Anda di halaman 1dari 13

Intruksi Algoritma

ANANDA ANUGRAH PUTRI


FEBRI DAMAYANTI
IMELDA ANI YOLANDA
LATHIFA MAWAR KHOLBI SIREGAR
RUTH INDAH SHENTIA SITOHANG
Instruksi Runtunan
Instruksi runtunan (Sequential ) adalah instruksi yang dikerjakan
secara beruntunan atau berurutan, baris per per baris, baris,
mulai dari dari baris pertama hingga baris hingga baris terakhir,
tanpa loncatan atau perulangan.atau perulangan.
1. Tiap instruksi dikerjakan sekali. Satu per satu.
2. Urutan pelaksanaan instruksi sama dengan urutan penulisan
algoritma.
3. Instruksi terakhir merupakan akhir dari algoritma.
4. Urutanpenulisan instruksi bisa menjadi penting bila diubah
dapat menyebabkan hasil yang bebeda.
Berikut ini adalah contoh algoritma yang menggambarkan instruksi runtunan, di
mana urutan penulisan yang berbeda menghasilkan output yang berbeda.
Contoh 1:
Algoritma Runtunan_1
[menunjukkan urutan yang berbeda memberi hasil yang berbeda]
Deklarasi
Integer A, B;Integer A, B;
Deskripsi
A ← 10;
A ← 2*A;
B ← A;
Write(B); 
Algoritma di atas menampilkan hasil 20
 

—JANGAN LUPA BERSYUKUR


Algoritma Runtunan_2
[menunjukkan urutan yang berbeda memberi hasil yang berbeda]
Definisi Variabel :
Integer A, B;
Rincian Langkah :
A ← 10;
B ← A;
A ← 2˟A;
Dengan urutan yang diubah maka algoritma ini memberi hasil: 10
Algoritma Runtunan_3
[algoritma untuk menghitung luas sebuah segitiga]
Deklarasi
real Alas, Tinggi;
real Luas;
Deskripsi
Write (“Masukkan panjang alasnya : ”);
Read (Alas);
Write (“Masukkan tingginya : “);
Read (Tinggi);
Luas ← Alas˟Tinggi/2;
Write (“Luas segitiga = “,Luas);
Algoritma Runtunan_4
[algoritma menampilkan gaji bersih pegawai dengan memasukkan gaji
pokok kemudian menghitung tunjangan sebesar 25% dan pajak pph
15%]
Definisi variabel :
String nama;
real gajipokok,tunjangan,pajak;
real gajibersih;
Rincian langkah :
write (“Masukkan nama pegawai : ”);
read (nama);
write (“Masukkan gaji pokoknya : “);
read (gajipokok);
tunjangan ← 0.25 ˟ gajipokok
pajak ← 0.15 ˟ (gajipokok + tunjangan);
gajibersih ← gajipokok + tunjangan –  pajak; 
write (“Gaji saudara : ” , nama);write (“Gaji saudara : ” , nama);  
write (“adalah = “ , gajibersih);write (“adalah = “ , gajibersih);  
Instruksi Pemilihan

Instruksi pemilihan adalah instruksi yang


dipakai untuk memilih satu aksi dari beberapa
kemungkinan aksi berdasarkan suatu
persyaratan. Ada dua bentuk instruksi
1. Instruksi if/then/else
pemilihan yang sering digunakan, yaitu
instruksi if/then/else dan instruksi case.
Instruksi if/then/else digunakan untuk memilih
alternatif apabila suatu syarat atau kondisi
dipenuhi (1 kasus), atau memilih satu alternatif
dari dua kemungkinan berdasarkan apakah
syarat terpenuhi atau tidak (2 kasus).
Bentuk1 kasus Bentuk 2 kasus
If (syarat)
then aksi-1
If (syarat) else aksi-2
Then aksi Endif
Endif
 

Apabila syarat dipenuhi maka “aksi 1”


dilaksanakan, tetapi bila syarat tidak
Apabila syarat dipenuhi maka aksi terpenuhi maka “aksi-2” yang
dijalankan. Misal, pada contoh ini, nilai dilaksanakan. Misal, pada contoh
x akan ditambah 5 apabila nilainya berikut ini, bila a lebih besar dari 0
lebih besar dari 100. maka akan ditampilkan “bilangan ini
Contoh: if ( X > 100 ) positif”. Selain itu akan ditampilkan “bil
Then X ← X + 5 angan ini negatif”.
endif. Contoh:
Instruksi case
Intruksi case digunakan sebagai instruksi pemilihan dimana aksi yang akan dilakukan bergantung pada nilai
dari 1 macam variabel saja. dengan kata lain, variabel yang menentukan pilihan aksi mungkin memiliki
banyak macam nilai dan setiap nilainya berkaitan dengan 1 macam aksi.
Bentuk intruksi case:
Case(variabel)
Nilai-1 : aksi-1
Nilai-2 : aksi-2
Nilai-3 : aksi-3
Endcase.
Bentuk case di atas dapat diterjemahkan sebagai berikut:
Dimungkinkan ada n buah aksi, mulai dari aksi 1 hingga aksi n.
Setiap aksi hanya dilakukan apabila suatu nilai variabel dicapaisesuai dengan persyaratan titik misalnya,
aksi 1 dilakukan hanya bila variabel bernilai 1 aksi 2 dilaksanakan apabila variabel bernilai 2 dan seterusnya.
apabila tidak ada satupun nilai variabel yang cocok maka aksi n dikerjakan sebagai aksi” default”(hanya
dikerjakan apabila tidak ada yang memenuhi syarat ).
Contoh :
gaji karyawan pada sebuah perusahaan didasarkan pada jam kerja dalam satu bulan serta posisi atau golongannya dalam
perusahaan itu titik upah pekerja menurut golongan adalah sebagai berikut:
Golongan Upah/jam(Rp)
5000
6000
7500
9000
apabila karyawan bekerja lebih dari 150 jam per minggu, maka kelebihan jam kerja tersebut dihitung sebagai lembur dengan
upah/jam dua puluh lima % di atas upah reguler. Buat sebuah algoritma yang menerima nama, golongan, serta jam kerja
karyawan, kemudian tampilkan gaji totalnya dalam satu bulan.
Algoritma gaji_karyawan
{algoritma yang menerima nama, golongan serta jam kerja kemudian menampilkan total gaji yang diterima karyawan }
Definisi variabel
Real gaji, total, jam kerja , lembur, upah;
String nama;
Char golongan ;
Rincian langkah
Write(“masukkan nama karyawan :”);
Read ( nama);
Write(“masukkan golongannya :”);
Read(golongan);
Write(“masukkan jam kerjanya :”);
Read(jam kerja);
Case (golongan)
'A' : upah <- 5000;
'B' : upah <- 6000;
'C' : upah <- 7500
‘D’ : upah <- 9000
Defaul : write (“golongan salah ! “);
Upah <- 0;
Endcase
If(jam kerja <150)
Then lembur <-(jam kerja -150)*upah*1.25
Gaji <-150*upah;
Else lembur <- 0;
Gaji <- jam kerja * upah;
Endif
Total <- gaji +lembur;
Write (“ gaji yang diterima sdr:”,nama,”adalah = Rp.”,total);
 
intruksi pengulangan

intruksi pengulangan adalah intruksi yang dapat mengurangi pelaksanaan sederetan


instruksi lain berulang kali sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan titik struktur intruksi
pengulangan pada dasarnya terdiri atas:
Kondisi perulangan: suatu kondisi yang harus dipenuhi agar perulangan dapat terjadi.
Badan pengulangan: deretan intruksi yang akan diulang-ulang pelaksanaannya.
pencacah perulangan: suatu variabel yang nilainya harus berubah agar perulangan dapat
terjadi dan pada akhirnya membatasi jumlah perulangan yang dapat dilaksanakan.
Ada tiga macam bentuk intruksi perulangan yang bisa ditemukan dalam program, yaitu:
Perulangan: while -do
Perulangan : repeat-until
Perulangan: for
Satu persatu dari intruksi perulangan ini akan dibahas di sini
3.3.1
Bentuk umum:
While (kondisi) do
........
Intruksi-intruksi
.......
Perhatikan :
1. Ada intruksi yang berkaitan dengan kondisi sebelum masuk ke while/do sehingga
kondisi ini benar (terpenuhi) dan pengulangan bisa dilaksanakan titik bila tidak,
kemungkinan intruksi while tidak bisa dijalankan.
2. ada 1 intruksi diantara intruksi-intruksi yang diulang yang mengubah nilai variabel
perulangan agar pada satu saat kondisi perulangan tidak terpenuhi sehingga
perulangan bisa berhenti, atau jumlah perulangan bisa dibatasi titik bila tidak ada
kemungkinan perulangan berlangsung terus tak berhingga.

Anda mungkin juga menyukai