Nama : Syamina
NIM/BP : 20175018/2020
Tugas : Statistika
Topik : Uji Kualitas Produk Pengembangan
Dosen : 1. Dr. Desnita, M.Si
2. Dr. Hamdi, M.Si
1. Validitas Produk
a. Pengertian Validitas
Validitas berasal dari kata validity yang artinya keabsahan atau cara yang
semestinya berlaku. Validitas adalah suatu konsep yang berkaitan dengan sejauh mana tes
mengukur apa yang seharusnya diukur (Festiyed, 2017). Validitas produk maksudnya
yaitu ketepatan suatu produk yang sesuai dengan tujuan pembelajaran. Validasi desain
juga dapat diartikan proses kegiatan untuk menilai apakah produk berupa rancangan
bahan ajar, dalam hal ini sistem kerja baru secara rasional akan lebih efektif dari yang
lama atau tidak. Dikatakan secara rasional, karena validasi disini masih bersifat penilaian
berdasarkan pemikiran rasional, belum fakta lapangan.
b. Jenis-jenis Validitas
1) Validitas Internal/ Rasional
Validitas internal adalah validitas yang bersumber dari pelaksanaan penelitian
itu sendiri. Validitas internal terbagi atas:
a) Uji komponen kelayakan isi
b) Aspek kebahasaan
c) Aspek Konstruk
d) Aspek kegrafisan
2) Validitas Eksternal
Validitas Eksternal disebut juga dengan validitas empiris yaitu validitas yang
didasarkan pada kriteria yang ada diluar instrumen berdasarkan pada fakta empiris
atau pengalaman. Sebuah instrumen dikatakan validitas empiris jika sudah diuji
pengalamannya. Validitas eksternal terdiri dari:
a) Validitas Kesejajaran
b) Validitas Prediksi
c. Cara Menentukan Validitas
Validasi produk dapat dilakukan dengan cara menghadirkan beberapa pakar atau tenaga
ahli yang sudah berpengalaman untuk menilai bahan ajar yang dirancang tersebut. Setiap pakar
diminta untuk menilai bahan ajar tersebut, sehingga selanjutnya dapat diketahui kelemahan dan
kekuatannya.Uji ahli atau Validasi dilakukan dengan responden para ahli perancangan model atau
produk. Kegiatan ini dilakukan untuk mereview produk awal, memberikan masukan untuk
perbaikan. Proses validasi ini disebut dengan Expert Judgement atau Teknik Delphi.
Expert Judgement atau Pertimbangan Ahli dilakukan melalui:
1) Group discussion
Group discussion adalah sutau proses diskusi yang melibatkan para pakar (ahli) untuk
mengidentifikasi masalah analisis penyebab masalah, menentukan cara-cara penyelesaian
masalah, dan mengusulkan berbagai alternatif pemecahan masalah dengan
mempertimbangkan sumber daya yang tersedia. Dalam diskusi kelompok terjadi curah
pendapat (brain storming) diantara para ahli dalam perancangan model atau produk. Mereka
mengutarakan pendapatnya sesuai dengan bidang keahlian masing-masing.
2) Teknik Delphi
Teknik Delphi adalah suatu cara untuk mendapatkan konsensus diantara para pakar
melalui pendekatan intuitif.
d. Analisis Data Validitas
Data yang telah didapatkan untuk uji validitas dihitung penskorannya. Penskoran untuk
masing-masing kategori menggunakan skala likert, dengan ketentuan seperti Tabel 1 berikut.
Tabel 1. Penskoran menggunakan Skala Likert
Skor Kategori Persentasi Ketercapaian Indikator
B ........................................................................(1)
A= x 100%
C
Keterangan:
A= nilai validitas
B= skor yang diperoleh
C= skor maksimum
Berdasarkan data yang diperoleh melalui persamaan (1), kriteria validasi bahan ajar tersebut
dapat menggunakan kategori yang ditunjukkan pada Tabel 2 di bawah ini.
Tabel 2. Kategori Validitas Perangkat Pembelajaran
Interval Kategori
61-80% Valid
2. Praktikalitas Produk
a. Pengertian Praktikalitas
Praktikalitas dapat diartikan sejauh mana kepraktisan instrument yang digunakan
peneliti dalam penelitian. Menurut KBBI (2008), praktikalitas berarti bahwa bersifat
praktis, artinya mudah dan senang dalam pemakaiannya.
b. Cara Menentukan Praktikalitas
Kepraktisan sebuah bahan ajar juga dapat dilihat dari:
1) Penyajian yang sistematis
2) Contoh dan ilustrasi yang memudahkan pemahaman
3) Penjelasan tentang relevansi dan manfaat bahan ajar
4) Alat bantu yang memudahkan
c. Analisis Data Praktikalitas
Analisis data praktikalitas diperoleh dari instrument pengamatan keterlaksanaan
dan angket respon siswa terhadap produk yag dikembangkan dihitung skornya.
Penskoran untuk masing-masing kategori menggunakan skala likert dengan ketentuan
seperti Tabel 4:
Tabel 3. Penskoran menggunakan Skala Likert
Skor Kategori Persentasi Ketercapaian Indikator
(Sumber: Sugiyono,2008)
Berdasarkan nilai yang diperoleh, maka ditetapkan kriteria praktikalitas seperti Tabel 4.
Tabel 4. Kategori Praktikalitas Perangkat Pembelajaran
Interval Kategori
61-80% Praktis
X1 X 2
t ................................................(2)
S2
S 2 S S
1
2r 1 2
2
n1 n2 n n
1 2
Keterangan :
X1 = Rata-rata hasil pretest
∑ (∑ )(∑ )
...............................................(3)
√{ ∑ (∑ ) }{ ∑ (∑ ) }
Keterangan :
xi = Rata-rata nilai pretest
yi = Rata-Rata nilai posttest
rxy = koefesien korelasi nilai siswa
Hasil thitung yang didapat dibandingkan dengan nilai t tabel . Jika diperoleh harga t hitung
lebih besar darittabel berarti terdapat perbedaan yang berarti antara pembelajaran kelompok
yang ,menggunakan bahan ajar dan kelompok yang tidak menggunakan bahan ajar cetak
sehingga dapat dikatakan bahwa bahan ajar efektif untuk digunakan.
d. Analisis Data Efektifitas
Angket yang telah dibagikan kepada siswa setelah uji coba di analisis untuk
menentukan keefektifan bahan ajar tersebut.Penskoran data bahan ajar dapat
menggunakan skala likert pada Tabel 5.
61-80% Efektif
DAFTAR PUSTAKA
Festiyed. 2017. Evaluasi Pembelajaran Fisika. Padang: SUKABINA Press.
Riduwan. 2009. Belajar Mudah Penelitian Guru, Karyawan dan Peneliti Pemula. Bandung:
Alfabeta.
Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta