Anda di halaman 1dari 11

RESUME DAN MISKONSEPSI

MEKANIKA SMA
Disusun untuk memenuhi salah satu tugas matakuliah Fisika Sekolah

Oleh :
MUHAMAD AQIL RIDHO

Dosen Pengampu :
AGUNG SUCI DIAN SARI, S.Si., M.Pd

INSTITUT TEKNOLOGI DAN SAINS NAHDLATUL ULAMA’


PASURUAN
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
2020
PEMBAHASAN

 GERAK
A. Pengertian Gerak
Sesuatu bergerak apabila kedudukannya mengalami perubahan terhadap titik
acuan. Hal ini membuktikan kalau gerak bersifat relatif. Dalam istilah gerak dikenal
juga istilah yang disebut gerak semu, Gerak semu yaitu gerak suatu benda yang diam
namun seolah olah benda tersebut bergerak. Contoh gerak semu yaitu gerak matahari
yang terbit dari timur dan tenggelam di barat, padahal sebenarnya yang terjadi adalah
matahari tidak bergerak atau diam, dan bumilah yang berotasi dari barat ke timur.
B. Gerak Lurus
Gerak lurus adalah gerakan suatu benda/obyek yang lintasannya berupa garis lurus
(tidak berbelok-belok). Dapat pula jenis gerak ini disebut sebagai suatu translasi
beraturan. Pada rentang waktu yang sama terjadi perpindahan yang besarnya sama.
Seperti gerak kereta api di rel yang lurus.
1. Posisi
Posisi atau kedudukan adalah suatu kondisi vektor yang merepresentasikan
keberadaan satu titik terhadap titik lainnya yang bisa dijabarkan dengan koordinat
kartesius, dengan titik (0,0) adalah titik yang selain dua titik tersebut namun masih
berkolerasi atau salah satu dari dua titik tersebut.
2. Jarak dan Perpindahan
Jarak adalah panjang lintasan sesungguhnya yang ditempuh oleh suatu benda
dalam waktu tertentu mulai dari posisi awal dan selesai pada posisi akhir. Jarak
merupakan besaran skalar karena tidak bergantung pada arah. Oleh karena itu, jarak
selalu bernilai positif. Besaran jarak adalah ‘s’.
Perpindahan adalah perubahan posisi atau kedudukan suatu benda dari keadaan
awal ke keadaan akhirnya. Perpindahan merupakan besaran vektor(untuk lebih
jelasnya, simak gambar di bawah). Perpindahan hanya mempersoalkan jarak antar
kedudukan awal dan akhir suatu objek. Besaran perpindahan adalah ‘d’.
3. Kelajuan dan Kecepatan
Kelajuan adalah besarnya kecepatan suatu objek. Kelajuan tidak memiliki arah
sehingga termasuk besaran skalar. Rumus kelajuan adalah sebagai berikut:
Keterangan:
v = kelajuan rata-rata (m/s)
s = jarak (m)
t = waktu tempuh (s)

Kecepatan adalah besaran vektor yang menunjukkan seberapa cepat benda


berpindah. Kecepatan juga bisa berarti kelajuan yang mempunyai arah. Misal
sebuah mobil bergerak ke timur dengan kecepatan 60 km/jam. Rumus kecepatan
tidak jauh berbeda dengan rumus kelajuan bahkan bisa dikatakan sama. Rumusnya
adalah sebagai berikut:

Keterangan:
v = kecepatan rata-rata (m/s)
s = perpindahan (m)
t = selang waktu (s)
4. Gerak Lurus Beraturan
Gerak lurus beraturan (GLB) adalah gerak yang lintasannya lurus dan
kecepatannya tetap. Cara menghitung jarak dari suatu gerak beraturan. Yaitu
dengan mengalikan kecepatan (m/s) dengan selang waktu (s).

Dalam gerak lurus beraturan (GLB) antara jarak yang ditempuh dan waktu
yang ditempuh dan digambarkan seperti grafik berikut ini;

5. Gerak Lurus Berubah Beraturan


Gerak lurus berubah beraturan (GLBB) adalah gerak yang lintasannya lurus
dan kecepatannya berubah secara beraturan/berpola. Ada dua kemungkinan GLBB,
yaitu GLBB dipercepat dan GLBB diperlambat. Kecepatan Akhir disaat tertentu
berbeda dengan saat kecepatan awal, pada saat t = 0, yakni saat peninjauan gerak
dilakukan.
Grafik Hubungan antara V dan T adalah sebagai berikut;

Berikut ini Persamaan Untuk menemukan Kecepatan Akhir, Jarak Yang


ditempuh,dan Hubungan akhir antara kecepatan akhir dengan jarak tempuh:

Hampir Semua gerak yang sering kita jumpai dalam kehidupan sehari
hari kita yang merupakan gerak lurus berubah beraturan, akan tetapi ada juga
gerak yang merupakan kombinasi antara GLB dan GLBB Secara selang seling.
Contoh GLBB dalam Kehudupan sehari hari;
 Benda yang jatuh bebas
 Gerak seorang penerjun payung
 Gerak mobil di dalam balap mobil
 Gerak peluru yang ditembakkan pemburu

Selain itu, anda juga bisa menghitung jarak tempuh yang dialami benda
yang bergerak lurus berubah beraturan dengan rumus luas matematika.
Selengkapnya baca artikel Materi Pelajaran tentang Gerak Lurus Berubah
Beraturan.
Percepatan adalah perubahan kecepatan dalam satuan waktu tertentu.
Percepatan termasuk besaran vektor. Satuan SI percepatan adalah m/s 2.
Percepatan bisa bernilai positif dan negatif. Bila nilai percepatan positif, hal ini
menunjukkan bahwa kecepatan benda yang mengalami percepatan positif ini
bertambah (dipercepat). Sedangkan bila negatif, hal ini berarti kecepatannya
menurun (diperlambat). Jika gerak suatu benda lurus dan kecepatannya tidak
berubah, maka resultan percepatannya adalah 0. Rumus percepatan adalah
sebagai berikut.

Keterangan:
a = percepatan rata-rata (m/s2)
= perubahan kecepatan (m/s)
= selang waktu (s)
6. Gerak Jatuh Bebas
Gerak jatuh bebas adalah gerak sebuah objek yang jatuh dari ketinggian tanpa
kecepatan awal yang dipengaruhi oleh gaya gravitasi. Benda-benda yang jatuh
bebas di ruang hampa mendapat percepatan yang sama. Benda-benda tersebut jika
di kenyataan mungkin disebabkan karena gaya gesek dengan udara. Rumus-rumus
gerak jatuh bebas adalah sebagai berikut.

Keterangan:
vt = kecepatan saat t sekon (m/s)
g = percepatan gravitasi bumi (9,8 m/s2)
h = jarak yang ditempuh benda (m)
t = selang waktu (s)
7. Gerak Vertikal ke Bawah
Gerak Vertikal ke bawah adalah gerak suatu benda yang dilemparkan vertikal ke
bawah dengan kecepatan awal dan dipengaruhi oleh percepatan. Rumus-rumus
gerak vertikal ke bawah adalah sebagai berikut.

Keterangan:
h = jarak/perpindahan (m)
v0 = kecepatan awal (m/s)
vt = kecepatan setelah t (m/s)
g = percepatan gravitasi (9,8 m/s2)
t = selang waktu (s)

8. Gerak Vertikal ke Atas


Gerak vertikal ke atas adalah gerak suatu benda yang dilempar vertikal ke atas
dengan kecepatan awal tertentu (v0) dan percepatan g saat kembali turun. Rumus
gerak vertikal ke atas adalah sebagai berikut.

Di titik tertinggi benda, kecepatan benda adalah nol. Persamaan yang


berlaku di titik tertinggi adalah sebagai berikut.

Saat mulai turun, persamaannya sama seperti gerak jatuh bebas. Rumusnya adalah:
 GAYA
A. Pengertian Gaya
Salah satu cabang ilmu dari bidang ilmu fisika yang mempelajari gerakan dan
perubahan bentuk suatu materi yang diakibatkan oleh gangguan mekanik yang disebut
gaya. Gaya adalah besaran vektor yang memiliki besar & arah, Benda dapat bergerak
karena adanya gaya. Gaya dapat bekerja pada tubuh dengan salah satu dari berbagai
cara berikut:
1) Gaya dapat mengubah kondisi sebuah objek secara keseluruhan.
2) Jika tubuh berjalan dalam suatu gerakan yang seragam pada sebuah garis lurus,
gaya yang dikenakan padanya dapat menyebabkan objek melambat; semakin
melaju; berubah arah (misal untuk mempercepat)
B. Gaya Gravitasi
Gravitasi adalah gaya tarik-menarik yang terjadi antara semua partikel yang
mempunyai massa di alam semesta. Pada gravitasi suatu benda (atau tubuh) merupakan
cara yang baik untuk menggambarkan efek gravitasi. Keseluruhan berat tubuh terlihat
bekerja melalui pusat gravitasi. Merupakan titik yang digunakan gaya gravitasi pada
tubuh.
Pada manusia, pusat gravitasi biasanya terletak di regio pelvis dekat bagian
dasar medula spinalis, sekitar vertebra sakral kedua. Pusat gravitasi sejajar dengan
tulang belakang dan berada dalam bagian pelvis jika tengah duduk atau berdiri dengan
tegak. Lokasi tersebut merupakan beban yang paling rendah untuk otot tubuh dan
jumlah energi yang dibutuhkan untuk mempertahankan tubuh dalam posisi tegak sangat
sedikit.Pada manusia, otot paha dan tulang belakang berlawanan dg kerja
gravitasi.Gaya berat yg bekerja menuju arah pusat gravitasi pd tubuh diseimbangkan
dg gaya berlawanan yg seimbang ke arah atas yg dikeluarkan oleh bumi atau oleh objek
lain yg didudukinya.Gaya ke atas tersebut sangat penting bagi tubuh agar dapat
mempertahankan posisinya terhadap gaya gravitasi; jika tidak, tubuh pasti akan
tenggelam, seperti yg terjadi pada pasir hidup .Gaya tersebut dikatakan berada dalam
kondisi ekuilibrium (seimbang) satu sama lain.
C. Hukum Newton
1. Hukum Newton 1
Hukum ini sering juga disebut sebagai hukum inersia (kelembaman). Hukum I
Newton berbunyi “Jika resultan gaya pada suatu benda sama dengan nol, maka
benda yang mula-mula diam akan terus diam. Sedangkan, benda yang mula-mula
bergerak, akan terus bergerak dengan kecepatan tetap”.Pernyataan Hukum I
Newton ini secara matematis dapat dituliskan sebagai: F = 0 (Jumlah dari semua
gaya yang bekerja sama dengan nol.) “Tubuh yg diam akan tetap diam, dan tubuh
yg bergerak akan tetap bergerak dalam kecepatan yg serupa kecuali dipengaruhi
oleh gaya yang tidak seimbang”
2. Hukum II Newton
Hukum ini berbunyi “Percepatan dari suatu benda akan sebanding dengan jumlah
gaya (resultan gaya) yang bekerja pada benda tersebut dan berbanding terbalik
dengan massanya“

Rumus F= m . a
F= gaya Newton
m= massa benda
a= percepatan benda
Gaya dinyatakan dalam satuan Newton, massa dalam satuan kg dan percepatan
dalam satuan meter per detik. Semakin besar massa benda maka semakin besar gaya
yang diperlukan dan semakin besar percepatan suatu benda maka gaya yang
diperlukan juga akan semakin besar Hukum II Newton ini dapat pula dinyatakan
dengan laju perubahan momentum sebuah benda yang bergerak sebanding dan
searah dengan gaya yang mempengaruhinya dan diformulasikan sebagai:
F = d(mv) / dt
Gaya merupakan turunan dari fungsi momentum suatu benda terhadap waktu. Jika
massa benda adalah tetap maka:
F = m dv/dt
Gaya merupakan hasil kali antara massa benda dengan turunan fungsi kecepatan
suatu benda terhadap waktu. Misalnya sebuah mobil yang melaju dijalan raya akan
mendapatkan percepatan yang sebanding dengan gaya dan berading terbalik dengan
massa mobil tersebut
3. Hukum III Newton
Hukum ini sering juga disebut dengan hukum aksi-reaksi. Hukum ini
berbunyi “Jika suatu benda mengerjakan gaya pada benda lain maka benda yang di
kenai gaya akan mengerjakan gaya yang besarnya sama dengan gaya yang di terima
dari benda pertama tetapi arahnya berlawanan”.
Hukum ini menyatakan jika suatu benda mengerjakan gaya pada benda lain,
maka benda yang kedua ini akan mengerjakan gaya pada benda pertama yang
besarnya sama dan arahnya berlawanan. Secara matematis dituliskan sebagai:
Faksi = -Freaksi
Besarnya gaya reaksi sama dengan besarnya gaya aksi. Tanda negatif
menyatakan bahwa arah gaya reaksi berlawanan dengan arah gaya aksi.

 USAHA, ENERGI DAN DAYA


A. Energi
Energi adalah kemampuan untuk melakukan usaha. Sedangkan Kekekalan energi
adalah energi tidak dapat diciptakan dan tidak dapat juga dimusnahkan.
1 kal = 4,2 J dan 1 joule = 0,24 kal
1. Bentuk-bentuk energi
a. Energi mekanik, terdiri dari energi kinetik dan energi potensial.
b. Energi panas (kalor) , timbul dari energi kinetik partikel-partikel penyusun
benda.
c. Energi kimia adalah energi yang terkandung dalam bahan bakar.
d. Energi listrik, terdapat dalam arus listrik
e. Energi bunyi, dihasilkan dari semua benda yang bergetar
2. Energi mekanik
a. Energi potensial adalah energi yang dimiliki benda karena kedudukannya.
Ep = m g h
Ep = energi potensial (J)
h = ketinggian (m)
b. Energi kinetik adalah energi yang dimiliki benda karena geraknya
Ek = ½ mv2
Ek = energi kinetik (J)
v = kecepatan (m/s)
c. Energi mekanik : Em = Ep + Ek
Suatu benda yang dilempar ke atas: saat naik, kecepatan berkurang dan h
bertambah (EK berkurang dan EP bertambah). Saat turun kecepatan
bertambah dan h berkurang (EK bertambah dan EP berkurang)
B. Usaha
Usaha adalah hasil kali gaya terhadap perpindahan : W = F s
W = Usaha (J) F = gaya (N) s = perpindahan (m)
C. Daya :

P = daya (Watt)
W = Usaha (Joule)
s = perpindahan (m)
v = kecepatan (m/s)
t = waktu (s)
Satuan daya :
1 joule/sekon = 1 watt (W)
1 Horse Power (Hp) = 746 W
MISKONSEPSI

Miskonepsi Konsep

jarak sama dengan perpindahan, karena jarak Jarak berbeda dengan perpindahan. Jarak
juga merupakan besaran. merupakan panjang lintasan yang ditempuh
oleh suatu benda dalam selang waktu
tertentu. Sedangkan perpindahan merupakan
perubahan posisi suatu benda dalam selang
waktu tertentu (Kanginan, 2007: 81).
Benda yang lebih berat (massanya besar) Pada suatu lokasi tertentu di bumi dan
akan lebih mudah jatuh (lebih dahulu sampai dengan tidak adanya hambatan udara, semua
ke lantai) daripada benda yang memiliki benda jatuh dengan percepatan konstan
massa lebih kecil yang sama.
(Giancoli, 2001: 39)
Jika kecepatan benda sama dengan nol, Benda yang memiliki kecepatan nol tidak
maka percepatan juga nol. selalu berarti bahwa percepatannya juga nol
(Giancoli, 2001: 29)
Jika bola dilempar ke atas, maka arah Kecepatan dan percepatan tidak selalu sama
percepatan bola tersebut ke atas arahnya. Ketika bola bergerak ke atas,
(percepatan selalu memiliki arah yang kecepatannya positif (mengarah ke atas),
sama dengan kecepatan benda) namun percepatannya negatif (mengarah ke
bawah) (Giancoli, 2001: 42)
Gaya yang bekerja pada benda yang Hukum I Newton yang menyatakn bahwa
bergerak lurus beraturan besarnya gaya tidak untuk benda yang bergerak lurus beraturan
sama dengan nol. F = v dengan kecepatan konstan, resultan gaya
yang bekerja pada sebuah benda adalah nol.
Besar usaha yang dilakukan adalah hasil kali Usaha adalah hasil kali antara gaya yang
antara gaya dan perpindahan, dan tidak searah perpindahan dengan besarnya
peduli kemana arah gaya tersebut perpindahan tersebut.

Anda mungkin juga menyukai