Anda di halaman 1dari 7

TUGAS MAKALAH

HIKMAH ADANYA AYAT MUHKAM DAN MUTASYABIH

Dosen Pengampu

Attabik Hasan Ma’ruf ,M.A

Nama :

HATTA MU’IZZ ZUBAEDI

ULUMUL QUR’AN

MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM

SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH

[STIT] TUNAS BANGSA BANJARNEGARA


Jl.Lapangan Kalisemi Indah No.9.11 Parakancanggah Banjarnegara 53412

Telp.[0286] 5985903 Email:stittunasbangsa@gmail.com Website:www.stitusa.ac.id


ABSTRAK

Setelah diketahui bahwa al Quran adalah sebagai hudan, petunjuk


dan furqon pembeda maka sepatutnya ini menjadikan pedoman yang harus
dipegang oleh seluruh manusia. Akan tetapi, Tidak menutup kemungkinan
ada seseorang yang ragu ragu terhadapnya Karena kata atau kalimatnya
mengandung suatu kesamaran yang sulit untuk dipahami. Dalam
makalah ini saya akan jelaskan mengenai pembahasan muhkam dan
mutasyabih.

i
PEMBAHASAN

Pengertian Muhkam dan Mutasyabih

Muhkam secara bahasa berasal dari kata hakama. Kata hukm berarti
memutuskan antara dua hal atau lebih perkara, maka hakim adalah orang yang
mencegah yang zalim dan memisahkan dua pihak yang sedang bertikai.
Muhkam adalah sesuatu yang dikokohkan, jelas, fasih dan membedakan antara
yang hak dan batil.1
Sedangkan, mutasyabih secara bahasa berasal dari kata syabaha, yakni
bila salah satu dari dua hal serupa dengan yang lain. Syubhah ialah keadaan di
mana satu dari dua hal itu tidak dapat dibedakan dari yang lain karena adanya
kemiripan di antara keduanya secara konkrit atau abstrak.2

Selain pengertian berdasarkan bahasa (etimologi), adapun secara


terminologi (istilah), muhkam dan mutasyabih seperti yang diungkapkan oleh
ahlusunnah yang berpendapat bahwa ayat-ayat muhkam adalah ayat yang baik
melalui takwil (metafora) ataupun tidak, maksudnya dapat diketahui dengan
gamblang, Sementara itu, ayat-ayat mutasyabih adalah ayat yang maksudnya
hanya dapat diketahui oleh Allah, seperti saat kedatangan hari kiamat,
keluarnya Dajjal, dan huruf-huruf muqaththa’ah.

Dari pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa muhkam adalah


ayatayat yang maknanya sudah jelas, tidak samar lagi. Adapun mutasyabih
adalah ayat-ayat yang maknanya belum jelas sehingga memerlukan
pentakwilan untuk mengetahui maksudnya.

Ayat-Ayat Muhkamat

1
Muhammad Chirzin, Al-Qur’an dan Ulumul Qur’an, (Yogyakata: PT Dana Bhakti Prima Yasa,
1998), hal. 70.
2
Ibid., hal. 70.

1
Menurut kebanyakan ulama, sebab adanya ayat-ayat muhkamat itu
sudah jelas, yakni seperti keterangan pada ayat 1 surah Hud

‫ت ِمنْ لَّ ُدنْ َح ِكي ٍْم َخ ِبي ۙ ٍْر‬


ْ ‫ص َل‬ ْ ‫ۤال ٰر ۗ ك ِٰتبٌ اُحْ ِك َم‬
ِّ ُ‫ت ٰا ٰي ُت ٗه ُث َّم ف‬
artinya: “ Alif Lam Ra. (Inilah) Kitab yang ayat-ayatnya disusun dengan rapi
kemudian dijelaskan secara terperinci, (yang diturunkan) dari sisi (Allah) Yang
Mahabijaksana, Mahateliti.”

Juga karena kebanyakan tertib dan susunan ayat-ayat Al-Qur‟an itu


rapi dan urut, maknanya juga mudah dicerna akal pikiran karena tidak samar
artinya sehingga dapat dipahami umat dengan mudah.3

Ayat-Ayat Mutasyabihat

Salah satu contoh ayat mutasyaabihat adalah ayat yang menjelaskan


tentang keberadaan Allah. Dalam surat Thaha ayat 5 disebutkan bahwa Allah
ber-istiwa di atas Arsy.4

ِ ْ‫اَلرَّحْ مٰ ُن َعلَى ْال َعر‬


‫ش ا ْستَ ٰوى‬
Artinya “ (yaitu) Yang Maha Pengasih, yang bersemayam di atas ‘Arsy”

Sedangkan di surat Al-Baqarah ayat 115 dikatakan bahwa Allah berada


di berbagai tempat di muka bumi.

‫هّٰللا‬ ‫هّٰللا‬ ُ ‫َوهّٰلِل ِ ْال َم ْش ِر‬


ِ ‫ق َو ْال َم ْغ ِربُ فَا َ ْينَ َما تُ َولُّ ْوا فَثَ َّم َوجْ هُ ِ ۗ اِ َّن َ َو‬
‫اس ٌع‬
‫َعلِ ْي ٌم‬
Artinya “Dan milik Allah timur dan barat. Kemanapun kamu menghadap di
sanalah wajah Allah. Sungguh, Allah Mahaluas, Maha Mengetahui ’’

3
Abdul Djalal, Ulumul Qur’an, (Surabaya: Dunia Ilmu, 2000), hal. 244.
4
Apa Perbedaan Ayat Mutasyaabihat dan Muhkamat,
https://ponpes.alhasanah.sch.id/pengetahuan/apa-perbedaan-ayat-mutasyaabihat-dan-
muhkamat/,07 Nov 2021, 22.05

2
Dan di surat ash-Shaffat ayat 99 disebutkan bahwa Nabi Ibrahim akan
pergi menuju kepada Tuhan. Dan dalam kisahnya, disebutkan bahwa Nabi
Ibrahim akan pergi ke Palestina.

‫ال اِنِّ ْي َذا ِهبٌ اِ ٰلى َرب ِّْي َسيَ ْه ِدي ِْن‬
َ َ‫َوق‬

Artinya “Dan dia (Ibrahim) berkata, “Sesungguhnya aku harus pergi


(menghadap) kepada Tuhanku, Dia akan memberi petunjuk kepadaku”.

Jika dimaknai secara literal, akan muncul kesan bahwa Allah berada di
tiga tempat. Sebagian besar ulama menggolongkan ayat tersebut sebagai ayat
mutasyaabihat. Sehingga, pemaknaannya tidak bisa langsung secara literal.

Hikmah dan nilai nilai pendidikan dalam ayat-ayat Muhkam dan


Mutasyabihat
Di bawah ini ada beberapa hikmah tentang adanya ayat-ayat
muhkam dan Mutasyabih, diantara hikmahnya adalah5

Pertama,Andai seluruh ayat Al-Quran terdiri dari ayat-ayat muhkamat, maka


akan sirnalah ujian keimanan dan amal karena pengertian ayat yang jelas.

Kedua,Apabila seluruh ayat Al-Quran Mutasyabihat, niscaya akan


padamlah kedudukannya sebagai penjelas dan petunjuk bagi, manusia
yang benar keimanannya yakin bahwa Al-Quran seluruhnya dari sisi
Allah, segala yang datang dari sisi Allah pasti hak dan tidak mungkin
bercampur dengan kebatilan.

Ketiga,Memperhatikan kelemahan akal manusia. Teguran bagi orang-


orang yang ngotak-ngatik ayat Mutasyabih.

5
Eep Saefullah, Muhkam dan Mutasyabih, file:///C:/Users/Lenovo/Downloads/Muhkam
%20dan%20Mutasyabih%20(3).pdf , 07 Nov 2021,22.20

3
Keempat, Membuktikan kelemahan dan kebodohan manusia.
Kelima,Mendorong kegian mempelajari disiplin ilmu pengetahuan yang
bermacam-macam.6

Kesimpulan

Ayat muhkam aialah ayat-ayat yang maknanya sudah jelas, dapat


menghilangkan musykilah dan kemungkinan-kemungkinan yang ada.
Adapun ayat Mutasyabih ialah Ayat-ayat yang tidak diketahui makna
yang sebenarnya oleh siapapun kecuali Allah saja. Ayat yang memiliki
banyak tafsiran. Ayat yang tidak bisa dipahami menurut zhahir lafal sehingga
membutuhkan keterangan lain.

Adapun sebagian hikmah yang dapat diambil dari adanya ayat-ayat


Muhkam dan Mutasyabih adalah Apabila seluruh ayat Al-Qur‟an
Mutasyabihat, niscaya akan padamlah kedudukannya sebagai penjelas dan
petunjuk bagi, manusia orang yang benar keimanannya yakin bahwa Al-
Quran seluruhnya dari sisi Allah, segala yang datang dari sisi Allah pasti
hak dan tidak mungkin bercampur dengan kebatilan.

‫اط ُل ِم ۢ ْن بَي ِْن يَ َد ْي ِه َواَل ِم ْن َخ ْلفِ ٖه ۗتَ ْن ِز ْي ٌل ِّم ْن َح ِكي ٍْم َح ِميْ•• ٍد‬
ِ َ‫اَّل يَْأتِ ْي ِه ْالب‬
“Tidak akan datang kepadanya (Al-Quran) kebatilan, baik dari depan
belakang, yang diturunkan dari tuhan yang Maha Bijaksana lagi Maha
Terpuji”. (QS. Fushilat [41]: 42)

Daftar Pustaka
6
Badruddin, ‘Ulumul Qur’an prinsip-prinsip dalam Pengkajian Ilmu Tafsir Al-Qu’ran (Serang:
A-empat, 2020) cet ke-1, hal. 125-126

4
Muhammad Chirzin, Al-Qur’an dan Ulumul Qur’an, (Yogyakata: PT Dana Bhakti
Prima Yasa, 1998), hal. 70

Abdul Djalal, Ulumul Qur’an, (Surabaya: Dunia Ilmu, 2000), hal. 244.

Apa Perbedaan Ayat Mutasyaabihat dan Muhkamat,


https://ponpes.alhasanah.sch.id/pengetahuan/apa-perbedaan-ayat-
mutasyaabihat-dan-muhkamat/,07 Nov 2021, 22.05

Eep Saefullah, Muhkam dan Mutasyabih,


file:///C:/Users/Lenovo/Downloads/Muhkam%20dan%20Mutasyabih
%20(3).pdf , 07 Nov 2021,22.20

Badruddin, ‘Ulumul Qur’an prinsip-prinsip dalam Pengkajian Ilmu Tafsir Al-


Qu’ran (Serang: A-empat, 2020) cet ke-1, hal. 125-126

Anda mungkin juga menyukai