Anda di halaman 1dari 6

IKTISAR BALAGHAH

“ Ilmu Ma’ani Dan Khabar “

KELOMPOK 3 :
FAJRIMAN HULU ( 0406202017 )
SULTHONI KARIM NASUTION ( 0406202003 )
KHAIRANI (0406213050)
MUHAMMAD RIZKY (0406212025)

A. Pengertian Ilmu Ma’ani dan Manfaat Mempelajarinya

Ilmu Ma’ani adalah suatu ilmu yang membahas bagaimana cara menyampaikan
kalam arab sesuai dengan situasi dan kondisi. Menyatakan makna yang tersimpan yang
menjadi tujuan pembicaraan mutakallim dengan rangkaian kata yang mencakup semua
makna yang akan disampaikan sesuai dengan situasi dan kondisi yang ada.
Dalam kitab Husnu Siyaghoh karangan Syech Yasin Al Fadani Al Makki, Beliau
jelaskan definisi Ilmu Ma’ani :
‫ هو علم يعرف به أحوال اللفظ العربي التي بها يطابق مقتضى الحال فتختلف صوار‬: ‫علم المعاني‬
1
‫الكالم الاختالف أحوال‬
Artinya : “ Suatu ilmu untuk mengetahui keadaan- keadaan bahasa arab yang
dengan keadaan tersebut akan sesuai dengan situasi dan kondisi “.
Juga dijelaskan oleh Syech Sayyid Al Hasyimi dalam kitabnya jawahirul
Balaghoh Fi Syarhi Durusil Balaghoh tentang definisi Ilmu Ma’ani :
‫ هو أصول و قواعد يعرف بها كيفية مطابقة الكالم لمقتضى الحال بحيث‬: ‫و في جواهر البالغة‬
2
‫يكون وفق الغرض الذي سيق له‬
Artinya : “ Pokok- Pokok dan dasar-dasar untuk mengetahui tata cara
menyesuaikan kalimat kepada muqtadhol halnya sehingga cocok dengan tujuan yang
dikehendakinya “.

1
. Husnu Syiyaghoh, Karya Syech Yasin Al Fadani.
2
. Jawahirul Balaghoh, Karya Syech Sayyid Al Hasyimi.
1
Dengan Ilmu Ma’ani kita tahu bagaimana cara menyusun kalimat arab sesuai
dengan kondisi yang berbeda-beda yang mana mutakallim mampu menyampaikan kalam
terhadap orang yang polos dan mutaroddid ucapan mutakallim atau orang yang menolak
terhadap perkataan mutakallim, Ilmu Ma’ani Tersusun atas 2 bagian yaitu musnad
disebut juga mahkum bih, dan Musnad Ilaihi disebut juga mahkum alaihi, Ketika
keduanya disatukan maka disebut dengan isnad.
➢ Adapun Struktur kalimat Musnad adalah :
- Khobar
- Fi’il
- Khobar kana
- Khobar Inna
- Masdhar Pengganti dari Fi’il amr
➢ Adapun Struktur Kalimat Musnad Ilaihi Adalah :
- Mubtada
- Fa’il
- Na’ibul Fa’il
- Isim Kana
- Isim Inna.

A. Pembagian Kalam

Kalam terbagi menjadi 2, adakalanya Kalam Khobar dan Kalam Insya’ :

1. Kalam Khobar :
Perkataan atau Ungkapan yang dapat dinilai benar atau bohong, sebab isinya
menunjukkan berita.
‫المراد بصدق الخبر مطابقته للواقع‬.
Yang di maksud dengan Khobar Shodiq adalah jika apa yang dikatakan sesuai dengan
apa yang terjadi,
‫عدم مطابقته للواقع‬،،‫والمراد بكذبه‬.
dan yang di maksud dengan khobar kadzib adalah jika apa yang di sampaikan tidak
sesuai dengan kenyataan.
Contoh Lafadz :
‫سافر محمد‬

2
‫علي مقيم‬
Adapun kalam Khobar adakalanya adalah jumlah Fi'liyyah atau Jumlah Ismiyyah.

Adapun Jumlah Fi'liyah diletakkan untuk memberikan Faidah peristiwa dalam


waktu tertentu khusus ( baik zaman Madhi, Zaman Hal maupun zaman Istiqbal) Beserta
ringkas, dan terkadang jumlah fi'liyyah memberikan faidah istimror ( terus menerus )
yang bersifat baru dengan adanya indikator jika terdapat fi'il Mudhori'.
ْ
َ َ‫يَأ ُك ُل زَ ْيدٌ َماد‬
‫ام َحيًّا‬
" Zaid Makan selama Hidupnya ".
Dan adapun Jumlah Ismiyyah itu diletakkan untuk semata-mata tetapnya musnad
pada musnad ilaihi,,,Faedahnya adalah Itsbat musnad kepada musnad ilaihinya,,,dan
terkadang memberikan faidah makna istimror dengan adanya indikator (Qorinah) apabila
tidak ada khobar berupa fiil, Contoh Lafadz :
‫العلم نافع‬
Syarat Jumlah ismiyyah yang memiliki makna istimror adalah :
1. Harus ada Qorinah.
2. Khobarnya bukan dari fiil.

Jika khobarnya jumlah ismiyyah berupa fiil maka maknanya adalah tajdid (baru).

Oleh karena itu Kalam Khobar disebut dengan Kalam Informatif. Didalam Konsep kalam
khobar terdapat 2 tujuan, Yaitu :

1. Ifadhatul Khobar : Memberi tau kepada mukhotob tentang suatu berita yang belum di
ketahui.

2. Lazimatul Faidah : Mutakallim memberi tau kepada Mukhottob tentang berita yang
telah diketahuinya (Mukhotob), sehingga pada hakikatnya mutakallim bukan semata-
mata ingin menyampaikan berita melainkan ingin memberitau pada orang lain bahwa
dirinya mengetahui apa yang mereka(Mukhotob) ketahui.

Dan terkadang khobar disampaikan untuk tujuan-tujuan yang lain Seperti :

3
1. Istirham (Mohon belas kasihan), Contohnya ucapan Nabi Musa AS :

َّ َ‫ب ا ِِّّن ۡى ِّل َم ۤا اَ ۡنزَ ۡلتَ اِّل‬


] ٢٤ : ‫) [القصص‬."‫ى ِّم ۡن خ َۡي ٍر فَ ِّق ۡير‬ ِّ ‫( " فَقَا َل َر‬.
" Ya Tuhanku, sesungguhnya aku sangat memerlukan sesuatu kebaikan (makanan) yang
Engkau turunkan kepadaku."

2. Menampakkan Kelemahan, seperti yang diucapkan Nabi Zakariya AS :

]٤ : ‫) [مريم‬."‫ب اِّنِّ ۡى َوهَنَ ۡالعَ ۡظ ُم ِّمنِّي‬


ِّ ‫(" قَا َل َر‬
Artinya : "Dia (Zakaria) berkata, "Ya Tuhanku, sungguh tulangku telah lemah dan
kepalaku telah dipenuhi uban,,,".

3. Menampakkan Kesedihan, Dalam ucapan istri Imron :

ْ ۗ ‫ض َع‬
]٣٦ : ‫") [آل عمران‬,,,‫ت‬ ‫ض ْعت ُ َها ٓ ا ُ ْن ٰث ۗى َو ه‬
َ ‫ّٰللاُ اَ ْعلَ ُم ِّب َما َو‬ َ ‫ب ا ِِّّن ْي َو‬ ْ َ‫( " قَال‬
ِّ ‫ت َر‬

Artinya : dia (Istri Imron) berkata: "Ya Tuhanku, sesunguhnya aku melahirkannya
seorang anak perempuan dan Allah lebih mengetahui apa yang dilahirkannya,,,,".

4. Menampakkan kesenangan dengan sesuatu yang akan datang dan kegembiraan


terhadap sesuatu yang telah lalu melewati keburukan, Seperti ucapan : " Telah datang
kebenaran dan telah hancur kebenaran".

5. Dan menampakkan kebahagiaan,,seperti ucapanmu : " Aku mengambil Hadiah


kemenangan".

6. Mencela, seperti ucapanmu terhadap orang yang tersandung : " Adapun matahari telah
terbit". Maksudnya Tersandung ketika siang hari,,,matahari sudah terbit akan tetapi masih
saja tersandung.

Dilihat dari Keadaan respon Mukhotob atas berita yang telah disampaikan, Maka
kalam khobar dibagi menjadi 3 bagian, Yaitu :

1. Khobar Ibtida'i : Khobar yang disampaikan kepada orang yang polos ( Kholi Dzihni)

4
belum menerima khobar apapun, Diantara tanda kepolosannya adalah tidak ada keraguan
atau pengingkaran terhadap Mutakallim, Contoh Lafadz :
‫أَ ُخوكَ قَا ِّد ٌم‬
2. Khobar Tholabi, Khobar yang di sampaikan kepada mukhotob Mutarodid yang mana
butuh kepada ungkapan yang dapat membuat dirinya yakin akan khobar (Berita)
tersebut,,,dan dalam hal ini sebaiknya menggunakan penekanan dengan menambahkan 1
taukid yaitu lafazd ‫إِّن‬.

Contoh Lafadz :
‫ِّإ َّن زَ ْيدًا ك َِّر ْي ٌم‬

3. Khobar Inkari, Khobar yang disampaikan kepada mukhotob yang melakukan


penolakan dan pengingkaran terhadap Mutakallim,,,dalam hal ini sangat diperlukan
beberapa taukid untuk penekanannya, Contoh Lafadz :
‫ وهللاِّ إنه لقاد ٌم‬،‫ و إن أخاك لَقادم‬،‫إن أَ ُخوكَ قَا ِّد ٌم‬

Dari pembahasan tersebut kita dapat memahami bagaimana cara menyampaikan


ungkapan yang cocok kepada seseorang agar mereka faham dan yakin dengan apa yang
kita sampaikan.

5
KESIMPULAN

Ilmu Ma’ani adalah suatu ilmu yang membahas bagaimana cara menyampaikan

kalam arab sesuai dengan situasi dan kondisi. Menyatakan makna yang tersimpan yang

menjadi tujuan pembicaraan mutakallim dengan rangkaian kata yang mencakup semua

makna yang akan disampaikan sesuai dengan situasi dan kondisi yang ada. Dan kalam

Khobar adalah Perkataan atau Ungkapan yang dapat dinilai benar atau bohong, sebab isinya

menunjukkan berita, baik Khobar shodiq maupun Khobar khidzib.

Anda mungkin juga menyukai