Anda di halaman 1dari 15

BTUGAS REKAYASA IDE MATA KULIAH

FISIKA UMUM
“PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA
MAGNET”

TIM PENYUSUN:
 DEWI MELIA GULTOM (4193321017)
 HARRIS SIBURIAN (4192421026)
 MERY CINTIA AFRILYA SITINJAK (4193121035)
 NURJANA(4191121002)

PENDIDIKAN FISIKA KELAS A


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU
PENGETAHUAN ALAM
TAHUN AKADEMIK 2019
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena
atas berkat dan karunia-Nya saya dapat menyelesaikan tugas rekayasa idee
yang merupakan tugas mata kuliah fisika umum ini.

Pembuatan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas mata


kuliah fisika umum dan untuk menambah wawasan dan kemampuan
mahasiswa dalam hal membuat ide atau menuangkan ide-ide yang ada di dalam
pemikirannya mengenai materi “ Pembangkit Listrik Tenaga Magnet
” Membuat ide-ide baru dan gemilang merupakan salah satu tuntutan untuk
para pada zaman sekarang ini.

Penulis menyadari bahwa tugas ini masih jauh dari kata sempurna,oleh
karena itu kami memohon kritik dan saran yang membangun guna
memperbaiki dan menyempurnakan makalah ini.

Akhir kata, penulis ucapkan terimakasih dan semoga makalah


Rekayasa Ide ini bermanfaat dan dapat menambah wawasan
bagipembaca.

Medan, 27 Oktober 2019

Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………………....................................................

DAFTAR ISI………………………………………………………………..

BAB I PENDAHULUAN ………………………………………………….

1.1 Latar Belakang…………………………………………………………...

1.2 Rumusan Masalah………………………………………………………..

1.3 Tujuan……………………………………………………………………

BAB II ORIGINALITAS IDE DAN KONTEKS SOSIALNYA………………..

BAB III PERANGKAT YANG DIBUTUHKAN UNTUK MENCAPAI


ORGANISASI………………………………………………………………………

3.1 Alat & Bahan……………………………………………………………………

3.2. Cara Kerja……………………………………………………………………...

BAB IV IDE TURUNAN DAN KONTEKS SOSIALNYA……………………..


4.1 Peluang Keterwujudan………………………………………………………...

4.2 Nilai Nilai Inovasi……………………………………………………………….

4.3 Nilai – Nilai Dampak……………………………………………………………

BAB V PENUTUP……………………………………………………………..........

A. Kesimpulan………………………………………………………………………

B. Saran……………………………………………………………………………..

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………….
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Inovasi adalah suatu hal yang paling diperlukan bagi mahasiswa untuk
merubah suatu masa ke masa yang lebih baik, penemuan yang berbeda atau belum
ada sebelumnya.Ketika dunia mengalami permasalahan krisis energi khususnya di
pedesaan, suatu inovasi diikuti dengan penerapan sains dan teknologi dengan
peluang besar dapat mengatasinya. Dari permasalahan krisis energi tersebut, kami
tertarik untuk memecahkannya dengan menemukan cara lain untuk mendapatkan
energi. Oleh sebab itu berbeda dari yang sebelumnya seperti pembangkit listrik
tenaga air, udara, uap dan surya, kami ingin menerapkan hal tersebut dengan
membuat suatu alat yang dapat menghasilkan energi listrik dengan sistem turbin
melalui tenaga magnet dan akan kami kaji pada halaman berikutnya.

Magnet memang menjadi bagian penting dalam sebuah system


pembangkitan listrik, apapun itu sumber energy pembangkitnya, baik pembangkit
listrik tenaga air ( PLTA ), pembangkit listrik tenaga uap ( PLTU ), pembangkit
listrik tenaga gas uap ( PLTGU ) , pembangkit listrik tenaga angina dan beberapa
jenis pembangkit listrik lainnya. Mungkin hanya pembangkit kistrik tenaga surya
serta pembangkit listrik dari fuell cell yang sama sekali tidak menggunakan
komponen magnet dalam system pembangkitan listriknya, karena listrik langsung
dihasilkan malalui proses fisis dan kimiawi pada material yang digunakannya.

Magnet dalam sebuah system pembangkitan terdapat pada bagian generator,


dimana generator ini dapat menghasilkan listrik oleh putaran yang bersamaan
dengan putaran turbin dengan adanya bantuan sumber-sumber energy seperti
energy potensial air, angina, uap, dsb.Namun ternyata magnet juga dapat menjadi
sumber energy penggerak bagi generator itu sendiri.
1.2RUMUSAN MASALAH

1. Apakah medan magnet dapat menggerakkan turbin?

2. Apakah magnet dapat mempertahankan kemagnetannya dalam jangka waktu


yang cukup panjang?

3. Apakah magnet dapat menjadi salah satu solusi dalam permasalahan krisis

Energi listrik ?

1.3TUJUAN

Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk menemukan suatu inovasi baru
dengan menggunakan medan magnet sebagai sarana utama untuk menghasilkan
energi listrik.
BAB II

ORIGINALITAS IDE DAN KONTEKS SOSIALNYA

Fisika merupakan salah satu mata pelajaran yang tidak disukai oleh
kalangan para pelajar.Banyaknya rumus dan hitungan adalah alasan utama
para pelajar ketika mereka ditanya alasan membenci pelajaran fisika.

Kami melakukan wawancara di MAN 2 Model Medan yang


terletak di Jl. Williem Iskandar No. 7A Medan, kami mewawancari Ibu
Dra. Hj. Arfah Lubis S.Pd selaku seorang guru fisika di sekolah tersebut
untuk memenuhi data yang kami perlukan guna membuat rekayasa ide.
Kami mengajukan pertanyaan mengenai bagaimana proses pembelajaran
berlangsung ketika belajar fisika terutama pada bab mengenai teori Listrik
Dan Kemagnetan.

Dari jawaban yang ibu berikan kami mendapatkan pernyataan bahwa:

1. Para pelajar cenderung bosan saat ibu itu mengajar, banyak siswa
yang malah mengalihkan perhatiannya dengan menggunakan HP
atau sekedar berbincang-bincang dengan teman di sebelahnya pada
saat proses pembelajaranberlangsung.
2. Para pelajar merasa kesulitan jika diminta mengerjakan soal yang
apabila rumus yang diminta tidak sesuai dengan yang tertera di
contohsoal.
3. Siswa cenderung malas ketika guru sudah mulai menceritakan atau
menjelaskan mengenai suatumateri.
4. Siswa tidak mau menanyakan materi apa yang menurutnya
kurangjelas.
Dari pernyataan-pernyataan di atas maka muncul ide atau gagasan
yang mungkin bisa membantu proses pembelajaran, yaitu:

1. Menggunakan media pembelajaran yang dapat menarik perhatian para


siswa. Contohnya, guru dan para siswa bekerja sama dalam membuat suatu
alat demonstrasi yang berhubungan dengan teori Listrik maupuan
Kemagnetan. Misalnya membuat pembangkit Listrik dengan kreasi sendiri
sehingga para siswa tidak akanmerasabosan dan jenuh saat mengikuti
pembelajaran

2. Sebelum masuk pembelajaran,ada baiknya para siswa diajak berimajinasi


dengan menyajikan video-video yang berhubungan dengan materi
pembelajaran yang akan dilakukan. Misalnya saat materi yang di ajarkan
teori listrik atau kemagnetan, akan menyenangkan jika guru mempelihatkan
eksperimen-eksperimen mengenai materi tersebut. Karena
di youtube sangat banyak ditemui video eksperimen yang menarik dan
dapat menarik perhatian parasiswa.
BAB III
PERANGKAT YANG DIBUTUHKAN UNTUK MENCAPAI
ORGANISASI

Untuk dapat melakukan inovasi ini, perangkat yang dibutuhkan tidaklah


terlalu rumit.Yang membuat rumit adalah mengenai eksperimen apa yang
bisa mengalihkan para pelajar agar mau tertarik dengan pembelajaran
tersebut.Disini, guru dituntut bisa memberikan sajian yang terbaik guna
mendapatkanperhatian para siswanya dalam pembelajaran. Untuk
melakukan inovasi, guru dan siswa harus saling bekerja sama agar semua
berjalan dengan lancar.

Akan sangat baik jika guru dan murid bisa membuat alat peraga atau
demonstrasi mengenai materi yang akan dipelajari. Jadi para siswa tidak
hanya memahami teorinya saja tetapi juga praktiknya.

Selain membuat alat peraga, mempertontonkan video-video eksperimen


tadi juga dapat menambah ketertarikan siswa dalam pembelajara.Karena
biasanya mereka lebih senang melihat langsung materi yang diajarkan
bukan hanya didengarkan dan lalu ditulis.

Adapun teori yang kami gunakan dalam rekayasa ide pembuatan


pembangkit listrik tenaga magnet ini adalah:

Landasan Teori

Magnet selalu memiliki dua kutub yaitu: kutub utara (north/ N) dan kutub
selatan (south/ S). Walaupun magnet itu dipotong-potong, potongan magnet kecil
tersebut akan tetap memiliki dua kutub. Magnet dapat menarik benda lain.
Beberapa benda bahkan tertarik lebih kuat dari yang lain, yaitu bahan logam.
Namun tidak semua logam mempunyai daya tarik yang sama terhadap magnet.
Besi dan baja adalah dua contoh materi yang mempunyai daya tarik yang tinggi
oleh magnet.Sedangkan oksigen cair adalah contoh materi yang mempunyai daya
tarik yang rendah oleh magnet.

2.2 Hukum Lenz dan Hukum Maxwell

2.2.1 Hukum Lenz (1878)

“Jika suatu pengantar listrik digerakkan dalam suatu medan magnet, maka arus
listrik yang diinduksikan berarah sedemikian rupa, sehingga gerak pengantar listrik
yang mengakibatkan induksi tadi terhambat olehnya.

2.2.2 Hukum Maxwell (percobaan Maxwell) James Clerk Maxwell [1864]

“Oleh karena perubahan medan magnet dapat menimbulkan medan


listrik,sebaliknya perubahan medan listrik dapat menimbulkan medan magnet”

2.3 Sifat Sifat Magnet

2.3.1 Kutub-kutub Magnet


Semua magnet memperlihatkan ciri-ciri tertentu. Magnet memiliki dua
tempat yang gaya magnetnya paling kuat. Daerah ini disebut kutub magnet. Ada 2
kutub magnet, yaitu kutub utara (U) dan kutub selatan (S)..N merupakan kutub
utara magnet itu (singkatan dari north yang berarti utara) sedangkan S kutub
selatannya (singkatan darisouth yang berarti selatan).

Magnet dapat berada dalam berbagai bentuk dan ukuran.Bentuk yang


paling sederhana berupa batang lurus. Bentuk lain yang sering kita jumpai
misalnya bentuk tapal kuda (ladam) dan jarum. Pada bentuk-bentuk ini, kutub
magnetnya berada pada ujung-ujung magnet itu.

Jika dua buah magnet saling didekatkan, magnet pertama akan mengerjakan
gaya pada magnet kedua, dan magnet kedua mengerjakan gaya kepada magnet
pertama. Gaya magnet, seperti halnya gaya listrik, berupa tarikan dan tolakan. Jika
dua kutub utara didekatkan, maka keduanya tolak-menolak.Dua kutub selatan juga
saling menolak. Namun, jika kutub selatan didekatkan pada kutub utara, maka
kedua kutub ini akan tarik-menarik. Sehingga kita dapat membuat aturan untuk
kutub magnet: kutub senama tolak-menolak, dan kutub tak senama tarik-menarik.

Kutub-kutub magnet selalu berpasangan yaitu kutub utara dan kutub


selatan. Selama bertahun-tahun para ilmuwan mencoba mendapatkan satu kutub
saja yang ada pada sebuah magnet. Jika sebuah magnet dipotong menjadi dua,
ternyata hasilnya berupa dua magnet yang lebih kecil dan masing-masing tetap
memiliki kutub utara dan selatan.

2.3.2 Medan Magnet

Walaupun gaya-gaya magnet yang terkuat terletak pada kutub-kutub


magnet, gaya-gaya magnet tidak hanya berada pada kutub-kutubnya saja.Gaya-
gaya magnet juga timbul di sekitar magnet. Daerah di sekitar magnet yang terdapat
gaya-gaya magnet disebut medan magnet. Garis gaya magnet dapat digambarkan
dengan cara menaburkan serbuk besi pada kertas yang diletakkan di atas magnet.
Jika pada suatu tempat garis gaya magnetnya rapat, berarti gaya magnetnya kuat.
Sebaliknya jika garis gaya magnetnya renggang, berarti gaya magnetnya lemah.

Seperti halnya garis gaya listrik yang menggambarkan medan listrik, garis
gaya magnet dapat menggambarkan medan magnet. Namun tidak seperti garis gaya
listrik yang dapat berawal dan berakhir pada satu muatan listrik, garis gaya magnet
tidak ada awal dan akhirnya. Garis gaya magnet membentuk lintasan tertutup dari
kutub utara ke kutub selatan. Jadi, medan magnet adalah daerah di sekitar magnet
yang masih bekerja gaya magnet, digambarkan oleh garis gaya magnet yang
menyebar dari kutub-kutub magnet.

3.1 ALAT & BAHAN :

1. Magnet dengan kutub selatan dan utara


2. karbon sebagai penetral magnet

3. kayu sebagai penyangga

4. generator

3.2 CARA KERJA :


1.Putar turbin 1 kali

2. Magnet pada ketiga sisi berguna untuk menggerakkan turbin secara terus menerus.

3. Prinsipnya setelah turbin diputar sebanyak 1 kali, kutub positif (+) magnet di luar akan
menarik kurub selatan (-) magnet pada turbin.

4. Saat magnet tertarik, magnet turbin secara tidak langsung tepat berhenti di kutub utara
magnet luar, tetapi akan bergerak sedikit melewatinya, saat magnet generator melewati
kutub utara.

5. Kutub selatan (-) pada magnet luar akan mendorong kembali turbin, begitu juga kedua
magnet luar yang lainnya bekerja, sehingga turbin akan bergerak secara terus- menerus dan
menghasilkan energi.
BAB IV

IDE TURUNAN DAN KONTEKS SOSIALNYA

4.1 Peluang Keterwujudan

Dengan adanya alat peraga yang diciptakan sendiri oleh para siswa dan juga
ditunjangdengan video-video eksperimental yang berkaitan dengan materi yang
diajarkan, penulis merasa bahwa peluang terwujudnya minat siswa dalam mengikuti
pembelajaran akansemakin meningkat. Mengingat bahwa dengan melakukan
kegiatan tersebut mereka tidak akan merasa jenuh atau bosan seperti sebelumnya
yaitu yang hanya dengan mendengar, menulis lalumengerjakan.

4.2 Nilai - Nilai Inovasi

Menurut penulis, nilai-nilai inovasi yang terkandung dalam rekayasa ini sudah
cukup baik.Karena selain meningkatkan ketertarikan para siswa dalam belajar, hal
ini juga dapat meningkatkan kualitas dan kreativitas si guru sendiri. Guru akan terus
berusaha mencari tahu hal apa yang harus dilaukan untuk menarik minat para
siswanya dan siswanya juga tidak akan merasa bosan dengan melakukan inovasi-
inovasi pembuatan alat peraga ataupun menonton video-video eksperimen.

4.3 Perkiraan Dampak

Dengan melakukan inovasi ini, dampak yang penulis perkirakan adalah akan terjalin
hubungan yang lebih erat lagi antara guru dengan siswanya. Dan dengan semakin
eratnya hubungan ini, proses pembelajaran juga akan terasa lebih menyenangkan.
Jika ada yang inginbertanya, maka si siswa tidak akan merasa canggung lagi karena
telah terjalin keakraban diantara mereka.

Selain itu, inovasi ini juga akan membantu dalam mengembangkan kreativitas si
siswa dan juga akan meningkatkan minat belajar para siswa.
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Jadi berdasarkan hasil analisis dapat disimpulkan bahwa medan magnet dapat dijadikan
suatu inovasi baru sebagai sarana untuk menghasilkan energi listrik, yaitu dengan
memanfaatkan gaya dorong antar kutub magnet sehingga dapat menggerakkan turbin
generator.

5.2 Saran

Sebaiknya dalam setiap pelaksanaan pembelajaran fisika yang berhubungan dengan


fisika umum , dijelaskan dengan menggunakan alat peraga agar siswa lebih cepat memahami
konsep dasar yang ingin disampaikan.
Sebelum melaksanakan percobaan dengan menggunakan alat peraga maka perlu
dipahami terlebih dahulu cara kerja dan kevalitan dari alat yang digunakan
Pada eksperimen yang telah dilakukan belum sempurna dan masih banyak
kekurangan terutama dalam pembuatan alat tersebut, oleh karena itu kami berharap
percobaan ini bisa di sempurnakan untuk memaksimalkan hasil dari alat tersebut agar pada
penelitian selanjutnya dapat di pergunakan dengan maksimal dan dapat menginovasikan alat
peraga atau alat ini dengan alat lain.
DAFTAR PUSTAKA

Motlan,SinurayaJurubahasa.2016. FisikaUmumI.Medan:UnimedPress.

Anda mungkin juga menyukai