1 Judul Aplikasi Kalkulus dalam Perkuliahan Fisika
2 Jurnal Jurnal Prosiding SNMPM dan Pendidikan
Matematika 3 Download http://www.fkipunswagati.ac.id/ejournal/index. php/snmpm/article/view/362 4 Volume dan Vol.2 No.1 dan 26-33 Halaman 5 Tahun Maret 2018 6 Penulis Toto 7 Reviewer Enjelica Napitu, Lathifah Mawar, Ribka Sonya Rajagukguk, Santi Karla Silalahi, Siti Marwa 8 Tanggal 8 Maret 2019 9 Abstrak Penelitian Tujuan 1. Untuk mendeskripsikan aplikasi kalkulus Penelitian dalam perkuliahan fisika 2. Mencari solusi atas permasalahan yang dirumuskan dalam pertanyaan berikut: Bagaimanakah aplikasi kalkulus dalam perkuliahan fisika?. Diharapkan hasil kajian ini bermanfaat sebagai dasar pijakan dalam perkuliahan fisika. Subjek Beberapa mahasiswa tingkat pertama Penelitian program studi pendidikan matematika fkip universitas Galuh Ciamis Assessment Teknik pengumpulan data yang digunakan: Data Studi dokumentasi (studi pustaka) dengan menganalisis aplikasi atau penggunaan kalkulus dalam buku-buku Fisika sebagai referensi dalam perkuliahan Fisika pada program studi pendidikan Matematika pada semester 2 (dua). Kata Kunci Aplikasi Kalkulus; Perkuliahan Fisika 10 Pendahuluan Mahasiswa program studi pendidikan matematika dibekali berbagai mata kuliah MIPA, diantaranya adalah mata kuliah fisika. Dengan mempelajari fisika, mahasiswa program studi pendidikan matematika memperoleh pengetahuan berbagai fenomena alam. Dalam pengungkapan suatu fenomena alam secara kuantitatif digunakan bahasa simbolik, sehingga pengungkapan fenomena alam itu lebih singkat dan mudah dipahami. Penggunaan bahasa simbolik secara implisit sudah terkandung dalam kemampuan menggambarkan pengetahuan fisika, misalnya mendeskripsikan dengan kata-kata, simbol, persamaan, fungsi, diagram dan grafik. Hukum-hukum alam dapat diungkapkan secara matematis. Peran logika dalam pengendalian hukum-hukum alam menyebabkan matematika menjadi bahasa‖ hukum alam. Model matematika digunakan untuk meramalkan suatu fenomena fisika dan mendapatkan hubungan- hubungan yang berlaku dalam suatu sistem. Fisika banyak melibatkan rumus-rumus untuk melukiskan hukum-hukum dan perangai alam. Rumus-rumus tersebut pada hakikatnya adalah sebuah model matematika. Namun, disisi lain matematika kadang-kadang menjadi sumber kesulitan dalam mempelajari fisika. Hal ini menjadi salah satu penyebab para mahasiswa tidak tertarik pada fisika. Penggunaan matematika yang rumit dalam perkuliahan fisika menyebabkan mahasiswa mengalami kesulitan untuk memahami konsep- konsep fisika. Pada umumnya mahasiswa program studi pendidikan matematika memandang fisika sebagai mata kuliah yang sulit (berdasarkan hasil wawancara penulis sebagai pengampu mata kuliah fisika dengan beberapa mahasiswa program studi pendidikan matematika FKIP Universitas Galuh, 2017). Pernyataan ini diperkuat dengan perolehan nilai mata kuliah fisika yang kurang memuaskan. Para mahasiswa mengalami kesulitan dalam menerapkan matematika dalam perkuliahan fisika, salah satu penyebabnya mungkin karena tidak sedikit mereka yang berlatar belakang pendidikan SMTA non IPA. Namun hal ini dialami juga oleh para siswa SMA dalam mempelajari fisika, dianggap subjek yang sulit. Namun, kadang-kadang matematikalah yang menjadi sumber kesulitan daripada fisika itu sendiri. Sekalipun bukan hasil riset ilmiah, pendapat ini merupakan masukan dan bahan pertimbangan untuk mencari solusi bagaimana agar matematika tidak menjadi sumber kesulitan dalam mempelajari fisika. Para mahasiswa program studi pendidikan matematika FKIP Universitas Galuh kurang tertarik pada mata kuliah fisika dengan berbagai alasan diantaranya banyak materi hitungan yang mengharuskan mereka menghapal banyak rumus dan teori. Dalam perkuliahan fisika pada program studi pendidikan matematika dilengkapi aplikasi kalkulus. Hal ini sangat penting untuk mempermudah mahasiswa dalam penguasaan materi perkuliahan fisika, karena mahasiswa telah dibekali mata kuliah kalkulus. Penggunaan kalkulus dalam perkuliahan fisika terbatas pada materi diferensial/turunan, integral, dan limit. Kalkulus memiliki dua cabang utama yaitu kalkulus diferensial dan kalkulus integral yang saling berhubungan melalui teorema dasar kalkulus. Pelajaran kalkulus adalah pintu gerbang menuju pelajaran matematika lainnya yang lebih tinggi, yang khusus mempelajari fungsi dan limit, yang secara umum dinamakan analisis matematika. Diferensial adalah salah satu cabang kalkulus dalam matematika yang mempelajari bagaimana nilai suatu fungsi berubah menurut perubahan input nilainya. Topik utama dalam pembelajaran kalkulus diferensial adalah turunan. Proses pencarian turunan disebut pendiferensialan (differentiation). Teorema dasar kalkulus menyatakan bahwa pendiferensialan adalah proses keterbalikan dari pengintegralan. Integral adalah sebuah konsep penjumlahan secara berkesinambungan dalam matematika, dan bersamaan dengan inversnya. Lambang integral adalah ∫ . 11 Metode Penelitian Langkah Melakukan studi dokumentasi (studi pustaka) Penelitian dengan menganalisis aplikasi atau penggunaan kalkulus dalam buku-buku Fisika sebagai referensi dalam perkuliahan Fisika pada program studi pendidikan Matematika pada semester 2 (dua). Hasil Berdasarkan hasil analisis dokumentasi Penelitan terhadap buku-buku fisika yang dijadikan referensi dalam perkuliahan fisika pada program studi pendidikan matematika FKIP Unversitas Galuh, maka diperoleh sejumlah konsep dan prinsip dalam fisika yang menggunakan/ mengaplikasikan kalkulus. Aplikasi kalkulus dalam perkuliahan fisika terbatas pada materi diferensial/turunan, integral, dan limit. Diskusi Konsep dan prinsip dalam fisika yang Penelitian memanfaatkan aplikasi kalkulus (terbatas pada diferensial/turunan, integral, dan limit) Materi Kalkulus 1. Diferensial/Turunan konsep/prinsip fisika yang mengaplikasikan kalkulus kecepatan, percepatan, 2. Integral kecepatan, konsep/prinsip fisika yang mengaplikasikan kalkulus hukum Newton kedua tentang gerak, usaha, energi, momentum, gerak rotasi 3. Limit konsep/prinsip fisika yang mengaplikasikan kalkulus kecepatan sesaat, percepatan sesaat, Turunan mempunyai aplikasi dalam semua bidang kuantitatif. Banyak proses fisika yang dapat dideskripsikan dengan turunan, yang disebut dengan persamaan diferensial, seperti aplikasi turunan dalam konsep gerak. Turunan dari perpindahan benda (∆x) terhadap selang waktu (∆t) adalah kecepatan benda (v). Sedangkan turunan dari perubahan kecepatan (∆v) terhadap selang waktu (∆t) adalah percepatan (a). Percepatan (a) juga sebagai turunan kedua posisi benda terhadap waktu. Hukum kedua Newton tentang gerak menyatakan bahwa turunan dari momentum suatu benda sama dengan gaya yang diberikan kepada benda. Bila posisi r = tn , maka persamaan kecepatan v = dr/dt; v = d(tn)/dt; dan v = n.tn-1 . Demikian pula bila, kecepatan v = 2tn . maka persamaan percepatan: a = dv/dt; a = d(2.tn)/dt; a = 2.ntn-1 Hukum gerak Newton kedua dinyatakan secara singkat dengan persamaan sebagai berikut: dv ∑ F=m dt =ma dimana a = percepatan (dalam m/s2). ∑F = gaya total (dalam kg.m/s2 atau Newton) m = massa (dalam kg) Hukum Newton kedua menghubungkan antara deskripsi gerak dengan penyebabnya yaitu gaya. Berdasarkan hukum Newton kedua ini kita dapat mendefinisikan bahwa gaya sebagai aksi yang dapat mempercepat sebuah benda. Aplikasi integral dimanfaatkan dalam pembahasan usaha. Andaikan benda digerakkan sepanjang sumbu x dari titik x = a ke titik x = b dengan gaya F (x), bila perubahan kontinu, maka kerja yang dilakukan untuk menggerakkan benda dari a ke b adalah: b W =∫ F( x ). dx a Total usaha yaitu usaha yang dilakukan oleh semua gaya yang bekerja pada lebih dari 1 dimensi, dan kita jumlahkan menurut komponen-komponen produk skalarnya: b b W =∫ F . dS=∫ (Fx . dx + Fy . dy + Fz . dz) a a Aplikasi integral dalam konsep fisika lainnya adalah aplikasi dalam konsep energi. Kita tahun bahwa energi adalah usaha. Usaha yang dilakukan pada partikel sama dengan perubahan energi kinetiknya. Usaha adalah b b W =∫ F . dS=∫ mv . dv=½ m v b2−½ m v a2 a a Pada umumnya kecepatan suatu benda berubah terhadap waktu. Perubahan kecepatan ∆v adalah v‘ – v dan selang waktu ∆t adalah t‘ – t. Dengan demikian kita dapat menghitung percepatan rata-rata yaitu : a ∆v rata−rata= ∆t Percepatan sesaat adalah harga batas percepatan rata-rata bila selang waktu ∆t menjadi sangat kecil, yaitu: a ∆v dv sesaat = lim a rata−rata =¿ lim , se h ingga diperole h a= ¿ ∆t→ 0 ∆t →0 ∆t dt Dengan demikian kita memperoleh percepata sesaat dengan menghitung turunan waktu dari kecepatan. Daftar Toto. 2018. Aplikasi Integral dalam Perkuliahan Pustaka Fisika. Jurnal Prosiding SNMPM II, Prodi Pendidikan Matematika. 2(1) 26-33. 12 Analisis Jurnal Kekuatan Penelitian ini dilakukan Berdasarkan analisis Penelitian materi pada buku-buku Fisika terdapat aplikasi kalkulus dalam perkuliahan fisika yaitu: diferensial/turunan, integral, dan limit. Kelemahan Adapun Penelitian ini memiliki keterbatasan Penelitian karena hanya terbatas aplikasi kalkulus pada perkuliahan fisika. Penelitian ini dilakukan hanya berdasarkan analisis materi pada buku-buku Fisika yang terdapat aplikasi kalkulus dalam perkuliahan fisika. Hendaknya penelitian ini juga melibatkan mahasiswa dalam penelitiannya Kajian ini bertolak dari permasalahan bahwa pada umumnya mahasiswa memandang fisika sebagai mata kuliah yang sulit . Pernyataan ini diperkuat dengan perolehan nilai mata kuliah fisika yang kurang memuaskan. Tetapi, di dalam jurnal tidak melibatkan mahasiswa dalam pengambilan data. 13 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa beberapa aplikasi kalkulus dalam perkuliahan Fisika yaitu gerak (kecepatan rata-rata, kecepatan sesaat, percepatan rata-rata, dan percepatan sesaat); hukum Newton kedua tentang gerak, usaha; energi; dan momentum. 14 Saran Hasil analisis aplikasi kalkulus dalam perkulihan Fisika bisa ditindaklanjuti dengan penelitian yang membedakan hasil belajar mahasiswa antara pembelajaran yang mengaplikasi kalkulus denagn yang tidak mengaplikasikan kalkulus dalam perkuliahan Fisika. Hasil analisis materi ini perlu ditindaklanjuti dengan penelitian yang membedakan hasil belajar mahasiswa antara perkuliahan fisika yang mengaplikasikan kalkulus dengan yang tidak mengaplikasikan kalkulus. 15 Referensi Alonso, M., Finn, E.J. ( Penerjemah: Prasetyo, L. Dan Hadi, K.). (1994). Dasar-dasar Fisika Universitas. Jilid 1 Mekanika dan Termodinamika. Jakarta:Erlangga.
Brotosiswojo, B.S. (2001). Hakekat
Pembelajaran MIPA di Perguruan Tinggi: Fisika. Jakarta: PAU-PPAI
Cameron, J.R.; Skofronick, J.G, & Grant, R.M.
(Alih Bahasa: Lamyarni I.S.). (2006). Fisika Kedokteran:Fisika Tubuh Manusia. Jakarta: C.V. Agung Seto.
Cromer, A.H. (Penerjemah: Sumartono, P.).
(1994). Fisika untuk Ilmu-ilmu Hayati.Jogjakarta: Gajah Mada University Press.