Anda di halaman 1dari 9

1

MAKALAH
KUTUB AT TAUHID
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah

Ilmu Tauhid

Dosen pengampu : Ustadz Dr. Husnel Anwar Matondang MA

Disusun oleh:

Rustam Efendi NIM: 0406212013

Muhammad Rayhan NIM: 0406212057

PROGRAM STUDI ILMU HADIS

FAKULTAS USHULUDDIN DAN STUDI ISLAM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA

2021
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr.wb.

Puji syukur kita panjatkan kehadhirat Allah SWT, atas rahmat dan hidayah-Nya sehingga
kami dapat menyelasaikan Tugas Makalah yang berjudul “ Kutub At Tauhid” .Serta tidak
lupa sholawat dan salam kita hantarkan kepada Nabi besar Muhammad SAW sebagai
petunjuk dan risalahnya, yang telah membawa bayangan ke zaman terang benderang.

Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini. Oleh
karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar
kami dapat memperbaiki makalah kami ini. Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua aamiin.

Wassalamu'alaikum wr.wb.
Daftar Isi

Cover..................................................................................................................................................1

Kata Pengantar...................................................................................................................................2

Daftar Isi............................................................................................................................................3

BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang..............................................................................................................................4

B. Rumusan Masalah.........................................................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Ilmu Tauhid................................................................................................................5

B. Manfaat Mempelajari Ilmu Tauhid...............................................................................................8

C. Kitab – Kitab Tauhid ...................................................................................................................8

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan.................................................................................................................................12

Daftar Pustaka..................................................................................................................................13
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Makna tauhid secara bahasa arab merupakan bentuk masdar dari fi’il wahhada-
yuwahhidu (dengan huruf ha di tasydid), yang artinya menjadikan sesuatu satu saja.
Dari makna tauhid ini sesungguhnya dapat dipahami bahwa banyak hal yang dijadikan
sesembahan oleh manusia, bisa jadi berupa Malaikat, para Nabi, orang-orang shalih atau bahkan
makhluk Allah yang lain, namun seorang yang bertauhid hanya menjadikan Allah sebagai satu-
satunya sesembahan saja.

B. Rumusan Masalah

A. Pengertian Ilmu Tauhid

B. Pentingnya Mempelajari Tauhid

C. Kitab-Kitab Tauhid
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Ilmu Tauhid


Dalam Kitab Al Aqoid Diniyyah Jus 2, Syech Abdurrahman As – Saqof Menjelaskan :

‫علم يعرف به ما يجب وما يستحل وما يجوز في حق هللا و حق رسول عليهم الصالة والسالم‬
Artinya : “ Ilmu Yang Mengenalkan Apa2 Yang wajib dan Apa2 Yang mustahil dan apa2 yang jaiz
Pada dzat Allah SWT Dan Pada Hak Rasul “.

Menurut sebagian ulama pun berpendapat mengenai pengertian ilmu tauhid yaitu, :

Menurut bahasa kata tauhid berasal dari bahasa Arab tauhid bentuk masdar (infinitif) dari kata
wahhada, yang artinya al-i’tiqaadu biwahdaniyyatillah (keyakinan atas keesaan Allah).  Sedangkan
pengertian secara istilah tauhid ialah meyakini bahwa Allah Swt. itu Esa dan tidak ada sekutu bagi-
Nya. Kesaksian ini dirumuskan dalam kalimat syahadat. Laa ilaha illa Allah (tidak ada Tuhan selain
Allah). Tauhid artinya mengesakan Allah. Esa berarti Satu. Allah tidak boleh dihitung dengan satu,
dua atau seterusnya, karena kepada-Nya tidak layak dikaitkan dengan bilangan.

Keesaan Zat mengandung pengertian bahwa seseorang harus percaya bahwa Allah Swt. tidak terdiri
dari unsur-unsur, atau bagian-bagian. Karena, bila Zat Yang Maha Kuasa itu terdiri dari dua unsur
atau lebih—betapapun kecilnya unsur atau bagian itu—maka ini berarti Dia membutuhkan unsur atau
bagian itu, atau dengan kata lain, unsur atau bagian ini merupakan syarat bagi wujud-Nya.

Adapun keesaan dalam sifat-Nya, mengandung pengertian bahwa Allah memiliki sifat yang tidak
sama dalam substansi dan kapasitasnya dengan sifat makhluk, walaupun dari segi bahasa kata yang
digunakan untuk menunjuk sifat tersebut sama. Sebagai contoh, kata rahim merupakan sifat bagi
Allah, tetapi juga digunakan untuk menunjuk rahmat atau kasih sayang makhluk. Namun substansi
dan kapasitas rahmat dan kasih sayang Allah berbeda dengan rahmat makhluk-Nya. Allah Esa dalam
sifat-Nya, sehingga tidak ada yang menyamai substansi dan kapasitas tersebut. Keesaan dalam
perbuatan-Nya mengandung arti bahwa segala sesuatu yang berada di alam raya ini, baik sistem
kerjanya maupun sebab dan wujudnya, kesemuanya adalah hasil Perbuatan Allah semata.

B. Pentingnya Mempelajari Tauhid


Banyak orang yang mengaku Islam. Namun jika kita tanyakan kepada mereka, apa makna
tauhid, bagaimana tauhid yang benar, maka sedikit sekali orang yang dapat menjawabnya. Sungguh
ironis melihat realita orang-orang yang mengidolakan artis-artis atau pemain sepakbola saja begitu
hafal dengan nama, hobi, alamat, sifat, bahkan keadaan mereka sehari-hari.
Di sisi lain seseorang mengaku menyembah Allah namun ia tidak mengenal Allah yang
disembahnya. Ia tidak tahu bagaimana sifat-sifat yang wajib,mustahil dan jaiz bagi Allah, tidak
tahu nama-nama Allah, tidak mengetahui apa perintah – perintah Allah yang wajib kita
laksanakan. Yang akibatnya, bisa tidak mentauhidkan Allah dengan benar dan terjerumus dalam
perbuatan syirik.
Maka sangat penting dan urgen bagi setiap muslim mempelajari tauhid yang benar, bahkan inilah
ilmu yang paling utama. Dalam Kitab Ta’limul Muta’alim dijelaskan :
‫ فإن إيمان المقلد ـ وإن كان صحيحا عندنا ـ لكن يكون آثما بترك اإلستدالل‬،‫ويقدم علم التوحيد والمعرفة ويعرف هللا تعالى بالدليل‬
Artinya : “ Hendaknya lebih dahulu mempelajari ilmu tauhid, mengenali Allah lengkap
dengan dalilnya. Karena orang yang imannya hanya taklid sekalipun menurut pendapat kita sudah
syah, adalah tetap berdosa karena ia tidak mau beristidlal dalam masalah ini”

C. Kitab-Kitab Tauhid

Tauhid adalah pegangan pokok dan sangat menentukan bagi kehidupan manusia, karena
tauhid menjadi landasan bagi setiap amal yang dilakukan. Hanya amal yang dilandasi dengan
tauhidullah, menurut tuntunan Islam, yang akan menghantarkan manusia kepada kehidupan yang
baik dan kebahagiaan yang hakiki di alam akhirat nanti.
Berdasarkan pada pentingnya peranan tauhid dalam kehidupan manusia, maka wajib bagi setiap
muslim memperlajarinya. Tauhid bukan sekedar mengenal dan mengerti bahwa pencipta alam
semesta ini adalah Allah; bukan sekedar mengetahui bukti-bukti rasional tentang kebenaran wujud
(keberadaan) Nya, dan wahdaniyah (keesaan) Nya, dan bukan pula sekedar mengenal Asma’ dan
Sifat-Nya.
Iblis mempercayai bahwa Tuhannya adalah Allah; bahkan mengakui keesaan dan kemaha-
kuasaan Allah dengan meminta kepada Allah melalui Asma’ dan Sifat-Nya. Kaum jahiliyah kuno
yang dihadapi Rasulullah juga meyakini bahwa Tuhan Pencipta, Pengatur, Pemelihara dan
Penguasa alam semesta ini adalah Allah. (Lihat Al Qur’an: 38: 82, 31: 25, 23: 84-89). Namun,
kepercayaan dan keyakinan mereka itu belumlah menjadikan mereka sebagai makhluk yang
berpredikat muslim, yang beriman kepada Allah I. Dari sini timbullah pertanyaan: “Apakah hakikat
tauhid itu? Tauhid adalah pemurnian ibadah kepada Allah. Maksudnya yaitu: menghambakan diri
hanya kepada Allah secara murni dan konsekwen dengan mentaati segala perintah-Nya dan
menjauhi segala laranganNya, dengan penuh rasa rendah diri, cinta, harap dan takut kepada-Nya.
Untuk inilah sebenarnya manusia diciptakan Allah, dan sesungguhnya misi para Rasul adalah untuk
menegakkan tauhid dalam pengertian tersebut di atas, mulai dari Rasul pertama sampai Rasul,
maka dari itu kita perlu mengkaji kitab-kitab Tauhid dengan benar dan jelas sumbernya, Berikut
adalah kitab-kitab Tauhid yang menjadi rujukan ulama di Antaranya yaitu :

‫عقيدة العوام‬

‫جوهر التوحيد‬

‫كفاية العوام‬

‫متن السنوسية‬

‫الدسوق على ام البراهيم‬

‫العقائد الدنيّة‬

‫الحصون الحمديه‬

‫تجان الدراري‬
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Tauhid menurut bahasa adalah meng-Esakan. Sedangkan menurut syariat adalah meyakini
keesaan Allah. Adapun yang disebut ilmu tauhid adalah ilmu yang membicarakan tentang akidah
atau kepercayaan kepada Allah dengan didasarkan pada dalil-dalil yang benar. Tidak ada yang
menyamainya dan tak ada padanan bagi-Nya. Mustahil ada yang mampu menyamai-Nya.

Arti tauhid juga dipahami sebagai sikap meyakini bahwa Allah Maha Suci yang tidak memiliki
kekurangan sedikit pun, seperti yang dimiliki oleh makhluk hidup ciptaannya. Bukan hanya itu,
mempelajari arti tauhid juga termasuk meyakini kebenaran seluruh ajaran Allah yang diturunkan dan
disebarkan oleh para Rasul-Nya.

Dengan begitu, dapat dikatakan bahwa ilmu tauhid menjadi dasar pedoman dalam ajaran Islam.
Ilmu inilah yang akan membantu manusia menetapkan aqidah-aqidah keagamaan melalui dalil atau
aturan yang jelas. Di samping itu, orang yang mampu menerapkan arti tauhid dengan baik dalam
kehidupan, maka akan menjadi individu yang ikhlas dalam menerima setiap ketentuan Allah.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.inews.id/lifestyle/muslim/ilmu-tauhid

Fauzan, Shalih. 2001. Kitab Tauhid I . Yogyakarta: Universitas Islam Indonesia.


(http://id.islamiclopedia.org/wiki/Kitab_Tauhid-Tauhid)
(http://blog.re.or.id/tauhid-dan-korelasinya-dalam-menghapus-dosa.htm)
(http://halaqah.net/v10/index.php?action=printpage;topic=9800.0)
https://annurmardiah.wordpress.com/2019/12/01/inilah-rekomendasi-buku-agama-islam-bagi-
pemula/
https://www.islamland.com/uploads/books/id_the_book_of_tawheed.pdf
https://almanhaj.or.id/3429-pengertian-aqidah-ahlus-sunnah-wal-
jamaah.html

Anda mungkin juga menyukai