Dosen Pengampu
Amrullah Khusain, S.Pd.I., M.Pd
OLEH:
hanya atas karunia-Nya maka tugas resume Mata Kuliah Al Quran dan Hadits, ini dapat tersusun
hingga selesai. Ucapan terima kasih tak lupa kami haturkan kepada Bapak Amrullah Khusain,
S.Pd.I., M.Pd. yang telah berkenan memberikan materi, sumber referensi dan wawasan khasanah
ilmu pengetahuan sebagai basis teoritik dalam rangka penulisan makalah ini.
Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah khasanah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca. Harapan kami juga semoga resume sederhana ini dapat turut
memberikan kontribusi berupa referensi ilmiah bagi dunia ilmu pengetahuan kebidanan.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan dan penulisan resume ini terdapat banyak
kesalahan dan kekurangan. Oleh karenanya penulis memohon maaf atas kesalahan dan
ketidaksempurnaan yang pembaca temukan dalam resume ini, dan agar resume ini semakin baik,
kritik dan saran dari para pembaca sangat kami harapkan. Demikian, atas perkenannya diucapkan
terima kasih.
Penulis
A. PENGERTIAN AL-QUR’AN DAN WAHYU
1. DEFINISI AL-QUR’AN
a. Definisi al-qur’an secara bahasa, Al-Qur’an secara etimologi diabil dari kata:
Qoro'a- Yaqro'u-Qiro'atan-Waqur'anan yang berarti sesuatu yang dibaca. Arti ini
menyiratkan anjuran kepada umat islam untuk membaca AL-Qur’an.
Mana’ Kholil al-qotton: Qoro’a mempunyai arti mengumpulkan dan menghimpun;
dan qiro’ah berarti menghimpun huruf-huruf dan kata-kata dengan yang lain dalam
suatu ucapan yang tersusun rapih. (mabahits fii ulumil qur’an)
Alquran adalah kalam Allah yang mengandung mukjizat (sesuatu yang luar
biasa yang melemahkan lawan), diturunkan kepada penutup para Nabi dan Rosul
(yaitu Nabi MuhammadSAW).
Melalui Malaikat Jibril, tertulis pada mushaf, diriwayatkan kepada kita secara
mutawatir,membacanya dinilai ibadah, dimulai dari surah Al-Fatihah dan diakhiri
dengan surahAn-Nas” (Muhammad Ali al-Shobuni, al-Tibyan Fi Ulum Quran,)
2. WAHYU
Dan kami ilhamkan kepada ibu Musa; "Susuilah dia, dan apabila kamu khawatir
terhadapnya maka jatuhkanlah dia ke sungai (Nil). Dan janganlah kamu khawatir dan
janganlah (pula) bersedih hati, karena sesungguhnya Kami akan mengembalikannya
kepadamu, dan menjadikannya (salah seorang) dari para rasul.
(QS. Al-qasas:7)
2. Ilham yang berupa naluri pada binatang, seprti wahyu kepada lebah:
3. Isyarat yang cepat melalui rumus dan kode, seperti isyarat nabi Zakaria yang diceritakan
Al-qur’an
Maka ia keluar dari mihrab menuju kaumnya, lalu ia memberi isyarat kepada mereka;
hendaklah kamu bertasbih di waktu pagi dan petang. (QS. Maryam: 11)
4. Bisikan dan tipu daya setan untuk menjadikan yang buruk kelihatan indah dalam diri
manusia
5. Apa yang disampaikan Allah swt kepada para malaikat berupa suatu perintah untuk
dikerjakan
1. 1.Al-kitab (Buku)
Sebagaimana Dalam Surat Al-anbiya 21:10):
‘’Sesungguhnya Telah Kami Turunkan Kepada Kamu Sebuah Kitab Yang Di Dalamnya
Terdapat Sebab-sebab Kemuliaan Bagimu. Maka Apakah Kamu Tiada Memahaminya
‘’(QS. Al-anbiya: 10)
2. 2.Al-furqon (Pembeda)
Al-quran menjelaskan antara yang hak dan yang bathil,antara yang benar dan
yang salah,antara yang baik dan yang buruk. Sebagaimana dalam al-qur’an surat al-
furqon 25:1.
اركَ ٱلَّ ِذي نَ َّز َل ۡٱلفُ ۡرقَانَ َعلَ ٰى ع َۡب ِد ِهۦ لِيَ ُكونَ لِ ۡل ٰ َعلَ ِمينَ نَ ِذي ًرا
َ َتَب
‘’Maha suci Allah yang telah menurunkan Al Furqaan (Al Quran) kepada hamba-Nya,
agar dia menjadi pemberi peringatan kepada seluruh alam’’ (QS. Al-Furqan:1)
3. Al-Dzikr (pemberi peringatan)
Disebut Al-Dzikr yang berarti peringatan,menurut Al-Zarkasyi,karena Al-Quran
mengandung peringatan-peringatan,nasihat-nasihatserta informasi mengenai umat yang
telah lalu yang tentu saja sebagai peringatan dan nasihat juga bagi orang yang bertaqwa.
َإنَّا ن َۡحنُ نَ َّز ۡلنَا ٱل ِّذ ۡك َر َوِإنَّا لَهۥُ لَ ٰ َحفِظُون
‘’Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al Quran, dan sesungguhnya Kami benar-
benar memeliharanya’’ (QS. Al-Hijr: 9)
5. Asy-Syifa' (obat/penyembuh)
Membaca al-qur’an tak hanya bernilai ibadah, tetapi juga dapat menjadi obat penawar
jiwa yang gelisah, pikiran yang tak menentu, dan jasmani yang kurang sehat.
Sebagaimana Allah SWT mengungkapkan:
ٰ
ة لِّ ۡل ُم ۡؤ ِمنِينَ َواَل يَ ِزي ُد ٱلظَّلِ ِمينَ ِإاَّل َخ َس ٗاراٞ َو َر ۡح َمَٞونُن َِّز ُل ِمنَ ۡٱلقُ ۡر َءا ِن َما هُ َو ِشفَٓاء
Dan Kami turunkan dari Al Quran suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-
orang yang beriman dan Al Quran itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang zalim
selain kerugian. (QS. Al-isra: 82)
6. Al-huda (petunjuk)
Quran bagi umat islam merupakan sebuah petunjuk dan pedoman kelangsungan hidupnya
dalam melakukan segala sesuatu. Al-Qur’an sebagai petunjuk telah dinyatakan oleh Allah
SWT dalam firmannya.
َة لِّ ۡل ُمتَّقِينٞ َاس َوه ُٗدى َو َم ۡو ِعظ
ِ َّان لِّلنٞ َٰهَ َذا بَي
(Al Quran) ini adalah penerangan bagi seluruh manusia, dan petunjuk serta pelajaran bagi
orang-orang yang bertakwa. (QS. Ali Imran: 138)
7. Nur (cahaya)
Al Quran juga menjadi cahaya bagi kehidupan, menuntun manusia menuju cahaya
kebenaran, menjauhkan dari kegelapan, kesesatan serta kejahilan ilmu. Allah swt
berfirman:
ٗ ُن ِّمن َّربِّ ُكمۡ َوَأن َز ۡلنَٓا ِإلَ ۡي ُكمۡ نٞ َٰيََٓأيُّهَا ٱلنَّاسُ قَ ۡد َجٓا َء ُكم ب ُۡر ٰه
ورا ُّمبِ ٗينا
Sesungguhnya Ruhul Qudus (Malaikat Jibril) menyampaikan Hai manusia, sesungguhnya
telah datang kepadamu bukti kebenaran dari Tuhanmu. (Muhammad dengan
mukjizatnya) dan telah Kami turunkan kepadamu cahaya yang terang benderang (Al
Quran). (QS. An-nisa: 174)
C. NUZULUL QUR’AN
Definisi nuzulul qur’an, Nuzul: turun, Nuzulul qur’an berarti turunnya al-qur’an.
Beberapa pakar tafsir menjelaskan bahwa al-qur’an diturunkan dua kali proses. Pertama,
diturunkan secara keseluruhan (jumlatan wahidah). Kedua, diturunkan secara bertahap
(najman najman).
Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Quran) pada malam kemuliaan. (QS. Al-
qadr:1)
Dari ayat diatas terdapat 2 pendapat :
Madzhab PERTAMA
Pendapat ibnu abbas dan sejumlah ulama serta dijadikan pegangan oleh umumnya
ulama, yang dimaksud dengan turunya Al-qur’an dalam tiga ayat diatas ialah turunya
al-qur’an sekaligus ke baitul izzah di langit dunia agar malaikat menghormati
kebesaranya. Kemudian sudah itu Al-qur’an diturukan kepada Rasulullah saw.
Sercara bertahap selama 23 tahun. Sesuai dengan peristiwa dan kejadian sejak beliau
diutus sampai wafatnya.
Madzhab KEDUA
Yaitu yang diriwayatkan oleh imam as-sya’bi bahwa yang dimaksud dengan turunya
al-qur’an dalam tiga ayat diatas adalah permulaan turunya al-qur’an kepada
Rasulullah saw. Permulaan turunya al-qur’an dimulai pada malam lailatul qadr di
Bulan Ramadan, yang merupakan malam yang diberkahi,. Kemudian berlanjut
sesudah itu secara bertahap susuai dengan kejadian dan peristiwa-peristiwa selama
kurang lebih 23 tahun
Kata makkiyah merupakan kata sifat yang disandarkan kepada kota tersebut. Dan
sesuatu disebut makkiyah apabila ia mengandung kriteria yang berasal dari Makkah atau
yang berkenaan dengannya.
Begitu pula dengan madaniyah, ia diambil dari nama kota Madinah, tempat
Rasulullah SAW berhijrah dan membangun masyarakat Islam serta mengembangkan Islam
hingga ke segala penjuru dunia. Dari sini kemudian para ulama dalam mendefinisikan
makkiyah dan madaniyah tidak hanya terpaku pada pengertian yang sangat sempit,
melainkan juga memasukan unsur waktu yang tak terpisahkan dari sejarah Rasulullah.
a. Perbedaan Ayat Makkiyah dan Madaniyah
Umumnya pendek-pendek
Didahuluikata ُياَاَيُّهَاالنَّاس
Berisi keimanan, pahala dan ancaman, kisah-kisah umat terdahulu dan akhlak.
Setiap surat yang terdapat : - Kata كال,Ayat sajdah , Kisah para nabi
Ayat-ayat Madaniyah:
Umumnya panjang.
Didahului kata ياَاَيُّ َهاالَّ ِذيْنَ َأ َمنُ ْوا
Berisi syariah, baik yang terkait dengan ibadah atau muamalah.
Kebanyakan membahas hal-hal yang berhubungan dengan hukum2 kemasyarakatan
dan kenegaraan.
E. KODIFIKASI AL-QUR’AN
Yang dimaksud dengan kodifikasi masa abu bakar adalah pengumpulan al-qur’an yang masih
terpisah pada berbagai macam alat tulis menjadi satu kesatuan yang utuh. Alasan yang
mendorong abu bakar melakukan hal tersebut adalah: usulan Umar bin khattab karena 70
sahabat penghafal al-qur’an yang gugur dalam Peperangan Yamamah, yakni perang
melawan orang-orang murtad.
Jika hal itu dibiarkan, maka lama kelamaan al-qur’an akan hilang bersama para sahabat yang
gugur tersebut. Akhirnya abu bakar bersedia melakukan perkerjaan ini, sebagai sebuah
amanah yang sangat mulia, karena berkaitan dengan pemeliharaan al-qur’an.
Sahabat yang ditunjuk oleh Abu bakar sebagai pengumpul al-Qur’an adalah:
Alasan menunjuk Zaid karena; Beliau adalah orang kepercayaan Nabi Saw, pernah menjadi
juru tulis nabi, dan Dia adalah sahabat yang terakhir mentadarus kan al-Qur’an di hadapan
Nabi secara lengkap 30 juz, sebelum Nabi wafat.
Cara yang digunakan Zaid dalam pengumpulan tersebut adalah melalui dua hal, Hafalan
dan tulisan dari para sahabat penghafal dan penulis al- Qur’an.
Al-Qur’an hasil pengumpulan kemudian di simpan oleh Abu Bakar, kemudian Umar, dan
hafsah.
Alasan yang mendorong utsman melakukan itu adalah: munculnya perbedaan cara
membaca ayat al-qur’an di kalangan umat islam, setelah Islam berkembang secara luas,
sehingga membawa pada perselisihan.
Sahabat yang mengusulkan kepada Utsman bin affan untuk melakukan penulisan al-qur’an
adalah Huzaifah bin Yaman, setelah beliau melihat perselisihan di kalangan umat islam,
ketika terjadinya perang armenia dan azerbaijen dengan irak.
Orang yang ditunjuk oleh Usman untuk melakukan tugas tersebut adalah:
Al-Qur’an yang dijadikan pedoman oleh Tim penulis adalah al-Qur’an yang disimpan oleh
Hafsah binti Umar bin Khattab
d. PENCETAKAN AL-QUR’AN
Hasil kerja tim penulis ini, kemudian digandakan menjadi 5 salinan, masing2 dikirim ke
wilayah Islam, agar umat Islam punya satu kitab suci yang sama yang bisa dijadikan
sandaran dalam membaca. Salinan inilahyang disebut dengan Rasm Al-utsmani
Pemberian tanda huruf dan syakal (harakat): pemberian tanda pada huruf-huruf al-qur’an
dilakukan pada masa khalifah abdul malik bin marwan (66-68 h) khalifah ke-5 umayyah.
Orang yang diberi tugas untuk melakukan itu adalah abu aswad ad-duali
Sejak masa Utsman bin Affan (35 h) sampai masa Turki Usmani (1123 h) al-Qur’an ditulis
dan diperbanyak secara manual.
3. Berikutnya Tahun 1787M al-qur’an diterbitkan oleh St. Peterburg Rusia, di tahqiq oleh
sarjana muslim turki,beserta kutipan2 tafsirnya, saat ini di era kesultanan ottoman/turki
utsmani
7. Tahun 1848 (Fauzi A) versi lain tahun 1904 (alhumam) pertama kali di cetak di
Indonesia
8. Tahun 1984 Raja Fath Arab Saudi menerbitkan 10.000.000 eksemplar setiap tahun di
kirim keberbagai negara secara gratis
1. Aqidah
AQIDAH atau I’TIQOD secara bahasa berasal dari kata al ‘aqdu yang artinya
berputar sekitar makna kokoh, kuat, dan erat. Aqidah juga berarti kepercayaan yang kuta
dan kokoh, atau mengikat dengan kokoh(Bnu manzhur, lisânal 'arab). adapun secara
istilah umum, kata akidah bermakna keyakinan yang kokoh akan sesuatu, tanpa ada
keraguan (Al mu’jam al washith). Adapun secara istilah kata akidah bermakna keyakinan
yang kokoh akan sesuatu, tanpa ada keraguan Dalam definisi syar’i, akidah dalam agama
islam bermakna masalah masalah ilmiyah yang berasal dari allah dan rosulnya, yang wajib
bagi setiap muslim untuk meyakininya sebagai pembenaran terhadap allah dan rosul nya.
2. Ibadah
Kata Ibadah berasal dari bahasa arab yaitu عب••ادة- يعب••د- عب••دyang artinya:patuh,
tunduk, hina (kamus mu’jamul wasith)
Ibadah menurut istilah ulama:
الباطنة والظاهرة العبادة اسم جامع لكل ما يحبه هللا ويرضاه من األقوال واألعمال
Ibadah adalah satu kata yang mencakup segala hal yang dicintai Allah dan diridhai-Nya,
baik itu perkataan maupun perbuatan, perkara batin maupun zahir.
“Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku.”
(QS. Adz Dzariyaat : 56)
3. Akhlak
ٌ ُُخل
Pengertian akhlak berasal dari bahasa arab, أخالقadalah bentuk jamak dari ق
“khuluq” yang berarti budi pekerti, perangai, tingkah laku, atau tabiat. Berakar dari kata
َ َ “ َخلkhalaqa” yang berarti menciptakan. Se-akar dengan kata ق
ق ٌ ِ َخالKhaliq (pencipta),
makhluq(yang diciptakan ) dan ق ٌ “خ ْلkhalq”
َ (penciptaan).
Ilmu Akhlak pada dasarnya termasuk ilmu yang terkandung di dalam ilmu hikmah.
Hikmah itu sendiri sebagaimana istilah para ahli hukum adalah ungkapan ketika
mengetahui kebenaran yang sesungguhnya dan kebaikan untuk diamalkan Sedangkan
setiap ketentuan-ketentuan dari Allah selalu mengandung unsur-unsur makarimal akhlak
atau prilaku-prilaku yang mulia dan hikmah dari mengamalkannya (An-Nisabury 1995,
4:350)
Akhlak dalam al-qur’an
Di dalam al-quran, terdapat beberapa ayat yang di dalamnya terkandung nilai-nilai
akhlak, atau bahkan secara umum, al-quran itu sendiri adalah akhlak, dalam arti pakaian,
cara kita hidup, berpikir da berbuat serta berteraksi-berkomunikasi, baik dengan khalik
maupun dangan makhluk.
Perintah Ikhlas
صلَ ٰوةَ َويُ ۡؤتُو ْا ٱل َّز َك ٰو ۚةَ َو ٰ َذلِكَ ِدينُ ۡٱلقَيِّ َم ِة ِ َِو َمٓا ُأ ِم ُر ٓو ْا ِإاَّل لِيَ ۡعبُدُو ْا ٱهَّلل َ ُم ۡخل
َّ صينَ لَهُ ٱلدِّينَ ُحنَفَٓا َء َويُقِي ُمو ْا ٱل
‘’Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan
ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus, dan supaya mereka
mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus
(Al-Baiyinah: 5) ‘’
4. Hukum
Secara garis besar hukum dalam Al-Qur’an meliputi dua hal yaitu ibadah dan
muamalah. Ibadah meiputi shalat, puasa, zakat, dan haji. Dan muamalah meliputi hukum
keluarga, jinayah, politik dan ekonomi. Hal ini menunjukan bahwa hukum islam sangat
komprehensif. An Inilah salah satu karakter khusus hukum islam, yang tidak ada dalam
hukum buatan manusia. J.N.D Anderson, seorang orientalis, mengakui hal ini. Dia
mengatakan ‘hukum islam jauh lebih luas cakupannya dari hukum barat, hukum islam
mencakup segala lapangan hukum sekaligus, yaitu hukum publik, hukum privat, hukum
nasional, dan hukum internasional dimana Barat tidak menganggapnya sebagai hukum.
5. Sejarah
Penuturan kisah-kisah dalam Al-Qur’an sarat dengan muatan edukatif bagi
manusia, khususnya pembaca dan pendengarnya. Kisah-kisah tersebut menjadi bagian dari
metode pendidikan yang efektif bagi pembentukan jiwa yang mentauhidkan Allah SWT.
Karena itu ditegaskan Allah SWT. Allah swt memberikan contoh kisah-kisah umat
terdahulu beserta akibat yang dialami bagi orang yang menentang perintah Allah serta
berperilaku tidak baik sebagai pelajaran buat umat islam.
ق َوقَ ْد آتَ ْينَا َك ِمنْ لَ ُدنَّا ِذ ْك ًرا َ ص َعلَ ْي َك ِمنْ َأ ْنبَآ ِء َما قَ ْد
َ َ سب ُّ َُك َذلِ َك نَق
‘’Demikianlah kami kisahkan kepadamu (Muhammad) sebagian kisah (umat) yang telah
lalu, dan sungguh, telah kami berikan kepadamu suatu peringatan’’ (Al-Qur’an) dari sisi
kami. (QS. Thaaha: 99)
3. Tanda-tanda tadabbur-alqur’an
Bertambah iman dan tawakkal
‘’Sesungguhnya orang-orang yang beriman ialah mereka yang bila disebut nama allah
gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan ayat-ayat-nya bertambahlah iman
mereka (karenanya), dan hanya kepada tuhanlah mereka bertawakkal ‘’(qs. Al-anfal: 2)
Menangis karena Allah
“Dan apabila mereka mendengarkan apa yang diturunkan kepada rasul (muhammad),
kamu melihat mata mereka mencucurkan air mata disebabkan kebenaran (al-qur’an)
yang telah mereka ketahui (dari kitab-kitab mereka sendiri); seraya berkata, “ya rabb
kami, kami telah beriman, maka catatlah kami bersama orang-orang yang menjadi saksi
(atas kebenaran al-qur’an dan kenabian muhammad).” (Qs. Al-ma’idah: 83).
Merasa bahagia dan gembira
‘’Dan apabila diturunkan suatu surat, maka di antara mereka (orang-orang munafik)
ada yang berkata: "siapakah di antara kamu yang bertambah imannya dengan
(turannya) surat ini?" Adapun orang-orang yang beriman, maka surat ini menambah
imannya, dan mereka merasa gembira.” (Qs. At-taubah: 124).
Bersujud mengagungkan Allah
‘’Katakanlah: "berimanlah kamu kepadanya atau tidak usah beriman (sama saja bagi
allah). Sesungguhnya orang-orang yang diberi pengetahuan sebelumnya apabila al
quran dibacakan kepada mereka, mereka menyungkur atas muka mereka sambil
bersujud, Dan mereka berkata: "maha suci tuhan kami, sesungguhnya janji tuhan kami
pasti dipenuhi“ (Al-isra: 107-108)
H. SEJARAH PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN HADITS
Walaupun pada lahirnya kedua hadis di atas bertentangan, namun Menurut Rasyid Ridha,
sebagaimana dikutip Muhammad Abu Rayyah, Keduanya dapat dikompromikan.
Sebagian ulama, lanjut Abu Syuhbah, mengatakan bahwa hadis Abu Hurairah merupakan
nāsikh bagi hadis Abu Sa’id. Argumennya adalah:
a. Kisah Abu Syah terjadi pada tahun ke 8 H., yakni tahun penaklukan Mekkah,
b. Hadis itu diriwayatkan oleh Abu Hurairah yang masuk Islam pada tahun Ke 7 H
(Muhammad Abu Syuhbah, t. Th: 20-21).
Ada beberapa cara Rasulullah menyampaikan hadits pada para sahabat yaitu:
1. Melalui ceramah terbuka yang beliau berikan setiap Jum’at, hari raya dan waktu-waktu
yang tidak ditentukan, jika keadaan menghendaki.
2. Dalam banyak kesempatan Rasulullah juga menyampaikan hadis melalui sahabat
tertentu, yang kemudian disampaikan kepada sahabat yang lain.
3. Untuk hal-hal yang sensitif, seperti yang berkaitan dengan keluarga dan kebutuhan
biologis, disampaikan melalui istri-istrinya, begitu pula para sahabat jika ada hal yang
berkaitan dengan hal itu segan bertanya kepada Rasulullah maka para sahabat
menanyakan kepada istri-istri Rasul.
4. cara lain yang dilakukan Rasulullah Saw adalah melalui praktek langsung.
Hadits adalah teladan dari Nabi Muhammad Yang wajib diikuti. Sebagian besar hadits
diriwayatkan secara lisan oleh para sahabat kepada generasi penerus mereka
(tabi’in).Hadits atau al-hadits menurut bahasa al-jadid yang artinya sesuatu yang baru.
Pengertian hadits menurut ulama
Ulama Hadits umumnya menyatakan, bahwa “Hadits ialah segala ucapan Nabi,
segala perbuatan beliau, segala taqrir (pengakuan) beliau dan segala keadaan
beliau”
Ulama Ushul menyatakan, bahwa: “Hadits ialah segala perkataan, segala
perbuatan dan taqrir Nabi, yang bersangkut paut dengan hokum”.
At-Thiby menyatakan, bahwa: “Hadits ialah segala perkataan, perbuatan dan
taqrir Nabi, para sahabat-sahabatnya
Ibunda Aisyah bertanya kepada Rasulullah tentang jihad yang paling utama bagi wanita,
beliau berkata “Jihad terbaik adalah haji mabrur.” (HR. al-Bukhari)
Nah, teks yang berwarna merah itulah yang disebut matan.
Syarat – syarat rawi :
1. Berakal
Menurut para ahli hadist berakal berarti identik dengan kemampuan seseorang untuk
membedakan.
2. Cermat
Kecermatan perawi bisa dikenali dari hadist yang dia riwayatkan ternyata cocok dengan
yang diriwayatkan oleh orang yang dikenal cermat, teliti dan terpercaya.
3. Adil
Perawi yang adil ialah yang bersikap konsisten dan berkomitmen tinggi pada urusan
agama, yang bebas dari setiap kefasikan dan dari hal-hal yang merusak kepribadian
4. Muslim
Seorang rawi harus meyakini dan mengerti akidah Islam, karena dia meriwayatkan hadist
atau khabar yang berkaitan dengan hukum-hukum, urusan dan tasyri’ agama Islam.