Anda di halaman 1dari 7

Muhkam dan Mustasyabih

Disusun Guna Memenuhi Tugas Matakuliah Qowaid Tafsir

Dosen Pengampu : Hj. Istianah,M.A.

Disusun Oleh :

Kelompok 3- IQT C3

1. Firisa Nor Safitri (2030110073)


2. Nindia Frisillia Ainur Janah (2030110078)
3. Aufi Isni Naila (2030110079)

INSITUT AGAMA ISLAM NEGERI KUDUS

FAKULTAS USHULUDDIN

PROGAM STUDI ILMU AL-QUR’AN DAN TAFSIR

TAHUN AKADEMIK 2021


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Al-Qur’an Kitab Suci yang diturunkan Allah melalui Jibril kepada Nabi
Muhammad SAW sebagai Kitab Suci yang terakhir dan suatu ringkasan dari Kitab-Kitab
Suci yang pernah diturunkan Allah. Melalui ayat-ayat yang keterangannya tegas dan
cirinya jelas, Allah menetapkan bagi umat manusia pokok-pokok agama untuk
menyelamatkan akidah mereka dan menerangkan jalan lurus yang harus mereka tempuh.
Meski demikian, tidak semua ayat-ayat yang terdapat dalam al-Qur’an langsung
dapat dipahami oleh manusia. Contohnya dalam permasalahan muhkam (ayat yang
mempunyai makna tunggal) dan mutasyabih (ayat yang perlu ditakwilkan) yang terdapat
dalam Al-Qur’an.1 Bila umat Islam tidak memahami dengan baik dan benar keduanya,
tentunya akan menimbulkan permasalahan yang mendasar dalam memahami Al-Qur’an.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengertian Muhkam dan Mutasyabih?
2. Bagaimana macam-macam ayat Muhkam dan Mustasyabih?
3. Bagaimana perbedaan Muhkam dan Mustasyabih?

1
Dewi and Hutomo, “Hikmah dan Nilai-nilai Pendidikan Adanya Ayat-ayat Muhkamat dan Mutasyabihat dalam Al-
Qur’an.” hal. 64

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Muhkam dan Mustasyabih
Muhkam secara bahasa berasal dari kata hakama. Kata hukm berarti memutuskan
antara dua hal atau lebih perkara, maka hakim adalah orang yang mencegah yang zalim
dan memisahkan dua pihak yang sedang bertikai. Muhkam adalah sesuatu yang
dikokohkan, jelas, fasih dan membedakan antara yang hak dan batil.2 Sedangkan,
mutasyabih secara bahasa berasal dari kata syabaha, yakni bila salah satu dari dua hal
serupa dengan yang lain.3 Syubhah ialah keadaan di mana satu dari dua hal itu tidak dapat
dibedakan dari yang lain karena adanya kemiripan di antara keduanya secara konkrit atau
abstrak.
Selain pengertian berdasarkan bahasa (etimologi), adapun secara terminologi
(istilah), muhkam dan mutasyabih seperti yang diungkapkan oleh para ulama adalah
sebagai berikut: 4
1. Kelompok ahlussunnah berpendapat bahwa ayat-ayat muhkam adalah ayat yang
baik melalui takwil (metafora) ataupun tidak, maksudnya dapat diketahui dengan
gamblang, Sementara itu, ayat-ayat mutasyabih adalah ayat yang maksudnya
hanya dapat diketahui oleh Allah, seperti saat kedatangan hari kiamat, keluarnya
Dajjal, dan huruf-huruf muqaththa’ah.
2. Ayat- -ayat muhkam adalah ayat yang maknanya jelas, sedangkan ayat-ayat
mutasyabih sebaliknya.
3. Ibn Abbas mendefinisikan ayat-ayat muhkam sebagai ayat yang tidak
memunculkan kemungkinan sisi arti lain, sedangkan ayat-ayat mutasyabih yaitu
ayat yang mempunyai kemungkinan sisi arti banyak.
4. Al-Mawardi mengemukakan bahwa ayat-ayat muhkam adalah ayat yang
maknanya dapat dipahami akal, seperti bilangan rakaat shalat, kekhususan bulan
Ramadhan untuk pelaksanaan puasa wajib, sedangkan ayat-ayat mutasyabih
sebaliknya.

2
Muhammad Chirzin, Al-Qur’an dan Ulumul Qur’an, (Yogyakata: PT Dana Bhakti Prima Yasa, 1998), hal. 70.
3
Muhammad Chirzin, Al-Qur’an dan Ulumul Qur’an, (Yogyakata: PT Dana Bhakti Prima Yasa, 1998), hal. 70.
4
Dewi and Hutomo, “Hikmah dan Nilai-nilai Pendidikan Adanya Ayat-ayat Muhkamat dan Mutasyabihat dalam Al-
Qur’an.” hal.

3
5. Ayat-ayat muhkam adalah ayat yang dapat berdiri sendiri (dalam pemaknaannya),
sedangkan ayat-ayat mutasyabih bergantung pada ayat lain.
6. Ayat-ayat muhkam adalah ayat yang tanpa pentakwilan, maksudnya segera dapat
diketahui, sedangkan ayat-ayat mutasyabih memerlukan pentakwilan untuk
mengetahui maksudnya.
7. Ayat-ayat muhkam adalah ayat yang berbicara tentang kefarduan, ancaman, dan
janji, sedangkan ayat-ayat mutasyabih berbicara tentang kisah-kisah dan
perumpamaan-perumpamaan.

Muhkam adalah kata yang dipakai oleh Al-Qur‟an untuk menunjuk ayat yang terang
makna dan lafalnya yang diletakkan untuk suatu makna yang kuat dan mudah dipahami.
Sedangkan mutasyabih adalah kata yang dipakai oleh Al-Qur‟an untuk menunjuk ayat
yang bersifat global (mujmal) yang membutuhkan ta‟wil (mu‟awal) dan sukar dipahami
(musykil), sebab ayat-ayat yang mujmal membutuhkan rincian; ayat-ayat yang mu‟awal,
baru dapat diketahui maknanya setelah dita‟wilkan, dan ayat-ayat yang musykil samar
maknanya dan sukar dimengerti.

B. Contoh Ayat Muhkam dan Mustasyabih

Contoh ayat muhkam dan mutasyabih sebagai berikut :

1. Contoh ayat muhkam

‫ارفُوا ِإنَّ َأ ْك َر َم ُك ْم عِ ْن َد هَّللا ِ َأ ْت َقا ُك ْم ِإنَّ هَّللا َ َعلِي ٌم َخ ِبي ٌر‬ ُ ‫َيا َأ ُّي َها ال َّناسُ ِإ َّنا َخلَ ْق َنا ُك ْم مِنْ َذ َك ٍر َوُأ ْن َثى َو َج َع ْل َنا ُك ْم‬
َ ‫شعُوبًا َو َقبَاِئ َل لِ َت َع‬

Artinya: “ hai manusia sesungguhnya kami menciptakan kamu dari seseorang


laki-laki dan seorang perempuan dan seorang perempuan dan menjadikan
kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal”. (Al-
Hujarat: 13)

َ ‫َيا َأ ُّي َها ال َّناسُ اعْ ُبدُوا َر َّب ُك ُم الَّذِي َخلَ َق ُك ْم َوالَّذ‬
‫ِين مِنْ َق ْبلِ ُك ْم لَ َعلَّ ُك ْم َت َّتقُون‬

Artinya: “hai manusia, sembahlah tuhanmu yang telah menciptakanmu dan


orang-orang sebelum kamu, agar kamu bertakwa”. (Al-Baqarah: 21)

‫َوَأ َح َّل هَّللا ُ ْال َبي َْع َو َحرَّ َم الرِّ َبا‬

Artinya: “ Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba”.

4
(Al-Baqarah: 275)

2. Contoh ayat Mutasyabih

ِ ْ‫الرَّ حْ َمنُ َعلَى ْال َعر‬


‫ش اسْ َت َوى‬

Artinya: “ yaitu Tuhan Yang Maha Pemurah yang bersemayam di atas Arsy”.

(Thaha: 5)

‫ك ِإاَّل َوجْ َه ُه‬


ٌ ‫ُك ُّل َشيْ ٍء َها ِل‬

Artinya: “ tiap-tiap sesuatu pasti binasa kecuali wajah Allah”. (Al-qashash: 88)

ِ ‫َي ُد هَّللا ِ َف ْوقَ َأ ْيد‬


‫ِيه ْم‬

Artinya: “tangan-tangan Allah diatas tangan mereka”. (Al-Fath: 10)

C. Perbedaan Muhkam dan Mustasyabih


Dalam Al-Qur’an terdapat ayat-ayat muhkam dan mustasyabih yang dimaknai
secara khusus, khusus dalam masalah definisi muhkam dan mustasyabih terjadi beberapa
perbedaan pendapat, yang terpenting diantaranya adalah :5
1. Muhkam adalah ayat yang mudah diketahui maksudnya, sedangkan mustasyabih
hanyalah diketahui maksudnya oleh Allah SWT sendiri.
2. Muhkam adalah ayat yang mengandung satu segi, sedangkan mustasyabih
mengandung banyak segi.
3. Muhkam adalah ayat yang maksudnya dapat diketahui secara langsung tanpa
memerlukan keterangan lain, sedangkan mustasyabih tidak, ayat mustasyabih
memerlukan penjelasan dengan cara merujuk kepada ayat lainnya.

Para ulama memberikan contoh ayat-ayat muhkam dalam Al-Qur’an dengan ayat-
ayat nasikh, tentang halal dan haram, kewajiban, dan ancaman. Sedangkan ayat
mustasyabih adalah ayat-ayat nasukh, asma’ Allah dan sifat-sifatnya. 6

5
Firdausi, “Membincang Ayat-ayat Muhkam Dan Mutasyabih.”, hal. 83
6
Syaikh Manna Al Qaththan, Pengantar Studi Ilmu Al Qur’an. hal.267

5
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa muhkam adalah ayat-ayat yang
maknanya sudah jelas, tidak samar lagi. Adapun mutasyabih adalah ayat-ayat yang
maknanya belum jelas sehingga memerlukan pentakwilan untuk mengetahui maksudnya.
Keduanya memiliki perbedaan yakni muhkam adalah ayat yang mudah diketahui
maksudnya, sedangkan mustasyabih hanyalah diketahui maksudnya oleh Allah SWT
sendiri., muhkam adalah ayat yang mengandung satu segi, sedangkan mustasyabih
mengandung banyak segi, muhkam adalah ayat yang maksudnya dapat diketahui secara
langsung tanpa memerlukan keterangan lain, sedangkan mustasyabih memerlukan
penjelasan dengan cara merujuk kepada ayat lainnya.
B. Saran
Demikian makalah yang kami susun, semoga dapat memberikan manfaat bagi pembaca
dan penulis khususnya. penyusun menyadari bahwa makalah ini belum sempurna masih banyak
kekurangannya, maka dari itu kami mohon kritik dan saran agar bisa membangun kesempurnaan
makalah kami.

6
DAFTAR PUSTAKA

Dewi, Diah Rusmala, and Ghamal Sholeh Hutomo. “Hikmah dan Nilai-nilai Pendidikan Adanya
Ayat-ayat Muhkamat dan Mutasyabihat dalam Al-Qur’an.” ISLAMIKA 2, no. 1 (January
31, 2020): 63–83. https://doi.org/10.36088/islamika.v2i1.426.
Firdausi, Muhammad Anwar. “Membincang Ayat-ayat Muhkam Dan Mutasyabih.” ULUL
ALBAB Jurnal Studi Islam 16, no. 1 (September 10, 2015): 80.
https://doi.org/10.18860/ua.v16i1.2930.
Syaikh Manna Al Qaththan. Pengantar Studi Ilmu Al Qur’an. Accessed September 22, 2021.
http://archive.org/details/pengantar-studi-ilmu-al-quran.
Muhammad Chirzin, Al-Qur’an dan Ulumul Qur’an, (Yogyakata: PT Dana Bhakti Prima Yasa,
1998.

Anda mungkin juga menyukai