Anda di halaman 1dari 25

CRITICAL BOOK REPORT

”TEORI PELUANG”

“Harapan Matematik”

Dosen pengampu : Prof. Dr. Pargaulan Siagian, M.Pd

Disusun Oleh :

Nama : Erni Riska Laoli

NIM : 4191111026

Kelas : Matematika Dik A 2019

PENDIDIKAN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2020
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, berkat rahmat dan
karunia-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas critical book report pada mata kuliah
Teori Peluang.

Critical book report ini dimaksudkan sebagai penjelasan ringkas mengenai isi buku
yang berkaitan dengan Teori Peluang. Dengan membaca critical book report, diharapkan
pembaca dapat memahami dan mengerti tentang identitas, isi, kelebihan serta kelemahan dari
buku yang dikritik.

Untuk itu saya dalam kesempatan ini mengucapkan terimakasih kepada Bapak Prof.
Dr. Pargaulan Siagian, M.Pd selaku dosen mata kuliah Teori Peluang karena telah
memberikan kepercayaan kepada saya untuk menyelesaikan critical book report ini. Saya
juga berterimakasih kepada orang tua, saudara-saudara, sahabat dan juga teman-teman yang
selalu memberikan dukungan.

Dalam penulisan critical book report ini, saya menyadari masih banyak terdapat
kesalahan dan kekurangan. Untuk itu saya sangat mengharapkan masukan dan saran demi
kesempurnaan critical book report ini. Demikianlah critical book report ini di buat, semoga
critical book report ini dapat bermanfaat bagi semua yang membaca, Terimakasih.

Labusel, Desember 2020

Erni Riska Laoli

NIM : 4191111026

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................................................i
DAFTAR ISI.........................................................................................................................................ii
BAB I....................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.................................................................................................................................1
A. LATAR BELAKANG...............................................................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH...........................................................................................................1
C. TUJUAN...................................................................................................................................1
BAB II...................................................................................................................................................2
PEMBAHASAN...................................................................................................................................2
2.1 HARAPAN MATEMATIK.........................................................................................................2
BAB III................................................................................................................................................19
PENUTUP...........................................................................................................................................19
3.1 KELEBIHAN............................................................................................................................19
3.2 KEKURANGAN.......................................................................................................................19
3.3 KESIMPULAN.........................................................................................................................19
3.4 SARAN.....................................................................................................................................19

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Distribusi probabilitas memiliki berbagai sifat atau karakteristik yang dapat digunakan
untuk mengidentifikasi suatu distribusi. Karakteristik yang biasa digunakan antara lain rata-
rta hitung atau yang biasa disebut “Harapan Matematik” (nilai harapan) dan variansi.
Harapan matematik ini menentukan tendensisentral dari distribusi probabilitas.

Sering kali kita menjumpai data pengamatan yang memuat peubah acak tidak tunggal.
Misalnya X dan Y peubah acak, maka nilai harapan dinyatakan, Variansi dari X dan Y
dinyatakan, dan konvariansi dari peubah acak X dan Y dinyatakan.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana pengertian dan konsep dari nilai harapan matematika?
2. Bagaimana kegunaan dari harapan matematika?
3. Bagaimana proses pengerjaan menggunakan probabilitas variabel random?

C. TUJUAN
1. Mengetahui pengertian dan konsep dari nilai harapan matematik
2. Mengetahui kegunaan dari harapan matematik
3. Mengetahui proses pengerjaan menggunakan probabilitas variabel random

1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 HARAPAN MATEMATIK

Kegiatan

“Harapan matematik” merupakan istilah yang pada mulanya timbul dalam persoalan-
persoalan yang ada kaitannya dengan perjudian, misalnya rolet, lotere, dan sebagainya.

Misalnya seorang penggemar lotere membeli selembar lotere berhadiah tunggal sebesar
Rp.1.0000.000,00 , maka orang tersebut perihal mempunyai harapan untuk memenangkan
hadiah Rp.1.000.000,00 tersebut. Harapan inilah yang mendorongnya untuk membeli lotere
harapan semacam ini dinamakan harapan moril.

Jika lotere yang terjual 100.000 lembar maka secara matematik di katakan bahwa tiap lembar

1
lotere menghasilkan hadiah × Rp 1.000.000,00=Rp10,00 Atau rata-rata, tiap lembar
100.000
undian menghasilkan hadiah Rp 10,00. “Rata-rata’ ini disebut “harapan matematik” atau
“harapan matematis”.

Dari 100.000 lembar lotere yang terjual, sebenarnya hanya 1 lembar yang mendapat hadiah.

1
Dengan demikian probabilitas sebuah lotere mendapat hadiah ¿
100.000

1
Berarti harapan matematik ¿ × Rp 1.000.000,00¿
100.000

Harapan matematik ini dapat pula dinayatakn dengan = probabilitas mendapat hadiah ×
besarnya hadiah

Misalkan dari lotere yang terjual ada 3 macam hadiah sebagai berikut.

1 hadiah pertama @ Rp. 1.000.000,00

2 hadiah kedua @ Rp. 500.000,00

2
3 hadiah ketiga @ Rp. 100.000,00

Berarti jumlah hadiah

1
Harapan matematik ¿ . Rp 2.500 .000,00=Rp 25,00
100.000

Perhitungan untuk harapan matematik penjualan loteredengan tiga macam hadiah ini dapat di
perinci sebagai berikut.

Harapan matematik

1
= × Rp 2.500 .000+ ¿
100.000

1 2 5
= × Rp 1.000.000,00+ × Rp500.000,00+ × Rp 100.000
100.000 100.000 100.000

¿ ( probabilitas mendapat hadiah pertama x hadiah pertama) + (probabilitas mendapat hadiah


kedua x hadiah kedua) +( probabilitas hadiah ketiga x hadiah ketiga)

Defenisi (Sutrisno Hadi, 2001)

Apabila p merupakan probabilitas dari seseorang untuk memperoleh sesuatu sejumlah


D maka harapan matematik atau harapan orang tersebut adalah Pd.

Keterangan : D dapat berupa uang atau barang dan sebagainya.

Defenisi diatas, dapat diperluas menjadi.

Apabila p1 merupakan probabilitas untuk memperoleh sesuatu D1,p2 probabilitas


sesuatu jumlah D2,.....pn probabilitas untuk memperoleh jumlah Dn, mak aharapan
matematik : E = p1D1 + p2D2 + ..... + pnDn

Contoh 1

Suatu perlombaan menembak menjanjikan hadiah pertama dan kedua, masing-masing Rp.
100.000 dan Rp 5.000, probabilitas bahwa Anin memperoleh hadiah pertama 0,01 an
probabilitas bahwa Anin mendapat hadiah kedua 0,05. Berapa harapn matematik Amin?

Penyelesaian :

p1=0,01 D 1=Rp 10.000,00

3
p2=0,05 D 2=Rp 5.000,00

E=0,01× Rp10.000,00+0,05 × Rp 5.000,00

¿ Rp100,00+ Rp 250,00

¿ Rp350,00

Contoh 2

Dalam suatu tranksaksi jual beli, Budi mempunyai probabilitas 0,05 untuk memperoleh
keuntungan sebesar Rp 25.000 dan mempunyai probabilitas 0,30 untuk mendapat kerugian
sebesar Rp 15.000. Tentukan harapan matematik Budi ?

Penyelesaian :

Keuntungan merupakan lawan kerugian, maka tanda untuk keuntungan (+) dan untuk
keruguan (-).

p1=0,50 D 1=+ Rp 25.000,00

p2=0,30 D2=−Rp15.000,00

E=0,50 × Rp 25.000,00+ 0,30×−Rp15.000,00

¿ Rp12.500,00−Rp15.000,00

¿ Rp 8.000,00

Contoh 3

Berapakah harga karcis yang layak untuk suatu permainan jika diatur sedemikian hingga
probabilitas pemain untuk memenangkan hadiah pertama 0,1 ; probabilitas memenangkan
hadiah kedua 0,2 dan probabilitas memenangkan hadiah ketiga 0,3 . Hadiah pertama Rp
1.000,00 hadiah kedua Rp 500,00 dan hadiahketiga Rp 100,00

Penyelesaian :
p1=0,1 D1=Rp 1.000,00

p2=0,2 D 2=Rp 500,00

p3=0,3 D3 =Rp100,00

4
E=0,1× Rp1.000,00+0,2 × Rp 500,00+0,3 × Rp 100,00

¿ Rp100,00+ Rp 100,00+ Rp 30,00

¿ Rp 230,00

Supaya menjadi tidak rugi, harga karcis yaitu sama dengan harapan matematik pemain. Jadi
harga karcis yang layak Rp 230,00 . Untuk selanjutnya, jika disebut harapan maka yang
dimaksud adalah harapan matematik

Pemain akan mendapat hadiah Rp. 1.000,00 dan untuk kejadian lainnya pemain tidak
mendapat hadiah. Berapa harapan matematik pemain?

2. Saat ini musim hujan, probabilitas dari hujan dua pertiga. Budi hari ini tidak menjajakan
dagangan. Jika hari cerah, budi kehilangan keuntungan Rp. 5.000,00 tetapi jika hari ujian,
berarti budi menyelamatkan uangnya sebesar Rp. 7.500,00. Berapa harapan matematik budi?

3. Seorang pemilik toko memperoleh 200 batang payung untuk menghadapi musim hujan.
Tiap payung yang terjual memberi keuntungan Rp.250,00. Jika pada hari dimusim hujan,
hujan selalu deras, payung yang terjual 60, dan jika hujan sangat jarang, hanya 6 yang terjual.

Probabilitas hujan selalu deras 0,2

Probabilitas hujan tidak terlalu deras 0,2

Probabilitas jarang hujan 0,6

Tentukan harapan matematik pemilik toko!

4. Dalam suatu permainan menembak sasaran, hadiah pertama sebesar Rp.100,00 diberikan
kepada pemain yang dapat mengenai tiga kali berturut-turut dan hadiah sebesar Rp.500,00
diberikan kepada pemain yang mengenai sasaran dua kali berturut-turut dalam tiga tembakan.
Ayah dapat mengenai sasaran satu kali dalam tiga tembakan. Berapakah harapan matematik
ayah?

Kegiatan

Misalkan sebuah mata uang dilambungkan 3 kali, dan difenisikan variabel random X yang
menyatakan banyaknya M yang muncul dalam percobaan ini ada 4 macam “hasil” yang dapat
diperoleh, ialah:

Diperoleh 0 buat M

Diperoleh 1 buat M

Diperoleh 2 buat M

Diperoleh 3 buat M

5
Probabilitas memperoleh 0 buah M = p1 = P (X=0)

Probabilitas memperoleh 1 buah M = p2 = P (X=1)

Probabilitas memperoleh 0 buah M = p3 = P (X=2)

Probabilitas memperoleh 0 buah M = p4 = P (X=3)

Distribusi probabilitas percobaan diatas adalah distribusi binomial yang rumusnya dapat
dengan mudah kita tentukan:

3,1 3 1 x 1 3−x
(
B x,
2 )()
= ( )( )
x 2 2

Jadi:

3 1 0 1 3−0 1
P 1= ()( ) ( ) = ; D 1=0
0 2 2 8

3 1 1 1 3 −1 3
P 2= ()( ) ( ) = ; D2=1
0 2 2 8

3 1 2 1 3−2 3
P 3= ()( ) ( ) = ; D 3=2
0 2 2 8

3 1 3 1 3−3 1
P 4= ()
( ) ( ) = ; D 4=3
0 2 2 8

1 3 3 1 12 1
E= 0+ 1+ 2+ 3= =1
8 8 8 8 8 2

E menyatakan harapan muncul 0,1,2 atau 3 buah M. Secara singkat E menyatakan harapan
M.

Dalam percobaan tadi, ada kesesuaian antara hal-hal berikut:

Diperoleh 0 buat M dengan kejadian X bernilai 0

Atau X1 = 0;

Diperoleh 1 buah M dengan kejadian X bernilai 1

atau X2 = 1;

Dan seterusnya

Dengan demikian, harapan matematik tadi dapat dituliskan sebagai penjumlahan:

E = P(X = 0),0 + P(X = 1),1 + P(X = 2),2 + P(X = 3),3

= P(X = x1), x1 + P(X = x2)x2 +P(X =x3)x3 + P(X = x4)x4

6
= x1.P(X = x1)+ x2P(X = x2) + x3.P(X = x3) + x4.P(X = x4)
4

∑ x 1 P( X=xi)
i=l

Kita tahu bahwa P(X=X1) adalah fungsi probabilitas dan dapat di beri simbol lain yaitu f(x).

Pengertian tersebut dapat digunakan untuk mendefenisikan harapan matematik secara lebih
luas. Dan harapan matematik yang telah di kaitkan dengan variabel random X diberi simbol
E(X).

Defenisi

Jika f fungsi probabilitas variabel random diskrit X, maka harapan matematik atau nilai
harapan X adalah:

E(X) = ∑ X .f (x)
xeX(S )

Contoh 1

Misalkan X variabel random diskrit dengan distribusi sebagai berikut:

Xi 1 2 3 4 5 6
F(Xi) 1 3 5 7 9 11
36 36 36 36 36 36
Harapan matematik dihitung sebagai berikut:

1 3 5 7 9 11
E ( X ) =1 +2 +3 + 4 +5 + 6
36 36 36 36 36 36

17
¿4
36

Contoh 2

Enam dadu dilambungkan bersama satu kali. X menyatakan banyaknya mata genap yang
muncul.

Rumus untuk distribusi probabilitas dapat kita tentukan ialah:

1 6 1 x 1 6− x
(
B x ,6 ,
36
= )()
( ) ( ) ,untuk x = 0,1,2,3,4,5,6,
x 2 2

Atau

6 1 x 1 6−x
f (x)= ()
( )( ) ,
x 2 2
untuk x = 0,1,2,3,4,5,6,

7
Nilai-nilai f(x) ialah:
0
6 1 1 6 1
( )( ) ( )
f ( 0 )=
0 2 2
=
64
1
6 1 1 5 6
( )( ) ( )
f ( 1) =
1 2 2
=
64
2
6 1 1 4 15
( )( ) ( )
f ( 2) =
2 2 2
=
64
3
6 1 1 3 20
( )( ) ( )
f ( 3 )=
3 2 2
=
64
4
6 1 1 2 15
f ( 4)= ( )( ) ( )
4 2 2
=
64
5
6 1 1 1 6
( )( ) ( )
f ( 5 )=
5 2 2
=
64
6
6 1 1 0 1
( )( ) ( )
f ( 6 )=
6 2 2
=
64

Maka harapan matematis muncul mata genap ialah:

1 6 15 20 15 6 1
E ( X ) =0. +1. + 2. +3. + 4. +5. + 6.
64 64 64 64 64 64 64

=3

Contoh 3

1
f ( x )= untuk x = 1,2,3,4,5,6,7,8 adalah fungsi probabilitas variabel random x.
8

1
Berarti f(1) = f(2) = f(3) = f(4) = f(5) = f(6) = f(7) = f(8) =
8

1 1 1 1 1 1 1 1
E(X) = 1.1. +2. +3. + 4. +5. +6. +7. + 8.
8 8 8 8 8 8 8 8

Contoh 4

Nilai nilai fungsi probabilitas variabel random X seperti pada tabel berikut :

Xi -2 0 1 3 5
F(Xi) 1 1 1 1 5
8 8 4 16 36

8
1 1 1 1 5
Maka = −2. +0. +1. +3. +5.5
8 8 4 16 36

1
=2
8

Kerjakan tugas

Tugas

Tentukan harapan matematik distribusi variabel random diskrit dengan fungsi probabilitas
berikut:

a.

X A B
f(x) P (1-P)

b. Sebuah mata uang dilambungkan. Percobaan dihentikan jika telah muncul sisi M atau 3 sisi
Berturut-turut.Tentukan harapan matematik banyaknya lambungan.

c. Sebuah kartu diambil dari sebuah kotak berisi 5 kartu bernomor 1,2,2 dan 3. X menyatakan
nomor pada kartu. Tnetukan harapan matematik X.

Kegiatan 1.3

Pada kegiatan 1.2 telah difenisikan harapan matematik variabel random diskrit.

E ( X )= ∑ x . f (x )
x ∈ X (S)

Jika X variabel random kontinu maka penjumlahan hasil kali x dengan f(x) tidak mungkin
dilakukan karena X (S) tidak terhitung (uncountable) dan sebagai gantinya digunakan
perhitungan intergral batas interval berlakunya x sebagai batas integral.

Misalkan suatu kerapatan probabilitas variabel random kontinu x mempunyai rumus :

2 x +1
f ( x )=
{ 12
untuk 0 ≤ x ≥ 3
0 untuk x yang lain

X ( S )= { x /0 ≤ x ≥ 3 }

9
3
E ( X ) =∫ x . f ( x ) dx
0

3
2 x+1
= ∫x. dx
0 12
3
1 2
= ∫ 2 x + x ¿ dx ¿
12 0
3
1 2 3 1 2
=
12 3 [
x+ x
22 ]
0

1 2 9
=
12 3
27+[2 ]
1
=1
12

Kalau f(x) ada hanya untuk a ≤ x ≤ b, maka :


b
E ( X ) =∫ x . f ( x ) dx
a

Misalkan x.f(x) = g(x), maka :


b b

∫ x . f ( x ) dx=¿∫ g ( x ) dx ¿
a a

Pada teori kemungkinan, telah dipelajari bahwa :


b

∫ g ( x ) dx
a

Berlaku untuk x dalam

Interval a ≤ x ≤ b , a< x ≤b , a ≤ x< b , maupun a< x <b .

Dengan demikian, jika f(x) ada hanya untuk a< x ≤ b, maka :


b
E ( X ) =∫ x . f ( x ) dx, dan sebagainya.
a

Perhatikan kembali kerapatan probabilitas contoh tadi.

10
2 x +1
f ( x )=
{ 12
untuk 0 ≤ x ≥ 3
0 untuk x yang lain
3
2 x +1
untuk x ∈ X ( S ) . E ( X )=∫ x . dx (1)
0 12

untuk x ∈ X ( S ) . E ( X )=0 sehinggga :


3
untuk−∞ < x <0 , berlakulah :∫ x 0 dx=0(2)
0

3
untuk 3< x <∞ , berlak ulah : ∫ xxdx =0(2)
0

Dengan demikian , ruas kanan pada (1) tidak berubah harganya walaupun ditambah ruas kiri
pada (2) dan ruas kiri pada (3). Dengan kata lain, E(X) dapat diperluas untuk x∈X(S), dan x
buka elemen X(S), dan kita dapat :
0 3 ∞
2 x +1
E ( X ) =∫ x .0 dx+∫ x dx +∫ x 0 dx
−∞ 0 12 0

0 3 ∞
¿ ∫ x . f ( x ) dx+∫ xfx ¿ dx ¿+∫ xf (x )dx
−∞ 0 0


= ∫ x . f (x )dx
−∞

Defenisi :

“jika f adalah kerapatan probalitas variabel random x, maka yang dapat disebut harapan
matematis atau nilai harapan dari x adalah E(X).” Ditulis dengan rumus :

E ( X ) =∫ x . f ( x )dx
−∞

Catatan : “harapan matematis” pada definisi ini, dimaksud harapan matematis.

Contoh 1

Tentukan harapan matematik variabel random x dengan kerapatan probabilitas :

f ( x )= 2 x untuk 0< x <1


{
0 untuk x yang lain

Penyelesaian :

11

E ( X ) =∫ x . f ( x )dx
−∞

0 1 ∞
E ( X ) =∫ x .0 dx+∫ x .2 xdx +∫ x .0 dx
−∞ 0 1

1
¿ ∫ 2 x 2 dx
0

1
2 3
¿ [ ]
3
x
0

2
¿
3

Contoh 2

Tentukan harapan matematik variabel random x, bila kerapatan probabilitas mempunyai


rumus :

1+ 0,8 x
f ( x )=
{ 2
untuk ‖x‖<1
0 untuk x yang lain

Penyelesaian :

|x|<1 bersesuaian dengan−1< x<1



E ( x )=∫ x . f (x ) dx
−∞

∞ 1 ∞
1+0,8 x
¿∫ x .0 dx +¿∫ x . dx +∫ x .0 dx ¿
−∞ 0 2 1

1
1 4 2
¿ ∫ ( x + x ) dx
−1 2 10

1 2 2 31
¿[ x + x ]
4 5 0

4
¿
15

Contoh 3

12
x−1 untuk 1< x <2
{
f ( x )= −x +3 untuk 2< x< 3
0 untuk x yang lain

Adalahkerapatanprobabilitas variable random X

x
E ( X ) =∫ x . f ( x )dx
−x

1 2 3 ∞
¿ ∫ x .0 dx +¿∫ x( x −1)dx +∫ x( x−3)dx +∫ x .0 dx ¿
−∞ 1 2 3

2 3
¿ ∫ x (x−1)dx +¿ ∫ x (−x+ 3)dx ¿
1 2

2 3
¿ ∫ ( x 2−x )dx+¿ ∫ (−x 2+3 x )dx ¿
1 2

2 3
1 1 −1 3 2 2
3 [
¿ 3 x 3− x 2 +
2 1 3 ][
3x − x
3 ]2

= ( 13 .8− 12 .4 )−( 13 − 12 )+( −13 .27− 32 .9)−( −13 .8+ 32 .4)


¿2

Catatan :

Dalam penelitian selanjutnya, anda dapat langsung menghitung E ( X ) dengan membatasi


interval x dimanaf ( x ):anda. Dengan demikian, langkah – langkah perhitungan pada contoh
tadi dapat dipersingkat.

Contoh 1

x
E ( X ) =∫ x . f ( x )dx
−x

1
¿ ∫ x .2 xdx
0

1
2 2
¿ ( ) 3
x
0

13
2
¿
3

Contoh 2

x
E ( X ) =∫ xf (x) dx
−x

1
1+0,8 x
¿∫ x dx
−1 2

1
¿∫
−1
( 12 x+ 52 x ) dx
2

1
1 2
4 [
¿ x 2+ x 3
15 ]
−1

4
¿
15

Contoh 3

x
E ( X ) =∫ xf (x) dx
−x

2 3
¿ ∫ x ( x−1 ) dx +¿∫ x (−x +3 ) dx ¿
1 2

2 3
¿ ∫ ( x 2−x ) dx+ ¿∫ ( −x 2+3 x ) dx ¿
1 2

2 3
1 3 1 2 −1 3 3 2
¿ [ 3
x + x +
2 1 ][
3
x + x
2 ]
2

1 1 1 1 −1 3 1 1
¿ [ 3 2 ] [ ][
.8+ .4 − − +
3 2 3
.27+ .9 − .8+ .4
2 3 2 ][ ]
28
¿
6

Kegiatan Tugas 1.3

Tugas 1.3

14
Tentukan harapan matematika variable – variable random yang mempunyai kerapatan
probabilitas sebagai berikut :

1
a. f ( x )= 2
{ untuk−1< x <1
0 untuk x yang lain

0 untuk−1< x< 1
b. f ( x ) =
{
2−x untuk 1 ≤ x <2
0 untuk x yang lain

1+ x untuk−1 ≤ x ≤ 0
( )
{
c. f x = 1−x untuk 0< x ≤ 1
0 untuk x yang lain
KunciTugas
Tugas
1. Dua dadu dilambungkan bersama. Misalkand 1=¿banyaknya mata dadu yang muncul
pada dadu 1.
P ( d 1+ d 2<5 ) =P { ( 1,1 ) , ( 1,2 ) , ( 1,3 ) , ( 2,1 ) ,(2,2)}
5
P=
36
D 1=Rp 1.000.000 ,−¿
5
E=p 1. D 1= Rp 1.000.000 ,−¿ Rp 138,89
36
2. Budi tidak menjajakan dagangan.
2
P 1=Probabilitas hari hujan=
3
1
P 2=Probabilitas hari tidak hujan=
3

Jika hari hujan, Budi “menyelamatkan keuntungan” Rp 7.500,-

Jadi D1 = Rp 5.000,-

Jika hari “cerah”, Budi “kehilangan keuntungan” Rp 5.000,-

Jadi D2 = Rp 5.000,-

E = p1D1 + p2D2

2 +1
= . Rp7.500 ,− .¿
3 3

15
3. Misalkan:
P1 = Probabilitas hujan selalu deras
P2 = Probabilitas jarang hujan
D1 = Keuntungan jika hujan selalu deras
D2 = Keuntungan jika hujan tidak terlalu deras
D3 = Keuntungan jika jarang hujan

Tabel untuk p dan D

Situasi Probabilitas Payung yang terjual Keuntungan


Hujan selalu deras P1 = 0,2 194 D1 = 194 x Rp 250,00
Hujan tidak terlalu P2 = 0,2 60 D2 = 60 x Rp 250,00
deras
Jarang hujan P3 = 0,6 6 D3 = 6 x Rp 250,00

E = 0,2 ×194 × Rp 250,00+0,2 ×60 × Rp 250,00+0,6 × 6 × Rp 250,00=Rp 13,600 ,−¿


4. Misalkan m diartikan mengenai sasaran dan m diartikan tidak mengenai sasaran.
1 2
Berarti : P(m) = , P(ḿ) =
3 3

Misalkan P1 = Probabilitas memenangkan hadiah I dan

P2 = Probabilitas memenangkan hadiah II

Maka:

P1 = P(m,m,m)

1 1 1
¿ . .
3 3 3

1
¿
27

P2 = P(m,)

1 1 2 2 1 1
¿ . . + . .
3 3 3 3 3 3

16
4
¿
27

Hadiah I = D1 = Rp.1.000,00

Hadiah II = D2 = Rp.5000,00

1 4
E= . Rp .1000,00+ . Rp.500,00
27 27

= Rp.111,11

Tugas1.2

a. E ( x )=a . p+b( I − p)

¿ ap+ b−bp

¿ p ( a−b ) +b

1
b. kejadian pertama = {M},p1 =
2

1
kejadian kedua={M},p1 =
4

1
kejadian ketiga = {M},p1 =
8

1
kejadian keempat = {M},p1 =
8

X menyatakan banyak lambungan maka nilai X ialah 1,2,3

1 1 1 1
E ( X ) =1. +2. +3. +3.
2 4 8 8

3
=1
4

c. kartu yang tersedia, nomor1 dan 2

nomor 2 dan 2

nomor 3dan 1

17
2
P ( 1 )=
5

2
P ( 2 )=
5

1
P ( 3 )=
5

2 2 1
E ( X ) =1. + 2. + 3.
5 5 5

9
¿ =1,8
5

Tugas 1.3

1
1
a. E ( X ) =∫ x . dx
−1 2

1
1 2
¿ [ ]
x
2 −1

1 1
¿ −
4 4

=0

1 2
b. E ( X ) =∫ x . xdx+∫ x ( 2−x ) dx
0 1

1 2
2
=∫ dx+∫ ( 2 x−x ) dx
0 1

1 2
1 2 1
= [ ][
x + x2 − x3
3 0 3 ] 1

1 8 1
3 3 ( )( )
= + 4− − 1−
3

=1

0 1
c. E ( X ) =∫ x ( x+1) dx+∫ x ( 1−x ) dx
−1 0

18
0 1
2 2
=∫ (x + x )dx +∫ ( x−x ) dx
−1 0

0 1
1 1 2 1 3
[ ] [
= x2
2 −1
+ x− x
2 3 ]
0

=− ( 12 − 13 )+( 12 − 13 )
=0

Tes formatif

1. Dalam suatu permainan perlambungan dua dadu; dadu dilambangakan bersama. Jika
mata yang muncul pada sisi dadu pertama ditambah mata yang muncul pada sisi dadu
kedua kurang dari 6, maka pemain akan mendapatkan hadiah Rp.750,00; dan untuk
kejadian lainnya pemain tidak mendapatkan hadiah. Berapa harapan matematik
pemain?
2. Pada suatu saat probabilitas dari turun hujan 2/5, di mana Aliruddin mendapatkan
keuntungan Rp.3.500,00. Tetapi jika hari hujan Aliruddin kehiangan keuntungan
Rp.3.000,00. Berapa harapan matematik Aliruddin dalam kejadian ini?
3. Dalam suatu permaian menembak sasaran hadiah pertama disediakan sebesar
Rp.100.000,00 diberikan kepada pemain yang dapat mengenai sasaran 5 kali berturut-
turut dan hadiah kedua sebesar Rp.75.000,00 diberikan kepada pemain mengenai
sasaran 3 kali berturut dalam lima kali tembakan. Efendi dapat mengenai sasaran 2
kali dalam 3 kali tembakan. Berapa harapan mate matik Efendi?
4. Tujuh buah dadu dilambungkan bersama satu kali. X menyatakan banyaknya mata
ganjil yang muncul.
Tentukanlah:
a. Rumus untuk distribusi probabilitas
b. Harapan matematiknya
5. Tentukan harapan matematik variable-variabel random yang mempunyai kerapatan
probabilitas:

2−x untuk 1≤ x< 2


( )
{
f x = x−2 untuk 2 ≤ x ≤3
0untuk x yang lain

19
20
BAB III

PENUTUP

Pada kesempatan kali ini, saya akan memaparkan beberapa kekurangan dan kelebihan,
juga kesimpulan dan saran terkait buku teori peluang materi Harapan Matematik yang saya
kritik.

3.1 KELEBIHAN
1. Memiliki judul materi yang mudah diketahui maksud dan arti dari materi tersebut.
2. Menggunakan pola bahasa yang mudah dimengerti / tidak menggunakan kalimat
perumpamaan yang memungkinkan pembaca menjadi tidak mengerti maksud
yang disampaikan oleh penulis.
3. Pokok bahasan tidak keluar dari konsep yang telah ditentukan.
4. Pemaparan materi yang telah dirangkum sedemikian rupa, sehingga memudahkan
pembaca menentukan inti dari pokok pembahasan yang ingin disampaikan oleh
penulis.
5. Memiliki contoh soal sebelum mengerjakan soal yang sesungguhnya.
6. Pembahasan materi baik contoh soal, maupun tes formatif selalu dikaitkan dengan
kehidupan nyata/kegiatan sehari-hari. Sehingga memudahkan pembaca untuk
memahami maksud dan tujuan yang ingin disampaikan penulis pada materi
tersebut.

3.2 KEKURANGAN
1. Mempunyai beberapa tes formatif / tugas, yang menjadikan pembaca enggan
untuk melanjutkan ke pembahasan selanjutnya karena tugas/tes formatif yang
diberikan penulis sulit diselesaikan oleh pembaca.

3.3 KESIMPULAN
“Harapan matematik” merupakan istilah yang pada mulanya timbul dalam persoalan-
persoalan yang ada kaitannya dengan perjudian, misalnya rolet, lotere, dan sebagainya.
Distribusi probabilitas memiliki berbagai sifat atau karakteristik yang dapat digunakan untuk
mengidentifikasi suatu distribusi. Karakteristik yang biasa digunakan antara lain rata-rta
hitung atau yang biasa disebut “Harapan Matematik” (nilai harapan) dan variansi. Harapan
matematik ini menentukan tendensisentral dari distribusi probabilitas.

3.4 SARAN
Dengan adanya critical book report ini, diharapkan penulis dan juga pembaca lebih teliti
terhadap hal-hal yang biasanya diabaikan oleh orang lain, seperti konteks buku yang diminati
dan juga bagaimana jenis dan pola pemaparan materi yang diminati oleh para pembaca.

21
1

Anda mungkin juga menyukai