umumnya meliputi dua bahasa yang berbeda dan sistem bahasanya berbeda pula.
Selain itu, penerjemahan juga meliputi bidang ilmu dan budaya. Oleh karena itu,
komunikasi, dan konteks budaya (Larson, 1984). Ini menunjukkan bahwa dalam
situasi komunikasi, dan konteks budaya baik dalam bahasa sumber maupun dalam
bahasa target.
merupakan unsur non linguistik. Situasi komunikasi adalah situasi atau bidang
ilmu dari teks yang terkait dalam penerjemahan, misalnya teks hukum. Konteks
budaya sangat erat hubungannya dengan budaya dalam bahasa sasaran. Ketepatan
konteks budaya dalam bahasa sasaran merupakan salah satu kriteria terjemahan
yang baik dan benar, yakni keberterimaan. itu artinya, kata atau istilah dalam
terjemahan tersebut dapat diterima dan sesuai atau tidak dengan budaya dalam
bahasa sasaran.
1
Untuk mengenal penerjemahan lebih dalam, disini penulis melakukan analisa
kritis terhadap tiga jurnal Internasional. Pertama, jurnal yang ditulis oleh Radmila
Popovic, pada tahun 2001 dengan judul “The place of translation in language
teaching”. Kedua, jurnal yang ditulis oleh Anthony Pym, pada tahun 1992 dengan
judul “Translation error analysis and the interface with language teaching”.
Selanjutnya, jurnal yang ketiga ditulis oleh Anngeles Carreres, pada tahun 2006
PEMABAHASAN
Pertama penulis akan membahas tentang makalah yang ditulis oleh Popovi
menerjemahkan instruksi dan surat untuk teman dan relasi, dan lain-lain. Jadi
bahasa.
2
Tujuan penerjemahan di kelas bahasa bukan untuk melatih para
tentang bahasa Inggris. Dengan kata lain, hal ini adalah sarana untuk mencapai
tujuan. Namun, beberapa pelajar mungkin suatu hari akan menjadi penerjemah
dan pengetahuan dasar penerjemahan yang telah mereka peroleh di kelas dapat
Tiga hal. Pertama, tingkat dan usia dimana kegiatan penerjemahan dapat berhasil
3
untuk meningkatkan kesadaran akan peran konteks dan register, dan yang terakhir
(2006). Makalah ini bertujuan untuk menawarkan sejumlah poin yang mungkin
berfungsi sebagai dasar untuk penelitian empiris yang sangat dibutuhkan pada
penerjemahan adalah latihan artifisial dan kaku yang tidak memiliki tempat dalam
memaksa pembelajar untuk selalu melihat bahasa asing melalui prisma bahasa
ibu, penerjemahan ke dalam L2 adalah latihan yang sama sekali tanpa tujuan yang
latihan yang membuat frustrasi dan menghilangkan motivasi karena siswa tidak
pernah dapat mencapai tingkat akurasi atau pemolesan gaya dari versi yang
disajikan kepada mereka oleh guru mereka. Dari beberapa argument tersebut
asing lebih sulit dari pada menerjemahkan bahasa asing ke bahasa ibu.
luar konteks. Fokusnya adalah pada struktur linguistik dan bahasa tertulis.
4
2. Penelitian telah menunjukkan bahwa, pada kenyataannya, peserta didik
biasa.
yaitu teks yang digunakan dalam kursus-kursus ini hampir secara eksklusif
bersifat sastra atau esai. Terdapat tiga peran teks dalam kurikulum terjemahan
seperti:
untuk mengatasi teks sastra atau filosofis yang menantang dalam bahasa
asing.
b) Untuk membuat siswa peka terhadap isu-isu gaya baik dalam bahasa
Dalam makalah yang ketiga yang ditulis Anthony (1992) makalah tersebut
5
a) Kemampuan untuk menghasilkan serangkaian TT (teks target) lebih dari
b) Kemampuan untuk memilih hanya satu TT dari seri ini, dengan cepat dan
PENUTUP
praktik bahasa yang disukai bagi banyak siswa dalam konteks EFL. Dengan
bahasa asing. Bedasarkan hasil analisis dan kritisi ketiga ketiga jurnal, pertama,
jurnal yang ditulis oleh Radmila Popovic pada tahun 2001 yang berjudul “The
oleh Anthony Pym pada tahun 1992 dengan judul “Translation error analysis and
the interface with language teaching” yang membahas tentang ruang lingkup
terakhir ditulis oleh Anngeles Carreres pada tahun 2006 dengan judul “Strange
6
DAFTAR PUSTAKA
Pym, A. (1992). Translation error analysis and the interface with language
teaching. The teaching of translation, 279-288.