Anda di halaman 1dari 14

CRITICAL BOOK REVIEW

FISIKA DASAR
Dosen Pengampu :

Dra. Ida Wahyuni, M.Pd.

DISUSUN OLEH :

NAMA : Putri Yusra Haliza

NIM : 4233260003

KELAS : STATISTIKA B 2023

PROGRAM STUDI STATISTIKA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT. yang telah memberikan rahmat dan hidayah- Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas Critical Book Review ini tepat pada
waktunya. Tanpa pertolongan-Nya tentu penulis tidak akan sanggup menyelesaikan tugas
ini dengan baik.
Critical Book Review ini disusun untuk memenuhi tugas ibu Dra. Ida Wahyuni,
M.Pd. pada mata kuliah Fisika Dasar di Universitas Negeri Medan. Penulis berharap
Critical Book Review ini dapat menambah wawasan bagi pembaca terutama mengenai
materi Rangkaian Listrik.
Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan Critical Book Review ini masih jauh
dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun dari setiap
pembaca akan dinantikan demi kesempurnaan tugas ini.

Medan, 27 September 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................................. ii


DAFTAR ISI ............................................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN .........................................................................................1
1.1 Latar Belakang .................................................................................................1
1.2 Tujuan ...............................................................................................................1
1.3 Manfaat .............................................................................................................2
1.4 Identitas Buku ...................................................................................................2
BAB II RINGKASAN ISI BUKU .............................................................................3
2.1 Buku Utama ......................................................................................................3
2.2 Buku Pembanding ............................................................................................6
BAB III PEMBAHASAN ..........................................................................................8
3.1 Kelebihan Buku ................................................................................................8
3.2 Kekurangan Buku .............................................................................................9
BAB IV PENUTUP .................................................................................................10
4.1 Kesimpulan .....................................................................................................10
4.1 Saran ...............................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA ..............................................................................................11

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Materi rangkaian listrik menjadi salah satu topik yang penting dalam pemahaman dasar
ilmu fisika. Memahami konsep, prinsip, dan aplikasi rangkaian listrik sangatlah penting
dalam berbagai bidang, mulai dari teknik, ilmu komputer, hingga bidang kesehatan.
Rangkaian listrik adalah suatu susunan komponen listrik yang terhubung satu sama lain
dan membentuk jalur tertutup untuk mengalirkan arus listrik. Rangkaian listrik dapat
dibedakan menjadi beberapa jenis, seperti rangkaian listrik seri, paralel, dan campuran.
Pada materi rangkaian listrik akan mempelajari tentang hukum Ohm, resistansi,
kapasitansi, dan induktansi. Dengan mempelajari materi rangkaian listrik, kita akan
memahami bagaimana listrik bekerja dan dapat mengaplikasikan konsep-konsep tersebut
dalam kehidupan sehari-hari.
Materi Rangkaian Listrik dapat dipelajari dari berbagai buku, namun setiap
mahasiswa/I dapat memilih buku mana yang menyajikan materi dengan jelas dan
mendalam. Oleh karena itu, Critical Book Review ini dibuat agar dapat membandingkan
materi Rangkaian Listrik dari dua buku yang telah dipilih.

1.2 Tujuan
Tujuan penulisan Critical Book Review ini adalah sebagai berikut:
1. Mengulas isi dari dua buku mengenai Rangkaian Listrik.
2. Membandingkan isi buku utama dan buku pembanding mengenai Rangkaian
Listrik.
3. Mengembangkan kemampuan dalam memahami buku mengenai Rangkaian
Listrik.

1
1.3 Manfaat
Manfaat penulisan Critical Book Review ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah “Fisika Dasar”
2. Untuk mengetahui kelebihan dan kelemahan buku utama dan buku pembanding
mengenai Rangkaian Listrik.
3. Untuk memperluas wawasan dan pengetahuan tentang Rangkaian Listrik.

1.4 Identitas Buku


A. Buku Utama
Judul Buku : Buku Ajar Fisika Dasar Materi Rangkaian
Listrik dan Hukum Ohm Dalam Rangkaian
Listrik
Penulis : Prof. Dr. Budi Jatmiko, M.Pd.
Dr. Binar Kurnia Prahani, M.Pd.
Dr. Joko Siswanto, M.Pd.
Prof. Dr. Endang Susantini, M.Pd.
Muhammad Habibbulloh, M.Pd.
Tahun Terbit : 2022
Penerbit : JDS
Kota Terbit : Surabaya

B. Buku Pembanding
Judul Buku : Fisika Dasar, Seri: Listrik Arus Searah dan
Kemagnetan
Penulis : Joko Siswanto, S.Pd., M.Pd
Prof. Dr. Endang Susantini, M.Pd
Prof. Dr. Budi Jatmiko, M.Pd.
Tahun Terbit : 2018
Penerbit : UPGRIS Press
Kota Terbit : Semarang

2
BAB II
RINGKASAN ISI BUKU

2.1 Buku Utama

A. Arus Listrik
Arus listrik adalah aliran muatan listrik atau muatan listrik yang mengalir tiap
satuan waktu (Giancoli, 2008). Arah arus listrik dari dari potensial yang tinggi ke
potensial rendah, jadi berlawanan dengan arah aliran electron. Seandainya
muatan-muatan positif di dalam suatu penghantar dapat mengalir, maka arah
alirannya sama dengan arah arus listrik,yaitu dari potensial tinggi ke potensial
rendah.

Kuat arus listrik ialah banyaknya muatan listrik yang mengalir tiap detik melalui
suatu penghantar (Giancoli, 2008). Simbol kuat arus adalah I. Satuan kuat arus
listrik ialah Ampere yang diambil dari nama seorang ilmuwan Perancis yaitu:
Andrey Marie Ampere (1775 – 1836). Misalkan bahwa dalam waktu t detik
mengalir muatan listrik sebesar q coulomb dalam suatu penghantar
berpenampang, maka dirumuskan:

3
B. Hambatan
Ketika “mengalir” dalam suatu kawat konduktor, elektron berhadapan/mengalami
rintangan dari molekul-molekul dan ion-ion dalam konduktor tersebut sehingga
mengalami aliran arus listrik mengalami semacam hambatan (Viona Permata Sari
Eriska, 2022). Seberapa besar hambatan ini dinyatakan dengan resistansi
(hambatan) yang disimbolkan dengan R. Satuan dari hambatan dalam SI adalah
ohm (Ω). Besarnya resistansi suatu bahan atau konduktor dengan luas penampang
A dan panjang l serta hambat-jenis (resistivitas) ρ adalah (Giancoli, 2008):

R : Hambatan/resistansi (ohm)
ρ : Hambatan jenis/Resistivitas (ohm. Meter)
l : panjang kawat (m)
A : luas penampang kawat (m)

C. Tegangan Gerak Elektrik


Di sekitar kita terdapat alat-alat seperti baterai dan generator listrik yang mampu
untuk memepertahankan perbedaan potensial di antara dua titik di mana baterai
dan generator listrik tersebut dihubungkan. Sebuah rangkaian lengkap yang
mengangkut arus kontinu harus mengandung sebuah sumber tegangan gerak
elektrik (tge, dengan simbol: ) (David Halliday & Robert Resnick, 1989). Satuan
SI dari tegangan gerak elektrik adalah volt (V). Berikut merupakan simbol-simbol
diagram beberapa komponen dan alat yang digunakan untuk menggambar
rangkaian.

4
D. Energi Dan Daya Dalam Rangkaian Listrik
Untuk mengukur kuat arus digunakan suatu alat yang disebut amperemeter.
Ampermeter terdiri dari galvanometer yang dihubungkan paralel dengan resistor
yang mempunyai hambatan rendah. Tujuannya adalah untuk menaikan batas ukur
ampermeter. Hasil pengukuran akan dapat terbaca pada skala yang ada pada
ampermeter.

E. Rangkaian Listrik Arus Searah


Telah diketahui bahwa bila dua buah benda yang memiliki potensial listrik
berbeda berinteraksi, potensial listrik dari dua buah benda tersebut dapat
dibandingkan mana yang memiliki potensial tinggi dan mana yang memiliki
potensial rendah (David Halliday & Robert Resnick, 1989). Di dalam sebuah
penghantar bila terdapat beda potensial, maka terjadilah aliran elektron yang
arahnya dari potensial rendah ke potensial tinggi. Bila muatan positif dianggap
dapat bergerak, maka muatan positif akan bergerak dari potensial tinggi ke
potensial rendah. Aliran muatan positif itulah yang dinamakan arus listrik.
Sehingga dapat dikatakan bahwa arah arus listrik mengalir dari potensial tinggi ke
potensial rendah atau arah arus listrik berlawanan dengan arah aliran elektron.
Untuk mengetahui arah arus listrik dan arah aliran elektron dalam suatu rangkaian
listr ik tertutup (loop) dapat dilihat seperti gambar berikut :

5
2.2 Buku Pembanding
A. Arus Listrik
Arus listrik adalah aliran muatan listrik atau muatan listrik yang mengalir
tiap satuan waktu. Muatan adalah satuan terkecil dari atom atau sub bagian dari
atom. Muatan akan bergerak jika ada energi luar yang memepengaruhinya.
Selama muatan tersebut terus bergerak maka akan muncul arus listrik, tetapi
ketika muatan tersebut diam maka arus pun akan hilang. Arah arus listrik dari
dari potensial yang tinggi ke potensial rendah dan berlawanan arah dengan
aliran elektron.

B. Sumber Potensial ( Tegangan) Listrik


Contoh rangkaian listrik sederhana, sebuah lampu yang dihubungkan dengan
sumber potensial listrik (sumber tegangan) berupa baterei. Selain baterei,
sumber tegangan juga dapat dihasilkan oleh aki, sel surya dan lain-lain.
Perbedaan potensial pada titik yang berbeda dapat terjadi apabila pada
rangkaian dipasang sumber potensial listrik yang dikenal juga dengan
istilah GGL (gaya gerak listrik). Arus listrik akan mengalir dari dari titik
yang memiliki potensial tinggi (kutub positif) ke potensial rendah (kutub
negatif). Sumber potensial listrik (sumber tegangan) direpresentasikan
(disajikan) pada gambar berikut.

6
C. Hukum Ohm: Hambatan Listrik
Semakin tinggi nilai hambatan, maka semakin kecil arus listriknya. Hal ini
dapat didefinisikan bahwa kuat arus listrik berbanding terbalik dengan nilai
hambatan. Dapat dituliskan I = V/R atau V = I.R. Persamaan tersebut
dikenal sebagai “hukum Ohm”. Sebuah komponen rangkaian yang dibuat
memiliki nilai hambatan spesifik di antara ujung-ujungnya disebut resistor.
Besarnya nilai tahanan resistor biasanya ditunjukan oleh cincin-cincin warna
yang terdapat pada badan resistor tersebut, pada umumnya sebuah resistor
memiliki 4 cincin warna.

D. Rangkaian Resistor
Di dalam suatu rangkaian listrik sering terdapat lebih dari satu resistor. Resistor-
resistor tersebut tersusun secara seri atau secara paralel atau gabungan antara seri
dan paralel. Resistor tersusun seri adalah resistor-resistor yang disusun secara
berurutan, yang satu di belakang yang lain. Resistor tersusun paralel adalah
resistor-resistor yang disusun secara berdampingan atau sejajar.

E. Energi dan Daya dalam Rangkaian Listrik


Bila pada ujung-ujung suatu kawat penghantar yang hambatannya R terdapat beda
potensial V, maka di dalamnya mengalir arus sebesar I = V/R. Untuk
mengalirkan arus ini sumber arus mengeluarkan energi. Sebagian dari energi ini
berubah menjadi kalor yang menyebabkan kawat penghantar menjadi panas. Hal
ini terjadi karena elektron-elektron bebas dalam kawat atom-atom kawat yang
dilaluinya. Daya suatu alat listrik adalah usaha yang dilakukan alat itu tiap detik.
Usaha yang dilakukan oleh sumber tegangan sama dengan energi yang
dikeluarkan sumber tegangan tersebut.

7
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Kelebihan Buku

A. Buku Utama

Cover buku ini menarik dan relevan dengan judulnya.


Cover Memberikan gambaran kepada pembaca dengan jelas bahwa buku
ini membahas tentang Rangkaian listrik.
Penjelasan dari isi bab rangkaian listrik pada buku ini sangat
Isi jelas dan rinci karena bukan hanya terdiri dari penjelasan tetapi
juga terdapat representasi secara visual, verbal, dan matematis.
Tata letak buku ini dalam segi penempatan gambar sangat teratur
serta memiliki ukuran font yang jelas dan berbagai warna
Tata Letak
sehingga pembaca tidak bosan saat membacanya serta
memberikan kesan yang tidak monoton.
Tata bahasa dalam buku ini mudah dipahami, dijelaskan melalui
konsep, definisi, sampai ke bagian yang kompleks. Untuk
Tata Bahasa
bagian rumus, pembaca juga tidak akan bingung karena disajikan
juga penjelasan dalam bentuk gambar.

B. Buku Pendamping

Cover buku ini relevan dengan judulnya yang sudah terpampang


Cover dengan jelas bahwa buku ini membahas tentang Rangkaian
listrik.
Penjelasan dari isi bab rangkaian listrik pada buku ini sudah
Isi cukup jelas dilengkapi dengan gambar, contoh soal, dan
rangkuman.
Tata letak buku ini teratur sesuai dengan daftar isinya serta
Tata Letak
memiliki ukuran font yang jelas.
Tata bahasa dalam buku ini simpel, terdapat juga langkah-
Tata Bahasa langlah pemecahan masalah yang dijelaskan dari awal hingga
akhir secara rinci dan urut.

8
3.2 Kekurangan Buku

A. Buku Utama

Cover buku ini memuat judul dengan ukuran font yang terlalu kecil.
Cover Sehingga memungkinkan pembaca akan kesulitan membaca judul
buku tersebut.
Penjelasan dari isi bab rangkaian listrik pada buku ini sudah
Isi
sangat jelas. Sehingga tidak ada kekurangan pada isi buku ini.
Tata letak buku ini dalam segi penempatan nomor dalam
subjudul tidak sesuai dengan daftar isinya. Sehingga ketika
Tata Letak
mencari subjudul dengan nomor tertentu, akan berbeda dengan
yang ada di halaman buku.
Tata bahasa dalam buku ini sudah dapat dengan mudah
Tata Bahasa dipahami. Sehingga tidak ada kekurangan dalam tata bahasa
buku ini.

B. Buku Pendamping

Cover buku ini warnanya terlalu gelap dan kontras, namun


Cover
dengan begitu judul dapat terlihat dengan jelas.

Penjelasan dari isi bab rangkaian listrik pada buku ini kurang
Isi dalam menjelaskan konsep sehingga langsung menyajikan isi
dari materi Rangkaian Listrik.
Buku ini kesannya monoton karena hanya menyajikan dalam
Tata Letak
bentuk warna gambar yang hitam putih.
Tata bahasa dalam buku ini sudah cukup sederhana. Sehingga
Tata Bahasa
tidak ada kekurangan dalam tata bahasa buku ini.

9
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Dari kedua buku ini, dapat disimpulkan bahwa keduanya memiliki kelebihan dan
kekurangan dalam cara penyajian dan penjelasannya. Buku utama sangat baik
digunakan sebagai referensi bagi mahasiswa/i dalam proses belajar Rangkaian Listrik
di perkuliahan karena memuat konsep dan penjelasan yang disajikan secara visual,
verbal, dan matematis. Sementara itu, buku pembanding dapat digunakan sebagai
referensi tambahan dalam mempelajari materi Rangkaian Listrik.

4.1 Saran
Diharapkan ulasan dari kedua buku ini dapat bermanfaat bagi mahasiswa/i khususnya
yang sedang mencari buku referensi untuk perkuliahan tentang Rangkaian Listrik.

10
DAFTAR PUSTAKA

Jatmiko, B., & Prahani, B. K. (2022). Buku Ajar Fisika Dasar Materi Rangkaian Listrik
dan Hukum Ohm Dalam Rangkaian Listrik. Surabaya: JDS.
Siswanto, J., & Susantini, E. (2018). Fisika Dasar Seri: Listrik Arus Searah dan
Kemagnetan. Semarang: UPGRIS Press.

11

Anda mungkin juga menyukai