KAJIAN PUSTAKA
6
7
2. Al-Qur’an
a. Pengertian Al-Qur’an
Menurut bahasa Qur’an adalah masdar dari kata kerja qara’a
yang mempunyai arti: mengumpulkan Mahmud Yunus, (1973:335).
Sedangkan arti mengumpulkan tersebut juga terdapat dalam Al-
Qur’an surat Al-Qiyamah ayat 1.
ِإّن َ َع َلْیَنا َج ْمَع ُھ َو ُقْر َأَنُھ َفِإَذ ا َقَر ْأَنُھ َفاَّت ِبْع ُقْر َآَنُھ
Artinya:
“Sesungguhnya atas tanggungan kamilah mengumpulkannya
dan membacanya. Apabila kami telah selesai membacakannya maka
ikutilah bacaannya itu” (Al-Qiyamah : 17-18).
Kata Al-Qur’an pada hakikatnya berasal dari kata qara’a yang
artinya membaca. Kata qur’an dan qira‟ah berarti menghimpun dan
mengumpulkan sebagian huruf-huruf (hijaiyyah) dan kata-kata yang
satu dengan yang lainnya.
8
﴾۲﴿ َذ ِلَك اْلِكَتاُب َال َر ْيَب ِفيِه ُهًدى ِلْلُم َّتِقْيَن
Artinya:
“kitab (Al-Qur’an) ini tidak ada keraguan pada isinya, petunjuk
bagi orang-orang yang bertaqwa”. (QS: Al-Baqarah [2]: 2).
9
َش ْهُر َر َم َض اَن اَّلِذ ي ُأْنِز َل ِفيِه اْلُقْر آُن ُهًدى ِللَّناِس َو َبِّيَناٍت ِم َن اْلُهَدى َو اْلُفْر َقاِن َفَم ْن
َش ِهَد ِم ْنُك ُم الَّش ْهر َفْلَيُص ْم ُه َو َم ْن َك اَن َم ِر يًضا َأْو َع َلى َس َفٍرَفِع َّد ٌة ِم ْن َأَّياٍم ُأَخ َر ُيِر يُد ا
ُهَّلل ِبُك ُم اْلُيْس َر َو ال ُيِر يُد ِبُك ُم اْلُعْس َر َو ِلُتْك ِم ُلوا اْلِع َّدَة َو ِلُتَك ِّبُروا َهَّللا َع َلى َم ا َهَداُك ْم َو َلَع َّل
﴾۱٨۵﴿ ُك ْم َتْشُك ُروَن
Artinya :
“(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan,
bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al-Qur’an sebagai
petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk
itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil). Karena itu, barang
siapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu,
maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu, dan barang siapa sakit
atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya
berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari
yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak
menghendaki kesukaran bagimu. Dan hendaklah kamu mencukupkan
bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-
Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur.”(QS: Al-
Baqarah [2]: 185).
Ayat tersebut mengisyaratkan bahwa Al-Qur’an adalah
petunjuk yang didesain sedemikian rupa sehingga jelas bagi umat
manusia dengan petunjuk itu manusia bisa membedakan mana yang
hak dan bathil. Inilah sesungguhnya fungsi Al-Qur’an, yaitu sebagai
pedoman hidup umat manusia. Karena itu bila Al-Qur’an dipelajari
dengan benar dan sungguh-sungguh maka isi kandungannya akan
membantu kita menemukan nilai-nilai yang dapat dijadikan pedoman
untuk menyelesaikan berbagai problem hidup.
Dari beberapa pandangan tentang Al-Qur’an tersebut dapat
disimpulkan bahwa Al-Qur’an adalah firman Allah yang terhimpun
dari kata-kata yang diwahyukan kepada nabi Muhammad Saw. secara
mutawatir yang wajib dipelajari oleh setiap muslim.
10
c. Manfaat Al-Qur’an
Al-Qur’an merupakan mukjizat yang turun kepada Rasulullah
SAW untuk disampaikan kepada umatnya. Selain Allah SWT
menjanjikan pahala bagi yang membaca, mempelajari, dan
mengamalkannya, kita perlu ketahui bahwa ada manfaat membaca Al-
Qur’an bagi kita.
1) Syafa’at di Hari Akhir
اْقَر ُء وا اْلُقْر آَن َفِإَّنُه َيْأِتى َيْو َم اْلِقَياَم ِة َش ِفيًعا َألْص َح اِبِه
Artinya:
اَّلِذ يَن آَم ُنوا َو َتْط َم ِئُّن ُقُلوُبُهْم ِبِذ ْك ِر ِهَّللاۗ َأاَل ِبِذ ْك ِر ِهَّللا َتْط َم ِئُّن اْلُقُلوُب
Artinya:
Artinya:
HR Muslim:
Artinya:
ringan bagi yang mempelajarinya. Cara ini lebih efektif untuk dan
efisien dalam mengantarkan anak untuk bisa cepat membaca Al-Qur’an
dengan baik dan dalam kurun waktu yang lumayan singkat
dibandingkan dengan cara-cara terdahulu.
Pembelajaran Al-Qur’an, khususnya kemampuan Al-Qur’an
sebaiknya diajarkan kepada anak sejak usia dini. Dalam mengajarkan
membaca Al-Qur’an guru dapat menggunakan metode yang bermacam-
macam. Salah satu metode membaca Al-Qur’an adalah metode iqro’.
Pada masa anak-anak harus mulai diperkenalkan pada pendidikan Al-
Qur’an dengan tahap dasar pengenalan huruf hijaiyyah pada anak, karna
Al-Qur’an yang menjadi pegangan dan pedoman di dalam kehidupannya
nanti, sehingga ketika dewasa tidak kehilangan pegangan dan pedoman.
Maka dari itulah untuk membaca Al-Qur’an, kita harus mengenal huruf-
huruf hijaiyyah pada anak sebagai dasar pembelajaran Al-Qur’an.
Dengan metode iqro’ diharapkan lebih memudah guru dalam
mengenalkan huruf hijaiyyah hingga tahap membaca Al-Qur’an pada
anak.
Menurut Yuliani (2011:55), “Pada hakikatnya anak adalah
makhluk individu yang membangun sendiri pengetahuannya”.
Maksudnya orang tua dan guru perlu memperhatikan perkembangan
anaknya dalam membangun pengetahuannya sendiri. Anak usia dini
merupakan anak yang sedang berada dalam proses perkembangan, baik
perkembangan nilai-nilai agama dan moral, fisik, kognitif, bahasa,
maupun sosial dan emosional.
Menurut Menteri Agama RI (1991) “Metode iqro’ adalah cara
cepat belajar membaca Al-Qur’an akan langsung pada latihan membaca.
Adapun buku panduan iqro’ terdiri dari 6 jilid di mulai dari tingkat yang
sederhana, tahap demi tahap sampai pada tingkatan yang sempurna.
Metode iqro’ ini dalam prakteknya tidak membutuhkan alat yang
bermacam-macam, karena ditekankan pada bacaannya (membaca huruf
Al-Qur’an dengan fasih). Bacaan langsung tanpa dieja. Artinya
16
2018).
membaca dengan cara melihat dan mengingat bentuk huruf dan gambar
yang disertai tulisan dari makna gambar pada kartu.
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa media kartu huruf
adalah jenis kertas yang berukuran tebal dan berbentuk persegi panjang
yang ditulisi atau ditandai dengan unsur abjad atau huruf tertentu. Kartu
huruf merupakan salah satu alat bantu pembelajaran yang termasuk dalam
katagori Flash Card.
Kata huruf hijaiyyah terbagi menjadi dua yaitu huruf ( )َاْلُحُرْو ُفyang
berati bagian terkecil dari lafal yang tidak dapat membentuk makna
tersendiri kecuali harus dirangkai dengan huruf lain. Kumpulan huruf
yang dapat membentuk arti biasanya tiga huruf, misalnya (“ )َو َقى
memelihara ” namun pada bentuk tertentu ada satu huruf yang sudah
mempunyai arti, misalnya bentuk amar (perintah) dari ( َو ِق¥ )ىadalah (
“ )ِقpeliharalah”.
Kata ‘Hijaiyyah’ ( ) َاْلِه َج اِئَيِةberasal dari akar kata ( ِهَج اًء- َيْهُجْو-) َهَج ا,
yang berati “ejaan". Maksud dari ejaan di sini adalah ejaan Arab sebagai
bahasa asli Al-Qur’an (lihat Q.s.Yusuf, ayat 2). Karena itu yang
dimaksud huruf hijaiyyah adalah huruf yang ejaan bahasa Arab sebagai
bahasa asli Al-Qur’an. Walaupun demikian, tidak menutup
kemungkinan adanya disiplin ilmu lain yang mengunakan huruf
hijaiyyah, misalnya Hadist dan kitab-kitab berbahasa Arab umumnya.
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan media kartu huruf
berupa kartu kecil yang berisi gambar, tanda simbol yang mengingatkan
dan menuntun anak kepada sesuatu yang berhubungan dengan materi
yang dipelajari. Materi/tema yang dipelajari dalam penelitian ini
disesuaikan dengan tema pembelajaran. Media kartu huruf hijaiyyah ini
terbuat dari kertas berukuran 12 cm x 12 cm, yang masing-masing kartu
yang berisi huruf hijaiyyah dan gambar yang ditulis dengan huruf yang
mencolok dengan warna yang menarik.
Contoh huruf hijaiyyah “ ”بakan ditulis pada kartu dengan
tulisan: ب, dan dilengkapi dengan gambar perahu. Pemberian gambar
24
pada kartu ini sangat penting, karena pada taraf usia ini, anak mulai
belajar bahasa simbolis, sehingga belajar huruf hijaiyyah “”ب
harus diberikan makna agar anak mulai mengenal huruf hijaiyyah “”ب.
Makna ini diberikan dengan memberikan label pada huruf
dimaksud, dengan gambar dan tulisan yang menarik dan mudah
dikenal oleh anak. Pemberian label dapat dilakukan dengan gambar
perahu layar, buah tunas kelapa, gambar pisang dan benda-benda
sederhana lainnya yang dikenal oleh anak. Permainan kartu huruf
hijaiyyah pada prinsipnya termasuk dalam kategori mastery play, yaitu
bermain untuk menguasai keterampilan tertentu. Keterampilan yang
dimaksud disini adalah keterampilan membaca awal untuk mengenal
huruf hijaiyyah sejak dini.
Menurut Rusdi Saska (2005:2) “Huruf adalah suatu tanda atau
lambang bunyi yang mempunyai bentuk dengan ciri-ciri tertentu, baik
mempunyai titik penyerta atau tidak”. Huruf Arab (huruf Al-Qur’an)
secara alfabetis atau urutan abjadnya disebut huruf hijaiyyah disingkat
Rufyah yang di mulai dari Alif sampai dengan Ya, sebagai huruf dasar
atau asli berjumlah 29 huruf. Menurut Abdullah Assyafi’i (1992:9)
huruf–huruf hijaiyyah itu terdiri dari 28 huruf.
Tabel 1.1: Huruf Hijaiyyah Dan Cara Pengucapannya
No Huruf Hijaiyyah Huruf Latin
Pengucapan
1. ا A Alif
2. ب B Ba’
3. ت T Ta’
4. ث Ts Tsa’
5. ج J Jim
6. ح H Kha’
7. خ Kh Kho’
8. د D Dal
9. ذ Dz Dzal
25
Metode yang digunakan oleh guru adalah salah satu kunci pokok
di dalam keberhasilan suatu kegiatan harus relevan dengan tujuan
penguasaan kata, transisi, dan kosakata dengan berbagai variasi
media dan bentuk kegiatan yang akan dilakukan.
Metode yang dapat digunakan dengan praktik langsung, adapun
langkah–langkah kegiatan yang dapat di lakukan anak–anak dengan
indikator: membaca gambar yang memiliki kata atau kalimat.
1) Mempersiapkan anak. Sebelum pembelajaran dimulai anak-anak
perlu dipersiapkan dengan baik, sehingga pada saat proses belajar
berlangsung anak memiliki kesiapan belajar dan tidak saling
menggangu diantara mereka.
2) Menyediakan peralatan (media kartu huruf hijaiyyah). Guru
hendaknya mempersiapkan peralatan atau media kartu huruf
hijaiyyah sebelum proses belajar berlangsung. Setiap peralatan
sudah disiapkan secara matang agar terhindar dari pemborosan
alokasi waktu yang telah ditetapkan.
3) Menyiapkan gambar-gambar sesuai tema. Setiap gambar yang akan
diajarkan harus disesuaikan dengan tema dan anak tema yang akan
diajarkan oleh guru sehingga anak mampu menghubungkan kata
sesuai dengan gambar yang ditampilkan.
4) Mempraktikkan cara penggunaan media. Dalam proses pembelajaran
praktek penggunaan media harus dilakukan secara teliti agar
terhindar dari kesalahan dalam penggunaan alat media
pembelajaran. Oleh karena itu guru hendaknya sebelum melakukan
peragaan terlebih dahulu dilakukan percobaan-percobaan lebih
awal untuk menguji validitas alat media yang akan digunakan
oleh guru agar proses pembelajaran dapat berlangsung secara
maksimal.
5) Memasangkan gambar dengan media kartu huruf hijaiyyah. Untuk
mempermudah huruf hijaiyyah yang akan disebutkan oleh anak,
maka setiap gambar yang terpasang harus disesuaikan dengan kartu
28