DISUSUN OLEH :
Penyusun
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR.....................................................................................................
DAFTAR ISI..................................................................................................................
BAB I...........................................................................................................................
PENDAHULUAN..........................................................................................................
A. Latar Belakang...................................................................................................
B. Rumusan Masalah.............................................................................................
C. Tujuan...............................................................................................................
1.Tujuanumum...................................................................................................
D. Manfaat.............................................................................................................
BAB II TEORI KEPERAWATAN JIWA............................................................................
BAB III FORMAT PENGISIAN ASKEP KEP.JIWA..............................................
BAB IV CONTOH KASUSKEPERAWATAN JIWA ...........................................................
PENUTUP....................................................................................................................
A. Simpulan...........................................................................................................
B. Saran.................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Proses keperawatan adalah metode ilmiah yang digunakan dalam memberi asuhan
keperawatan klien pada semua tatanan pelayanan kesehatan.
Khususnya di Indonesia, proses keperawatan merupakan pendekatan yang disepakati untuk
meningkatkan mutu pelayanan keperawatan. Namun pada kenyataanya banyak perawat merasakan
beban dalam melaksanakan dan mendokumentasikan asuhan keperawatan dengan menggunakan
proses keperawatan. Melalui evaluasi dokumentasi keperawatan pada beberapa rumah sakit umum
ditemukan bahwa kemampuan perawat menuliskan asuhan keperawatan dengan menggunakan
proses keperawatan rata-rata kurang dari 60 % yang memenuhi kriteria. Sementara profesi lain
menganggap penggunaan proses keperawatan akan menyita banyak waktu dan kertas sehingga
sehingga tidak efektif dan efdesien. Kondisi ini tidak mengurangi semangat para perawat untuk
membuktikan bahwa proses keperawatan dapat meningkatkan mutu asuhan keperawatan, tanggung
jawab perawat, otonomi perawat dan kepuasan perawat.
Proses keperawatan jiwa mengalami masalah yang sama dengan rumah sakit umum. Hasil evaluasi
terhadap dokumentasi keperawatan pada dua rumah sakit jiwa yang besar, ditemukan kuran dari 40
% yang memenuhi kriteria.
Masalah kesehatan jiwa merupakan pengendalian diri dalam menghadapi stresor di
lingkungan sekitar dengan selalu berpikir positif dalam keselarasan tanpa adanya tekanan fisik dan
psikologis, baik secara internal maupun eksternal yang mengarah pada kestabilan emosional (Nasir
dan Muhith, 2011).
Menurut World HealthOrganization (WHO), kesehatan jiwa bukan hanya tidak ada gangguan
jiwa, melainkan mengandung berbagai karakteristik positif yang menggambarkan keselarasan dan
keseimbangan kejiwaan yang mencerminkan kedewasaan kepribadiannya (Yosep, 2010).
WHO (2009) memperkirakan 450 juta orang di seluruh dunia mengalami gangguan mental,
sekitar 10% orang dewasa mengalami gangguan jiwa saat ini dan 25% penduduk diperkirakan akan
mengalami gangguan jiwa pada usia tertentu selama hidupnya. Usia ini biasanya terjadi pada
dewasa muda antara usia 18-21 tahun (WHO, 2009).
Menurut National instituteof mental health gangguan jiwa mencapai 13% dari penyakit
secara keseluruhan dan diperkirakan akan berkembang menjadi 25% di tahun 2030. Kejadian
tersebut akan memberikan andil meningkatnya prevalensi gangguan jiwa dari tahun ke tahun di
berbagai negara. Berdasarkan 2 hasil sensus penduduk Amerika Serikat tahun 2004, diperkirakan
26,2 % penduduk yang berusia 18 – 30 tahun atau lebih mengalami gangguan jiwa.
Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar tahun 2007, menunjukkan bahwa prevalensi
gangguan jiwa secara nasional mencapai 5,6% dari jumlah penduduk, dengan kata lain menunjukkan
bahwa pada setiap 1000 orang penduduk terdapat empat sampai lima orang menderita gangguan
jiwa.
Proses keperawatan merupakan suatu metode pemberian asuhan keperawatan pada pasien
(individu, keluarga, kelompok dan masyarakat) yang logis, sistematis, dinamis dan teratur. Perawat
jiwa dituntu memiliki kejelian yang dalam saat melakukan asuuhankeperawtan . proses keperawatan
jiwa dimulai dari pengkajian (termasuk analisa data dan pembuatan pohon masalah), perumusan
diagnosis, pembuatan kriteria hasil, perencanaan, implementasi dan evaluasi.
Berdasarkan penjelasan tersebut diatas kelompok tertarik untuk mengangkat rumusan
masalah bagaimana proses asuhan keperawatan jiwa (pengkajian, analisa data, diagnosa
keperawatan, pohon masalah, intervensi, implementasi dan evaluasi) yang harus dilakukan oleh
seorang perawat jiwa.
Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini diantaranya:
1. Apa saja teori dasar keperawatan jiwa ?
2. Apa saja konsep dasar keperawatan jiwa ?
3. Bagaimana contoh askep keperawatan jiwa ?
Tujuan
Manfaat
Manfaat penyusunan makalah ini adalah agar dapat menjadi bahan bacaan bagi pembaca
guna menambah wawasan, pengetahuan dan pemahaman mengenai proses keperawatan jiwa yang
meliputi analisa data, perumusan diagnosa keperawatan, membuat pohon masalah, intervensi,
implementasi dan evaluasi.
BAB II
Kesehatan Jiwa adalah Perasaan Sehat dan Bahagia serta mampu mengatasi tantangan hidup, dapat
menerima orang lain sebagaimana adanya serta mempunyai sikap positif terhadap diri sendiri dan
orang lain.
Keperawatan jiwa adalah area khusus dalam praktek keperawatan yang menggunakan ilmu tingkah
laku manusia sebagai dasar dan menggunakan diri sendiri secara teraupetik dalam meningkatkan,
mempertahankan, memulihkan kesehatan mental klien dan kesehatan mental masyarakat dimana
klien berada (American Nurses Associations).
2. Menurut WHO
Kesehatan Jiwa bukan hanya suatu keadaan tidak gangguan jiwa, melainkan mengandung berbagai
karakteristik yang adalah perawatan langsung, komunikasi dan management, bersifat positif yang
menggambarkan keselarasan dan keseimbangan kejiwaan yg mencerminkan kedewasaan
kepribadian yang bersangkutan.
Kondisi yg memungkinkan perkembangan fisik, intelektual emosional secara optimal dari seseorang
dan perkebangan ini selaras dengan orang lain.
Keperawatan jiwa adalah pelayanan keperawatan profesional didasarkan pada ilmu perilaku, ilmu
keperawatan jiwa pada manusia sepanjang siklus kehidupan dengan respons psiko-sosial yang
maladaptif yang disebabkan oleh gangguan bio-psiko-sosial, dengan menggunakan diri sendiri dan
terapi keperawatan jiwa (komunikasi terapeutik dan terapi modalitas keperawatan kesehatan jiwa)
melalui pendekatan proses keperawatan untuk meningkatkan, mencegah, mempertahankan dan
memulihkan masalah kesehatan jiwa klien (individu, keluarga, kelompok komunitas ).
Keperawatan jiwa adalah proses interpersonal yang berusaha untuk meningkatkan dan
mempertahankan perilaku sehingga klien dapat berfungsi utuh sebagai manusia.
Proses keperawatan adalah metode dimana suatu konsep diterapkan dalam praktek keperawatan.
Standar praktek profesional proses keperawatan terdiri dari lima tahap yaitu yang sequensial dan
berhubungan: pengkajian, diagnosis, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi (Iyeretal., 1996). Mari
kita belajari bersama 5 tahapan proses keperawatan jiwa.
1. DEFINISI
Asuhan keperawatan adalah tindakan mandiri perawat profesional atau ners melalui kerjasama yang
bersifat kolaboratif baik dengan klien maupun tenaga kesehatan lain dalam upaya memberikan
asuhan keperawatan yang holistik sesuai dengan wewenang dan tanggung jawabnya pada berbagai
tatanan pelayanan, termasuk praktik keperawatan individu dan berkelompok (Nursalam, 2003).
Praktek keperawatan profesional dengan ciri praktek yang didasari dengan keterampilan intelektual,
teknikal, interpersonal dapat dilaksanakan dengan menerapkan suatu metode asuhan yang dapat
dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Metode asuhan untuk praktek profesional tersebut adalah
proses keperawatan, suatu rangkaian asuhan yang terdiri dari pengkajian, menyusun diagnosis
keperawatan, perencanaan tindakan, implementasi, dan evaluasi.
Metode pemberian asuhan keperawatan yang terorganisir dan sitemik, berfokus pada respon yang
unik dari individu atau kelompok individu terhadap masalah kesehatan yang aktual dan potensial
(Kozieretal, 1997). Suatu aktifitas yang dinamik dan berkelanjutan yang meliputi interaksi perawat
klien dan proses pemecahan masalah (Schultz&Videbeck, 1998). Salah satu pilar praktek profesional
keperawatan adalah pelayanan keperawatan dengan menggunakan patientcaredeliverysystem di
MPKP tertentu. Patientcaredeliverysystem yang diterapkan di MPKP adalah asuhan keperawatan
dengan menerapkan proses keperawatan. Berdasarkan survey masalah yang dilakukan di beberapa
rumah sakit jiwa ditemukan ada 7 masalah keperawatan utama pasien yang dirawat meliputi: 1)
Risiko perilaku kekerasan, 2) Gangguan sensori persepsi: halusinasi,Isolasi sosial, 4) Gangguan proses
pikir: waham, 5) Risiko bunuh diri, 6) Defisit perawatan diri, dan 7) Gangguan konsep diri: harga diri
rendah (Keliat, dan Akemat, 2009).
BAB III
Ruang : Banteng
Rawat
I. IDENTITAS KLIEN
Klien merupakan pasien baru yang diantar oleh keluarga pada tanggal 22
September 2015 dengan keluhan bingung, sering menyendiri, bicara dan tertawa
sendiri, sulit tidur, dan selama 1 minggu ini tingkah laku aneh (telanjang).
Ya √ Tidak.
2. Pengobatan sebelumnya :
Aniaya fisik
Aniaya seksual
Penolakan
Tindakan criminal
Ya √ Tidak.
Riwayat
Hubungan Keluarga Gejala Pengobatan/perawatan
5.Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan : Berkelahi dengan orang lain
karena orang lain sering mengejek dirinya.
Masalah Keperawatan : -
IV. FISIK
3. Keluhan
fisik: Ya Tidak
√
V. PSIKOSOSIAL
1. Genogram :
Ket :
: Pria : Klien
2. Konsep diri
d. Ideal diri : Klien mengatakan ingin cepat sembuh agar bisa pulang
orang lain karena merasa dirinya tidak sederajat dengan yang lainnya, karena
ia tidak tamat SD. Klien malu dengan tubuhnya karena merasa tubuhnya
kecil, tidak kekar, pendek.
3. Hubungan Sosial:
4. Spiritual:
b.Kegiatan ibadah : Klien baru satu kali ke Gereja dan hanya sekali-sekali
ke berdoa kalau ingat.
VI. STATUS
MENTAL
1. Penampilan
Cara
Tidak Rapih penggunaan pakaian berpakaian
Seperti
√ tidak sesuai biasanya
jelaskan: klien berpakain tidak rapih, hanya menggunakan celana dan dililit
dengan kain selimut.
Membis
Apatis √ Lambat u √ Inkoheren
tidak
mampu
√ memulai pembicaraan
masalah Keperawatan :
3. Aktivitas Motorik :
Kompulsi
Tik Grimasen Tremor f
jelaskan: Klien tampak tidak tenang ketika berada di tempat yang ramai. Klien
tampak sering melihat ke arah sekitar.
masalah Keperawatan :
Ansietas
4. Alam perasaan :
Lesu Tegang Gelisah Agitasi gembira
√ √ berlebiha
n
merasa curiga terhadap orang-orang di sekitar. Klien tampak tidak tenang dan
gelisah
5. Afek :
Agitas
Lesu √ Tegang √ Gelisah i
jelaskan: Klien tampak tidak tenang ketika berada di tempat yang ramai,
sering melihat-lihat sekitar dengan gelisah, tatapan tajam. masalah
Keperawatan : Ansietas
6. Interaksi Selama
Wawancara :
Tidak Mudah
Bermusuhan Kooperatif tersinggung
√ Kontak mata (-) Defensif √ Curiga
jelaskan: Klien kooperatif, kontak mata tidak ada, klien sering melihat-lihat area
sekitar dengan gelisah dan tatapan tajam.
7. Persepsi :
Perab
Pendengaran Penglihatan a
Pengecapan Penghidu
8. Proses Pikir :
persevarasi
tangensial.
masalah Keperawatan : Perubahan proses pikir
9. Isi Pikir :
√ Waham
Tidak Mudah
Bermusuhan Kooperatif tersinggung
Stupo
√ Bingung Sedasi r
Disorientasi
Oran
Waktu Tempat g
jelaskan: Klien tidak dapat menjelaskan dimana ia sekarang berada dan tidak
tahu mengapa berada di RSJ. Klien tidak mengalami Disorientasi masalah
Keperawatan : Perubahan proses pikir
11. Memori
Pendek
jelaskan: klien tidak memiliki masalah daya ingat baik jangka panjang
maupun jangka pendek. Klien masih menggingat angota keluarganya, dan
jadwal minum obat masalah Keperawatan : tidak ada masalah
Gangguan
Gangguan Ringan Bermakna
jelaskan: Klien dapat memutuskan kegiatan apa yang dilakukan setelah bangun
pagi
dilua
√ Mengingkari penyakit yang diderita menyalahkan hal-hal r
Dirinya
1. Makan
Bantuan
√ Bantuan Minimal total
2. BAB/BAK
Bantuan
Bantuan Minimal total
3. Mandi
Bantuan
√ Bantuan Minimal total
4. Berpakaian/berhias
Bantuan
√ Bantuan Minimal total
6. Penggunaan obat
Bantuan
√ Bantuan Minimal total
7. Pemeliharaan kesehatan
√
Tida
Perawatan pendukung Ya k
Tida
Mempersiapkan makan √ Ya k
Tida
Menjaga kerapian rumah Ya k
√
Tida
Mencuci Pakaian Ya k
√
Tida
Pengaturan Keuangan Ya k
√
Tida
Belanja √ Ya k
Tida
Transportasi √ Ya k
Tida
Lain-lain Ya k
√
Adatif Maladatif
Bicara dengan orang lain Minum alkohol
X. PENGETAHUAN KURANG
TENTANG
sistem
Penyakit jiwa pendukung
Koping obat-obatan
Lainnya : _______________
ANALISA DATA
No RM : Ruang : Banteng
DATA MASALAH
Subyektif :
disakiti.
Obyektif :
Terapi medik :
Stelosi 2 mg 2x1
Trihexyphenidyl 2 mg 2X1
Amitriptyline 25 mg 2x1/2
3. Isolasi sosial
5. Distress spiritual
6. Ansietas
7. Ketakutan
proses fikir: - Klien dapat Interaksi klien untuk mengenal orientasi realitas akan
mengenal
Waham dapat mengenal orientasi membantu klien
orientasi
realitanya Orientasi realitanya menyelesaikan wahamnya
realitanya
- Klien dapat interaksi, klien kedalam jadwal perlu di lakukan secara rutin
memasukan
dapat harian klien dalam kegiatan harian akan
kedalam
kegiatan harian memasukan membantu menyelesaikan
kedalam jadwal masalah waham klien
kegiatan harianq
teratur
SP 3 Setelah 2x Masukan Penggunaan obat secara
- Evaluasi SP 1 klien,
6 oktober D: S:-
2015 Subyektif : O:klien tampak tidak mau berbicara, tidak
Klien mengatakan bahwa orang disekitarnya kooperatif, kontak mata (-).
membicarakan klien dan akan berbuat jahat kepada klien. A: masalah belum teratasi
Klien merasa seperti akan disakiti. P: lanjutkan intervensi
Obyektif :
Klien terlihat gelisah, bingung, sering menyendiri,
konsentrasi mudah terdistraksi, sering melihat area
sekitar dengan tatapan tajam.
RTL :
d
e
n
g
a
n
k
l
i
e
n
k
e
m
a
m
p
u
10
a
n
y
a
n
g
d
i
m
i
l
i
k
i
R
e
s
p
o
n
:
K
l
i
e
n
m
e
n
g
a
11
t
a
k
a
n
i
a
a
d
a
l
a
h
s
e
o
r
a
n
g
p
e
t
a
n
i
.
K
l
i
e
12
n
m
e
n
g
a
t
a
k
a
n
i
n
g
i
n
b
i
s
a
m
e
n
j
a
d
i
s
e
o
r
13
a
n
g
p
e
r
a
w
a
t
.
R
e
s
p
o
n
:
m
e
l
a
t
i
h
k
l
i
e
n
14
c
a
r
a
m
e
m
e
r
i
k
s
a
d
e
n
y
u
t
n
a
d
i
d
a
n
m
e
m
e
r
15
i
k
s
a
t
e
k
a
n
a
n
d
a
r
a
h
.
5. M
e
m
b
i
m
b
i
n
g
k
l
i
e
16
n
u
n
t
u
k
b
e
r
b
i
n
c
a
n
g
-
b
i
n
c
a
n
g
d
e
n
g
a
n
17
r
a
n
g
l
a
i
n
R
e
s
p
o
n
:
K
l
i
e
n
m
a
u
b
e
r
b
i
n
c
a
18
n
g
-
b
i
n
c
a
n
g
d
e
n
g
a
n
o
r
a
n
g
l
a
i
n
.
6. M
e
n
g
a
19
n
j
u
r
k
a
n
k
l
i
e
n
u
n
t
u
k
m
e
m
a
s
u
k
a
n
k
e
g
i
a
20
t
a
n
b
e
r
b
i
n
c
a
n
g
-
b
i
n
c
a
n
g
d
a
l
a
m
j
a
d
w
a
l
21
h
a
r
i
a
n
.
R
e
s
p
o
n
:
K
l
i
e
n
m
a
u
m
e
n
c
o
b
a
b
e
22
r
b
i
n
c
a
n
g
-
b
i
n
c
a
n
g
d
e
n
g
a
n
o
r
a
n
g
l
a
i
n
.
23
RTL :
BAB IV
24
PENGKAJIAN KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA
Ruang : Angsoka
IDENTITAS KLIEN
Nama : Tn “H”
Insial : Laki-laki
Umur : 33 Tahun
Agama : Islam
Informan : Klien
No RM :
25
Klien mengatakan pernah masuk Rumah sakit jiwa 2 kali
Klien mengatakan sepulang dari Rumah sakit, klien tidak meminum obat
dengan teratur.
Aniaya fisik
Klien mengatakan tidak ada anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa
seperti yang di alami dirinya.
IV. FISIK
Tanda-tanda vital
TD = 110/90 mmHg
N = 96 x/m
S = 370C
RR = 20 x/m
26
V. PSIKOSOSIAL
Genogram
27
Keterangan :
Penjelasan :
Klien mengatakan kalau kakek dan neneknya telah meninggal dunia. Klien
tinggal serumah bersama orang tuanya. Klien merupakan anak bungsu dari 6
bersaudara.
Konsep diri:
Citra tubuh
Identitas diri
28
Peran
Klien mengatakan berperan sebagai anak ke-6 dalam keluarga. Klien belum
menikah. Biasanya klien membantu pekerjaan ibunya di rumah seperti
mencuci, menyapu dan membantu ayahnya dalam beraktivitas karena
ayahnya dalam kondisi buta.
Ideal diri
Harga diri
Hubungan social
Spriritual
Nilai dan keyakinan yang dipegang oleh klien adalah nilai – nilai islam dan klien
mengatakan shalat itu wajib.
Kegiatan Ibadah
29
Kegiatan ibadah klien adalah shalat, dan tidak pernah lalai untuk shalat
STATUS MENTAL
Penampilan
Penampilan klien cukup rapi, rambut lurus, kemudian menggunakan baju yang
seharusnya, dan mandi 2 kali dalam sehari. Klien cukup memperhatikan
penampilannya.
Pembicaraan
Klien berbicara dengan keras, agak kacau serta terlihat cepat tersinggung
Aktivitas motorik
Klien terlihat sehat dan selalu mengikuti kegiatan yang ada di rumah sakit
Alam perasaan
Afek
30
Persepsi
Proses pikir
Proses fikir klien adalah flight of ideas karena sering megganti topic pembicaraan
tanpa menyelesaikan topic pertama.
Isi Pikir
Klien mengatakan dirinya memiliki suatu ilmu dan pernah bekerja di luar daerah
serta menganggap dirinya memiliki kekuatan.
Tingkat kesadaran
Tingkat kesadaran klien baik dan klien tidak mengalami disorientasi terhadap waktu,
tempat dan orang. Buktinya klien masih mengingat tanggal masuk rumah sakit dan
dia tahu berada di ruang Angsoka.
Memori
Klien tidak mengalami gangguan daya ingat karena klien mampu menjelaskan
kegiatan sehari-hari dan juga menceritakan pengalaman-pengalaman saat sebelum
masuk rumah sakit.
Tingkat konsentrasi Klien baik karena masih dapat berhitung dan dapat menjawab
perhitungan sederhana yang diberikan perawat.
Kemampuan penilaian
Kemampuan penilaian klien mengalami gangguan penilaian ringan. Klien bisa tidak
bisa memilih antara dua pilihan.
31
Daya tilik diri
Klien mengatakan dirinya sehat dan tidak semestinya dibawa ke Rumah Sakit.
Makan
BAK/BAB
Klien dapat defekasi atau berkemih tanpa bantuan dengan frekueansi kurang lebih
4x sehari.
Mandi
Klien bisa mandi 2 kali sehari pagi dan sore hari tanpa bantuan orang lain
Berpakaian/berhias
Klien tidak mengalami gangguan tidur. Klien tidur siang 4-5 jam dan untuk tidur
malam 8-9 jam. Aktivitas sebelum tidur biasanya pasien hanya berjalan-jalan dan
mengobrol bersama teman sekamar maupun perawat.
Penggunaan obat
Untuk pengguanaan obat Klien tidak membutuhkan bantuan karena Klien bisa
melakukannya sendiri dan mengetahui obat-obat yang di konsumsi
Pemeliharaan kesehatan
32
Klien mampu melakukan kegiatan rumahan dengan baik misalnya, mononton TV,
menyiapkan makanan ataupun menjaga kerapian rumah.
Klien masih dapat melakukan aktivitas diluar rumah secara mandiri seperti
berkendaraan ataupun berjalan-jalan dan mengobrol dengan keluarganya.
MEKANISME KOPING
Masalah ekonomi
33
KURANG PENGETAHUAN TENTANG
Klien kurang mampu menahan diri untuk memukul orang karena orang-orang
sekitarnya selalu mengejeknya.
ASPEK MEDIK
ANALISA DATA
34
NO DATA MASALAH KEPERAWATAN
POHON MASALAH
Perilaku Kekerasan
35
Resiko perilaku kekerasan
Waham : Kebesaran
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Waham : Kebesaran
INTERVENSI
36
Tgl Dx Perencanaan Paraf
Kepera
Tujuan Kriteria Evaluasi Intervensi
watan
TUK:
Klien dapat
Klien Bina hubungan saling
membina
menunjukkan percaya dengan:
hubungan saling
tanda-tanda
percaya Beri salam setiap
percaya kepada
berinteraksi
perawat:
Perkenalkan nama, nama
Wajah cerah, panggilan perawat dan
tersenyum tujuan perawat berkenalan
37
2. Klien dapat 2. Klien Bantu klien
mengidentifik menceritakan mengungkapkan
asi penyebab penyebab perasaan marahnya:
perilaku perilaku
Motivasi klien untuk
kekerasan kekerasan
menceritakan penyebab
yang yang rasa kesal atau jengkelnya
dilakukannya dilakukannya:
Dengarkan tanpa menyela
Menceritakan atau memberi penilaian
penyebab perasaan setiap ungkapan perasaan
jengkel/kesal baik klien
dari diri sendiri
maupun
lingkungannya
38
perilaku Motivasi klien
kekerasan. menceritakan kondisi
hubungan dengan orang
lainh saat terjadi
perilaku kekerasan
39
4. Klien dapat 4. Klien 4. Diskusikan dengan
mengidentifik menjelaskan: klien perilaku
asi jenis kekerasan yang
Jenis-jenis
perilaku dilakukannya selama
ekspresi
kekerasan ini:
kemarahan yang
yang pernah
selama ini telah Motivasi klien
dilakukannya
dilakukannya menceritakan jenis-jenis
tindak kekerasan yang
Perasaannya saat
selama ini permah
melakukan
dilakukannya.
kekerasan
Motivasi klien
Efektivitas cara
menceritakan perasaan
yang dipakai
klien setelah tindak
dalam
kekerasan tersebut
menyelesaikan
terjadi
masalah
Diskusikan apakah
dengan tindak kekerasan
yang dilakukannya
masalah yang dialami
teratasi.
Orang
40
lain/keluarga :
luka, tersinggung,
ketakutan, dll
Lingkungan :
barang atau
benda rusak dll
41
6. Klien dapat 6. Klien : 6. Diskusikan dengan
mengidentifik klien:
Menjelaskan
asi cara
cara-cara sehat Apakah klien mau
konstruktif
mengungkapkan mempelajari cara baru
dalam
marah mengungkapkan marah
mengungkapk
yang sehat
an kemarahan
Jelaskan berbagai
alternatif pilihan untuk
mengungkapkan marah
selain perilaku kekerasan
yang diketahui klien.
Verbal: mengungkapkan
bahwa dirinya sedang
kesal kepada orang lain.
Spiritual:
sembahyang/doa, zikir,
meditasi, dsb sesuai
keyakinan agamanya
masing-masing
42
asikan cara n cara dan anjurkan klien
mengontrol mengontrol memilih cara yang
perilaku perilaku mungkin untuk
kekerasan kekerasan: mengungkapkan
kemarahan.
Fisik: tarik nafas
dalam, memukul 7.2. Latih klien
bantal/kasur memperagakan cara
yang dipilih:
Verbal:
mengungkapkan Peragakan cara
perasaan melaksanakan cara yang
kesal/jengkel dipilih.
pada orang lain
Jelaskan manfaat cara
tanpa menyakiti
tersebut
Spiritual:
Anjurkan klien
zikir/doa,
menirukan peragaan
meditasi sesuai
yang sudah dilakukan.
agamanya
Beri penguatan pada
klien, perbaiki cara yang
masih belum sempurna
43
8. Klien 8. Klien 8.1. Jelaskan manfaat
menggunakan menjelaskan: menggunakan obat
obat sesuai secara teratur dan
Manfaat minum
program yang kerugian jika tidak
obat
telah menggunakan obat
ditetapkan Kerugian tidak
8.2. Jelaskan kepada
minum obat
klien:
Nama obat
Jenis obat (nama, wanrna
Bentuk dan dan bentuk obat)
warna obat
Dosis yang tepat untuk
Dosis yang klien
diberikan
Waktu pemakaian
kepadanya
Cara pemakaian
Waktu
pemakaian Efek yang akan
dirasakan klien
Cara pemakaian
8.3. Anjurkan klien:
Efek yang
dirasakan Minta dan menggunakan
obat tepat waktu
menggunakan
obat sesuai Lapor ke perawat/dokter
program jika mengalami efek yang
tidak biasa
44
Tgl Dx 2 Perencanaan Paraf
Kepera
watan Tujuan Kriteria Evaluasi Intervensi
02/01 Ganggu TUM : Klien Setelah ... X interaksi Bina hubungan saling
/2016 an dapat mengontrol klien : percaya dengan klien
Yakinkan bahwa
kerahasiaan klien akan
tetap terjaga
Tunjukkan sikap
terbuka dan jujur
Perhatikan kebutuhan
dasar dan bantu pasien
memenuhinya
Dengarkan pernyataan
klien dengan empati
tanpa mendukung atau
menentang pernyataan
wahamnya
Diskusikan frekuensi,
intensitas dan durasi
terjadinya waham
Bantu klien
membedakan situasi
nyata dengan situasi
yang dipersepsikan salah
oleh klien
TUK: Setelah ... X interaksi Diskusikan tentang
klien menjelaskan pengalaman-pengalaman
Klien dapat
gangguan fungsi hidup yang tidak
mengidentifikasi sehari-hari yang menguntungkan sebagai
konsekuensi dari diakibatkan ide-ide atau akibat dari wahamnya
wahamnya pikirannya yang tidak seperti :Hambatan
sesuai dengan dalam berinteraksi
kenyataan seperti : dengan keluarga,
Hambatan dalam
Hubungan dengan
interaksi dengan orang
keluarga
lain dalam melakukan
Hubungan dengan aktivitas sehari-hari
orang lain
Ajak klien melihat
Aktivitas sehari-hari bahwa waham tersebut
adalah masalah yang
Pekerjaan
membutuhkan bantuan
Sekolah dari orang lain
TUK :
Kemampuan yang
dimiliki pasien
Beri pujian
Diskusikan
kemampuan
pelaksanaan kegiatan
setelah pulang
Umur : 33 Tahun
No. RM :
CATATAN PERKEMBANGAN
TANGGAL EVALUASI
Tindakan : P:
Melatih pukul kasur/ bantal latihan pukul kasur bantal 2x/hari dan saat
ingin marah
Melatih kemampuanpositif satu
latihan menggambar 2x/hari
Berdiskusi tentang kebutuhan klien
yang tidak terpenuhi.
12-02-2016 DS : Klien mengatakan terkadang S :Klien merasa senang dan sedikit tenang
masih cepat tersinggung, setelah berlatih
Tindakan :
PENUTUP
A. Simpulan
Proses keperawatan adalah metode dimana suatu konsep diterapkan dalam praktik
keperawatan. Standar praktik profesional proses keperawatan terdiri dari lima tahap yang
sequensial dan berhubungan yaitu pengkajian, diagnosa, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi.
Asuhan keperawatan merupakan tindakan mandiri perawat profesional. Metode ilmiah yang
digunakan dalam memberikan asuhan keperawatan klien pada semua tatanan pelayanan
kesehatan.
Perawat mengumpulkan data tentang status kesehatan klien secara sistematis,
menyeluruh, akurat dan berkesinambungan. Pada rumusan diagnosis keperawatan menggunakan
typologysingle diagnosis, maka rumusan diagnosis adalah menggunakan etiologi saja. Rencana
tindakan keperawatan terdiri atas empat komponen yaitu tujuan umum, tujuan khusus, rencana
tindakan keperawatan, dan rasional. Saat memulai untuk implementasi tindakan keperawatan,
perawat harus membuat kontrak dengan pasien dengan menjelaskan apa yang akan dikerjakan
dan peran serta pasien yang diharapkan. Evaluasi merupakan proses yang berkelanjutan untuk
menilai efek dari tindakan keperawatan pada pasien.
B. Saran
Meskipun penulis menginginkan kesempurnaan dalam penyusunan makalah ini akan tetapi
masih banyak kekurangan yang perlu penulis perbaiki. Hal ini dikarenakan masih minimnya pengetahuan
yang penulis miliki. Oleh karena itu, penulis perlu bimbingan dari dosen pembimbing maupun pembaca
untuk kesempurnaan dari makalah ini, kami berharap semoga penyusunan makalah ini dapat
memberikan ilmu dan pengetahuan dalam bidang pendidikan dan praktik keperawatan. Dan juga
dengan makalah ini dapat menjadi acuan untuk tindakan proses keperawatan jiwa.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.blogperawat.net/2019/01/konsep-dasar-keperawatan-jiwa.html?m=1
https://www.academia.edu/38224649/CONTOH_KASUS_KEPERAWATAN_JIWA_DAN_ROLE_PLAY_PADA
_KASUS_PERILAKU_KEKERASAN_PADA_Sdr
https://febrytresnafauzi-wordpress-
com.cdn.ampproject.org/v/s/febrytresnafauzi.wordpress.com/2011/05/31/pengertian-keperawatan-
jiwa/amp/?amp_js_v=a3&_gsa=1&usqp=mq331AQFKAGwASA
%3D#aoh=15979263780625&referrer=https%3A%2F%2Fwww.google.com&_tf=Dari
%20%251%24s&share=https%3A%2F%2Ffebrytresnafauzi.wordpress.com
%2F2011%2F05%2F31%2Fpengertian-keperawatan-jiwa%2F