Anda di halaman 1dari 13

CRITICAL JOURNAL REVIEW

BIOLOGI UMUM

Dosen Pengampu: Dra. Mariaty Sipayung,M.Si

Disusun oleh:

Kelompok 5

Lewis Mardelina Simanjuntak (4203332023)


Marsella Terenzi Tarigan (4203131028)
Nia Pratiwi Siregar (4203131025

PRODI PENDIDIKAN KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

T.A 2020/2020
KATA PENGANTAR

Pertama-tama kami mengucapkan puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa,
sebab telah memberikan rahmat dan karuniaNya serta kesehatan kepada saya, sehingga
mampu menyelesaikan tugas “CRITICAL JOURNAL RIVIEW”. Tugas ini dibuat untuk
memenuhi salah satu mata kuliah saya yaitu “BIOLOGI UMUM”.

Saya ucapkan rasa terima kasih kepada Ibu Mariaty Sipayung,M.Si selaku dosen
mata kuliah Biologi Umum yang telah mengajarkan dan membimbing mahasiswa/i agar
dapat memahami dalam pembelajaran Biologi Umum.

Tugas critical journal review ini disusun dengan harapan dapat menambah
pengetahuan dan wawasan kita semua khususnya dalam hal Bioenergitika.Kami menyadari
bahwa tugas critical jurnal review ini masih jauh dari kesempurnaan, apabila dalam tugas
ini terdapat banyak kekurangandan kesalahan, kami mohon maaf karna sesungguhnya
pengetahuan dan pemahaman kami masih terbatas.

Karena itu kami sangat menantikan saran dan kritik dari pembaca yang sifatnya
membangun guna menyempurnakan tugas ini.kami berharap semoga tugas critical journal
review ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan bagi saya khususnya. Atas perhatian nya
kami mengucapkan terimakasih.

Medan,18 Oktober 2020

Kelompok 5

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................................2
DAFTAR ISI.....................................................................................................................................3
BAB I.PENDAHULUAN.................................................................................................................1
1.1 Rasionalisasi Pentingnya Critical Journal Review..................................................................1
1.2 Tujuan Penulisan Critical Journal Review...............................................................................1
1.3 Manfaat Critical Journal Review.............................................................................................1
1.4 ldentitas Journal.......................................................................................................................2
BAB II.PEMBAHSAN.....................................................................................................................3
2.1 Ringkasan jurnal......................................................................................................................3
2.2 Kelebihan jurnal......................................................................................................................7
2.3 Kelemahan jurnal....................................................................................................................8
BAB III.PENUTUP...........................................................................................................................9
3.1 Kesimpulan.............................................................................................................................9
3.2 Saran.......................................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................................10

ii
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Rasionalisasi Pentingnya Critical Journal Review
Salah satu strategi pembelajaran yang diterapkan bagi mahasiswa
adalahCritical Journal Review. Critical Journal Review adalah kegiatan mengkritisi
sebuahjurnal penelitian. Namun Critical Journal Review bukan sekedar membuat
laporan atautulisan tentang isi sebuah penelitian atau artikel, tetapi lebih menitik
beratkan padaevaluasi (penjelasan, interpretasi dan analisis) mengenai keunggulan
dan kelemahansebuah penelitian, menyoroti hal yang menarik dari penelitian
tersebut, sertamenganalis is pengaruh gagasan tersebut terhadap cara berpikir kita
dan menambahpemahaman kita terhadap suatu bidang kajian tertentu. Dengan kata
lain, melaluiCritical Journal Review kita menguji kemampuan pikiran seseorang
untuk kemudianmenuliskannya kembali berdasarkan sudut pandang pengetahuan,
dan pengalamanyang kita miliki.
Berdasarkan uraian di atas, maka Critical Journal Review menjadi
kegiatanpembelajaran yang mampu memberikan pengalaman belajar yang
komprehensif.Critical Journal Review pula sangat bermanfaat ketika membahas isu-
isu ataupermasalahan yang sentral.Dalam laporan ini, penulis mereview sebuah
penelitianyang membahas tentang Bioenergitika.

1.2 Tujuan Penulisan Critical Journal Review


Critical Journal Review ini disusun bertujuan untuk:
1. Penyelesaian tugas kelompok pada matakuliah Biologi Umum
2. Merangkum gagasan yang dituangkan dalam penelitian yang dilaporkan.
3. Menemukan kelebihan dan kekurangan dari yang penelitian dilaporkan
dengan melakukan analisis secara seksama.

1.3 Manfaat Critical Journal Review


Secara sederhana, penulisan Critical Journal Review memiliki beberapamanfaat
sebagai berikut:

1
1. Menambah wawasan mahasiswa dalam menggali informasi
danmenganalisis gagasan dalam sebuah penelitian.
2. Meningkatkan kemampuan nalar dan berpikir kritis dalam mencari
informasiyang terdapat dalam sebuah penelitian.
3. Melatih kemampuan berpikir kritis analitis serta menuangkannya kem
bali dalam gagasan tertulis.

1.4 ldentitas Journal

 Jurnal pertama
Judul : Proses Produksi Bioenergi Berbasiskan Bioteknologi
Jurnal : Jurnal Aplikasi Teknologi Pangan
Vol. dan hal. : Vol. 2 No. 3 Hal. 1-6
Tahun : 2013
Penulis : Dessy Agustina Sari, dan Hadiyanto
Download : http://jatp.ift.or.id/index.php/jatp/article/view/138

 Jurnal kedua
Judul : Klaster Industri sebagai Strategi peningkatan daya saing
agroindustri bioenergi berbasis kelapa sawit
Jurnal : Jurnal Teknik Industri
Vol. dan hal. : Vol. 11 No .2 Hal. 87-96
Tahun : 2016
Penulis : Petir papilo dan Tajuddin Bantacut
Download :
https://www.researchgate.net/profile/Petir_Papilo/publication/334278395_KLAST
ER_INDUSTRI_SEBAGAI_STRATEGI_PENINGKATAN_DAYA_SAING_AG
ROINDUSTRI_BIOENERGI_BERBASIS_KELAPA_SAWIT

 Jurnal ketiga
Judul : Potensi sumber daya lahan dan optimalisasi pengembangan
komoditas penghasil Bioenergi di Indonesia
Jurnal : Jurnal Litbang Pertanian
Vol. dan hal. : Vol.27 Hal. 30-41
Tahun : 2008
Penulis : Anny Mulyani dan Irsal Las
Download:
…………...:https://www.academia.edu/8027183/POTENSI_SUMBER_DAYA_L

2
AHAN_DAN_OPTIMALISASI_PENGEMBANGAN_KOMODITAS_PENGHAS
IL_BIOENERGI_DI_INDONESIA?auto=download

BAB II

PEMBAHSAN
2.1 Ringkasan jurnal
2.1.1 Abstrak

 Jurnal pertama

Bioenergi merupakan energi yang berasal dari biomassa sebagai fraksi


produk biodegradasi, limbah, dan residu dari pertanian (baik nabati maupun
hewan).Bioenergi berupa bioetanol, biodiesel, dan biogas yang digunakan
sebagai bahan bakar bagi kebutuhan rumah tangga, industri maupun transportasi
masyarakat. Bioteknologi menjadi solusi bahan baku bioenergi guna mengurangi
biaya produksi bioenergi, khususnya lignoseluloaa etanol.

 Jurnal kedua
Kajian ini bertujuan untuk memberikan gambaran tentang dampak dari
pelaksanaan program klaster industri terhadap peningkatan daya saing industri
bioenergi berbasis kelapa sawit nasional.Melalui pendekatan analisis
perbandingan yang merujuk pada berbagai kajian terdahulu, dapat diketahui
bahwa penerapan strategi klaster industri memberikan pengaruh positif terhadap
tiga klaster agroindustri kelapa sawit nasional yang berada di Provinsi Riau,
Sumatra Utara dan Kalimantan Timur. Berdasarkan penilaian terhadap empat
elemen daya saing, seperti aglomerasi perusahaan, nilai tambah dan rantai nilai,
jejaring kerjasama serta infrastruktur ekonomi, menunjukkan bahwa telah terjadi
peningkatan nilai daya saing dari ketiga klaster industri sebesar masing-
masingnya

 Jurnal ketiga
Isu nasional yang muncul akhir-akhir ini adalah kelangkaan Bahan Bakar
Minyak (BBM), sehingga perlu diupayakansumber energi alternatif pengganti
BBM dari sumber-sumber terbarukan atau bioenergi. Komoditas sumber

3
bioenergi sebagian besar merupakan penghasil bahan pangan, seperti kelapa
sawit, kelapa, jagung, ubi kayu, tebu, dan sagu.Tim Nasional Bahan Bakar
Nabati telah mencanangkan lahan 6,50 juta ha untuk pengembangan empat
komoditas utama penghasil BBN, yaitu kelapa sawit, jarak pagar, tebu, dan ubi
kayu. Dari luasan tersebut, 1,50 juta ha diperuntukkan bagi pengembangan jarak
pagar. Untuk mendukung pengembangan komoditas penghasil bioenergi telah
dilakukan evaluasi kesesuaian lahan secara biofisik. Hasilnya menunjukkan
terdapat 76,40 juta ha lahan yang sesuai untuk kelapa sawit, kelapa, tebu,
jagung, ubi kayu, sagu, kapas, dan jarak pagar. Namun, sebagian besar lahan
tersebut telah dimanfaatkan untuk penggunaan lain, baik di sektor pertanian
maupun nonpertanian.Permasalahan dalam pengembangan komoditas bioenergi,
seperti kelapa sawit, kelapa, jagung, ubi kayu, dan tebu, adalah persaingan
dalam penggunaan lahan dan produk. Peningkatan produksi sulit dicapai hanya
melalui intensifikasi dan diversifikasi,sehingga perluasan areal (ekstensifikasi)
harus dilakukan untuk menghindari dampak negatif terhadap ketersediaan
pangan nasional. Berdasarkan hasil tumpang tepat antara peta kesesuaian lahan
dan peta penggunaan lahan (tahun2000−2004), diperkirakan masih tersedia 7
juta ha lahan kering yang sesuai untuk tanaman semusim dan 15,30 juta ha
untuk tanaman tahunan. Lahan tersebut saat ini belum dimanfaatkan dan masih
berupa hutan belukar, semak belukar, padang alang-alang dan rerumputan (lahan
tidur). Namun, status kepemilikan lahan tersebut belum diketahui sehingga
diperlukan identifikasi lebih lanjut.

2.1.2 Kata kunci

 Jurnal pertama
Biodiesel, bioenergi, bioetanol, biogas, bioteknologi

 Jurnal kedua
biodiesel; daya saing; kelapa sawit; klaster industry

 Jurnal ketiga
Kesesuaian lahan, bioenergi

2.1.3 Ringkasan

 Jurnal pertama

Penggunaan energi tentunya berdampak pada lingkungan seperti semakin


banyaknya produksi gas karbon dioksida (CO 2 ) terhadap iklim sehingga
dibutuhkan analisis kembali tanaman yang berpotensi dalam menghasilkan
bioenergi. Hal ini mendukung perkembangan energi alternatif dan sumber energi

4
terbaharukan (Jones, et al, 2011). Sampai saat ini, dunia mengkonsumsi energi
sekitar 15 TW (terawatt) per tahun dan hanya 7,8%-nya didapatkan dari sumber
energi terbaharukan. Pengganti bahan bakar fosil dengan sumber energi
terbaharukan diturunkam dari matahari seperti energi angin, sinar matahari, air,
atau biomassa.

Bioteknologi merupakan kumpulan peralatan yang dapat digunakan untuk


berbagai keperluan seperti peningkatan genetik varietas tanaman dan populasi
hewan terhadap kenaikan atau karakteristik genetik dan konservasi sumber
daya genetik. Bioenergi adalah energi yang diperoleh dari biomassa sebagai
fraksi produk biodegradasi, limbah, dan residu dari pertanian (berasal
dari nabati dan hewani), industri kehutanan dan terkait, dannsebagian kecil
biodegradasi dari limbah industri dan kota (FAO). Bioenergi berperan penting
pada pencapaian target dalam menggantikan petroleum didasarkan pada
bahan bakar transportasi dengan bahan bakar alternatif dan pereduksian emisi
karbon dioksida dalam jangka panjang. Berbagai sumber biomassa dapat
digunakan untuk menghasilkan bioenergi berbagai bentuk.

Dalam bentuk bioenergi modern, etanol, biodiesel, dan biogas adalah


produk utama bioenergi.Produksi etanol berperan penting dalam transformasi
petroleum terhadap biomassa betdasarkan ekonomi, ketahanan pangan, dan
lingkungan.Etanol dapat diproduksi menggunakan produk pertanian seperti
tepung dan gula, atau lignoselulosa biomassa.dimana tepung dan gula
didasarkan sebagai generasi pertama etanol. Dalam platform ini, tepung
dapat dihidrolisis menjadi monosakarida, dimana gula dapat difermentasi

5
selanjutnya menjadi etanol.Lignoselulosa etanol. Produksi lignoselulosa
etanol mempunyai penanganan awal material biomassa, hidrolisis
untukproduksi monosakarida, dan fermentasi untuk memproduksi etanol.
Lignoselulosa etanol dijadikan sebagai generasi kedua bioetanol.
Biodiesel. Produksi biodiesel sering mempunyai proses transesterifikasi
asam lemak. Gasifikasi biomassa.

 Jurnal kedua
Istilah “klaster (cluster)” mempunyai pengertian harfiah sebagai kumpulan,
kelompok, himpunan, atau gabungan obyek tertentu yang memiliki kesamaan
atau atas dasar karakteristik tertentu.Dalam konteks ekonomi/bisnis, “klaster
industri (industrial cluster)” merupakan terminologi yang mempunyai pengertian
khusus tertentu.Walaupun begitu, dalam literatur, istilah “klaster industri”
diartikan dan digunakan secara beragam.

Secara sederhana, bioenergi dapat didefinisikan sebagai energi yang


diperoleh datau dihasilkan dari sumber biomasa.Biomasa pula merupakan
bahan-bahan organik yang berumur relatif muda yang berasal dari tumbuhan/
hewan, produk dan limbah industri budidaya seperti pertanian, perkebunan,
kehutanan dan peternakan, (Soerawidjaja, 2011). Biomass juga dapat
didefinisikan sebagai bagian dari suatu produk yang dapat terurai secara biologi,
limbah dan sisa dari pertanian (termasuk zat nabati dan hewani), kehutanan dan
industri terkait, serta bagian dari limbah industri dan limbah kota yang
terdegradasi secara biologis

Bioenergi tersedia dalam bentuk cair seperti biodiesel atau bioethanol,


berwujud gas atau yang dikenal sebagai biogas serta berwujud padat seperti
pelet, briket atau biobriket (Soerawidjaja, 2011). Pemanfaatan bioenergi sangat
luas diantaranya penghasil panas (heat), sumber energi listrik (electricity) serta
sebagai bahan bakar (fuel) (BPPT, 2011).

Produk bioenergi yang paling potensial dan memiliki nilai ekonomi paling
tinggi yang dapat dihasilkan dari kelapa sawit adalah dalam bentuk bahan bakar
nabati, yakni biodiesel.Saat ini, produk biodiesel nasional lebih banyak
dieksport ke luar negara dikarenakan memberikan keuntungan lebih maksimal.
Secara umum, harga biodiesel dunia diproyeksikan akan cenderung mengalami
peningkatan dari harga 1.52US/liter pada tahun 2014 menjadi 1.62 US/liter pada
tahun 2021 (GAPKI, 2014).

 Jurnal ketiga

6
Indonesia memiliki sumber daya lahan yang sangat luas untuk
pengembangan berbagai komoditas pertanian. Luas daratan Indonesia mencapai
188,20 juta ha,yang terdiri atas 148 juta ha lahan kering dan 40,20 juta ha lahan
basah, dengan jenis tanah, iklim, fisiografi, bahan induk(volkan yang subur), dan
elevasi yang be-ragam. Kondisi ini memungkinkan untuk pengusahaan berbagai
jenis tanaman,termasuk komoditas penghasil bioenergi.Pengembangan
komoditas penghasil bioenergi sangat penting untuk mengantisipasi kelangkaan
Bahan Bakar Minyak (BBM) di masa yang akan datang.Beberapa tanaman yang
potensial sebagai penghasil bioenergi adalah kelapa sawit, kelapa, jarak pagar,
kapas, kanola,dan rapeseed untuk biodiesel, serta ubi kayu, ubi jalar, tebu,
sorgum, sagu, aren,nipah, dan lontar untuk bioetanol(Sumaryono 2006). Selain
potensial sebagai penghasil bioenergi, beberapa komoditas tersebut, seperti
kelapa sawit,kelapa, kapas, ubi kayu, tebu, dan sagu,juga merupakan komoditas
sumber bahan pangan dan pakan. Oleh karena itu,pengembangan komoditas
penghasil bioenergi tersebut akan bersaing dengan kebutuhan untuk pangan
maupun pakan.Perluasan areal tanam (ekstensifikasi)merupakan salah satu
pilihan untuk meningkatkan produksi berbagai komoditas tersebut, sehingga
dapat memenuhi kebutuhan, baik untuk pangan, pakan mau pun bioenergi.
Sementara itu, jarak pagar belum dibudidayakan secara komersial,meskipun
tanaman ini sudah lama dikenal oleh masyarakat Indonesia sebagai tanaman obat
dan penghasil minyak. Jarak pagar hanya ditanam sebagai pagar atau pembatas
kepemilikan lahan.

Peningkatkan produksi komoditas penghasil bioenergi, terutama yang


bersaing dengan bahan pangan, perluasan areal (ekstensifikasi) mutlak
diperlukan.Ekstensifikasi dilakukan dengan membuka lahan alang-alang, semak
belukar maupun hutan belukar, yang selama ini belum dimanfaatkan (lahan
terlantar). Luas lahan terlantar yang sesuai untuk tanaman semusim mencapai
7,10 juta ha dan untuk tanaman tahunan 15,30 juta ha.Namun, status
kepemilikannya perlu diidentifikasi lebih lanjut sehingga dapat dimanfaatkan
sesuai potensinya.Komoditas penghasil bioenergi yang sudah banyak
diusahakan adalah kelapa sawit, kelapa, jagung, ubi kayu, tebu,kapas, dan randu
(kapok), sedangkan jarak pagar belum berkembang. Dari total lahan pertanian
70,20 juta ha, lahan yang telah dimanfaatkan untuk komoditas penghasil
bioenergi sekitar 13,90 juta ha, terutama kelapa sawit 6,30 juta ha dan kelapa
3,80 juta ha.Berdasarkan tingkat kesesuaian lahan secara biofisik, lahan yang
sesuai untuk pengembangan komoditas penghasil bioenergi cukup luas, sekitar
76,40 juta ha, yang tersebar di seluruh provinsi.Namun, lahan tersebut sebagian
besartelah dimanfaatkan untuk berbagai keperluan, baik pertanian maupun
nonpertanian.Hasil tumpang tepat antara peta kesesuaian lahan dan peta
penggunaan lahan menunjukkan masih tersedia lahan kering yang sesuai untuk
pengembangan komoditas penghasil bioenergi dan saat ini belum dimanfaatkan

7
secara optimal,yaitu berupa hutan belukar, semak belukar,serta padang alang-
alang dan rerumputan.Luasnya mencapai 22,40 juta ha, yang terdiri atas 7,10
juta ha untuk tanaman semusim dan 15,30 juta ha untuk tanaman tahunan.
Namun, lahan tersebut belum dapat diidentifikasi status
kepemilikannya,sehingga dapat berupa tanah negara,HGU/HPH, tanah ulayat
atau tanah milik masyarakat/swasta yang diterlantarkan.

2.2 Kelebihan jurnal


 Jurnal pertama
Materi pembahasannya mudah dimengerti dan penulisan jurnalnya sudah
mencapai standart. Sebelum masik ke pembahasan, penulisan sudah
menjelaskan gambaran yang akan disampaikan oleh pembaca di bagian abstrak
sehingga membuat pembaca mudah mengerti tujuan dari si penulis. Kata yang
digunakan juga dalam jurnal ini bersifat baku dan sesuai dengan kamus EYD
bahasa Indonesia. Jurnal ini juga menyertakan daftar pustaka.

 Jurnal kedua
Isi Journalnya singkat, padat, dan jelas.

 Jurnal ketiga
Penulisan dan penomoran jurnal tersebut rapi dan juga dilengkapi dengan
gambar,tabel dan grafik sebagai penjelas fakta.

2.3 Kelemahan jurnal


 Jurnal pertama
Penulis tidak melampirkan metode penelitian dan hasil penelitiannya.Penulisan
jurnal ini tidak teratur dan tidak sesuai dengan kaidah pembuatan penulisan
jurnal.Penyusunan jurnal ini tidak sistematis dan tidak punya hasil penelitian
yang akurat.

 Jurnal kedua
Terdapat kesalahan penulisan kata, terdapat kalimat yang digunakan secara
berulang, dan terdapat susunan kalimat yang tidak beraturan sehingga pembaca
mungkin akan kesulitan memahami maksud dari materi yang disampaikan oleh
penulis lewat tulisannya.

 Jurnal ketiga
Materi penyajiannya kurang terstruktur dan tidak lengkap.Tidak ada tahapan
tahapan penelitian yang dijelaskan.

8
BAB III

PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Uraian yang telah dipaparkan dapat disimpulkan bahwa masa depan bioenergi bergantung
pada terobosan teknologi. Namun, pentingnya penelitian dasar pada jalur dan gen yang
terlibat dalam biosintesis dinding sel, perkembangan tanaman, produksi metabolit tidak
boleh. diabaikan. Teknik mempelajari gen, protein, dan metabolit dari yang berbeda di
berbagai tahapan perkembangan dalam mengkorelasikan fitur dan struktur dinding
sel dengan gen. Hal ini akan membawa penemuan gen lebih lanjut dan perbaikan
bahan baku berbasis bioteknologi. Kedepannya, bioenergi tidak, dan bisa tidak,
terbatas pada tanaman lebih tinggi, meskipun tanaman lebih tinggi cenderung
menyediakan bahan baku paling penting untuk pertama dan generasi kedua biofuel.
Penelitian mikroba telah mempunyai kapasitas merombak dinding sel tanaman dan juga
penting komponennya sebagai penelitian bioenergi. Selain itu, alga harus
dipertimbangkan sebagai pilihan bahan baku yang berpotensial jika teknologi lebih
matang sehingga terciptanya terobosan rekayasa. Secara keseluruhan, penelitian bioenergi
muncul sebagai bidang dengan penuh kesempatan untuk membentuk kembali
pasokan energi masyarakat di dunia.

3.2 Saran
Saran yang dapat disampaikan mengenai jurnal ini salah satunya adalah dalam
penulisan antar kalimat sebaiknya lebih berkaitan lagi, karena masih terdapat beberapa

9
kalimat yang tidak berkaitan dalam jurnal ini.Penulis juga sebaiknya memperhatikan lagi
penggunaan tanda baca, karena masih terdapat beberapa penggunaan tanda baca yang
kirang tepat.

DAFTAR PUSTAKA

Bantacut, P. p. (2016). Klaster Industri sebagai strategi peningkatan daya saing agroindustri
bioenergi berbasis kelapa sawit. Jurnal Teknik Industri , 87-96.

Dessy Agustina Sari, d. H. (2013). Proses Produksi Bioenergi Berbasiskan Bioteknologi. Jurnal
Aplikasi Teknologi Pangan , 1-6.

Las, A. M. (2008). Potensi sumber daya lahan dan optimalisasi pengembangan komoditas
penghasil Bioenergi di Indonesia. Jurnal Litbang Pertanian , 31-41.

10

Anda mungkin juga menyukai