat memberikan umpan balik dan motivasi
kepada peserta didik untuk lebih giat belajar.
b. Terbuka atau transparan, artinya bahwa prosedur penilaian, kriteria penilaian
ataupun dasar pengambilan keputusan harus disampaikan secara transparan dan
diketahui oleh pihak-pihak terkait secara obyektif.
c. Menyeluruh, artinya penilaian hasil belajar yang dilakukan harus meliputi
berbagai aspek kompetensi yang dinilai yang terdiri dari ranah pengetahuan
kognitif, keterampilan psikomotor, sikap, dan nilai afektif yang direfleksikan
dalam kebiasaan berfikir dan bertindak.
d. Terpadu dengan pembelajaran, artinya bahwa dalam melakukan penilaian
kegiatan pembelajaran harus mempertimbangkan kognitif, afektif, dan
psikomotor, sehingga penilaian tidak hanya dilakukan setelah peserta didik
menyelesaikan pokok bahasan tertentu, tetapi juga dalam proses pembelajaran.
e. Obyektif, artinya proses penilaian yang dilakukan harus meminimalkan
pengaruh-pengaruh atau pertimbangan subyektif dari penilai.
f. Sistematis, yaitu penilaian harus dilakukan secara terencana dan bertahap serta
berkelanjutan untuk dapat memperoleh gambaran tentang perkembangan
belajar peserta didik.
g. Berkesinambungan, yaitu evaluasi harus dilakukan secara terus menerus
sepanjang rentang waktu pembelajaran.
h. Adil, mengandung pengertian bahwa dalam proses penilaian tidak ada peserta
didik yang diuntungkan atau dirugikan berdasarkan latar belakang sosial
ekonomi, agama, budaya, bahasa, suku bangsa, warna kulit, dan gender.
i. Pelaksanaan penilaian menggunakan acuan kriteria, menggunakan kriteria
tertentu dalam menentukan kelulusan yang telah ditetapkan sebelumnya
2. Prinsip Khusus Dalam Penilaian Hasil Belajar

12
Prinsip khusus dalam penilaian hasil belajar pendidik berisikan prinsip-
prinsip penilaian autentik sebagai berikut :
a. Materi penilaian dikembangkan dari kurikulum
b. Bersifat lintas muatan atau mata pelajaran
c. Berkaitan dengan kemampuan peserta didik
d. Berbasis kinerja peserta didik
e. Memotivasi belajar peserta didik
f. Menekankan pada kegiatan dan pengalaman belajar peserta didik
g. Memberi kebebasan peserta didik untuk mengkonstruksi responnya
h. Menekankan keterpaduan sikap, pengetahuan, dan keterampilan
i. Mengembangkan kemampuan berpikir divergen
j. Menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari pembelajaran
k. Menghendaki balikan yang segera dan terus menerus
l. Menekankan konteks yang mencerminkan dunia nyata
m. Terkait dengan dunia kerja
n. Menggunakan data yang diperoleh langsung dari dunia nyata
o. Menggunakan berbagai cara dan instrumen
Selanjutnya ditegaskan oleh BSNP bahwa proses penilaian perlu
diperhatikam prinsip-prinsip khusus sebagai berikut: Penilaian ditujukan untuk
mengukur pencapaian kompetensi. Untuk itu harus dipahami bahwa proses
penilaian merupakan bagian integral dari kegiatan pembelajaran yang dilakukan
oleh pendidik untuk mengetahui tingkat pencapaian standar kompetensi lulusan.
Penilaian menggunakan acuan kriteria, yaitu keputusan diambil berdasarkan
yang seharusnya dapat dilakukan oleh peserta didik setelah mengikuti proses
pembelajaran. Sesuai dengan penerapan kurikulum berbasis kompetensi, penilaian
yang dilakukan harus didasarkan pada acuan kriterium, yaitu membandingkan
hasil yang telah dicapai oleh peserta didik dengan kriteria yang telah ditetapkan.
Penilaian dilakukan secara keseluruhan dan berkelanjutan. Penilaian oleh
pendidik bukan merupakan bagian terpisah dari proses pembelajaran, sehingga
proses penilaian dilakukan sepanjang rentang proses pembelajaran. Apabila
peserta didik telah mencapai standar, maka dapat dinyatakan lulus dalam mata

13
pelajaran tertentu, tetapi bila belum mencapai standar, maka harus mnegikuti
pengajaran remidi sampai dapat mencapai standar kompetensi minimal yang
dipersyaratkan.
Hasil penilaian digunakan untuk menentukan tindak lanjut. Tindakan
lanjutan dari penilaian dapat berupa perbaikan proses pembelajaran program
remidi bagi peserta didik yang tingkat pencapaian hasil belajarnya berada di
bawah kriteria ketuntasan, dan program pengayaan bagi peserta didik yang telah
mencapai kriteria ketuntasan. Penilaian harus sesuai dengan pengalaman belajar
yang ditempuh dengan proses pembelajaran. Hal ini terkait erat dengan
pemahaman bahwa penialaian tidak dipisahkan dari kegiatan pembelajaran secara
keseluruhan.

D. Bentuk-bentuk Mengases Hasil Belajar dalam Pembelajaran Fisika

Kurikulum 2013 menerapkan penilaian autentik untuk menilai kemajuan


belajar peserta didik yang meliputi sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Cara
yang dapat digunakan untuk menilai kompetensi pada aspek sikap, keterampilan,
dan pengetahuan adalah sebagai berikut :
1. Kompetensi Sikap

Sikap bermula dari perasaan (suka atau tidak suka) yang terkait dengan
kecenderungan seseorang dalam merespon sesuatu/objek. Sikap juga sebagai
ekspresi dari nilai-nilai atau pandangan hidup yang dimiliki oleh seseorang. Sikap
dapat dibentuk, sehingga terjadi perubahan perilaku atau tindakan yang
diharapkan.

Ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk menilai sikap peserta didik,
antara lain melalui observasi, penilaian diri, penilaian teman sebaya, dan penilaian
jurnal. Instrumen yang digunakan antara lain daftar cek atau skala penilaian
(rating scale) yang disertai rubrik.
a. Observasi

14
Sikap dan perilaku keseharian peserta didik direkam melalui pengamatan
dengan menggunakan format yang berisi sejumlah indikator perilaku yang
diamati, baik yang terkait dengan mata pelajaran maupun secara umum.
Pengamatan terhadap sikap dan perilaku yang terkait dengan mata pelajaran
dilakukan oleh guru yang bersangkutan selama proses pembelajaran berlangsung,
seperti: ketekunan belajar, percaya diri, rasa ingin tahu, kerajinan, kerjasama,
kejujuran, disiplin, peduli lingkungan, dan selama peserta didik berada di sekolah
atau bahkan di luar sekolah selama perilakunya dapat diamati guru.

Contoh : Format Pengamatan sikap dalam Laboratorium Fisika


Aspek yang dinilai
Rasa Peduli
No Nama Ket
Bekerjasama Ingin Disipilin Lingkunga
Tahu n
1 Gema
2 Irena
3 Havid
4 …

Sumber: (Permendikbud No. 104 Tahun 2014)

Catatan:

Kolom aspek sikap diisi dengan angka yang sesuai dengan kriteria berikut:
4= sangat baik
3= baik

2 = cukup
1= kurang
b. Penilaian diri (self assessment)

Penilaian diri digunakan untuk memberikan penguatan (reinforcement)


terhadap kemajuan proses belajar peserta didik. Penilaian diri berperan penting
bersamaan dengan bergesernya pusat pembelajaran dari guru ke peserta didik
yang didasarkan pada konsep belajar mandiri (autonomous learning).

15
Untuk menghilangkan kecenderungan peserta didik menilai diri terlalu tinggi
dan subyektif, penilaian diri dilakukan berdasarkan kriteria yang jelas dan
objektif. Untuk itu penilaian diri oleh peserta didik di kelas perlu dilakukan
melalui langkah-langkah sebagai berikut.
1) Menjelaskan kepada peserta didik tujuan penilaian diri.
2) Menentukan kompetensi yang akan dinilai.
3) Menentukan kriteria penilaian yang akan digunakan.
4) Merumuskan format penilaian, dapat berupa daftar tanda cek, atau skala
penilaian.

Contoh : Format penilaian diri untuk aspek sikap


Partisipasi Dalam Diskusi Kelompok
Nama :

Nama-nama anggota kelompok :

Kegiatan kelompok :

Isilah pernyataan berikut dengan jujur. Untuk No. 1 s.d 6, isilah dengan angka
rentangan 4 sampai 1 di depan tiap pernyataan:

4 : selalu 2 : kadang-kadang

3 : sering 1 : tidak pernah

1 --- Selama diskusi saya mengusulkan ide kepada kelompok untuk didiskusikan
2 --- Ketika kami berdiskusi, tiap orang diberi kesempatan mengusulkan sesuatu
3--- Semua anggota kelompok kami melakukan sesuatu selama kegiatan
4 --- Tiap orang sibuk dengan yang dilakukannya dalam kelompok saya
5 Selama kerja kelompok, saya …

--- mendengarkan orang lain

16
--- mengajukan pertanyaan

--- mengorganisasi ide-ide saya

--- mengorganisasi kelompok

--- mengacaukan kegiatan

--- melamun
6 Apa yang kamu lakukan selama kegiatan?

-------------------------------------------------------------------

Sumber : (Permendikbud No. 104 Tahun 2014)

Pada dasarnya teknik penilaian diri ini tidak hanya untuk aspek sikap, tetapi
juga dapat digunakan untuk menilai kompetensi dalam aspek keterampilan dan
pengetahuan.
c. Penilaian Teman Sebaya (Peer Assessment)

Penilaian teman sebaya atau antarpeserta didik merupakan teknik penilaian


dengan cara meminta peserta didik untuk saling menilai terkait dengan pencapaian
kompetensi. Instrumen yang digunakan berupa lembar pengamatan antarpeserta
didik. Penilaian teman sebaya dilakukan oleh peserta didik terhadap 3 (tiga) teman
sekelas atau sebaliknya. Format yang digunakan untuk penilaian sejawat dapat
menggunakan format seperti contoh pada penilaian diri.

Contoh : Format penilaian teman sebaya


Skala
No Pernyataan
1 2 3 4
1. Teman saya berkata benar, apa adanya
kepada orang lain
2 Teman saya mengerjakan sendiri tugas-
tugas sekolah
3 Teman saya menaati peraturan (tata tertib)
yang diterapkan
4 Teman saya memperhatikan kebersihan

17
Skala
No Pernyataan
1 2 3 4
diri sendiri
5 Teman saya mengembalikan alat
kebersihan, pertukangan, olah raga,
laboratorium yang sudah selesai dipakai
ke tempat penyimpanan semula
6 Teman saya terbiasa menyelesaikan
pekerjaan sesuai dengan petunjuk guru
7 Teman saya terbiasa menyelesaikan tugas
tepat waktu apabila diberikan tugas oleh
guru
8 Teman saya berusaha bertutur kata yang
sopan kepada orang lain
9 Teman saya berusaha bersikap ramah
terhadap orang lain
10 Teman saya menolong teman yang sedang
mendapatkan kesulitan
11 ……

Sumber : (Permendikbud No. 104 Tahun 2014)

Keterangan:

4 = Selalu

3 = Sering

2 = Jarang

1 = Sangat jarang
d. Penilaian Jurnal (Anecdotal Record)

Jurnal merupakan kumpulan rekaman catatan guru dan/atau tenaga


kependidikan di lingkungan sekolah tentang sikap dan perilaku positif atau
negatif, selama dan di luar proses pembelajaran mata pelajaran.
Contoh : Format penilaian melalui jurnal

JURNAL

18
Nama : …………………………….

Kelas : …………………………….

Kejadian Keterangan
Hari, Tanggal

Sumber : (Permendikbud No. 104 Tahun 2014)


2. Kompetensi Pengetahuan
a. Tes Tertulis

Bentuk soal tes tertulis, yaitu:


1) Memilih jawaban, dapat berupa:
a) Pilihan ganda
b) Dua pilihan (benar-salah, ya-tidak)
c) Menjodohkan
d) Sebab-akibat
2) Mensuplai jawaban, dapat berupa:
a) Isian atau melengkapi
b) Jawaban singkat atau pendek
c) Uraian

Soal tes tertulis yang menjadi penilaian autentik adalah soal-soal yang
menghendaki peserta didik merumuskan jawabannya sendiri, seperti soal-soal
uraian. Soal-soal uraian menghendaki peserta didik mengemukakan atau
mengekspresikan gagasannya dalam bentuk uraian tertulis dengan menggunakan
kata-katanya sendiri, misalnya mengemukakan pendapat, berpikir logis, dan
menyimpulkan.
b. Observasi Terhadap Diskusi, Tanya Jawab dan Percakapan.

19
Penilaian terhadap pengetahuan peserta didik dapat dilakukan melalui
observasi terhadap diskusi, tanya jawab, dan percakapan. Teknik ini adalah
cerminan dari penilaian autentik. Ketika terjadi diskusi, guru dapat mengenal
kemampuan peserta didik dalam kompetensi pengetahuan (fakta, konsep,
prosedur) seperti melalui pengungkapan gagasan yang orisinal, kebenaran konsep,
dan ketepatan penggunaan istilah/fakta/prosedur yang digunakan pada waktu
mengungkapkan pendapat, bertanya, atau pun menjawab pertanyaan.

Seorang peserta didik yang selalu menggunakan kalimat yang baik dan benar
menurut kaedah bahasa menunjukkan bahwa yang bersangkutan memiliki
pengetahuan tata bahasa yang baik dan mampu menggunakan pengetahuan
tersebut dalam kalimat-kalimat. Seorang peserta didik yang dengan sistematis dan
jelas dapat menceritakan misalnya hukum Pascal kepada teman-temannya, pada
waktu menyajikan tugasnya atau menjawab pertanyaan temannya memberikan
informasi yang sahih dan autentik tentang pengetahuannya mengenai hukum
Pascal dan mengenai penerapan hukum Pascal jika yang bersangkutan
menjelaskan bagaimana hukum Pascal digunakan dalam kehidupan (bukan
mengulang cerita guru, jika mengulangi cerita dari guru berarti yang bersangkutan
memiliki pengetahuan).
c. Penugasan

Instrumen penugasan berupa pekerjaan rumah dan/atau projek yang dikerjakan


secara individu atau kelompok sesuai degan karakteristik tugas.
3. Kompetensi Keterampilan
Kompetensi keterampilan terdiri atas keterampilan abstrak dan keterampilan
kongkret. Penilaian kompetensi keterampilan dapat dilakukan dengan
menggunakan :
a. Unjuk Kerja/Kinerja/Praktik
Penilaian unjuk kerja/kinerja/praktik dilakukan dengan mengamati kegiatan
peserta didik dalam melakukan sesuatu. Penilaian ini cocok digunakan untuk
menilai ketercapaian kompetensi yang menuntut peserta didik melakukan tugas
tertentu seperti praktikum di laboratorium

20
Penilaian unjuk kerja/kinerja/praktik perlu mempertimbangkan hal-hal
berikut:
1) Langkah-langkah kinerja yang perlu dilakukan peserta didik untuk
menunjukkan kinerja dari suatu kompetensi
2) Kelengkapan dan ketepatan aspek yang akan dinilai dalam kinerja tersebut
3) Kemampuan-kemampuan khusus yang diperlukan untuk menyelesaikan tugas
4) Kemampuan yang akan dinilai tidak terlalu banyak, sehingga dapat diamati
5) Kemampuan yang akan dinilai selanjutnya diurutkan berdasarkan langkah-
langkah pekerjaan yang akan diamati
Pengamatan unjuk kerja/kinerja/praktik perlu dilakukan dalam berbagai
konteks untuk menetapkan tingkat pencapaian kemampuan tertentu. Misalnya
untuk menilai kemampuan berbicara yang beragam dilakukan pengamatan
terhadap kegiatan-kegiatan seperti: diskusi dalam kelompok kecil, berpidato,
bercerita, dan wawancara. Dengan demikian, gambaran kemampuan peserta didik
akan lebih utuh. Contoh untuk menilai unjuk kerja/kinerja/praktik di laboratorium
dilakukan pengamatan terhadap penggunaan alat dan bahan praktikum.

21
Contoh Penilaian Unjuk Kerja
Tota
Pelaksanaan Hasil Laporan Nilai
l
Nama Persiapan
No. Pengambilan Menganalisi Kesimpula
Siswa Merangkai Tabulasi Data
Data s n
1 2 3 1 2 3 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 1 2 3 1 2 3

Indikator Skor
Aliran laminer dan turbulens
Persiapan 2 Membaca tujuan pratikum, alat dan bahan, dan langkah kerja
Menyiapkan alat dan bahan yang digunakan serta mengamati demostrasi yang dilakukan oleh guru

Pelaksanaan
3 Menyalakan keran air dengan memvariasikan skala kecepatan air keluar dari keran
(Pengambilan data)
Mengamati bentuk aliran air untuk setiap variasi
Mengambil foto dari aliran air

(Tabulasi data) 2 Melukis kembali gambar bentuk aliran airnya


Memasukkan data pada tabel

Hasil
2 Mengidentifikasibentuk aliran air (laminer dan turbulens) sesuai dengan ciri-cirinya
(Menganalisis)
Menganalisis perbedaan aliran laminer dan turbulens

(Kesimpulan) 2 Menyimpulkan tentang percobaan yang dilakukan


Menyimpulkan perbandingan hipotesis dengan hasil percobaan

22
Laporan 3 Melakukan percobaan sesuai prosedur
Mengisi semua perintah yang ada di LKPD
Membersihkan alat dan bahan percobaan

Asas Kontinuitas
Membaca tujuan pratikum, alat dan bahan, dan langkah kerja
Persiapan 3 Menyiapkan alat dan bahan yang digunakan serta mengamati demonstrasi yang dilakukan oleh guru
Mencek kondisi alat ukur yang digunakan

Merangkai alat seperti gambar di LKPD


Pelaksanaan
3 Menetapkan dua titik sebagai acuan dalam percobaan
(Merangkai)
Menetapkan diameter titik pertama

Mengukur diameter selang di titik pertama


Memvariasikan diameter selang di titik kedua
(Pengambilan data) 4
Mengukur diameter selang di titik kedua untuk setiap variasi
Mengukur kecepatan aliran air di titik pertama dan kedua untuk setiap variasi

Memasukkan data pada tabel


2
(Tabulasi data) Mengecek kembali hasil percobaan

Menghitung debit aliran fluida untuk setiap percobaan


Hasil
3 Menghitung kecepatan aliran air dengan rumus
(Menganalisis)
Membuat grafik hubungan luas penampang dengan kecepatan aliran air untuk tiap percobaan

(Kesimpulan) 3 Menyimpulkan tentang percobaan yang dilakukan

23
Menjelaskan kesalah-kelasahan yang terdapat saat melakukan percobaan
Menyimpulkan perbandingan hipotesis dengan hasil percobaan

Melakukan percobaan sesuai prosedur


Laporan 2
Mengisi semua perintah yang ada di LKPD
Asas Bernoulli
Membaca tujuan pratikum, alat dan bahan, dan langkah kerja
Persiapan 3 Menyiapkan alat dan bahan yang digunakan serta mengamati demonstrasi yang dilakukan oleh guru
Mencek kondisi alat ukur yang digunakan

Melubangi botol plastic dengan ketinggian yang berbeda


Pelaksanaan
3 Menutup semua lubang dengan selotip
(Merangkai)
Mengisi penuh botol dengan air

Mengukur tinggi tinggi botol


(Pengambilan data) 3 Mengukur tinggi setiap lubang
Mengukur jangkauan mendatar aliran air yang keluar dari setiap lubang

Memasukkan data pada tabel


2
(Tabulasi data) Mengecek kembali hasil percobaan

Menghitung kecepatan aliran air dengan rumus


Hasil
3 Menghitung jangkauan mendatar air dengan rumus
(Menganalisis)
Membuat grafik hubungan tinggi lubang dengan jangkauan mendatar air

(Kesimpulan) 3 Menyimpulkan tentang percobaan yang dilakukan


Menjelaskan kesalah-kelasahan yang terdapat saat melakukan percobaan

24
Menyimpulkan perbandingan hipotesis dengan hasil percobaan

Melakukan percobaan sesuai prosedur


Laporan 2
Mengisi semua perintah yang ada di LKPD

25
b. Projek
Penilaian projek dapat digunakan untuk mengetahui pemahaman, kemampuan
mengaplikasi, kemampuan menyelidiki dan kemampuan menginformasikan suatu
hal secara jelas.
Penilaian pojek dilakukan mulai dari perencanaan, pelaksanan, sampai
pelaporan.Untuk itu, guru perlu menetapkan hal-hal atau tahapan yang perlu
dinilai, seperti penyusunan desain, pengumpulan data, analisis data, dan
penyiapan laporan tertulis/lisan.Untuk menilai setiap tahap perlu disiapkan kriteria
penilaian atau rubrik.
c. Produk

Penilaian produk meliputi penilaian kemampuan peserta didik membuat


produk-produk, teknologi, dan seni, seperti: makanan (contoh: membuat roket
sederhana, membuat pompa hidrolik, dan lain-lain).

Pengembangan produk meliputi 3 (tiga) tahap dan setiap tahap perlu diadakan
penilaian yaitu:
1. Tahap persiapan, meliputi: penilaian kemampuan peserta didik dan
merencanakan, menggali, dan mengembangkan gagasan, dan mendesain
produk.
2. Tahap pembuatan produk (proses), meliputi: penilaian kemampuan peserta
didik dalam menyeleksi dan menggunakan bahan, alat, dan teknik.
3. Tahap penilaian produk (appraisal), meliputi: penilaian produk yang
dihasilkan peserta didik sesuai kriteria yang ditetapkan, misalnya berdasarkan,
tampilan, fungsi dan estetika.

Penilaian produk biasanya menggunakan cara analitik atau holistik.


1. Cara analitik, yaitu berdasarkan aspek-aspek produk, biasanya dilakukan
terhadap semua kriteria yang terdapat pada semua tahap proses pengembangan
(tahap: persiapan, pembuatan produk, penilaian produk).
2. Cara holistik, yaitu berdasarkan kesan keseluruhan dari produk, biasanya
dilakukan hanya pada tahap penilaian produk.

1
2
d. Portofolio

Penilaian portofolio pada dasarnya menilai karya-karya peserta didik secara


individu pada satu periode untuk suatu mata pelajaran. Akhir suatu periode hasil
karya tersebut dikumpulkan dan dinilai oleh guru dan peserta didik sendiri.
Berdasarkan informasi perkembangan tersebut, guru dan peserta didik sendiri
dapat menilai perkembangan kemampuan peserta didik dan terus menerus
melakukan perbaikan. Dengan demikian, portofolio dapat memperlihatkan
dinamika kemampuan belajar peserta didik melalui sekumpulan karyanya, antara
lain: karangan, puisi, surat, komposisi musik, gambar, foto, lukisan, resensi
buku/literatur, laporan penelitian, sinopsis dan karya nyata individu peserta didik
yang diperoleh dari pengalaman.

Berikut hal-hal yang perlu diperhatikan dalam melaksanakan penilaian


portofolio.
1. Peserta didik merasa memiliki portofolio sendiri
2. Tentukan bersama hasil kerja apa yang akan dikumpulkan
3. Kumpulkan dan simpan hasil kerja peserta didik dalam 1 map atau folder
4. Beri tanggal pembuatan
5. Tentukan kriteria untuk menilai hasil kerja peserta didik
6. Minta peserta didik untuk menilai hasil kerja mereka secara
berkesinambungan
7. Bagi yang kurang beri kesempatan perbaiki karyanya, tentukan jangka
waktunya
8. Bila perlu, jadwalkan pertemuan dengan orang tua
e. Tertulis

Selain menilai kompetensi pengetahuan, penilaian tertulis juga digunakan


untuk menilai kompetensi keterampilan, seperti menulis karangan, menulis
laporan, dan menulis surat.

3
E. Komponen-Komponen Penilaian Hasil Belajar
Menurut Permendikbud No. 104 Tahun 2014, penilaian hasil belajar oleh
pendidik mencakup kompetensi sikap (spiritual dan sosial), pengetahuan, dan
keterampilan.

1. Kompetensi Sikap (Spiritual dan Sosial)


Sasaran penilaian hasil belajar oleh pendidik pada ranah sikap spiritual dan
sikap sosial adalah sebagai berikut.

Tingkatan Sikap Deskripsi


Menerima nilai Kesediaan menerima suatu nilai dan
memberikan perhatian terhadap nilai
tersebut
Menanggapi nilai Kesediaan menjawab suatu nilai dan ada
rasa puas dalam membicarakan nilai
tersebut
Menghargai nilai Menganggap nilai tersebut baik,
menyukai nilai tersebut, dan komitmen
terhadap nilai tersebut
Menghayati nilai Memasukkan nilai tersebut sebagai
bagian dari sistem nilai dirinya
Mengamalkan nilai Mengembangkan nilai tersebut sebagai
ciri darinya dalam berpikir, berkata,
berkomunikasi, dan bertindak (karakter)
Sumber : (Olahan Krathwol dkk, 1964)
2. Kompetensi Pengetahuan
Sasaran penilaian hasil belajar oleh pendidik pada kemampuan berpikir
adalah sebagai berikut:

Kemampuan Berpikir Deskripsi


Mengingat: Pengetahuan hafalan: ketepatan,
Mengemukakan kembali apa yang kecepatan, kebenaran pengetahuan yang
sudah dipelajari dari guru, buku, diingat dan digunakan ketika menjawab
sumber lainnya sebagaimana pertanyaan tentang fakta, defenisi konsep,
aslinya tanpa melakukan prosedur, hukum, teori dari apa yang
perubahan. sudah dipelajari di kelas tanpa
diubah/berubah.
Memahami: Kemampuan mengolah pengetahuan yang

4
Kemampuan Berpikir Deskripsi
Sudah ada proses pengolahan dari dipelajari menjadi sesuatu yang baru
bentuk aslinya tetapi arti dari kata, seperti menggantikan suatu kata/istilah
istilah, tulisan, grafik, tabel, dengan kata/istilah lain yang sama
gambar, foto tidak berubah. maknanya, dsb
Menerapkan: Kemampuan menggunakan pengetahuan
Menggunakan informasi, konsep, seperti konsep massa, cahaya, suara,
prosedur, prinsip, hukum, teori listrik, hukum Boyle, hukum Archimedes,
yang sudah dipelajari untuk dsb dalam mempelajari sesuatu yang
sesuatu yang baru/belum dipelajari belum pernah dipelajari sebelumnya
Menganalisis: Kemampuan mengelompokkan benda
Menggunakan keterampilan yang berdasarkan persamaaan dan perbedaan
telah dipelajarinya terhadap suatu ciri-cirinya, memberi nama bagi kelompok
informasi yang belum tersebut, menentukan apakah satu
diketahuinya dalam kelompok sejajar/lebih tinggi/lebih luas
mengelompokkan informasi, dari yang lain, menentukan mana yang
menentukan keterhubungan antara lebih dulu, mana yang belakangan muncul,
satu kelompok/informasi dengan menentukan mana yang memberikan
kelompok/informasi lainnya antara pengaruh dan mana yang menerima
fakta dengan konsep, antara pengaruh, dsb.
argumentasi dengan kesimpulan,
benang merah pemikiran antara
satu karya dengan karya lainnya.
Mengevaluasi: Kemampuan menilai apakah informasi
Menentukan nilai suatu benda atau yang diberikan berguna, apakah suatu
informasi berdasarkan suatu informasi/benda menarik/menyenangkan
kriteria bagi dirinya, adakah penyimpangan dari
kriteria suatu
pekerjaan/keputusan/peraturan,
memberikan pertimbangan alternative
mana yang harus dipilih berdasarkan
kriteria, menilai benar/salah/bagus/jelek,
dsb suatu hasil kerja berdasarkan kriteria.
Mencipta: Kemampuan membuat suatu cerita/tulisan
Membuat sesuatu yang baru dari dari berbagai sumber yang dibacanya,
apa yang sudah ada sehingga hasil membuat suatu benda dari bahan yang
tersebut merupakan satu kesatuan tersedia, mengembangkan fungsi baru dari
utuh dan berbeda dari komponen suatu benda, mengembangkan berbagai
yang digunakan untuk bentuk kreativitas lainnya.
membentuknya

5
Sumber : (Olahan Anderson, dkk, 2001)
Sasaran penilaian hasil belajar oleh pendidik pada dimensi pengetahuan
adalah sebagai berikut;

Dimensi Pengetahuan Deskripsi


Faktual Pengetahuan tentang istilah, nama orang, nama
benda, angka, tahun, dan hal-hal yang terkait
secara khusus dengan suatu mata pelajaran.
Konseptual Pengetahuan tentang kategori, klasifikasi,
keterkaitan antara satu kategori dengan lainnya,
hukum klausita, defenisi, teori
Prosedural Pengetahuan tentang prosedur dan proses
khusus dari suatu mata pelajaran seperti
algoritma, teknik, metode, dan kriteria untuk
menentukan ketepatan penggunaan suatu
prosedur
Metakognitif Pengetahuan tentang cara mempelajari
pengetahuan, menentukan pengetahuan yang
penting dan tidak penting, pengetahuan yang
sesuai dengan konteks tertentu, dan
pengetahuan diri (self-knowledge)
Sumber : (Olahan dari Anderson, dkk, 2001)
3. Kompetensi Keterampilan
Sasaran penilaian hasil belajar oleh pendidik pada keterampilan abstrak
berupa kemampuan belajar adalah sebagai berikut.

Kemampuan Belajar Deskripsi


Mengamati Perhatian pada waktu mengamati suatu
objek/membaca suatu tulisan/mendengar suatu
penjelasan, catatan yang dibuat tentang yang diamati,
kesabaran, waktu (on task) yang digunakan untuk
mengamati
Menanya Jenis, kualitas, dan jumlah pertanyaan yang diajukan
peserta didik (pertanyaan, factual, konseptual,
procedural, dan hipotetik)
Mengumpulkan Jumlah dan kualitas sumber yang dikaji/digunakan,
informasi/mencoba kelengkapan informasi, validitas informasi yang
dikumpulkan, dan instrument/alat yang digunakan
untuk mengumpulkan data.

6
Kemampuan Belajar Deskripsi
Menalar/Mengasosiasi Mengembangkan interpretasi, argumentasi, dan
kesimpulan dari dua fakta/konsep, interpretasi
argumentasi dan kesimpulan mengenai keterkaitan
lebih dari dua fakta/konsep/teori, mensintesis dan
argumentasi serta kesimpulan keterkaitan lebih dari
dua fakta/konsep/ teori, mensintesis dan argumentasi
serta kesimpulan keterkaitan antarberbagai jenis
fakta/konsep/teori/pendapat; mengembangkan
interpretasi,struktur baru,argumentasi, dan
kesimpulan yang menunjukkan hubungan fakta/
konsep/teori dari dua sumber atau lebih yang tidak
bertentangan, mengembangkan interpretasi, struktur
baru, argumnetasi dan kesimpulan dari
konsep/teori/pendapat yang berbeda dari berbagai
jenis sumber.
Mengkomunikasikan Menyajikan hasil kajian (dari mengamati sampai
menalar) dalam bentuk tulisan, grafis, media
elektronik, multimedia dan lain-lain.
Sumber : (Olahan Dyers)
Sasaran penilaian hasil belajar oleh pendidik pada keterampilan kongkret
adalah sebagai berikut.
Keterampilan Deskripsi
Kongkret
Persepsi (Perception) Menunjukkan perhatian untuk melakukan suatu
gerakan
Kesiapan (set) Menunjukkan kesiapan mental dan fisik untuk
melakukan suatu gerakan
Meniru (guided Meniru gerakan secara terbimbing
response)
Membiasakan gerakan Melakukan gerakan mekanistik
(mechanism)
Mahir (complex or overt Melakukan gerakan kompleks dan termodifikasi
response)
Menjadi gerakan alami Menjadi gerakan alami yang diciptakan sendiri atas
(adaption) dasar gerakan yang sudah dikuasai sebelumnya
Menjadi tindakan orisinil Menjadi gerakan baru yang orisinil dan sukar ditiru
(origination) oleh orang lain dan menjadi ciri khasnya.
Sumber : (Olahan dari kategori Simpson)

7
8
BAB III
PEMBAHASAN

A. Pemahaman Mengenai Hasil Belajar


Komponen Keterangan
Pengertian Hasil 1. Badan Standar Nasional Pendidika (BSNP), penilaian adalah prosedur yang digunakan untuk mendapatkan
Belajar informasi tentang prestasi atau kinerja peserta didik, hasil penilaian digunakan untuk melakukan evaluasi yaitu
pengambilan keputusan terhadap ketuntasan belajar peserta didik dan efektivitas proses pembelajaran.
2. Permendikbud Nomor 104 Tahun 2014
Penilaian hasil belajar adalah proses pengumpulan informasi atau bukti tentang capaian pembelajaran peserta didik
dalam kompetensi sikap spritual dan sikap sosial, kompetensi pengetahuan, dan kompetensi keterampilan yang
dilakukan secara terencana dan sistematis, selama dan setelah proses pembelajaran
3. Sudjana 1990:195
Hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki peserta didik setelah ia menerima pengalaman belajarnya
Fungsi Hasil BelajarMemantau kemajuan belajar, memantau hasil belajar, dan mendeteksi kebutuhan perbaikan hasil belajar peserta didik
secara berkesinambungan serta membantu peserta didik mengetahui capaian pembelajaran
Prinsip-Prinsip Permendikbud No. 104 Tahun 2014
dalam Mengases 1. Prinsip Umum Dalam Penilaian Hasil Belajar
Hasil Belajar a. Shahih, berarti penilaian didasarkan pada data yang mencerminkan kemampuan yang diukur
b. Objektif, berarti penilaian didasarkan pada prosedur dan kriteria yang yang jelas, tidak dipengaruhi subjektivitas
penilai
c. Adil, berarti penilaian tidak menguntungkan atau merugikan peserta didik karena kebutuhan khusus serta
perbedaan latar belakang agama, suku, budaya, adat istiadat, status sosial ekonomi, dan gender
d. Terpadu, bererti penilaian oleh peserta didik merupakan salah satu komponen yang tak terpisahkan dari kegiatan
pembelajaran.
e. Terbuka, berarti prosedur penilaian, kriteria penilaian, dan dasar pengambilan keputusan dapat diketahui oleh
pihak yang berkepentingan
f. Holistik dan berkesinambungan, berarti penilaian oleh pendidik mencakup semua aspek kompetensi dan dengan
menggunakan berbagai teknik penilaian yang sesuai dengan kompetensi yang harus dikuasi peserta didik.

9
g. Sistematis, berarti penilaian dilakukan secara berencana dan bertahap dengan mengikuti langkah-langkah baku.
h. Akuntabel, berarti penilaian dapat dipertanggungjawabkan, baik dari segi teknik, prosedur, maupun hasilnya.
i. Edukatif, berarti penilaian dilakukan untuk kepentingan dan kemajuan peserta didik dalam belajar

2. Prinsip Khusus Dalam Penilaian Hasil Belajar


a. Materi penilaian dikembangkan dari kurikulum
b. Bersifat lintas muatan atau mata pelajaran
c. Berkaitan dengan kemampuan peserta didik
d. Berbasis kinerja peserta didik
e. Memotivasi belajar peserta didik
f. Menekankan pada kegiatan dan pengalaman belajar peserta didik
g. Memberi kebebasan peserta didik untuk mengkonstruksi responnya
h. Menekankan keterpaduan sikap, pengetahuan, dan keterampilan
i. Mengembangkan kemampuan berpikir divergen
j. Menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari pembelajaran
k. Menghendaki balikan yang segera dan terus menerus
l. Menekankan konteks yang mencerminkan dunia nyata
m. Terkait dengan dunia kerja
n. Menggunakan data yang diperoleh langsung dari dunia nyata
o. Menggunakan berbacai cara dan instrumen
Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP)
1. Prinsip –Prinsip Umum Penilaian Hasil Belajar
a. Mendidik, artinya proses penilaian hasil belajar harus mampu memberikan sumbangan positif pada peningkatan
pencapaian hasil belajar peserta didik, di mana hasil penilaian harus dapat memberikan umpan balik dan motivasi kepada
peserta didik untuk lebih giat belajar.
b. Terbuka atau transparan, artinya bahwa prosedur penilaian, kriteria penilaian ataupun dasar pengambilan keputusan
harus disampaikan secara transparan dan diketahui oleh pihak-pihak terkait secara obyektif.
c. Menyeluruh, artinya penilaian hasil belajar yang dilakukan harus meliputi berbagai aspek kompetensi yang dinilai yang
terdiri dari ranah pengetahuan kognitif, keterampilan psikomotor, sikap, dan nilai afektif yang direfleksikan dalam

10
kebiasaan berfikir dan bertindak.
d. Terpadu dengan pembelajaran, artinya bahwa dalam melakukan penilaian kegiatan pembelajaran harus
mempertimbangkan kognitif, afektif, dan psikomotor, sehingga penilaian tidak hanya dilakukan setelah peserta didik
menyelesaikan pokok bahasan tertentu, tetapi juga dalam proses pembelajaran.
e. Obyektif, artinya proses penilaian yang dilakukan harus meminimalkan pengaruh-pengaruh atau pertimbangan subyektif
dari penilai.
f. Sistematis, yaitu penilaian harus dilakukan secara terencana dan bertahap serta berkelanjutan untuk dapat memperoleh
gambaran tentang perkembangan belajar peserta didik.
g. Berkesinambungan, yaitu evaluasi harus dilakukan secara terus menerus sepanjang rentang waktu pembelajaran.
h. Adil, mengandung pengertian bahwa dalam proses penilaian tidak ada peserta didik yang diuntungkan atau dirugikan
berdasarkan latar belakang sosial ekonomi, agama, budaya, bahasa, suku bangsa, warna kulit, dan gender.
i. Pelaksanaan penilaian menggunakan acuan kriteria, menggunakan kriteria tertentu dalam menentukan kelulusan yang
telah ditetapkan sebelumnya

2. Prinsip –Prinsip Umum Penilaian Hasil Belajar


Penilaian ditujukan untuk mengukur pencapaian kompetensi. Untuk itu harus dipahami bahwa proses penilaian merupakan
bagian integral dari kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh pendidik untuk mengetahui tingkat pencapaian standar
kompetensi lulusan

11
Komponen- Permendikbud No. 104 Tahun 2014
Komponen 1. Kompetensi Sikap
Penilaian Hasil Tingkatan Sikap Deskripsi
Belajar
Menerima nilai Kesediaan menerima suatu nilai dan memberikan perhatian terhadap nilai
tersebut

Menanggapi nilai Kesediaan menjawab suatu nilai dan ada rasa puas dalam membicarakan nilai
tersebut

Menghargai nilai Menganggap nilai tersebut baik, menyukai nilai tersebut, dan komitmen
terhadap nilai tersebut

Menghayati nilai Memasukkan nilai tersebut sebagai bagian dari sistem nilai dirinya

Mengamalkan nilai Mengembangkan nilai tersebut sebagai ciri darinya dalam berpikir, berkata,
berkomunikasi, dan bertindak (karakter)

2. Kompetensi Pengetahuan
Kemampuan Berpikir Deskripsi

Mengingat: Pengetahuan hafalan: ketepatan, kecepatan, kebenaran pengetahuan yang


Mengemukakan kembali apa yang diingat dan digunakan ketika menjawab pertanyaan tentang fakta,
sudah dipelajari dari guru, buku, defenisi konsep, prosedur, hukum, teori dari apa yang sudah dipelajari di
sumber lainnya sebagaimana kelas tanpa diubah/berubah.
aslinya tanpa melakukan
perubahan.

12
Kemampuan Berpikir Deskripsi

Memahami: Kemampuan mengolah pengetahuan yang dipelajari menjadi sesuatu yang


Sudah ada proses pengolahan dari baru seperti menggantikan suatu kata/istilah dengan kata/istilah lain yang
bentuk aslinya tetapi arti dari sama maknanya, dsb
kata, istilah, tulisan, grafik, tabel,
gambar, foto tidak berubah.

Menerapkan: Kemampuan menggunakan pengetahuan seperti konsep massa, cahaya,


Menggunakan informasi, konsep, suara, listrik, hukum Boyle, hukum Archimedes, dsb dalam mempelajari
prosedur, prinsip, hukum, teori sesuatu yang belum pernah dipelajari sebelumnya
yang sudah dipelajari untuk
sesuatu yang baru/belum
dipelajari

Menganalisis: Kemampuan mengelompokkan benda berdasarkan persamaaan dan


Menggunakan keterampilan yang perbedaan ciri-cirinya, memberi nama bagi kelompok tersebut,
telah dipelajarinya terhadap suatu menentukan apakah satu kelompok sejajar/lebih tinggi/lebih luas dari
informasi yang belum yang lain, menentukan mana yang lebih dulu, mana yang belakangan
diketahuinya dalam muncul, menentukan mana yang memberikan pengaruh dan mana yang
mengelompokkan informasi, menerima pengaruh, dsb.
menentukan keterhubungan
antara satu kelompok/informasi
dengan kelompok/informasi

13
Kemampuan Berpikir Deskripsi

lainnya antara fakta dengan


konsep, antara argumentasi
dengan kesimpulan, benang
merah pemikiran antara satu
karya dengan karya lainnya.

Mengevaluasi: Kemampuan menilai apakah informasi yang diberikan berguna, apakah suatu
Menentukan nilai suatu benda atau informasi/benda menarik/menyenangkan bagi dirinya, adakah
informasi berdasarkan suatu penyimpangan dari kriteria suatu pekerjaan/keputusan/peraturan,
kriteria memberikan pertimbangan alternative mana yang harus dipilih
berdasarkan kriteria, menilai benar/salah/bagus/jelek, dsb suatu hasil
kerja berdasarkan kriteria.

Mencipta: Kemampuan membuat suatu cerita/tulisan dari berbagai sumber yang


Membuat sesuatu yang baru dari apa dibacanya, membuat suatu benda dari bahan yang tersedia,
yang sudah ada sehingga hasil mengembangkan fungsi baru dari suatu benda, mengembangkan berbagai
tersebut merupakan satu bentuk kreativitas lainnya.
kesatuan utuh dan berbeda dari
komponen yang digunakan untuk
membentuknya

3. Kompetensi Keterampilan

14
Kemampuan Belajar Deskripsi

Mengamati Perhatian pada waktu mengamati suatu objek/membaca suatu tulisan/mendengar


suatu penjelasan, catatan yang dibuat tentang yang diamati, kesabaran, waktu (on
task) yang digunakan untuk mengamati

Menanya Jenis, kualitas, dan jumlah pertanyaan yang diajukan peserta didik (pertanyaan,
factual, konseptual, procedural, dan hipotetik)

Mengumpulkan Jumlah dan kualitas sumber yang dikaji/digunakan, kelengkapan informasi, validitas
informasi/mencoba informasi yang dikumpulkan, dan instrument/alat yang digunakan untuk
mengumpulkan data.

Menalar/Mengasosiasi Mengembangkan interpretasi, argumentasi, dan kesimpulan dari dua fakta/konsep,


interpretasi argumentasi dan kesimpulan mengenai keterkaitan lebih dari dua
fakta/konsep/teori, mensintesis dan argumentasi serta kesimpulan keterkaitan
lebih dari dua fakta/konsep/ teori, mensintesis dan argumentasi serta kesimpulan
keterkaitan antarberbagai jenis fakta/konsep/teori/pendapat; mengembangkan
interpretasi,struktur baru,argumentasi, dan kesimpulan yang menunjukkan
hubungan fakta/ konsep/teori dari dua sumber atau lebih yang tidak
bertentangan, mengembangkan interpretasi, struktur baru, argumnetasi dan
kesimpulan dari konsep/teori/pendapat yang berbeda dari berbagai jenis sumber.

Mengkomunikasikan Menyajikan hasil kajian (dari mengamati sampai menalar) dalam bentuk tulisan, grafis,
media elektronik, multimedia dan lain-lain.

Cara Mengases Hasil 1. Kompetensi Sikap

15
Belajar a. Observasi
b. Penilaian diri
c. Penilaian teman sebaya
d. Penilaian jurnal
2. Kompetensi Pengetahuan
a. Tes Tertulis
b. Observasi terhadap diskusi, tanya jawab dan percakapan
c. Penugasan
3. Kompetensi Sikap
a. Unjuk kerja /kinerja/praktik
b. Projek
c. Produk
d. Portofolio
e. Tertulis

16
B. Bentuk-bentuk Mengases Hasil Belajar dalam Pembelajaran Fisika
1. Contoh Rubrik Penilaian Sikap
Aspek yang
Skor Indikator
dinilai
Selalu berani dalam presentasi, mengeluarkan pendapat,
4
menanggapi dan member masukan
Sering berani dalam presentasi, mengeluarkan pendapat,
3
menanggapi dan member masukan
Percaya Diri
Kadang-kadang berani dalam presentasi, mengeluarkan
2
pendapat, menanggapi dan member masukan
Tidak pernah berani dalam presentasi, mengeluarkan
1
pendapat, menanggapi dan member masukan
Selalu menunjukkan rasa ingin tahu yang tinggi, bertanya
4
kepada guru, dan mencari informasi dari sumber lain
Sering menunjukkan rasa ingin tahu yang tinggi, bertanya
3
kepada guru, dan mencari informasi dari sumber lain
Kadang-kadang menunjukkan rasa ingin tahu yang tinggi,
Ingin tahu
2 bertanya kepada guru, dan mencari informasi dari
sumber lain
Tidak pernah menunjukkan rasa ingin tahu yang tinggi,
1 bertanya kepada guru, dan mencari informasi dari
sumber lain
Selalu bertanya dan melakukan hal yang bermanfaat,
4 bekerja sama dalam kelompok, dan berkomunikasi
dengan baik
Sering bertanya dan melakukan hal yang bermanfaat,
3 bekerja sama dalam kelompok, dan berkomunikasi
dengan baik
Komunikatif
Kadang-kadang bertanya dan melakukan hal yang
2 bermanfaat, bekerja sama dalam kelompok, dan
berkomunikasi dengan baik
Tidak pernah bertanya dan melakukan hal yang bermanfaat,
1 bekerja sama dalam kelompok, dan berkomunikasi
dengan baik
Disiplin Selalu datang tepat waktu, mematuhi tata tertib belajar dan
4
mengumpulkan tugas pada waktunya
Sering datang tepat waktu, mematuhi tata tertib belajar dan
3
mengumpulkan tugas pada waktunya
Kadang-kadang datang tepat waktu, mematuhi tata tertib
2
belajar dan mengumpulkan tugas pada waktunya
1 Tidak pernah datang tepat waktu, mematuhi tata tertib

17
Aspek yang
Skor Indikator
dinilai
belajar dan mengumpulkan tugas pada waktunya
Selalu mengerjakan tugas yang diberikan, amanah terhadap
4
pekerjaan, dan berperan aktif dalam kelompok
Sering mengerjakan tugas yang diberikan, amanah terhadap
3
Tanggung pekerjaan, dan berperan aktif dalam kelompok
Jawab Kadang-kadang mengerjakan tugas yang diberikan, amanah
2
terhadap pekerjaan, dan berperan aktif dalam kelompok
Tidak pernah mengerjakan tugas yang diberikan, amanah
1
terhadap pekerjaan, dan berperan aktif dalam kelompok
Selalu mencintai setiap pekerjaan yang dilakukan,
bersungguh-sungguh , bertindak secara efektif dan efien
4
terhadap waktu dan tidak mengeluh dalam melakukan
pekerjaan
Sering mencintai setiap pekerjaan yang dilakukan,
bersungguh-sungguh , bertindak secara efektif dan efien
3
terhadap waktu dan tidak mengeluh dalam melakukan
pekerjaan
Kerja keras
Kadang-kadang mencintai setiap pekerjaan yang dilakukan,
bersungguh-sungguh, bertindak secara efektif dan efien
2
terhadap waktu dan kaang mengeluh mengeluh dalam
melakukan pekerjaan
Tidak pernah mencintai setiap pekerjaan yang dilakukan,
bersungguh-sungguh, bertindak secara efektif dan efien
1
terhadap waktu dan selalu mengeluh dalam melakukan
pekerjaan

18
INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP MENGGUNAKAN LKPD
UNTUK PESERTA DIDIK SMA
Kelas :
Materi Pokok : …………………..
Sikap
No Nama PD IT KM DS TJ KK

1
2
3
Keterangan pengisian skor
4. Sangat tinggi
3. Tinggi
2. Cukup tinggi
1. Kurang

Nilai = x 100

Padang, 2021
Pengamat

(……………………….)
2. Contoh Rubrik Penilaian Pengetahuan

24
KISI-KISI PENULISAN SOAL

Satuan Pendidikan : SMA Negeri 1 Rambatan


Mata Pelajaran : Fisika
Kelas/Semester : X MIPA/ II
Materi Pokok : Getaran Harmonis
Jumlah Soal : 10 buah
Bentuk Soal/Tes : Essay
Penyusun : Nelmi Agustina
Alokasi Waktu : 3 JP (3 x 45 menit)

No Kompetensi Dasar IPK Materi Pokok Indikator Soal Level Bentuk Soal Nomor Soal

1 3.11 3.11.1 Getaran Disajikan L3 Essay 1


Menganalisis hubungan Menganalisis Harmonis pernyataan
antara gaya dan getaran karakteristik mengenai sistem
dalam kehidupan sehari-
getaran pegas seri,
hari
harmonis kemudian pegas
(periode, tersebut dirangkai
frekuensi, dan paralel dengan
gaya pemulih) massa benda 2 kali
pada ayunan massa pertama,
bandul, serta peserta didik dapat
simpangan, menganalisa

25
kecepatan, berapa periode
percepatan sistem pegas
pada getaran tersebut
Disajikan L1 Essay 2
harmonis
pernyataan anak
bermain ayunan,
peserta didik dapat
menyebutkan
pengertian getaran
harmonis
Disajikan ilustrasi L2 Essay 3
ayunan benda,
peserta didik dapat
menjelaskan
besaran yang
berpengaruh
terhadap
pertambahan
periode, jika
simpangannya
kecil

26
KARTU SOAL DAN RUBRIK PENSKORAN

KARTU SOAL NOMOR 1


(URAIAN)
MATA PELAJARAN : FISIKA
KELAS/SEMESTER : X/II
KOMPETENSI DASAR Menganalisis hubungan antara gaya dan getaran dalam kehidupan sehari-hari
MATERI Getaran Harmonis
INDIKATOR SOAL Disajikan pernyataan mengenai sistem pegas seri, kemudian pegas tersebut dirangkai
paralel dengan massa benda 2 kali massa pertama, peserta didik dapat menganalisa berapa
periode sistem pegas tersebut
LEVEL KOGNITIF L3
SOAL
Sebuah sistem pegas terdiri atas dua buah pegas identik yang tersusun seri dan digantungkan beban M. Sistem ini bergetar dengan periode
2 s. Jika kedua pegas tadi kemudian dirangkaikan parallel dan digantungi beban 2 M, berapakah periode getaran sistem tersebut . . .
NO SOAL URAIAN JAWABAN/KATA KUNCI SKOR
1 KUNCI : 20
Diketahui : t = 2 sekon
ms = M
mp = 2M
Ditanya : Periode getaran sistem pegas adalah . . .?
Jawab :
Gambar susunan pegas disusun secara seri kemudian disusun parallel

27
Rangkaian Seri
Rangkaian Paralel
k×k
k s=
2k

k p=k + k=2 k

k2
k s=
2k
k
k s=
2
ms
TS
TP
=

√ ks
mp

√ kp

28
M

2
TP
=

k
2
2M

2k
2 2 kM
TP
=
√kM
2
=√ 2
TP
T P =√ 2 sekon

Pedoman Penskoran
No Uraian Jawaban Skor
1 Diketahui : t = 2 sekon 1
ms = M 1
mp = 2M 1
Ditanya : Periode getaran sistem pegas adalah . . .? 1
Jawab : 6
Gambar susunan pegas disusun secara seri kemudian disusun parallel

29
Rangkaian Seri Rangkaian Paralel
Rangkaian Paralel k p=k + k=2 k 1
k×k 1
Rangkaian Seri k s=
2k
k2 1
k s=
2k
k 1
k s=
2
Membandingkan persamaan rangkaian seri dan paralel 1
ms
TS
TP
=

√ ks
mp

√ kp

M 1

2
TP
=
k
2
2M


2k

2 2 kM 1
TP
2
=
√ kM
2 kM 1
TP
=
2
√ kM
1
=√ 2
TP
T P =√ 2 sekon 1

30
Total Skor 20
Keterangan:
Soal ini termasuk soal HOTS karena
1. Soal menggunakan stimulus yang kontekstual yaitu teks dengan cerita yang sesuai dengan pengalaman peserta di dunia nyata
2. Soal mengukur level kognitif penalaran yaitu perlu analisis sebelum menentukan pilihan, sehingga peserta harus melakukan tahapan-tahapan berpikir
tertentu (peserta didik membuat gambar pegas yang disusun seri, kemudian gambar pegas disusun paralel dengan massa tertentu, untuk menghitung
periode sistem pegas, peserta didik harus menganalisa konsep getaran harmonis pada pegas)
3. Soal menuntut peserta untuk berpikir kritis dan sistematis
KARTU SOAL NOMOR 2
(URAIAN)
MATA PELAJARAN : FISIKA
KELAS/SEMESTER : X/II
KOMPETENSI DASAR Menganalisis hubungan antara gaya dan getaran dalam kehidupan sehari-hari
MATERI Getaran Harmonis
INDIKATOR SOAL Disajikan pernyataan anak bermain ayunan, peserta didik dapat menyebutkan pengertian
getaran harmonis
LEVEL KOGNITIF L1
SOAL
Seorang anak bermain ayunan sederhana, ayunan bergerak maju mundur melewati titik kesetimbangan, dari ilustrasi seorang anak bermain
ayunan tersebut, apa yang dimaksud dengan getaran harmonis . . .
NO SOAL URAIAN JAWABAN/KATA KUNCI SKOR
2 KUNCI : 3
getaran harmonis adalah gerak bolak-balik sebuah benda melewati titik kesetimbangan

4. Keterangan:
5. Soal ini tidak termasuk soal HOTS karena peserta didik hanya membutuhkan kemampuan mengingat atau menghafal pengertian getaran harmonis

31
KARTU SOAL NOMOR 3
(URAIAN)
MATA PELAJARAN : FISIKA
KELAS/SEMESTER : X/II
KOMPETENSI DASAR Menganalisis hubungan antara gaya dan getaran dalam kehidupan sehari-hari
MATERI Getaran Harmonis
INDIKATOR SOAL Disajikan ilustrasi ayunan benda, peserta didik dapat menjelaskan besaran yang
berpengaruh terhadap pertambahan periode, jika simpangannya kecil
LEVEL KOGNITIF L2
SOAL
Sebuah benda yang diikat dengan seutas benang hanya dapat berayun dengan simpangan kecil. Supaya periode ayunannnya bertambah besar, maka . . .
NO SOAL URAIAN JAWABAN/KATA KUNCI SKOR
3 KUNCI : 5
Benang penggantungannya diperpanjang, karena periode pegas sebanding dengan panjang tali
penggantungannya.
Keterangan:
Soal ini tidak termasuk soal HOTS karena peserta didik hanya diminta untuk menjelaskan konsep pengaruh periode ayunan bandul terhadap
variabel lain pada ayunan bandul

3. Contoh Rubrik Penilaian Sikap


Keterampilan dalam Projek
Aspek Yang Dinilai :
A1 =Kemampuan membuat alat
A2 =Kemampuan bekerjasama dalam kelompok

32
A3 =Kemampuan  berkomunikasi secara lisan
A4 = Kemampuan  mengajukan pertanyaan  
A5 = Kemampuan  menjawab pertanyaan (memberikan penjelasan)
Instrumen Penilaian
Aspek yang dinilai
Jumlah Skor
No Nama A1 A2 A3 A4 A5

Skor

Kriteria Penskoran

No Aspek yang dinilai Kriteria Skor

Mampu membuat alat dengan baik dan menarik sesuai dengan prosedur
1 Kemampuan membuat alat pembuatan 4

33
No Aspek yang dinilai Kriteria Skor

Mampu membuat alat dengan baik sesuai dengan prosedur pembuatan


3

Mampu membuat alat dengan sesuai dengan prosedur pembuatan


2

Membuat alat dengan tidak baik dan menarik serta tidak sesuai dengan
prosedur pembuatan 1

Mampu bekerjasama dengan semua anggota kelompok


4

Hanya mampu bekerjasama dengan beberapa anggota kelompok


2 Kemampuan bekerjasama dalam kelompok 3

Hanya mampu bekerja secara individu


2

34
No Aspek yang dinilai Kriteria Skor

Bekerja secara individu dan menganggu anggota kelompok lain


1

Mampu berkomunikasi dengan benar dan jelas


4

Mampu berkomunikasi dengan benar tetapi kurang jelas


3
3 Kemampuan  berkomunikasi secara lisan

Kurang mampu berkomunikasi dengan benar dan jelas 2


Tidak mampu berkomunikasi dengan benar dan jelas
1

Mampu menyampaikan pertanyaan dengan benar dan jelas


4

4 Kemampuan  mengajukan pertanyaan
Mampu menyampaikan pertanyaan dengan benar tetapi kurang jelas
3

35
No Aspek yang dinilai Kriteria Skor

Kurang mampu menyampaikan pertanyaan  dengan benar dan jelas


2

Tidak mampu menyampaikan pertanyaan dengan benar dan jelas


1

Mampu menjawab pertanyaan dengan benar dan jelas


4

Mampu menjawab pertanyaan dengan benar tetapi kurang jelas


3

5 Kemampuan  menjawab pertanyaan
Kurang mampu menjawab pertanyaan  dengan benar dan jelas
2

Tidak mampu menjawab pertanyaan dengan benar dan jelas


1

36
No Aspek yang dinilai Kriteria Skor

Jumlah skor

SKOR :

Skor Akhir

37
BAB IV
PERTANYAAN DAN JAWABAN

NAMA : ANNISA N
NIM : 20175019

1. Apakah setiap selected response assessment dapat digunakan pada setiap


materi fisika?

25
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Penilaian hasil belajar oleh pendidik adalah proses pengumpulan informasi
atau bukti tentang capaian pembelajaran peserta didik dalam kompetensi
sikap spritual dan sikap sosial, kompetensi pengetahuan, dan kompetensi
keterampilan yang dilakukan secara terencana dan sistematis, selama dan
setelah proses pembelajaran.
2. Cara mengases hasil belajar pada aspek sikap dapat dilakukan dengan cara
observasi, penilaian diri, penilaian teman sebaya, dan penilaian jurnal. Pada
aspek pengetahuan dapat dilakukan dengan cara tes tertulis, observasi
terhadap diskusi, tanyajawab, dan percakapan, serta penugasan. Pada aspek
keterampilan bisa berupa unjuk kerja, proyek, produk, portofolio, dan tertulis.

B. Saran
Sebagai seorang guru Fisika kita harus bisa mampu mengaplikasikan
asenesmen penalaran. Dari mulai merancang hingga ke pelaksanaanya di dalam
kelas.Agar setiap penalaran peserta didik dapat dinilai dengan baik.

26
DAFTAR PUSTAKA

Abidin.2014. Desain Sistem Pembelajaran dalam Konteks Kurikulum 2013.


Bandung: Refika Aditama.

Anderson, O. W. &Krathwohl, D. R. 2001. A taxonomy for learning, teaching,


and assessing: a revision of bloom’s taxonomy of educational objectives. New
York: Longman.

Angin, A.P. 2019. Pengaruh model pembelajaran problem solving berbantuan


LKS terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok momentum dan
impuls kelas X Semester II di SMA Negeri 4 Tebing Tinggi T.P.
2016/2017. Jurnal Penelitian Fisikawan, 2(1):35-41.
Balitbang Depdiknas. 2006. Panduan Penilaian Berbasis Kelas. Jakarta:
Depdiknas.

Desmauli, Pariangan. PROSIDING SNIPS 2016: Kemampuan Penalaran Siswa


pada Pembelajaran Fisika dengan Teknik Pembelajaran Think-Talk-
WriteKelas XI SMA Negeri 1 Inderalaya. 21-22 Juli 2016, Hal. 843-847.

Diani, R. 2016. Pengaruh pendekatan saintifik berbantukan lks terhadap hasil


belajar fisika peserta didik kelas XI SMA Perintis 1 Bandar Lampung.
Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika ‘Al-BiRuNi’, 5(1):83-93.
Kusairi, Sentot.Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan: Analisis Asesmen
Formatif Fisika SMA Berbantuan Komputer.

Permendikbud No.104 Tahun 2014 tentang Penilaian Hasil Belajar Oleh


Pendidik Pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah. Jakarta:
Depdikbud.

Phil, E. H. M. & Indrawati.2009. Penilaian Hasil Belajar untuk Guru SMP.


Bandung: PPPPTK IPA.

Quellmalz, Edys. (1987). Developing Reasoning Skills in Baron, J & Sternberg,


R. Teaching Skills: Theory & Practice. New York: Freeman Press.

Slameto, 2005. Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bina Aksara

Stiggins, R. J. Maggie, M. G, Karen, R.W. (1988).Measuring Thinking Skills in


the Classroom. Journal of Education Measurement, Vol. 26, No. 3, pp. 233-
246.

Sudjana,Nana.2005. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT.


Remaja Rosadakarya.

27
Sudjana. 1990. Metoda Statistika. Bandung: Tarsito.
Suryabrata, S. 2005. Metodologi penelitian. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Trisnawaty dan Ibrahim.JurnalPendidikan Sains Pascasarjana Universitas


Negeri Surabaya:Pengembangan Instrumen Asesmen yang Berpusat pada
Siswa dalam Pembelajaran Fisika. Vol: 1, No. 1, November 2011, Hal. 1-5.

Uno, Hamzah B. dan Satria Koni. 2012.Assessment Pembelajaran. Jakarta: Bumi


Aksara.

Widoyoko,E. P.2012.Teknik Penyusunan Instrumen Penelitian. Yogyakarta:


Pustaka Pelajar.

28

Anda mungkin juga menyukai