Dosen Pengampu
Nama :
ULUMUL QUR’AN
i
PEMBAHASAN
Muhkam secara bahasa berasal dari kata hakama. Kata hukm berarti
memutuskan antara dua hal atau lebih perkara, maka hakim adalah orang yang
mencegah yang zalim dan memisahkan dua pihak yang sedang bertikai.
Muhkam adalah sesuatu yang dikokohkan, jelas, fasih dan membedakan antara
yang hak dan batil.1
Sedangkan, mutasyabih secara bahasa berasal dari kata syabaha, yakni
bila salah satu dari dua hal serupa dengan yang lain. Syubhah ialah keadaan di
mana satu dari dua hal itu tidak dapat dibedakan dari yang lain karena adanya
kemiripan di antara keduanya secara konkrit atau abstrak.2
Ayat-Ayat Muhkamat
1
Muhammad Chirzin, Al-Qur’an dan Ulumul Qur’an, (Yogyakata: PT Dana Bhakti Prima Yasa,
1998), hal. 70.
2
Ibid., hal. 70.
1
Menurut kebanyakan ulama, sebab adanya ayat-ayat muhkamat itu
sudah jelas, yakni seperti keterangan pada ayat 1 surah Hud
Ayat-Ayat Mutasyabihat
3
Abdul Djalal, Ulumul Qur’an, (Surabaya: Dunia Ilmu, 2000), hal. 244.
4
Apa Perbedaan Ayat Mutasyaabihat dan Muhkamat,
https://ponpes.alhasanah.sch.id/pengetahuan/apa-perbedaan-ayat-mutasyaabihat-dan-
muhkamat/,07 Nov 2021, 22.05
2
Dan di surat ash-Shaffat ayat 99 disebutkan bahwa Nabi Ibrahim akan
pergi menuju kepada Tuhan. Dan dalam kisahnya, disebutkan bahwa Nabi
Ibrahim akan pergi ke Palestina.
ال اِنِّ ْي َذا ِهبٌ اِ ٰلى َرب ِّْي َسيَ ْه ِدي ِْن
َ ََوق
Jika dimaknai secara literal, akan muncul kesan bahwa Allah berada di
tiga tempat. Sebagian besar ulama menggolongkan ayat tersebut sebagai ayat
mutasyaabihat. Sehingga, pemaknaannya tidak bisa langsung secara literal.
5
Eep Saefullah, Muhkam dan Mutasyabih, file:///C:/Users/Lenovo/Downloads/Muhkam
%20dan%20Mutasyabih%20(3).pdf , 07 Nov 2021,22.20
3
Keempat, Membuktikan kelemahan dan kebodohan manusia.
Kelima,Mendorong kegian mempelajari disiplin ilmu pengetahuan yang
bermacam-macam.6
Kesimpulan
اط ُل ِم ۢ ْن بَي ِْن يَ َد ْي ِه َواَل ِم ْن َخ ْلفِ ٖه ۗتَ ْن ِز ْي ٌل ِّم ْن َح ِكي ٍْم َح ِميْ•• ٍد
ِ َاَّل يَْأتِ ْي ِه ْالب
“Tidak akan datang kepadanya (Al-Quran) kebatilan, baik dari depan
belakang, yang diturunkan dari tuhan yang Maha Bijaksana lagi Maha
Terpuji”. (QS. Fushilat [41]: 42)
Daftar Pustaka
6
Badruddin, ‘Ulumul Qur’an prinsip-prinsip dalam Pengkajian Ilmu Tafsir Al-Qu’ran (Serang:
A-empat, 2020) cet ke-1, hal. 125-126
4
Muhammad Chirzin, Al-Qur’an dan Ulumul Qur’an, (Yogyakata: PT Dana Bhakti
Prima Yasa, 1998), hal. 70
Abdul Djalal, Ulumul Qur’an, (Surabaya: Dunia Ilmu, 2000), hal. 244.