MAKALAH
disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Patologi Khusus
Dosen Pengampu
dr. Nurbaeti,SP.PA,M.Kes
Disusun:
Penulis
2021
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR………………………………………………………… i
DAFTAR ISI………………………………………………………………….. ii
BAB 1 PENDAHULUAN
Latar belakang,……………………………………………………....... 1
1.1. Rumusan masalah……………………………………………………... 2
1.2. Tujuan ………………………………………………………………… 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Geriatri ...................................................................................... 3
2.2 Tujuan pemeriksaan kekuatan otot .............................................................. 3
2.3 Fungsi pemeriksaan sensormotorik ............................................................. 3
2.4 Cara pendosisan Geriatric ........................................................................... 4
2.5 Batasan Usia ................................................................................................ 4
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan .................................................................................................. 5
3.2 Saran ............................................................................................................ 5
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………..……... 6
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar belakang
Di masa yang akan datang, jumlah lansia di Indonesia semakin bertambah
tahun 1990 jumlah lansia 6,3 persen (11,3 juta orang) pada tahun 1990 jumlah
lansia diperkirakan mencapai 24,5 juta orang.tahun 2020 jumlah lansia di
Indonesia diperkirakan akan menempati urutan ke 6 terbanyak didunia dan
melebihi jumlah lansia di brazil
Lanjut usia didefinisikan sebagai penurunan, kelemahan, meningkatnya
kerentanan terhadap berbagai penyakit dan perubahan lingkungan, hilangnya
mobilitas dan ketangkasan, serta perubahan fisiologis yang terkait dengan usia
Peningkatan jumlah lansia tidak terlepas dari keberhasilan pembangunan
nasional Indonesia. Keberhasilan itu dapat dilihat dari adanya peningkatan
kesejahteraan rakyat dan kemajuan dibidang teknologi. Hal itu mengakibatkan
perubahan pola penyakit dari penyakit infeksi ke penyakit degenarasi dan
kardiovaskuler.
Lansia bukan suatu penyakit ,namun merupakan tahap lanjut dari suatu
proses kehidupan yang ditandai dengan penurunan kemampuan tubuh untuk
beradaptasi dengan stress lingkungan.penurunan kemampuan berbagai organ,
fungsi dan system tubuh bersifat alamiah/fisiologis. Penurunan disebkan
berkurangnya jumlah dan kemampuan sel tubuh. (Wengert 2017)
Lansia merupakan seseorang yang berusia 60 tahun keatas baik pria
maupun wanita, yang masih aktif beraktivitas dan bekerja ataupun mereka
yang tidak berdaya untuk mencari nafkah sendiri sehingga bergantung kepada
orang lain untuk menghidupi dirinya
Menurut Kementerian Kesehatan RI (2015) lanjut usia dikelompokan
menjadi usia lanjut(60-69 tahun) dan usia lanjut dengan risiko tinggi (lebih
dari 70 tahun atau lebih dengan masalah kesehatan)
Di Indonesia lanjut usia adalah usia 60 tahun keatas. Hal ini dipertegas
dalam Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1998 tentang kesejahteraan lanjut
usia pada Bab 1 Pasal 1 Ayat 2
Untuk mempertahankan kulitas hidup, tetap aktif dan produktif, lansia
membutuhkan kemudahan dalam beraktivitas. Kemudahan dalam beraktivitas
akan membantu lansia melakukan kegiatannya tanpa hambatan.peran
fisioterapi dalam hal itu meliputi aspek peningkatan (promotive), pencegahan
(preventive), pengobatan (curative), pemulihan (rehabilitative), dan
pemeliharaan (maintenance).
1
2
1.3 Tujuan
1. untuk mengetahui pengertian geriatric
2. mengetahui tujuan pemeriksaan kekuatan otot
3. mengetahui fungsi pemeriksaan sensomotorik
4. mengetahui cara pendosisan pasien geriatric
5. mengetahui batasan usia
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Geriatri
Menurut World Health Organisation (WHO), lansia adalah seseorang yang telah
memasuki usia 60 tahun keatas. Lansia merupakan kelompok umur pada manusia
yang telah memasuki tahapan akhir dari fase kehidupannya. Kelompok yang
dikategorikan lansia ini akan terjadi suatu proses yang disebut Aging Process atau
proses penuaan.
Proses penuaan adalah siklus kehidupan yang ditandai dengan tahapan-tahapan
menurunnya berbagai fungsi organ tubuh, yang ditandai dengan semakin rentannya
tubuh terhadap berbagai serangan penyakit yang dapat menyebabkan kematian
misalnya pada sistem kardiovaskuler dan pembuluh darah, pernafasan, pencernaan,
endokrin dan lain sebagainya. Hal tersebut disebabkan seiringmeningkatnya usia
sehingga terjadi perubahan dalam struktur dan fungsi sel, jaringan ,serta sistem organ.
Perubahan tersebut pada umumnya mengaruh pada kemunduran kesehatan fisik dan
psikis yang pada akhirnya akan berpengaruh pada ekonomi dansosial lansia. Sehingga
secara umum akan berpengaruh pada activity of daily living.
2.2 Tujuan pemeriksaan kekuatan otot
Pemeriksaan kekuatan otot dapat dilakukan dengan menggunakan pengujian otot
secara manual, pemeriksaan ini ditunjukan untuk mengetahui kemampuan
mengontraksikan kelompok otot secara volunteer. lansia yang tidak mampu
mengontraksikan otot nya secara aktif dan volunteer tidak tepat apabila diberikan
MMT standar. Pemeriksaan kekuatan otot mrnggunakan MMT akan membantu
penegakan diagnosis klinis,penentuan jenis terapi,jenis alat bantu yang diperlukan
dan prognosis.
2.3 Fungsi pemeriksaan sensormotorik
Koordinasi dan keseimbangan saat dilakukan tes koordinasi selain factor
kemampuan melakukan gerakan fator kecepatan untuk membentuk gerakan juga
harus dipertimbangkan.gerakan harus halus dan akurat dengan arah
gerakan,kecepatan dan ketegan otot harus tepat. (Pudjiastuti, Surini, and Utomo
2003)
Pemeriksaan dapat dibagi dalam Pemeriksaan koordinasi non ekuilibrium, gerakan
ketika tubuh tidak pada posisi tegak. Kemudian ada pemeriksaan ekuilibrium, untuk
menilai komponen statis dan dinamis dari postur dan keseimbangan ketika tubuh
3
dalam posisi berdiri ,meliputi gerakan motoric kasar dan observasi tubuh saat static
dan dinamis.
4
3.2 Saran
1. Lansia diharapkan tidak terlalu memikirkan perubahan kondisi fisik dan
psikologis yang terjadi pada dirinya. Selain itu juga diharapkan dapat
meningkatkan hubungan sosial di lingkungannya, meningkatkan spritualitas,
dan memanfaatkan program yang dilaksanakan pemerintah yaitu Program
Kesehatan Lansia sehingga lansia masih tetap produktif dan dapat
meningkatkan kualitas hidupnya.
2. Keluarga diharapkan meningkatkan perannya bagi setiap anggota keluarga,
seperti: dapat meluangkan waktu sejenak untuk berkumpul dan mendengarkan
keluh kesah lansia, memberikan kasih sayang dan perhatian, memeriksakan
kesehatan lansia secara teratur, serta tidak menganggap lansia sebagai beban
sehingga dapat mendukung lansia untuk meningkatkan kualitas hidupnya.
5
DAFTAR PUSTAKA
Elrod, Cathy. 2020. Guccione’s Geriatric Physical Therapy Geriatric Physical
Therapy in the 21st Century: Overarching Principles and Approaches to
Practice. 4th ed. Elsevier Inc. http://dx.doi.org/10.1016/B978-0-323-60912-
8.00001-4.
Guccione, Andrew, Rita Wong, and Avers Dale. 2012. Geriatric Physical Therapy
Geriatric Physical Therapy 3rd Edition.
Pudjiastuti, Surini, and Utomo. 2003. “Fisioterapi Pada Lansia.” Jakarta: EGC:
6097–98.
Wengert, Timothy J. 2017. “Study Guide.” Martin Luther’s Ninety-Five Theses: 49–
52.