Anda di halaman 1dari 93

MAKALAH KEPERAWATAN JIWA

DISUSUN OLEH :

Diah puspita anggraini(19001089)


Bryan fajar hadi kusuma(19001054)
Nanda ika sulistiyo wardani(19001068)
Eva nur farida(19001081)
Kelas : II B
Prodi : D3 Keperawatan

SEKOLAH TINGGI KESEHATAN RAJEKWESI BOJONEGORO

TAHUN AKADEMIK 2019/2020


KATA PENGANTAR
Dengan Mengucap syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa. dengan rahmat serta
petunjuk-nya, penulis berhasil menyelesaikan makalah yang berjudul “MAKALAH
KEPERAWATAN JIWA ” Untuk memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan Jiwa
Dalam penulisan ini tidak lepas dari pantauan bimbingan saran dan nasehat dari
berbagai pihak. Untuk itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih
kapada yang terhormat dosen Pmebimbing yang telah memberikan tugas dan
kesempatan kepada kami untuk membuat dan menyusun makalah ini. Serta semua
pihak yang telah membantu dan memberikan masukan serta nasehat hingga
tersusunnya makalah ini hingga akhir.
Karena keterbatasan ilmu dan pengalaman, penulis sadar masih banyak
kekurangan dalam penyusunan makalah ini. Oleh karena itu kritik dan saran yang
berkaitan dengan penyusunan makalah ini akan penulis terima dengan senang hati
untuk menyempurnakan penyusunan makalah tersebut.
Semoga makalah Keprawatan Jiwa yang berjudul “MAKALAH KEPERAWATAN JIWA"
ini dapat bermanfaat bagi semua pembaca.

Bojonegoro, 15 Agustus 2020

Penyusun
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR.....................................................................................................
DAFTAR ISI..................................................................................................................
BAB I...........................................................................................................................
PENDAHULUAN..........................................................................................................
A. Latar Belakang...................................................................................................
B. Rumusan Masalah.............................................................................................
C. Tujuan...............................................................................................................
1.Tujuanumum...................................................................................................
D. Manfaat.............................................................................................................
BAB II TEORI KEPERAWATAN JIWA............................................................................
BAB III FORMAT PENGISIAN ASKEP KEP.JIWA..............................................
BAB IV CONTOH KASUSKEPERAWATAN JIWA ...........................................................
PENUTUP....................................................................................................................
A. Simpulan...........................................................................................................
B. Saran.................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

Latar Belakang
Proses keperawatan adalah metode ilmiah yang digunakan dalam memberi asuhan
keperawatan klien pada semua tatanan pelayanan kesehatan.
Khususnya di Indonesia, proses keperawatan merupakan pendekatan yang disepakati untuk
meningkatkan mutu pelayanan keperawatan. Namun pada kenyataanya banyak perawat merasakan
beban dalam melaksanakan dan mendokumentasikan asuhan keperawatan dengan menggunakan
proses keperawatan. Melalui evaluasi dokumentasi keperawatan pada beberapa rumah sakit umum
ditemukan bahwa kemampuan perawat menuliskan asuhan keperawatan dengan menggunakan
proses keperawatan rata-rata kurang dari 60 % yang memenuhi kriteria. Sementara profesi lain
menganggap penggunaan proses keperawatan akan menyita banyak waktu dan kertas sehingga
sehingga tidak efektif dan efdesien. Kondisi ini tidak mengurangi semangat para perawat untuk
membuktikan bahwa proses keperawatan dapat meningkatkan mutu asuhan keperawatan, tanggung
jawab perawat, otonomi perawat dan kepuasan perawat.
Proses keperawatan jiwa mengalami masalah yang sama dengan rumah sakit umum. Hasil evaluasi
terhadap dokumentasi keperawatan pada dua rumah sakit jiwa yang besar, ditemukan kuran dari 40
% yang memenuhi kriteria.
Masalah kesehatan jiwa merupakan pengendalian diri dalam menghadapi stresor di
lingkungan sekitar dengan selalu berpikir positif dalam keselarasan tanpa adanya tekanan fisik dan
psikologis, baik secara internal maupun eksternal yang mengarah pada kestabilan emosional (Nasir
dan Muhith, 2011).
Menurut World HealthOrganization (WHO), kesehatan jiwa bukan hanya tidak ada gangguan
jiwa, melainkan mengandung berbagai karakteristik positif yang menggambarkan keselarasan dan
keseimbangan kejiwaan yang mencerminkan kedewasaan kepribadiannya (Yosep, 2010).
WHO (2009) memperkirakan 450 juta orang di seluruh dunia mengalami gangguan mental,
sekitar 10% orang dewasa mengalami gangguan jiwa saat ini dan 25% penduduk diperkirakan akan
mengalami gangguan jiwa pada usia tertentu selama hidupnya. Usia ini biasanya terjadi pada
dewasa muda antara usia 18-21 tahun (WHO, 2009).
Menurut National instituteof mental health gangguan jiwa mencapai 13% dari penyakit
secara keseluruhan dan diperkirakan akan berkembang menjadi 25% di tahun 2030. Kejadian
tersebut akan memberikan andil meningkatnya prevalensi gangguan jiwa dari tahun ke tahun di
berbagai negara. Berdasarkan 2 hasil sensus penduduk Amerika Serikat tahun 2004, diperkirakan
26,2 % penduduk yang berusia 18 – 30 tahun atau lebih mengalami gangguan jiwa.
Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar tahun 2007, menunjukkan bahwa prevalensi
gangguan jiwa secara nasional mencapai 5,6% dari jumlah penduduk, dengan kata lain menunjukkan
bahwa pada setiap 1000 orang penduduk terdapat empat sampai lima orang menderita gangguan
jiwa.
Proses keperawatan merupakan suatu metode pemberian asuhan keperawatan pada pasien
(individu, keluarga, kelompok dan masyarakat) yang logis, sistematis, dinamis dan teratur. Perawat
jiwa dituntu memiliki kejelian yang dalam saat melakukan asuuhankeperawtan . proses keperawatan
jiwa dimulai dari pengkajian (termasuk analisa data dan pembuatan pohon masalah), perumusan
diagnosis, pembuatan kriteria hasil, perencanaan, implementasi dan evaluasi.
Berdasarkan penjelasan tersebut diatas kelompok tertarik untuk mengangkat rumusan
masalah bagaimana proses asuhan keperawatan jiwa (pengkajian, analisa data, diagnosa
keperawatan, pohon masalah, intervensi, implementasi dan evaluasi) yang harus dilakukan oleh
seorang perawat jiwa.

Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini diantaranya:
1. Apa saja teori dasar keperawatan jiwa ?
2. Apa saja konsep dasar keperawatan jiwa ?
3. Bagaimana contoh askep keperawatan jiwa ?

Tujuan

1. Untuk mengetahui apa saja teori dasar keperawatan jiwa.


2. Untuk mengetahui apa saja konsep dasar keperawatan jiwa.
3. Untuk mengetahui bagaimana askep keperawatan jiwa..

Manfaat
Manfaat penyusunan makalah ini adalah agar dapat menjadi bahan bacaan bagi pembaca
guna menambah wawasan, pengetahuan dan pemahaman mengenai proses keperawatan jiwa yang
meliputi analisa data, perumusan diagnosa keperawatan, membuat pohon masalah, intervensi,
implementasi dan evaluasi.
BAB II

TEORI KEPERAWATAN JIWA

A. Pengertian Keperawatan Jiwa

Pengertian Kesehatan Jiwa

Kesehatan Jiwa adalah Perasaan Sehat dan Bahagia serta mampu mengatasi tantangan hidup, dapat
menerima orang lain sebagaimana adanya serta mempunyai sikap positif terhadap diri sendiri dan
orang lain.

Beberapa pengertian lainnnya:

1. Menurut American Nurses Associations (ANA)

Keperawatan jiwa adalah area khusus dalam praktek keperawatan yang menggunakan ilmu tingkah
laku manusia sebagai dasar dan menggunakan diri sendiri secara teraupetik dalam meningkatkan,
mempertahankan, memulihkan kesehatan mental klien dan kesehatan mental masyarakat dimana
klien berada (American Nurses Associations).

2. Menurut WHO

Kesehatan Jiwa bukan hanya suatu keadaan tidak gangguan jiwa, melainkan mengandung berbagai
karakteristik yang adalah perawatan langsung, komunikasi dan management, bersifat positif yang
menggambarkan keselarasan dan keseimbangan kejiwaan yg mencerminkan kedewasaan
kepribadian yang bersangkutan.

3. Menurut UU KES. JIWA NO 03 THN 1966

Kondisi yg memungkinkan perkembangan fisik, intelektual emosional secara optimal dari seseorang
dan perkebangan ini selaras dengan orang lain.

Keperawatan jiwa adalah pelayanan keperawatan profesional didasarkan pada ilmu perilaku, ilmu
keperawatan jiwa pada manusia sepanjang siklus kehidupan dengan respons psiko-sosial yang
maladaptif yang disebabkan oleh gangguan bio-psiko-sosial, dengan menggunakan diri sendiri dan
terapi keperawatan jiwa (komunikasi terapeutik dan terapi modalitas keperawatan kesehatan jiwa)
melalui pendekatan proses keperawatan untuk meningkatkan, mencegah, mempertahankan dan
memulihkan masalah kesehatan jiwa klien (individu, keluarga, kelompok komunitas ).

Keperawatan jiwa adalah proses interpersonal yang berusaha untuk meningkatkan dan
mempertahankan perilaku sehingga klien dapat berfungsi utuh sebagai manusia.

PROSES ASUHAN KEPERAWATAN JIWA


A. KONSEP DASAR PROSES ASUHAN KEPERAWATAN JIWA

Proses keperawatan adalah metode dimana suatu konsep diterapkan dalam praktek keperawatan.
Standar praktek profesional proses keperawatan terdiri dari lima tahap yaitu yang sequensial dan
berhubungan: pengkajian, diagnosis, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi (Iyeretal., 1996). Mari
kita belajari bersama 5 tahapan proses keperawatan jiwa.

1. DEFINISI

Asuhan keperawatan adalah tindakan mandiri perawat profesional atau ners melalui kerjasama yang
bersifat kolaboratif baik dengan klien maupun tenaga kesehatan lain dalam upaya memberikan
asuhan keperawatan yang holistik sesuai dengan wewenang dan tanggung jawabnya pada berbagai
tatanan pelayanan, termasuk praktik keperawatan individu dan berkelompok (Nursalam, 2003).
Praktek keperawatan profesional dengan ciri praktek yang didasari dengan keterampilan intelektual,
teknikal, interpersonal dapat dilaksanakan dengan menerapkan suatu metode asuhan yang dapat
dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Metode asuhan untuk praktek profesional tersebut adalah
proses keperawatan, suatu rangkaian asuhan yang terdiri dari pengkajian, menyusun diagnosis
keperawatan, perencanaan tindakan, implementasi, dan evaluasi.

Metode pemberian asuhan keperawatan yang terorganisir dan sitemik, berfokus pada respon yang
unik dari individu atau kelompok individu terhadap masalah kesehatan yang aktual dan potensial
(Kozieretal, 1997). Suatu aktifitas yang dinamik dan berkelanjutan yang meliputi interaksi perawat
klien dan proses pemecahan masalah (Schultz&Videbeck, 1998). Salah satu pilar praktek profesional
keperawatan adalah pelayanan keperawatan dengan menggunakan patientcaredeliverysystem di
MPKP tertentu. Patientcaredeliverysystem yang diterapkan di MPKP adalah asuhan keperawatan
dengan menerapkan proses keperawatan. Berdasarkan survey masalah yang dilakukan di beberapa
rumah sakit jiwa ditemukan ada 7 masalah keperawatan utama pasien yang dirawat meliputi: 1)
Risiko perilaku kekerasan, 2) Gangguan sensori persepsi: halusinasi,Isolasi sosial, 4) Gangguan proses
pikir: waham, 5) Risiko bunuh diri, 6) Defisit perawatan diri, dan 7) Gangguan konsep diri: harga diri
rendah (Keliat, dan Akemat, 2009).
BAB III

FORMAT PENGKAJIAN KEPERAWATAN KESEHATAN


JIWA PROGRAM STUDI KEPERAWATAN STIKES
RAJEKWESI BOJONEGORO

Ruang : Banteng
Rawat

Tanggal : 02 September 2020


Dirawat

I. IDENTITAS KLIEN

Inisial : Tn. BB (L/P)No. RM : 010733

Tanggal Pengkajian : 5-10-


Umur : 25 tahun 2015

Pekerjaan : Petani Pendidikan : SD (TT)

Status : Belum menikah

II. ALASAN MASUK

Klien merupakan pasien baru yang diantar oleh keluarga pada tanggal 22
September 2015 dengan keluhan bingung, sering menyendiri, bicara dan tertawa
sendiri, sulit tidur, dan selama 1 minggu ini tingkah laku aneh (telanjang).

III. FAKTOR PREDISPOSISI

1.Pernah mengalami gangguan jiwa di masa lalu?

Ya √ Tidak.

2. Pengobatan sebelumnya :

Berhasil Kurang Berhasil Tidak Berhasil


Saksi/Usi
3. Pelaku/Usia Korban/Usia a

Aniaya fisik

Aniaya seksual

Penolakan

Kekerasan dalam keluarga

Tindakan criminal

Jelaskan No. 1, 2, 3 : klien tidak pernah mengalami gangguan jiwa di masa


lalu, klien tidak pernah melakukan, menjadi korban ataupun menjadi saksi
salam tindakan kriminal, aniaya fisik, aniaya seksual, penolakan atau kekerasan
dalam keluarga. Masalah Keperawatan: tidak ada masalah

4. Adakah anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa :

Ya √ Tidak.

Riwayat
Hubungan Keluarga Gejala Pengobatan/perawatan

Masalah Keperawatan : tidak ada masalah

5.Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan : Berkelahi dengan orang lain
karena orang lain sering mengejek dirinya.
Masalah Keperawatan : -

IV. FISIK

: TD: 110/80 N: 86 x/mnt S:37,3 oC P: 21


1. Tanda vital mmHg x/menit

2. Ukur : TB: 150


cm BB: 51 kg

3. Keluhan
fisik: Ya Tidak

Masalah Keperawatan : tidak ada masalah

V. PSIKOSOSIAL

1. Genogram :

Ket :

: Pria : Klien

: Wanita - - - - - : tinggal serumah


Jelaskan: klien merupakan anak ketiga dari empat bersaudara, klien tinggal
serumah bersama kedua orang tuanya dan ketiga saudaranya. Masalah
Keperawatan : tidak ada masalah

2. Konsep diri

a. Gambaran Diri : Klien mengatakan raganya bukan miliknya

b. Identitas diri : Klien mengatakanpuas dengan dirinya yang dilahirkan

sebagai seorang laik-laki

c. Peran : Klien mengatakan bekerja di ladang bersama orang tuanya

d. Ideal diri : Klien mengatakan ingin cepat sembuh agar bisa pulang

e. Harga diri : Klien mengatakan bahwa dirinya malu berinteraksi dengan

orang lain karena merasa dirinya tidak sederajat dengan yang lainnya, karena
ia tidak tamat SD. Klien malu dengan tubuhnya karena merasa tubuhnya
kecil, tidak kekar, pendek.

Masalah keperawatan : Harga diri rendah

3. Hubungan Sosial:

a. Orang yang berarti : Klien mengatakan orang terdekat dengannya adalah


ibu kandungnya.

b. Peran serta dalam kegiatan kelompok/masyarakat : Klien mengatakan tidak


ikut
kegiatan kelompok masyarakat

c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain : Klien


mengatakan lebih senang menyendiri, merasa takut untuk berinteraksi
dengan orang lain karena

merasa akan disakiti.

Masalah Keperawatan: Isolasi Sosial

4. Spiritual:

a.Nilai dan Keyakinan : Klien menyatakan percaya dengan tuhan dan


beragama Katholik.

b.Kegiatan ibadah : Klien baru satu kali ke Gereja dan hanya sekali-sekali
ke berdoa kalau ingat.

Masalah keperawatan : distress spiritual

VI. STATUS
MENTAL

1. Penampilan

Cara
Tidak Rapih penggunaan pakaian berpakaian
Seperti
√ tidak sesuai biasanya

jelaskan: klien berpakain tidak rapih, hanya menggunakan celana dan dililit
dengan kain selimut.

masalah Keperawatan : Defisit perawatan diri: berpakaian dan berhias


2. Pembicaraan :

Cepat Keras √ Gagap

Membis
Apatis √ Lambat u √ Inkoheren
tidak
mampu
√ memulai pembicaraan

jelaskan: Pembicaraan klien sering berpindah-pindah dari satu topic ke topic


lain, klen berbicara lambat, gagap, inkoheren dan klien tidak mampu
memulai pembicaraan.

masalah Keperawatan :

3. Aktivitas Motorik :

Lesu Tegang √ Gelisah Agitasi

Kompulsi
Tik Grimasen Tremor f

jelaskan: Klien tampak tidak tenang ketika berada di tempat yang ramai. Klien
tampak sering melihat ke arah sekitar.
masalah Keperawatan :
Ansietas

4. Alam perasaan :
Lesu Tegang Gelisah Agitasi gembira
√ √ berlebiha
n

jelaskan: klien mengatakan ia tidak tenang jika berada di keramaian,


klien

merasa curiga terhadap orang-orang di sekitar. Klien tampak tidak tenang dan
gelisah

ketika berada di tempat yang ramai.

masalah Keperawatan : Ketakutan

5. Afek :

Agitas
Lesu √ Tegang √ Gelisah i

jelaskan: Klien tampak tidak tenang ketika berada di tempat yang ramai,
sering melihat-lihat sekitar dengan gelisah, tatapan tajam. masalah
Keperawatan : Ansietas

6. Interaksi Selama
Wawancara :

Tidak Mudah
Bermusuhan Kooperatif tersinggung
√ Kontak mata (-) Defensif √ Curiga

jelaskan: Klien kooperatif, kontak mata tidak ada, klien sering melihat-lihat area
sekitar dengan gelisah dan tatapan tajam.

masalah Keperawatan :RPK

7. Persepsi :

Perab
Pendengaran Penglihatan a

Pengecapan Penghidu

jelaskan: klien tidak ada masalah pada persepsi pendengaran, penglihatan,


peraba, pengecapan maupun penhidu.

masalah Keperawatan : tidak ada masalah

8. Proses Pikir :

Sirkumtansial √ Tangensial √ kehilangan asosiasi

√ Flight of idea √ Blocking Pengulangan pembicaraan/

persevarasi

jelaskan: klien tampak sering kehilangan blocking pikiran, fight of idea


asosiasi, dan

tangensial.
masalah Keperawatan : Perubahan proses pikir

9. Isi Pikir :

Obsesi Fobia Hipokondria

Depersonalisasi Ide yang terkait Pikiran Magis

√ Waham

Tidak Mudah
Bermusuhan Kooperatif tersinggung

√ Kontak mata (-) Defensif √ Curiga

jelaskan: Klien mengatakan ia merasa bahwa semua orang membicarakan nya


dan ingin menyakitinya, Klien selalu berulang-ulang mengatakan
keyakinannya yang berlawanan dengan realita. Klien selalu mempertahankan
pendapatnya klien terlihat gelisah melihat area sekitar dengan tatapan tajam.

masalah Keperawatan : Perubahan proses pikir: waham curiga

10. Tingkat Kesadaran :

Stupo
√ Bingung Sedasi r

Disorientasi
Oran
Waktu Tempat g

jelaskan: Klien tidak dapat menjelaskan dimana ia sekarang berada dan tidak
tahu mengapa berada di RSJ. Klien tidak mengalami Disorientasi masalah
Keperawatan : Perubahan proses pikir

11. Memori

Gangguan daya ingat


Gangguan daya ingat jangka panjang jangka

Pendek

Gangguan daya ingat saat ini Konfabulasi

jelaskan: klien tidak memiliki masalah daya ingat baik jangka panjang
maupun jangka pendek. Klien masih menggingat angota keluarganya, dan
jadwal minum obat masalah Keperawatan : tidak ada masalah

12. Tingkat Konsentrasi dan Berhitung:


Tidak Mampu
Mudah beralih Konsentrasi Tidak Mampu
berhitung
√ sederhana

jelaskan: Klien mudah terdistraksi, konsentrasi mudah dialihkan


masalah Keperawatan : gangguan komunikasi

13. Kemampuan Penilaian

Gangguan
Gangguan Ringan Bermakna

jelaskan: Klien dapat memutuskan kegiatan apa yang dilakukan setelah bangun
pagi

masalah Keperawatan : tidak ada masalah

14. Kemampuan Penilaian

dilua
√ Mengingkari penyakit yang diderita menyalahkan hal-hal r

Dirinya

jelaskan: Klien menyangkal bahwa dirinya tidak menderita gangguan jiwa

masalah Keperawatan : perubahan proses pikir

VII. KEBUTUHAN PERSIAPAN PULANG

1. Makan

Bantuan
√ Bantuan Minimal total

2. BAB/BAK
Bantuan
Bantuan Minimal total

jelaskan: Klien dapat melaksanakan kebutuhan perawatan diri tanpa dibantu

masalah Keperawatan : tidak ada masalah

3. Mandi

Bantuan
√ Bantuan Minimal total

4. Berpakaian/berhias

Bantuan
√ Bantuan Minimal total

5. Istirahat dan tidur

Tidur siang lama: jarang tidur siang

Tidur malam lama: 21.00 s/d 05.00

Kegiatan sebelum/sesudah tidur: tidak ada

6. Penggunaan obat

Bantuan
√ Bantuan Minimal total

7. Pemeliharaan kesehatan

Perawatan lanjutan Ya Tidak



Tida
Perawatan pendukung Ya k

8. Kegiatan didalam rumah

Tida
Mempersiapkan makan √ Ya k

Tida
Menjaga kerapian rumah Ya k

Tida
Mencuci Pakaian Ya k

Tida
Pengaturan Keuangan Ya k

9. Kegiatan diluar rumah

Tida
Belanja √ Ya k

Tida
Transportasi √ Ya k

Tida
Lain-lain Ya k

jelaskan: Kegiatan klien di luar RS membantu orangtua berladang

masalah Keperawatan : tidak ada masalah

VIII. MEKANISME KOPING

Adatif Maladatif
Bicara dengan orang lain Minum alkohol

Mampu menyelesaikan masalah Reaksi lambat/berlebihan

Teknik Relokasi Bekerja berlebihan

Aktivitas konstruksi Menghindar

Olah raga Mencederai diri

Lainnya: berdiam diri


Lainnya: ___________ dirumah

Masalah keperawatan : Isolasi sosial

IX. MASALAH PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGAN

Masalah dengan dukungan kelompok, spesifik

-√ Masalah berhubungan dengan lingkungan,spesifik : klien memiliki


kecurigaan terhadap orang-orang di sekitarnya , sehingga interaksi
klien dengan lingkungan sulit terjadi

- Masalah dengan pendidikan, spesifik:

- Masalah dengan pekerjaan, spesifik:

- Masalah dengan perumahan, spesifik:


- Masalah dengan ekonomi :

- Masalah dengan pelayanan kesehatan :

Masalah lainnya, spesifik : Klien mengatakan merasa malu jika harus


berbincang-bincang bersama- sama orang lain karena ia merasa tidak sederajat.

Masalah Keperawatan : Harga diri


rendah

X. PENGETAHUAN KURANG
TENTANG

sistem
Penyakit jiwa pendukung

faktor presipitasi penyakit fisik

Koping obat-obatan

Lainnya : _______________

Masalah Keperawatan : Kurang


pengetahuan

ANALISA DATA

Nama Pasien : Tn. BB Dx Medis : Psikosis Akut

No RM : Ruang : Banteng

DATA MASALAH
Subyektif :

bahwa orang disekitarnya membicarakan klien dan


akan Perubahan Proses Pikir: Waham

berbuat jahat kepada klien. Klien merasa seperti


akan Curiga

disakiti.

Obyektif :

Klien terlihat gelisah, bingung, sering menyendiri,

konsentrasi mudah terdistraksi, sering melihat


area

sekitar dengan tatapan tajam.

XI. ASPEK MEDIK

Diagnosa medik : Psikosis Akut

Terapi medik :

Stelosi 2 mg 2x1

Trihexyphenidyl 2 mg 2X1

Haloperidol 1,5 mg 2x1


Clozapine 25 mg 1x1

Amitriptyline 25 mg 2x1/2

XII. DAFTAR MASALAH KEPERAWATAN

1. Perubahan isi pikir : waham curiga

2. Perubahan proses pikir

3. Isolasi sosial

4. Harga diri rendah

5. Distress spiritual

6. Ansietas

7. Ketakutan

8. Gangguan identitas pribadi

9. Defisit Perawatan diri: berpakaian dan berhias

XIII. DIAGNOSA KEPERAWATAN UTAMA


Perubahan isi pikir : waham curiga
Tgl No. Dx Diagnosa Tujuan Perencanaan

keperawatan Kriteria evaluasi Intervensi Rasional

1 Perubahan SP 1 Setelah 3 x Dorong klien Bila klien mampu mengenal

proses fikir: - Klien dapat Interaksi klien untuk mengenal orientasi realitas akan
mengenal
Waham dapat mengenal orientasi membantu klien
orientasi
realitanya Orientasi realitanya menyelesaikan wahamnya
realitanya

SP 1 Setelah 3 x Dorong klien Pemenuhan kebutuhan klien

- Klien dapat interaksi, klien untuk dapat yang tidak terpenuhi


menjelaskan
dapat menjelaskan merupakan pemicu sehingga
kebutuhan yang
tidak terpenuhi menjelaskan kebutuhan yang klien meyakini sesuatu yang
kebutuhan yang tidak terpenuhi tidak sesuai dengan realita
tidak dapat dan di ucapkan berulang-
terpenuhi ulang

SP 1 Setelah ...x Dorong klien Pemenuhan kebutuhan yang

- Klien dapat interaksi klien untuk dapat tidak terpenuhi merupakan


memenuhi
dapat memenuhi memenuhi langkah awal yang tepat
kebutuhanya.
kebutuhanya kebutuhanya untuk mengetahui penyebab

utama waham sehingga


realita bisa di terima oleh
klien

SP 1 Setelah 1x Masukan Pemenuhan kebutuhan klien

- Klien dapat interaksi, klien kedalam jadwal perlu di lakukan secara rutin
memasukan
dapat harian klien dalam kegiatan harian akan
kedalam
kegiatan harian memasukan membantu menyelesaikan
kedalam jadwal masalah waham klien
kegiatan harianq

SP 2 Setelah 2x Evaluasi jadwal Evaluasi penting dalam

- Klien dapat interaksi, klien kegiatan harian menentukan rencana


mengevaluasi
dapat klien selanjutnya
jadwal kegiatan
harian. mengevaluasi
kegiatan
harianya.

SP 2 Setelah 2x Diskusikan Setelah klien mengetahi

- Klien dapat interaksi, klien dengan klien kemampuan yang dimiliki


berdiskusi
dapat berdiskusi kemampuan secara nyata akan menjadi
tentang
kemampuan tentang yang diilikinya solusi untuk
yang dimiliki.
kemampuan yang mengaktualisasikan dirinya,
dimiliki. sehingga merasa berharga

SP 2 Setelah 2x Latih Kemampuan yang dimiliki

- Klien dapat interaksi, klien kemampuan perlu di aplikasikan dalam


melatih
dapat melatih yang dimiliki wujud nyata dan di latih
kemampuan
yang dimiliki kemampuan yang klien. sampai klien merasa dirinya
dimiliki berharga

SP 3 Setelah 2x Evaluasi jadwal Evaluasi penting dalam

- Klien dapat interaksi, klien kegiatan harian menentukan rencana


mengevaluasi
dapat klien selanjutnya
jadwal kegiatan
harianya mengevaluasi
kegiatan
harianya.
SP 3 Setelah 2x Berikan Pemberian obat dapat

- Klien interaksi, klien pendidikan membantu klien untuk dapat


mendapatkan
dapat kesehatan membantu klien menurunkan
pendidikan
kesehatan menggunakan tentang tingkat kecemasan dari
tentang
obat secara penggunaan obat kebutuhan yang belum
penggunaan
obat secara teratur. secara teratur terpenuhi

teratur
SP 3 Setelah 2x Masukan Penggunaan obat secara

- Klien interaksi, klien kedalam jadwal teratur yang di masukan


memasukan
dapat kegiatan harian dalam jadwal kegiatan
kedalam jadwal
kegiatan harian memasukan klien harian akan mempermudah
kedalam kegiatan mengevaluasi keberhasilan
harian klien sudah berorientasi
pada realita
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

HARI/TGL IMPLEMENTASI DAN RESPON EVALUASI PARAF

5 oktober D : Subyektif : S: Klien mengatakan selama masuk RSJ tidak


2015 Klien mengatakan bahwa orang disekitarnya membicarakan berinteraksi dengan orang lain, tidak kenal
klien dan akan berbuat jahat kepada klien. Klien merasa satupun orang yang ada di ruangan, tidak
seperti akan disakiti. berani berkenalan atau bercakap-cakap
Obyektif : dengan orang lain.
Klien terlihat gelisah, bingung, sering menyendiri, O: Klien tampak masih bingung dan gelisah.
konsentrasi mudah terdistraksi, sering melihat area sekitar Klien tampak mau berkenalan dengan
dengan tatapan tajam. beberapa orang tetapi belum berani memulai
Dx : Perubahan isi fikir : Waham Curiga percakapan.
T: A: masalah belum teratasi
1. Membantu klien orientasi realita terhadap waktu, P: lanjutkan intervensi, ulangi point 1-4
lokasi, alasan klien berada di RSJ, keadaan klien saat
ini, keadaan lingkungan RSJ (ruang banteng), dan
menjelaskan bahwa tidak ada orang yang akan
menyakiti klien.
Respon: Klien masih bingung, tidak dapat
menjelaskan dimana klien sekarang berada,

mengingkari penyakit yang klien alami, gelisah.

2. Mendiskusikan kebutuhan klien yang tidak terpenuhi:


bersosialisasi dengan lingkungan sekitar.

Respon: Klien mengatakan selama masuk RSJ tidak


berinteraksi dengan orang lain, tidak kenal satupun
orang yang ada di ruangan, tidak berani berkenalan
atau bercakap-cakap dengan orang lain.

3. Membantu klien memenuhi kebutuhannya:


berinteraksi dan bersosialisasi dengan lingkungan
sekitar dengan cara berkenalan dengan perawat dan
pasien lain.

Respon: Klien mau berkenalan dengan beberapa


orang. Belum berani memulai percakapan.
4. Menganjurkan klien untuk memasukan kegiatan
berkenalan dan berinteraksi dengan orang lain dalam
kegiatan harian.

Respon: Klien mau mencoba berkenalan dengan


orang lain.
RTL :

- Evaluasi SP 1 klien,

- Observasi kegiatan harian klien

6 oktober D: S:-
2015 Subyektif : O:klien tampak tidak mau berbicara, tidak
Klien mengatakan bahwa orang disekitarnya kooperatif, kontak mata (-).
membicarakan klien dan akan berbuat jahat kepada klien. A: masalah belum teratasi
Klien merasa seperti akan disakiti. P: lanjutkan intervensi
Obyektif :
Klien terlihat gelisah, bingung, sering menyendiri,
konsentrasi mudah terdistraksi, sering melihat area
sekitar dengan tatapan tajam.

Dx : Perubahan isi fikir : Waham Curiga


T:

1. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian klien: berkenalan


dan berinteraksi dengan orang lain dalam kegiatan
harian.
Respon: klien tidak mau berbicara, gelisah, tidak

kooperatif, kontak mata (-).

2. Menganjurkan klien untuk memasukan kegiatan


berkenalan dan berinteraksi dengan orang lain dalam
kegiatan harian.

Respon: klien tidak mau merespon interaksi dari


perawat

RTL :

- Modifikasi komunikasi agar klien mau berinteraksi

- Evaluasi kegiatan harian yang di lakukan klien


7 oktober D: S: klien mengatakan sudah mulai berkenalan
2015 Subyektif : dengan orang lain di ruangan. Klien
Klien mengatakan bahwa orang disekitarnya mengatakan bahwa ia merasa ada pasien di
membicarakan klien dan akan berbuat jahat kepada klien. dalam ruangan (Tn. D) yang memiliki
Klien merasa seperti akan disakiti. kemampuan paranormal dan dapat membaca
Obyektif : pikirannya. Ia mengatakan bahwa ia merasa
Klien terlihat gelisah, bingung, sering menyendiri, dijahili oleh Tn. D dengan kekuatan
konsentrasi mudah terdistraksi, sering melihat area paranormal.
sekitar dengan tatapan tajam. Klien mengatakan ia adalah seorang petani.
Klien mengatakan ingin bisa menjadi seorang
Dx : Perubahan isi fikir : Waham Curiga perawat.
T: O: Klien tampak mau mencoba berbincang-
1. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian klien: berkenalan bincang dengan orang lain. Klien tampak
dan berinteraksi dengan orang lain dalam kegiatan mampu menjelaskan dimana klien berada,
harian. alasan klien berada di RSJ.
Respon: klien mengatakan sudah mulai berkenalan A: masalah teratasi sebagian
dengan orang lain di ruangan. Klien mengatakan P: lanjutkan intervensi
bahwa ia merasa ada pasien di dalam ruangan (Tn. D)
yang memiliki kemampuan paranormal dan dapat
membaca pikirannya. Ia mengatakan bahwa ia merasa
dijahili oleh Tn. D dengan kekuatan paranormal.
2. Mengevaluasi kemampuan klien dalam berorienatsi
terhadap realita.
Respon: klien mampu menjelaskan dimana klien
berada, alasan klien berada di RSJ.
3. M
e
n
d
i
s
k
u
s
i
k
a
n

d
e
n
g
a
n

k
l
i
e
n

k
e
m
a
m
p
u
10
a
n

y
a
n
g

d
i
m
i
l
i
k
i

R
e
s
p
o
n
:
K
l
i
e
n

m
e
n
g
a

11
t
a
k
a
n

i
a

a
d
a
l
a
h

s
e
o
r
a
n
g

p
e
t
a
n
i
.
K
l
i
e

12
n

m
e
n
g
a
t
a
k
a
n

i
n
g
i
n

b
i
s
a

m
e
n
j
a
d
i
s
e
o
r

13
a
n
g

p
e
r
a
w
a
t
.

4. Melatih kemampuan yang dimiliki

R
e
s
p
o
n
:
m
e
l
a
t
i
h

k
l
i
e
n

14
c
a
r
a

m
e
m
e
r
i
k
s
a

d
e
n
y
u
t
n
a
d
i
d
a
n

m
e
m
e
r

15
i
k
s
a

t
e
k
a
n
a
n

d
a
r
a
h
.

5. M
e
m
b
i
m
b
i
n
g

k
l
i
e

16
n

u
n
t
u
k

b
e
r
b
i
n
c
a
n
g
-
b
i
n
c
a
n
g

d
e
n
g
a
n

17
r
a
n
g

l
a
i
n

R
e
s
p
o
n
:
K
l
i
e
n

m
a
u

b
e
r
b
i
n
c
a

18
n
g
-
b
i
n
c
a
n
g

d
e
n
g
a
n

o
r
a
n
g

l
a
i
n
.

6. M
e
n
g
a

19
n
j
u
r
k
a
n

k
l
i
e
n

u
n
t
u
k

m
e
m
a
s
u
k
a
n

k
e
g
i
a

20
t
a
n

b
e
r
b
i
n
c
a
n
g
-
b
i
n
c
a
n
g

d
a
l
a
m

j
a
d
w
a
l

21
h
a
r
i
a
n
.

R
e
s
p
o
n
:
K
l
i
e
n

m
a
u

m
e
n
c
o
b
a

b
e

22
r
b
i
n
c
a
n
g
-
b
i
n
c
a
n
g

d
e
n
g
a
n

o
r
a
n
g

l
a
i
n
.

23
RTL :

- Evaluasi kegiatan harian klien

BAB IV

CONTOH ASKEP KEPERAWATAN

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA Tn ”H“

DENGAN MASALAH KEPERAWATAN RESIKO PERILAKU KEKERASAN

DI RUANG ANGSOKA RUMAH SAKIT JIWA MUTIARA SUKMA

24
PENGKAJIAN KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA

Hari/ tanggal pengkajian : Rabu, 10 Februari 2016

Ruang : Angsoka

Hari/tanggal di rawat : Selasa, 26 Januari 2016

IDENTITAS KLIEN

Nama : Tn “H”

Insial : Laki-laki

Umur : 33 Tahun

Alamat : Batukliang, Lombok Tengah

Agama : Islam

Informan : Klien

No RM :

II. ALASAN MASUK RUMAH SAKIT

Mengamuk, suka mengancam, berbicara keras.

-Keluhan utama ( saat di kaji ) :

Klien mengatakan cepat tersinggung dan ingin mengamuk, emosi labil.

Masalah Keperawatan: Resiko Perilaku Kekerasan

III. FAKTOR PREDIPOSISI

Pernah mengalami gangguan jiwa di masa lalu ? (Ya)

25
Klien mengatakan pernah masuk Rumah sakit jiwa 2 kali

Pengobatan sebelumnya ( Kurang berhasil )

Klien mengatakan sepulang dari Rumah sakit, klien tidak meminum obat
dengan teratur.

Aniaya fisik

Klien mengatakan pernah melakukan aniaya fisik seperti aniaya kekerasan


dalam keluarga dan pernah memukul orang lain karena sering diejek.

Masalah keperwatan : Resiko Perilaku Kekerasan

Adakah anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa : ( Tidak Ada )

Klien mengatakan tidak ada anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa
seperti yang di alami dirinya.

Masalah keperawatan : Tidak Ada

Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan

Klien mengatakan tidak pernah mengalami masa lalu yang tidak


menyenagkan, namun menurut klien hal yang paling tidak menyenagkan
adalah jauh dari keluarganya, terutama ibunya.

IV. FISIK

Tanda-tanda vital

TD = 110/90 mmHg

N = 96 x/m

S = 370C

RR = 20 x/m

Keluhan fisik ( Tidak Ada )

Masalah keperawatan : Tidak Ada

26
V. PSIKOSOSIAL

Genogram

27
Keterangan :

: Laki-laki : Garis keturunan

: Perempuan : Meninggal (Laki)

: Klien : Meninggal (Pr)

: Garis perkawinan : tinggal serumah

Penjelasan :

Klien mengatakan kalau kakek dan neneknya telah meninggal dunia. Klien
tinggal serumah bersama orang tuanya. Klien merupakan anak bungsu dari 6
bersaudara.

Konsep diri:

Citra tubuh

Klien mengatakan anggota tubuhnya baik dan klien menyukai tubuhnya


apa adanya

Identitas diri

Klien mengatakan anak terakhir dari 6 bersaudara. Klien bersekolah hanya


sampai SD, lalu bekerja sebagai buruh tani.

28
Peran

Klien mengatakan berperan sebagai anak ke-6 dalam keluarga. Klien belum
menikah. Biasanya klien membantu pekerjaan ibunya di rumah seperti
mencuci, menyapu dan membantu ayahnya dalam beraktivitas karena
ayahnya dalam kondisi buta.

Ideal diri

Klien mengatakan ingin cepat sembuh dan segera pulang berkumpul


bersama keluarganya dan bekerja serta menikah

Harga diri

Klien mengatakan merasa malu dengan orang lain

Masalah keperawatan : Harga Diri Rendah

Hubungan social

Orang yang terdekat

Klien mengatakan orang yang berarti dalam hidupnya adalah ibunya.

Peran serta dalam kegiatan kelompok/masyarakat :

Klien ikut berperan aktif dalam kegiatan kelompok.

Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain :

Klien mengatakan memiliki hambatan dalam berhubungan dengan orang


lain karena merasa malu, dan tidak pandai dalam memulai percakapan.

Masalah Keperawatan : Harga diri rendah

Spriritual

Nilai dan keyakinan

Nilai dan keyakinan yang dipegang oleh klien adalah nilai – nilai islam dan klien
mengatakan shalat itu wajib.

Kegiatan Ibadah

29
Kegiatan ibadah klien adalah shalat, dan tidak pernah lalai untuk shalat

Masalah Keperawatan : Tidak Ada.

STATUS MENTAL

Penampilan

Penampilan klien cukup rapi, rambut lurus, kemudian menggunakan baju yang
seharusnya, dan mandi 2 kali dalam sehari. Klien cukup memperhatikan
penampilannya.

Pembicaraan

Klien berbicara dengan keras, agak kacau serta terlihat cepat tersinggung

Masalah keperawatan : Resiko Perilaku Kekerasan

Aktivitas motorik

Klien terlihat sehat dan selalu mengikuti kegiatan yang ada di rumah sakit

Alam perasaan

Klien mengatakan merasa senang dan bahagia tinggal di Rumah Sakit.

Afek

Afek klien labil, cepat marah dan tersinggung.

Masalah keperawatan : Resiko Perilaku Kekerasan

Interaksi selama wawancara

Interaksi selama wawancara klien baik, namun kontak mata tajam.

Masalah Keperawatan : Resiko Perilaku Kekerasan

30
Persepsi

Klien mengatakan tidak pernah mendengar bisikan-bisikan aneh ataupun melihat


bayangan-bayangan aneh juga.

Proses pikir

Proses fikir klien adalah flight of ideas karena sering megganti topic pembicaraan
tanpa menyelesaikan topic pertama.

Masalah keperawatan : Waham

Isi Pikir

Klien mengatakan dirinya memiliki suatu ilmu dan pernah bekerja di luar daerah
serta menganggap dirinya memiliki kekuatan.

Masalah Keperawatan : Waham

Tingkat kesadaran

Compos mentis (Klien sadar akan dirinya)

Tingkat kesadaran klien baik dan klien tidak mengalami disorientasi terhadap waktu,
tempat dan orang. Buktinya klien masih mengingat tanggal masuk rumah sakit dan
dia tahu berada di ruang Angsoka.

Memori

Klien tidak mengalami gangguan daya ingat karena klien mampu menjelaskan
kegiatan sehari-hari dan juga menceritakan pengalaman-pengalaman saat sebelum
masuk rumah sakit.

Tingkat konsentrasi dan berhitung

Tingkat konsentrasi Klien baik karena masih dapat berhitung dan dapat menjawab
perhitungan sederhana yang diberikan perawat.

Kemampuan penilaian

Kemampuan penilaian klien mengalami gangguan penilaian ringan. Klien bisa tidak
bisa memilih antara dua pilihan.

31
Daya tilik diri

Klien mengatakan dirinya sehat dan tidak semestinya dibawa ke Rumah Sakit.

KEBUTUHAN PERSIAPAN PULANG

Makan

Klien makan 3 kali sehari dengan tanpa bantuan.

BAK/BAB

Klien dapat defekasi atau berkemih tanpa bantuan dengan frekueansi kurang lebih
4x sehari.

Mandi

Klien bisa mandi 2 kali sehari pagi dan sore hari tanpa bantuan orang lain

Berpakaian/berhias

Klien dapat berpakaian dengan rapi tanpa bantuan orang lain.

Istirahat dan tidur

Klien tidak mengalami gangguan tidur. Klien tidur siang 4-5 jam dan untuk tidur
malam 8-9 jam. Aktivitas sebelum tidur biasanya pasien hanya berjalan-jalan dan
mengobrol bersama teman sekamar maupun perawat.

Penggunaan obat

Untuk pengguanaan obat Klien tidak membutuhkan bantuan karena Klien bisa
melakukannya sendiri dan mengetahui obat-obat yang di konsumsi

Pemeliharaan kesehatan

Klien mengatakan jarang pergi ke pusat kesehatan untuk memeriksakan diri.

Aktivitas di dalam rumah

32
Klien mampu melakukan kegiatan rumahan dengan baik misalnya, mononton TV,
menyiapkan makanan ataupun menjaga kerapian rumah.

Aktivitas di luar rumah

Klien masih dapat melakukan aktivitas diluar rumah secara mandiri seperti
berkendaraan ataupun berjalan-jalan dan mengobrol dengan keluarganya.

MEKANISME KOPING

Mekanisme koping maladaptif karena klien mengatakan saat dia mengalami


masalah biasanya klien merusak barang-barang di sekitarnya

Masalah Keperawatan : Resiko Perilaku Kekerasan

MASALAH PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGAN

Masalah dukungan kelompok

Klien mengatakan keluarga dan saudaranya mendukung untuk


kesembuhannya

Masalah hubungan dengan lingkungan

Klien megatakan mengalami masalah dengan lingkungan karena sering


diejek dan ingin memukul orang-orang yang mengejeknya.

Masalah dengan pendidikan

Klien mengatakan putus sekolah sejak kelas 5 SD.

Masalah dengan pekerjaan

Klien tidak mengalami masalah dalam bekerja

Masalah ekonomi

Klien mengatakan hidupnya dan keluarganya masih mampu dan


berkecukupan.

33
KURANG PENGETAHUAN TENTANG

Klien kurang mampu menahan diri untuk memukul orang karena orang-orang
sekitarnya selalu mengejeknya.

Masalah keperawatan : Resiko Perilaku Kekerasan

ASPEK MEDIK

Diagnosa Medik : Skizofrenia paranoid

Terapi medik : - Risperidon 2 x 1 mg

ANALISA DATA

34
NO DATA MASALAH KEPERAWATAN

1 DS : Klien mengatakan cepat


tersinggung, ingin mengamuk,
pernah memukul orang lain serta
mengungkapkan keinginan
memukul orang-orang yang
Resiko Perilaku Kekerasan
mengejeknya.

DO : Klien berbicara keras, agak


kacau, cepat tersinggung, emosi
labil, kontak mata tajam.

2 DS: Klien merasa malu dengan orang


lain

DO: Menyendiri, lebih banyak


menghabiskan waktu di kamar. Harga diri rendah

3 DS :Klien mengatakan dirinya


memiliki suatu ilmu, pernah
bekerja di luar daerah, serta
menganggap dirinya memiliki
kekuatan
Waham kebesaran
DO : Proses fikir flight of ideas, berkata
tidak sesuai kenyataan, cepat
tersinggung.

POHON MASALAH

Perilaku Kekerasan

35
Resiko perilaku kekerasan

Waham : Kebesaran

Harga Diri Rendah

DIAGNOSA KEPERAWATAN

Resiko Prilaku Kekerasan

Waham : Kebesaran

Harga Diri Rendah

INTERVENSI

36
Tgl Dx Perencanaan Paraf
Kepera
Tujuan Kriteria Evaluasi Intervensi
watan

11/02 Resiko TUM: klien


/2016 Perilak tidak
u menunjukan
Kekeras resiko perilaku
an kekerasan

TUK:

Klien dapat
Klien Bina hubungan saling
membina
menunjukkan percaya dengan:
hubungan saling
tanda-tanda
percaya Beri salam setiap
percaya kepada
berinteraksi
perawat:
Perkenalkan nama, nama
Wajah cerah, panggilan perawat dan
tersenyum tujuan perawat berkenalan

Mau berkenalan Tanyakan dan panggil


nama kesukaan klien
Ada kontak mata
Tunjukkan sikap empati,
Bersedia jujur dan menepati janji
menceritakan setiap kali berinteraksi
perasaan
Tanyakan perasaan klien
dan masalah yang dihadapi
klien

Buat kontrak interaksi yang


jelas

Dengarkan dengan penuh


perhatian ungkapan
perasaan klien

37
2. Klien dapat 2. Klien Bantu klien
mengidentifik menceritakan mengungkapkan
asi penyebab penyebab perasaan marahnya:
perilaku perilaku
Motivasi klien untuk
kekerasan kekerasan
menceritakan penyebab
yang yang rasa kesal atau jengkelnya
dilakukannya dilakukannya:
Dengarkan tanpa menyela
Menceritakan atau memberi penilaian
penyebab perasaan setiap ungkapan perasaan
jengkel/kesal baik klien
dari diri sendiri
maupun
lingkungannya

3. Klien dapat 3. Klien 3. Bantu klien


mengidentifik menceritakan mengungkapkan
asi tanda- keadaan tanda-tanda perilaku
tanda kekerasan yang
Fisik : mata
perilaku dialaminya:
merah, tangan
kekerasan
mengepal, Motivasi klien
ekspresi tegang, menceritakan kondisi
dan lain-lain. fisik saat perilaku
kekerasan terjadi
Emosional :
perasaan marah, Motivasi klien
jengkel, bicara menceritakan kondisi
kasar. emosinya saat terjadi
perilaku kekerasan
Sosial :
bermusuhan Motivasi klien
menceritakan kondisi
yang
psikologis saat terjadi
dialami
perilaku kekerasan
saat terjadi

38
perilaku Motivasi klien
kekerasan. menceritakan kondisi
hubungan dengan orang
lainh saat terjadi
perilaku kekerasan

39
4. Klien dapat 4. Klien 4. Diskusikan dengan
mengidentifik menjelaskan: klien perilaku
asi jenis kekerasan yang
Jenis-jenis
perilaku dilakukannya selama
ekspresi
kekerasan ini:
kemarahan yang
yang pernah
selama ini telah Motivasi klien
dilakukannya
dilakukannya menceritakan jenis-jenis
tindak kekerasan yang
Perasaannya saat
selama ini permah
melakukan
dilakukannya.
kekerasan
Motivasi klien
Efektivitas cara
menceritakan perasaan
yang dipakai
klien setelah tindak
dalam
kekerasan tersebut
menyelesaikan
terjadi
masalah
Diskusikan apakah
dengan tindak kekerasan
yang dilakukannya
masalah yang dialami
teratasi.

5. Klien dapat 5. Klien 5. Diskusikan dengan


mengidentifik menjelaskan klien akibat negatif
asi akibat akibat tindak (kerugian) cara yang
perilaku kekerasan dilakukan pada:
kekerasan yang
Diri sendiri
dilakukannya
Orang lain/keluarga
Diri sendiri :
luka, dijauhi Lingkungan
teman, dll

Orang

40
lain/keluarga :
luka, tersinggung,
ketakutan, dll

Lingkungan :
barang atau
benda rusak dll

41
6. Klien dapat 6. Klien : 6. Diskusikan dengan
mengidentifik klien:
Menjelaskan
asi cara
cara-cara sehat Apakah klien mau
konstruktif
mengungkapkan mempelajari cara baru
dalam
marah mengungkapkan marah
mengungkapk
yang sehat
an kemarahan
Jelaskan berbagai
alternatif pilihan untuk
mengungkapkan marah
selain perilaku kekerasan
yang diketahui klien.

Jelaskan cara-cara sehat


untuk mengungkapkan
marah:

Cara fisik: nafas dalam,


pukul bantal atau kasur,
olah raga.

Verbal: mengungkapkan
bahwa dirinya sedang
kesal kepada orang lain.

Sosial: latihan asertif


dengan orang lain.

Spiritual:
sembahyang/doa, zikir,
meditasi, dsb sesuai
keyakinan agamanya
masing-masing

7. Klien dapat 7. Klien 7. 1. Diskusikan cara


mendemonstr memperagaka yang mungkin dipilih

42
asikan cara n cara dan anjurkan klien
mengontrol mengontrol memilih cara yang
perilaku perilaku mungkin untuk
kekerasan kekerasan: mengungkapkan
kemarahan.
Fisik: tarik nafas
dalam, memukul 7.2. Latih klien
bantal/kasur memperagakan cara
yang dipilih:
Verbal:
mengungkapkan Peragakan cara
perasaan melaksanakan cara yang
kesal/jengkel dipilih.
pada orang lain
Jelaskan manfaat cara
tanpa menyakiti
tersebut
Spiritual:
Anjurkan klien
zikir/doa,
menirukan peragaan
meditasi sesuai
yang sudah dilakukan.
agamanya
Beri penguatan pada
klien, perbaiki cara yang
masih belum sempurna

7.3. Anjurkan klien


menggunakan cara
yang sudah dilatih
saat marah/jengkel

43
8. Klien 8. Klien 8.1. Jelaskan manfaat
menggunakan menjelaskan: menggunakan obat
obat sesuai secara teratur dan
Manfaat minum
program yang kerugian jika tidak
obat
telah menggunakan obat
ditetapkan Kerugian tidak
8.2. Jelaskan kepada
minum obat
klien:
Nama obat
Jenis obat (nama, wanrna
Bentuk dan dan bentuk obat)
warna obat
Dosis yang tepat untuk
Dosis yang klien
diberikan
Waktu pemakaian
kepadanya
Cara pemakaian
Waktu
pemakaian Efek yang akan
dirasakan klien
Cara pemakaian
8.3. Anjurkan klien:
Efek yang
dirasakan Minta dan menggunakan
obat tepat waktu
menggunakan
obat sesuai Lapor ke perawat/dokter
program jika mengalami efek yang
tidak biasa

Beri pujian terhadap


kedisplinan klien
menggunakan obat.

44
Tgl Dx 2 Perencanaan Paraf
Kepera
watan Tujuan Kriteria Evaluasi Intervensi

02/01 Ganggu TUM : Klien Setelah ... X interaksi Bina hubungan saling
/2016 an dapat mengontrol klien : percaya dengan klien

proses wahamnya Mau menerima Beri salam


pikir : kehadiran perawat
TUK : Perkenalkan diri,
waham disampingnya
Tanyakan nama, serta
Klien dapat
Mengatakan mau nama panggilan yang
membina
menerima bantuan disukai
hubungan saling
perawat
percaya dengan Jelaskan tujuan interaksi
perawat Tidak menunjukkan
Yakinkan klien dalam
tanda-tanda curiga
keadaan aman dan
Mengijinkan duduk perawat siap menolong
disamping dan mendampinginya

Yakinkan bahwa
kerahasiaan klien akan
tetap terjaga

Tunjukkan sikap
terbuka dan jujur

Perhatikan kebutuhan
dasar dan bantu pasien
memenuhinya

TUK : Setelah ... X interaksi Bantu klien untuk


Klien : mengungkapkan
Klien dapat
perasaan dan pikirannya
mengidentifikasi Klien menceritakan ide-
ide dan perasaan yang Diskusikan dengan klien
perasaan yang
muncul secara muncul secara berulang pengalaman yang
berulang dalam dalam pikirannya dialami selama ini

pikiran klien termasuk hubungan


dengan orang yang
berarti, lingkungan
kerja, sekolah, dsb

Dengarkan pernyataan
klien dengan empati
tanpa mendukung atau
menentang pernyataan
wahamnya

Katakan perawat dapat


memahami apa yang
diceritakan klien
TUK : Setelah ... X interaksi Bantu klien
klien mengidentifikasi
Klien dapat
kebutuhan yang tidak
mengidentifikasi Dapat menyebutkan
terpenuhi serta kejadian
kejadian sesuai dengan
stresor atau yang menjadi faktor
urutan waktu serta
pencetus pencetus wahamnya
harapan atau
wahamnya
kebutuhan dasar yang Diskusikan dengan klien
tidak terpenuhi seperti tentang kejadian-
harga diri, rasa aman, kejadian traumatik yang
dsb menimbulkan rasa takut,
ansietas maupun
Dapat menyebutkan
perasaan tidak dihargai
hubungan antara
kejadian traumatik Diskusikan kebutuhan
kebutuhan tidak atau harapan yang belum
terpenuhi dengan terpenuhi
wahamnya
Diskusikan cara-cara
mengatasi kebutuhan
yang tidak terpenuhi dan
kejadian traumatik

Diskusikan dengan klien


antara kejadian-kejadian
tersebut dengan
wahamnya

TUK : Setelah ... X interaksi Bantu klien


klien menyebutkan mengidentifikasi
Klien dapat
perbedaan pengalaman keyakinan yang salam
mengidentifikasi nyata dengan tentan situasi yang nyata
wahamnya pengalaman wahamnya (bila klien sudah siap)

Diskusikan dengan klien


pengalaman wahamnya
tanpa berargumentasi

Katakan kepada klien


akan keraguan perawat
tehadap pernyataan klien

Diskusikan dengan klien


respon perasaan
terhadap wahamnya

Diskusikan frekuensi,
intensitas dan durasi
terjadinya waham

Bantu klien
membedakan situasi
nyata dengan situasi
yang dipersepsikan salah
oleh klien
TUK: Setelah ... X interaksi Diskusikan tentang
klien menjelaskan pengalaman-pengalaman
Klien dapat
gangguan fungsi hidup yang tidak
mengidentifikasi sehari-hari yang menguntungkan sebagai
konsekuensi dari diakibatkan ide-ide atau akibat dari wahamnya
wahamnya pikirannya yang tidak seperti :Hambatan
sesuai dengan dalam berinteraksi
kenyataan seperti : dengan keluarga,
Hambatan dalam
Hubungan dengan
interaksi dengan orang
keluarga
lain dalam melakukan
Hubungan dengan aktivitas sehari-hari
orang lain
Ajak klien melihat
Aktivitas sehari-hari bahwa waham tersebut
adalah masalah yang
Pekerjaan
membutuhkan bantuan
Sekolah dari orang lain

Prestasi, dsb Diskusikan dengan klien


tentang orang atau
tempat ia dapat meminta
bantuan apabila
wahamnya timbul atau
sulit di kendalikan

TUK Setelah ...X interaksi Diskusikan hobi atau


klien melakukan aktivitas yang disukainya
Klien dapat
aktivitas yang
melakukan Anjurkan klien memilih
konstruktif sesuai
dan melakukan aktivitas
teknik distraksi dengan minatnya yang
yang membutuhkan
sebagai cara dapat menglihkan fokus
perhatian dan
menghentikan klien dari wahamnya
pikiran yang keterampilan
terpusat pada
Ikut sertakan klien
wahamnya dalam aktivitas fisik yang
membutuhkan perhatian
sebagai pengisi waktu
luang

Libatkan klien pada


topik-topik yang nyata

Anjurkan klien untuk


bertanggung jawab
secara personal dalam
mempertahankan atau
meningkatkan kesehatan
dan pemulihannya

Beri penghargaan bagi


setiap upaya klien yang
positif
TUK Setelah ... X interaksi Diskusikan dengan klien
dengan klien, dapat tentang manfaat dan
Klien dapat
mendemonstrasikan kerugian tidak minum
memanfaatkan penggunaan obat obat
obat dengan baik dengan baik
Pantau klien saat
Setelah ... X interaksi penggunaan obat, beri
klien menyebutkan pujian jika klien
akibat berhenti minum menggunakan obat
obat tanpa konsultasi dengan benar
dengan dokter
Diskusikan akibat klien
berhenti minum obat
tanpa konsultasi dengan
dokter

Anjurakan klien untuk


konsultasi jika terjadi
hal-hal yang tidak
diinginkan.
Tg No. Diagnosa Rencana Keperawatan Para
l Dx Kep f
Tujuan Kriteria Hasil Intervensi

11/ 3 Gangguan TUM :


02/ konsep Pasien
20 diri : mempunyai
16 Harga diri harga diri
rendah

TUK :

Pasien bisa 1.Setelah 4 kali


membina interaksi, pasien Bina hubungan saling
hubungan saling menunjukkan percaya dengan
percaya dengan ekspresi wajah menggunakan prinsip
bersahabat, komunikasi terapeutik :
perawat
memperlihatkan
Sapa pasien dengan
rasa senang, ada ramah, baik verbal
kontak mata, mau maupun non verbal
berjabat tangan,
mau menyebutkan Perkenalkan diri
namanya, mau dengan sopan
menjawab salam, Tanyakan nama
pasien mau duduk lengkap dan nama
berdampingan panggilan yang disukai
dengan perawat, Residen
mau
Jelaskan tujuan
mengutarakan
pertemuan
masalah yang
dihadapi Jujur dan menepati
janji

Tunjukkan empati dan


menerima pasien apa
adanya

Beri perhatian dan


perhatikan kebutuhan
dasar pasien
Pasien dapat Setelah 4 kali Diskusikan dengan
mengidentifikasi interaksi pasien pasien tentang :
aspek positif dan menyebutkan :
Aspek positif yang
kemampuan
Aspek positif dan dimiliki pasien,
yang dimiliki
kemampuan yang keluarga dan
dimiliki pasien lingkungan

Aspek positif Kemampuan yang


dimiliki pasien
keluarga
Bersama pasien buat
Aspek positif
daftar tentang :
lingkungan pasien
Aspek positif pasien,
keluarga, lingkungan

Kemampuan yang
dimiliki pasien

Beri pujian yang


realistis, hindarkan
memberi evaluasi
negatif

Pasien dapat Setelah 4 kali Diskusikan dengan


menilai interaksi pasien pasien kemampuan
kemampuan menyebutkan yang dapat
yang dimiliki kemampuan yang dilaksanakan
untuk dapat dilaksanaan Diskusikan kemampuan
dilaksanakan yang dapat dilanjutkan
pelaksanaannya

Pasien dapat 4. Setelah 4 kali Rencanakan bersama


merencanakan interaksi pasien pasien aktifitas yang
kegiatan sesuai membuat dapat dilakukan tiap
dengan rencana hari sesuai
kemampuan kegiatan harian kemampuan pasien :
yang dimiliki
Tingkatkan kegiatan
sesuai kondisi pasien

Beri contoh cara


pelaksanaan kegiatan
yang dapat pasien
lakukan

Pasian dapat Setelah 4 kali Anjurkan pasien


melakukan interaksi pasien untuk melaksanakan
kegiatan sesuai melakukan kegiatan yang telah
rencana yang kegiatan sesuai direncanakan
dibuat jadwal yang
dibuat Pantau kegiatan yang
dilaksanakan pasien

Beri pujian

Diskusikan
kemampuan
pelaksanaan kegiatan
setelah pulang

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

Nama Pasien : Tn"H”

Umur : 33 Tahun

Diagnosa Medis : Skizofrenia Paranoid

Ruangan : Angsoka Rumah Sakit Jiwa Mutiara Sukma

No. RM :
CATATAN PERKEMBANGAN
TANGGAL EVALUASI

11-02-2016 DS:Klien mengatakan cepat S : Klien mengatakan merasa senang


tersinggung, mengamuk, dan sedikit tenang setelah
pernah memukul orang lain, berkenalan, mengungkapkan
merasa malu dengan orang keinginan memukul orang yang
lain, dirinya memiliki ilmu, mengejeknya.
pernah bekerja di luar daerah,
menganggap dirinya memiliki
kekuatan. O : - Klien mampu pukul kasur/ bantal

DO :Tatapan tajam, berbicara keras Klien mampu berdiskusi tentang kebuthan


dan kacau, menyendiri, flight of yang tidak terpenuhi
ideas, banyak enghabiskan
Klien mampu melatih kemampuan positif
waktu di kamar.
satu yaitu menggambar
Diagnosa keperawatan :

RPK, Waham: Kebesaran, HDR


A : RPK masih ada, Waham masih ada,
Kemampuan : HDR masih ada.

Klien mampu nafas dalam.

Tindakan : P:

Melatih pukul kasur/ bantal latihan pukul kasur bantal 2x/hari dan saat
ingin marah
Melatih kemampuanpositif satu
latihan menggambar 2x/hari
Berdiskusi tentang kebutuhan klien
yang tidak terpenuhi.

Rencana tindak lanjut:

Latih mengontrol marah secara


verbal, latih kemampuan
positif kedua.

12-02-2016 DS : Klien mengatakan terkadang S :Klien merasa senang dan sedikit tenang
masih cepat tersinggung, setelah berlatih

mengamuk, merasa malu


O:
dengan orang lain,
mengatakan dirinya kuat. Klien belum mampu mengontrol marah
secara verbal
DO : Tatapan masih tajam,
Klien mampu melatih kemampuan positif
berbicara sedikit keras,
kedua: Merapikan tempat tidur
menyendiri, flight of ideas.
A :RPK masih ada, waham masih ada,
Diagnosa Keperawatan :
HDR berkurang
RPK, Waham: kebesaran,
P:
HDR
Latihan mengontrol marah secara verbal
Kemampuan :
2x/hari dan saat ingin marah

Klien mampu nafas dalam,


Latihan merapikan tempat tidur 2x/ hari
pukul kasur bantal,
menggambar

Tindakan :

Melatih mengontrol marah secara


verbal

Melatih kemampuan positif kedua.

Rencana Tindak Lanjut :

Latih mengontrol marah secara


spiritual
BAB V

PENUTUP

A. Simpulan
Proses keperawatan adalah metode dimana suatu konsep diterapkan dalam praktik
keperawatan. Standar praktik profesional proses keperawatan terdiri dari lima tahap yang
sequensial dan berhubungan yaitu pengkajian, diagnosa, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi.
Asuhan keperawatan merupakan tindakan mandiri perawat profesional. Metode ilmiah yang
digunakan dalam memberikan asuhan keperawatan klien pada semua tatanan pelayanan
kesehatan.
Perawat mengumpulkan data tentang status kesehatan klien secara sistematis,
menyeluruh, akurat dan berkesinambungan. Pada rumusan diagnosis keperawatan menggunakan
typologysingle diagnosis, maka rumusan diagnosis adalah menggunakan etiologi saja. Rencana
tindakan keperawatan terdiri atas empat komponen yaitu tujuan umum, tujuan khusus, rencana
tindakan keperawatan, dan rasional. Saat memulai untuk implementasi tindakan keperawatan,
perawat harus membuat kontrak dengan pasien dengan menjelaskan apa yang akan dikerjakan
dan peran serta pasien yang diharapkan. Evaluasi merupakan proses yang berkelanjutan untuk
menilai efek dari tindakan keperawatan pada pasien.

B. Saran
Meskipun penulis menginginkan kesempurnaan dalam penyusunan makalah ini akan tetapi
masih banyak kekurangan yang perlu penulis perbaiki. Hal ini dikarenakan masih minimnya pengetahuan
yang penulis miliki. Oleh karena itu, penulis perlu bimbingan dari dosen pembimbing maupun pembaca
untuk kesempurnaan dari makalah ini, kami berharap semoga penyusunan makalah ini dapat
memberikan ilmu dan pengetahuan dalam bidang pendidikan dan praktik keperawatan. Dan juga
dengan makalah ini dapat menjadi acuan untuk tindakan proses keperawatan jiwa.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.blogperawat.net/2019/01/konsep-dasar-keperawatan-jiwa.html?m=1

https://www.academia.edu/38224649/CONTOH_KASUS_KEPERAWATAN_JIWA_DAN_ROLE_PLAY_PADA
_KASUS_PERILAKU_KEKERASAN_PADA_Sdr

https://febrytresnafauzi-wordpress-
com.cdn.ampproject.org/v/s/febrytresnafauzi.wordpress.com/2011/05/31/pengertian-keperawatan-
jiwa/amp/?amp_js_v=a3&amp_gsa=1&usqp=mq331AQFKAGwASA
%3D#aoh=15979263780625&referrer=https%3A%2F%2Fwww.google.com&amp_tf=Dari
%20%251%24s&ampshare=https%3A%2F%2Ffebrytresnafauzi.wordpress.com
%2F2011%2F05%2F31%2Fpengertian-keperawatan-jiwa%2F

Anda mungkin juga menyukai