FISIKA DASAR
Dosen Pengampu :
DISUSUN OLEH :
NIM : 4233260003
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT. yang telah memberikan rahmat dan hidayah- Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas Critical Book Review ini tepat pada
waktunya. Tanpa pertolongan-Nya tentu penulis tidak akan sanggup menyelesaikan tugas
ini dengan baik.
Critical Book Review ini disusun untuk memenuhi tugas ibu Dra. Ida Wahyuni,
M.Pd. pada mata kuliah Fisika Dasar di Universitas Negeri Medan. Penulis berharap
Critical Book Review ini dapat menambah wawasan bagi pembaca terutama mengenai
materi Rangkaian Listrik.
Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan Critical Book Review ini masih jauh
dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun dari setiap
pembaca akan dinantikan demi kesempurnaan tugas ini.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
Tujuan penulisan Critical Book Review ini adalah sebagai berikut:
1. Mengulas isi dari dua buku mengenai Rangkaian Listrik.
2. Membandingkan isi buku utama dan buku pembanding mengenai Rangkaian
Listrik.
3. Mengembangkan kemampuan dalam memahami buku mengenai Rangkaian
Listrik.
1
1.3 Manfaat
Manfaat penulisan Critical Book Review ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah “Fisika Dasar”
2. Untuk mengetahui kelebihan dan kelemahan buku utama dan buku pembanding
mengenai Rangkaian Listrik.
3. Untuk memperluas wawasan dan pengetahuan tentang Rangkaian Listrik.
B. Buku Pembanding
Judul Buku : Fisika Dasar, Seri: Listrik Arus Searah dan
Kemagnetan
Penulis : Joko Siswanto, S.Pd., M.Pd
Prof. Dr. Endang Susantini, M.Pd
Prof. Dr. Budi Jatmiko, M.Pd.
Tahun Terbit : 2018
Penerbit : UPGRIS Press
Kota Terbit : Semarang
2
BAB II
RINGKASAN ISI BUKU
A. Arus Listrik
Arus listrik adalah aliran muatan listrik atau muatan listrik yang mengalir tiap
satuan waktu (Giancoli, 2008). Arah arus listrik dari dari potensial yang tinggi ke
potensial rendah, jadi berlawanan dengan arah aliran electron. Seandainya
muatan-muatan positif di dalam suatu penghantar dapat mengalir, maka arah
alirannya sama dengan arah arus listrik,yaitu dari potensial tinggi ke potensial
rendah.
Kuat arus listrik ialah banyaknya muatan listrik yang mengalir tiap detik melalui
suatu penghantar (Giancoli, 2008). Simbol kuat arus adalah I. Satuan kuat arus
listrik ialah Ampere yang diambil dari nama seorang ilmuwan Perancis yaitu:
Andrey Marie Ampere (1775 – 1836). Misalkan bahwa dalam waktu t detik
mengalir muatan listrik sebesar q coulomb dalam suatu penghantar
berpenampang, maka dirumuskan:
3
B. Hambatan
Ketika “mengalir” dalam suatu kawat konduktor, elektron berhadapan/mengalami
rintangan dari molekul-molekul dan ion-ion dalam konduktor tersebut sehingga
mengalami aliran arus listrik mengalami semacam hambatan (Viona Permata Sari
Eriska, 2022). Seberapa besar hambatan ini dinyatakan dengan resistansi
(hambatan) yang disimbolkan dengan R. Satuan dari hambatan dalam SI adalah
ohm (Ω). Besarnya resistansi suatu bahan atau konduktor dengan luas penampang
A dan panjang l serta hambat-jenis (resistivitas) ρ adalah (Giancoli, 2008):
R : Hambatan/resistansi (ohm)
ρ : Hambatan jenis/Resistivitas (ohm. Meter)
l : panjang kawat (m)
A : luas penampang kawat (m)
4
D. Energi Dan Daya Dalam Rangkaian Listrik
Untuk mengukur kuat arus digunakan suatu alat yang disebut amperemeter.
Ampermeter terdiri dari galvanometer yang dihubungkan paralel dengan resistor
yang mempunyai hambatan rendah. Tujuannya adalah untuk menaikan batas ukur
ampermeter. Hasil pengukuran akan dapat terbaca pada skala yang ada pada
ampermeter.
5
2.2 Buku Pembanding
A. Arus Listrik
Arus listrik adalah aliran muatan listrik atau muatan listrik yang mengalir
tiap satuan waktu. Muatan adalah satuan terkecil dari atom atau sub bagian dari
atom. Muatan akan bergerak jika ada energi luar yang memepengaruhinya.
Selama muatan tersebut terus bergerak maka akan muncul arus listrik, tetapi
ketika muatan tersebut diam maka arus pun akan hilang. Arah arus listrik dari
dari potensial yang tinggi ke potensial rendah dan berlawanan arah dengan
aliran elektron.
6
C. Hukum Ohm: Hambatan Listrik
Semakin tinggi nilai hambatan, maka semakin kecil arus listriknya. Hal ini
dapat didefinisikan bahwa kuat arus listrik berbanding terbalik dengan nilai
hambatan. Dapat dituliskan I = V/R atau V = I.R. Persamaan tersebut
dikenal sebagai “hukum Ohm”. Sebuah komponen rangkaian yang dibuat
memiliki nilai hambatan spesifik di antara ujung-ujungnya disebut resistor.
Besarnya nilai tahanan resistor biasanya ditunjukan oleh cincin-cincin warna
yang terdapat pada badan resistor tersebut, pada umumnya sebuah resistor
memiliki 4 cincin warna.
D. Rangkaian Resistor
Di dalam suatu rangkaian listrik sering terdapat lebih dari satu resistor. Resistor-
resistor tersebut tersusun secara seri atau secara paralel atau gabungan antara seri
dan paralel. Resistor tersusun seri adalah resistor-resistor yang disusun secara
berurutan, yang satu di belakang yang lain. Resistor tersusun paralel adalah
resistor-resistor yang disusun secara berdampingan atau sejajar.
7
BAB III
PEMBAHASAN
A. Buku Utama
B. Buku Pendamping
8
3.2 Kekurangan Buku
A. Buku Utama
Cover buku ini memuat judul dengan ukuran font yang terlalu kecil.
Cover Sehingga memungkinkan pembaca akan kesulitan membaca judul
buku tersebut.
Penjelasan dari isi bab rangkaian listrik pada buku ini sudah
Isi
sangat jelas. Sehingga tidak ada kekurangan pada isi buku ini.
Tata letak buku ini dalam segi penempatan nomor dalam
subjudul tidak sesuai dengan daftar isinya. Sehingga ketika
Tata Letak
mencari subjudul dengan nomor tertentu, akan berbeda dengan
yang ada di halaman buku.
Tata bahasa dalam buku ini sudah dapat dengan mudah
Tata Bahasa dipahami. Sehingga tidak ada kekurangan dalam tata bahasa
buku ini.
B. Buku Pendamping
Penjelasan dari isi bab rangkaian listrik pada buku ini kurang
Isi dalam menjelaskan konsep sehingga langsung menyajikan isi
dari materi Rangkaian Listrik.
Buku ini kesannya monoton karena hanya menyajikan dalam
Tata Letak
bentuk warna gambar yang hitam putih.
Tata bahasa dalam buku ini sudah cukup sederhana. Sehingga
Tata Bahasa
tidak ada kekurangan dalam tata bahasa buku ini.
9
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Dari kedua buku ini, dapat disimpulkan bahwa keduanya memiliki kelebihan dan
kekurangan dalam cara penyajian dan penjelasannya. Buku utama sangat baik
digunakan sebagai referensi bagi mahasiswa/i dalam proses belajar Rangkaian Listrik
di perkuliahan karena memuat konsep dan penjelasan yang disajikan secara visual,
verbal, dan matematis. Sementara itu, buku pembanding dapat digunakan sebagai
referensi tambahan dalam mempelajari materi Rangkaian Listrik.
4.1 Saran
Diharapkan ulasan dari kedua buku ini dapat bermanfaat bagi mahasiswa/i khususnya
yang sedang mencari buku referensi untuk perkuliahan tentang Rangkaian Listrik.
10
DAFTAR PUSTAKA
Jatmiko, B., & Prahani, B. K. (2022). Buku Ajar Fisika Dasar Materi Rangkaian Listrik
dan Hukum Ohm Dalam Rangkaian Listrik. Surabaya: JDS.
Siswanto, J., & Susantini, E. (2018). Fisika Dasar Seri: Listrik Arus Searah dan
Kemagnetan. Semarang: UPGRIS Press.
11