KEPERAWATAN JIWA
Dosen Pembimbing:
Ns. Gajali Rahman, S. Kep., M. Kep.
HALAMAN JUDUL
Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-
Nya sehingga penulisan makalah Konsep Keperawatan Jiwa dapat kami
selesaikan.
Shalawat beriring salam semoga dilimpahkan kepada Baginda Rasulullah
saw, keluarga, para sahabat dan orang-orang yang istiqamah di jalan-Nya hingga
akhir zaman.
Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata ajar
Keperawatan Jiwa. Selain itu, agar pembaca dapat memperluas ilmu yang
berkaitan dengan judul laporan, yang kami sajikan berdasarkan pengamatan dari
berbagai sumber dan hasil kegiatan yang telah dilakukan.
Kami mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak terkait, terutama
kepada dosen pembimbing yang telah memberikan bimbingan dan pengajaran
dalam penyelesaian makalah ini.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada
pembaca. Dan kami menyadari masih banyak kekurangan yang mendasar dalam
makalah ini. Oleh karena itu, kami memohon keterbukaan dalam pemberian saran
dan kritik agar lebih baik lagi untuk ke depannya.
Kelompok 1
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.........................................................................................................i
KATA PENGANTAR.......................................................................................................ii
DAFTAR ISI....................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................1
A. Latar Belakang....................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...............................................................................................2
C. Tujuan..................................................................................................................2
D. Sistematika Penulisan.........................................................................................3
BAB II TELAAH PUSTAKA..........................................................................................4
A. KESIMPULAN..................................................................................................54
B. SARAN...............................................................................................................54
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................56
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kesehatan jiwa masih menjadi salah satu permasalahan kesehatan yang
signifikan di dunia. Menurut data WHO (2016), terdapat sekitar 35 juta orang
terkena depresi, 60 juta orang terkena bipolar, 27 orang terkena skizofrenia,
serta 47,5 juta terkena dimensia. Tren ini juga terjadi di Indonesia. Melihat
dari berbagai faktor biologis, psikologis dan sosial dengan keanekaragaman
penduduk; maka jumlah kasus gangguan jiwa terus bertambah yang
berdampak pada penambahan beban Negara dan penurunan produktivitas
manusia untuk jangka panjang.
Data Riskesdas (2013) menunjukkan prevalensi gangguan mental
emosional yang ditunjukkan dengan gejala-gejala depresi dan kecemasan
untuk usia 15 tahun ke atas mencapai sekitar 14 juta orang atau 6% dari
jumlah penduduk di Indonesia. Sedangkan prevalensi gangguan jiwa berat,
seperti skizofrenia mencapai sekitar 400.000 orang atau sebanyak 1,7% per
1.000 penduduk.
Kesehatan jiwa menurut undang-undang Kesehatan Jiwa Tahun 2014
merupakan suatu kondisi dimana seorang individu dapat berkembang secara
fisik, mental, spiritual dan sosial sehingga individu tersebut menyadari
kemampuan sendiri, dapat mengatasi tekanan, dapat bekerja secara produktif,
dan mampu memberikaan kontribusi untuk komunitasnya. Menurut Riyadi
dan Purwanto (2013), kesehatan jiwa suatu kondisi perasaan sejahtera secara
subyektif, suatu penilaian diri tentang perasaan mencakup aspek konsep diri,
kebugaran dan kemampuan pengendalian diri.
Keperawatan jiwa adalah proses interpersonal yang berupaya
meningkatkan dan mempertahankan perilaku pasien yang berperan pada
fungsi yang terintegrasi. Sistem pasien atau klien dapat berupa individu,
keluarga, kelompok, organisasi, atau komunitas. American Nurses’
1
2
C. Tujuan
1. Mahasiswa mampu menganalisis proses terjadinya gangguan jiwa dalam
perspektif keperawatan jiwa dan konseptual model dalam keperawatan
jiwa
2. Mahasiswa mampu menganalisis konseptual model dalam keperawatan
jiwa
3. Mahasiswa mampu menganalisis sejarah keperawatan jiwa dan trend serta
isu dalam keperawatan jiwa global.
3
D. Sistematika Penulisan
Dalam penyusunan makalah ini dibagi dalam beberapa bab, yaitu:
Bab I : Berisi pendahuluan yang terdiri dari latar belakang
penulisan.
Bab II : Berisi telaah pustaka yang terdiri dari konsep proses
multiple.
Bab IV : Berisi penutup yang terdiri dari kesimpulan dan saran.
4
BAB II
TELAAH PUSTAKA
a. Autoriatif : Bila orang tua menerapkan pola asuh dengan kontrol yang
tinggi dan kehangatan tinggi.
b. Otoriter : Bila orang tua menerapkan pola asuh dengan kontrol tinggi
kehangatan rendah.
c. Permisif : Bila orang tua menerapkan pola asuh dengan kontrol rendah
kehangatan tinggi.
d. Neglected : Bila orang tua menerapkan pola asuh dengan kontrol
rendah
kehangatan rendah.
12. Masalah Ekonomi dan Kemiskinan
Pengangguran lebih dari 40 juta orang telah menyebabkan rakyat
Indonesia semakin terpuruk. Daya beli lemah, pendidikan rendah,
lingkungan buruk, kurang gizi, mudah terigitasi, kekebalan menurun dan
infrastruktur yang masih rendahmenyebabkan banyaknya rakyat Indonesia
yang mengalami gangguan jiwa. Masalah ekonomi merupaka masalah
yang paling dominant menjadi pencetus gangguan jiwa di Indonesia. Hal
ini bisa dibuktikan bahwa saat terjadi kenaikan BBM selalu dsertai dengan
peningkatan dua kali lipat angka gangguan jiwa. Hal ini diperparah dengan
biaya sekolah yang mahal, biaya pengobatan tak terjangkau dan
penggusuran yang kerap terjadi.
dan jujur. Perliaku pasien berubah kearah fungsi diri yang positif bila
ahli terapinya mau menerima, menghargai dan secara tulus bersimpati
terhadap pasien.
Prinsp keperawatannya adalah: pasien dianjurkan untuk
berperan serta dalam memperoleh pengalaman yang berarti untuk
mempelajari dirinya dan mendapatkan feed back dari orang lain,
misalnya melalui terapi aktivitas kelompok. Terapist berupaya untuk
memperluas kesadaran diru pasien melalu feed back, kritik, saran, atau
reward and punishment.
5. Supportive Therapy (Wermon, Rockland)
Penyebab gangguan jiwa dalam konsep ini adalah: faktor
biopsikososial dan respon maladaptive saat ini, aspek biologisnya
menjadi masalah seperti : sering sakit maag, migrane, batuk-batuk.
Aspek psikoloisnya mengalami banyak keluhan seperti: mudah cemas,
kurang percaya diri, perasaan bersalah, ragu-ragu, pemarah. Aspek
sosialnya memiliki masalah seperti: susah bergaul, menarik diri, tidak
disukai, bermusuhan, tidak mampu mendapatkan pekerjaan, dan
sebagianya. Semua hal tersebut terakumulasi menjadi penyebab
gangguan jiwa. Fenomena tersebut muncul akbat ketidakmampuan
dalam beradaptasi pada masalah-masalah yang muncul dan tidak ada
kaitannya dengan masa lalu.
Prinsip proses terapinya adalah menguatkan respon koping
adaptif, individu diupayakan mengenal terlebih dahulu kekuatan-
kekuatan apa yang ada pada dirinya, kekuatan mana yang dapat
dipakai alternative pemecahan masalahnya, fokusnya pada saat ini dan
bukan pada masa lalu.
Perawat harus membantu individu dalam melakukan
identifikasi coping yang dimiliki danyang biasa digunakan pasien.
Terapist berupaya menjalin hubungan yang hangat dan empatik dengan
pasien untuk menyiapkan koping pasien yang adaptif.
6. Medical (Meyer, Kraeplin)
51
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Kesehatan Jiwa bukan hanya suatu keadaan tidak ganguan jiwa,
melainkan mengandung berbagai karakteristik yang adalah perawatan
langsung, komunikasi dan management, bersifat positif yang menggambarkan
keselarasan dan keseimbangan kejiwaan yang mencerminkan kedewasaan
kepribadian yang bersangkutan.
Model konseptual keperawatan merupakan suatu cara untuk memandang
situasi dan kondisi pekerjaan yang melibatkan perawat di dalamnya. Model
konseptual keperawatan memperlihatkan petunjuk bagi organisasi dimana
perawat mendapatkan informasi agar mereka peka terhadap apa yang terjadi
pada suatu saat dengan apa yang terjadi pada suatu saat juga dan tahu apa
yang harus perawat kerjakan.
Model konseptual keperawatan kesehatan jiwa terdiri dari 6 model yang
terdiri dari Model Psikoanalisa, Model Interpersonal, Model Sosial, Model
Eksistensi, Supportive Therapy dan Model Medikal.
B. SARAN
1. Mahasiswa
Makalah ini sangat bagus untuk dibaca sebagai pedoman kita
dalam memahami teori peplau mengenai konseptual model keperawatan
jiwa interpersonal, Sehingga kedepan nanti kita bias berkerja dengan baik,
dan hubungan interpersonal yang kita lakukan baik. Sehingga kita bisa
memberikan keperawatan yang baik kepada pasien.
2. Perawat
Diharapkan lebih mengetahui dan memahami tentang berbagai
macam model keperawatan jiwa yang dapat diterapkan kepada pasien
52
53
3. Pelayanan kesehatan
Diharapkan dapat melayani dan menangani klien yang mengalami
gangguan psikososial maupun gangguan jiwa.
DAFTAR PUSTAKA
Isaacs, Ann. 2005. Panduan Belajar Keperawatan Kesehatan Jiwa dan Psikiatri
Edisi 3. Jakarta: EGC
Keliat, Budi Anna, dkk. 1998. Proses Keperawatan Kesehatan Jiwa. Jakarta: EGC
Stuart dan Larai. 2001. Principles and Practice of Psychiatric Nursing. St Louis
Mossour: Westline Industrial Drive
Stuart Gail. 2007. Buku Saku Keperawatan Jiwa Edisi 5. Jakarta: EGC
Suliswati dkk. 2005. Konsep Dasar Keperawatan Kesehatan Jiwa. Jakarta: EGC
Toluliu, Keliat & Rekawati.2012. Pengaruh Latihan Coping With Stress Terhadap
Risiko Bunuh Diri Pada Remaja Di Smp Kasih Kota Depok Tahun
2010.Juiperdo, 1(1).