Anda di halaman 1dari 12

SEAM MENGGUGAH SISWA AKTIF DAN INSPIRATIF

Oleh Kristini, S.Pd.


Latar Belakang
Seorang guru mempunyai peranan dan tanggung jawab yang besar
dalam meningkatkan kualitas belajar mengajar bahasa Inggris di kelas.
Bagaimana seorang guru itu membuat siswa menjadi aktif, kreatif,
termotivatif, dan inspiratif guru harus membuat suatu perubahan dan
pembaharuan atau yang disebut dengan inovasi pembelajaran, sehingga
proses pembelajaran menjadi lebih efektif dan efisien. Hal ini juga diatur
dalam Peraturan Pemerintah Tentang Standar Nasional Pendidikan Bab IV
Pasal 19 ayat 1 yang mengatakan: bahwa proses pembelajaran pada
satuan

pendidikan

diselenggarakan

secara

interaktif,

inspiratif,

menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi


aktif, dan memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan
kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta
psikologis peserta didik
Berdasarkan uraian di atas sebagai guru harus melakukan
perubahan dan pembaharuan setiap kegiatan belajar mengajar dengan cara
membuat inovasi pembelajaran yang bisa menggugah motivasi siswa
dalam belajar bahasa Inggris. Perlu disadari juga oleh seorang guru bahwa
menciptakan karya inovasi itu merupakan salah satu bagian dari
Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (Permen Pan dan RB 16 tahun
2010 pasal 11 ayat c). Salah satu bentuk karya inovasi yang diciptakan
guru adalah Media Pembelajaran.
Permasalahan
Seperti yang sudah disampaikan pada latar belakang, pada
umumnya siswa mengatakan belajar bahasa Inggris itu sulit. Banyak faktor
yang menyebabkan kesulitan siswa belajar bahasa Inggris. Faktor itu bisa
berasal dari dalam diri siswa itu sendiri (intern) maupun dari luar siswa
(ekstern). Pada tulisan ini akan dibahas salah satu faktor ekstern yang
1

menjadi masalah dan penyebab siswa mengalami kesulitan dalam


menangkap materi bahasa Inggris yang dijelaskan guru, yaitu media
pembelajaran. Hal ini dikarenakan guru kurang menggunakan media yang
tepat yang bisa membuat siswa tertarik, terangsang dengan cepat tangkap
dan mudah memahami materi yang diberikan. Untuk mengatasi
permasalahan ini dicoba untuk menyajikan beberapa contoh media otentik
berbasis barang bekas. Media ini ada di sekitar kita, mudah didapat,
mudah diupayakan, mudah dibuat, tidak

memakan biaya dan sangat

familiar dengan siswa.


Media Pembelajaran
Media pembelajaran merupakan alat bantu dalam kegiatan belajar
mengajar di kelas. Hal ini seperti yang disampaikan oleh Van Els (2004)
bahwa media pembelajaran adalah semua alat bantu yang bisa digunakan
oleh guru dan siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu. Ini
berarti keberadaan media pembelajaran sangat memegang peranan penting
dalam mencapai tujuan pembelajaran.
Sedangkan Fungsi utama media pembelajaran menurut Davies
(2000 : 193) ada dua yaitu 1) membantu guru untuk mengelola
pembelajaran secara efisien dan 2) membantu siswa belajar lebih efisien.
Untuk itu guru seharusnya menyadari bahwa penggunaan media
pembelajaran akan sangat memudahkan tugasnya dalam menyampaikan
pesan pesan atau materi pembelajaran kepada siswanya.
Namun demikian media akan lebih diutamakan pada materi
pembelajaran yang sulit, rumit dan komplek untuk dicerna dan dipahami
oleh siswa. Tingkat kesukaran materi pembelajaran bervariasi. Pada satu
sisi ada materi pembelajaran yang tidak memerlukan media, tetapi dilain
sisi

ada

materi

pembelajaran

yang

memerlukan

media.

Materi

pembelajaran yang mempunyai tingkat kesukaran tinggi tentu sukar


dipahami oleh siswa, apalagi siswa yang kurang menyukai materi
pembelajaran yang disampaikan. Materi yang seperti ini akan sangat
dipahami siswa apabila dibantu sebuah media yang tepat. Untuk itu guru

perlu mengetahui, bisa memilih dan menggunakan media yang tepat dalam
pembelajaran untuk mempermudah materi yang diajarkan.
Pada dasarnya media pembelajaran memiliki karakteristik tertentu.
Karakteristik suatu media pembelajaran akan membantu guru dalam
mencapai

tujuan

pembelajaran.

Untuk

itu

selain

dilihat

dari

keunggulannya, cara pembuatan maupun cara penggunaannya, media


harus sesuai dengan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai,
karakteristik peserta didik dan karakteristik mata pelajaran. Artinya bahwa
media yang berkarakteristik adalah yang disesuaikan dengan kebutuhan,
level, usia, kemampuan peserta didik dan tingkat kesulitan materi.
Menurut siswa salah satu mata pelajaran yang materinya sulit dipelajari
dan dipahami adalah bahasa Inggris. Untuk mengatasi ini guru bahasa
Inggris harus mencari solusi yaitu media yang tepat dan sesuai dengan
tingkat kesulitan materi. Memahami karakteristik media pembelajaran
merupakan kemampuan dasar yang harus dimiliki guru dalam kaitannya
pemilihan media pembelajaran. Disamping itu memberikan kemungkinan
pada guru untuk menggunakan berbagai media pembelajaran bahasa
Inggris secara bervariasi.
Dilihat dari bahan pembuatannya media dapat digolongkan
menjadi media sederhana dan media komplek. Media pembelajaran yang
sederhana sesungguhnya tidak sulit untuk didapatkan dan tidak perlu harus
mengeluarkan biaya besar (murah dan mudah memperolehnya). Di sekitar
lingkungan kita banyak benda-benda atau barang-barang yang sudah tidak
digunakan lagi atau yang disebut dengan barang bekas tetapi masih bisa
dimanfaatkan. Barang-barang bekas ini bisa digunakan sebagai media
pembelajaran bahasa Inggris. Dan barang-barang bekas ini merupakan
media otentik.
Kenapa guru harus menggunakan media dalam mengajar?
Hal yang utama adalah untuk menjawab permasalahan yang
dihadapi siswa yang mengalmai kesulitan dalam menerima materi bahasa
Inggris yang dijelaskan oleh guru tanpa media. Sangatlah penting seorang
3

guru untuk selalu kreatif mencipta dan mengunakan media dalam


mengajar karena

media akan membantu guru mempermudah dalam

menyampaikan materi.
Yang kedua ditetapkan dalam Permen PAN dan RB 16 tahun 2010
tentang Penilaian Angka Kredit bahwa guru harus membuat karya inovatif
yang bisa dinilai sebagai angka kredit untuk kenaikan pangkat dan guru
harus memiliki kompetentsi profesional.
Kepemilikan kompetensi tesebut terindikasi pada kemampuan-kemampuan
khusus diantaranya adalah :
1. Guru dapat memilih dan menggunakan teknologi pendidikan (media
belajar, misalnya chart, audio visual, alat laboratorium, dsb) yang
tepat dan sesuai untuk meningkatkan efektifitas pembelajaran.
2. Guru menunjukan penguasaannya terhadap materi dari bidang studi
yang diampunya dan bagaimana mengkaitkannya dengan materi
bidang studi lainnya atau kondisi nyata (konteks kehidupan nyata)
Kedua indikator tersebut harus dimiliki dan dilaksanakan
seorang guru dalam proses belajar-mengajar di kelas. Dengan
demikian guru sudah menunjukan kompetensi profesionalismenya.
Tujuan Penggunaan Media
Penggunaan media pembelajaran bahasa Inggris adalah bertujuan
untuk membuat siswa mudah memahami materi pembelajaran dan
menciptakan situasi kelas menjadi lebih hidup dan tidak membosankan
serta mengadakan interaksi langsung antara siswa dengan lingkungan atau
kehidupan nyata.
Manfaat Penggunaan Media
Secara empirik media pembelajaran mempunyai manfaat utama
yaitu membantu siswa untuk memahami materi pelajaran yang
disampaikan oleh gurunya. Sedangkan manfaat lain yang bisa diambil
adalah :

1. Siswa bisa terlibat langsung dalam pembuatan media sehingga siswa

aktif, kreatif, inspiratif karena ikut mencari, mengamati, membuat,


mengerjakan, mendemonstrasikan , memerankan dan lain-lain
2. Memberikan pengalaman nyata pada siswa, sehingga siswa bisa

mengaitkan materi dan pengalaman belajar di kelas dengan kehidupan


nyata.
3. Pembelajaran bahasa Inggris di kelas menjadi lebih bervariasi, hidup

sehingga tidak membosankan


4. Memperjelas penyajian materi yang disampaikan
Faktor Pertimbangan Dalam Memilih Media
Pembuatan media pembelajaran bahasa Inggris berbasis barang
bekas perlu mempertimbangkan faktor-faktor seperti yang disampaikan
oleh

Kemp

(1985)

menunjukan

beberapa

faktor

yang

perlu

dipertimbangkan dalam memilih suatu media untuk pembelajaran sebagai


berikut:
1. Appropriateness/Kesesuaian.
Media yang dipergunakan harus sesuai dengan tujuan pembelajaran.
Misalnya, jika kita ingin siswa dapat membaca iklan, media yang sesuai
adalah koran.
2. Level of Sophistification.
Ini mengacu pada kesesuaian media dengan tingkat kemampuan/level
siswa.
3. Cost/Biaya.
Kita harus mempertimbangkan apakah media yang ingin kita
pergunakan membutuhkan biaya atau tidak.
4. Availibility/Ketersediaan.
Faktor keempat ini adalah tentang apakah media tersebut tersedia. Bila
tidak, tentunya kita akan mencari alternatif-alternatif lain.
5. Technical Quality/Kualitas Teknis Peralatan.
Faktor kualitas teknis mengacu pada suatu kenyataan bahwa ketika
kita memilih suatu media, media yang dipilih tersebut haruslah

berkualitas baik walau dibuat dengan sederhana dan menggunakan


barang bekas.
Seven English Authentic Medias Berbasis Barang Bekas.
Seven English Authentic Medias ini adalah media pembelajaran
bahasa Inggris yang terbuat dari barang bekas. Media ini ada di sekitar
kita, berbentuk nyata, mudah di dapat, mudah dibuat, harganya murah dan
mudah diupayakan, sangat familiar serta siswa pernah menggunakannya.
Adapun ketujuh media otentik berbasis barang bekas yang pernah
digunakan dalam pembelajaran bahasa Inggris adalah :
1. Tutup Botol sebagai media belajar Telling Time
Tutup botol yang sudah tidak digunakan lagi (seperti tutup botol dari
sprit, fanta, coca cola dll) bisa dimanfaatkan sebagai media
pembelajaran bahasa Inggris, contohnya membuat jam dari tutup botol
untuk mempermudah siswa belajar mengatakan jam dalam bahasa
Inggris.
Tehnik Pelaksanaanya :
a. Siswa diminta untuk membawa tutup botol yang sudah tidak
digunakan lagi ke sekolah.
b. Tutup botol-tutup botol itu ditulisi abjad A sampai Z
c. Kemudian guru membuat kelompok setiap kelompok terdiri dari 4
siswa
d. Setiap kelompok akan mendapat satu papan stereo form sebagai
alas/tempat untuk belajar how to tell the time
e. Ketua kelompok mengambil undian yang mana didalamnya
terdapat soal tentang how to tell the time.
f. Kelompok bekerja dengan memasang jarum jam dan menyusun
huruf-huruf berdasarkan soal how to tell the time. Setelah itu ketua
kelompok mewakili untuk menjawab dengan mengatakan waktu
dengan tepat
g. Guru akan keliling, menilai dan memberi penghargaan bagi
kelompok yang tercepat mengerjakan dan benar jawabanya.
2. Koran (newspaper)
Koran (newspaper) merupakan media authentic. Koran yang sudah
tidak dibaca lagi bisa digunakan untuk sumber dan media
6

pembelajaran bahasa Inggris. Siswa bisa medeskripsikan koran


tersebut dari nama koran, jenis terbitan, hotline news, harganya
Tehnik pelaksanaannya:
a. Siswa diminta membawa Koran harian Kalteng Pos, Radar Sampit
ataupun Tabengan.
b. Guru dan siswa melakukan quescussion tentang koran tersebut
c. Siswa mendeskripsikan koran tersebut.
d. Siswa diminta untuk mengumpulkan hasil kerjaannya ataupun
mempresentasikannya didepan kelas yang kemudian guru akan
mengecek dan memberi penilaian
e. Guru menyimpulkan dan memberi penghargaan kepada siswa
terbaik.
3. Buku cerita yang tertempel di kotak dancow.
Pada kemamasan bungkus susu dancow tertempel buku cerita kecil
tentang cerita fiktif, non fiktif dan cerita tokoh-tokoh nusantara yang
dikemas dalam bentuk cerita seri bergambar dengan tujuan untuk
menghibur pembaca, menambah wawasan dan ilmu pengetahuan.
Cerita itu rata-rata disesuaikan dengan usia siswa anak sekolah dari 6
12 tahun. Berkaitan dengan mata pelajaran bahasa Inggris cerita-cerita
itu bisa digunakan sebagai sumber dan media belajar terutama materi
narrative.
Tehnik pelaksanaannya:
a. Siswa diminta membawa buku cerita yang tertempel di kotak susu
dancow
b. Siswa diminta untuk memahami cerita dan membuat sinopsis
singkat tentang cerita tersebut dari judul, pelaku dan isi ceritanya.
c. Siswa diminta untuk mengumpulkan hasil kerjaannya yang
kemudian guru akan mengecek dan memberi penilaian
d. Untuk membuat media ini lebih menarik, siswa diminta untuk
membuatnya dalam bentuk lampion.
e. Setelah guru mengecek, siswa diminta untuk menceritakan kembali
di depan kelas dengan membawa lampion yang sudah dibuatnya.
f. Setelah siswa bercerita temannya memberi pertanyaan.
g. Guru menilai, memberi penguatan, menyimpulkan materi dan
memberi penghargaan kepada siswa terbaik.
4. Kartu Undangan (Invitation Card)

Kartu undangan apa saja yang pernah kita terima, tentunya sudah tidak
digunakan lagi. Oleh karenanya kartu undangan itu bisa digunakan
untuk media pembelajaran bahasa Inggris. Invitation card ini adalah
termasuk short functional text/non continues text. Contoh Invitation
Card ada bermacam-macam seperti wedding invitation, birthday
invitation, circumcision invitation, Reunion Invitation, Ceremonial
invitation, meeting invitation, etc.
Tehnik Pelaksnaannya :
a. Siswa diminta membawa Kartu Undangan (Invitation Card)
b. Siswa memahami isi dari kartu undangan tersebut.
c. Siswa diminta untuk menulis kembali undangan itu dalam bahasa
Inggris atau menceritakan undangan itu kedalam bahasa inggris di
depan kelas.
d. Siswa mengumpulkan hasil kerjaannya yang kemudian guru akan
mengecek dan memberi penilaian
e. Apabila kegiatan itu speaking, siswa bercerita didepan kelas dan
diselingi tanya jawab dengan temannya.
f. Guru menilai dan memberi penghargaan kepada siswa terbaik.
5. Bungkus Supermi
Bungkus mie yang sudah tidak digunakan lagi ini bisa digunakan
sebagai media belajar bahasa Inggris materi procedure text. Karena
pada bungkus supermi ini terdapat cara-cara memasak mie baik mie
rebus maupun mie goreng. Sehingga mempermudah siswa untuk
mempraktekkannya ataupun memberikan instruksi atau menceritakan
kembali bagaimana membuat mie rebus atau mie goreng.
Tehnik pelaksanaannya:
a. Siswa diminta membawa bungkus mie rebus atau mie goreng
b. Guru dan siswa melakukan quescussion tentang bungkus mie
tersebut
c. Siswa bisa melakukan tiga kegiatan dari bungkus mie tersebut.
Kegiatan

itu bisa dipilih salah satu untuk mempraktekkan,

memberi petunjuk kepada teman untuk mempraktekan atau


menceritakan kembali bagaimana membuat mie tersebut di depan
kelas.
d. Guru memberi penilaian dan merefleksi

e. Guru menyimpulkan dan memberi penghargaan kepada siswa


terbaik.
6. Nutrition Fact
Nutrition fact merupakan salah satu materi ujian nasional yang
berbentuk label yang tertempel pada suatu produk makanan atau
minuman. Nutrition Fact ini memberikan informasi tentang nilai gizi
yang terkandung dalam produk makanan atau minuman. Ia bisa
digunakan sebagai media pembelajaran bahasa Inggris.
Tehnik pelaksanaannya :
a. Setiap siswa membawa gunting dan satu kotak/bungkus produk
makanan/minuman yang sudah tidak digunakan lagi.
b. Siswa menggunting nutrition fact yang ada dalam kotak produk
tersebut.
c. Siswa dibentuk dalam kelompok kecil masing-masing 4 orang dan
melakukan quescussion (question discussion) tentang nutrition fact
yang dimiliki.
d. Setelah itu siswa diminta untuk menceritakan tentang informasi
nilai gizi makanan/minuman berdasarkan nutrition fact tersebut di
depan kelas.
e. Guru menilai, menyimpulkan dan memberi penghargaan bagi
siswa terbaik.
7. Brosur
Brosur juga bisa dijadikan media pembelajaran bahasa Inggris. Jenisjenis brosur bermacam-macam bisa tentang suatu produk ataupun
pendidikan.
a. Guru membagi brosur kepada setiap siswa.
b. Siswa dibentuk dalam kelompok kecil masing-masing 4 orang dan
melakukan quescussion (question discussion) tentang isi yang ada
dalam brosur tersebut.
c. Setelah itu siswa menceritakan tentang informasi yang ada dalam
brosur tersebut di depan kelas.
d. Guru menilai, memberi penguatan, menyimpulkan dan memberi
penghargaan bagi siswa terbaik.
Kendala Yang dihadapi dalam Penggunaan SEAM
Kendala yang muncul dalam pembuatan media ini tidak terlalu
signifikan diantaranya adalah
9

a. Memerlukan waktu untuk mencari, mengumpulkan barang dan


mempersiapkannya.
b. Media yang dibuat harus disesuaikan dengan materi dan tujuan
pembelajaran yang hendak dicapai.
c. Keterbatasan media membuat guru mencari alternatif lain.
Keunggulan Penggunaan SEAM berbasis barang bekas
Pemanfaatan media pembelajaran bahasa Inggris berupa media
otentik berbasis barang bekas seperti yang tersebut di atas mempunyai
keunggulan daripada media bukan dari barang bekas. Keunggulannya
adalah barang ini ada di sekitar lingkungan kita, mudah didapat atau
diupayakan, tidak mempunyai nilai harga rupiah, konkrit atau nyata dan
familiar dengan kita. Dalam penggunaannya bisa dikolaborasikan dengan
media ICT.
Hasil/Dampak menggunakan SEAM berbasis Barang Bekas
Sebelum dan sesudah guru menggunakan media pembelajaran
bahasa Inggris tentunya ada perbedaan-perbedaan ataupun perubahan.
Perubahan tersebut menunjukkan hasil bahwa :
1. Siswa aktif, kreatif, motivatif dan inspiratif
2. Siswa belajar dengan senang dan bervariasi
3. Siswa mampu bekerja secara individual maupun berkelompok
4. Materi yang disampaikan mudah ditangkap dan dipahami siswa
5. Tujuan pembelajaran yang diharapkan tercapai.
Secara umum bisa dilihat data perbedaan dan perubahan tingkat
kemajuan siswa sebelum dan sesudah belajar dengan menggunakan media.
Data ini adalah hasil pengamatan skala sikap ketika guru sedang mengajar.

Tabel. Keadaan Siswa sebelum dan sesudah guru menggunakan media


Pembelajaran
No
1
2

Sikap

Keadaan siswa
Sebelum
Sesudah
45 %
85%
40 %
85 %

Aktif
Kreatif
10

3
4

Motivatif
Inspiratif

50 %
45%

90 %
85 %

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa ada perubahan dan


peningkatan siswa belajar bahasa Inggris dari sebelum menggunakan
media dengan sesudah menggunakan media.
Di bawah ini akan dilihat tingkat perubahan kemajuan siswa belajar
dengan menggunakan media dalam suatu grafik.
Grafik: Tingkat kemajuan siswa belajar dengan menggunakan sebelum
dan sesudah menggunakan media.

Berdasarkan grafik di atas jelas bahwa ada perubahan yang


signifikan antara belajar sebelum dan sesudah menggunakan media. Ini
menunjukkan bahwa media pembelajaran sangat membuat situasi kelas
menjadi hidup karena media sangat menarik minat dan perhatian siswa
apalagi bila media tersebut sangat familiar dengan siswa.
Kesimpulan
Media dalam pembelajaran bahasa Inggris sangat memegang
peranan penting dalam membantu mencapai tujuan pembelajaran.
Pengupayaan dan pemberdayaan media tidak sulit. Di sekitar lingkungan
kita sangat banyak barang-barang bekas yang sudah tidak digunakan lagi
dan bisa kita manfaatkan sebagai sumber belajar ataupun media
pembelajaran.
Guru bahasa Inggris yang kreatif akan mampu membaca realita
dan

mampu

memanfaatkan

barang-barang
11

bekas

sebagai

media

pembelajaran bahasa Inggris. Media pembelajaran yang berbasis barang


bekas memiliki keunggulan yaitu mudah di dapat/diupayakan, tidak miliki
harga rupiah, efektif, familiar dengan siswa. Kualitas media disesuaikan
dengan kebutuhan dan level/usia siswa, membantu guru dan siswa
berinteraksi langsung dengan lingkungan dan dunia nyata, guru dan siswa
bisa bersama-sama membuatnya dan membantu guru dalam menyajikan
materi dengan jelas, sehingga terwujudlah tujuan yang hendak dicapai.
Harapan ditujukan kepada guru-guru bahasa Inggris yang
tergabung dalam MGMP maupun tidak kiranya mau memanfaatkan dan
memperdayakan barang-barang bekas sebagai media pembelajaran bahasa
Inggris yang keatif. Hasilnya sangat efektif karena media itu benar-benar
membantu guru dalam menyajikan materi dengan jelas
Saran
Guru Bahasa Inggris hendaknya kreatif jika ingin materi yang
disampaikan bisa dengan mudah diterima dan dipahami oleh siswa. Media
Pembelajaran yang otentik berbasis barang bekas hendaknya dimanfaatkan
karena media ini lebih familiar dengan siswa.

DAFTAR PUSTAKA
Davies, Ivor K. 2000. Instructional Technique. New York: Mc GrawHill, Inc
Peraturan Pemerintah Tentang Standar Nasional Pendidikan Bab IV
Pasal 19 ayat 1
Permen PAN dan RB 16, 2010 Tentang Penilaian Angka Kredit
WWW.Manfaatmediapembelajaranof .com, diakses tanggal 25
November 2013
Van Els, Theo et al. 2004. Applied Linguistic and the Learning and
Teaching Foreign Languages. New York: Chapman and Hill, Inc.

12

Anda mungkin juga menyukai