DISUSUN OLEH
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Swt, Tuhan yang maha esa
atas rahmat- Nya dan karuniaNya penulis dapat menyelesaikan makalah ini tepat
pada waktunya. Adapun judul dari makalah ini adalah ‘Komunikasi Verbal dan
Non Verbal’.
Penulis jauh dari kata sempurna. Dan ini merupakan Langkah yang baik
dari studi yang sesungguhnya. Oleh karena itu, keterbatasan waktu dan
kemampuan dari penulis, maka kritik dan saran yang membangun senantiasa
penulis harapkan semoga makalah ini dapat berguna bagi penulis pada khususnya
dan pihak lain yang berkepentingan pada umumnya.
Tertanda,
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kita tahu manusia adalah makhluk sosial yang selalu membutuhkan
orang lain di dalam kehidupannya dan itu sudah berlangsung sejak lama.
Manusia memiliki rasa penasaran yang besar dan dari keingintahuan itu
timbul kegiatan pertukaran informasi yang biasa kita sebut sebagai
komunikasi. Komunikasi dapat didefinisikan sebagai apa yang telah dan atau
sedang terjadi dan diberikan makna kepada suatu perilaku tersebut.
Komunikasi juga bisa terjadi jika ada seseorang yang memperhatikan kita dan
memberikan makna terhadap perliaku yang kita lakukan. Bila kita menelusuri
hal itu dan memikirkannya tidak mungkin jika seseorang tidak berperilaku.
Karena dalam setiap perilaku memiliki potensi komunikasi.1
Komunikasi ini terjadi tidak dilakukan oleh seorang saja, tetapi terjadi
karena ada interaksi antarmanusia baik itu dua orang atau lebih. Bisa
dipastikan komunikasi adalah salah satu hal yang penting bagi manusia
dikarenakan tanpa komunikasi manusia bisa dikatakan “tersesat” dalam
kehidupan. “Orang yang tidak pernah berkomunikasi dengan manusia bisa
dipastikan akan ‘tersesat’, karena ia tidak bisa menaruh dirinya dalam
lingkungan sosial.
Komunikasi pasti terjadi di seluruh belahan bumi termasuk negara kita
Indonesia. Indonesia memiliki berbagai macam kekayaan mulai dari alam,
bahasa daerah, hingga kebudayaannya. Budaya sendiri adalah suatu indentitas
yang sangat kuat dan melekat di setiap suku yang ada di tanah air kita. Budaya
sendiri adalah hal hal yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari
masyarakat. Hal hal yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari itu
termasuk berpikir, mempercayai, serta mengusahakan apa yang baik menurut
budayanya dalam bidang kegiatan ekonomi, politik, tindakan sosial,
kebiasaan makan, praktik komunikasi yang semua itu didasari dari pola pola
budaya.
1
Rachman Hermawan, Etika Kepustakaan: Suatu Pendekatan Terhadap Kode Etik Pustakawan
Indonesia, (Jakarta: Sagung Seto, 2006), 56-57
1
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, terdapat tiga permasalahan
yang dapat dikemukakan.
1. Apa defenisi komunikasi verbal ?
C. Tujuan Penelitian
Berkaitan dengan masalah di atas, maka tujuan makalah ini
tiga tujuanyang harus dicapai dalam makalah ini :
1. Mendeskripsikan pengertian dari komunikasi verbal
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Komunikasi Verbal
komunikasi verbal adalah komunikasi yang menggunakan kata-kata,
baik itu secara lisan maupun tulisan. Komunikasi verbal paling banyak
dipakai dalam hubungan antar manusia, untuk mengungkapkan perasaan,
emosi, pemikiran, gagasan, fakta, data, dan informasi serta menjelaskannya,
saling bertukar perasaan dan pemikiran, saling berdebat, dan bertengkar.2
Unsur penting dalam komunikasi verbal, dapat berupa kata dan bahasa.
2
Mutiara Wahyuni, "Peran Pustakawan Sebagai Penyedia Informasi", Jurnal Iqra Vol 09. No.02
(2015), 1-15.
3
Zikri Fachrul Nurhadi, Achmad Wildan Kurniawan, ‘Kajian Tentang Efektivitas Pesan Dalam
Komunikasi’, Jurnal Komunikasi Vol. 3 No. 1, April 2017 (2017).
3
manusia. Ada tiga teori yang membicarakan sehingga orang bisa
memiliki kemampuan berbahasa, diantarnya:
2. Pelenyapan. Suara saat kita bicara bisa hilang atau lenyap dengan
cepat. Suara harus diterima dengan segera setelah itu dikirimkan atau
kita tidak akan pernah menerimanya.
4
4. Transmisi budaya. Bahasa dipancarkan secara budaya. Seorang anak
yang dibesarkan dalam lingkungan keluarga berbahasa Inggris akan
menguasai bahasa Inggris
4
Tri Indah Kusumawati, Komunikasi Verbal Dan Nonverbal Al-Irsyad: Jurnal Pendidikan dan
Konseling, Edisi Juli-Desember 2016
5
melalui nada suara yang dikirimkan. Emosi sangat berperan dalam
nada suara ini.
5
Indah Husnul Khotimah, ‘Komunikasi Verbal Dan Nonverbal Dalam Diklat’, 2017
6
Sri Endah Pertiwi, ‘Gaya Komunikasi Pustakawan Terhadap Pengguna Jasa Layanan
Perpustakaan’,2016.
6
bendabenda yang mempengaruhi citra pribadi dan pola interaksi (pakaian,
perhiasan, mebel).
7
4. Gerakan Tubuh (Kinestetik). Gerakan tubuh biasanya digunakan untuk
menggantikan suatu kata atau frasa.
8
baju yang baru dibelinya sambil matanya terus terpaku pada koran yang
sedang dibacanya.
9
secara verbal disertai tubuh & wajah menegang, dahi berkerut. Hal yang
wajar jadi tidak diperhatikan. Dikatakan tidak satu paket bila
menyatakan “Saya senang berjumpa dengan anda” (verbal) tapi hindari
kontak mata atau melihat/ mencari orang lain (non verbal).
6. Dapat dipercaya, Pada umumnya kita cepat percaya perilaku non verbal.
Verbal & non verbal haruslah konsisten. Ketidak konsistenan akan
tampak pada bahasa nonverbal yang akan mudah diketahui orang lain.
Misalnya seorang pembohong akan banyak melakukan gerakangerakan
tidak disadari saat ia berbicara.
7
Sri Endah Pertiwi, ‘Gaya Komunikasi Pustakawan Pengguna Jasa Layanan Perpustakaan’,
Artikel Lomba Karya Tulis Ilmiah, 2016 (2020).
10
Perbedaan kedua komunikasi nonverbal memiliki saluran yang
banyak. komunikasi verbal biasanya terjadi dalam satu saluran, komunikasi
verbal lisan yang diterima melalui pendengaran, dan komunikasi verbal
tertulis dapat dilihat, dirasakan, didengar, berbau, dan mencicipi. Kami
sering menerima komunikasi nonverbal secara bersamaan melalui dua atau
lebih saluran, seperti ketika kita merasa dan melihat pelukan sambil
mendengar berbisik "I love you".
8
Irma Yusriani Simamora, ‘KOMUNIKASI VERBAL DALAM ALQURAN’, Jurnal
Pemberdayaan Masyarakat, 6.1 (2018)
11
normanorma untuk penampilan fisik. Kita semua berpakaian, namun
berapa sering kita dengan sengaja berpakaian untuk sebuah situasi
tertentu? Berapa kali seorang teman memberi komentar terhadap
penampilan kita? Persepsi receiver mengenai niat ini sudah cukup untuk
memenuhi persyaratan guna mendefinisikan komunikasi nonverbal.
12
lalu atau masa mendatang. Selain itu, komunikasi nonverbal
mempersyaratkan sebuah pemahaman mengenai konteks di mana
interaksi tersebut terjadi, sebaliknya komunikasi verbal justru
menciptakan konteks tersebut.
13
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dalam makalah ini dapat disimpulkan bahwa Komunikasi Nonverbal itu
lebih tua dan lebih dulu munculnya dari pada komunikasi verbal. komunikasi
nonverbal adalah penciptaan dan pertukaran pesan dengan tidak
menggunakan kata-kata seperti komunikasi yang menggunakan gerakan
tubuh, sikap tubuh, vokal yang bukan kata-kata, kontak mata, ekspresi muka,
kedekatan jarak dan sentuhan. Komunikasi Nonverbal memiliki fungsi
pengulangan, pelengkap, pengganti, memberikan penekanan, dan
memperdaya. Banyak juga perbedaan antara Komunikasi Verbal dan
Komunikasi Nonverbal. Namun demikian, pada dasarnya komunikasi verbal
dan nonverbal merupakan satu kesatuan yang tidak dipisahkan, karena kedua
bahasa tersebut berkerja bersama-sama untuk menciptakan suatu makna.
Dalam berkomunikasi yang efektif perlu di timbangkan banyak aspek,
seperti bahasa, intonasi, kecepatan berbicara, maupun dari segi subjeknya
sendiri yaitu komunikator maupun komunikan haruslah saling mendukung
antara satu sama lain.
Bahasa harus mudah di mengerti, intonasi yang baik dan perhatian
kepada lawan bicara/lawan berkomunikasi, tidak terlalu cepat dan tidak
terlalu lambat dalam berbicara. Semua itu harus di usahakan sebaik mungkin
agar mudah di pahami oleh lawan bicara.
B. SARAN
Dalam penyusunan makalah ini, penulis selaku pemakalah sangat
menyadari kekurangan yang baik dalam aspek penulisan maupun isi dari
makalah. Oleh karenaitu, penulis selalu terbuka atas kritik dan saran yang
membangun. Hal tersebut sangat penting karena bertujuan untuk
mengembangkan pengetahuan baik bagi penulis maupun pembaca. Kritik
dan saran tersebut bisa dijadikan pembanding untuk menghasilkan karya
yang lebih baik.
14
DAFTAR PUSTAKA
Kusumawati, Tri Indah. Komunikasi Verbal dan Non Verbal Al-Irsyad: Jurnal dan
Pendidikan Konseling, 2016.
Khotimah, Indah Khusnul. “Komunikasi verbal dan Non verbal dalam diklat”
2017.
15
15