Anda di halaman 1dari 12

CRITICAL BOOK REPORT

Disusun untuk memenuhi salah satu tugas matakuliah Fisika Umum.

Dosen Pengampu :
Drs. Rappel Situmorang,M.Si

Disusun Oleh
Nama : Dewan Dinata Tarigan
NIM : 4193250004
Kelas : Ilmu Komputer A 2019

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
PROGRAM STUDI ILMU KOMPUTER
2019
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan
karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan Critical Book Report (CBR) ini untuk
memenuhi tugas matakuliah Fisika Umum.

Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada Bapak Drs. Rappel


Situmorang, M.Si. yang sudah berkenan memberikan ilmunya kepada penulis.

Penulis menyadari bahwa dalam menyusun laporan Critical Book Report ini
masih terdapat banyak kekurangan yang harus diperbaiki. Penulis berharap agar
pembaca dan dosen pengampu matakuliah fisika umum dapat memakluminya.

Semoga hasil analisa dan laporan dalam Critical Book Report ini dapat
menyajikan informasi penting sekaligus menambah pengetahuan bagi kita
semua yang membacanya. Demikian yang bisa penulis sampaikan, mohon maaf
dan terimakasih.

Medan, 08 september 2019

Penulis

Dewan Dinata Tarigan

i|CRITICAL BOOK REPORT – FISIKA UMUM


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB 1 – PENDAHULUAN 1
1.1.LATAR BELAKANG
1.2.RUMUSAN MASALAH 1
1.3.TUJUAN 1
1.4.IDENTITAS BUKU 2

BAB 2 - RINGKASAN ISI BUKU 3


2.1. BUKU FISIKA DASAR 1 3-4
2.2. BUKU FISIKA EDISI 2 5-6

BAB 3 – PEMBAHASAN 7

BAB 4 – PENUTUP 8
4.1. KESIMPULAN 8
4.2. SARAN 8

DAFTAR PUSTAKA 9

ii | C R I T I C A L B O O K R E P O R T – F I S I K A U M U M
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Seseorang dapat menambah pengetahuannya dengan membaca buku. Buku yang


baik juga dapat memberikan tambahan ilmu pengetahuan yang baik. Baik atau tidaknya
sebuah buku dinilai dari perbandingan kelebihan dan kekurangan buku tersebut, untuk
itu kita perlu kritis dalam menemukan kelemahan dan kelebihan suatu buku.
Critical Book Report dilakukan untuk menemukan perbandingan antara kelebihan
dan kelemahan dalam suatu buku. Dengan perbandingan yang kita temukan, kita dapat
mempertimbangkan kelayakan suatu buku untuk dijadikan bahan referensi menambah
pengetahuan.
Penulisan Critical Book Report ini bertujuan untuk mengidentifikasi perbandingan
antara buku Fisika Dasar 1 dengan buku Fisika Dasar jilid 2. Selain itu, penulisan
Critical Book Report ini juga bertujuan untuk menemukan nilai dominan dari kedua
buku tersebut.
Dalam penulisan Critical Book Report ini, penulis memfokuskan pada pembahasan
materi Fluida. Penulis ingin membandingkan pembahasan materi Fluida dari kedua
buku tersebut.

1.2. Rumusan Masalah


1. Bagaimanakah perbandingan antara kedua buku tersebut?
2. Buku manakah yang lebih dominan menjelaskan?
3. Apakah keduanya memiliki kuantitas perbandingan antara kelebihan dan
kelemahan?

1.3. Tujuan
1. Mengidentifikasi perbandingan antara kedua buku
2. Menemukan kelebihan dan kelemahan buku
3. Menemukan penjelasan dominan dari kedua buku.

1|CRITICAL BOOK REPORT – FISIKA UMUM


1.4. Identitas Buku

 Buku 1
1. Judul Buku : FISIKA DASAR 1
2. Penulis : Prof.Drs. Motlan Sirait, M.Sc, Ph.D &
Drs. Eidi Sihombing, MS.
3. Penerbit : Citapustaka Medan Perintis
4. Tahun Terbit : 2010
5. Kota Terbit : Bandung
6. Jumlah Halaman : 256 Halaman

 Buku 2
1. Judul Buku : FISIKA DASAR EDISI 2
2. Penulis : Mohammad Ishaq
3. Penerbit : GRAHA ILMU
4. Tahun Terbit : 2007
5. Kota Terbit : Yogyakarta
6. Jumlah Halaman : 328 Halaman

2|CRITICAL BOOK REPORT – FISIKA UMUM


BAB 2
RINGKASAN ISI BUKU

2.1. Buku Fisika Dasar 1

A. Beberapa Pengertian dan Persamaan-Persamaan Fluida


Fluida merupakan sesuatu system dengan distribusi massa yang kontiniu, jadi
merupakan suatu medan. Permasalahan dalam dinamika fluida dapat diselesaikan
dengan menggunakan hukum-hukum newton yang non-relativistik. Lagrange
mengembangkan metoda mengikuti gerak tiap partikel dalam fluida. Karena itu setiap
partikel mempunyai parameter berupa posisi dan waktu yang dinyatakan dalam
(x,y,z,t). Euler mengembangkan cara dengan memandang fluida sebagai media rapat
massa dan medan vector kecepatan. Jadi gerak fluida di satu titik (x,y,z) pada saat t
dapat dinyatakan dengan rapat massanya, yaitu p(x,y,z) dan vector kecepatannya
ṽ(x,y,z,t).

B. Persamaan Bernoulli
Persamaan Bernoulli adalah suatu persamaan yang sangat fundamental dalam
persoalan dinamika fluida. Persamaan ini memberi hubungan antara tekanan,
kecepatan, dan ketinggian pada titik titik sepanjang garis alir. Penurunan persamaan
Bernoulli dapat dilakukan dengan menggunakan hukum kekekalan energy, dalam hal
ini kerja total sama dengan perubahan energy mekanik total, yaitu perubahan energy
kinetic ditambah perubahan energy potensial. Fluida yang memenuhi Hukum
Bernoulli adalah fluida yang ideal karakteristiknya, mengalir dengan aliran tunak,
tidak komperesibel, dan tidak kental.
(Rumus Persamaan (Hukum) Bernoulli:

C. Persamaan Kontinuitas

Karena fluida tidak mampu dimampatkan (inkompresibel), maka aliran fluida


di sembarang titik sama. Jika ditinjau dari dua tempat, maka debit aliran 1 sama
dengan debit aliran 2.

3|CRITICAL BOOK REPORT – FISIKA UMUM


D. Beberapa pemakaian persamaan Bernoulli dan persamaan Kontinuitas
1) Teorema Torriceli
2) Alat Ukur Venturi
3) Tabung Pitot
4) Daya Angkat Pesawat
E. Aliran Kental

Kekentalan atau viskositas muncul sebagai akibat adanya gesekan antara


molekul fluida cair kental maupun antara molekul cairan dengan dinding. Untuk
menggerakkan suatu lapisan cairan supaya mendahului lapisan yang berbatasan
dengannya diperlukan gaya melawan gaya gesekan lapisan yang berbatasan tadi.

F. Aliran Laminer dan Turbulen


Aliran yang dipandang sebagai gerak dari lapisan-lapisan tipis, berupa
dinding dinding tabung dengan kecepatan berbeda beda disebut sebagai aliran
laminar. Kalau kecepatan aliran besar, di atas suatu harga tertentu, maka alirannya
menjadi komplek, aliran seperti ini disebut aliran turbulen.

G. Bilangan Reynolds
Apabila bilangan Reynolds dibawah 2000 maka alirannya bersifat laminar,
apabila diatas 3000 maka alirannya bersifat turbulen dan apabila antara 2000 – 3000
maka alirannya bersifat transisi.

H. Hukum Stokes.
Kalau aliran kental dengan aliran tunak melewati suatu bola atau bola
bergerak dalam fluida kental yang diam, maka bola itu bola tersebut akan
mendapatkan gaya gesekan yang besar.

I. Hukum Poiseuille
Hukum ini memberikan hubungan tentan besarnya debit suatu fluida kental
yang mengalir di dalam tabung atau pipa.

4|CRITICAL BOOK REPORT – FISIKA UMUM


2.2. Buku Fisika Dasar Edisi 2

A. Pengertian- Pengertian Dasar


Fluida tidak identik dengan zat cair, cakupan fluida meliputizat mengalir termasuk
gas dan zat cair sendiri. Namun pada pembahasan ini dibatasi hanya dengan fluida cair.
Fluida tidak mampu melawan gaya geser, namun ia mampu melawan gaya normal atau
tekanan normal.

𝑚
 Massa Jenis atau kerapatan/Densitas : P=
𝑉
 Tekanan Udara Standard : 1 atm = 1,01325x105 =101,325 Pa.

B. Persamaan Kontinuitas
Maka jika suatu jenis fluida yang tidak incompressible (tidak memampatkan =
volumenya tidak berubah karena perubahan tekanan) mengalir dalam suatu pipa dan
memenuhi seluruh pipa itu, maka :

C. Persamaan Bernoulli
Persamaan Bernoulli adalah persamaan yang secara praktis dapat menghitung
beberapa besaran yang diperlukan dalam analis aliran fluida, seperti tekanan dan
kecepatan aliran.

D. Teorema Toricelli
Jika ada sebuah bak terbuka berisi cairan, bila terdapat lubang berjarak h di bawah
permukaan cairan, maka air keluar dari lubang dengan kecepatan :
v= √2. 𝑔. ℎ
Dengan catatan air dalam keadaan diam dan mengalir dengan aliran stasioner.

E. Viskositas ( Kekentalan Fluida)


Viskositas adalah ukuran kekentalan suatu fluida atau juga bisa dikatakan
viskositas adalah besaran yang menunjukkan berapa besar yang diperlukan suatu gaya
untuk menghasilkan pergeseran

5|CRITICAL BOOK REPORT – FISIKA UMUM


F. Hukum Poisueulle
Jika suatu fluida mengalir mulus dalam suatu pipa berbentuk silinder sepanjang L
dengan jari-jari r maka kecepatan alirannya adalah :

𝜋.𝑟 4 .(𝑝1−𝑝2)
Q=
8.ᶯ.𝐿
G. Bilangan Reynolds
Bilangan reynold 𝑵𝒈 adalah sebuah ukuran keseimbangan aliran fluida :

𝑝.𝑣.𝐷
𝑁𝑔 =

H. Tegangan Permukaan (g)
Sebuah pipet tetes akan mengeluarkan fluida setetes demi setetes dan tidak
mengalir, sebatang jarum yang diletakkan di permukaan air tidak akan tenggelam dan
lalat yang hinggap pada permukaan airpun tidak akan tenggelam adalah beberapa gejala
tegangan permukaan yang sering kita junpai.
Rumus :
2∙𝛾∙𝐿 =𝑚∙𝑔
𝑚.𝑔
𝛾=
2𝐿

6|CRITICAL BOOK REPORT – FISIKA UMUM


BAB 3
PEMBAHASAN

Setelah melakukan analisa Critical Book Report, maka ditemukan beberapa


bentuk perbedaan antara buku utama ( Fisika Dasar 1 ) dengan buku pembanding
(Fisika Dasar Edisi 2). Pada buku pertama, penggunaan bahasa lebih rumit/sulit
dipahami dibandingkan dengan buku kedua. Namun, secara pembahasan teori dan
perumusan matematik, buku pertama jauh lebih detail dibandingkan dengan buku
kedua. Hal demikian mungkin terjadi karena tingkat pengalaman ataupun keahlian
dari penulis buku tersebut.
Dalam buku utama, gambar-gambar yang disajikan cukup banyak dibandingkan
dengan buku kedua sebagai pembanding. Walaupun penggunaan bahasa dalam buku
utama cukup rumit, pembaca dapat memahami teori melalui gambar-gambar yang
disajikan dalam utama.
Secara gaya bahasa, buku utama lebih terlihat ilmiah sedangkan buku kedua
lebih terkesan mengikuti bahasa sehari-hari. hal tersebut dinilai dari penggunaan
tambahan kata dalam tanda kurung. Penulis buku kedua mungkin bermaksud agar
pembaca dapat lebih memahami makna penjelasan dari buku tersebut.
Bentuk rumusan fisis/matematis dalam buku pertama juga tidak disertai dengan
keterangan-keterangan symbol rumus, sedangkan pada buku kedua rumusan
matematisnya disertai dengan keterangan-keterangan symbol. Hal demikian memberi
kejelasan mengenai arti dari symbol-simbol tersebut.
Mengenai desain ataupun sampul dari kedua buku tersebut, tampilan sampul
dari buku pertama lebih menarik dibandingkan dengan buku kedua sebagai
pembanding.
Setelah membandingkan kedua buku tersebut, buku pertama lebih dominan
dalam menjelaskan beragam teori fluida dan rumusan matematisnya, sedangkan buku
kedua lebih minim dibandingkan buku pertama.
Buku pertama dan kedua jug memiliki kuantitas perbandingan kelebihan dan
kekurangan yang dikira cukup sama.

7|CRITICAL BOOK REPORT – FISIKA UMUM


BAB 4
PENUTUP

4.1. Kesimpulan
Berdasarkan perbandingan yang dianalisa dari kedua buku tersebut, buku utama
lebih direkomendasikan apabila ingin dijadikan bahan referensi ataupun sekedar
menambah pengetahuan. Hal demikian karena buku utama ( Fisika Dasar 1 ) memuat
teori dan rumusan matematis fisika yang lebih rinci dibandingkan dengan buku kedua.
Namun, apabila pembaca sulit untuk memahami makna penjelasan dalam buku utama,
pembaca dapat menggunakan buku kedua sebagai bahan bantu untuk memahami buku
utama.
Pada umumnya semua buku ditulis untuk menambah pengetahuan dan wawasan
para pembaca. Baik atau tidaknya suatu buku ditentukan oleh cara mempertimbangkan
pembaca masing-masing.

4.2. Saran
Penulis CBR berpendapat apabila buku utama ditulis dengan bahasa-bahasa yang
sederhana dan sehari-hari, maka pembaca akan mendapat kemudahan sekaligus cakupan
pengetahuan yang lebih banyak dan rinci. Penulis juga berpendapat jika buku kedua
sebagai pembanding cukup baik dalam menjelaskan, hanya saja kurang cakupan materi
dan rumusan tentang fluida.

8|CRITICAL BOOK REPORT – FISIKA UMUM


DAFTAR PUSTAKA

Sirait, Motlan, dan Sihombing, Eidi. 2010. Fisika Dasar 1. Bandung: Citapustaka Media
Perintis.
Ishaq, mohammad.2007. Fisika Dasar Edisi 2. Yogyakarta: Graha Ilmu

9|CRITICAL BOOK REPORT – FISIKA UMUM

Anda mungkin juga menyukai