Anda di halaman 1dari 10

NAMA : - DELLA PUSPITA YOHANA MARBUN (022021001)

- OKNIDAR HATI NDURU( 022021016)

DOSEN PENGAMPUH : R.Oktaviance S,SST.,M.Kes

TIM : Anita Veronika, S.Si.T.,M.KM

STIKes ELISABETH MEDAN

T.A 2022/2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat rahmat penyusun masih diberikan
kesehatan sehingga makalah ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya.

Makalah yang berjudul "PERAN IMAN DALAM PENDAMPINGAN ROHANI KEPADA KLIEN UNTUK
PEMBERIAN OBAT " disusun untuk memenuhi tugas mahasiswa dari mata kuliah FARMAKOLOGI.

Pada kesempatan ini penyusun mengucapkan terima kasih kepada:

DOSEN PENGAMPU :

R.Oktaviance S,SST.,M.Kes

TIM : Anita Veronika, S.Si.T.,M.KM

Makalah ini Akhirnya sebagai manusia kami tak luput dari kesalahan dan kekurangan.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu kritik dan saran yang
bersifat membangun terhadap kelompok kami harapkan. Akhir kata semoga makalah ini berguna dan
bermanfaat bagi semua pihak dan dapat dijadikan sebagai bahan untuk menambah pengetahuan para
mahasiswa. masyarakat dan pembaca.

MEDAN,11 FEB 2022


DAFTAR ISI

Kata pengantar..................................................................i

Daftar Isi....................................................................... ...ii

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang..........................................................1
B. Rumusan Masalah.....................................................2
C. Tujuan......................................................................3

BAB II : PEMBAHASAN

A. Daya Kasih Kristus.....................................................4


B. Komunikasi Yang menyembuhkan..............................5
C. Pengertian Aktivitas Kasih Kristus dan
Latihan......................................................................6
D. Komunikasi Yang Efektif............................................7
E. Aspek Etik Dan Legal Yang Berorientasi
Pada Asuhan.............................................................8

BAB III : PENUTUP

A. Kesimpulan.............................................................9
B. Saran.....................................................................10
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Iman adalah iman yang berlandaskan kasih. Kita mengasihi karena Allah terlebih dahulu mengasihi
mWalaupun demikian, kasih Allah tersebut bukan hanya untuk pasien, melainkan untuksemua orang.
Dengan adanya iman kasih, kita tidak bisa disamakan begitu saja dengan orang yang tidak beriman kasih.
Seseorang yang benar-benar mengasihi Allah harus melakukan apa yang seturut dengan kehendak Allah
(Yoh. 14:15). Kesehatan adalah salah satu bukti bahwa manusia mengasihi dirinya sendiri.

Penanganan penyakit pasien di klinik kesehatan secara medis telah ditunjang dengan

bantuan peralatan yang sudah canggih. Selain peralatan medis canggih obat-obatan berbahan

herbal maupun kimia pun sepertinya tidak dapat dipisahkan dari dunia medis/kesehatan.

Berbagai jenis obat-obatan diciptakan dan dijual untuk membantu proses kesembuhan dari

penyakit yang diderita oleh manusia.

Seseorang datang berobat ke klinik kesehatan tentunya dengan tujuan dan harapan ingin

segera mendapatkan kesembuhan dari penyakit yang di deritanya. Namun pada kenyataannya

tidak sesedikit pula orang yang mendapatkan kekecewaan setelah berobat namun penyakit yang

di deritanya tidak kunjung sembuh. Kejadian tersebut membuktikan bahwa meskipun dunia

kedokteran ditunjang oleh teknologi canggih serta dibantu oleh obat-obatan kimia/herbal

ternyata tidak selalu menjadi jaminan tercapainya kesembuhan bagi pasien.

Disisi lain pemberian obat-obatan berbahan kimia justru mempunyai efek samping bagi

tubuh pasien yang mengkonsumsinya. Efek samping yang timbul entah itu menyebabkan

gangguan kesehatan bagian organ tubuh pasien atau bahkan beberapa kasus malah

menyebabkan ketergantungan dengan obat tersebut.

Fakta baru bahwa berobat ke dokter tidak menjanjikan kesembuhan untuk pasiennya

beberapa dari mereka mencari laternatif lain sebagai ikhiar utnuk mendapatkan kesembuhan.
Tempat pengobatan alternatif sepertinya hampir tidak pernah kehilangan peminat atau pasien

yang datang untuk berobat. Ada beberapa alasan mengapa masyarakat menggunakan atau

mendatangi tempat pengobatan alternatif, diantaranya yaitu mulai dari hanya mencoba, bosan

berobat ke dokter tapi tidak kunjung sembuh, menghindari efek samping obat berbahan kimia,

B. Rumusan Masalah

 Untuk mengetahui daya Kasih Kristus


 Untuk mengetahui tentang cara berkomunikasi yang menyembuhkan.
 Untuk mengetahui pengertian Aktivitas Kasih Kristus dan Latihan.
 Untuk mengetahuitentangkomunikasiYangEfektif.
 Untukmengetahui Aspen Etik Dan Legal Yang Berorientasi Pada asuhan.

BAB II
PEMBAHASAN

A. Daya Kasih Kristus

Pengertian aktifitas Kasih Kristus dan latihan (afektif)

Perawat merupakan tenaga kesehatan professional yang memiliki kemampuan untuk


melakukantindakan yang bersifat intelektual, interpersonal, moral, bertanggung jawab dan
berkewenanganmelaksanakan asuhan (Departemen Kesehatan Republik Indonesia/DEPKES RI,
2012).Perawat juga memiliki kesempatan paling besar untuk memberikan asuhan keperawatan
yangkomprehensif dengan membantu klien untuk memenuhi kebutuhan dasar yang holistik yaitu bio-
psiko-sosiokultural dan spiritual (Hamid, 2008).Asuhan 1000 yang diberikan oleh perawat tidak bisa
terlepas dari aspek spiritual yangmerupakan bagian integral dari interaksi perawat dengan klien.
Perawat berupaya untuk membantumemenuhi kebutuhan klien spiritual tersebut, walaupun perawat
dan klien tidak yakinspiritual atau keagamaan yang sama (Hamid, 2008). Aspek spiritual juga
merupakan salah satu komponenyang ada dalam diri individu yang dapat mengharmonisasi aspek
fisik (tubuh), pikiran/psikologi (pikiran),dan spirit (roh) (Dossey, 2005). Aspek spiritual dapat
mendorong seseorang untuk melakukan upayayang lebih besar, lebih kuat dan lebih fokus untuk
melakukan yang terbaik ketika menghadapi keadaanstres emosional, penyakit, atau bahkan sebelum
kematian, dengan demikian pasien dapat mencapaikualitas hidup yang terkait dengan kesehatannya
(McSherry, 1998; Monod et al 2012; Rajinkan, 2006).Spiritual sangat penting selama periode sakit,
karena ketika sakit, energi seseorang akan berkurang danspiritual orang tersebut akan terpengaruhi,
oleh karena kebutuhan spiritual pasien perlu dipenuhi.Meskipun kebutuhan spiritual sangat penting
untuk dipenuhi, tapi masih banyak perawat yang belummemenuhi kebutuhan spiritual pasien.
Ristianingsih, dkk 2014 melaporkan bahwa hanya 58,3% perawatyang melakukan asuhan spiritual
pada pasien. Trisnawati, Purnamasari, Nurlaela, danHartanti (2013) menemukan bahwa dari 83
responden terdapat 49 (59,0%) perawat yang memiliki persepsi salahtentang kebutuhanrohani
dan50(60,2%) perawatyang memilikisikapkurang baikdalam pemenuhan kebutuhan spiritual pasien.
Terdapat beberapa kendala yang mengakibatkan perawatsering memperhatikan pemenuhan
kebutuhan spiritual pasien, yaitu memperhatikan perawat terhadap

Abaikan permintaan peringkat pengguna

Tingkatkan Pengalaman Anda

Peringkat akan membantu kami untuk menyarankan dokumen terkait yang lebih baik lagi kepada
semua pembaca kami!

0% menganggap dokumen ini berguna, Tandai dokumen ini sebagai bergunaBerguna

0% menganggap dokumen ini tidak berguna, Tandai dokumen ini sebagai tidak bergunaTidak berguna
spiritualnya sendiri, kendala waktu, kurangnya terkait dengan perawatan spiritual, kurang jelasnya
perbedaan ant ara agama da n spiritualitas, t erkadang pa sien berbeda ke yakinan deng an perawat
(Amank aadkk, 2009).indikator lain yang tidak kalah penting adalah kemampuan komunikasi
baikverbal atau nonverbal petugasdalammemberik anpelayanankeperawat danyanglang
dinyanyikanditujukanuntukpasien.Namunkenyataanya, tidak jarang terdengar,keluhan masyarakat
terhadap pelayanan yang telah diterima pasien.Baik yangmenyangkut sikap dan perilaku perawat,
kekurangan informasi yang diberikan olehperawatterhadap masalah kesehatan yang dihadapi pasien,
ataupun sikap tidakkomunikatif perawat pada saatmemberikan pelayanan, serta sikapkurang
memperhatikan keluhan yang disampaikan oleh pasien. Se lain itu jug a, jumla hperawat de ngan
jumla h pasien ya ng tidak se imbang jug a turut berkon tribusiterhadaptidak terjadinya komunikasi
yang efektif antara perawat dan pasien, yang nantinyadapat berpengaruh pada pela yanan k esehatan
yang dilak ukan perawa t kepada pasien.

B.Komunikasi yang efektif

Dalam pelaksanaan tindakan dengan klien gawat darurat perawat perlu melakukan komunikasiterapi
pada klien harus dengan jujur, memberikan gambaran situasi yang sesunguhnya sedang terjadidengan
tidak menambahkn kecemasan dan memberikan dukungan verbal maupun non verbal . Klien
dapatmerasakan puas atau tidak puas apabila klien sudah m mendapatkan pelayanan
kesehatanyangdiberikan petugas di IGD, baik yang bersifat fisik, kenyamanan dan keamanan serta
komunikasiterapeutik yang baik. MendengarkanPerawat harus berusaha untuk mendengarkan
informasi yang disampaikan oleh klien dengan penuhempati dan Perhatian. Ini dapat ditunjukkan
dengan memandang klien selama berbicara, menjagakontak pandang yang menunjukkan
keingintahuan, dan menganggukkan kepala pada saat berbicaratentang hal yang dirasakan penting
atau memerlukan umpan balik. Teknik untukmemberikan rasa aman kepada klien dalam
mengungkapkanperasaan dan menjaga kestabilan emosiklien.Adapun Prinsip dalam melakukan
komununikasi yang efektif adalah sebagai berikut :

1.Peduli ( sikap kepedulian yang ditunjukan peduli dan selalu memberikan bantuan)

2. penerimaan e(menerima pasien apa adanya)

3. menghormati

t (hormati keyakinan pasien apa adanya)

4. empati

(merasakan perasaan pasien)

5.Memercayai

(memberi kepercayaan)

6. Integritas
(berpegang pd prinsip profesional yang kokoh)

7.Identifikasi bantuanyang diperlukan

8.Terapkan teknik komunikasi: terfokus, bertanya,dan validasi

9. Bahasa yang mudah dipahami

10.Pastikan hubungan profesional oleh pasien/keluarga

11.Motivasi dan hargai pendapat & respon klien

12.menyalahkan: menyalahkan, memojokkan, dan memberikan sebutan yang negatif.

C.Aspek Etik Dan Legal Yang Berorientasi Pada Asuhan

1.OtonomiAutonomi berarti kemampuan untuk menentukan sendiri atau mengatur diri sendiri,
berartimenghargai manusia sehingga harapannya memperlakukan mereka sebagai seseorang
yangmemiliki harga diri dan martabat serta mampu menentukan sesuatu bagi dirinya.

2. Bermanfaat sekali

Prinsip dasar untuk melakukan yang baik dan tidak merugikan pasien atau tidakmenimbulkan bahaya
bagi pasien

3. keadilan

Berikut prinsip untuk bertindak adil bagi semua individu, setiap individu mendapat perlakuandan
tindakan yang sama. Tindakan yang sama tidak selalu identik tetapi dalam hal ini persamaan
berartimemiliki seseorang yang relatif sama untuk kebahagiaan hidup

4.Kebenaran

Berikut prinsip-prinsip moral dimana kita mempunyai kewajiban untuk mengatakan yangsebenarnya
atau tidak membohongi orang lain / pasien. Kewajiban untuk mengatakan yangsangat bergantung
atau penghargaan terhadap otonomi seseorang dan mereka berhak untuk diberitahu tentang hal yang
sebenarnya

5.Menepati janji ( Kesetiaan)

Prinsip kesetiaan dibutuhkan individu untuk menghargai janji dan komitmennya terhadap oranglain
Perawat setia pada komitmennya dan menepati janji serta menyimpan rahasia klien. Kesetiaan,
menggambarkan kepatuhan perawat terhadap kode etik yang menyatakan bahwa tanggung jawab
dasardari perawat adalah untuk meningkatkan kesehatan, mencegah penyakit, status kesehatan
danmengalami penderitaan.

6.Kerahasiaan (Kerahasiaan)Aturan dalam Prinsip Kerahasiaan adalahmenjaga privasi (informasi)


klien. Segala sesuatu yangterdapat dalam dokumen catatan kesehatan klien hanya boleh dibaca
dalam rangka pengobatan klien.Tidak ada seorang pun dapat memperoleh informasi tersebut kecuali
jika diterima oleh klien dengan bukti persetujuan Diskusi tentang klien diluar areapelayana n,
menyampaika n padateman atau keluargatentang klien dengan tenaga kesehatan lain harus dihindari

7.Tidak merugikan (es nonmalefic )Prinsip ini tidak menimbulkan bahaya/cedera fisik dan psikologis
pada klien

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Daya Kasih Kristus Daya kasih kristus merupakan sikap seseorang yang memliki kasih yang tulus
dalam pelayanan. Kasih adalah perasaan yang dimiliki oleh setiap manusia, perasaan ini akan
timbul apabila manusia tersebut mempunyai rasa memiliki dan menyayangi. Makna kasih yang
sesungguhnya itu bagaimana kita memberi yang terbaik buat orang lain, baik itu
membahagiakan, tidak merebut kebahagiaan orang lain dan membuka pintu hati untuk sebuah
kasih. Dalam kegiatan pelayanan kesehatan dan atau keperawatan, komunikasi merupakan
suatu proses untuk menciptakan hubungan antara tenaga kesehatan dengan klien atau pasien,
dokter atau perawat dengan tim kesehatan lain, dan tenaga kesehatan dengan keluarga /
masyarakat.
A. Saran

Dalam pembuatan makalah kami ini banyak kelemahan dan kekurangan, dalam hal itu kami dari
kelompok 2 memohon saran dan kritik dari teman-teman yang membangun. Dan semoga pembuatan
makalah ini bermanfaat bagi kita untuk mengembangkan ilmu pengetahuan kita. Demikian pembuatan
makalah kami ini. Terimakasih.

Anda mungkin juga menyukai