DISUSUN OLEH :
1. Alri Lestari
2. Femy Lia Utami
3. Lidia Elvana Dewi
4. Muhammad Gigih Bangsawan
5. Nadila Okti Fariza
6. Nofa Safitri
7. Putri Pinka Novia
8. Sinthia Ramadhanti
9. Siti Saodah
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT karena berkat dan rahmat-Nya penyusun masih diberi
kesehatan sehingga makalah ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya. Makalah yang
berjudul “Review askep lansia dengan pendekatan individu, keluarga, kelompok dan
komunitas” untuk memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan Gerontik, khususnya pada
pokok bahasan teori, perubahan dan masalah pada lansia aspek psikologis. Tujuan dari
penulisan ini, yaitu agar si penyusun dan si pembaca kelak dapat memahami teori, perubahan
dan masalah pada lansia aspek fisik, serta mampu untuk menjelaskan dan menerapkan kepada
diri sendiri atau kepada orang lain. Pada kesempatan ini penyusun mengucapkan terima kasih
kepada rekan-rekan dan semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan makalah
ini.
Penyusun menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik
dan saran yang bersifat membangun sangat penyusun harapkan demi kesempurnaan makalah
ini dimasa mendatang. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan dapat
dijadikan sebagai bahan untuk menambah pengetahuan para pembaca.
Demikianlah alasan penyusunan dari makalah ini, Atas kekurangan yang nampak pada
penulisan ini, baik itu tersirat ataupun tersurat kami mohon maaf, dan selebihannya semoga
mendatangkan manfaat kepada kita semua, penyusun atau pembaca.
Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang....................................................................................
B. Rumusan Masalah...............................................................................
C. Tujuan Penulisan................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian............................................................................................
B. Batasan-batasan Lansia.....................................................................
C. Mitos Terhadap Lansia......................................................................
D. Tipe-tipe Lansia..................................................................................
E. Streotip Psikologis Lansia..................................................................
A. Kesimpulan..........................................................................................
B. Saran....................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Lansia atau lanjut usia merupakan kelompok umur pada manusia yang telah memasuki
tahapan akhir dari fase kehidupannya. Pada Kelompok yang dikategorikan lansia ini akan
terjadi suatu proses yang disebut Aging Process. Pada lanjut usia akan terjadi proses
menghilangnya kemampuan jaringan untuk memperbaiki diri atau mengganti dan
mempertahankan fungsi normalnya secara perlahan-lahan sehingga tidak dapat bertahan
terhadap infeksi dan memperbaiki kerusakan yang terjadi (Constantinides, 1994).
Keperawatan gerontik didefinisikan sebagai ilmu yang membahas fenomena biologis,
psiko dan sosial serta dampaknya terhadap pemenuhan kebutuhan dasar manusia dengan
penekanan pada upaya prevensi dan promosi kesehatan sehingga tercapai status kesehatan
yang optimal bagi lanjut usia. Aplikasi secara praktis Keperawatan gerontik adalah
dengan menggunakan proses keperawatan (pengkajian, diagnosa
keperawatan,perencanaan, implementasi dan evaluasi).
B. Rumusan Masalah
1. Apa saja pengertian lansia?
2. Apa saja Batasan-batasan Lansia?
3. Apa saja Mitos Terhadap Lansia?
4. Apa saja Tipe-tipe Lansia?
5. Apa saja Streotip Psikologis Lansia?
6. Bagaimana Langkah-langkah Praktek Asuhan Keperawatan Kelompok ?
7. Bagaimana Aspek-Aspek Pengkajian Kelompok ?
8. Apa saja Langkah-langkah Pemecahan Perencanaan Masalah ?
9. Apa saja Langkah Pelaksanaan Kegiatan ?
10. Apa saja Langkah Evaluasi Kegiatan ?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian lansia
2. Untuk mengetahui batasan-batasa lansia
3. Untuk mengetahui mitos terhadap lansia
4. Untuk mengetahui tipe-tipe lansia
5. Untuk mengetahui Streotip Psikologis Lansia
6. Untuk mengetahui Langkah-langkah Praktek Asuhan Keperawatan Kelompok
7. Untuk mengetahui Aspek-Aspek Pengkajian Kelompok
8. Untuk mengetahui Langkah-langkah Pemecahan Perencanaan Masalah
9. Untuk mengetahui Langkah Pelaksanaan Kegiatan
10. Untuk mengetahui Langkah Evaluasi Kegiatan
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN
Kelompok lanjut usia adalah kelompok penduduk yang berusia 60 tahun ke atas
(Hardywinoto dan Setiabudhi, 1999;8).
Pada lanjut usia akan terjadi proses menghilangnya kemampuan jaringan untuk
memperbaiki diri atau mengganti dan mempertahankan fungsi normalnya secara
perlahan-lahan sehingga tidak dapat bertahan terhadap infeksi dan memperbaiki
kerusakan yang terjadi (Constantinides, 1994).
Lansia atau lanjut usia merupakan kelompok umur pada manusia yang telah
memasuki tahapan akhir dari fase kehidupannya. Pada Kelompok yang dikategorikan
lansia ini akan terjadi suatu proses yang disebut Aging Process. Ilmu yang
mempelajari fenomena penuaan meliputi proses menua dan degenerasi sel termasuk
masalah-masalah yang ditemui dan harapan lansia disebut gerontology (Cunningham
& Brookbank, 1988).
Pengertian lain mengatakan bahwa gerontology adalah ilmu yang mempelajari ,
membahas, meneliti segala bidang yang terkait dengan lanjut usia, bukan saja
mengenai kesehatan namun juga mencakup soal kesejahteraan, pemukiman,
lingkungan hidup, pendidikan, perundang-undangan dan sebagainya
( Yosaputra, 1987).
Gerontology berasal dari kata Geron/Geronto ( bahasa yunani) yang berarti
orangtua dan logos = ilmu. Sedangkan Geriartri merupakan bagian dari ilmu
kedokteran untuk orang lanjut usia. Geriartri berasal dari kata Geros yang berarti
lanjut usia dan eatriea = kesehatan. Yosaputra (1987) mendefinisikan Geriatri sebagai
ilmu yang mempelajari, membahas, meneliti proses menua dan segala macam
penyakit jasmani dan rohani yang mungkin mengenai manusia lanjut usia, serta
bagaimana cara mencegah dan mengobatinya. Geriatri juga bisa diartikan sebagai
cabang dari ilmu kedokteran yang mempelajari aspek-aspek klinis, preventif maupun
terapeutik bagi klien lanjut usia.
Keperawatan gerontik didefinisikan sebagai ilmu yang membahas fenomena
biologis, psiko dan sosial serta dampaknya terhadap pemenuhan kebutuhan dasar
manusia dengan penekanan pada upaya prevensi dan promosi kesehatan sehingga
tercapai status kesehatan yang optimal bagi lanjut usia. Aplikasi secara praktis
Keperawatan gerontik adalah dengan menggunakan proses keperawatan (pengkajian,
diagnosa keperawatan,perencanaan, implementasi dan evaluasi).
Seorang perawat yang sedang menangani atau memberikan asuhan keperawatan
lansia setidaknya harus memperhati kan hal-hal berikut :
1. Mampu membina hubungan yang terapeutik pada lansia
2. Menghargai keunikan kelompok lanjut usia
3. Mempunyai kompetensi klinis sebagai basis tindakan keperawatan
4. Mampu berkomunikasi dengan baik
5. Memahami perubahan degeneratif secara fisik dan psikososial pada lansia
6. Mampu bekerja sama dengan tim kesehatan lain.
B. BATASAN-BATASAN LANSIA
a. Konservatif
b. Tidak kreatif
c. Menolak inovasi
d. Berorientasi ke masa silam
e. Merindukan masa lalu
f. Kembali ke masa kanak-kanak
g. Susah untuk berubah
h. Keras kepala
i. Cerewet
Kenyataan:
Tidak semua lansia bersikap dan berpikir demikian
3. Berpenyakitan
Mitos:
Dipandang mengalami masa degenerasi biologis disertai penderitaan-penderitaan
akibat dari bermacam-macam penyakit yang menyertai proses menua.
Kenyataan:
Proses menua disertai menurunnya daya tahan tubuh, tetapi pada jaman sekarang
penyakit pada masa tua dapat diobati dan dikontrol.
4. Penurunan daya ingat
Mitos:
Masa pikun karena kerusakan bagian otak
Kenyataan:
Banyak lansia yang tetap bugar dan sehat serta tidak mengalami penurunan daya
ingat. Selain itu banyak cara untuk menyesuaikan diri dengan perubahan daya ingat
5. Tidak ada cinta lagi
Mitos:
Tidak lagi merasa jatuh cinta dan gairah terhadap lawan jenis
Kenyataan:
Perasaan dan emosi orang berubah sepanjang masa. Perasaan cinta tidak akan
berhenti hanya karena menjadi lansia.
6. Aseksualitas
Mitos:
Hubungan seks menurun karena tidak adanya gairah, dorongan, dan daya seks.
Kenyataan:
Kehidupan seks lansia bisa saja berjalan dengan normal tergantung dari tiap
individu. Frekuensi bisa saja menurun sejalan dengan meningkatnya usia tetapi
masih bisa dipertahankan tergantung dari keinginan masing-masing individu.
7. Ketidakproduktifan
Mitos:
Dipandang sebagai usia yang tidak produktif
Kenyataan:
Banyak lansia yang mencapai kematangan dan produktifitas, mental sert material.
D. TIPE-TIPE LANSIA
Kaya dengan pengalaman. Dapat menyesuaikan diri dengan perubahan zaman serta
mempunyai kesibukan dan bersikap ramah, rendah hati, sederhana, dermawan, memenuhi
undangan dan seringkali menjadi panutan.
2. Mandiri
Mampu mengganti kegiatan yang hilang dengan yang baru. Selektif dalam mencari
pekerjaan, teman pergaulan, serta memenuhi undangan.
3. Tidak puas
Mengalami konflik lahir batin karena proses penuaan. Biasanya akibat dari kehilangan
kecantikan, daya tarik jasmani, kekuasaan, status sosial, teman yang disayangi dll.
4. Bingung
Kaget dikarenakan kehilangan kepribadian, mengasingkan diri, minder, menyesal, pasif,
acuh.
Berdasarkan karakter, pengalaman hidup, lingkungan fisik, mental, dan sosoknya, tipe
lansia dikelompokkan sebagai berikut:
1. Optimis, santai, dan riang
2. Konstruktif
3. Ketergantungan
4. Defensif
5. Militan dan serius
6. Putus asA
Tiga jenis usia menurut Birren and Jenner (1997) adalah sebagai berikut:
1. Usia biologis: Menunjuk pada jangk waktu seseorang semenjak lahir, berada
dalam keadaan hidup tidak mati.
2. Usia psikologis: Menunjuk pada kemampuan seseorang untuk mengadakan
penyesuaian-penyesuaian kepada situasi yang dihadapinya.
3. Usia sosial: Menunjuk pada peran-peran yang diharapkan atau diberikan
masyarakat kepada seseorang sehubungan dengan usianya.
Biasanya sifat-sifat stereotip para lansia sesuai dengan pembawaanya pada waktu
muda berikut adalah beberapa tipe yang dikenal:
1. Tipe Konstruktif
a. integritas baik
b. dapat menikmati hidup
c. toleransi tinggi
d. humoris
e. fleksibel dan thu diri
f. dapat menikmati proses menua
g. mengalami dan menjalani masa pensiun dengan senang
h. menghadapi masa akhir dengan tenang
4. Tipe Bermusuhan
1. Data Inti
Data dikaji melalui wawancara kepada tokoh formal dan informal di komunitas dan studi
dokumentasi sejarah komunitas tersebut.
b. Data demografi
Mengkaji jumlah komunitas berdasarkan usia, jenis kelamin, status perkawinan, suku dan
agama.
c. Vital statistik
-Angka kematian
-Penyebab kematian
-Angka pertambahan anggota
-Angka kematian
d. Status kesehatan komunitas
- pusing
- nyeri sendi
- demam
- diare
- batuk sulit tidur
- cemas/stress
- nyeri lambung
- nyeri pinggang
- sesak nafas
- mual dan muntah
- kurang nafsu makan
- cepat lelah
- jantung berdebar-debar, dll
2) Tanda-tanda vital
- tekanan darah
- nadi, respiratory rate
3) Kejadian penyakit saat ini
- ISPA
- Hipertensi
- Diabetes melitus
- Stroke
- Penyakit ginjal
- Penyakit asthma
- TB Paru
- Penyakit kulit
- Penyakit mata
- Penyakit rheumatik
- Penyakit jantung
- Ganguan jiwa
- Kelumpuhan
- Penyakit menahun lainnya, dll
4) Riwayat penyakit keluarga
- merokok
- minum kopi
- minum alkohol
- penyalahgunaan obat tanpa resep
- penyalahgunaan obat terlarang
- pola konsumsi tinggi garam. Lemak, purin
a. Pemukiman
1) luas bangunan
2) bentuk bangunan (rumah, petak, asrama, paviliun)
3) jenis bangunan : permanen, semi permanen, non permanen
4) atap rumah : genting, seng, welit, ijuk, kayu, asbes
5) dinding : tembok, kayu, bambu, lainnya sebutkan
6) lantai : semen, tegel, keramik, tana, kayu, lainnya
7) ventilasi : kurang/lebih dari 15% luas lantai
8) pencahayaan : baik, kurang
9) penerangan : baik, kurang
10) kebersihan : baik, kurang
11) pengaturan ruangan dan perabot : baik, kurang
12) kelengkapan alat rumah tangga : lengkap, tidak
b. Sanitasi
e. Kondisi geografis
a. pelayanan kesehatan
1) lokasi
2) kepemilikan
3) kecukupan
4. Ekonomi
a. jenis pekerjaan
b. jumlah penghasilan rata-rata tiap bulan
c. jumlah pengeluaran rata-rata tiap bulan
d. jumlah pekerja dibawah umur, ibu rumah tangga dan usia lanjut
a. kemanan
1) kondisi jalan
2) jenis transportasi yang dimiliki
a. sistem pengorganisasian
b. struktur organisasi
c. kelompok organisasi dalam komunitas
d. peran serta kelompok organisasi dalam kesehatan
7. Sistem Komunikasi
a. sarana umum komunikasi
b. jenis dan alat komunikasi yang digunakan dalam komunitas
c. cara penyebaran informasi
8. Pendidikan
a. kebiasaan rekreasi
nilai total didapat dengan cara mengalikan semua nilai dari masing-
masing kriteria. Contoh; masalah gizi kurang = 3x3x4x3 = 108. Nilai
tertinggi menjadi prioritas pertama dalam mengatasi masalah
e. buatlah kerangka acuan kegiatan pada setiap kegiatan yang akan
dilaksanakan, meliputi:
- Judul kegiatan
- Tujuan kegiatan
- Waktu
- Tempat kegiatan
- Langkah-langkah kegiatan
- Pelaksanaan kegiatan
- Metode
- Media
- Lampiran materi
- Daftar hadir peserta (sasaran/masyarakat)
a. pastikan kerangka acuan kegiatan telah dibuat sebagai panduan anda melaksanakan
kegiatan
A. Kesimpulan
Usia lanjut sebagai tahap akhir dalam siklus kehidupan merupakan tahap
perkembangan normal yang akan dialami oleh setiap individu yang mencapai usia lanjut
dan merupakan kenyataan yang tidak dapat dihindari. Lansia adalah kelompok orang yang
sedang mengalami suatu proses perubahan yang bertahap dalam jangka waktu beberapa
dekade. Lansia adalah suatu proses alamiah yang selalu terjadi oleh setiap orang dan pasti
mengalami perubahan anatomi, fisiologis, dan biokimia pada jaringan atau organ secara
berkelanjutan yang pada akhirnya akan mempengaruhi keadaan fungsi dan kemampuan
badan secara keseluruhan.
Perubahan psikis pada lansia adalah besarnya individual different pada lansia. Lansia
memiliki kepribadian yang berbeda dari masa mudanya. Penyesuaian diri lansia juga
mengalami kesulitan karena adanya ketidakinginan lansia untuk berinteraksi dengan
lingkungan ataupun pemberian batasan untuk dapat berinteraksi.
B. Saran
Sebagai seorang perawat kita harus bisa melakukan intervensi pada lansia dengan
berbagai masalahnya dengan intervensi yang tepat.Begitu juga dengan permasalahan
fisiologis, kita juga harus melakukan intervensi atau terapi pada lansia yang mengalami
gangguan fisiologis.
DAFTAR PUSTAKA