DOSEN PENGAMPU :
NOPI ANGGISTA PUTRI SST.,M.Keb.
Puji syukur diucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat serta karunia-Nya
sehingga makalah dengan berjudul Nutrisi Untuk Menopause Dan Latihan Pada Masa
Menopouse dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami mengucapkan
terimakasih terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan
sumbangan baik pikiran maupun materinya.
Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa
pembaca praktekkan dalam kehidupan sehari-hari.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan dan penulisan masih melakukan banyak
kesalahan. Oleh karena itu penulis memohon maaf atas kesalahan dan ketidaksempurnaan
yang pembaca temukan dalam makalah ini. Penulis juga mengharap adanya kritik serta
saran dari pembaca apabila menemukan kesalahan dalam makalah ini.
Penulis
ii
Daftar Isi
Judul.........................................................................................................................................i
Kata Pengantar ......................................................................................................................ii
Daftar Isi .................................................................................................................................iii
BAB I Pendahuluan
A. Latar Belakang..............................................................................................................1
B. Tujuan...........................................................................................................................2
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Persoalan Kesehatan Reproduksi bukan hanya mencakup persoalan kesehatan
Reproduksi perempuan secara sempit dengan hanya mengkaitkan pada masalah
kehamilan dan persalinan saja tetapi berbagai macam masalah dalam kesehatan
Reproduksi perempuan Dewasa yang menjadi Fokus permasalahan Reproduksi Itu
sendiri (Manuaba, 2012). Seorang wanita akan menjalani proses menjadi tua dan
mengalami menopause. Kurun usia 40 – 55 tahun merupakan periode yang sangat
bertautan karena berkaitan dengan perubahan tubuh dan rohani seorang wanita. Banyak
wanita mengalami tekanan secara fisik, tekanan kejiwaan yang mempengaruhi emosinya.
Berbagai keluhan akan dialami wanita dari gejala ringan sampai berat (gejala fisik dan
psikologis) yang dikenal dengan sindroma klimakterik.
Kerentanan terhadap kejadian peningkatan tekanan darah dan gangguan sistem
pembuluh darah sebagai akibat dari kurangnya estrogen berpeluang terjadi pada masa
menopause. (Kemenkes.RI, 2014) mengemukakan bahwa aktivitas fisik yang relatif stabil
dilakukan mempunyai pengaruh terhadap kualitas hidup dan dapat meredakan gejala
menopause (hot flushes). Berbagai hasil penelitian dan observasi menunjukkan bahwa
wanita yang mengalami sindroma klimakterium menggunakan berbagai cara dalam
mengatasi keluhan yang dialaminya di antaranya berbicara dengan dukungan sosial,
relaksasi dan terapi sulih hormon. Melakukan olahraga dan aktivitas fisik secara rutin,
mengonsumsi vitamin D dan mengenakan pakaian yang tipis, berlapis dalam mengatasi
keluhan menopause. Dalam mengatasi keluhan setiap individu tetap membutuhkan
bantuan orang lain dalam mengatasi permasalahannya (Moilanen et al., 2012).
Exercise atau latihan yang teratur dapat mengatasi keluhan yang dialami pada
menopause. Jenis latihan pengheningan (penguasaan diri) mampu mengurangi fluktuasi
hormon sehingga keluhan yang dirasakan pada tubuh, pikiran dapat dikurangi selain itu
dapat juga mencegah gangguan pada tulang dan kelainan pada pembuluh darah serta
meningkatkan imunitas (Eko Sari Ajiningtyas, 2018). Latihan yang teratur berkontribusi
menjaga kestabilan, elastisitas dan kapasitas serta keserasian tubuh. Dari segi mental,
exercise atau latihan dapat mengurangi risiko penurunan daya ingat, mengatasi tekanan
1
mental, memperbaiki suasana hati. Olahraga juga mampu memandirikan, membina
hubungan atau interaksi dengan orang lain dan berdaya guna (Pusdatin, 2015).
B. Tujuan
2. Agar mahasiswa mengetahui dan dapat menjelaskan latihan yang boleh dilakukan
pada masa menopause.
2
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Menopause
a. Definisi Menopause
Menopause berasal dari bahasa Latin mensis yang berarti bulan dan bahasa
Yunani pausis yang berarti berhenti, kata ini merujuk hanya pada periode menstruasi
terakhir. Jika menarke langsung dapat ditentukan di saat wanita untuk pertama
kalinnya mengeluarkan darah haid, menopause baru bisa ditentukan dengan pasti
satu tahun setelah menstruasi berhenti (Bobak,2005). Menopause adalah berhentinya
fungsi reproduksi wanita ditandai dengan berhentinya menstruasi pada usia sekitar
50 tahun akibat dari tidak diproduksinya hormon estrogen oleh ovarium (Bohme,
2001; Manuaba, 2010).
Menopause mengacu pada kondisi yang disebut “perubahan hidup” pada wanita,
yakni saat menstruasi berhenti, seorang wanita dikatakan mengalami menopause jika
dalam setahun tidak lagi mengalami periode menstruasi. Pada masa ini, aktivitas dari
ovarium menurun sampai ovulasi berhenti (Kozier, 2011). Sementara itu, WHO
mendefenisikan menopause sebagai berhentinya menstruasi secara permanen akibat
hilangnya aktivitas folikular ovarium. Setelah 12 bulan amenorea berturut-turut,
periode menstruasi terakhir secara retrospektif ditetapkan sebagai saat menopause
(Brashers, 2007).
b. Periode Menopause
Menurut Manuaba (2009), menopause menjadi tiga periode, yaitu :
1) Fase pra-menopause (klimakterium), pada pase ini seorang wanita
mengalami kekacauan pola menstruasi, terjadi perubahan 19
psikologi/kejiwaan, terjadi perubahan fisik. Berlangsung selama 4-5 tahun,
yang terjadi pada usia antara 48-55 tahun.
2) Fase menopause Terhentinya menstruasi. Perubahan dan keluhan psikologi
dan fisik yang semakian menonjol yang berlangsung sekitar 3-4 tahun pada
usia antara 56-60 tahun.
3) Fase pasca-menopause (serium), terjadi pada usia diatas 60-65 tahun,
3
wanita beradaptasi terhadap perubahan psikologi dan fisik, dan keluhan
semakin berkurang.
5
Prinsip dasar untuk memenuhi gizi pada wanita menopause yaitu :
1) Pemberian diet yang sesuai dengan penyakit yang diderita disamping
pengobatan
2) mengkonsumsi pil tambah darah, untuk mengatasi anemia
3) mengkonsumsi susu nonfat/makanan tinggi kalsium untuk
menanggulangi osteoporosis
4) mengkonsumsi cukup serat (sayuran dan buah) untuk mengatasi
konstipasi
5) olah raga dengan teratur
6) membatasi asupan natrium / sodium yang terdapat pada makanan
kemasan biasanya camilan-camilan yang sering dikonsumsi.
Asupan gizi yang dianjurkan untuk dikonsumsi wanita menopause, antara lain:
1) Kalsium
Kadar estrogen mengalami penurunan yang signifikan selama menopause.
Keadaan ini membuat kebutuhan kalsium wanita mengalami peningkatan. Jika
kebutuhan tersebut tidak tercukupi, pengeroposan tulang akan lebih cepat terjadi.
Karenanya, bagi wanita menopause yang tidak menggunakan pengganti
estrogen, dirinya dianjurkan untuk mendapatkan 1.200 miligram kalsium per
hari. Kalsium bisa didapatkan dari susu, keju, dan yoghurt.
2) Vitamin D
Vitamin D sangatlah penting untuk melindungi tulang Anda selama
menopause. Susu dan turunan produknya, seperti yoghurt dan keju, juga
berkhasiat dan mengandung vitamin D.
5) Kedelai
Beberapa ahli berpendapat bahwa kedelai mampu mengatasi keluhan hot
flash saat menopause. Ini karena kedelai mengandung senyawa isoflavon, yang
mampu menjadi duplikat estrogen di dalam tubuh.
6) Biji-bijian utuh
Beberapa biji-bijian, seperti gandum potong baja, quinoa, barley, dan
beras merah, menyediakan vitamin B yang membantu meningkatkan energi,
mengelola stres, dan menjaga fungsi sistem pencernaan saat menopause. Di
samping itu, asam folat dan serat dalam biji-bijian juga dapat membantu
menurunkan risiko penyakit kardiovaskular yang mengintai wanita menopause.
7) Air
Wanita menopause wajib mengonsumsi air putih pada jumlah yang tepat
setiap hari. Hal ini bertujuan agar keluhan kulit dan vagina kering tidak
bertambah parah. Di samping itu, minum air putih juga membantu mengurangi
perut kembung yang terjadi akibat perubahan hormon.
Berikut ini adalah lima jenis olahraga untuk wanita menopause yang bisa dicoba
antara lain:
a. Kardio
Kardio merupakan kegiatan yang dapat dilakukan untuk meningkatkan
detak jantung dan kerja paru-paru lebih dari biasanya. Kardio juga dapat
membantu menurunkan berat badan, untuk wanita menopause. Selain itu, risiko
penyakit yang mungkin terjadi saat menopause, contohnya penyakit jantung dan
osteoporosis (kerapuhan tulang) dapat dicegah melalui kardio.
Beberapa jenis kardio yang dapat dilakukan oleh wanita menopause,
antara lain:
• Berjalan
• Jogging
• Bersepeda
• Berenang
• Menari
8
b. Latihan Kekuatan
Latihan kekuatan adalah olahraga yang efektif untuk mengurangi lemak di
perut dan membangun jaringan otot. Latihan kekuatan juga diperlukan oleh
wanita menopause untuk membantu memperlambat kondisi osteoporosis atau
kerapuhan tulang. Olahraga latihan kekuatan yang dapat dilakukan adalah dengan
mengangkat alat berat atau pipa resistensi. Disarankan wanita menopause
menggunakan bantuan pelatih. Hal ini penting untuk mencegah terjadinya cedera.
c. CircuitTraining
Circuit training adalah olahraga yang mengombinasikan aerobik dengan
latihan kekuatan. Olahraga ini efektif untuk membakar kalori sehingga dapat
menurunkan berat badan pada wanita menopause.
d. Yoga
Yoga dapat dilakukan untuk melatih pernafasan dan melepas rasa stres.
Yoga dapat dilakukan kapan saja dan dimana saja. Untuk memaksimalkan
olahraga, yoga dapat dilakukan bersamaan dengan aerobik, latihan kekuatan, atau
olahraga lainnya.
e. Zumba
Zumba merupakan olahraga yang cukup populer. Olahraga zumba
dilakukan dengan sekelompok orang, sehingga kamu tidak akan mudah bosan.
Gerakan zumba dapat membakar kalori dan melatih otot-otot di tubuh. Itulah
olahraga yang dapat dilakukan oleh wanita menopause. Melakukan olahraga
memang penting untuk menurunkan berat badan bagi wanita pada saat
menaopause. Namun, tentunya olahraga harus disertai dengan mengonsumsi
makanan sehat dan rendah kalori, serta tidur yang cukup dan berkualitas. Agar
terhindar dari anemia, rajin mengonsumsi zat besi juga sangat disarankan.
9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Menopause merupakan masa dalam kehidupan wanita dimana dalam
setahun menstruasi berhenti sebagai akibat dari tidak diproduksinya lagi
hormon estrogen di ovarium sehinnga masa reproduksi wanita berakhir. Pada
dasarnya, kecukupan gizi pada usia menopause sama seperti kecukupan gizi
pasa kelompok usia yang lebih muda. Satu satunya pengecualian adalah
penurunan kebutuhan akan energi yang mengikuti penambahan usia. Namun,
tidak ada salahnya untuk mengatispasi kebutuhan makanan yang diperlukan
pada masa menopause atau berhentinya hormon estrogen dalam tubuh.
Terutama, jika memilki resiko kena gangguan tubuh tertentu yang mungkin
akan terjadi di masa yang akan datang
B. Saran
2. Kebutuhan kalori dan zat-zat gizi pada wanita menopause yang dianjurkan
adalah sesuai kebutuhan yang memperhatikan faktor-faktor seperti berat
badan, tinggi badan, usia dan aktifitas. Yang jumlah umumnya lebih
rendah dibandingkan kebutuhan pada usia dewasa. Selain itu, jangan lupa
mengkonsumsi makanan yang mengandung vitaminD, seperti ikan tuna,
salmon, minyak ikan, telur, dan susu. Meskipun vitamin D sendiri
sebenarnya bisa diperoleh dari sinar matahari yang dapat diperoleh dengan
mudah.
19
DAFTAR PUSTAKA
iv